Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR

TURBO PADA SISWA SDN 1 KESELET

Oleh:

MOH YAKUB

NPM. 200104018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala Rabb

semesta alam yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Shalawat dan salam

tercurah kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam serta

keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Proposal penelitian ini berjudul Pengaruh Panjang lengan terhadap

prestasi lempar turbo pada siswa SDN 1 KESELET

Penulisan proposal penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Hj Siti Rohmi Djalilah, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Hamzanwadi.

2. Bapak Dr. H. Khirjan Nahdi, M.Hum, selaku Wakil Rektor I

Universitas Hamzanwadi.

3. Ibu Hj. Dukha Yunita Sari, M.Pd, selaku Wakil Rektor II Universitas

Hamzanwadi.

4. Bapak Dr. Musifudin, M.Pd, selaku Wakil Rektor III Universitas

Hamzanwadi.

5. Bapak Dr. Muh. Fahrurrozi, SE., M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ekonomi Universitas Hamzanwadi.

2
6. Bapak Dr. H. Badarudin, M.Pd, selaku Koordinator Program Studi

Pendidikan Sejarah.

7. Ibu B. Fitri Rahmawati, M.Pd, Selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan yang sangat

berharga sehingga penyusunan proposal ini dapat berjalan dengan

lancar.

8. Bapak Muhammad Shulhan Hadi, M.Pd, selaku dosen pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan pengertian sehingga proposal ini

dapat di selesaikan.

9. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan saya inspirasi dan

dukungan sehingga saya bisa menyelesaikan proposal ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan atas segala bantuan,

bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa

proposal penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan

kritik dari pembaca senantiasa diharapkan. Akhirnya semoga proposal ini

dapat bermanfaat sesuai dengan kepentingannya, Aamiin.

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR

...............................................................................................................................

ii

DAFTAR ISI

...............................................................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN

...............................................................................................................................

A. Latar Belakang

...............................................................................................................

B. Fokus Masalah

...............................................................................................................

C. Rumusan Masalah

...............................................................................................................

D. Tujuan Penelitian

...............................................................................................................

4
E. Manfaat Penelitian

...............................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

...............................................................................................................................

A. Kajian Teori

...............................................................................................................

1. Persepsi siswa

.......................................................................................................

2. Pembelajaran Sejarah

.......................................................................................................

10

B. Hasil Penelitian yang Relevan

...............................................................................................................

11

C. Kerangka Berpikir

...............................................................................................................

12

5
BAB III METODE PENELITIAN

...............................................................................................................................

14

A. Pendekatan Penelitian

...............................................................................................................

14

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

...............................................................................................................

14

C. Data dan Sumber Data

...............................................................................................................

14

D. Metode Pengumpulan Data

...............................................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA

...............................................................................................................................

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

6
Pendidikan adalah sarana utama untuk memperoleh dan

mengembangkan ilmu pengetahuan. Pendidikan melibatkan kegiatan

pembelajaran dan menanamkan nilai-nilai baik di dalam ataupun di luar

lembaga pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting

dalam kehidupan yang bertujuan meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, yakni manusia yang beriman, bekerja keras, tangguh,

bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, sehat jasmani maupun

rohani.

Dalam proses pendidikan, manusia belajar dengan memanfaatkan

sumber yang ada, sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan, maka upaya

peningkatan mutu pendidikan perlu di fokuskan pada mutu pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas pendidik, siswa,

tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi/penilaian. Komponen-

komponen tersebut adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran dapat juga diartikan sebagai proses kolaboratif antara

guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada,

baik potensi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi,

bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki, termasuk gaya belajar,

maupun potensi yang berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan,

fasilitas, sumber belajar dan lain-lain untuk mencapai tujuan pembelajaran.

7
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

siswa, baik dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Sejarah adalah salah satu mata pelajaran wajib yang harus

diperoleh oleh semua warganegara dengan tujuan memberikan

pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan untuk

mengembangkan kehidupan pribadi siswa, masyarakat dan bangsa. Tujuan

pembelajaran sejarah adalah untuk menumbuhkan pemahaman siswa

terhadap diri sendiri, masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa

Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa

kini dan masa yang akan datang.

Belajar sejarah adalah belajar tentang kemanusiaan dalam segala

aspeknya. Belajar sejarah menciptakan kesadaran akan hakekat

kebudayaan manusia dan perkembangan peradaban, hasil dari belajar

tersebut dikenal dengan istilah pengenalan sejarah. Jadi tujuan belajar

sejarah adalah untuk menciptakan kesadaran sejarah. Dengan demikian,

proses pembelajaran sejarah di sekolah juga harus didorong untuk

menciptakan situasi yang dapat menumbuh kembangkan kesadaran

sejarah.

Berbagai persepsi akan muncul atas pembelajaran mata pelajaran

Sejarah yang diberikan oleh guru kepada siswa. Persepsi adalah suatu

proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya

stimulus/informasi oleh individu melalui alat indera atau juga disebut alat

sensoris (Walgito: 2005).

8
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan

pengalaman penulis saat masih duduk di bangku sekolah, ketika sedang

dalam kegiatan belajar mengajar partisipasi dari siswa sangat rendah.

Siswa beranggapan bahwa mata pelajaran sejarah merupakan mata

pelajaran hafalan, rumit dan juga membosankan sehingga siswa kurang

menyukai mata pelajaran sejarah. Hal ini dapat dilihat dari strategi dalam

hal penyajian materi, pengelolaan kelas, media pembelajaran, pemberian

motivasi, guru sejarah berbeda dengan guru yang lainnya.

Guru sejarah dalam proses belajar mengajar lebih mendominasi

kegiatan pembelajaran daripada siswa sehingga, waktu yang digunakan

belum terlaksana dengan sebaik mungkin, serta kurangnya alat bantu

dalam kegaiatan belajar mengajar, seperti media dan benda-benda

bersejarah sehingga terdapat siswa yang bosan dalam belajar akibatnya,

banyak siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Sejarah di

Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu Lombok Timur”.

9
B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus masalah penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap penggunaan metode pembelajaran

oleh guru sejarah Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu.

2. Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap pengelolaan kelas oleh guru

sejarah Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu.

3. Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap penggunaan sumber belajar

sejarah di Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu.

4. Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap pembelajaran sejarah di Madrasah

Aliyah Nurussalam Tetebatu.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah diatas, penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi siswa kelas XI IPS terhadap penggunaan metode

pembelajaran oleh guru sejarah Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu?

2. Bagaimana Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap pengelolaan kelas oleh

guru sejarah Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu?

3. Bagaimana persepsi siswa kelas XI IPS terhadap penggunaan sumber

belajar sejarah di Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu?

4. Bagaimana persepsi siswa kelas XI IPS terhadap pembelajaran sejarah

di Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu?

10
D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan persepsi siswa kelas XI IPS terhadap penggunaan

metode pembelajaran oleh guru sejarah Madrasah Aliyah Nurussalam

Tetebatu.

2. Mendeskripsikan persepsi siswa kelas XI IPS terhadap pengelolaan

kelas oleh guru sejarah Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu.

3. Mendeskripsikan persepsi siswa kelas XI IPS terhadap penggunaan

sumber belajar sejarah di Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu.

4. Mendeskripsikan persepsi siswa kelas XI IPS terhadap pembelajaran

sejarah di Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan untuk memperkaya

khazanah pengetahuan yang berkaitan dengan persepsi siswa terhadap

pembelajaran sejarah di kelas XI IPS Madrasah Aliyah Nurussalam

Tetebatu Lombok Timur.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi guru

Memberikan informasi kepada guru tentang persepsi siswa dalam

mengikuti pembelajaran sejarah serta sebagai masukan agar guru

meningkatkan keterampilan mengajar, khusunya dalam mengajar

sejarah.

11
b) Bagi Sekolah

Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan dan

memberikan semangat untuk pihak sekolah agar dapat meningkatkan

kualitas pendidikan melalui guru.

c) Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai studi perbandingan bagi

peneliti lain yang relevan dengan pembahasan tentang persepsi siswa

terhadap pembelajaran sejarah.

12
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Persepsi

Dalam Sobur (leavitt, 1978) Persepsi dalam arti sempit berarti

penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam

arti luas berarti pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan sesuatu. Dalam hal ini persepsi berarti

bagaimana seseorang memandang sesuatu berdasarkan apa yang dilihat.

Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan (Rahmat:2013). Persepsi merupakan suatu pandangan

atau anggapan seseorang mengenai obyek yang diamati, sehingga dapat

menafsirkan atau menyimpulkan suatu peristiwa dan obyek tersebut. Hal

ini didapat melalui proses dari penilaian seseorang menggunakan alat

indera pada objek yang ada disekitarnya. Setiap individu akan memilki

persepsi yang berbeda-beda, karena hal ini tergantung dari proses

terjadinya persepsi. Proses persepsi dapat melalui alat indera yaitu indera

penglihatan, pendengaran, perasa dan pencium.

Menurut Walgito (2005) persepsi merupakan suatu proses yang

didahului oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya suatu stimulus

oleh individu melalui alat indera atau disebut juga alat sensoris. Tetapi

proses tersebut tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus atau

13
informasi tersebut diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak sebagai pusat

susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.

Pendapat ini menekankan bahwa persepsi merupakan proses yang

menyangkut masuknya informasi dari luar ke dalam otak manusia.

Slameto dalam Asrori (2020) mengemukakan bahwa persepsi

merupakan proses yang berkaitan dengan masuknya informasi kedalam

otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan

hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat panca

inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.

Persepsi dapat diartikan sebagai proses masuknya informasi kedalam otak

manusia dan melalui persepsi tersebut manusia dapat melakukan hubungan

dengan lingkungannya melalui alat indera yang ada pada manusia.

Dari pengertian yang dijelaskan dapat dinyatakan bahwa persepsi

merupakan cara pandang atau pola pikir seseorang yang menghasilkan

suatu kesan, kesan tersebut bisa berupa kesan positif ataupun negatif.

Persepsi terbentuk karena saling berhubungnya alat indera, yaitu indera

penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan pencium.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Dalam persepsi individu mengaitkan stimulus yang diterima,

sehingga stimulus tersebut bermakna bagi individu yang bersangkutan.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa stimulus atau rangsangan

merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Menurut

14
Walgito (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi

diantaranya:

1) Objek yang dipersepsi

Objek yang dipersepsi dapat menimbulkan stimulus yang kemudian

mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus bisa berasal dari luar dan

juga berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang langsung mengenai

syaraf penerima sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus berasal

dari luar individu yang bersangkutan.

2) Alat Indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor adalah alat untuk menerima stimulus atau

informasi. Dalam persepsi harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,

yakni otak sebagai pusat kesadaran. Selanjutnya dalam otak terjadilah

suatu proses hingga individu itu dapat melakukan persepsi. Oleh sebab itu,

penginderaan tidak terlepas dari persepsi.

15
3) Perhatian

Perhatian merupakan langkah pertama dalam rangka mengadakan

persepsi. Perhatian juga merupakan pemusatan atau konsentrasi dari semua

aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Jadi perhatian yaitu penyeleksian terhadap stimulus.

Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi antara individu yang satu

dengan yang lain berbeda dan akan berpengaruh pada individu dalam

mempersepsi suatu objek, stimulus, meskipun objeknya benar-benar sama.

Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi

orang atau kelompok lain walaupun dalam situasi yang sama.

3. Proses Terjadinya Persepsi

Terjadinya persepsi pada diri individu tidak terjadi begitu saja

melainkan melalui suatu proses. Persepsi terbentuk karena adanya stimulus

atau objek, saraf sensoris dan juga otak sebagai pengolah informasi yang

diterima oleh alat indera untuk di interpretasikan. Dalam melakukan

interpretasi tersebut seseorang akan dipengaruhi oleh sifat kepribadian,

pengalaman dan situasi lingkungannya.

Proses terjadinya persepsi adalah objek mencipatkan stimulus, dan

stimulus tersebut mengenai alat indera atau reseptor. Harus dinyatakan

bahwa objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya objek dan

stimulus menjadi satu, misalnya dalam keadaan tertekan. Benda sebagai

objek langsung mengenai kulit, sehingga akan merasakan tekanan.

Keadaan ini menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai satu

16
stimulus saja, tetapi berbagai macam stimulus yang di timbulkan oleh

keadaan sekitarnya, tetapi tidak semua stimulus akan di respond atau

ditanggapi. Hal ini disebabkan karena individu mengadakan seleksi

terhadap stimulus yang mengenainya. Sebagai akibat dari stimulus yang

dipilih dan diterima oleh individu, individu menyadari dan merespon

sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut.

17
4. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru

dengan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada,

baik potensi yang berasal dari dalam (internal) maupun potensi yang

berasal dari luar (eksternal) diri siswa sebagai upaya untuk mencapai

tujuan belajar tertentu (Agung dan Sri: 2013).

Sejarah merupakan ilmu yang mengkaji tentang manusia. Istilah

sejarah diambil dari kata historia dalam bahasa yunani yang berarti

informasi atau penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran

(Kochhar: 2008).

Pembelajaran sejarah yaitu studi yang menjelaskan tentang manusia

di masa lampau dengan semua aspek kegiatan manusia seperti politik,

hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas, keilmuan dan intelektual

(Sapriyana dalam Zahro: 2017).

Dengan demikian pembelajaran sejarah adalah suatu kegiatan belajar

mengajar yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses

perubahan dan perkembangan masyarakat di masa lampau hingga masa

kini. Pengajaran sejarah disekolah bertujuan agar siswa memperoleh

kemampuan berpikir historis dan pemahaman sejarah ( Agung dan Sri:

2013).

Menurut Heri Susanto (2014) Dalam pembelajaran sejarah, peran

penting pembelajaran terlihat jelas bukan hanya sebagai proses transfer

ide, namun juga proses pendewasaan peserta didik/siswa untuk memahami

18
identitas, jati diri dan kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap

peristiwa sejarah. Dengan demikian pembelajaran sejarah hendaknya

memperhatikan beberapa prinsip, yakni:

1. Pembelajaran yang dilakukan haruslah adaptif terhadap perkembangan

siswa dan perkembangan zaman. Walapun sejarah bercerita tentang

kehidupan pada masa lalu, bukan berarti sejarah tidak bisa diajarkan

secara kontekstual. Banyak nilai dan fakta sejarah yang apabila

disampaikan dengan benar dan sesuai dengan alam pikiran siswa akan

mampu membangkitkan pemahaman dan kesadaran peserta didik

terhadap nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan persatuan.

2. Pembelajaran sejarah hendaknya berorientasi pada nilai.

Menyampaikan fakta memang sangat penting dalam pembelajaran

sejarah, akan tetapi yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana

mengupas fakta-fakta tersebut dan mengambil intisari nilai yang

terdapat didalamnya sehingga siswa akan mengintropeksi diri akibat

dari pemahaman nilai tersebut.

3. Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan

kreatifitas dan memaksa siswa hanya untuk menghafal fakta dan buku

teks. Sejarah sudah saatnya diajarkan dengan cara yang berbeda,

kebekuan pembelajaran yang terjadi seringkali dikarenakan rendahnya

kreatifitas dalam pembelajaran sejarah. Akibatnya kejenuhan seringkali

menjadi faktor utama yang di hadapi guru dalam mengajarkan sejarah

dan siswa dalam belajar sejarah.

19
Dari ketiga hal tersebut dapat dipahami bahwa tantangan guru

dalam mengajarkan sejarah menjadi tidak mudah. Guru harus

memahami betul apa tujuan, karakteristik dan sasaran pembelajaran

sejarah. Guru juga harus memahami visi dan misi pendidikan sehingga

sejarah yang di ajarkan dapat memberi pencerahan dan landasan

berpikir dalam bersikap bagi siswa pada zamannya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan

dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rita Selfiana (2021) dalam jurnal

yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Sejarah di

Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Sirenja”. Hasil penelitian ini mengenai

persepsi siswa terhadap pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMA

Negeri 1 Sirenja yang pertama adalah: a) persepsi siswa terhadap

penggunaan metode pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sirenja

kurang efektif dikarenakan guru hanya terfokus pada satu metode yaitu

metode ceramah, yang mengakibatkan siswa cenderung bosan untuk

mengikuti pembelajaran. b) persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas

oleh guru sejarah di SMA Negeri 1 Sirenja cukup efektif sebab guru

mempersiapkan siswa sebelum memaparkan materi. c) persepsi siswa

terhadap penggunaan sumber belajar oleh guru sejarah di SMA Negeri

1 Sirenja kurang efektif sebab guru hanya menggunakan dua sumber

20
belajar yaitu buku dan internet, Karena kurangnya fasilitas yang

disediakan oleh sekolah.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Wiyanthini (2014) dalam

jurnal yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Guru Sejarah yang

Ideal (Studi Kasus Pada Kelas X Matematika Sains Tahun Pelajaran

2014/2015 di SMA Negeri 1 Ubud, Gianyar, Bali)”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa, (1) persepsi siswa tentang penampilan fisikal guru

sejarah yang ideal yaitu berpenampilan bersih, berpenampilan rapi,

berpenampilan sopan, dan berpenampilan menarik; (2) persepsi siswa

tentang sistem pengajaran guru sejarah yang ideal yaitu harus mampu

melakukan kegiatan pra pembelajaran, membuka pelajaran, inti

pembelajaran, dan menutup pelajaran; (3) persepsi siswa tentang

hubungan sosial antara guru dengan siswa di luar proses pembelajaran

yaitu guru yang ideal harus bertegur sapa, memberikan senyuman, dan

membimbing siswa ketika mengalami kesulitan.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nofia Tika Yani (2014) dalam

jurnal yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Sejarah

di MAN Lembah Gumanti Kabupaten Solok”. Hasil penelitian ini

mengenai persepsi siswa terhadap pembelajaran sejarah di MAN

Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang pertama adalah: a) persepsi

siswa terhadap pembelajaran tujuan pembelajaran sejarah tidak baik. b)

Persepsi siswa terhadap materi pembelajaran sejarah itu baik dan sudah

21
sesuai dengan harapan. c) persepsi siswa terhadap metode pembelajaran

tidak baik. d) persepsi siswa terhadap evaluasi belajar tidak baik.

4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulida (2017) “Persepsi Siswa

Terhadap Pembelajaran Biologi di SMAS AL-Falah Abu Lam U Aceh

Besar”. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi siswa

terhadap pembelajaran biologi di SMAS AL-Falah Lam U Aceh Besar

berada pada kategori kurang baik terbukti dengan hasil keseluruhannya

adalah 52,44%.

C. Kerangka Berpikir

Persepsi merupakan pandangan seseorang mengenai suatu peristiwa,

fenomena, informasi atau data yang ada disekitarnya melalui suatu

rangsangan dan diterima oleh panca indera manusia secara sadar dan

dimengerti oleh setiap individu, maka disitulah akan terjadi penafsiran

pengalaman dari suatu peristiwa. Proses terjadinya persepsi dapat melalui

panca indera manusia yang meliputi indera penglihatan, pendengaran,

perasa, peraba dan indera pencium.

Sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang menekankan pada

pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan

masyarakat dari masa lampau sampai sekarang. Pelajaran sejarah sangat

penting diberikan kepada siswa karena dengan belajar sejarah siswa dapat

mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan dapat

mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Akan tetapi selama ini

22
pembelajaran sejarah kurang diminati oleh siswa karena dianggap

membosankan dan sekedar hafalan saja.

Penelitian ini akan meneliti tentang persepsi siswa terhadap

pembelajaran sejarah di Madrasah Aliyah Nurussalam Tetebatu Lombok

Timur. Sasaran utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS,

tentang persepsi mereka terhadap pembelajaran sejarah yang diterapkan

oleh guru sejarah yaitu terkait dengan metode pembelajaran, pengelolaan

kelas, penggunaan sumber belajar serta tanggapan mereka mengenai

pembelajaran sejarah tersebut.

Kerangka berpikir pada penelitian ini digambarkan pada diagram

berikut ini:

Persepsi Siswa

Pembelajaran
Sejarah

1. Metode Pembelajaran
2. Pengelolaan Kelas
3. Sumber Belajar
4. Pembelajaran Sejarah

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitain deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan keadaan yang

apa adanya dilapangan. Tujuan dari penelitian kualitatif pada penelitian ini

yakni untuk memberikan suatu gambaran secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta tertentu. Fakta tertentu ialah persepsi siswa

terhadap pembelajaran sejarah di madrasah aliyah nurussalam tetebatu

khusunya kelas XI IPS.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas XI IPS Madrasah Aliyah

Nurussalam Tetebatu Lombok Timur. Penelitian ini akan dilaksanakan

pada bulan Maret sampai selesai.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah untuk

mengumpulkan data (Danuri dan Siti Maisaroh: 2019).

Untuk mengumpulkan data diperlukan beberapa macam metode

yang sesuai dengan rencana penelitian. Adapun yang dimaksud dengan

metode adalah cara yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian,

sehingga obyek penelitian dapat ditemukan/dibuktikan.

24
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yakni:

1. Angket Tebuka

Angket terbuka merupakan salah satu bentuk angket yang daftar

pertanyaannya berupa esai, tanpa ada pilihan jawaban yang sudah

ditentukan oleh peneliti.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak

diperoleh melalui angket. Tidak semua data dapat diperoleh melalui

angket. Oleh karena itu peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada

responden. Dengan wawancara yang mendalam peneliti akan

menangkap arti yang diberikan oleh responden pada pengalamannya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian

melalui sejumlah dokumen (informasi yang didokumentasikan)

berupa dokumen tertulis maupun dokumen terekam. Dokumen

tertulis dapat berupa arsip, catatan harian, dan sebagainya.

Sementara dokumen terekam dapat berupa film, kaset rekaman,

mikrofilm, foto dan sebagainya.

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yang

dilakukan menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono: 2010) dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

25
1. Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket terbuka,

wawancara dan dokumentasi.

2. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses memilah dan memilih data yang

didapatkan dilapangan. Data yang berbentuk catatan-catatan lapangan

yang harus ditafsir atau diseleksi, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang hal-hal yang

tidak diperlukan.

3. Display data (penyajian data)

Dalam penyajian data peneliti menyusun secara sistematis sehingga

data-data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah

penelitian. Penyajian data harus dilakukan dengan hati-hati agar data

yang teruji tidak menimbulkan masalah sehingga akhirnya dapat

mengurangi kesahihan data yang terkumpul.

4. Penarikan kesimpulan (Verification)

Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan

display data sehingga data disimpulkan tentang kebenaran mengenai

persepsi siswa terhadap pembelajaran sejarah di Madrasah Aliyah

Nurussalam Tetebatu Lombok Timur.

26
DAFTAR PUSTAKA

Agung, Leo dan Sri Wahyuni. 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah.

Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Asrori, 2020. Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidisipliner. Purwokerto

Selatan. CV. Pena Persada.

Danuari dan Siti Maisaroh. 2019. Metode Penelitian Pendidikan. Samudra

Biru. Yogyakarta.

Kochhar. 2008. Pembelajaran Sejarah: Teaching Of History. PT. Grasindo.

Jakarta.

Maulida. 2017. “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Biologi di SMAS AL-

Falah Abu Lam U Aceh Besar”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan- UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.

(Online) Diakses 29 Januari 2022.

Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan

Kesungguhannya. PT. Grasindo. Jakarta.

Rahmat, J. 2013. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Saleh, A. A. 2018. Pengantar Psikologi. Aksara Timur. Makasar.

Selfiana, Rita. 2021. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Sejarah di Kelas

XI IIS 2 SMA Negeri 1 Sirenja. Nosarara: Jurnal Pendidikan dan

Ilmu Sosial. Vol. 9. No. 2 Nopember 2021.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung:

Pustaka Setia.

27
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta.

Yarni, N. T. 2014. “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Sejarah di MAN

Lembah Gumanti Kabupaten Solok”. Program Studi Pendidikan

Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

Zahro, Mustika. Sumardi dan Marjono. 2017. The Implementation Of The

Character Education In History Teaching. Jurnal Historica. Volume.

1 (2017) Issue. 1

28

Anda mungkin juga menyukai