Skripsi
Disusun oleh:
NURAFIKAH
140384205062
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi
Diajukan Oleh
Nurafikah
140384205062
Pembimbing I, Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
karena berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
pada Materi Sistem Pencernaan Manusia untuk Siswa Kelas VIII SMPIT AL-
Rasulullah SAW yang telah membawa kita keluar dari alam kebodohan kealam
Proposal ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak yang telah memberikan inspirasi dan motivasi kepada peneliti. Oleh karena
1. Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc., selaku Rektor Universitas Maritim Raja Ali
2. Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Dr. Nevrita, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas
Tanjungpinang.
4. Azza Nuzullah Putri, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
5. Bony Irawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
ii
6. Orang tua peneliti yang senantiasa memberikan dukungan dan do’a restu
kepada peneliti.
7. Terimakasih kepada sahabat saya yaitu Sri Wahyu Detri yang selalu memberi
membangun agar skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.
Penulis
Nurafikah
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Pengertian Belajar ................................................................................ 8
B. Hakikat IPA .......................................................................................... 8
C. Sikap ilmiah ........................................................................................ 11
1. Pengertian Sikap Ilmiah .................................................................. 11
2. Pengukuran Sikap Ilmiah ................................................................ 14
3. Penilaian Sikap Ilmiah .................................................................... 15
4. Manfaat Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran IPA ............................ 15
D. Project Based Learning (PjBL) .......................................................... 16
1. Pengertian Project-Based Learning ................................................ 16
2. Tujuan Project-Based Learning...................................................... 17
3. Karakteristik Project-Based Learning ............................................ 17
4. Tahapan Project-Based Learning ................................................... 18
5. Kelebihan dan Kelemahan Project-Based Learning ...................... 19
E. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 21
F. Kerangka Berpikir .............................................................................. 23
G. Hipotesis ............................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 25
B. Populasi dan Sampel........................................................................... 25
C. Jenis penelitian ................................................................................... 26
D. Rancangan Penelitian dan Tahapan Penelitian ................................... 26
1. Rancangan Penelitian...................................................................... 26
2. Tahapan Penelitian.......................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 29
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......... Error! Bookmark not defined.
A. Deskripsi Data .................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 43
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka berpikir..................................................................................... 23
2. Desain penelitian posttest-only control design ........................................ 26
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentu akan membutuhkan pendidikan. Oleh karena itu, peningkatan mutu dalam
berkualitas.
Salah satu perubahan yang memberikan dampak secara nyata pada pendidikan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi diri menjadi lebih baik
dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
kesejahteraan hidup umat manusia (Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang
1
2
tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran, ketiga aspek
sekolah yang telah mengunakan kurikulum 2013, dari ketiga aspek ini tidak
memiliki tiga komponen yang perlu diperhatikan yaitu: (1) proses ilmiah, seperti
eksperimen; (2) produk ilmiah, seperti prinsip, konsep, hukum, dan teori; serta (3)
sikap ilmiah seperti sikap ingin tahu, hati-hati, objektif dan jujur (Samatowa,
2010: 20). Ketiga komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain, dengan
saja, di dalamnya juga terdapat proses yang membentuk sikap dan mental peserta
didik. Hal ini semakin memperkuat bahwa ketiga aspek dalam pembelajaran harus
sikap ilmiah yang seharusnya terlihat di dalam proses pembelajaran IPA tidak
muncul secara optimal bahkan hampir kurang terlihat. Sikap ilmiah merupakan
sikap ingin tahu peserta didik, sikap hati-hati, objektif dan jujur selama proses
pembelajaran IPA. Tujuan adanya sikap ilmiah ini ialah untuk memunculkan
sikap-sikap positif peserta didik dengan menghindari sikap negatif peserta didik.
Oleh sebab itu, sikap ilmiah berpengaruh pada pembentukan karakter dan budi
pekerti yang baik pada diri peserta didik. Peserta didik akan mampu menjadi
3
sikap dan kebiasaan, dan keterampilan sosial memberikan dasar kepada mereka
(1) jujur, (2) disiplin, (3) tidak mudah putus asa, (4) kreatif, (5) mandiri, (6) rasa
ingin tahu, (7) peduli lingkungan, (8) tanggung jawab, (9) tidak mencampur-
adukkan antara fakta (Kartono 2013: 37-40). Semua sikap ilmiah yang telah
peserta didik yang memiliki budi pekerti yang baik. Dari pengamatan awal yang
peneliti lakukan pada Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT Al-
pembelajaran masih terbatas pada sikap berpikiran terbuka, di mana dalam proses
respon dengan baik oleh peserta didik, karena masih banyaknya peserta didik
yang sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak begitu aktif dalam proses
4
pembelajaran. Bahkan, pada saat peserta didik diarahkan untuk melakukan proses
hanya sebagian kecil peserta didik saja yang melakukan diskusi dan selebihnya
hanya menerima hasil dari diskusi teman-teman peserta didik lainnya. Dilihat dari
permasalahan yang ada siswa kurang menunjukkan sikap ingin tahu, antusias yang
rendah terhadap pembelajaran IPA dan interaksi sosial yang kurang terjalin
Pada saat observasi pembelajaran IPA dikelas VIII, dapat dilihat bahwa sikap
ilmiah yang ditunjukkan oleh peserta didik kurang muncul dalam proses
pembelajaran. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab kurangnya muncul sikap
pembelajaran yang kurang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
Sehingga peserta didik berangapan bahwa pembelajaran IPA hanya bersifat teori,
contoh yang dapat lebih berinteraksi dengan alam sekitar dan mengaplikasikan
nyata.
menyusun perencanaan proyek, (3) menyusun jadwal, (4) monitoring, (5) menguji
hasil, dan (6) evaluasi pengalaman (Kemendikbud, 2013: 38). Alasan utama
peneliti memilih model PjBL adalah sebagai solusi pemecahan masalah, dengan
ilmiah secara optimal pada proses pembelajaran. Dalam penerapanya model PjBL
model PjBL setelah melakukan observasi awal. Pada materi sistem pencernaan
manusia didapatkan hasil bahwa sikap ilmiah peserta didik selama proses
PjBL dengan materi sistem pencernaan manusia. Dari penjabaran yang telah
peneliti lakukan diatas maka penelitian ini dapat diberi judul “Pengaruh Model
Berdasarkan judul penelitian dan permasalahan yang ada di atas, maka penelitian
6
terhadap sikap ilmiah siswa pada materi sistem pencernaan manusia untuk siswa
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
ilmiah pada materi sistem pencernaan manusia untuk siswa kelas VIII SMPIT AL
MADINAH ?
C. Tujuan Penelitian
project-based learning terhadap sikap ilmiah siswa pada materi sistem pencernaan
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
selanjutnya
2. Secara praktis
a. Bagi siswa
7
Bisa dijadikan sebagai masukan agar siswa lebih menunjukan sikap ilmiah
b. Bagi guru
c. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
suatu proses usaha yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan
tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi
Belajar merupakan hal yang kompleks yang terjadi pada peristiwa sehari-
hari disekolah. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua
subjek yaitu dari segi guru dan dari segi siswa. Dari segi siswa, belajar
dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses secara mental
dalam menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut berupa keadaan-
keadaan yang terjadi dialam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan
sumber bahan pelajaran yang dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan.
pengertian bahwa belajar adalah suatu proses mental menuju perubahan tingkah
B. Hakikat IPA
8
9
eksperimentasi dan seterusnya saling berkaitan antara cara yang satu dengan yang
cara yang lain. Cara tersebut dinamakan dengan metode ilmiah. Metode ilmiah
merupakan cara yang logis untuk memecahkan permasalahan tertentu dalam IPA.
Menurut Samatowa (2010: 20) bahwa IPA terdiri dari tiga komponen yaitu
merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan para
1) Fakta IPA: fakta IPA merupakan pertanyaan dan pernyataan tentang benda
yang benar-benar ada, peristiwa yang terjadi, dan sudah dibuktikan secara
objektif. Fakta ini adalah bentuk informasi spesifik yang harus diingat oleh
peserta didik.
yang telah dipelajari, mengenal ilustrasi konsep, kesamaan suatu konsep, dan
konsep IPA.
10
bersifat tentatif, tetapi mempunyai daya uji yang kuat sehingga dapat bertahan
5) Teori IPA atau teori ilmiah: merupakan kerangka hubungan yang lebih luas
antara fakta, konsep, prinsip, dan hukum, sehingga berupa gambaran yang
alam dengan cara tertentu agar diperoleh suatu ilmu bahkan pengembangan dari
ilmu tersebut. Proses IPA difokuskan pada cara untuk menemukan produk IPA
pengamatan. Dengan demikian proses IPA yang dimaksud adalah metode ilmiah.
yaitu seperangkat sikap yang apabila diikuti akan membantu proses pemecahan
dan seperangkat sikap yang menekankan sikap tertentu terhadap IPA sebagai
suatu cara memandang dunia serta dapat berguna bagi pengembangan karir di
masa mendatang. Sikap yang termasuk pada kelompok pertama yaitu: (1)
untuk melakukan eksperimen atau percobaan dengan hati-hati, dan (4) menyadari
kelompok dua yakni: (1) rasa ingin tahu terhadap dunia fisik dan biologis serta
11
cara kerja, (2) pengauan bahwa IPA dapat membantu pemecahan masalah
individu dan global, (3) memiliki rasa antusiasme untuk menguasai pengetahuan
anatara IPA dengan bentuk aktivitas manusia yang lain. Sikap-sikap tersebut
sangat jelas berhubungan dengan IPA dan potensial untuk dikembangkan dalam
pembelajaran IPA.
C. Sikap ilmiah
perbuatan. Sikap ilmiah dibedakan dari sekedar sikap terhadap Sains, karena sikap
terhadap Sains hanya terfokus pada apakah peserta didik suka atau tidak suka
terhadap pembelajaran Sains. Tentu saja sikap positif terhadap pembelajaran Sains
akan memberikan kontribusi tinggi dalam pembentukan sikap ilmiah siswa tetapi
masih ada faktor lain yang memberikan kontribusi yang cukup berarti (Bundu,
2014: 13).
pengelompokkan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, yaitu: (a) sikap ingin
tahu, (b) sikap objektif terhadap data atau fakta, (c) sikap berpikir kritis, (d) sikap
penemuan dan kreativitas, (e) sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, (f) sikap
Sikap ingin tahu ditandai dengan tingginya minat dan keingintahuan anak
menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan.
Oleh karena itu, diperlukan fakta untuk memverifikasi gagasan itu (Samatowa,
2010: 97). Pada saat memperoleh data atau fakta, maka siswa harus selalu
menyajikan data yang apa adanya dan mengambil keputusan berdasarkan fakta
yang ada. Dengan kata lain, hasil suatu pengamatan atau percobaan tidak boleh
mengulangi percobaan (jika ditemukan perbedaan data antara siswa yang satu
dengan yang lain) ataukah terdapat alternatif lain untuk memecahkan masalah-
masalah IPA yang sedang dihadapi siswa. Dengan begitu, siswa akan mampu untuk
menggunakan alat tidak seperti biasanya atau melakukan kegiatan yang agak
benar dengan cepat. Selain itu, data ataupun laporan yang ditunjukkan siswa
2010: 141).
Peserta didik perlu diberikan pemahaman bahwa konsep ilmiah itu bersifat
sementara. Hal ini berarti bahwa konsep itu bisa berubah apabila ada konsep lain
yang lebih tepat. Bahkan, konsep baru itu terkadang bertentangan dengan konsep
f. Sikap ketekunan
hewan yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Siswa mungkin perlu mengambil
beberapa jenis ikan kecil dari kolam atau menangkap sejumlah serangga yang ada
dapat memupuk rasa cinta dan kepekaan siswa terhadap lingkungannya. Sikap ini
pada akhirnya akan bermuara pada sikap mencintai dan menghargai kebesaran
seperti sikap ingin tahu, kreatif, jujur serta mandiri. Penguasaan sikap-sikap
ilmiah merujuk pada sejauh mana siswa mengalami perubahan pada sikap dan
sistem nilai dalam proses keilmuan. Oleh karena itu, pengukuran sikap ilmiah
Untuk lebih jelasnya Menurut Harlen dalam (Fatonah dan Prasetyo, 2014: 32-33)
sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian
tidak sama dengan pengukuran, namum keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
keduanya saling berkaitan. Penilaian yang dilakukan untuk melihat sikap ilmiah
peserta didik yang menggunakan beberapa instrumen seperti lembar observasi dan
untuk melihat suatu perbandingan yang sudah diketahui (Fatonah & Prasetyo,
2014: 32). Menurut Bundu (2014: 142-149) mengemukakan bahwa sikap ilmiah
dapat diukur dengan bentuk penilaian non tes. Teknik penilaian non tes yang
motivasi dalam kegiatan belajarnya. Hal ini dikarenakan sikap ilmiah memberikan
16
demikian, sikap ilmiah tentunya sangat mempengaruhi hasil belajar siswa ke arah
yang positif. Melalui penanaman sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, maka
pembelajaran dengan aktivitas yang jangka panjang yang melibatkan peserta didik
langsung sebagai pengalaman pertama bagi perserta didik (Warsono dan Harianto,
2014: 154).
dengan orang lain dalam upaya memperoleh informasi dan data (Sani, 2014: 171-
keterampilan yang diperoleh dengan cara membuat suatu karya atau proyek terkait
17
dengan materi ajar dan kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta
didik. Bentuk kerja yang akan dilakukan oleh peserta didik memuat tugas-tugas
yang menuntut peserta didik untuk merancang, menemukan ide-ide kreatif serta
tindakan menalar.
5) Menumbuhkan rasa percaya diri agar tidak tergantung pada orang lain.
proyek yaitu:
4) Investigasi konstruktif.
5) Menghasilkan produk.
1) Penyajian pertanyaan
dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas.
Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan mulai
yang digunakan dalam rencana kegiatan itu, akan semakin besar pula rasa
3) Menyusun jadwal
dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta
didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik
mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi guru juga harus tetap
mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek. guru
luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik
proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta
didik. Guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah
5) Melakukan penilaian
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta
6) Evaluasi
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik
menyelesaikan.
kompleks;
produk;
5) Tidak sesuai untuk siswa yang mudah menyerah dan tidak memiliki
Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA di MTs
penelitian ini menggunakan dua variabel terikat yaitu sikap ilmiah dan hasil
Ekosistem. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel bebas. Dalam
variabel terikat yaitu sikap ilmiah dan konsep siswa. Kemudian persamaan
dokumentasi.
23
F. Kerangka Berpikir
Penilaian sistem
pendidikan Penilaian siswa di SMPIT
mencakup aspek AL-MADINAH lebih
kognitif, afektif terfokus pada aspek kognitif
dan psikomotor
Permasalahan:
1. Sikap ilmiah siswa yang
beragam macam
2. Media pembelajaran
3. Pembelajaran konvensional
Solusi: Pemberian
Penerapan model project- treatment
based learning
G. Hipotesis
Ha: Terdapat pengaruh model project-based learning terhadap sikap ilmiah siswa.
H0: Tidak terdapat pengaruh model project-based learning terhadap sikap ilmiah
siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
Popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPIT AL-
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPIT AL-MADINAH. Jadi,
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yang berjumlah 64
25
26
siswa yaitu siswa kelas VIII Abu Bakar berjumlah 32 orang dan VIII Saffiyah 32
orang.
C. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan
variabel yang relevan. Hal ini disebabkan karena proses pengacakan terhadap
1. Rancangan Penelitian
Sugiyono (2014: 76) secara umum desain penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang
lain tidak diberi perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol.
2. Tahapan Penelitian
perlakuan berupa treatment terhadap subjek penelitian yang akan diteliti. Adapun
6) Peneliti melakukan pengambilan data subyek yang ingin diteliti, dalam hal ini
treatment.
observasi pada saat proses treatment atau pada saat pembelajaran berlangsung,
12) Setelah mendapatkan data, langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah menghitung data menggunakan SPSS dan rumus yang telah
sebagai berikut:
1. Observasi
observasi siswa berupa daftar check list. Observasi dilakukan pada saat siswa
observer sebanyak 4 orang untuk ikut serta dalam menjalankan observasi di dalam
kelas.
2. Dokumentasi
siswa.
F. Instrumen Penelitian
2. Tes
didik diakhir pembelajaran. Adapun kisi-kisi post-test pada Tabel 4. di bawah ini:
Aspek Bloom
Indikator Indikator Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 Bentuk Jumlah
Soal Soal
1. Mengindentifikas 1. Disajikan 1 Uraian 1
i jenis-jenis sebuah tabel,
makanan serta siswa dapat
kandungan bahan mengidentifik
makanan dalam asi produk
kehidupan sehari- bahan
hari melalui uji makanan yang
bahan makanan. telah di uji
coba.
2. Menganalisis 2. Disajikan 2 Uraian 1
kebutuhan energi pernyataan,
sehari-hari. siswa dapat
menjelaskan
asal lemak
jenuh dan
lemak tak
jenuh beserta
contoh
makanan yang
terdapat pada
lemak
tersebut.
3. Menyelidiki 3. Siswa dapat
nutrisi pada menyebutkan 6 Uraian 1
kandungan cara untuk
makanan. menjaga
kesehatan
mata dengan
baik beserta
contoh
makanan
penunjang.
4. Mengidentifikasi 4. Siswa dapat 3 Uraian 1
organ-organ menyebutkan
34
keabsahan data yang diolah. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas untuk
mengetahui kenormalan distribusi data, uji homogenitas dan uji intrumen untuk
a. Uji normalitas
Kriteria Keputusan
Nilai Asymp-sig (2-tailed) lebih besar Data berdistribusi normal
dari pada Alpha 5% Asymp-sig (2-
tailed) > 0,05)
Nilai Asymp-sig (2-tailed) lebih kecil Data berdistribusi tidak normal
dari pada Alpha 5% Asymp-sig (2-
tailed) < 0,05)
(Sumber: Sugiyono, 2009)
b. Uji homogenitas
Varian terbesar
F = Varian terkecil
Dengan menggunakan taraf signifikan α yaitu 0,05 pada Ftabel maka variansi
sampel dikatakan homogen bila Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fh< Ft). Sedangkan
bila lebih Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fh > Ft), maka varian tidak homogen.
sebagai berikut:
1) Uji validitas
N XY ( X )( Y )
rhitung
{( N X 2 ( X ) 2 ( N Y 2 ( Y ) 2 )}
Keterangan:
37
N = Jumlah responden
Jika rhitung rtabel berarti valid sebaliknya dan jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan
Besarnya r Interprestasi
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup Tinggi
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Sumber: Arikunto, 2013)
2) Uji realibilitas
sebagai berikut:
2
𝑛 𝑆 2− ∑𝑎1
R11 =
𝑛−1 𝑎12
Keterangan:
R11 = Realibilitas
N = Banyaknya item
38
1 = Varians total
Kaidah keputusan: Jika rhitung > rtabel berarti Raliabel dan rhitung < rtabel
berarti tidak reliabel, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabel
Batasan Kategori
0,80 r11 1,00 Sangat tinggi
0,60 r11 0,80 Tinggi
0,40 r11 0,60 Cukup
0,20 r11 0,40 Rendah
011 0,20 Sangat rendah
(Sumber: Arikunto, 2013)
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
dan tingkat kesukaran sedang, maka instrumen tersebut dapat dikatakan layak
4) Uji pembeda
BA BB
D= - =PA-P𝐵
JA JB
Dimana:
setelah dilakukan penerapan dengan model PjBL. Data sikap ilmiah siswa
berikut:
𝑋𝑖
x 100%
𝑛
Keterangan:
Presentase Kriteria
87,50 – 100 Sangat Baik
75,00 – 87,49 Baik
50,00 – 74,99 Cukup
0 – 49,99 Kurang
(Sumber: Hidayati, 2011: 17)
41
3. Uji Hipotesis
siswa.
( ): 1 (ada pengaruh)
Untuk menguji hipotesis Assosiatif, perlu diuji dengan teknik korelasi product
moment dengan bantuan SPSS.20, adapun rumus korelasi product moment sebagai
berikut:
N XY ( X )( Y )
{( N X 2 ( X ) 2 ( N Y 2 ( Y ) 2 )}
Keterangan:
= Linearitas regresi
1 = Nilai variabel
DAFTAR PUSTAKA
Aly, A., & Rahma, E. (2011). MKDU, Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dimyati, & Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Pelajar.
43
44
Sugiartana, M. S., Sudana, D. N., & Arini, N. W. (2012). Penerapan Model TGT
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VB
SD Negeri 3 Banjar Jawa. E-Jurnal, 1, 41-43.
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
A. Kompetensi Inti
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
46
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
1. Setelah peserta didik mengamati komposisi pada bahan makanan, peserta
didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis bahan makanan serta kandungan
bahan makanan dalam kehidupan sehari-hari melalui uji bahan makanan.
2. Setelah peserta didik mengidentifikasi makanan, peserta didik mampu
menganalisis kebutuhan energi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah peserta didik menganalisi kebutuhan sehari-hari, peserta didik mampu
menyelidiki nutria pada makanan.
47
Pertemuan 2:
4. Setelah mempelajari tentang nutrisi, siswa mampu mengidentifikasi organ-
organ dalam sistem pencernaan manusia.
5. Setelah siswa dapat mengidentifikasi organ-organ pencernaan, siswa mampu
menjelaskan keterkaitan struktur organ pencernaan dalam tubuh manusia.
6. Setelah siswa menjelaskan keterkaitan struktur organ pencernaan, siswa
mampu menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
7. Setelah siswa berdiskusi bersama-sama menjelaskan proses pencernaan dalam
tubuh, siswa mampu menjelaskan gangguan dalam sistem pencernaan
manusia dan upaya pencegahannya.
Pertemuan 3:
8. Siswa meyajikan hasil karya berupa proyek membuat model saluran
pencernaan manusia setelah mempelajari gangguan apa saja yang terdapat
didalam sistem pencernaan manusia.
9. Setelah siswa melakukan praktikum, siswa mampu menyelidiki terjadinya
proses pencernaan mekanis dan kimiawi.
D. Materi ajar
1. Nutrisi
2. Struktur dan fungsi sistem pencernaan manusia
3. Gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau
menanggulanginya
E. Pendekatan/metode/model pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan praktikum
Model pembelajaran : Project based- learning
F. Sumber pembelajaran
Media : Power point, infokus
Alat : Spidol, papan tulis
Sumber belajar : Buku IPA Terpadu SMP Kelas VIII/Ganjil
48
G. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
PjBL Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
a. Kegiatan pendahuluan
- Guru mengucapkan salam. - Peserta didik menjawab
salam yang diucapkan
oleh guru.
- Guru mempersiapkan kelas - Peserta didik mulai
dan memulai berdo’a. berdo’a sesuai
10 Menit
kepercayaan masing-
masing.
- Guru mengecek kehadiran - Peserta didik melakukan
peserta didik. absensi kelas.
- Guru memberikan apersepsi - Peserta didik menanggapi
sebagai untuk mendorong apersepsi yang diberikan
rasa ingin tahu dan berfikir oleh guru didepan kelas.
kritis.
(Apersepsi)
“Pernahkah kamu merasa lapar
ketika kamu belajar di sekolah?
Saat kamu lapar, apa yang akan
kamu lakukan ketika bel
istirahat berbunyi?”
(Motivasi)
Maha Besar Tuhan yang telah
memberikan negara kita
sumber daya alam yang
melimpah. Indonesia
merupakan negara agraris yang
49
b. Kegiatan inti
1. Mengamati
- Guru membuka pelajaran - Peserta didik
dan menjelaskan sedikit mendengarkan materi
Menyajikan
materi pengantar. pengantar yang dijelakan
informasi
oleh guru didepan kelas.
- Guru memberikan - Salah satu peserta didik
pertanyaan agar mengetahui menjawab pertanyaan
100
rasa ingin tahu peserta yang disampaikan oleh Menit
didik. guru didepan kelas.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk mengindentifikasi melakukan
bahan makanan pada produk mengindentifikasi
kemasan yang telah makanan pada produk
disediakan, serta kandungan yang telah ada sesuai
bahan makanan dalam dengan arahan oleh guru.
kehidupan sehari-hari.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk menjelaskan fungsi menjelaskan fungsi dari
dari bahan makanan. bahan makanan.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk menganalisis menganalisis kebutuhan
kebutuhan energi sehari- dalam kehidupan sehari-
hari. hari.
- Setelah selesai, guru dan - Peserta didik bersama
peserta didik bersama-sama guru mulai merencanakan
merencanakan proyek untuk proyek.
Menyusun
perencanaan pembuatan model saluran
proyek
pencernaan.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk mencatat alat dan mencatat alat dan bahan
51
c. Kegiatan Penutup
- Guru mengakhiri kegiatan - Peserta didik
belajar dengan memberikan mendengarkan pesan
pesan menarik kepada menarik yang disampaikan
10 Menit
peserta didik. oleh guru didepan.
- Guru menyampaikan tujuan - Peserta didik
pembelajaran untuk mendengarkan
pertemuan selanjutnya. penyampaian tujuan atau
materi pada pertemuan
selanjutnya.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk membaca do’a selesai berdo’a.
belajar.
54
Pertemuan 2
Alokasi
PjBL Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
a. Kegiatan pendahuluan
- Guru mengucapkan salam. - Peserta didik menjawab
salam yang diucapkan
oleh guru.
- Guru mempersiapkan kelas - Peserta didik mulai
dan memulai berdo’a. berdo’a sesuai
10 Menit
kepercayaan masing-
masing.
- Guru mengecek kehadiran - Peserta didik melakukan
peserta didik. absensi kelas.
- Guru memberikan apersepsi - Peserta didik menanggapi
untuk mereview kembali apersepsi yang diberikan
materi pada pertemuan oleh guru didepan kelas.
sebelumnya.
- Guru menuliskan tujuan - Peserta didik mulai
pembelajaran di papan tulis. menuliskan tujuan
pembelajaran.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk membaca literaturnya membaca literatur maupun
terlebih dahulu sebelum buku sebelum memasuki
memasuki kegiatan kegiatan pembelajaran
pembelajaran inti, agar inti.
gunanya untuk menambah
wawasan peserta didik
- Guru mulai memasuki - Peserta didik diminta
penjelasan materi, untuk mencatat
diharapkan peserta didik pertanyaan-pertanyaan apa
55
belajar.
Pertemuan 3
Alokasi
PjBL Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
a. Kegiatan pendahuluan
- Guru mengucapkan salam. - Peserta didik menjawab
salam yang diucapkan
oleh guru.
- Guru mempersiapkan kelas - Peserta didik mulai
dan memulai berdo’a. berdo’a sesuai
kepercayaan masing-
10 Menit
masing.
- Guru mengecek kehadiran - Peserta didik melakukan
peserta didik. absensi kelas.
- Guru memberikan apersepsi - Peserta didik menanggapi
untuk mereview kembali apersepsi yang diberikan
materi pada pertemuan oleh guru didepan kelas.
sebelumnya.
- Guru menuliskan tujuan - Peserta didik mulai
pembelajaran di papan tulis. menuliskan tujuan
pembelajaran.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk membaca literaturnya membaca literatur maupun
terlebih dahulu sebelum buku sebelum memasuki
memasuki kegiatan kegiatan pembelajaran
pembelajaran inti, agar inti.
gunanya untuk menambah
wawasan peserta didik
- Guru mulai memasuki - Peserta didik diminta
penjelasan materi, untuk mencatat
60
Aspek Bloom
Indikator Indikator Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 Bentuk Soal Jumlah Soal
64
dengan fungsinya.
6. Menjelaskan proses 6. Siswa dapat menjelaskan
pencernaan dalam pengertian pencernaan 4 Uraian 1
tubuh manusia. ingesti.
7. Menjelaskan 7. Siswa dapat menyebutkan 10 Uraian 1
gangguan dalam salah satu penyakit yang
sistem pencernaan disebabkan oleh
dan upaya kekurangan vitamin C.
pencegahannya. 8. Disajkan pertanyaan, siswa
dapat menyebutkan 9 Uraian 1
penyakit yang terjadi pada
seseorang bila berlebihan
mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung
gula.
8. Membuat model 9. Disajikan pertanyaan, siswa 7 Uraian 1
saluran pencenaan dapat menjelaskan proses
manusia. masuknya makanan dimulai
melalui mulut.
9. Menyelidiki 10. Siswa dapat menjelaskan 8 Uraian 1
terjadinya proses proses pencernaan mekanis
pencernaan mekanis dan kimiawi pada mulut.
dan kimiawi.
65
I. Penilaian
66
67
Soal-soal Posttest
Setelah kita mengetahui data komposisi dari suatu makanan yang berbungkus.
2. Pada dasarnya semua orang beranggapan bahwa lemak tidak baik bagi
lemak juga ada, yang baik bagi kesetahan tubuh kita. Lemak terbagi menjadi
dua jenis yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Berasal dari manakah
lemak jenuh dan lemak tak jenuh? Jelaskan beserta contoh makanan yang
3. Sistem pencernaan terdiri atas organ pencernaan utama dan organ pencernaan
4. Masih ingatkah kamu pencernaan ingesti terjadi pada mulut. Apakah yang
melalui mulut?
9. Pada karbohidat kita ketahui bahwa beberapa jenis makanan ada yang
mengandung gula. Penyakit apakah yang terdapat pada seseorang tesebut, jika
terkenanya penyakit?
69
Rumus:
Menghitung presentase sikap ilmiah:
𝑋𝑖
x 100%
𝑛
Keterangan:
Indikator
1 Adelin Maysadiyah
2 Alma Aulia Divani
3 Annisa Fitri
4 Fatihara Aliya Syahira
5 Fatimah Azzahra
6 Ghaida Noor Hanifa S
7 Indri Widdyahana Manurung
8 Jelita Mayandri
9 Khalila Az Zahra
10 Miftha Nurjanah
11 Mutiara Aisyah
12 Nabila Midiayu Siswoyo
13 Nailul Athiyyah
14 Nasywa Haura Mumtazzikra
72
15 Naura Andria Wardoyo
16 Nayla Azzahra
17 Nayla Oktaviani
18 Nazhira Al – Ghanna
19 Nazwa Angelina Putri
20 Nita Fitria Anjani
21 Nurul Aini
22 Putri Dewiyandini
23 Radiatul Aini
24 Raja Nurul Fakhriyah P
25 Refani Khairunnisa
26 Salma Azzahra
27 Salsabila Jihan Azzahra
28 Siti Oktavia Ramadhan
29 Syaqinnah Nurrisyah
30 Tri Rismi Dea
31 Wan Shayla Auralia
32 Zahirah Salsabila
Keterangan
Presentase Kriteria
87,50 - 100 Sangat Baik
75,00 - 87,49 Baik
50,00 - 74,99 Cukup
0 - 49,99 Kurang
73
74
Skor Keterangan
1–7 Kurang Baik
8 – 14 Baik
15 - 20 Sangat Baik
75
76
Nama Kelompok :
Kegiatan Pratikum :
I. Tujuan
1. Mengetahui bagian-bagian organ sistem pencernaan manusia.
2. Mengetahui urutan-urutan proses pencernaan.
3. Mengetahui fungsi tiap-tiap organ sistem pencernaan manusia.
II. Landasan teori
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu:
1. Proses pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan
mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan
menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) yaitu proses
perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan
77
lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas tiga macam yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam.
c. Kelenjar lidah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
1) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga yang menghasilkan ludah yang
berbentuk cair.
2) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah yang menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir.
3) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah yang menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir.
4) Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan, pencernaan, serta sebagai
pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam maupun basa.
2. Kerongkongan (oesofagus)
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan
lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan. Melalui kerongkongan makanan didorong masuk ke dalam
lambung dengan gerak peristaltik.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah
proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ
pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
79
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah
kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
4. Usus halus
Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang
(± 8,5 meter). Terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a. Doudenum atau usus duabelasjari, panjangnya ± 0,25 m.
b. Jejenum atau usus kosong, panjangnya ± 7 meter.
c. Ileum atau usus penyerapan, panjangnya 1 meter.
5. Usus besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung
air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke
usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
6. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
80
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus.
Gangguan sistem pencernaan makanan:
1. Gangguan karena infeksi adalah:
a. Disentri disebabkan oleh Shigella dysentriae. Gejalanya antara lain demam
dan diare.
b. Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhosa.
c. Hepatitis: radang organ hati oleh virus hepatitis (sakit kuning). Penyakit ini
mengganggu fungsi atau aktivitas hati.
d. Apendistis: radang usus buntu karena infeksi yang menyebabkan usus buntu
membengkak dan bernanah.
2. Gangguan bukan karena infeksi adalah:
a. Gastritis (radang lambung=magg) disebabkan oleh makan yang tidak teratur
sehingga dinding lambung “termakan” oleh asam lambung yang berlebihan.
b. Sembelit: sulit buang air besar karena terlambat defekasi (buang air besar).
c. Kanker lambung dapat disebabkan oleh zat-zat racun atau karsinogenik
(penyebab kanker).
d. Hemaroid atau ambeien terjadi karena pembengkakan vena pada anus.
III. Alat dan bahan
1. Karton 2 berwarna beda-beda
2. Kardus yang telah dipotong berukuran sedang
3. Gunting
4. Magnet
5. Tali 1 gulung
6. Lem kertas
7. Pensil warna dan pena
8. Botol
81
V. Pembahasan:
82
VI. Kesimpulan
83
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
A. Kompetensi Inti
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
84
C. Tujuan pembelajaran
Pertemuan 1:
1. Setelah siswa mengamati komposisi pada bahan makanan, siswa
mampu mengidentifikasi jenis-jenis bahan makanan serta kandungan
bahan makanan dalam kehidupan sehari-hari melalui uji bahan
makanan.
2. Setelah siswa mengidentifiksi bahan makan, siswa mampu
menganalisis kebutuhan energi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah peserta didik menganalisi kebutuhan sehari-hari, peserta didik
mampu menyelidiki nutria pada makanan.
85
Pertemuan 2:
4. Setelah mempelajari tentang nutrisi, siswa mampu mengidentifikasi
organ-organ dalam sistem pencernaan manusia.
5. Setelah siswa dapat mengidentifikasi organ-organ pencernaan, siswa
mampu menjelaskan keterkaitan struktur organ pencernaan dalam tubuh
manusia.
6. Setelah siswa menjelaskan keterkaitan struktur organ pencernaan, siswa
mampu menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
7. Setelah siswa berdiskusi bersama-sama menjelaskan proses pencernaan
dalam tubuh, siswa mampu menjelaskan gangguan dalam sistem
pencernaan manusia dan upaya pencegahannya.
Pertemuan 3:
8. Siswa meyajikan hasil karya berupa proyek membuat model saluran
pencernaan manusia setelah mempelajari gangguan apa saja yang
terdapat didalam sistem pencernaan manusia.
9. Setelah siswa melakukan praktikum, siswa mampu menyelidiki
terjadinya proses pencernaan mekanis dan kimiawi.
D. Materi ajar
1. Nutrisi
2. Struktur dan fungsi sistem pencernaan manusia
3. Gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau
menanggulanginya
E. Pendekatan/metode/model pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan praktikum
Model pembelajaran : Student Achievement Divisions
F. Sumber pembelajaran
Media : Power point, infokus
Alat : Spidol, papan tulis
Sumber belajar : Buku IPA Terpadu SMP Kelas VII/Ganjil
86
G. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
STAD Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
a. Kegiatan pendahuluan
- Guru mengucapkan salam. - Peserta didik menjawab
salam yang diucapkan oleh
Menyampai guru.
kan tujuan - Guru mempersiapkan - Peserta didik mulai berdo’a 10 Menit
dan kelas dan memulai sesuai kepercayaan masing-
memotivasi berdo’a. masing.
siswa - Guru mengecek kehadiran - Peserta didik melakukan
peserta didik. absensi kelas.
- Guru memberikan - Peserta didik menanggapi
apersepsi sebagai untuk apersepsi yang telh
mendorong rasa ingin tahu disampaikan oleh guru
dan berfikir kritis. didepan kelas.
(Apersepsi)
“Pernahkah kamu merasa
lapar ketika kamu belajar
di sekolah? Saat kamu
lapar, apa yang akan kamu
lakukan ketika bel
istirahat berbunyi?”
(Motivasi)
Maha Besar Tuhan yang
telah memberikan negara
kita sumber daya alam
yang melimpah. Indonesia
merupakan negara agraris
yang sangat subur serta
memiliki potensi alam
87
Pertemuan 2
5. Mengkomunikasi
- Guru memberikan penghargaan - Peserta didik maupun
atau reaward kepada kelompok kelompok pemenang
yang memenuhi kriteria nilai. menerima penghargaan
yang telah diberikan
Memberi oleh guru sebagai
kan motivasi semangat
pengharg belajar yang lebih giat.
aan - Guru meminta peserta didik - Salah satu peserta didik
untuk merekonstruksi merenkonstruksi
pemikiran dan aktivitas yang pemikiran dan aktivitas
telah dilakukan selama proses yang telah dilakukan
kegiatan belajar. selama proses kegiatan
belajar.
c. Kegiatan Penutup
- Guru meminta salah satu - Salah satu peserta didik
peserta didik untuk mulai menyimpulkan
menyimpulkan pembelajaran pembelajaran terkait 10
materi hari ini terkait dengan dengan materi sistem Menit
materi sistem pencernaan pencernaan manusia.
manusia.
- Guru mengakhiri kegiatan - Peserta didik
belajar dengan memberikan mendengarkan pesan
pesan menarik kepada peserta menarik yang
didik. disampaikan oleh guru
didepan kelas.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik
menyampaikan tujuan mendengarkan tujuan
pembelajaran atau materi pembelajaran yang
selanjutnya. disampaikan oleh guru
didpean kelas.
95
Pertemuan 3
motivasi semangat
belajar yang lebih giat.
- Guru meminta peserta didik - Salah satu peserta didik
untuk merekonstruksi merenkonstruksi
pemikiran dan aktivitas yang pemikiran dan aktivitas
telah dilakukan selama proses yang telah dilakukan
kegiatan belajar. selama proses kegiatan
belajar.
c. Kegiatan Penutup
- Guru meminta salah satu - Salah satu peserta didik
peserta didik untuk mulai menyimpulkan
menyimpulkan pembelajaran pembelajaran terkait 10
materi hari ini terkait dengan dengan materi sistem Menit
materi sistem pencernaan pencernaan manusia.
manusia.
- Guru mengakhiri kegiatan - Peserta didik
belajar dengan memberikan mendengarkan pesan
pesan menarik kepada peserta menarik yang
didik. disampaikan oleh guru
didepan kelas.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mulai
untuk berdo’a sebelum berdo’a sebelum
meninggalkan kelas. meninggalkan kelas.
99
Aspek Bloom
Indikator Indikator Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 Bentuk Soal Jumlah Soal
100
dan organ pencernaan
tambahan.
5. Menjelaskan keterkaitan 5. Siswa dapat menjelaskan 5 Uraian 1
struktur organ pencernaan tahapan proses
dengan fungsinya. pencernaan makanan.
6. Menjelaskan proses 6. Siswa dapat menjelaskan
pencernaan dalam tubuh pengertian pencernaan 4 Uraian 1
manusia. ingesti.
7. Menjelaskan gangguan 7. Siswa dapat 10 Uraian 1
dalam sistem pencernaan menyebutkan salah satu
dan upaya pencegahannya. penyakit yang
disebabkan oleh
kekurangan vitamin C.
8. Disajkan pertanyaan, 9 Uraian 1
siswa dapat
menyebutkan penyakit
yang terjadi pada
seseorang bila berlebihan
mengkonsumsi makanan
yang banyak 7 Uraian 1
mengandung gula.
8. Membuat model saluran 9. Disajikan pertanyaan,
pencenaan manusia. siswa dapat menjelaskan
proses masuknya 8 Uraian 1
makanan dimulai melalui
mulut.
101
9. Menyelidiki terjadinya 10. Siswa dapat menjelaskan
proses pencernaan proses pencernaan
mekanis dan kimiawi. mekanis dan kimiawi
pada mulut.
102
103
J. Penilaian
PENILAIAN ASPEK KOGNITIF
Tabel 1. Skor penilaian aspek kognitif (Uraian)
Soal-soal Posttest
Kandungan Zat
Nama Produk Komposisi Bahan yang Terkandung
Makanan
Mi instan Tepung, telur, Karbohidrat, protein,
minyak lemak
Biskuit Tepung terigu, gula, Karbohidrat, protein,
lemak nabati, telur, lemak
pati jagung
Jelaskan?
2. Pada dasarnya semua orang beranggapan bahwa lemak tidak baik bagi
lemak juga ada yang baik bagi kesetahan tubuh kita. Lemak terbagi
menjadi dua jenis yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Berasal dari
manakah lemak jenuh dan lemak tak jenuh? Jelaskan beserta contoh
tambahan?
9. Pada karbohidat kita ketahui bahwa beberapa jenis makanan ada yang
mengandung gula?
terkenanya penyakit?
106
Rumus:
Menghitung presentase sikap ilmiah:
𝑋𝑖
x 100%
𝑛
Keterangan:
Hari/Tanggal :
Pertemuan :
Kelas :
Petunjuk pengisian lembar observasi!!!
Berikan tanda centang () pada kolom sikap ilmiah siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Indikator
Jumlah Semua
No. Nama Siswa Sikap Objektif Sikap Brpikir Terbuka Sikap terbuka Terhadap Nilai Kriteria
Sikap Ingin Tahu Sikap Berfikir Kritis Sikap Kreatifitas Sikap Ketekunan Skor
Terhadap Data/fakta dan Kerjasama Lingkungan Sekitar
110
15 Muhammad Galan Baihaqy
16 Muhammad Mufis Bajila
17 Muhammad Adib Rayhan
18 Muhammad Aqasyah Arya Khansa
19 Muhammad Aqshanil Arasy
20 Muhammad Arroyan Hamel
21 Muhammad Fariz Difa'urrahman
22 Muhammad Rafly Saputra
23 Muhammad Raikhan Ramadhan
24 Muhammad Rismo Ardhana
25 Muhammad Taufiqurrahman
26 Raja Zikri Rizanda
27 Ridho Farraz Onasis
28 Romadji
29 Said Dzaki Alvares
30 Septian Bayu Wicaksono
31 Syafiq Aufa Rahman
32 Zikri Prasauna
Keterangan
Presentase Kriteria
87,50 - 100 Sangat Baik
75,00 - 87,49 Baik
50,00 - 74,99 Cukup
0 - 49,99 Kurang
111
112
Aspek /
Kategori / 4 3 2 1
Kriteria
Isi / teks Isi teks Dua dari kriteria Hanya salah satu Isi teks terlalu
singkat, padat isi / teks yang dari kriteria isi / panjang, miskin
akan baik dipenuhi, teks yang baik informasi, tidak
informasi, jelas sementara salah dipenuhi, jelas
keterbacaanny satu kriteria sementara dua keterbacaannya
a tidak dipenuhi kriteria tidak (seluruh kriteria
dipenuhi tidak terpenuhi)
Desain Warna Dua dari kriteria Hanya salah satu Warna, ukuran
menarik, desain yang baik dari kriteria elemen
ukuran elemen dipenuhi, desain yang baik penyusun, pusat
penyusun sementara salah dipenuhi, perhatian tidak
proporsional, satu kriteria sementara dua menunjukkan
pesan yang tidak dipenuhi kriteria tidak desain yang baik
ingin dipenuhi (seluruh kriteria
disampaikan tidak terpenuhi)
menjadi pusat
perhatian
(ketiga kriteria
terpenuhi)
Gambar Gambar Dua dari kriteria Hanya salah satu Gambar tidak
menarik, gambar yang dari kriteria menarik, tidak
bermakna baik dipenuhi, gambar yang baik bermakna
sebagai sementara salah dipenuhi, sebagai
penyampai satu kriteria sementara dua penyampai
pesan, dan tidak dipenuhi kriteria tidak pesan, dan tidak
orisinil (ketiga dipenuhi orisinil (seluruh
kriteria kriteria desain
terpenuhi) yang baik tidak
terpenuhi)
Jenis Kegiatan :
Nama kelompok :
Mata pelajaran :
Aspek / Kategori /
4 3 2 1
Kriteria
Isi / teks
Desain
Gambar
Ketersampaian Pesan
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
114
Hari/Tanggal :
Kelas :
Nama Kelompok :
Kegiatan :
I. Tujuan
Membuat poster saluran pencernaan manusia.
II. Alat dan bahan
1. Karton
2. Pensil warna dan pena
3. Gunting
4. Lem
5. Kardus
6. HVS warna
III. Petunjuk kerja
1. Bergabunglah kedalam kelompok yang telah ditentukan.
2. Sediakan segala peralatan dan bahan untuk pembuatan poster.
3. Siapkan karton.
4. Gambarkanlah terlebih dahulu.
5. Tuliskan fungsinya pada tiap-tiap organ pencernaan manusia.
6. Kerjakan sebaik mungkin seperti yang telah dicontohkan guru didepan kelas.
7. Setelah selesai peserta didik diminta untuk menyusun laporan hasil poster
yang telah dikerjakan bersama di dalam kelompok.
8. Presentasikanlah hasil poster didepan kelas.
115
IV. Pembahasan
V. Kesimpulan