PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH
SULASRI
A1K119016
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
SULASRI
A1K119016
Mengetahui,
Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ii
KATA PENGANTAR
iii
baik dalam bentuk materi, moral maupun spritual serta memotivasi penulis
dengan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis menyadari tugas akhir ini masih banyak kekurangan,
olehnya segala kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga
tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi bagi yang membutuhkan. Atas segala bantuan yang diberikan semoga
mendapat imbalan yang lebih disisi Allah SWT. Aamiin
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Batasan Masalah........................................................................... 4
C. Rumusan Masalah........................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian........................................................................ 5
F. Definisi Operasional..................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7
A. Model Pembelajaran Inkuri.......................................................... 7
B. Keterampilan Proses Sains (KPS)................................................ 12
C. Media Crocodile Physics.............................................................. 15
D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)................................................ 17
E. Penelitian yang Relevan............................................................... 20
F. Hipotesis Tindakan....................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 22
A. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 22
B. Jenis Penelitian............................................................................. 22
C. Subjek Penelitian.......................................................................... 22
D. Faktor yang Diteliti...................................................................... 22
E. Desain Penelitian.......................................................................... 23
F. Prosedur Penelitian....................................................................... 24
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan................................................... 27
H. Data dan Teknik Pengambilan Data............................................. 27
I. Instrumen Penelitian..................................................................... 28
J. Teknik Analisis Data.................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 32
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 terdiri dari muatan-muatan yang secara terintegrasi
harus dipelajari oleh peserta didik salah satunya pelajaran fisika dalam muatan
IPA. Pada materi fisika, pembelajaran terkadang bersifat teoritis dan praktek,
artinya pembelajaran tidak hanya disampaikan secara teori tetapi perlu juga
dilakukan praktek. Sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas No.23 Tahun
2006 salah satu tujuan pembelajaran fisika yaitu melakukan percobaan atau
penyelidikan yang terdiri atas merumuskan masalah, mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan,
mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan
hasil percobaan. Sehingga keberhasilan pembelajaran fisika bukan hanya
sekedar pada aspek kognitif saja, akan tetapi keterampilan proses juga
merupakan aspek yang harus dilatih dan diberikan penilaian. Keterampilan
yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran fisika salah satunya
adalah keterampilan proses sains (Ruhiat & Sari Utami, 2019).
Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada
anggapan bahwa sains itu terbentuk melalui suatu proses ilmiah. Dalam
pembelajaran sains, proses ilmiah dikembangkan pada peserta didik sebagai
pengalaman yang bermakna. Dimana pemahaman konsep sains tidak hanya
mengutamakan hasil (produk) saja, tetapi juga proses untuk bisa mendapatkan
konsep merupakan hal yang sangat penting dalam membangun pengetahuan
peserta didik (Septantiningtyas et al., 2020). Terdapat alasan yang menjadi
dasar harus diterapkannya pendekatan keterampilan proses sains pada aktivitas
pembelajaran yaitu pertama berkembangnya ilmu pengetahuan yang ada
semakin tinggi sehingga hal ini tidak memungkinkan lagi bagi pengajar untuk
sekedar memberikan konsep dan fakta terhadap peserta didik (Sari, 2021).
Kedua, Melatih keterampilan proses sains merupakan salah satu upaya yang
yang dapat menjamin keberhasilan peserta didik. Peserta didik akan lebih
mudah memahami dan mempelajari materi jika mereka terlibat langsung
dalam proses pembelajaran (Akbar et al., 2019).
1
2
B. Batasan Masalah
Agar menghindari kesalahpahaman makna serta upaya untuk lebih
efisien dalam pelaksanaan penelitian yang selaras dengan judul penelitian,
maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini menerapkan model inkuiri yaitu inkuiri terbimbing
yang meliputi enam tahapan yaitu orientasi, merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan
merumuskan kesimpulan (Al-Tabany, 2017).
2. Aspek yang diteliti adalah keterampilan proses sains yang terdiri dari
enam aspek yang meliputi keterampilan mengamati, memprediksi,
mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan
(Rahmi & Darmawan, 2022).
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media Crocodile Physic pada
materi gelombang mekanik?
2. Bagaimana ketuntasan keterampilan proses sains peserta didik kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media Crocodile Physic pada
materi gelombang mekanik?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains peserta
didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media
Crocodile Physic pada materi gelombang mekanik.
2. Untuk mendeskripsikan ketuntasan keterampilan proses sains peserta didik
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media Crocodile
Physic pada materi gelombang mekanik.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagi peserta didik, dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan proses sains peserta didik.
6
2. Bagi guru, dengan dilakukanya penelitian ini guru bisa lebih mengetahui
dan memperbaiki serta meningkatkan sistem pembelajaran di kelas
sehingga permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dan guru dapat
diminimalkan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing berbantuan media crocodile physic.
3. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukkan atau sumbangsi positif bagi
kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu
referensi penelitian berikutnya yang relevan dengan penelitian ini.
F. Definisi Operasional
Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindari salah
penafsiran, maka dalam penelitian ini disajikan definisi operasional sebagai
berikut.
1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu model
pembelajaran yang menekankan proses pembelajaran yang lebih aktif
kepada peserta didik untuk mencari dan menyelidiki suatu masalah secara
kritis, logis dan analisis sehingga peserta didik dapat menemukan
pemecahan atau jawaban dari masalah yang dimulai dari tahapan orientasi,
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan kemampuan atau kecakapan
untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains sehingga
menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta atau bukti yang
meliputi keterampilan mengamati, mengklasifikasi, memprediksi,
mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.
3. Media crocodile physics
Media crocodile physics adalah perangkat lunak simulasi 3D yang
digunakan sebagai media pembelajaran berbasis komputer yang
menyediakan lingkungan laboratorium virtual untuk mata pelajaran fisika
yang salah satu materinya adalah gelombang mekanik. Pembelajaran
7
8
9
5. Memprediksi
Memperkirakan sesuatu yang spesifik atau membuat ramalan tentang
segala hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang (Dimyati &
Mudjiono, 2013). Sedangkan menurut Fatonah & Zuhdan (2014)
memprediksi diawali dengan ditemukannya gejala keteraturan dengan
demikian siswa diharapkan dapat memprediksi pola-pola berikutnya yang
akan terjadi.
6. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah penarikan kesimpulan dan penjelasan dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan. Pernyataan yang ditarik dalam
membuat kesimpulan berdasarkan bukti (fakta) dari serangkaian hasil
observasi (Bundu, 2006). Sedangkan menurut Dewi (2008) menyimpulkan
merupakan aktivitas dalam keterampilan proses sains dalam menjelaskan
hasil pengamatan atau untuk menyampaikan penyebab dari sesuatu yang
diamati.
Adapun indikator keterampilan proses sains yang akan dikaji dalam
penelitian ini yaitu keterampilan proses sains menurut Rahmi &
Darmawan, (2022) yang terdiri dari 6 aspek yang meliputi mengamati,
mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan yang dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Aspek dan Indikator Keterampilan Proses Sains
No. Aspek Keterampilan Indikator Keterampilan Proses Sains
Proses Sains
1. Mengamati Menggunakan seluruh panca indera.
Melakukan pengamatan secara kuantitatif
dan kualitatif.
Mengamati perubahan.
2. Mengklasifikasikan Mencari persamaan dan perbedaan.
Mencari dasar pengelompokan
3. Memprediksi Mengajukan perkiraan tentang sesuatu
belum terjadi berdasarkan kecenderungan
atau pola yang sudah ada.
Menggunakan pola-pola hasil
pengamatan.
4. Mengukur Menggunakan alat yang sesuai untuk
memperoleh data yang tepat.
Mengukur dalam satuan yang sesuai
5. Menyimpulkan Membuat kesimpulan berdasarkan hasil
pengamatan.
16
refleksi. Untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Oleh karena itu
pengertian siklus disini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Banyaknya siklus dalam
penelitian tindakan kelas tergantung dari permasalahan yang perlu
dipecahkan, semakin banyak permasalahan yang ingin dipecahkan
semakin banyak pula siklus yang akan dilalui. PTK model Kemmis dan
Mc. Taggart pada hakikatnya berupa perangkat perangkat atau untaian-
untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap meruapakan satu
kesatuan dalam siklus (Parnawi, 2020).
afektif siswa pada siklus I dengan rata-rata 77.61 dan siklus II 78.20.
Secara klasikal ketuntasan keterampian proses sains peserta didik pada
siklus I sebesar 84,37% dan pada Siklus II sebesar 96,87%. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode praktikum
berbasis inkuiri pada pelajaran fisika topik getaran dan gelombang dapat
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya maka
hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media crocodile physics dapat
meningkatkan keterampilan proses sains secara individu maupun kelompok
pada materi pokok Gelombang Mekanik peserta didik kelas XI IPA 2 di
SMAN 1 Siompu Tahun Ajaran 2022//2023.
1.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Menurut Asrori (2019) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
lebih berkualitas sehingga peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang
lebih baik. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan media crocodile physic sebagai alternatif tindakan untuk
meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Siompu pada materi pokok gelombang mekanik.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA
2 SMAN 1 Siompu tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah 28 orang peserta
didik yang terdiri dari 18 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Penentuan
subjek dalam penelitian ini didasarkan oleh penilaian guru terhadap hasil
belajar peserta didik yang paling rendah.
23
24
E. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah model Kemmis & Mc
Taggart. Komponen pokok dalam penelitian Tindakan kelas (PTK) menurut
Kemmis & Mc. Taggart meliputi empat komponen yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi
(reflecting) dengan hubungan dari keempat komponen ini dipandang dalam
satu siklus (Parnawi, 2020). Adapun jumlah siklus yang akan digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas dua siklus. Sebelum tiap tahapan siklus
dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan untuk mengkaji dan
memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi dan
dialami oleh guru saat pembelajaran di kelas. Desain Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
Model Inkuiri SI
Terbimbing dengan Pelaksanaan K
Permasalahan
Menggunakan Media (RPP 01 dan RPP 02)
L
Crocodile Physic
U
S
Observasi dan Evaluasi
Terselesaikan Refleksi (I) (I) I
Belum Terselesaikan
Model Inkuiri SI
Permasalahan Terbimbing dengan Pelaksanaan K
Menggunakan Media (RPP 03)
L
Crocodile Physic
U
S
Observasi dan Evaluasi
Terselesaikan Refleksi (II) (II) II
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan dilaksanakan
sebanyak dua siklus. Masing-Masing siklus dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin
dicapai, seperti apa yang didesain dalam faktor yang akan diselidiki. Dalam
penelitian ini yang akan mengajar adalah peneliti pada kelas tersebut
berkolaborasi dengan guru sebagai observer/pengamat.
Mengacu pada desain penelitian maka prosedur penelitian tindakan
untuk setiap siklus meliputi: 1) permasalahan; 2) penerapan model
pembelajaran inkuiri dengan berbantuan media Crocodile Physic; 3)
pelaksanaan tindakan (RPP); 4) observasi dan evaluasi; dan 5) refleksi. Secara
lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 01 dan RPP
02) sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran inkuiri
terbimbing yang akan diterapkan untuk meningkatkan keterampilan
proses sains peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu
pada materi pokok gelombang mekanik. (RPP-01) sub materi
bentuk-bentuk gelombang dan besaranya dan (RPP-02) sub materi
pemantulan dan pembiasan gelombang.
2) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 01 dan LKPD 02)
dan Lembar Kerja Keterampilan Proses Sains (LK-KPS 01 dan
LK-KPS 02) untuk kegiatan pembelajaran beserta kunci
jawabannya.
3) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama proses
pembelajaran.
26
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
1. Menetapkan atau merumuskan keunggulan dan kelemahan yang
dicapai pada siklus I.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 03) untuk
pertemuan ketiga sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang akan diterapkan.
3. Menyiapkan Lembar Kerja Pesrta Didik (LKPD 03) dan Lembar
Kerja Keterampilan Proses Sains (LK-KPS 03) untuk pertemuan
ketiga sesuai dengan materi yang akan diberikan yaitu sub difraksi
dan interferensi gelombang.
4. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
5. Mendesain alat evaluasi untuk materi pokok gelombang mekanik
guna mengetahui pemahaman konsep peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berupa tes siklus II dan membuat
kunci jawaban beserta aturan penskorannya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
materi pokok gelombang mekanik oleh peneliti sesuai dengan
rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP-03) untuk sub materi
difraksi dan interferensi gelombang.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dirancaang sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh
seorang observer yaitu guru fisika di SMAN 1 Siompu. Dan pada
28
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan diskusi refleksi
berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dan evaluasi.
Refleksi merupakan langkah terakhir dalam satu putaran (siklus)
penelitian tindakan untuk melihat apakah hal yang direncanakan dan
dilakukan pada kegiatan proses pembelajaran telah mencerminkan
hasil yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan atau belum. Dari
hasil analisis tersebut digunakan sebagai acuan untuk membandingkan
peneingkatan keterampilan proses sains peserta didik dari siklus I dan
siklus II.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang di gunakan untuk teknik pengumpulan data
pada penlitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Tes Keterampilan Proses Sains
Tes ini dikontruksi dalam bentuk pilihan ganda dilakukan dalam 2
tahap yaitu tes siklus I dan tes siklus II yang masing-masing terdiri dari 6
soal dari 6 aspek keterampilan proses sains yang diamati yaitu mengamati,
mengklasifikasikan, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan. Dimana soal tersebut diambil dari penelitian yang
telah dilakukan oleh Linda Rahayuningsih yang divalidasi oleh Istikomah
M. Sc dan Susilawari, M. Pd. Soal-soal tersebut kemudian untuk menguji
keterampilan proses sains peserta didik terhadap konsep-kosep yang
tercakup dalam materi pokok gelombang mekanik dengan teknik
penskoran sesuai dengan skor yang berada pada kunci jawaban.
2. Lembar Kerja Keterampilan Proses Sains
30
% kategori =
∑ KT ×100 %
N
Keterangan:
∑ KT =
Jumlah masing-masing kategori KPS
N = Jumlah keseluruhan peserta didik
e. Menentukan nilai rata-rata hasil tes keterampilan proses sains peserta
didik dengan rumus sebagai berikut.
N
∑ Xi
i =1
Xi =
n
Keterangan:
X i = Nilai rata-rata
% tuntas
∑ TB ×100 %
N
Keterangan:
(Nurhasanah, 2016)
Untuk mengkategorikan nilai hasil tes keterampilan proses sains
peserta didik, dengan mengikuti pengkategorian sebagai berikut.
Persentase rata-rata nilai Kategori
81 – 100 Sangat Tinggi
61 – 80 Tinggi
41 – 60 Sedang
21 – 40 Rendah
0 – 20 Sangat Rendah
(Fauzah, 2023).
2. Aktivitas Guru
Menurut Arikunto (2005) analisis aktivitas guru dapat dilakukan
dengan menghitung rata-rata aktivitas guru menggunakan rumus berikut.
Rata−rata=
∑ skor rata−rata
∑ item
Kemudian mengklasifikasi rata-rata skor aktivitas guru menggunakan
kategori berikut.
Tabel 3. 1 Ketentuan Rata-Rata Skor Aktivitas Guru
Rentang Nilai kategori
1≤ rata−rata<1 , 75 Kurang
1,75 ≤ rata−rata<2 , 5 Cukup
2,5 ≤ rata−rata<3 , 25 Baik
3,25 ≤ rata−rata< 4 Sangat baik
33
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, B., Safahi L., & Lestari, A. A. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
dalam Mengembangkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Biodidaktika: Jurnal Biologi
dan Pembelajarannya. p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Reka Cipta.
Fauzah. (2023). Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fikih Melalui Metode
Diskusi pada Siswa Kelas VI MIS Samborejo 02. Seminar Nasional Pendidikan
Profesi Guru Agama Islam. 3 (1).
34
35
Hani A. N., Jayadinata, A. K., & Gusrayani, D. (2016). Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Energi
Bunyi. Jurnal Pena Ilmiah. 1(1)
Hidayati, N. S., Didik, L. A., & Yahdi, Y. (2021). Penerapan Metode Praktikum
Berbasis Inkuiri Pada Pelajaran Fisika Topik Getaran Dan Gelombang untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI
SMAN 1 Pringgarata Tahun Pelajaran 2018/2019. INKUIRI: Jurnal Pendidikan
IPA, 10(1). https://doi.org/10.20961/inkuiri.v10i1.34220
Jack, G. U., (2013). The Influence of Identified Studemt and School Variables on
Student Science Process Skill Acquision. Journal of Education and Practice. Vol
4, No 5, hh. 16-22.
Le Thang, N. (2014). Using Crocodile Physics Software To Design Virtual Using
Crocodile Physics Software To Design Virtual Experiments In Physics Teaching
At Schools (Vietnam) Experiments In Physics Teaching At Schools (Vietnam).
www.physics.umd.edu/ripe/muppet/muppet.html.
Marpaung, R. R., Aziz, N. R. N., & Purwanti, P. (2021). Analisis Nilai Sudut Deviasi
pada Prisma menggunakan Software Crocodile Physics 605. Schrodinger Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 2(1), 1–7.
https://doi.org/10.30998/sch.v2i1.3930
Novianto, A., & Diana, N. (2019). Penerapan Program Crocodile Physics Sebagai
Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika
Siswa. Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(1), 1–8.
https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i1.3969
Nurhasanah. (2016). Penggunaan Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Peserta didik
dalam Pembelajaran Konsep Kalor dengan Model Inkuiri Terbimbing. Skripsi
FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rahmi, A., & Darmawan, H. (2022). Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Inkuiri
terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta didik pada Materi Dinamika Partikel
di Kelas X SMA Negeri 1 Jongkong. Jurnal Pendidikan Sains Dan Aplikasinya
(JPSA), 5(2), 44–50. https://doi.org/10.31571/jpsa.v5i2.2806.
Ruhiat, Y., & Sari Utami, I. (2019). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika.
(Vol. 2, Issue 1). https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/sendikfi/index.
Septantiningtyas, N., Lukman Hakim, M.R., Rosmila, N., & Lahirdi (2020). Konsep
Dasar Sains 1. Klaten: Lakeisha.
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.