PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Prof. Dr. Mukhamad Nurhadi, M.Si Dr. Farah Erika, S.Si., M.Si
NIP. 19690415 199412 1 002 NIP. 19761026 200501 2 003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
Pembuatan proposal ini diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Program Studi
Pendidikan Kimia dan juga sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terkait
pengolahan air bersih di sekitar kawasan Muara Badak. Dalam kesempatan kali
3. Kedua orang tua serta saudara saya Daniel Ortega Gultom dan Putriana Tara
Lestari Gultom yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan doa yang
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
iii
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan proposal penelitian
selanjutnya
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................8
B. Pendekatan SETS........................................................................................14
C. Literasi Kimia.............................................................................................18
E. Hipotesis......................................................................................................40
A. Definisi Konsepsional.................................................................................41
B. Definisi Operasional...................................................................................41
D. Jenis Penelitian............................................................................................42
E. Rancangan Penelitian..................................................................................42
v
F. Populasi dan Sampel...................................................................................43
G. Prosedur Penelitian.....................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................70
LAMPIRAN...........................................................................................................74
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lain. Literasi sains bukanlah hal yang baru di bidang pendidikan. Level literasi
sains siswa di Indonesia masing tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh
skor yang diukur melalui kegiatan PISA. PISA dilaksanakan setiap 3 tahun
sekali dan Indonesia mengikuti kegiatan ini pertama kalinya pada tahun 2000.
Saat itu Indonesia memperoleh skor 393 dan menempati posisi 2 terbawah
posisi 2 terbawah dari 40 negara dengan skor 395. 3 tahun selanjutnya, PISA
skor 393. Skor yang diperoleh pada PISA 2009 menempatkan Indonesia pada
dari posisi 54 menjadi 64 dari 65 negara dengan skor 382. Hasil survey PISA
dengan skor 403. Survey terakhir pada tahun 2018, PISA menempatkan
Indonesia pada peringkat 74 dari 80 negara dengan skor yang menurun dari
sebelumnya yaitu menjadi 386. Hal ini menunjukkan mirisnya nilai literasi
sains siswa Indonesia, padahal literasi sains merupakan salah satu tujuan dari
membangun pengetahuan mereka sendiri melalui bimbingan oleh guru. Hal ini
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu masalah nyata yang dihadapi
siswa saat ini adalah masalah pengolahan air bersih di Kecamatan Muara
Badak
pantai yang cukup luas. Wilayah ini merupakan salah satu penghasil minyak
bumi, gas alam, hasil laut dan juga sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-
hari di Muara Badak. Salah satu manfaat yang diberikan oleh Muara Badak
yang diperoleh dari salah satu warga Muara Badak beberapa masyarakat telah
masih menggunakan air dari pantai sebagai sumber air nya. Penyediaan air
kebutuhan dasar dan sangat penting untuk kehidupan dan kesehatan manusia
4
[CITATION Son09 \l 1033 ]. Sumber air yang hampir tidak habis adalah air
laut [CITATION Yan04 \l 1033 ]. Air laut memiliki kadar garam yang cukup
tinggi dan beberapa pengotor sehingga air laut menjadi keruh. Beberapa warga
selang sebagai sumber aliran air laut tersebut secara langsung. Air yang
wadah. Hal ini membuat air menjadi bening, namun tidak semua kotoran-
terjadi di lingkungan sekitarnya. Salah satu materi yang ada dalam pelajaran
kimia yang dapat diintegrasikan dengan pengolahan air bersih adalah materi
konsep reaksi redoks. Tujuan dari pemahaman konsep ini adalah siswa tidak
konsep reaksi redoks adalah mengurangi kandungan logam besi (Fe) dalam
dibutuhkan oleh makhluk hidup, namun dalam jumlah yang banyak dapat
tersedia dalam bentuk terlarut yaitu sebagai ion besi (II) (Fe 2+). Jumlah logam
Fe ini dapat dikurangi dengan cara mengoksidasi ion Fe 2+ menjadi ion Fe3+
yang membentuk endapan yang kemudia dapat dipisahkan dari air dengan cara
filtrasi. Dalam proses pembelajaran ini, siswa akan lebih paham tentang
redoks apabila siswa tak hanya paham tentang konsep nya tetapi juga mampu
mengatasi permasalahan pengolahan air bersih tersebut dengan nyata. Hal ini
siswa akan merasa lebih senang, dapat menyelesaikan masalah, serta dapat
untuk belajar, kemampuan kreatif dan mengagumi diri sendiri. Selain itu,
analitis pada peserta didik[ CITATION Fat15 \l 1033 ]. Triani (2015) dalam
dilakukan oleh Widyastuti, (2016), Saerozi (2017), dan Surya., dkk (2018)
Dalam mata pelajaran kimia, Addin,. dkk (2014) dan Kurniadi,. dkk (2009)
hasil belajar mata pelajaran kimia. Sementara itu Merilani (2019) dan
terhadap hasil belajar kimia pada materi reaksi reduksi oksidasi. Selain itu,
model PjBL membuat siswa merasa senang dan berkesan mengikuti kegiatan
dalam Afriana,. dkk (2016). Selain itu model PjBL membuat siswa dapat
7
sumber amun model PjBL juga memiliki kekurangan yaitu hanya guru yang
terampil dan mau belajar yang dapat menerapkan model PjBL, tidak sesuai
untuk siswa yang mudah manyerah, membutuhkan fasilitas yang memadai dan
diatasi dengan diintegrasikannya model Hal ini membuat model PjBL harus
and Science).
dihasilkan dari model PjBL harus berbasis sains (pengetahuan) yang berguna
pendekatan SETS ini siswa akan dapat menjelaskan keterkaitan antara unsur
sains yang dibahas dalam SETS dan lebih mempertimbangkan manfaat atau
kerugian dari produk yang akan dibuat. Penggunaan model PjBL berbasis
SETS ini akan lebih memudahkan dalam pembelajaran terhadap literasi kimia.
8
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model PjBL berbasis
SMA Negeri 2 Muara Badak pada pokok bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi?
C. Tujuan Penelitian
kelas X MIPA di SMA Negeri 2 Muara Badak pada pokok bahasan Reaksi
Reduksi Oksidasi?
D. Manfaat Penelitian
berbasis proyek
TINJAUAN PUSTAKA
aktivitas siswa untuk dapat memahami suatu konsep dan prinsip dengan
belajar, dalam hal ini tidak semua karakteristik dari model pembelajaran
belajarnya.
outentik dan siswa dihadapkan dengan masalah yang ada pada dunia
nyata
dihadapi
dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
secara baik maka peserta didik akan belajar dan praktik dalam
a. Meningkatkan motivasi
d. Meningkatkan kerjasama
14
menghasilkan produk
e. Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak
Based Learning
bisa muncul dari guru atau siswa atau bahkan gabungan dari keduanya
c. Menentukan jadwal
masimg-masing
16
e. Penilaian
f. Evaluasi Pengalaman
refleksi terhadap hasil proyek yang telah dikerjakan. Proses ini dapat
B. Pendekatan SETS
masyarakat.
berpikir siswa
18
dan guru
yang memadai
sebagai berikut:
a. Fase 1 (Invitasi)
isu atau masalah lingkungan dari siswa. Hal ini dilakukan dengan cara
b. Fase 2 (Eksplorasi)
ilmiahnya.
C. Literasi Kimia
Literasi kimia merupakan bagian dari literasi sains, yang saat ini
(2014) dalam Rahayu (2017), literasi sains semakin diterima dan dinilai
Ditelusuri lebih rinci, sebenjbarnya ada dua kelompok besar orang yang
kelompok pertama inilah yang banyak dipahami oleh guru-guru sains saat
literasi sains diperuntukan bagi semua orang, bukan hanya kepada orang
yang memilih karir dalam bidang sains atau spesialis dalam bidang sains
kelompok ini dengan model literasi sains seperti dalam Gambar 2.1, yang
beretika atau bermoral), dan “what can people do” (terdiri dari
issues).
Definisi literasi kimia berasal dari definisi literasi sains dan dapat
24
sains menurut PISA mengalami evolusi sejak tahun 2000 hingga 2015.
Pada PISA 2000 dan 2003, literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan
science Kedua definisi istilah ini merujuk pada aplikasi pengetahuan sains
2003. Dalam OECD (2006), literasi sains merujuk pada individu yang
memiliki:
25
penyelidikan manusia.
Kerangka kerja PISA tahun 2006 juga diperluas pada aspek sikap respon
siswa terhadap isu sains dan teknologi dalam membentuk literasi sains.
Pada tahun 2006, sikap diukur melalui 2 cara, yaitu melalui angket siswa
dan melalui item pertanyaan yang disematkan ke dalam tes siswa. OECD
pertanyaan yang disematkan dalam tes siswa dan angket yang berkaitan
dengan minat siswa dalam sains. Selain itu yang lebih penting lagi, item
karena itu dalam PISA 2015, sikap aspek hanya diukur melalui angket
26
siswa dan tidak ada lagi menggunakan item sikap yang disematkan ke
dalam tes. Selain itu, konteks dalam PISA 2015 telah berubah dari
(OECD, 2015).
disepakati yaitu: (1) pengetahuan tentang konsep dan ide-ide sains; (2)
dan sikap. Keempat domain ini diuraikan dalam Tabel 2.1 dan Gambar
2.2.
Tabel 2.1 Aspek kerangka kerja pengukuran literasi sains menurut PISA
2015 (OECD, 2016)
Domain Deskriptor
Konteks Isu/masalah personal, lokal/nasional dan global baik
(Contexts) saat ini maupun masa lampau yang menuntut
pemahaman sains dan teknologi.
Pengetahuan Pemahaman tentang fakta-fakta utama, konsep dan
27
Domain Deskriptor
(Knowledge) teori penjelas yang membentuk dasar ilmiah
pengetahuan. Pengetahuan tersebut mencakup
pengetahuan tentang dunia alam dan artefak
teknologi (pengetahuan konten), pengetahuan tentang
bagaimana ide-ide tersebut dihasilkan (pengetahuan
prosedural) dan pemahaman tentang alasan yang
mendasari prosedur ini dan pembenaran untuk
penggunaannya (pengetahuan epistemik).
Kompetensi Kemampuan untuk menjelaskan fenomena secara
(Competencies) ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelidikan
ilmiah dan menafsirkan data dan bukti secara ilmiah.
Sikap Serangkaian sikap terhadap sains yang ditunjukkan
(Attitudes) oleh minat pada sains dan teknologi, menilai
pendekatan ilmiah untuk penyelidikan yang sesuai,
persepsi dan kesadaran akan masalah lingkungan.
Gambar 2.2 Inter-relasi antara 4 aspek pengukuran literasi sains menurut PISA
2015 (OECD, 2015)
Berikut ini diuraikan secara rinci keempat domain literasi sains
tersebut.
28
1) Pengetahuan Konten
meliputi:
materi,
dan
29
2) Pengetahuan Prosedural
variabel kontrol)
pola)
3) Pengetahuan Epistemik
bukti, hipotesis, model dan teori ilmiah, (b) tujuan sains (untuk
manusia), dan (c) apa yang merupakan pertanyaan atau data ilmiah
Tabel 2.2 Penilaian Literasi sains Aspek Konteks dalam PISA 2015
Pribadi Lokal/Nasional Global
Kesehatan Menjaga Kontrol Penularan virus
dan kesehatan, penyakit,
Penyakit kecelakaan, transmisi sosial
nutrisi pilihan makanan
Sumber Konsumsi Mengontrol Sumber daya
daya alam energi pribadi populasi alam terbarukan
bahan danmanusia, dan tak
energi kualitas hidup, terbarukan,
keamanan, pertumbuhan
produksi dan penduduk,
distribusi penggunaan
makanan, berkelanjutan
pasokan energi
Kualitas Aksi ramah Distribusi Keanekaragaman
lingkungan lingkungan, populasi, hayati, ekologi
menggunakan pembuangan berkelanjutan,
dan limbah, dampak mengontrol
pembuangan lingkungan poluis, produksi
materail dan kehilangan
biomassa
Bahaya Gaya hidup Gejala cepat Perubahan iklim,
berubah dampak
(misalnya, komunikasi
gempa bumi, modern
cuaca parah),
lambat dan
perubahan yang
progresif
(misalnya erosi
pada pesisir,
sedimentasi),
resiko penilaian
Batsan ilmu Aspek sains Bahan baru, Modifikasi,
pengetahua dalam hobi, rekayasa kesehatan
n dan teknologi genetik, teknologi,
teknologi pribadi, musik, teknologi transportasi
dan aktivitas kesehatan, kepunahan
olahraga transportasi spesies,
eksplorasi ruang,
asal, dan struktur
dari alam
semesta
32
dengan cara mengubah dunia yang kita lihat atau melihat dari sudut
keabsahan data.
pola.
representasi lainnya,
sesuai,
pada bukti dan teori ilmiah dan argumen yang didasarkan pada
pertimbangan lain,
artikel ilmiah/jurnal).
d. Domain Sikap
dan rasa tanggung jawab yang mereka miliki terhadap situasi tersebut.
indikator:
ramah lingkungan.
1. Bilangan Oksidasi
No Aturan Contoh
1 Bilangan oksidasi atom dalam unsur- Bilangan oksidasi
unsur bebas adalah 0 Na(s), O2(g), Cl2(g),
P(s), C(s) adalah 0
2 Bilangan oksidasi ion monoatom sama Bilangan oksidasi Na+
dengan muatan ion = +1 dan Cl- = -1
3 Jumlah bilangan oksidasi pada ion Jumlah bilangan
poliatomik sama dengan muatn ion oksidasi pada ion
NH4+ = +1 dan pada
ion PO43-= -3
4 Jumlah bilangan oskidasi pada senyawa Jumlah bilangan
netral adalah 0 oksidasi unsur-unsur
dalam senyawa NaCl,
HBr, CaCl2 adalah 0
5 Bilangan oksidasi unsur golongan IA, a. Bilangan oksidasi
IIA, dan alumunium dalam senyawanya Na dalam NaCl
berturut-turut adalah +1, +2, dan +3 adalah +1
b. Bilangan oksidasi
Mg dalam MgSO4
adalah +2
c. Bilangan oksidasi
Al dalam Al2O3
adalah +3
6 Bilangan oksidasi unsur H dalam a. Dalam HBr
senyawanya adalah +1. Dalam senyawa bilangan oksidasi
hidrida logam atau boron adalah -1 H adalah +1
b. Dalam LiH dan
LiAlH4 bilangan
oksidasi H adalah
-1
c. Dalam BH3
bilangan oksidasi
H adalah +1
7 Bilangan oskidasi O dalam senyawanya
selalu -2, kecuali dalam senyawa a. Dalam senyawa
−1 NO2, HNO3,
peroksida (=-1) dan superoksida (= ) NaOH¸ H2O,
2
bilangan oksidasi
38
atom O adalah -2
b. Dalam senyawa
superoksida
seperti H2O2,
Na2O2, dan B2O2
bilangan oksidasi
c. Dalam senyawa
superoksida
seperti KO2,
bilangan oksidasi
atom O adalah -
−1
2
a. Konsep Oksigen
a. Reaksi Reduksi
oskigen.
b. Reaksi Oksidasi
b. Konsep Hidrogen
1) Reaksi Reduksi
2) Reaksi Oksidasi
c. Konsep Elektron
1) Reaksi Reduksi
39
2) Reaksi Oksidasi
1) Reaksi Reduksi
oksidasi.
2) Reaksi Oksidasi
3. Reaksi Redoks
Reaksi oksidasi dan reduksi selalu terjadi secara bersamaan. Tidak ada
reaksi reduksi bila tidak ada zat yang teroksidasi dan sebaliknya.
Gabungan reaksi reduksi dan oksidasi ini disebut reaksi redoks. Zat yang
(disproporsionasi).
40
1. Reaksi Penggabungan
hipotetik:
A+B C
Contoh:
S + O2 SO2
0 0 +4 -2
berkurang.
Contoh lain:
Contoh:
2. Reaksi Penguraian
C A+B
Contoh:
Contoh:
3. Reaksi Pertukaran
hipotetik:
A + BC AC + B
a. Pertukaran Hidrogen
reduksi
oksidasi
tereduksi menjadi H2
b. Pertukaran Logam
42
reduksi
oksidasi
menjadi Cu.
c. Pertukaran Halogen
reduksi
oksidasi
4. Autoredoks (Disproporsionasi)
reduksi
oksidasi
43
E. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah penerapan model PjBL berbasis SETS
reduksi oksidasi.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Konsepsional
siswa untuk dapat memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan
penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang
relevan dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil dari
B. Definisi Operasional
berikut:
1. Model PjBL berbasis SETS dalam penelitian ini adalah model PjBL yang
masyarakat. Model PjBL berbasis SETS dalam penelitian ini terdiri dari
penilaian serta evaluasi . Dalam hal ini, model PjBL berbasis SETS
kimia. Dalam hal ini, kemampuan literasi kimia siswa bertindak sebagai
D. Jenis Penelitian
terhadap literasi kimia pada konsep reaksi reduksi oksidasi. Data mengenai
E. Rancangan Penelitian
O1 X O2
1. Populasi
2. Sampel
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA yang level literasi
G. Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas beberapa
tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
berikut:
47
(soal pretest dan posttest), dan lembar observasi kegiatan belajar untuk
c. Menguji validitas instrumen tes berupa soal tes literasi kimia siswa
menjadi data awal kemampuan literasi kimia siswa pada sampel yang
dipilih.
2. Tahap Pelaksanaan
post-test.
3. Tahap Penyelesaian
48
Adapun prosedur penelitian ini dapat dibuat dalam bentuk bagan sebagaimana
angket minat siswa dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.2
berikut
dari (1) Sangat Setuju; (2) Setuju; (3) Ragu-ragu; (4) Tidak Setuju; dan
(5) Sangat Tidak Setuju. Responden dapat memilih salah satu jawaban
yang dirasa tepat Menurut Sugiyono (2013) skala Likert terdiri dari 5
skala jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR)
3. Ragu-ragu RR 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
2. Teknik Tes
Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes literasi
kimia yang terdiri dari aspek konten, konteks, proses dan sikap. Soal-soal
yang akan diujikan berisi materi reaksi reduksi oksidasi. Aspek konten dan
konteks diuji dengan bentuk soal uraian, aspek proses diuji dengan lembar
kerja peserta didik, dan aspek sikap diuji dengan bentuk angket
3. Dokumentasi
nama-nama siswa, data nilai siswa, serta sarana dan prasarana belajar.
berlangsung dan diisi oleh observer. Data yang diperoleh pada lembar
berikut
sebagai berikut:
menggunakan rumus:
N=T × Pn
Keterangan:
T : Total jumlah responden yang memilih
Pn : Pilihan angka skor Skala Likert
rumus:
N
% Skala Likert = ×100 %
X
Data hasil tes literasi kimia meliputi 3 bentuk soal tes, yaitu essai, isian
lembar kerja dan angket. Hasil tes soal essai dan isian lembar kerja dinilai
tidak setuju). Penskoran pilihan jawaban skala likert bergantung pada sifat
total skor maksimum adalah 45, sedangkan skor terendah adalah 9. Skor
yang diperoleh masing-masing siswa dari hasil tes literasi kimia baik yang
berupa soal essai, isian lembar kerja maupun angket selanjutnya diolah
dibuat dalam bentuk soal uraian. Analisis diuji secara statistika dengan
a. Memberikan skor tiap lembar jawaban siswa yang sesuai dengan kunci
jawaban
berikut:
Nilai siswa=
∑ skor siswa ×100
∑ skor total
d. Menilai tingkat penguasaan semua aspek literasi kimia siswa
Nilai Kategori
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat kurang
J. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
apakah data pretest dan postest pada kelas eksperimen terdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini akan dilakukan dengan
2. Uji Homogenitas
mengetahui apakah data pretest dan postest pada kelas eksperimen bersifat
homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini akan dilakukan
3. Uji T
program SPSS 20, yaitu membandingkan mean antara hasil pretest dan
posttest .
∑D
N
t hit =
SD D
√ N−1
Keterangan :
𝑡hit = t hitung
∑𝐷 = jumlah D (D = X1 – X2)
X1 = hasil pre-test
X2 = hasil post test
𝑆𝐷D = standar deviasi perbedaan skor dari kedua variabel
N = banyaknya subyek
56
4. N-Gain
data pretest dan posttest dianalisis sehingga mendapatkan data gain score.
yaitu:
BAB IV
tanah berukuran 90 meter × 275 meter. SMA enegri 2 Muara Badak dipimpin
oleh Bapak Muhammad Basri, S.Pd selaku Kepala Sekolah. Prasarana yang
dimiliki sekolah ini terdiri dari 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang
laboratorium IPA yang terdiri atas laboratorium Geofisika, Biologi dan Kimia
dan terdapat pula laboratorium Bahasa dan komputer. Pada tahun pelajaran
2019/2020, sekolah ini tercatat memiliki siswa sebanyak 366 siswa dan
peminatan siswa terbagi menjadi dua, yaitu jurusan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Guru yang
mengajar untuk mata pelajaran kimia di sekolah ini ada 2 orang, yaitu Ibu
lintas minat X IPS serta Ibu Hajrah yang mengajar Kimia di peminatan XI dan
XII MIPA.
58
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai literasi kimia aspek
dan kelas eksperimen adalah 71,267 ± 22,445 dengan kategori baik. Nilai
literasi untuk aspek konten untuk kelas kontrol adalah 57,143± 21,749
dengan kategori cukup dan kelas eksperimen dengan nilai 66,100 ± 21,079
Persentase Siswa
60.00% 57.14%
50.00%
40.00%
40.00%
32.00%
30.00%
21.43% 20.00%
20.00% 17.86%
10.00% 8.00%
3.57%
0.00% 0.00%
0.00%
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT
KURANG
Gambar 4.1 Persentase jumlah siswa per kategori berdasarkan nilai rata-
rata kemampuan literasi kimia
sebanyak 21,43% siswa berada pada kategori sangat baik, 3,57% berada
pada kategori baik, 57,14% berada pada kategori cukup, dan 17,86%
berada pada kategori baik. Siswa pada kelas eksperimen sebanyak 32,00%
berada pada kategori sangat baik, 40% berada pada kategori baik, 20,00%
berada pada kategori cukup dan 8,00% berada pada kategori kurang.
Persentase siswa terbanyak pada kelas kontrol berada pada kategori cukup
yaitu 57,14% dan pada kelas eksperimen berada pada kategori baik yaitu
40,00%.
eksperimen diukur menggunakan soal postest yang berisi soal literas kimia
Hasil uji statistik pengkuran kemampuan literasi kimia siswa yang secara
menggunakan uji F (Fhitung, 1,054 > Ftabel, 0,518) menunjukkan terdapat perbedaan
kemampuan literasi kimia anatra siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen,
C. Pembahasan
guru (TCL). Guru berperan menyampaikan semua materi dan siswa hanya
bertanya ketika guru telah selesai menyampaikan materi. Siswa pada kelas
kurikulum 2013. Siswa berperan lebih aktif dan peran guru adalah
a. Pertemuan Pertama
sebanyak 80% dengan nilai rata-rata 79,67. Jumlah siswa yang berhasil
b. Pertemuan Kedua
penjernihan air.
masyarakat di daerah ini mengunakan air tanah (sumur), air hujan, air
atau air sungai ini adalah kualitas air yang kurang memenuhi syarat
untuk keperluan memasak. Air tanah sering mengandung zat besi (Fe)
oksidasi, yaitu: Fe2+ dan Fe3+. Fe2+ sangat reaktif dan memiliki
dalam air, setelah dibiarkan beberapa lama kontak dengan udara, air
akan segera berubah warna menjadi coklat kemerahan dan keruh yang
disaring.
yang baru sehingga tidak semua siswa tidak tuntas dalam mengerjakan
LKPD. Namun di lain hal, nilai rata-rata LKPD kelas eksperimen lebih
65
pada teori pembelajaran pada materi reaksi reduksi oskidasi. Kisi-kisi dan
a. Aspek Pengetahuan
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 butir
prosedur kerjanya.
3 Epistemik Siswa dapat Buatlah hipotesis sesuai
mengajukan dengan rancangan alat
hipotesis atas penjernih air yang telah anda
rancangan buat pada soal no.2 di atas.
eksperimen yang
dilakukan
diproleh siswa kelas kontrol untuk aspek pengetahuan adalah 59, 107
yaitu sangat baik sebanyak 40%. Hal ini terjadi karena penggunaan
yang signifikan (thitung, 2,061 > ttabel, 2,008 ; α= 0,05) nilai rata-rata
pemahaman konsep.
b. Aspek Konteks
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 2 butir
berasa pahit
diproleh siswa kelas kontrol untuk aspek konteks adalah 57, 143
saat ini maupun masa lampau yang menuntut pemahaman sains dan
literasi aspek pengetahuan yaitu sangat baik sebanyak 36%. Hal ini
eskperimen
perbedaan yang signifikan (thitung, 1,519 < ttabel, 2,008; α= 0,05) nilai rata-rata
pengetahuan
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata literasi kimia
secara keseluruhan yang diproleh siswa kelas kontrol adalah 58,321 dengan
72
kategori cukup dan siswa kelas eksperimen adalah 69,200 dengan kategori
baik. Pada kelas kontrol persentase siswa terbanyak memiki kategori literasi
signifikan (thitung, 2,134 > ttabel, 2,008 ; α= 0,05) nilai rata-rata kemampuan literasi
kimia siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini berarti bahwa
kimia aspek pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nuryanto dan
meningkatkan hasil belajar dan minat siswa. Setyo & Marlina (2018) juga
sains melalui peningkatan nilai rata-rata pada tiap siklus. Selain itu Sukma
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
lainnya.
SETS pada pokok bahasan materi lainnya atau pada mata pelajaran IPA
lainnya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Addin, I., Tri, R., dan Sri, R. D. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa di
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol.3 No.2, 89-94.
Afriana, J., Any, F., dan Anna, P. 2016. Penerapan Project Based Learning
Terintegrasi STEM untuk Meningkatakan Literasi Sains Siswa ditinjau
Dari Gender. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol.2 No.2, 202-212.
Astawa, K., dan Made, S. 2011. Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga
Surya Menggunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe Bergelombang
Berbahan Dasar Beton. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Vol.4 No.1, 7-13.
BPS. 2018. Kecamatan Muara Badak dalam Angka 2018. Tenggarong: Badan
Pusat Statistik Kutai Kartanegara.
Development, O. f.-o. 2016. Learning for Tomorrow's World - Results from PISA
2015. Paris: OECD Publishing.
Graber, W., Nentwig, P., Becker, H. J., Sumfleth, E., Pitton, A., Wollweber, K.,
dan Jorde, D. 2001. Scientific Literacy: From Theory to Practice.
Netherlands: Kluwer Academic Publisher.
James, M. A., Mahnaz, M., dan Huber, R. 2006. Constructivism in Theory and
Practice: Toward a Better Understanding. Wilmington: The University of
North Carolina.
75
Kurniadi, D., Kasmadi, I. S., dan Latifah. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia dengan Pendekatan Project-Based Learning. Jurnal
Pendidikan Universitas Semarang, Vol.4 No.1, 56-66.
Millar, R., dan Osborne, J. 1998. Science Education for the Future. London:
Report of a Seminar Series Funded by the Nuffield Foundation.
Niswara, R., dan Mei, F. A. 2019. Pengaruh Model Project Based Learning
Terhadap High Order Thinking Skil. Mimbar PGSD, Vol.7 No.2, 88-98.
Rychen, D. S., dan Salganik, L. H. 2003. Key Compentecies for a Succesful life
and a Well Functioning Society. Cambridge: MA: Hogrefe & Huber.
Shwatz, Y., Ben-Zvi, R., & Hofstein, A. 2006. Chemical Literacy: What it Means
to Scientists and School Teacher. Journal of Chemical Education, Vol.6
No.2, 1557-1561.
Supriyantini, E., dan Endrawati, H. 2015. Kandungan Logam Berat Besi (Fe)
Pada Air, Sedimen, Dan Karang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tanjung
Emas Seamarang. Jurnal Kelautan Tropis, Vol.18 No.1, 38-45.
77
Surya, A. P., Stefanus, C. R., dan Agustina, T. A. 2018. Penerapan Model Project
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreatifitas Siswa
Kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga. Jurnal Pesona dasar, Vol.6
No. 2, 41-54.
LAMPIRAN
79
A. Kompetensi inti
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan perkembangan konsep reaksi reduksi-
oksidasi.
2. Peserta didik mampu menerapkan contoh reaksi reduksi-oksidasi dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Peserta didik mampu menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam
senyawa atau ion dengan menerapkan aturan biloks.
4. Peserta didik mampu merancang, melakukan, menyimpulkan, dan
menyajikan rancangan kegiatan dan hasil percobaan reaksi redoks.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Reaksi kimia
2. Konsep
Pengertian reaksi reduksi oksidasi
3. Prinsip
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep oksigen
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep hidrogen
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep elektron
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep bilangan
oksidasi
4. Prosedur
Aturan penentuan bilangan oksidasi
Reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi
G. Sumber Pembelajaran
1. Watoni, A. Haris, dkk. 2016. Kimia untuk Kelas X edisi Revisi
2013.Yrama Widya: Bandung
2. Effendy. 2016. Ilmu Kimia untuk Siswa SMA dan MA Kelas X. Indonesian
Academic Publishing: Malang
3. Buku-buku Kimia terkait
4. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pembelajaran
Pendahulua Stimulation 1. Guru mengucapkan 10 menit
n (stimulasi/pemberian salam
rangsangan) 2. Berdoa dan
dilanjutkan dengan
menanyakan kabar
siswa
3. Guru memeriksa
kehadiran siswa
4. Guru memberi
motivasi dengan
mengajukan
pertanyaan untuk
menuntun siswa
dalam mempelajari
topik yang akan
dibahas dan
menggali
pengetahuan awal
siswa
5. Guru
menyampaikaan
tujuan pembelajaran
Problem statement 6. Guru memberikan 65 menit
Inti
(pertanyaan/identifikasi pertanyaan kepada
82
di LKPD
12. Guru
mempersilahkan
siswa lain untuk
menganalisis
jawaban yang telah
dipersentasikan dan
meminta untuk
mengajukan
pertanyaan atau
pendapatnya
13. Guru memberikan
penguatan terhadap
jawaban siswa
14. Guru meminta
siswa untuk
mengumpulkan
LKPD yang telah
diberikan
15. Siswa mengerjakan
soal evaluasi yaitu
soal post-test
Penutup Generalization (menarik 16. Siswa dan guru 15 menit
kesimpulan/generalisasi menyimpulkan
) kegiatan
pembelajaran
17. Guru memberikan
tindak lanjut
18. Guru menutup
pelajaran dengan
mengucapkan salam
84
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami konsep reaksi redoks melalui perubahan warna
pada beberapa benda
2. Siswa dapat menggunakan aturan bilangan oksidasi dalam menentukan
spesi yang bertindak sebagai oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil
reduksi.
3. Siswa dapat mengaplikasikan konsep reaksi reduksi-oksidasi dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Reaksi kimia
2. Konsep
Pengertian reaksi reduksi oksidasi
3. Prinsip
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep oksigen
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep hidrogen
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep elektron
Pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan konsep bilangan
oksidasi
4. Prosedur
Aturan penentuan bilangan oksidasi
Reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi
F. Media Pembelajaran
1. Alat : Lembar Kerja Siswa dan rubrik penilaian
2. Media Pembelajaran : Laptop, video papan tulis, dan spidol
G. Sumber Belajar
1. Prabowo, S. dkk., Kimia SMA/MA Kelas XI. Departemen Pendidikan
Nasional: Jakarta
2. Sudarmo, U. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 yang
disempurnakan Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Surakarta: Erlangga
3. Buku-buku Kimia terkait
4. Internet
5. Video
87
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Fase
Langkah-langkah
Kegiatan Pendekata Deskripsi Waktu
Model PjBL
n SETS
Pendahulua Apersepsi dan motivasi 1. Guru memberi salam dan menyapa siswa 10 menit
n 2. Berdoa dan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang
perasaan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan
3. Guru memeriksa kehadiran siswa
4. Guru memberi motivasi dengan mengajukan
pertanyaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali
pengetahuan awal siswa
5. Guru menyampaikaan tujuan pembelajaran
Inti Memberikan pertanyaan Invitasi 6. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa dan 65 menit
esensial memberikan pertanyaan kepada siswa
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
b. Reduktor
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c. Oksidator
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Jelaskan secara singkat definisi reduksi dan oksidasi berdasarkan tiga konsep
perkembangan reaksi redoks!
a. Konsep Oksigen
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Konsep Hidrogen
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c. Konsep Elektron
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
d. Konsep Bilangan Oksidasi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
e. CaCO3 j. KMnO4
4. Periksalah reaksi berikut ini tergolong reaksi redoks atau bukan. Jika termasuk
reaksi redoks maka tentukanlah reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil
oksidasi
a. Fe2O3 + 3H2SO4 ⎯⎯→ Fe2(SO4)3 + 3H2O
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. 2K2CrO4 + H2SO4 ⎯⎯→ K2SO4 + K2Cr2O7 + H2O
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Langkah 1 Penentuan
Pertanyaan Esensial
Air merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan manusia
terutama air tawar yang bersih dan sehat. Umumnya air yang dipergunakan
untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi, memasak dan lain-
lain sampai dengan saat ini selain air PDAM adalah air dari pantai. Sebagian
besar bahkan hampir semua UKM
Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.
Penyediaan air merupakan perhatian utama di beberapa daerah terutama di
Muara Badak karena air merupakan kebutuhan dasar dan sangat penting untuk
kehidupan dan kesehatan manusia. Sumber air yang hampir tidak habis adalah
air laut. Air laut memiliki kadar garam yang cukup tinggi dan beberapa pengotor
sehingga air laut menjadi keruh. Salah satu pengotor air adalah adanya
kandungan zat besi (Fe) dalam air tersebut.
Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada
setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada
umumnya zat besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut yaitu ion Fe 2+.
Standar kandungan besi air bersih berdasarkan Permenkes maksimal 1,0 mg/L.
Ciri-ciri air yang mengandung zat besi yaitu air nya jernih sesaat ketika
ditampung tetapi akan berubah menjadi warna kuning setelah didiamkan
beberapa saat. Air yang mengandung zat besi biasanya berbau tanah dan tekstur
airnya sedikit licin. Untuk mengetahui pasti kandungan besi dalam air tersebut
maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Beberapa bahaya yang ditimbulkan air yang kadar besi nya tinggi antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Penyumbatan atau terbentuknya kerak pada pipa air atau pada wadah
penampungan air tersebut
b. Air yang mengandung zat besi memiliki efek yang panas apabila digunakan
untuk mencuci wajah. Efeknya, wajah akan menjadi bruntusan dan kusam
c. Pakaian yang dicuci dengan menggunakan air yang mengandung besi akan
menyebabkan pakaian cepat menjadi kekuningan bahkan terlihat berkarat
d. Dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit
97
Lingkungan (Environment)
1.
2.
3.
Pengetahuan (Science)
1.
2.
3.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
98
Langkah 2 Perencanaan
Proyek
Rancanglah sebuah proyek (produk yang sederhana) yang berkaitan dengan
materi Reaksi Reduksi Oksidasi. Proyek tersebut harus didasari
pengetahuan yang mendalam sehingga dapat digunakan sebagai teknologi
yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Lalu tulislah judul
proyek tersebut di bawah ini
……………………………………
……………………………………
……………………….....................
Tulislah alat, bahan, biaya serta penanggung jawab dalam
kelompok kalian
Harga
per Jumla Harga Penanggung
No Alat/Bahan Fungsi
satua h Total Jawab
n
Langkah 3 Menyusun
Jadwal
Langkah 4 Monitoring
Pada tahap ini, guru akan memeriksa jalannya proyek. Berikut ini adalah hal-hal
yang akan diperiksa oleh guru. Oleh karena itu, pada setiap pelaksanaannya kalian
harus memeriksa keterlaksaan setiap langkah-langkah pengerjaan proyek dengan
memberi tanda centang () dengan kegiatan yang telah dilaksanakan secara jujur
dan bertanggung
Keterangan
No Kategori
Ya Tidak
1 PERSIAPAN
Pembagian tugas anggota kelompok secara merata
Pembuatan rencana penyelesaian proyek
Pembuatan jadwal penyelesaian proyek
Perencanaan persiapan alat dan bahan
Perencaaan lokasi dan waktu pengerjan
2 PELAKSANAAN
Anggota kelompok bekerja sesuai pembagian tugas
Proyek terlaksana sesuai dengan jadwal, lokasi dan
waktu
Peralatan dan bahan yang digunakan sesuai dengan
rencana
101
Langkah 5 Penilaian
Setelah kalian menyelesaikan proyek, produk yang dihasilkan harus
dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan dipresentasikan kepada
teman satu kelas. Berdasarkan pengujian hasil, produk yang kalian hasilkan
memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain :
…………………………………………………………………………
……………..............................................................................................
...................
…………………………………………………………………………
…………..................................................................................................
Kelebihan ...............
Produk
…………………………………………………………………………
…………..................................................................................................
...............
…………………………………………………………………………
…………..................................................................................................
Kekurangan Produk
…………………………………………………………………………
…………….......
…………………………………………………………………………
…………..................................................................................................
...............
…………………………………………………………………………
…………..................................................................................................
...............
…………………………………………………………………………
…………..................................................................................................
...............
Langkah 6 Evaluasi Pengalaman 102
Hasil kegiatan dan proyek pada materi reaksi reduksi oksidasi akan
dipresentasikan beserta produk yang dihasilkan di dalam kelas.
Aturlah kelas kalian menjadi ruangan pameran produk masing-masing
kelompok. Setiap kelompok akan mempresentasikan produknya
menggunakan media Ms. Power Point yang berisi judul proyek,
langkah-langkah pembuatan, alat dan bahan serta biaya, pembagian
kerja dan lain lain
Penilaian presentasi dilakukan oleh guru, anggota dari kelompok lain
dan penilaian oleh diri sendiri. Berikut adalah form penilaian
presentasi. Berilah tanda centang () sesuai dengan penilaian anda
Keterangan
No Kategori
SB B C TB STB
1 PRESENTASI
Penjelasan produk singkat, jelas,
dan padat
Pembagian kerja anggota
kelompok merata
Presenter menguasi materi
Menggunakan bahasa baku yang
mudah dimengerti
2 PRODUK
Produk yang dibuat sesuai
dengan materi
Produk memiliki nilai guna
Produk memiliki nilai estetika
Produk asli hasil pemikiran
kelompok
3 MEDIA PRESENTASI
Konten berisi materi dan
penjelasan produk dengan jelas
Total
Skor
Nilai Akhir
Keterangan
B : Baik (4)
Skor
Nilai Akhir= ×100
C : Cukup (3) 45
2 Data hasil pengujian daya hantar listrik ketiga jenis Jawaban yang benar:
larutan ditunjukkan dalam gambarberikut: Kekuatan daya hantar listrik dapat dianalisis
berdasarkan banyaknya ion-ion bebas yang ada
dalam larutan. Larutan (1) tergolong elektrolit
kuat karena NaCl terurai sempurna menjadi ion-
ion Na+ dan ion-ion Cl- dalam jumlah banyak.
Larutan (2) tergolong elektrolit lemah karena
asam cuka hanya dapat terionisasi sebagian
membentuk ion CH3COO- dan H+, sehingga
jumlah ion-ion bebas dalam larutan sangat
106
Total skor = 2.
108
Total Skor = 4
Total skor = 6
3 Alumunium banyak digunakan orang sebagai bahan Jawaban yang benar:
untuk pembuatan alat rumah tangga. Panci dan wajan a. Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks
akan tetap mengkilat walapun digunakan dalam waktu (skor=1). Jenis nya adalah
yang lama. Hal tersebut disebabkan oleh pada komproporsionasi (skor=1)
permukaan alumunium oksida yang tahan karat. Reaksi b. Zat yang mengalami reduksi adalah O2
117
pembentukannya adalah sebagai berikut: (skor=1) dan zat yang mengalami oksidasi
4Al(s) + 3O2(g) → 2Al2O3(s) adalah Al (skor=1)
a. Apakah reaksi di atas merupakan reaksi redoks?
Jika iya, termasuk reaksi redoks apa?
b. Apabila merupakan reaksi redoks maka tentukan Total Skor = 4
zat yang mengalami reduksi dan zat yang
mengalami oksidasi
4 Tentukan apakah reaksi berikut ini tergolong reaksi Jawaban yang benar:
disproporsionasi atau komproporsionasi? a. Disproporsionasi (skor = 1)
a. 3NaClO → 2NaCl + NaClO3 b. Komproporsionasi (skor = 1)
b. 5KI + KIO3 + 3H2SO4 → 3K2SO4 + 3I2 + 3H2O
Total skor = 2.
Aspek Proses Aplikasi kimia 5 Diketahui beberapa proses kimia yang terjadi dalam Jawaban yang benar:
dalam kehidupan sehari-hari. Tunjukkan lah yang mana yang a. Oksidasi (skor = 1)
kehidupan merupakan proses oksidasi dan proses reduksi b. Oksidasi (skor = 1)
sehari-hari a. Lilin menyala c. Reduksi (skor = 1)
(melibatkan b. Perkaratan besi d. Oksidasi (skor = 1)
aplikasi c. Fotosintesis tumbuhan e. Reduksi (skor = 1)
berpikir d. Apel yang berubah warna setelah dikupas
analitis dan e. Minyak yang menjadi tengik Total skor = 5
penalaran)
118
Indikator:
mampu
menggunakan
pemahaman
konten kimia
untuk
memecahkan
masalah
Aspek Mampu 6 Paduan logam (aloi) adalah campuran unsur – unsur Jawaban:
Konteks menganalisis yang terdiri dari beberapa logam. Sistem paduan ini a. Salah satu jenis paduan logam yang sering
Kimia: strategi dan logam ini memnugkinkan semua paduan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari
Pengetahuan manfaat dari terbentuk dari beberapa unsur dengan semua macam adalah stainless steel (skor = 1)
dan aplikasi kimia komposisi yang mungkin dibuat. Salah satu manfaat b. Stainless steel dibuat dari campuran
pemahaman dalam aloi adalah untuk mencegah proses perkaratan besi. logam nikel, kromium, dan besi. Nikel
tentang kehidupan a. Sebutkan satu jenis paduan logam yang sering bersifat tahan karat dan dalam keadaan
hubungan sehari-hari digunakan dalam kehidupan sehari-hari! murni bersifat lunak. Namun, jika nikel
antara kimia, b. Jelaskan bagaimana aloi dapat mencegah proses dipadukan dengan krom dan besi, sifat-
teknologi dan perkaratan besi! sifat dari ketiga logam ini berpadu
masyarakat. sehingga mampu membentuk baja tahan
karat yang keras (skor = 3)
Total Skor = 4
Mampu 7 Beberapa orang melakukan perlindungan untuk Jawaban yang benar:
mengaplikasik mencegah terjadinya korosi. Salah satu pencegahan
an ilmu kimia tersebut adalah perlindungan mekanis. Perlindungan Proses korosi terjadi apabila logam besi
119
Petunjuk pengisian!
Berilah tanda ceklis () pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda dengan keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No
Butir Pernyataan R
. SS S TS STS
R
Saya menyadari bahwa sumber air yang saya
1 gunakan untuk keperluan sehari-hari belum layak
digunakan
Saya mengetahaui pengolahan sumber air agar
2
layak digunakan untuk keperluan sehari-hari
Saya menggunakan konsep dan pengetahuan
3
kimia dalam proses pengolahan air bersih
Saya selalu menggunakan air jernih yang
4 sumbernya dari manapun dalam kehidupan
sehari-hari
Saya mengetahui bahwa air yang saya gunakan
5 untuk keperluan sehari-hari mengandung
mineral-mineral yang terlarut
Saya mengetahui bahwa pengolahan air bersih
6 dapat menggunakan konsep materi reaksi reduksi
oksidasi
Saya menerapkan pengetahuan tentang
7
pengolahan air bersih menggunakan konsep
122
Petunjuk pengisian!
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat
anda dengan keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No
Butir Pernyataan R
. SS S TS STS
R
Saya menyadari bahwa sumber air yang saya
1 gunakan untuk keperluan sehari-hari belum layak
digunakan
Saya mengetahaui pengolahan sumber air agar
2
layak digunakan untuk keperluan sehari-hari
Saya menggunakan konsep dan pengetahuan
3
kimia dalam proses pengolahan air bersih
Saya selalu menggunakan air jernih yang
4 sumbernya dari manapun dalam kehidupan
sehari-hari
Saya mengetahui bahwa air yang saya gunakan
5 untuk keperluan sehari-hari mengandung
mineral-mineral yang terlarut
Saya mengetahui bahwa pengolahan air bersih
6 dapat menggunakan konsep materi reaksi reduksi
oksidasi
Saya menerapkan pengetahuan tentang
7
pengolahan air bersih menggunakan konsep
124
A. Pengantar
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran
keaktifan guru, jadi yang perlu diperhatikan adalah keaktifan guru selama
dalam proses belajar mengajar dan menilai kemampuan guru atau kualitas guru
dalam pelaksanaan pembelajaran.
B. Petunjuk
Berikan tanda ceklist () pada kolom keterlaksanaan yang sesuai menurut
Bapak/Ibu.
Langkah Keterlaksanaan
No Aspek yang diamati
Pembelajaran Ya Tidak
1 Stimulation Guru mengucapkan salam
(Stimulasi) Guru memipin berdoa dan
2
menanyakan kabar siswa
3 Guru memeriksa kehadiran siswa
4 Guru memberi motivasi
Guru menyampaikan tujuan
5
pembelajaran
6 Problem Guru memberikan apersepsi
Statement Guru membimbing siswa menemukan
7
(Identifikasi pertanyaan
Guru menyampaikan materi sesuai
8 Masalah)
dengan indikator yang akan dicapai
9 Guru memberikan LKPD kepada siswa
Guru meminta siswa mengerjakan
1
LKPD
Verification Guru menilai presentasi jawaban dari
11
(Pembuktian) LKPD
Guru mempersilahkan siswa lain
12
menganalisis jawaban
126
Catatan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan :
Kriteria Penlaian Lembar Observasi :
Ya : Kegiatan pembelajaran terlaksana
Tidak : Kegiatan pembelajaran tidak terlaksana
… … … … … ..
Nilai Aktivitas Guru= × 100 %
… … … … … ..
Observer
127
A. Pengantar
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran
keaktifan siswa, jadi yang perlu diperhatikan adalah keaktifan siswa selama
dalam proses belajar mengajar dan menilai kemampuan siswa atau kualitas
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
B. Petunjuk
Berikan tanda ceklist () pada kolom keterlaksanaan yang sesuai menurut
Bapak/Ibu.
Langkah Keterlaksanaan
No Aspek yang diamati
Pembelajaran Ya Tidak
1 Stimulation Siswa menjawab salam
2 (Stimulasi) Siswa berdoa dan menjawab kabar
3 Siswa menjawab kehadiran
Siswa mendengarkan guru
4
menyampaikan motivasi
Siswa mendengarkan penyampaian
5
tujuan pembelajaran
Problem Siswa mendengarkan guru
6
Statement memberikan apersepsi
7 (Identifikasi Siswa menemukan pertanyaan
Masalah) Siswa memperhatikan guru
8
menyampaikan materi
9 Siswa menerima LKPD dari guru
10 Siswa mengerjakan LKPD
Verification Siswa melakukan presentasi jawaban
11
(Pembuktian) dari LKPD
12 Siswa lain menganalisis jawaban
13 Siswa mendengarkan guru
128
memberikan penguatan
14 Siswa mengumpulkan LKPD
15 Siswa mengerjakan soal postest
16 Generalization Siswa mendengarkan kesimpulan
(Penarikan Siswa memperjatikan tindak lanjut
17
Kesimpulan) yang diberikan oleh guru
18 Siswa memberikan kesimpulan
19 Siswa menjawab salam penutup
Keterangan :
Kriteria Penlaian Lembar Observasi :
Ya : Kegiatan pembelajaran terlaksana
Tidak : Kegiatan pembelajaran tidak terlaksana
… … … … … ..
Nilai Aktivitas Guru= × 100 %
… … … … … ..
Observer
129
A. Pengantar
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran
keaktifan guru, jadi yang perlu diperhatikan adalah keaktifan guru selama
dalam proses belajar mengajar dan menilai kemampuan guru atau kualitas guru
dalam pelaksanaan pembelajaran.
B. Petunjuk
Berikan tanda ceklist () pada kolom keterlaksanaan yang sesuai menurut
Bapak/Ibu.
Tahapan Keterlaksanaan
No Aspek yang Diamati
Pembelajaran Ya Tidak
Apersepsi dan Motivasi Guru memberi salam dan
1
menyapa siswa
Guru memipin berdoa,
menanyakan kabar siswa dan
2
guru memeriksa kehadiran
siswa
3 Guru memberi motivasi
Guru menyampaikaan tujuan
4
pembelajaran
Membuat Pertanyaan Guru memperlihatkan gambar
Esensial (Invitasi) kepada siswa dan
5
memberikan pertanyaan
kepada siswa
Guru membimbing siswa
6 membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
Merancang Pengerjaan Guru membagi siswa ke
7
Proyek (Eksplorasi) dalam beberapa kelompok
130
Catatan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan :
Kriteria Penlaian Lembar Observasi :
Ya : Kegiatan pembelajaran terlaksana
Tidak : Kegiatan pembelajaran tidak terlaksana
… … … … … ..
Nilai Aktivitas Guru= × 100 %
… … … … … ..
Observer
131
A. Pengantar
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran
keaktifan guru, jadi yang perlu diperhatikan adalah keaktifan guru selama
dalam proses belajar mengajar dan menilai kemampuan guru atau kualitas guru
dalam pelaksanaan pembelajaran.
B. Petunjuk
Berikan tanda ceklist () pada kolom keterlaksanaan yang sesuai menurut
Bapak/Ibu.
Keterlaksanaan
No Tahapan Pembelajaran Aspek yang Diamati
Ya Tidak
1 Apersepsi dan Motivasi Siswa menjawab salam
Siswa berdoa, menjawab
2 kabar dan manjawab
kehadiran
Siswa memperhatikan guru
3
memberi motivasi
Siswa memperhatikan guru
4 menyampaikaan tujuan
pembelajaran
Membuat Pertanyaan Siswa memperhatikan guru
5 Esensial (Invitasi) memperlihatkan gambar
dan menjawab pertanyaan
Siswa membuat pertanyaan
6 yang berhubungan dengan
materi
Merancang Pengerjaan Siswa dibagi ke dalam
7
Proyek (Eksplorasi) beberapa kelompok
8 Siswa mempresentasikan
132
Catatan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan :
Kriteria Penlaian Lembar Observasi :
Ya : Kegiatan pembelajaran terlaksana
Tidak : Kegiatan pembelajaran tidak terlaksana
… … … … … ..
Nilai Aktivitas Guru= × 100 %
… … … … … ..
Observer
133
Petunjuk pengisian!
Berilah tanda ceklis () pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda dengan keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
134
Pilihan Jawaban
No
Butir Pernyataan S R T ST
. S
S R S S
Pelajaran kimia menyenangkan bagi
1
saya.
Saya suka jika jam pelajaran kimia di
2
sekolah ditambah.
Materi yang dibahas dalam pelajaran
3
kimia sangat menarik.
Saya suka berdiskusi dengan teman
4 tentang pelajaran kimia setelah pulang
sekolah.
Saya ingin menjadi bagian dari suatu
5
kelompok sains, terutama kimia.
Saya suka membaca buku tentang
6
kimia/ ilmu kimia.
Mempelajari ilmu kimia dapat
7 membantu untuk membuat hidup kita
menjadi lebih baik.
Pelajaran kimia itu tidak pernah
8
membuat saya bosan.
Saya suka mengisi waktu luang liburan
9 saya dengan membaca buku tentang
kimia.
Saya suka membaca tentang sesuatu hal
10 yang baru (atau yang belum saya
ketahui).
Saya lebih suka melakukan
percobaan/eksperimen kimia secara
langsung untuk mencari jawaban atas
11
permasalahan kimia yang dihadapi
daripada hanya mencari jawaban dari
buku/literatur/referensi.
Saya lebih suka melakukan
percobaan/eksperimen/praktikum kimia
12
daripada hanya mendapatkan informasi
dari guru.
Saya suka mengulangi percobaan yang
13 telah saya lakukan untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat.
Dalam melakukan percobaan/
eksperimen kimia, saya suka
14
menggunakan metode baru yang belum
pernah saya gunakan sebelumnya.
Saya bersedia menggunakan uang saya
15 untuk melakukan eksperimen
kimia/proyek ilmiah lainnya.
Saya suka mendengarkan orang yang
16
pendapatnya berbeda dengan saya.