Anda di halaman 1dari 164

PROFIL SOFT SKILL SISWA PADA MODEL

PEMBELAJARAN PROJECT BASED-LEARNING (PjBL)

(Penelitian Kualitatif di SMA Negeri 32 Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ISTI ANGGRAINI
NIM 1111016100038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
iii
ABSTRAK

ISTI ANGGRAINI 1111016100038. Profil Soft Skills Siswa pada Model


Project Based Learning (PjBL). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan soft skills siswa pada model
pembelajaran Project Based Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 36 siswa kelas X SMA N 32
Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja siswa (LKS),
lembar observasi, angket dan wawancara. Pada penelitian ini pencapaian soft
skills siswa di fokuskan pada lima aspek soft skills berdasarkan Sharma (2009).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian soft skills siswa secara umum
telah dicapai dengan baik. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa
aspek yang memiliki nilai tertinggi dan paling dominan muncul adalah aspek
keterampilan bekerjasama dengan presentase rata-rata 72,77% (baik) sedangkan
aspek yang memiliki nilai terendah adalah aspek keterampilan kepemimpinan
yaitu 55,20% (cukup).
Kata kunci: Siswa, Soft Skills, Project Based Learning

iv
ABSTRACT

Isti Anggraini (1111016100038). Profile of Soft Skills Student Using the Model
Project Based Learning. Undergraduate Thesis of Biologi Education Program of
Science Education, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Training, Syarif
Hidayatulah State Islamic University Jakarta.

This research aims to identify the soft skills of student using project based
learning model. This research was descriptive qualitative research with using
student’s worksheet, observation sheet, questionnaires, and interview. The subject
of the research is student of grade X MIA of SMA N 32 Jakarta and used
purposive sampling design. This research focus on the five aspect of soft skills
based on Sharma (2009). The result of the experiment showed that the
achievement of soft skills student have been achieved with the good result. Based
on the data show the aspects that have the highest point and the most dominant
appears on the aspect skills of working with the percentage 72,77% (good) while
the aspects that have the lowest point is leadership skills with the percentage
55,20% (enough).
Keyword : Student, Soft Skills, Project Based Learning

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga juga
para sahabat-sahabat beliau dan mudah-mudahan termasuk umatnya. Sehingga
dengan Ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
Profil Soft Skills Siswa pada Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL).
Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu tugas akhir untuk memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Program S1 pada Program
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi
ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Yanti Herlanti, M. Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi UIN
Syarif Hidyataullah Jakarta.
4. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Dr. Zulfiani,
M.Pd, dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
5. Sri Rahmina Utami, Kepala SMA Negeri 32 Jakarta Selatan, Bu Dwi dan Bu
Sri Hartuti, guru bidang studi Biologi yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian skripsi.
6. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Bapak dan Mamah, yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan doanya yang tak pernah terhenti untuk

vii
kesuksesan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Doa,
didikan, nasihat, dan semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat
rasa lelah dan pemicu untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha
meraih yang terbaik untuk membuat ayah dan mama bangga dan bahagia.
Semoga Allah selalu menyayangi dan melindungi keduanya.
7. Kaka tersayang, Mas Angga, yang selalu mendukung secara materil.
8. Sahabat-sahabat tersayang, Chaerunnisa ”partner in crime” dan Enjel,
terimakasih karena telah hadir dan selalu men-support
9. Sahabat seperjalanan dan sepenanggungan, Achla Ilfana, Tri Dewi Putri,
Qorina Oktaviani, Nurhasanah, Andini Puji Lestari, dan Rika Herlianisa Fitri,
terimakasih untuk dukungan, doa, pengalaman, serta nasihat bijak selama ini.
10. Sahabat baru, dian, terimakasih pundak dan kesetiaannya
11. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Biologi 2011 A dan B, terimakasih
atas dukungan dan doanya.
12. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 32 Jakarta Selatan khususnya kepada
siswa kelas X MIA 1 yang telah bersedia bekerjasama selama penelitian.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung
maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
khususnya.

Jakarta, Januari 2017

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................... i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI .............................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR


A. Kajian Teori ................................................................................. 8
1. Soft Skills ................................................................................ 8
a. Pengertian Soft Skills ........................................................ 8
b. Elemen Soft Skills ............................................................. 10
c. Pengukuran Soft Skills ...................................................... 14
d. Integrasi Soft Skills ke dalam Kurikulum/Mata Pelajaran 16
2. Model Pembelajaran Project Based Learning ...................... 17

ix
a. Definisi Project Based Learning ...................................... 17
b. Karakteristik Project Based Learning ........................... 19
c. Kelebihan Project Based Learning ................................. 19
d. Langkah-langkah Model Project Based Learning (PjBL)
.......................................................................................... 21
3. Konsep Archaebacteria dan Eubacteria ................................... 21
a. Eubakteria (Bakteri) ......................................................... 21
b. Ciri-ciri Bakteri................................................................. 22
c. Ukuran dan Bentuk Bakteri .............................................. 23
d. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia .................... 23
B. Kajian Penelitian Relevan ........................................................... 24
C. Kerangka Pikir .............................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 28
B. Metode dan Design Penelitian ...................................................... 28
C. Prosedur Penelitian ....................................................................... 30
D. Subjek Penelitian .......................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31
F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 32
G. Kalibrasi Instrumen ...................................................................... 37
1. Uji Validasi ............................................................................. 37
2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 39
H. Teknik Analisis Data ................................................................... 39
1. Teknik Analisis Data Lembar Observasi Soft Skills ............... 40
2. Teknik Analisis Data Angket soft skills ................................ 41
3. Analisis Data Wawancara ....................................................... 42
I. Alur Penelitian .............................................................................. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ............................................................................. 44

x
1. Hasil Pengamatan Aspek Soft Skills berdasarkan Lembar
Obsevasi.................................................................................. 45
2. Hasil Perhitungan Soft Skills Berdasarkan Pengisian Angket 48
3. Hasil wawancara ..................................................................... 49
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 53

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 61


LAMPIRAN ................................................................................................. 64

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Elemen Soft Skills yang Harus dan Baik untuk dimiliki ............... 11
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi .......................................................... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Soft Skills .......................................... 35
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ........................................... 36
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r .......................................... 38
Tabel 3.5 Perhitungan Skala Pengukuran ..................................................... 41
Tabel 3.6 Skor Item Skala Likert .................................................................. 41
Tabel 4.1 Instrumen yang Digunakan dalam Mengukur Aspek Soft Skills... 45
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Obsevasi .................. 46
Tabel 4.3 Pencapaian Soft Skills Siswa dengan Model Pembelajaran Project
Based Learning ............................................................................. 47
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Angket ..................... 49
Tabel 4.5 Jawaban Hasil Wawancara............................................................ 50

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Bagan Langkah-langkah Model Project Based Learning ......... 21
Gambar 2.2 Struktur Sel Bakteri ................................................................... 22
Gambar 2.3 Bentuk-bentuk Bakteri .............................................................. 23
Gambar 3.1 Alur Penelitian........................................................................... 43
Gambar 4.1 Grafik Siswa dari Masing-masing Aspek Soft Skills................. 54

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 64
Lampiran 2. Cara Perhitungan Data Lembar Observasi ............................... 81
Lampiran 3. Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Lembar
Observasi ................................................................................. 82
Lampiran 4. Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Angket .......... 86
Lampiran 5. Rekap Hasil Penilaian Lembar Observasi dan Angket ............. 90
Lampiran 6. Rekap Hasil Wawancara ........................................................... 93
Lampiran 7. Uji Validitas Angket Soft Skills Peserta Didik ......................... 97
Lampiran 8. Lembar Observasi Soft Skills Siswa ......................................... 100
Lampiran 9. Angket Soft Skills Siswa ........................................................... 103
Lampiran 10. Kisi-kisi Pernyataan Angket Soft Skills .................................. 106
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (PjBL) ................................................... 107
Lampiran 12. Kisi-kisi Wawancara............................................................... 115
Lampiran 13. Rubrik Lembar Observasi Soft Skills Siswa ........................... 116
Lampiran 14. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa................................................. 124
Lampiran 15. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa ................................... 126
Lampiran 16. Rubrik Penilaian Proyek ......................................................... 128
Lampiran 17. Uji Validitas Konstruk Lembar Observasi Soft Skills Siswa .. 130
Lampiran 18. Peta Hubungan Aspek Soft Skills dengan PjBL ..................... 133
Lampiran 19. Metode yang Digunakan dalam Mengukur Aspek Soft Skills 142
Lampiran 20. Surat-surat ............................................................................... 144
Lampiran 21. Dokumentasi ........................................................................... 146
Lampiran 22. Uji Referensi ........................................................................... 147

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Paradigma baru pendidikan di Indonesia menghendaki dilakukannya
inovasi yang terintergrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah
inovasi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran agar pembelajaran yang
diberikan dapat berhasil atau diterima oleh peserta didik. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan aspek-aspek yang harus dilihat
sebagai indikator keberhasilan pendidikan nasional, diantaranya aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Tetapi, selama ini sistem pendidikan nasional masih
berorientasi pada pengembangan Intelligence Quotient (IQ) yang hanya
difokuskan pada pengembangan aspek kognitif. Kemampuan pengembangan
akademik ini yang biasa disebut sebagai Hard Skills.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang fungsi Pendidikan Nasional yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.1

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa, pendidikan


ditujukan untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik serta keterampilan
yang dapat dikembangkan dalam menjalani hidup di masyarakat, bangsa dan
Negara. Salah satu keterampilan yang diharapkan adalah soft skills peserta didik.
Sesuai dengan pengertian lain yaitu “keterampilan halus yang secara sosiologis
yang berkaitan dengan EQ seseorang (Emotional Quotient) yaitu kemampuan

1
Republik Indonesia, “UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional”,
sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, h. 4. Diakses pada tanggal 8 Maret 2016.

1
2

seseorang untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik pada


lingkungan atau tempat tinggal seseorang berada”.2
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan, seharusnya pendidikan
di Indonesia juga harus memperhatikan soft skill tidak hanya hard skill saja.
Tetapi realitanya bahwa pendidikan di Indonesia pembelajaran akademik seperti
ilmu pengetahuan dan teknologi lebih mendominasi sistem pembelajaran di
sekolah-sekolah, bahkan dapat dikatakan lebih mendominasi pada pembelajaran
ranah kognitif saja. Sementara peningkatan soft skills seperti mengembangkan
kepribadian siswa (kemampuan personal) dan kemampuan interpersonal baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam pembinaan kesiswaan sangatlah
kurang mendapat perhatian.
Kondisi ini banyak terlihat di berbagai instansi pendidikan dalam proses
pembelajaran lebih menitikberatkan pada sentuhan aspek kognitif dan
psikomotorik saja dan kurang memperhatikan soft skills peserta didik. Akibat
yang ditimbulkan dari kondisi tersebut yaitu peserta didik dapat memiliki
intelektual tinggi dan hasil belajar yang maksimal namun minim kemampuan
dalam berinteraksi dengan teman sebaya, kurang membangun relasi dan aspek
yang lainnya.
Hasil penelitian Depdiknas RI pada tahun 2009, menyatakan bahwa
“kesuksesan seseorang dalam pendidikan, 85% ditentukan oleh soft skills.”3 Hasil
yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan di Harvad University,
dikatakan bahwa 80% kesuksesan manusia ditentukan oleh bagaimana cara
mengelola emosinya.4 Penelitian tersebut mengatakan bahwa kesuksesan
seseorang dalam bidang apapun yang sedang ditekuni tidak semata-mata karena
kemampuan intelektual yang dimiliki namun juga kemampuan dalam mengelola
emosi.

2
Mariani Natalina, “Profil Soft Skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembagan
Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011”, Jurnal Biogenesis,Vol. 8 (1) (2011),
h. 26
3
Saeful Zaman, Revolusi Mental, dalam Praktik Soft Skills, (Bandung: Penerbit Media
Perubahan, 2015), h. 90
4
Syarief Basier, “Soft Skills vs Hard Skills”, Newsletter: Akuntansi, Audit, Perpajakan &
Manajemen, Jakarta, Juli 2011, h. 2
3

Di beberapa Negara menyebutkan bahwa memiliki keterampilan soft skills


merupakan keterampilan yang penting untuk dimiliki setiap peserta didik melalui
pendidikan. Sudah seharusnya para pendidik mulai memikirkan cara
mengembangkan keterampilan ini pada setiap model pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagaimana yang tertuang dalam UU
No. 20 tahun 2002 pasal 40 ayat 2, tentang sistem pendidikan nasional yang
berbunyi:
Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1) menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
(2) mempunyai komitmen yang professional untuk meningkatkan mutu
pendidikan, dan (3) memberi tauladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.5

Undang-undang No. 20 tahun 2002 menyiratkan bahwa keberhasilan


sebuah proses kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru
harus mampu melakukan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik
tidak merasa bosan sehingga peserta didik dapat menangkap informasi yang
diberikan guru dengan baik dan diharapkan mampu mengembangkan soft skills
yang peserta didik miliki. Maka dibutuhkan model pembelajaran yang
membangun pengetahuan serta meningkatkan kemampuan tersebut.
Seperti yang dilansir oleh Faridah yang mengatakan “keberhasilan sebuah
pendidikan dapat dilihat dari sejauh mana proses pendidikan tersebut mampu
merubah sifat-sifat negatif yang dimiliki peserta didik berubah menjadi sifat-sifat
positif.”6 Apabila peserta didik dapat merubah sifat yang dimiliki menjadi lebih
baik, maka dapat dikatakan pendidikan yang telah diberikan telah berhasil karena
telah mampu menumbuhkan potensi peserta didik hingga berkembang secara
maksimal.
Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah
salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada konstruktivisme yang
mendukung keterlibatan siswa dalam situasi pemecahan masalah dengan

5
Republik Indonesia, op.,cit, h. 15
6
Faridah Hariyani, “Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pengembangan Soft Skils”,
Jurnal Husada Mahakam, Vol. III No. 4, 2012, h. 163
4

mengerjakan sebuah proyek. Peserta didik terlibat langsung di kehidupan nyata


dalam memecahkan masalah, sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih
permanen. Hal ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran akan kemampuan
lulusan, khususnya peserta didik Sekolah Menengah Atas pada kelas X IPA.
Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya yang akan
memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran
Project Based Learning, peserta didik diharuskan membuat produk hasil kreasi
sebagai solusi permasalahan sehingga mendorong peserta didik untuk
menggunakan keterampilan psikomotornya.
Project Based Learning adalah model pembelajaran yang mengajak siswa
untuk berperan aktif dalam mengembangkan kemampuannya. Pembelajaran
berbasis proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna
bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan
memfasilitasi siswa dalam merancang sebuah proyek yang mereka lakukan.7
Dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut peserta didik membutuhkan soft skill
yang dimilikinya agar tahapan kegiatan belajar di kelas dapat terpenuhi dan
dilakukan secara maksimal. Siswa diajak untuk melakukan aktivitas baik individu
atau kelompok, agar dapat menghasilkan suatu produk atau presentasi hasil kerja,
kegiatan ini berpusat pada siswa, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar
lebih baik, bekerja sama, dan mengembangkan kemampuan tersebut.
Secara umum soft skills dimaknai sebagai keterampilan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam
mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan
unjuk kerja secara maksimal.8 Intrapersonal skills dikaitkan dengan kepribadian
peserta didik sementara interpersonal skills diwujudkan dengan hubungan sosial

7
Maria Anita Titu, “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Konsep Masalah Ekonomi,” Prosiding
Seminar Nasional, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, 9 Mei 2015, h. 177
8
Moqowim, Pengembangan Soft Skills Guru PAI, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama
Islam, 2011), h. 22
5

dengan teman sebaya ataupun guru. Kedua jenis keterampilan tersebut sangatlah
dibutuhkan bagi peserta didik guna melanjutkan pendidikan atau langsung
mencari pekerjaan setelah keluar dari sekolah menengah atas.
Penelitian ini menerapkan penggunaan model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) pada konsep Bakteri. Pada konsep bakteri yang
digunakan banyak memunculkan isu positif maupun isu negatif. Isu positif pada
bakteri dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Pada konsep
ini peserta didik dapat berkreatifitas dengan merancang, mendesain atau dapat
menantang peserta didik untuk menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat.
Project Based Learning dapat menjadi sarana pembelajaran untuk sampai pada
tahap penyelidikan dimana kerjasama antar peserta didik dapat terbangun.
Sehingga termunculkan aspek-aspek soft skils peserta didik yang akan diteliti.
Paparan yang telah dijabarkan di atas, terlihat betapa pentingnya
penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan soft skills peserta didik.
Berkaitan dengan model pembelajaran yang bervariasi dan pentingnya seorang
peserta didik untuk mengembangkan keterampilan tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Profil Soft Skills Siswa pada Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)”.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Peserta didik pada saat pembelajaran cenderung hanya mendengar dan
mencatat apa yang dijelaskan guru tanpa ada kegiatan yang dapat melatih
keterampilan soft skills
2. Model pembelajaran yang digunakan di sekolah tidak banyak melibatkan
kemampuan soft skills peserta didik.
3. Kemampuan soft skills peserta didik kurang ditonjolkan dalam kegiatan
belajar pembelajaran.
4. Model pembelajaran berbasik proyek (Project Based Learning) dianggap
sebagai solusi untuk mengembangkan soft skills peserta didik.
6

C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah untuk menghindari agar permasalahan tidak
terlalu meluas dan menyimpang sebagai berikut:
1. Peserta didik yang akan diteliti adalah peserta didik kelas X tahun pelajaran
2015/2016 di SMAN 32 Jakarta.
2. Soft skills peserta didik yang diteliti terdapat lima aspek yaitu aspek
kemampuan bekerja sama, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
berkomunikasi, keterampilan kepemimpinan serta keterampilan dalam
belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi.
3. Instrumen untuk mengukur soft skills peserta didik yaitu lembar observasi,
angket dan wawancara.
4. Model pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning).
5. Pokok bahasan dalam penelitian ini yaitu Archaebacteria dan Eubacteria
sub bab pemanfaatan bakteri dalam kehidupan sehari-hari.

D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana profil Soft
Skills yang dimiliki peserta didik kelas X MIA 1 SMA 32 Jakarta pada model
Project Based Learning”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan soft skills yang
dimiliki peserta didik kelas X dengan penerapan model Project Based
Learning
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. Bagi guru
7

Khususnya bagi guru biologi dapat memberikan masukan untuk guru agar
dapat melaksanakan pembelajaran yang dapat memunculkan kemampuan
soft skills peserta didik.
b. Bagi siswa
Untuk membantu siswa agar dapat membangun pengalamannya sendiri
melalui kegiatan proyek dan dapat meningkatkan kemampuan soft skills
yang dimiliki.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menyampaikan informasi tentang profil soft skills
siswa dengan menggunakan model Project Based Learning.
d. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian lain sehingga
dapat melakukan pengembangan terhadap penelitian ini.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori
1. Soft Skills
a. Pengertian Soft Skills
Kata Soft skills berasal dari bahasa inggris, [Soft yang berarti halus; lunak;
lembut]1 dan [Skills yang berarti kemampuan; keterampilan; kecakapan].2
Sehingga Soft Skills merupakan kamampuan atau keterampilan yang halus. Soft
skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan Emosional Intelegence (EQ),
kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan
pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang
lain. Soft melengkapi keterampilan keras/ hard skills (bagian dari seseorang IQ),
yang merupakan persyaratan pekerjaan dan banyak kegiatan lain.3
Soft Skills merupakan bagian keterampilan dari seseorang yang lebih
bersifat pada kehalusan atau sensitifitas perasaan seseorang terhadap lingkungan
di sekitarnya. Dikarenakan Soft Skills lebih mengarah kepada keterampilan
psikologis dan kepribadiannya, maka dampak yang diakibatkan lebih tidak kasat
mata namun tetap bisa dirasakan. Akibat yang dapat dirasakan adalah perilaku
sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerjasama, membantu orang lain dan
lainnya.4
Pengertian yang telah dijabarkan tersebut keduanya mengarahkan bahwa
Soft Skills terjadi pada diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain atau
lingkungannya.”Soft Skills pada dasarnya merupakan keterampilan seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan

1
Wojowasito, Kamus Lengkap, (Bandung: Hasta, 1997), h. 203
2
Ibid., h. 199
3
Wiwik Yuni Prastiwi, Pengembangan Soft Skills, Hard Skills, dan Life Skills Peserta
Didik dalam Menghadapi Era Globalisasi, 2016, h. 2 http://www.infodiknas.com/. Diakses pada
tanggal 4 April 2016
4
Darmawati, “Peningkatan Kemampuan Soft Skills Mahasiswa Biologi pada Mata
Kuliah Genetika dan Evolusi Melalui Penerapan Model Problem Based Learning”, Jurnal
Biogenesis, Vol. 10, Nomor 2, 2014, h. 10

8
9

dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu


5
mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.”
Keterampilan interpersonal (interpersonal skills) merupakan keterampilan
melakukan kontak sosial dengan seluruh individu di dalam kelompok. Termasuk
kemampuan berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan
kemampuan menjaga kekompakan dengan anggota tim.6 Sedangkan keterampilan
intrapersonal (intrapersonal skills) yaitu “kemampuan untuk mengenal dan
mengendalikan diri sendiri. Terdiri dari konsep diri, goal setting, motivasi diri,
pengendalian emosi, dan rasa percaya diri.”7
Soft skills dimiliki oleh setiap orang, tetapi dalam jumlah dan kadar yang
berbeda-beda. Soft skills tersebut dapat berubah jika yang bersangkutan mau
mengubahnya dan juga dapat dikembangkan menjadi karakter seseorang. Untuk
mengembangkannya harus diasah dan dipraktekan oleh setiap individu yang
belajar atau ingin mengembangkannya melalui pembelajaran dengan segala
aktivitasnya dan lembaga kesiswaan. “Kecakapan emosional cenderung lebih
mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang
berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup.”8
“Soft skills didefinisikan sebagai keterampilan dan kecakapan hidup, baik
untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang Pencipta.
Dengan mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin
terada di tengah masyarakat.”9 Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan
emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika
dan moral, santun dan keterampilan spiritual.
Pendapat lain mengatakan bahwa soft skills merupakan komponen dari
hard skills. Jenis keterampilan ini merupakan bagian dari kecerdasan intelektual

5
Muqowim, Pengembangan Soft Skills Guru PAI, (Jakarta: Direktorat jenderal
pendidikan Agama Islam, 2011), h. 17
6
Ichsan S. Putra, Sukses dengen Soft Skills, (Bandung: Direktorat Pendidikan ITB, 2005),
h. 218
7
Saeful Zaman, Revolusi Mental, dalam Praktik Soft Skills, (Bandung: Penerbit Media
Perubahan, 2015), h. 90
8
Tjitjik Hamidah, IQ, EQ dan SQ: Dari Kecerdasan Tunggal ke Kecerdasan Majemuk,
2013, h. 2, http://www.yai.ac.id. Diakses pada tanggal 4 April 2016
9
Elfindri, Soft Skills untuk Pendidik, (Jakarta: Baduose Media, 2011), h.67
10

seseorang, dan sering dijadikan syarat untuk memperoleh jabatan atau pekerjaan
tertentu.10 Sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Elfindri yaitu Soft Skills
merupakan semua sifat yang menyebabkan berfungsinya hard skills yang dimiliki.
Soft skills dapat menentukan arah pemanfaatan hard skills. Jika seseorang
memilikinya dengan baik, maka ilmu dan keterampilan yang dikuasainya dapat
mendatangkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi pemiliknya dan
lingkungannya.11
Soft skills memuat komunikasi efektif, berfikir kreatif dan kritis,
membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait kapasitas kepribadian
individu. Soft skills yang dikembangkan akan memberikan kesempatan kepada
individu untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar
pribadi dengan orang lain, mengembangkan karir serta etika professional.12
Dari berbagai definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya soft
skills merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri seseorang, tetapi
dapat dikembangkan dengan maksimal dan dibutuhkan dalam dunia pekerjaan
sebagai pelengkap dari kemampuan hard skills. Keberadaan antara hard skills dan
soft skills sebaiknya seimbang, seiring, dan sejalan.

b. Elemen Soft Skills


Soft skills memiliki beberapa komponen yang saling berkaitan antara satu
dan yang lainnya. Komponen tersebut seperti rangkaian organ yang membentuk
sistem organ dalam tubuh yang memiliki fungsi/tugas tertentu, saling berkaitan,
dan saling mendukung antara yang satu dengan lainnya.
Soft skills adalah seluruh aspek dari generic skills yang juga termasuk
elemen-elemen kognitif yang berhubungan dengan non-academic skills.13
Ditambahkan pula bahwa, berdasarkan hasil penelitian, tujuh soft skills yang

10
Iyo Mulyono, Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills, (Bandung: Yrama
Widya, 2011), h. 99
11
Elfindri, op. cit., h. 175
12
Josef Bambang, “Model Pengembangan Soft Skills Terintegrasi pada Kurikulum
Berbasis Kompetensi bagi Mahasiswa Politeknik Negeri Smarang”, Jurnal Pengembangan
Humaniora Vol. 13 No. 2, 2013, h. 133
13
Muh. Rais, “Project Based-Learning: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft
Skills”, Makalah Pendamping Seminar Nasional, Surabaya, 11 Desember 2010, h. 12
11

diidentifikasi dan penting dikembangkan pada perserta didik di lembaga


pendidikan tinggi, meliputi; keterampilan berkomunikasi (communicative skills),
keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah (thinking skills and problem
solving skills), kekuatan kerja tim (team work force), belajar sepanjang hayat dan
pengelolaan informasi (life-long learning and information management).
Keterampilan wirausaha (entrepreneur skills), etika, moral dan profesionalisme
(ethics, moral and professionalism), dan keterampilan kepemimpinan (leadership
skills).
Pengelompokkan elemen soft skills yang harus dimiliki dan baik dimiliki.
Masing-masing soft skills di dalamnya berisikan sub-skills yang dapat
dikategorikan sebagai skills yang secara individu sangat dibutuhkan (must have)
dan ketegori sebagai skills yang baik untuk dimiliki (good to have).
Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Elemen Soft Skills yang Harus dan Baik untuk Dimiliki14
Sub-skills Sub-skills
Elemen yang harus Elemen yang baik untuk
No. Soft Skills
dimiliki (Must Have dimiliki (Good To Have
Elements) Elements)
1 Kemampuan  Kemampuan  Kemampuan untuk
Bekomunikasi menyampaikan ide menggunakan teknologi
secara jelas, efektif dan selama presentasi
meyakinkan baik oral  Keterampilan untuk
maupun tertulis menularkan kemampuan
 Kemampuan komunikasi ke orang
berpresentasi secara lain
jelas dan meyakinkan
kepada audien
2 Keterampilan  Kemampuan untuk  Kemampuan untuk
berpikir dan mengidentifikasi dan membuat kesimpulan
menyelesaikan menganalisis masalah berdasarkan pembuktian
masalah dalam situasi sulit dan yang valid
melakukan justifikasi

14
Archna Sharma, Importance of Soft Skills Development in Education, 2015, h. 2,
http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skills-development-in-education/
Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015.
12

Sub-skills Sub-skills
Elemen yang harus Elemen yang baik untuk
No. Soft Skills
dimiliki (Must Have dimiliki (Good To Have
Elements) Elements)
 Kemampuan
mendapatkan ide dan
mencari solusi alternatif
3 Kerja dalam  Kemampuan untuk  Kemampuan untuk
tim membangun hubungan, memeberikan kontribusi
berinteraksi dan bekerja terhadap perencanaan
secara efektif dengan dan mengkoordinasikan
lainnya kerja grup
4 Belajar  Kemampuan untuk  Kemampuan untuk
sepanjang mengelola informasi mengembangkan
hayat dan yang relevan dari keinginn untuk
pengelolaan berbagai sumber menginvestigasi dan
informasi  Kemampuan untuk mencari pengetahuan
menerima ide-ide baru
5 Keterampilan  Kemampuan untuk  Kemampuan untuk
kewirausahaan mengidentifikasi mengajukan proposal
peluang kerja peluang bisnis
 Kemampuan untuk
berwirausaha sendiri
6 Etika, moral  Kemampuan analisis  Kemampuan untuk
dan untuk membuat mempraktikan etika
profesionalisme keputusan pemecahan prilaku di samping
masalah terkait dengan mempunyai tanggung
etika jawab terhadap
masyarakat
7 Keterampilan  Mempunyai pengetahuan  Kemampuan untuk
kepemimpinan teori dasar memahami dan menjadi
kepemimpinan alternative pemimpin
 Kemampuan untuk dan pengikut
memimpin suatu proyek  Kemampuan
mensupervisi anggota
suatu grup.

Penjabaran dari elemen soft skills adalah sebagai berikut:


1) Kemampuan Bekomunikasi
Komunikasi yaitu menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada
pihak lain guna mendapatkan pengertian yang sama.15 Definisi lain menyebutkan

15
Wildan Zulkarnain, Dinamika Kelompok, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 62
13

komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantaranya. 16 Komunikasi
dapat dilakukan melalui komunikasi lisan dan tertulis.
Komunikasi lisan atau komunikasi dengan kata haruslah empatik, yang
berusaha memahami orang lain dan berusaha memelihara sopan santun.17
Kemampuan mendengarkan dengan empati akan membuat orang mampu
memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan bicaranya merasa
dihargai dan diperhatikan.
Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan tulisan, peluang terjadinya salah paham dapat diminimalkan. Selain
itu, tulisan juga dapat menjadi bukti bila terjadi perselisihan, pada dasarnya tujuan
komunikasi tertulis adalah menyampaikan suatu maksud pada pihak lain.18
Menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tertulis juga
memerlukan keberanian. Keberanian seperti itu banyak dipengaruhi oeh
keyakinan diri dalam aspek kesadaran diri. Oleh sebab itu, perpaduan antara
keyakinan diri dan kemampuan berkomunikasi akan menjadi modal berharga bagi
seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain.
2) Kemampuan Bekerjasama
Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kegiatan yang selalu
ada dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Kemampuan bekerjasama perlu
dikembangkan agar peserta didik terbiasa memecahkan masalah yang sifatnya
agak kompleks secara bersama. Kerjasama yang dimaksud yaitu menunjukkan
bahwa ada beberapa tujuan individu yang saling berkaitan erat yang menyebabkan
mereka bersatu untuk mencapai tujuan tersebut.19
Kemampuan bekerjasama termasuk didalamnya kemampuan untuk
memberikan kontribusi terhadap perencanaan dan mengkoordinasikan kerja grup
sehingga menghasilkan produk atau hasil kerja yang maksimal. Dalam
bekerjasama harus dibangun kemampuan untuk memahami, menghargai dan

16
Sobry Sutikno, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jambi: Holistica, 2014), h. 118
17
Wildan Zulkarnain, op.cit., h. 64
18
Ichsan S. Putra, op.cit., h. 48
19
Wildan Zukarnain, op.cit., h. 42
14

menghormati perilaku anggota kelompok lain serta menghormati pemahaman


orang lain.
3) Kemampuan Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. 20 Setiap
orang adalah pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri. Dalam ruang lingkup
yang lebih luas, seseorang dapat menjadi pemimpin di organisai atau masyarakat.
Berkenaan dengan dunia sekolah atau di kelas seorang peserta didik dapat menjadi
ketua di sebuah kelompok belajar. Secara umum definisi kepemimpinan yaitu :
Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau
kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat
sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.21

Pendapat lain mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses di


mana seseorang mempengaruhi orang lain untuk meraih suatu tujuan dan
mengarahkan sejumlah sumber daya untuk mencapai visi dan misi tertentu.22
Tetapi, pemimpin tidak hanya mengatur semua kegiatan kelompok, melainkan
turut serta mengerjakan tugas yang sedang dikerjakan dengan porsi sama banyak
dengan anggota lain. Sehingga pemimpin dapat menjadi alternatif menjadi
seorang pemimpin dan pengikut.

c. Pengukuran Soft Skills


Aspek soft skills lebih didominasi oleh komponen kepribadian individu
sehingga prosedur pengukurannya sedikit berbeda dengan pengukuran komponen
abilitas individu. Oleh karena itu pengukurannya akan mengarah pada

20
Sobry Sutikno, op.cit., h. 9
21
Emmy Fakry, “Kepemimpinan Pendidikan”, dalam Tim Dosen, Pengelolaan
Pendidikan, (Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, 2007), h. 171
22
Ichsan S. Putra, op.cit., h. 114
15

karakteristik yang sifatnya internal dan manifest pada diri individu seperti dimensi
afektif, motivasi, interes, atau sikap.23
Komponen kepribadian yang tercakup dalam soft skills menunjukan bagian-
bagian yang berbeda tapi saling berkaitan. Dengan kenyataan ini, maka perlu
pengukuran secara intensif yang perlu dikembangkan. Berikut ini adalah
pengukuran tersebut, diantaranya:
1) Self Report
Sebagaimana tes yang diartikan sebagai sekumpulan sampel respon yang
menunjukkan atribut ukur pada diri individu, pengukuran soft skills juga
menghasilkan sejumlah respon dari individu yang menunjukkan tingkatan
yang dimiliki. Self report merupakan sekumpulan stimulus berupa pernyataan,
pertanyaan atau daftar deskripsi diri yang direspon oleh individu. Pernyataan
merupakan turunan dari domain ukur yang sifatnya teoritik konseptual setelah
melalui proses operasionalisasi menjadi indikator-indikator. Setelah domain
ukur dan indikator telah ditetapkan proses penyusunan instrument pengukuran
selanjutnya adalah penulisan item. Item ini kemudian direspon dengan
kontinum dari sangat setuju sampai sangan tidak setuju. Proses penulisan item
ini merupakan seni tersendiri yang membutuhkan kepekaan dalam
membahasakan indikator empirik perilaku individu.
2) Checklist
Checklist adalah jenis alat ukur afektif atau perilaku yang memuat
sejumlah indikator, biasanya kata sifat atau perilaku yang diisi oleh seorang
penilai. Checklist lebih banyak dipakai untuk mengukur aspek psikologis yang
tampak, misalnya perilaku.
3) Pengkuran Performansi
Pengukuran performansi merupakan pengukuran terhadap proses atau hasil
kinerja individu terhadap tugas yang diberikan. Penyekoran dilakukan peneliti
berdasarkan rubrik yang telah dibuat sebelumnya. Rubrik merupakan panduan

23
Wahyu Widhiarso, “Evaluasi Soft Skills dalam Pembelajaran.” Makalah disampaikan
pada Seminar dan Sarasehan, FIP UNY, 14 Februari 2009, h. 3
16

penyekoran yang memuat kriteria performansi. Penyekoran dapat dilakukan


ketika subjek bekerja atau hasil pekerjaan yang diberikan.24

d. Integrasi Soft Skills ke dalam Kurikulum/Mata Pelajaran


Menanamkan soft skills melalui pembelajaran merupakan langkah yang
tidak mudah, tetapi bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Terdapat tiga model
pembelajaran dari implementasi soft skills antara lain:
1) Model integratif: yaitu implementasi yang melekat dan terpadu dalam
program kurikuler, kurikulum, mata pelajaran, proses pembelajaran.
Keuntungan model ini biaya relative murah, beban sekolah tidak
bertambah.
2) Model komplementatif: yaitu implementasi ditambahkan ke dalam
program pendidikan kurikuler dan struktur kurikulum yang ada, bukan
dalam mata pelajaran. Model ini membutuhkan waktu tersendiri atau
waktu tambahan, biaya mahal, dan menambah beban tugas kepala sekolah,
guru, dan siswa.
3) Model diskrit: yaitu implementasi yang disendirikan, dipisah, dilepas dari
program kurikuler/mata pelajaran. Pelaksanaannya dikemas secara khusus
pada peserta didik, membutuhkan persiapan yang matang oleh sekolah,
dan biaya relatif mahal.
Soft skills yang sudah diintegrasikan dalam kurikulum maka proses belajar
mengajar akan memberikan perhatian lebih dalam mengimplementasikannya
sehingga pengembangan keterampilan tersebut bagi peserta didik menjadi tujuan
bersama.
Kurikulum dikatakan sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Cara menumbuhkan soft skills dalam proses pembelajaran adalah dengan
memasukkan muatannya ke dalam kurikulum pembelajaran. Karena telah
dijelaskan kurikulum itu sebagai rencana pembelajaran yang berisi mengenai

24
Ibid., h. 4
17

tujuan, isi, bahan serta cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu, jika muatan soft skills sudah dimasukkan ke dalam
kurikulum akan memudahkan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran.

2. Model Pembelajaran Project Based-Learning


a. Definisi Project Based-Learning
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning = PjBL) adalah
metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.25
Project Based Learning merupakan tugas-tugas komplek, yang didasarkan
pada pertanyaan-pertanyaan yang menantang atau permasalahan, yang melibatkan
para siswa di dalam desain, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, atau
aktivitas investigasi; memberi peluang para siswa untuk bekerja secara otonomi
dengan periode waktu yang lama; dan akhirnya menghasilkan produk-produk
yang nyata atau presentasi-presentasi.26
Kedua pendapat tersebut mengacu pada peserta didik yang dituntut untuk
dapat mengeksplorasi pengetahuannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang
menguji ketangkasan peserta didik untuk dapat menyelesaikan suatu
permasalahan lingkungan dengan membuat suatu produk. Hasil dari produk
tersebutnya hendaknya dapat dipergunakan atau dimanfaatkan dengan baik
Rujukan lain menyatakan bahwa Project Based Learning sebuah
pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam
merancang, membuat, dan menampilakan produk untuk mengatasi permasalahan
dunia nyata.27

25
Imas Kurniasih, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, (Yogjakarta: Kata
Pena, 2014), h. 81
26
N Yahya, “Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Media Kultur Jaringan
Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Bangsri”,
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII 3 (2) (2014), h. 155
27
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.172
18

Pendapat lain yang mengemukakan pengertian Project Based Learning


yaitu sebuah model atau pendekatan pembelajaran inovatif, yang menekankan
belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.28 Fokus
pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu
disiplin studi, melibatkan peserta didik dalam investigasi pemecahan masalah dan
kegiatan tugas-tugas bermakna lain, memberi kesempatan peserta didik bekerja
secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai
puncaknya menghasilkan produk nyata. Melalui pembelajaran kerja proyek
tersebut, soft skills dan hasil belajar peserta didik akan meningkat. Tujuannya
adalah agar peserta didik mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas
yang dihadapinya.
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan salah
satu model pembelajaran kooperatif atau belajar bersama. Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan system pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, ras, suku yang
berbeda.29
Proyek yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa perseorangan atau
kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif,
menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan ditampilkan atau
dipresentasikan.30
Pembelajaran kooperatif secara aktif melibatkan kecerdasan interpersonal,
mengajar siswa untuk dapat bekerjasama dengan baik dengan orang lain,
mendorong kolaborasi (kerjasama), berkompromi, dan bermusyawarah mencapai
kesepakatan.31

28
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 144
29
Dirman, Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2014), h. 118
30
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h.
151
31
Julia Jasmine, Metode Mengajar Multiple Intelligence, (Bandung: Nuansa, 2016), h.
139
19

Penjabaran tersebut merupakan aspek-aspek soft skills yang harus dimiliki


peserta didik. Sehinggan penelitian ini menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mengetahui soft skills yang
dimiliki perserta didik.

b. Karakteristik Project Based Learning


Karakteristik model Project Based Learning menurut Back Institute for
Education yaitu sebagai berikut:
1) Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
2) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
3) Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.
4) Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
5) Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu.
6) Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang akan dikerjakan.
7) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
8) Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.32

c. Kelebihan Project Based-Learning


Penggunaan model Project Based Learning dapat memberikan keuntungan
bagi siswa, guru, dan perkembangan kualitas sekolah, seperti yang disebutkan
dibawah ini:
1) Mempersiapkan siswa menghadapi dan berkembang sesuai dengan dunia
nyata.
2) Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, dan mendorong kemampuan
siswa untuk melakukan perkerjaan penting.
3) Menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan dunia nyata. Dengan
melaksanakan proyek siswa tidak hanya menghafal fakta, namun
menghubungkan dan beroikir bagaimana mengaplikasikan ilmu yang
dimiliki ke dalam dunia nyata.
4) Membentuk sikap kerja siswa. Dalam mengerjakan proyek siswa diajak
untuk saling mendengarkan pendapat dan bernegosiasi untuk mencari
solusi.
5) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosial.
6) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
7) Meningkatkan keterampilan siswa untuk menggunakan informasi dengan
beberapa disiplin ilmu yang dimiliki.

32
Made Wena, op.cit., h.145
20

8) Meningkatkan kepercayaan diri siswa.


9) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan teknologi dalam
belajar.33
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan model
Project Based Learning. Guru di Whasington State yang menggunakan model
Project Based Learning dalam sains melaporkan bahwa muridnya lebih memiliki
semangat belajar ketika mengerjakan proyek.34 Namun masih ada kelemahan dan
kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek,
seperti waktu dan biaya yang lebih banyak dibutuhkan. Bahkan untuk mencapai
proses pembelajaran yang maksimal dalam mengimplementasikan Project Based
Learning, diperlukan desain khusus untuk kelas atau sekolah yang
menggunakannya. Tahap pembelajaran berbasis proyek ini selalu
mengikutsertakan presentasi atau performance, maka dibutuhkan desain sekolah
dan kelas yang lebih efektif dan dinamis.
Penerapan model Project Based Learning dapat diterapkan dan disesuaikan
dengan kondisi yang ada pada kelas atau sekolah. Desain khusus untuk sekolah
dapat diwujudkan jika keadaan memang idela. tetapi, jika sekolah belum bisa
mewujudkan desain kelas atau sekolah yang sesuai dengan karakter pembelajaran
berbasis proyek, maka guru dan staf sekolah yang lain dapat memaksimalkan
fasilitas yang ada ataupun menyesuaikan dengan kemampuan sekolah dan
kemampuan murid, walaupun keadaan terbatas, guru dapat memotivasi siswa dan
berinovasi agar pembelajaran yang bermakna dapat terwujud.

d. Langkah-langkah Model Project Based-Learning


Pemberian tugas dalam model pembelajaran Project Based Learning yaitu
peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam
pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Selain itu,
penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas,
kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis

33
Jennifer Railsback, Project Based Instruction “Creating Excitement for Learning”,
(Northwest Regional: Educational Laboratory, 2002), h. 9
34
Ibid., h. 10
21

pada peserta didik.35 Tahapan pada model Project Based Learning (PjBL)
merupakan sarana untuk aspek-aspek soft skills yang akan dimunculkan dalam
penelitian ini, hubungan antara keduanya dapat dilihat pada lampiran.36 Secara
umum, langkah-langkah model pembelajaran PjBL dapat dilihat pada Gambar 2.1
berikut ini:

1. Penentuan 2. Perancangan 3. Penyusunan


Proyek langkah-langkah jadwal pelaksaan
penyelesaian proyek proyek

5. Penyusunan 4. penyelesaian
6. Evaluasi laporan dan proyek dengan
proses dan presentasi/publikasi fasilitasi dan
hasil proyek hasil proyek monitoring guru

Gambar 2. 1.
Bagan Langkah-langkah Model Project Based Learning

3. Konsep Archaebacteria dan Eubacteria


a. Eubakteria (Bakteri)
Bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Bakteri hidup di lingkungan sekitar dan juga di
dalam tubuh. Cabang ilmu biologi yang memperlajari bakteri disebut bakteriologi.
Bakteri bersifat kosmopolit dan hingga kini telah diketahui lebih dari 5.000
spesies bakteri yang terdapat di bumi.
b. Ciri-ciri Bakteri
Ciri-ciri bakteri secara umum adalah sebagai berikut:
1) Tubuh bakteri makhluk tersusun atas satu sel (unisel). Hidup secara
sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni). Ukuran tubuhnya
dengan satuan mikron, lebih besar dari pada virus. Untuk mengamatinya
diperlukan alat bantu berupa mikroskop.

35
Imas Kurniasih, op.cit., h. 85
36
Lampiran 18
22

2) Sel bakteri dapat menyekresikan lender ke permukaan dinding selnya.


Lender yang terakumulasi di permukaan terluar dinding sel akan
membentuk kapsul. Kapsul ini berfungsi untuk perlindungan. Bakteri
berkapsul lebih sering menimbulkan penyakit dibandingkan bakteri tidak
berkapsul.
3) Sitoplasma dikelilingi oleh membrane sitoplasma dan tersusun atas 80%
air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, dan ion anorganik, serta
kromatofora. Di dalam sitoplasma terdapat ribosom-ribosom kecil, RNA,
dan DNA. Selain itu terdapat pula DNA tertentu yang diselubungi protein
sehingga membentuk genofor sirkuler.
4) Pada kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri dapat membentuk
endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan
alam.
5) Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada yang tidak. Bakteri
tanpa flagella bergerak dengan cara berguling.

Gambar 2.2. Struktur Sel Bakteri

c. Ukuran dan Bentuk Bakteri


Ukuran serta bentuk bakteri dapat diketahui dengan menggunakan mikroskop
yang dilengkapi lensa okuler dan objektif. Ukuran bakteri dinyatakan dalam
satuan micron (1 mikron = 0,001mm). panjang bakteri umumnya berkisar antara
0,5-3 mikron, sedangkan lebarnya berkisar antara 0,1-0,2 mikron. Bentuk bakteri
sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh arah pembelahan, umur, dan syarat
23

pertumbuhan lainnya, misalnya makanan, temperature, dan keadaan yang tidak


menguntungkan bagi bakteri. Secara umum bentuk bakteri dibagi kedalam tiga
tipe, yaitu:
1) Bentuk Batang (Basil)
2) Bentuk Bulat (Kokus)
3) Bentuk Spiral (Spirilum)

Gambar 2.3. Bentuk-bentuk Bakteri

d. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia


Sebagian bakteri dapat merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya karena
bersifat parasit dan pathogen. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan suatu zat penting untuk melakukan suatu proses industri.
1) Bakteri yang bermanfaat
a) Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju
b) Streptococcus lactis dan S. cremoris digunakan dalam pembuatan keju
dan mentega
c) Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada mentega
dan keju
d) Bacillus brevis menghasilkan antibiotic tirotrisin; Bacillus subtilis
menghasilkan antibiotic basitrasin; dan Bacillus polymyxa menghasilkan
polimixin
e) Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter berperan dalam proses
penambahan kesuburan tanah (membentuk humus)
f) Acetobacter penting dalam pembuatan asam cuka dan nata de coco
g) Beberapa asam lemak penting dapat dihasilkan oleh bakteri, misalnya:
asam propionat dihasilkan oleh Propionibacterium (penting dalam
24

pembuatan keju); asam butirat dihasilkan oleh beberapa spesies dari


genus Clostridium. Asam butirat ini penting untuk menghasikan butil
alkohol, aseton, dan isopropil alkohol
h) Beberapa bakteri saprofit berperan penting dalam pembuatan biogas yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif
i) Bakteri pemakan minyak dapat membantu mengatasi pencemaran di laut
akibat tumpahan minyak, misalnya Pseudomonas sp.
1) Bakteri Penyebab Penyakit
a) Mycobacterium tubercolosis menyerang paru-paru dan menyebabkan
penyakit TBC
b) Treponema pertenue menyebabkan penyakit patek (frambusia), penyakit
ini dimulai dengan timbulnya luka berbenjol-benjol pada tempat
masuknya kuman, biasanya pada tungkai bawah
c) Yersinia pestis menyerang manusia dan binatang pengerat, menyebabkan
penyakit pes (sempar)
d) Clostridium tetani menghasilkan toksin yang sangat kuat dan menyukai
tempat-tempat luka yang kotor, dalam, dan tidak terbuka sebagai empat
hidupnya. Bakteri ini menyebabkan tetanus.
e) Neisseria gonorrhoeae menyerang saluran kemih dan menyebabkan
kencing nanah

B. Kajian Penelitian Relevan


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang telah dilakukan
peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian pertama berjudul “Profil soft skills
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi
Tahun Akademis 2010/2011” disusun oleh Mariani Natalina L. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Profil soft skills mahasiswa
pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau dengan menganalisis kompetensi
profesionalnya. Parameter yang diukur dalam penelitian tersebut adalah soft skills
yaitu: kreatif, kepercayaan diri, mandiri, motivasi, berfikir kritis, manajemen
waktu, bekerja sama dengan tim. Hasil yang didapat yaitu dari ketujuh indikator
25

soft skills tersebut, indikator yang paling tinggi ialah indikatir kerja sama tim
dengan rata-rata 88% sedangkan indikator yang paling rendah ialah berfikir kritis
68%.37
Penelitian kedua berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Soft Skills dan Pemahaman Konsep”
disusun oleh Faizah dkk. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis
kevalidan perangkat pembelajaran, peningkatan soft skill dan pemahaman konsep,
serta respon siswa. Hasil menunjukkan adanya peningkatan soft skill siswa dengan
N-Gain sebesar 0,46 dalam kategori sedang, sebanyak 72,72% siswa mencapai
ketuntasan soft skill dengan kriteria tinggi atau sangat tinggi, siswa mencapai
ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 76, serta siswa memberikan respon positif.38
Penelitian ketiga berjudul “Profil Soft Skills Mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia” disusun oleh Ria Trianawati. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah memperoleh gambaran mengenai profil soft skills mahasiswa
Pendidikan Guru Universitas Indonesia. Hasil penyebaran angket soft skills
penilaian mahasiswa terhadap diri diperoleh data soft skills 69,00% dan penilaian
guru pamong terhadap mahasiswa diperoleh data soft skills 67,70%.39
Penelitian keempat berjudul “Importance of Soft Skills for Education and
Career Success” disusun oleh Shaheen Majid dkk. Penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi persepsi peserta didik atas pentingnya Soft Skills yang dimiliki
dalam proses pendidikan dan pekerjaan. Hasil penyebaran angket diketahui bahwa
Soft Skills sangat berguna dalam interaksi sosial dan dalam kemajuan karir.
Adapun 5 aspek Soft Skills yang terpenting yaitu kerjasama dan kolaborasi,

37
Mariani Natalina L., “Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan
Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011”, Jurnal Biogenesis, Vol. 8, No. 1,
2011, h. 25
38
Faizah, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Soft Skill dan Pemahaman Konsep”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 2,
2013, h. 120.
39
Ria Trianawati, “Profil Soft Skills Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”,
skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung, 2013, h. 1, tidak dipublikasikan
26

membuat keputusan, pemecahan masalah, pengaturan waktu dan kemampuan


berfikir kritis.40
Penelitian kelima yaitu berjudul Project-based learning (PjBL):
inculcating soft skills in 21st century workplace. Disusun oleh Faridah Musa dkk.
Tujuan penilitian ini yaitu mengindetifikasi keterpautan Soft Skills yang diperoleh
ketika menjalankan suatu pekerjaan dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pembelajaran PjBL dapat melengkapi peserta didik dengan keterkaitan Soft Skills
pada abad ini dalam lingkungan kerja.41

C. Kerangka Berfikir
Masalah mendasar yang masih dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini
adalah berkenaan dengan proses belajar mengajar yang belum efektif. Untuk
meningkatkan hasil belajar biologi serta mengembangkan soft skills peserta didik,
guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang demokratis atau
menyenangkan bagi peserta didik sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan
standar kompetensi lulusan. Upaya untuk meningkatkan pembelajaran dapat
dilakukan dengan melakukan hal-hal yang ada di sekitar peserta didik. Untuk
mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan peran guru khususnya dalam pemillihan
metode pembelajaran yang inovatif.
Pembelajaran biologi lebih banyak berkaitan dengan makhluk hidup serta
lingkungan, peserta didik tidak dapat hanya menerima informasi tetapi harus
berperan akftif dalam proses pembelajaran. Sehingga, pembelajaran biologi akan
dipahami dengan benar oleh peserta didik jika diberi pengalaman langsung
dengan bantuan model pembelajaran yang tepat.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa menguasai
materi pelajaran biologi adalah dengan menggunakan model Project Based
Learning. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang diduga dapat
menumbuhkan nilai-nilai yang hendak dibangun dalam soft skills seperti

40
Sheheen Majid, Importance of Soft Skills for Education and Carees Success,
International Journal for Cross-Disiplinary Subject in Education, Vol. 2, 2012, h. 1
41
Faridah Musa, Project-Based Learning (PjBL): Inculcating Soft Skills in 21th Century
Workplace, UKM Teaching and Learning Congress, 2011, h. 1
27

pemecahan masalah, kreativitas, inovasi, kerjasama tim, kemampuan


berkomunikasi dan presentasi.
Model PjBL mangharuskan peserta didik di kelas membentuk kelompok-
kelompok, sehingga berpeluang untuk bekerja dalam sebuah tim serta peserta
didik memiliki kesempatan untuk menemukan dan mengkontruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut dapat meningkatkan peran aktif
peserta didik sehingga kegiatan peserta didik tidak hanya terbatas mendengarkan
penjelasan guru saja melainkan dapat melakukan kegiatan secara langsung yang
dapat meningkat soft skills peserta didik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada 19 November – 3 Desember 2015, kelas
X MIA 1 dan bertempat di SMA Negeri 32 Jakarta Selatan.

B. Metode dan Design Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara utuh dan
mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di
masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter,
sifat, dan model dari fenomena tersebut.1 Penelitian deskriptif tidak memberikan
perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya.2
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yakni
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
diteliti secara tepat, dalam penelitian ini aspek yang akan diteliti adalah soft skills
peserta didik. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran atau
informasi mengenasi bagaimana soft skills peserta didik dengan menggunakan
model pembelajaran project based learning.
Penelitian ini memiliki lima tahapan. Adapun uraian kegiatan pada setiap
tahapan adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama (sebelum melakukan penelitian)
Tahap pertama, para observer diberikan pengarahan tentang cara penilaian
pada lembar observasi dan sudah memiliki lembar observasi serta mengetahui
siswa yang akan diobservasi.

1
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 47
2
Nana S. Sukmadinata, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), h.73

28
29

2. Tahap kedua
Pada tahap ini mulai melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
model PjBL. Tahap ini, peserta didik melakukan diskusi mengenai materi
Archaebacteria dan Eubacteria. Pembagian kelompok peserta didik dibagi ke
dalam enam kelompok. Pada tahap ini guru menugaskan peserta didik mencari
dan mengumpulkan berbagai referensi seputar materi tentang pokok bahasan
Eubacteria.
Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap kelompok
untuk kemudian dipelajari dan didiskusikan bersama anggota kelompoknya.
Peserta didik ditugaskan untuk melengkapi LKS yang telah diberikan oleh guru.
LKS yang telah dilengkapi akan dijadikan pedoman peserta didik untuk
pembuatan proyek yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya.
Tahap ini mulai dilakukan observasi terhadap soft skills peserta didik
selama melakukan kegiatan diskusi. Setiap dua kelompok didampingi satu
observer yang bertugas untuk mencatat kemunculan soft skills peserta didik saat
diskusi. Aspek soft skills yang diamati observer pada bagian ini adalah aspek
keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah.3
3. Tahap ketiga
Tahap ketiga ini setiap kelompok mulai membuat proyek masing-masing
dan dilakukan observasi terhadap aspek soft skills peserta didik selama pembuatan
proyek. Aspek soft skills yang di amati yaitu aspek kerjasama.
4. Tahap keempat
Tahap ini peserta didik melakukan kegiatan diskusi dan setiap kelompok
mempresentasikan proyek yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan observasi
terhadap aspek soft skills peserta didik. Aspek soft skills yang diamati yaitu aspek
keterampilan berkomunikasi dan aspek keterampilan belajar sepanjang hayat.
Khusus pada aspek kepemimpinan, diobservasi dalam setiap tahapan.
5. Tahap kelima
Tahap ini dibagikan angket pada masing-masing peserta didik dan
dilakukan wawancara perwakilan peserta didik pada setiap kelompok. Angket

3
Lampiran 19
30

diberikan sebagai refleksi diri pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus


mengecek ulang (recheck) terhadap aspek soft skills peserta didik. Wawancara
dilakukan pada setiap perwakilan kelompok untuk mengetahui respon peserta
didik terhadap pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.

C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitain terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Tahapan persiapan
a. Menganalisis kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada standar isi
mata pelajaran Biologi SMA kelas X sesuai dengan Kurikulum 2013 yang
dipergunakan sekarang, serta menganalisis materi pada buku teks atau
paket untuk menentukan konsep yang pembelajarannya dapat
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Pada
penelitian ini pokok bahasan yang dipilih adalah Eubacteria.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
c. Membuat atau menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpul
data berupa lembar kerja siswa, lembar observasi, angket dan pedoman
wawancara.
d. Menguji instrumen penelitian
Pengujian validitas instrumen penelitian lembar kerja siswa (LKS),
lembar observasi, angket dan pedoman wawancara oleh para ahli
(validitas konstruk). Selanjutnya instrumen angket diuji cobakan kepada
siswa kelas X untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Kemudian butir
pernyataan yang valid yang akan langsung digunakan untuk penelitian.
e. Memperbanyak instrumen untuk digunakan dalam penelitian.

2. Tahap pelaksanaan
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Langkah awal pada
tahap ini adalah melakukan proses pembelajaran menggunakan model PjBL.
Peserta didik mulai melakukan diskusi dilanjutkan dengan pembuatan proyek
31

kemudian mempresentasikan hasil proyek. Setelah itu peserta didik mengisi


angket dan melakukan wawancara.
3. Tahap penyelesaian
Kegiatan pada tahap ini meliputi:
a. Mengolah data hasil observasi, LKS dan angket dengan menggunakan
penilaian persentase.
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
c. Membuat kesimpulan dari hasil analisis.

D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMA Negeri 32 Jakarta
Selatan semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah peserta didik
sebanyak 36 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.4 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel
yang digunakan adalah satu kelas peserta didik SMA kelas X MIA 1. Dalam hal
penentuan sampel, pihak sekolah atau guru bersangkutan terlibat dalam
menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian.
Peserta didik dalam penelitian ini dibagi menjadi enam kelompok, dimana
dalam setiap anggota kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan, siswa
dari kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokan ini dilakukan agar setiap
kelompok mempunyai kemampuan yang merata dalam hal pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara-
cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan untuk
penelitian. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan

4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 118.
32

diperolehnya data yang objektif.5 Teknik pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar obsersi soft skills, lembar kerja siswa, angket soft
skills dan wawancara.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh
data penelitian. Instrument yang digunakan yaitu:
1. Observasi atau pengamatan
Observasi atau pengamatan digunakan untuk mendapatkan data yang
sifatnya fisik. Peneliti melakukan pengamatan langsung ke sekolah untuk
mendapatkan gambaran konkrit tentang penggunaan model Project Based
Learning.
2. Lembar observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap kegiatan objek yang akan
diteliti secara langsung dengan cara mengumpulkan data berdasarkan pengamatan
yang menggunakan mata atau telinga secara langsung. Dengan demikian melalui
proses observasi dapat terlihat kemunculan aspek soft skills yang diamati dengan
menggunakan panca indera secara langsung. Kegiatan observasi ada yang disertai
(partisipasi) oleh pengamat dan ada yang tidak disertai (nonpartisipasi).6 Dalam
penelitian kali ini peneliti melaksanakan observasi partisipasi, di mana peneliti
akan ikut serta dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.
Lembar observasi memiliki fungsi sebagai pedoman agar observer cermat
mengenai aspek keterampilan yang perlu diobservasi, dan sebagai alat perekam
data mengenai kerja dari aspek keterampilan peserta didik yang dinilai, serta
menghindari faktor eksternal dari keterampilan yang ingin dinilai atau diketahui.7

5
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet ke-4, h.
158
6
Sudaryono, dkk., Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), h. 9
7
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006)
cet. 1, h. 84
33

Lembar observasi dalam penelitian ini disusun dengan aspek-aspek


penilaian yang dikembangkan dari indikator soft skills peserta didik. Penilaiannya
menggunakan rating scale dengan 4 skala (1-2-3-4). Dalam penelitian ini peneliti
hanya memberikan tanda checklist pada kolom penilaian.
Penilaian observasi dilakukan oleh 3 orang observer yang mengobservasi
terhadap 6 kelompok. Setiap dua kelompok diobservasi oleh satu orang observer
yang sebelumnya telah mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan observasi
dari peneliti. Penjelasan yang diberikan merupakan penggunaan lembar observasi
pada saat mengamati kegiatan dikelas dan praktikum. Dengan langkah tersebut
diharapkan setiap observer memiliki persepsi yang sama pada setiap aspek soft
skills yang muncul. Selain itu peniliti menganalisis data dari hasil penilaian LKS
berbasis PjBL.8
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Lembar Observasi
Aspek Soft Skills Sub Aspek Soft Skills
A. Keterampilan berfikir dan 1. Kemampuan untuk mengidentifikasi
menyelesaikan masalah masalah
2. Kemampuan mendapatkan ide
3. Kemampuan mencari solusi
alternatif
4. Kemampuan membuat kesimpulan
berdasarkan pembuktian yang valid
B. Keterampilan Bekerjasama 1. Membangun hubungan berinteraksi
dengan anggota kelompok
2. Memberikan kontribusi terhadap
perencanaan
3. Ikut serta melakukan praktikum
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam
penggunaan alat dan bahan
5. Saling membantu saat melakukan
praktikum
C. Keterampilan berkomunikasi 1. Kemampuan menyampaikan
gagasan atau ide
2. Menggunakan teknologi selama

8
Lampiran 2
34

Aspek Soft Skills Sub Aspek Soft Skills


presentasi
3. Keterampilan mendengarkan atau
menyimak pengarahan dengan baik
4. Keterampilan memberi respon
5. Kemampuan berpresentasi secara
jelas serta menyakinkan kepada
audien
D. Belajar sepanjang hayat dan 1. Mengelola informasi yang relevan
mengelola informasi dari berbagai sumber
2. Mengajukan pertanyaan mengenai
hal-hal yang belum dipahami
3. Mengamati setiap perubahan yang
terjadi selama praktikum
4. Mencatat data hasil praktikum
E. Keterampilan kepemimpinan 1. Kemampuan untuk memimpin suatu
proyek
2. Kemampuan memahami dan
menjadi alternative pemimpin dan
pengikut

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lembar kerja siswa digunakan sebagai panduan untuk melakukan
praktikum. Selain menjadi panduan praktikum, LKS menjadi instrumen penelitian
yang digunakan untuk mengukur aspek Soft Skills kemampuan menganalisis.
4. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Angket berisi serangkaian pertanyaan atau penyataan untuk menyaring
data atau informasi yang dijawab responden secara bebas sesuai dengan
pendapatnya.9 Angket untuk peserta didik berbentuk angket tertutup yang terdiri
dari beberapa pertanyaan untuk mengetahui profil Soft Skills peserta didik. Angket
tertutup akan membuat responden menjawab dengan cepat dan akan

9
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 228
35

mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket


yang telah terkumpul.10
Tabel 3.2.
Kisi-kisi Instrumen Angket Soft Skills

Nomor Soal Jumlah


Aspek Soft Skills
+ - (butir)
A. Keterampilan berfikir dan 2, 3, 4 1, 5 5
menyelesaikan masalah
B. Partisipasi atau kerja dalam tim 6, 8, 9, 11, 7, 10, 12, 13, 11
15 14, 16
C. Keterampilan berkomunikasi 17, 18, 19, 22, 24 8
20, 21, 23
D. Belajar sepanjang hayat dan 25, 26 27, 28, 29 5
mengelola informasi
E. Keterampilan kepemimpinan 30, 32, 33 31, 34 5
Jumlah total 19 15 34

5. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukan informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.11 Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang,
misalnya untuk mencari data tentang latar belakang murid, orang tua, pendidikan
atau sikap terhadap sesuatu. Wawancara cara dalam penelitian yaitu bersifat
wawancara bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan
pendapatnya, tanpa dibatasi patokan yang telah dibuat.12 Wawancara dalam
penelitian ini dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada perwakilan siswa di
tiap-tiap kelompok. Peneliti telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang sudah

10
Sugiyono, op. cit., h. 201
11
Ibid., h. 317
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
Ed. 2, Cet. 3, h. 44
36

disusun sebagai panduan pada saat melakukan wawancara. Wawancara tersebut


digunakan untuk mengetahui soft skills siswa dan untuk mengetahui respon siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis PjBL. Data hasil wawancara ini
digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lembar observasi dan
angket.
Tabel 3.3.
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa
Variabel Pertanyaan
Aspek Soft Skills 1. Apakah kamu masih sering merasa gugup ketika
yang muncul berkomunikasi dengan orang lain? Mengapa?
2. Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau bekerja
bersama-sama dengan teman yang lain? Alasannya?
3. Menurut kamu, hal-hal apa saja yang perlu
ditingkatkan dari diri kamu sendiri sehingga lebih
menyenangkan untuk diajak bekerja sama?
4. Ketika sedang bekerja kelompok, apakah kamu lebih
senang membagi-bagi tugas kepada anggota kelompok
lain? Atau lebih suka diperintahkan untuk
mengerjakan tugas?
5. Apakah kamu lebih suka bertanya kepada guru
langsung mengenai suatu hal agar lebih jelas atau
lebih baik bertanya kepada teman saja? Mengapa?
6. Ketika mendapatkan suatu masalah, apa yang kamu
lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Keputusan yang kamu ambil berdasarkan apa?
Respon siswa 1. Apakah kamu senang belajar biologi disertai dengan
terhadap model kegiatan membuat proyek sebuah produk? Jelaskan
pembelajaran Project pendapatmu!
Based Learning 2. Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti proses
pembelajaran biologi dengan metode yang telah saya
ajarkan?
3. Menurutmu, apakah kegiatan pembelajaran ini
membantu kamu mengerti dan memahami materi
bakteri?
4. Apakah kamu menemukan kesulitan selama
pembuatan proyek? Jika “ya” kesulitan apa yang kamu
hadapi, jika “tidak” apa alasanmu?
37

G. Kalibrasi Instrumen
1. Uji Validasi
Instrumen diuji validasi berdasarkan karakteristik dari masing-masing
instrumen. Untuk menguji kevalidan instrumen yang digunakan pada penelitian
ini, terdapat dua cara yang ditempuh guna memperoleh instrumen yang layak
untuk digunakan, yakni uji validitas konstruk dan uji validitas isi. Pada jenis
instrumen lembar observasi, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan wawancara. Uji
validitas yang dilakukan dengan cara validitas konstuk. Validitas konstruk
terhadap instrumen ini dilakukan berdasarkan pertimbangan dosen ahli dengan
memperhatikan kesesuaian antara bagian-bagian yang terdapat pada ketiga
instrumen tersebut dengan aspek Soft Skills peserta didik. Sementara untuk
instrumen angket, dilakukan analisis tambahan berkaitan dengan validitas dan
reliabilitas.

a. Validitas Lembar Observasi


Lembar observasi yang digunakan untuk menjaring soft skills peserta didik
dalam model pembelajaran Project Based Learning adalah salah satu instrumen
soft skills. Lembar observasi ini akan dilakukan validitas konstruk sebanyak dua
orang praktisi pendidikan (Dosen). Uji validitas konstruk ini meliputi validitas
konsep dan bahasa. Validitas konsep adalah kesesuaian antara butir instrument
dengan konstruksi teoritik dari objek yang dinilai sedangkan validitas bahasa
adalah kesesuaian bahasa yang digunakan dalam instrumen agar tidak memiliki
pengertian ganda dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

b. Validitas Angket
Suatu instrumen baru dapat dipergunakan dalam penelitian bilamana telah
dinyatakan valid. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas yang tinggi
serta dapat mengukur apa yang diukur. Untuk uji validitas menggunakan rumus
38

korelasi yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus Korelasi Product


Moment:13

rxy =
√ √

Keterangan:
rxy = Koefisien validitas instrumen (korelasi antara X dan Y)
N = Banyaknya peserta tes
X = Skor total tiap item
Y = Skor total tiap peserta didik
Nilai koefisien validitas instrumen yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan rtabel dengan kriteria jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid, sedangkan
jika rhitung ≥ rtabel maka soal tersebut tidak valid. Sebanyak 50 item pernyataan
yang diujikan validitasnya dan terdapat 34 item pernyataan yang valid yaitu
nomor item 2, 4, 7, 9, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 34, 35,
36, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50. Ke-34 item pernyataan yang
valid digunakan untuk mengumpulkan data soft skills siswa.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran indeks korelasinya (r)
dibawah ini:14
Tabel 3.4.
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah

13
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan,
(Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 102.
14
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 89
39

2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Angket
Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Angket Soft Skills yang
digunakan dalam penelitian ini diuji dengan metode belah dua atau spit-half
method. Metode belah dua adalah metode pengujian reliabilitas yang dilakukan
dengan cara membagi butir pernyataan angket menjadi dua belahan, selanjutnya
mengkorelasikan skor total kedua belahan. Korelasi skor total kedua belahan
dihitung menggunakan rumus korelasi product moment.15
Angka koefisien yang dihasilkan pada perhitungan ini merupakan nilai
korelasi antara setengah instrument karena angka koefisien ini diperoleh dari hasil
pembelahan butir menjadi dua bagian. Untuk memperoleh angka koefisien
korelasi keseluruhan dari tes angket tersebut harus dihitung nomor-nomor kedua
tes itu dengan rumus Spearman-Brown:16

Keterangan:
ri : reliabilitas internal seluruh instrument
rb : korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
Jika nilai korelasi atau r-nya signifikan dengan r-Tabel maka instrument
tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan bisa digunakan untuk
pengukuraan selanjutnya. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, 34 item pernyataan
yang telah valid memiliki nilai r11 sebesar 0,792 dan nilai rtabel 0,282. Dengan
demikian, r11 > rtabel atau 0,792 > 0,282. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian ini reliabel.

H. Teknik Analisis Data


Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Beberapa data yang didapatkan secara kualitatif akan dikonversikan ke dalam

15
Uhar Suharsaputra, op.cit., h. 106
16
Sigiyono, op. cit., h. 185
40

penskoran kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik


analisis statistik deskriptif, berupa tabel, grafik, profil, bagan, atau menggunakan
statistik inferensial. Setelah itu menginterpretasikan secara deskriptif data jumlah
frekuensi dan presentasi tersebut, yaitu aspek-aspek soft skills peserta didik yang
muncul pada kegiatan pembelajaran sebagai tolak ukur akhir dari pengukuran.

1. Teknik Analisis Data Lembar Observasi Soft Skills


Lembar observasi dibuat berdasarkan aspek yang ingin diketahui dalam
penilaian aspek soft skills yang sebelumnya sudah ditentukan. Menganalisis hasil
observasi yang dilakukan terhadap 36 siswa. Data yang diperoleh dari lembar
observasi dianalisis dengan cara:
a. Menjumlahkan banyak ceklis (√) pada setiap kolom yang terdapat pada
lembar observasi dari tiap-tiap indikator aspek Soft Skills yang muncul.
b. Mencari presentase dari masing-masing indikator aspek Soft Skills yang
muncul dengan menggunakan rumus:17
NP =

Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau yang di harapkan
R = Skor mentah yang di peroleh peserta didik
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
c. Menginterpretasikan secara deskriptif data presentase tiap-tiap aspek
indikator Soft Skills yang muncul selama proses pembelajaran. Hasil
presentase yang diperoleh dikategorikan dalam pedoman konverse
presentase rata-rata soft skills peserta didik.18

17
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), h. 102
18
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 89
41

Tabel 3.5.
Perhitungan Skala Pengukuran
Tingkat penguasaan
Skala Kategori
(%)
4 81 – 100 Sangat baik
3 61 – 80 baik
2 41 – 60 cukup
1 21 – 40 kurang
0 0 – 20 Kurang sekali

2. Teknik Analisis Data Angket Soft Skills


Angket respon peserta didik digunakan untuk mengukur pendapat peserta
didik terhadap ketertarikan, perasaan senang dan keterkinian, serta kemudahan
memahami komponen-komponen dalam kegiatan pembealajaran. Angket respon
peserta didik diberikan pada peserta didik setelah seluruh kegiatan belajar
mengajar selesai dilaksanakan dengan menggunakan lembar angket peserta
didik.19 Peneliti menggunakan skala Likert dalam penilitian ini yang dianalisis
dengan cara pemberian skor pada setiap pernyataan siswa. Dalam skala Likert,
responden tidak hanya memilih pernyataan-pernyataan positif, tetapi juga
20
pernyataan-pernyataan negatif. pada pernyataan positif, alternatif jawaban
sangat setuju mendapat skor tertinggi yaitu 5 dan alternatif jawaban sangat tidak
setuju mendapat skor terendah yaitu 1. Sedangkan pada penyataan negatif,
alternatif jawaban sangat setuju mendapat skor 1 dan alternatif jawaban sangat
tidak setuu mendapat skor 5.

Tabel 3.6.
Skor Item Skala Likert
Sifat Pernyataan SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4

19
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011), edisi. 1, cet. 4, h. 242.
20
Zainal Arifin, Op. Cit., h. 237
42

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju

Presentase respon peserta didik dihitung dengan menggunakan


rumus:
Presentasi respon peserta didik =

Keterangan:
A = proporsi peserta didik yang memilih
B = jumlah peserta didik (responden)

3. Analisis Data Wawancara


Menganalisis jawaban hasil wawancara yang juga dilakukan kepada 7 siswa
yang merupakan perwakilan dari setiap kelompok belajar berdasarkan kategori
tinggi, sedang, dan rendah. Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke
tulisan. Wawancara untuk mengkonfirmasi data angket dan hasil observasi.
43

I. Alur Penelitian

Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Biologi SMA

Analisis Materi Pelajaran

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(Model Pembelajaran Project Based-Learning)

Membuat Instrumen Lembar Observasi


Tidak
Validasi Instrumen Angket

Wawancara
Ya

Implementasi Model Pembelajaran Project Based-Learning

Diskusi

Praktikum Observasi

Presentasi

Penyebaran Angket Wawancara

Temuan Penelitian

Analisis Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 32 Jakarta akan
diuraikan pada bab ini. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan pada 1
kelompok belajar (kelas) dengan menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas X pada materi
Archaebacteria dan Eubackteria.
Hasil penelitian diperoleh dari pengamatan dengan menggunakan lembar
observasi, jawaban lembar kerja siswa (LKS), pengisian angket serta wawancara.
Berdasarkan pengolahan data pada lembar observasi dan lembar kerja siswa
(LKS) dapat dianalisis bagaimana pencapaian aspek soft skills pada seluruh siswa.
Adapun pengisian angket dan hasil wawancara digunakan sebagai data pendukung
dalam menganalisis pencapaian aspek soft skills.
Terdapat lima aspek soft skills yang diamati dalam penelitian ini, yaitu:
a) Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah
b) Keterampilan bekerjasama
c) Keterampilan berkomunikasi
d) Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi
e) Keterampilan kepemimpinan
Aspek soft skills yang diteliti dalam penelitian ini merujuk pada indikator
soft skills yang dikemukakan oleh Archna Sharma1 serta disesuaikan dengan
model pembelajaran Project Based Learning. Setelah dilakukan pengolahan data
terhadap temuan penilitian, diketahuilah pencapaian aspek soft skills pada tiap
indikator yang disediakan.

1
Archna Sharma, Importance of Soft Skills Development in Education, 2015, h.1,
http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skills-development-in-
education/ Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015

44
45

1. Hasil Pengamatan Aspek Soft Skills berdasarkan Lembar Observasi


Hasil penilaian lembar observasi dapat diketahui persentase aspek soft
skills siswa pada setiap indikator atau sub aspek. Kegiatan observasi yang
dilakukan adalah menganalisis aspek-aspek Soft Skills siswa yang muncul pada
saat kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.
Profil soft skills peserta didik diungkap dengan tiga instrumen yaitu lembar
observasi, angket, dan wawancara. Lembar observasi digunakan pada saat
pembelajaran sedang berlangsung, sedangkan angket dan wawancara digunakan
setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Terdapat lima aspek soft skills yang akan diamati selama proses
pembelajaran berlangsung. Empat dari lima aspek soft skills dapat diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Untuk satu aspek lainnya yaitu keterampilan
berpikir kritis dan menyelesaikan masalah diamati dengan menggunakan lembar
kerja siswa (LKS). Karena dalam aspek tersebut berisi indikator-indikator yang
hanya bisa diamati dengan efektif dan akurat melalui lembar kerja siswa (LKS).
Pembagian penggunaan instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.
Instrumen yang Digunakan dalam Mengukur Aspek Soft Skills
Instrument
Aspek Soft Skills
LKS LO
A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah
1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah √
2. Kemampuan mendapatkan ide √
3. Kemampuan mencari solusi alternatif √
4. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian √
yang valid
B. Keterampilan berkerjasama
1. Membangun hubungan, berinteraksi dengan anggota √
kelompok
2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan √
3. Ikut serta melakukan praktikum √
46

Instrument
Aspek Soft Skills
LKS LO
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan √
bahan
5. Saling membantu saat melakukan praktikum √
C. Keterampilan berkomunikasi
1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide √
2. Menggunakan teknologi selama presentasi √
3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan √
dengan baik
4. Keterampilan memberi respon √
5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta menyakinkan √
kepada audien
D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi
1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber √
2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum √
dipahami
3. Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum √
4. Mencatat data hasil praktikum √
E. Keterampilan kepemimpinan
1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek √
2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative pemimpin √
dan pengikut
Keterangan :
LKS : Lembar Kerja Siswa
LO : Lembar Observasi
Penilaian lembar observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung sebanyak tiga pertemuan. Data pencapaian soft skills siswa pada tiap
aspek dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Observasi
Persentase per Kelas
No Aspek Soft Skills
Aspek (%) Eksperimen(%)
1 keterampilan berfikir dan
20 64,93
menyelesaikan masalah
2 keterampilan bekerjasama 20 72,77
3 Keterampilan berkomunikasi 20 63,05
4 Belajar sepanjang hayat dan mengelola 20 70
47

Persentase per Kelas


No Aspek Soft Skills
Aspek (%) Eksperimen(%)
informasi
5 Keterampilan kepemimpinan 20 55,20
 (Total Ketercapaian) 100 65,19
Keterangan :
Kelas Eksperimen : Penggunaan Model Project Based Learning

Data pada Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa hasil pencapaian soft skills
siswa yang terlihat melalui pengamatan atau observasi untuk setiap aspek
berbeda-beda. Terdapat empat aspek soft skills yang termasuk dalam kategori baik
dan satu aspek dalam kategori cukup. Adapun persentase rata-rata tertinggi
terdapat pada aspek soft skills keterampilan bekerjasama dengan
persentase72,77%, sedangkan persentase rata-rata terendah terdapat pada aspek
soft skills keterampilan kepemimpinan dengan persentase 55,20%. Nilai rata-rata
persentase soft skills untuk semua aspek tergolong dalam kategori cukup dengan
persentase 65,19%. Hal ini menunjukkan bahwa soft skills seluruh siswa kelas X
MIA 1 termasuk dalam kategori cukup.
Pencapaian soft skills siswa juga dapat dilihat berdasarkan berbagai
metode yang peniliti gunakan sesuai dengan tahapan pada model pembelajaran
Project Based Learning. Peneliti membagi tiga metode yaitu diskusi, praktikum
dan presentasi. Data pencapaian soft skills siswa pada setiap aspek dengan
berbagai macam metode dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3.
Pencapaian Soft Skills Siswa dengan Model Pembelajaran Project Based
Learning
Persentase Pencapaian
Aspek Soft Skills Metode
Diskusi Kategori Praktikum Kategori Presentasi Kategori
A. Keterampilan
berfikir dan
64,93 Baik - - - -
menyelesaikan
masalah
B. Keterampilan
69,44 Baik 73,61 Baik - Baik
Bekerjasama
C. Keterampilan 62,5 Baik - - 63,37 Baik
48

Persentase Pencapaian
Aspek Soft Skills Metode
Diskusi Kategori Praktikum Kategori Presentasi Kategori
berkomunikasi
D. Belajar
sepanjang hayat
62,5 Baik 63,54 Baik 63,19 Baik
dan mengelola
informasi
E. Keterampilan
55,20 Cukup 55,20 Cukup 55,20 Cukup
kepemimpinan
Jumlah 62,91 Baik 64,11 Baik 60,58 Baik
Keterangan : - : tidak diukur

Data pada Tabel 4.3 dapat diketahui pencapaian Soft Skills siswa yang
teramati pada berbagai metode untuk setiap aspek menunjukkan persentase yang
berbeda-beda. Dapat dilihat pula pencapaian Soft Skills siswa pada aspek
bekerjasama cukup dapat dikembangkan dengan metode praktikum dengan
persentase sebesar 73,61%. Sedangkan pencapaian terendah pada aspek
keterampilan kepemimpinan dengan kategori kurang. Pengamatan pada aspek
keterampilan kepemiminan teramati pada setiap metode yaitu pada metode
diskusi, praktikum maupun pada saat presentasi dengan pencapaian persentase
sebesar 55,20%. Dengan berbagai metode pembelajaran yang digunakan, rata-rata
aspek Soft Skills siswa tergolong dalam kategori cukup.
Metode praktikum dan presentasi terdapat aspek yang tidak diukur, karena
indikator yang disediakan pada aspek tersebut tidak terlihat ketika melakukan
penilaian pada metode tersebut.2

2. Hasil Perhitungan Soft Skills Berdasarkan Pengisian Angket


Angket soft skills terdiri dari 34 pernyataan valid dan dianalisis
berdasarkan skala sikap dan Likert. Jawaban dari siswa diklasifikasikann dalam
tiap aspek yang diteliti. Hasil perhitungan angket soft skills disajikan dalam Tabel
4.4.

2
Lampiran 19
49

Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Angket
Persentase Kelas
Aspek Soft Skills per Aspek Eksperimen
(%) (%)
A. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan 20 72,08
masalah
B. Keterampilan bekerjasama 20 76,07
C. Keterampilan berkomunikasi 20 75,86
D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola 20 70,27
informasi
E. Keterampilan Kepemimpinan 20 80,41
 (Total Ketercapaian) 100 74,93

Data pada tabel 4.4, terlihat bahwa kelima aspek soft skills berada dalam
kategori baik. Adapun persentase rata-rata tertinggi terdapat pada aspek soft skills
keterampilan kepemimpinan dengan presentase 80,41%. Sedangkan persentase
rata-rata terendah terdapat pada aspek soft skills belajaran sepanjang hayat dan
mengelola informasi dengan persentase rata-rata sebesar 70,27%. Nilai rata-rata
hasil persentase dari seluruh pernyataan aspek soft skills tersebut sebanyak
74,93% hal tersebut menunjukkan bahwa soft skills yang muncul dalam diri siswa
berdasarkan pengisian angket termasuk dalam kategori baik.

3. Hasil Wawancara
Peneliti memperkuat data hasil penelitian dengan data wawancara.
Wawancara dilakukan dengan pertanyaan tertutup mengenai aspek soft skills yang
muncul pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Tujuan wawancara
ini juga untuk mengetahui aspek apa saja yang dominan muncul. Pertanyaan dari
wawancara masing-masing mewakili setiap aspek Soft Skills yang akan diteliti
yaitu keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah, keterampilan
bekerjasama, keterampilan berkomunikasi, belajar sepanjang hayat dan mengelola
informasi serta keterampilan kepemimpinan.
50

Peneliti menggunakan model Project Based Learning dalam mengamati


kemunculan aspek Soft Skills pada setiap siswa. Saat kegiatan pembelajaran
berlangsung peneliti menggunakan tiga metode untuk melengkapi model Project
Based Learning yang peneliti gunakan selama tiga kali pertemuan. Diantaranya
metodek diskusi, praktikum dan presentasi. Pada Tabel 4.4 disajikan hasil
wawancara dengan perwakilan masing-masing kelompok.

Tabel 4.4
Jawaban Hasil Wawancara
Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa
1. Apakah kamu masih 1. Ya, karna belum terlalu mengenal orang
sering merasa gugup tersebut (siswa 1).
ketika berkomunikasi 2. Tidak, karna saya percaya diri. Karna sudah
dengan orang lain? terbiasa. Tidak gugup, tetapi tergantung siapa
Mengapa? yang bertanya (siswa 2, 3, 4, 5).
3. Terkadang, mungkin ada rasa takut ataupun
deg-deg an dan tergantung keadaan (siswa 6, 7).
2. Apakah kamu lebih 1. Bekerja bersama-sama, karna lebih mudah dan
suka bekerja sendiri cepat selesai dan hasilnya lebih maksimal
atau bekera bersama- (siswa 1, 2, 4, 6, 7)
sama dengan teman 2. Saya lebih suka bekerja sendiri karena jika
yang lain? Alasannya? bekerja bersama-sama itu tidak efektif dan
cenderung memakan banyak waktu serta ada
beberapa orang yang tidak bekerja (siswa 3)
3. Dua-duanya, kerena jika saya bekerja sendiri
saya bias lebih serius dan focus. Jika kelompok,
akan lebih mudah selesai (siswa 5)
3. Menurut kamu, hal- 1. Lebih serius dalam belajar (siswa 1)
hal apa saja yang 2. Lebih perduli (siswa 2)
perlu ditingkatkan dari 3. Lebih sabar (siswa 3)
51

Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa


diri kamu sendiri 4. Lebih aktif (siswa 4)
sehingga lebih 5. Wawasan pengetahuan, pergaulan (siswa 5)
menyenangkan untuk 6. Positif thinking (siswa 6)
diajak bekerja sama? 7. Malas (siswa 7)
4. Ketika sedang bekerja 1. Lebih senang membagi-bagi tugas kepada
kelompok, apakah seluruh anggota (siswa 2, 3, 4, 6, 7)
kamu lebih senang 2. Lebih senang diperintahkan, karna jika saya
membagi-bagi tugas yang membagi tugas saya takut orang tersebut
kepada anggota tidak mau (siswa 1)
kelompok lain? Atau 3. Tergantung, saya cenderung suka keduanya
lebih suka (siswa 5)
diperintahkan untuk
mengerjakan tugas?
5. Apakah kamu lebih 1. Kepada guru langsung, karena menurut saya
suka bertanya kepada jika bertanya kepada guru lebih akurat (siswa 2,
guru langsung 6, 7)
mengenai suatu hal 2. Lebih baik bertanya kepada teman karena lebih
agar lebih jelas atau mudah dipahami (siswa 1, 5)
lebih baik bertanya 3. Bertanya kepada teman dahulu lalu kepada guru
kepada teman saja? langsung agar lebih jelas ( siswa 3, 4)
Mengapa?
6. Ketika mendapatkan 1. Melakukan diskusi dan musyawarah kelompok
suatu masalah, apa (siswa 1, 2, 6)
yang kamu lakukan 2. Terlebih dahulu memikirkan permasalahan
untuk menyelesaikan dengan baik-baik dan mengambil keputusan
masalah tersebut? sesuai hati, pengalaman yang pernah dialami
Keputusan yang kamu dan sesuai dengan keadaan yang ada setelah itu
ambil berdasarkan mendiskusikan dengan teman kelompok (siswa
apa? 3, 4, 5, 7)
52

Hasil wawancara pada pertanyaan pertama terkait aspek keterampilan


berkomunikasi menunjukkan sebanyak empat siswa sudah merasa percaya diri
dengan berkomunikasi di depan umum dan satu siswa tidak percaya diri berbicara
dengan orang lain.
Pertanyaan kedua terkait dengan aspek keterampilan bekerjasama.
Sebanyak lima siswa lebih senang bekerja bersama-sama yang dirasa dapat saling
membagi pekerjaan sehingga menjadi cepat selesai. Selain itu terdapat satu siswa
yang lebih memilih atau lebih senang bekerja sendirian. Karna menurutnya
bekerja sendiri lebih fokus dan efektif melakukan apa yang dimau.
Keterampilan kepemimpinan terdapat pada pertanyaan nomor empat. Pada
pertanyaan kelima, pertanyaan terkait dengan aspek belajar sepanjang hayat dan
mengelola informasi. Sebanyak tiga siswa lebih senang bertanya pada guru dan
sebanyak empat siswa lebih senang bertanya kepada teman.
Pertanyaan keenam merupakan pertanyaan yang terkait dengan aspek
keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut merujuk
pada pengidentifikasian, prioritas dan pemecahan masalah baik secara individual
maupun kelompok, termasuk kemampuan menguraikan masalah,
mengkontribusikan gagasan dan memberi jawaban yang tepat terhadap masalah
yang dihadapi. Berdasarkan pemaparan demikian, sebanyak empat siswa
menjawab sesuai indikator yang menunjukkan dominan terhadap keterampian
berfikir dan menyelesaikan masalah.
53

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Soft skills adalah keahlian yang tidak nampak atau lebih dikenal
pengembangan kemampuan sikap dan kepribadian yang mendasar untuk
mendukung dalam kehidupan sosial manusia. Soft skills juga dapat diartikan
sebagai perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal
maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri
seseorang. Dikarenakan soft skils lebih mengarah kepada keterampilan psikologis,
kepribadian serta perilaku individu, maka dampak yang diakibatkan lebih tidak
kasat mata namun tetap bisa dirasakan. Akibat yang dapat dirasakan adalah
periaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerja sama, membantu orang
lain dan lainnya.3
Kemampuan soft skills siswa dapat dilihat dari bagaimana keterampilan
mereka dalam berfikir dan menyelesaikan masalah yang diberikan, sikap serta
perilaku pada saat bekerjasama atau mengerjakan tugas kelompok bersama teman,
gaya bahasa ketika sedang berkomunikasi antar teman dan di depan kelas,
menyikapi perilaku untuk terus belajar dan dan dapat mengelola informasi secara
relevan serta keterampilan kepemimpinan. Banyak kemampuan soft skills yang
penting dalam pembelajaran, terutama bagaimana sikap dan tindakan siswa ketika
menghadapi permasalahan belajar, membangun kerjasama maupun
mengembangkan kreatifitas berpikir. Semua kemampuan tersebut bisa
dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara interaktif.
Sehingga kemampuan yang dapat dikembangkan tidah hanya ranah kognitif dan
psikomotorik yang hanya ditandai dengan penguasaan materi pembelajaran dan
keterampilan, melainkan juga ranah kepribadian siswa.
Soft skills ini sangatlah diperlukan bagi siswa, karena memiliki soft skills
yang baik akan memudahkan ketika sudah memasuki perguruan tinggi dan dunia
kerja. untuk mendapatkan gambaran mengenai ketercapaian aspek Soft skills
melalui kegiatan pembelajaran diskusi, praktikum dan presentasi pada seluruh
siswa dapat diihat melalui Gambar 4.1.

3
Darmawati, “Peningkatan Kemampuan Soft Skills Mahasiswa Biologi Melalui
Penerapan Model Problem Based Learning”, Jurnal Biogenesis, Vol. 10, No. 2, 2014, h. 10
54

80

70

60

50
Persentase Siswa

Diskusi
40
Praktikum
30 Presentasi

20

10

0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5
Aspek Soft Skills Siswa

Gambar 4.1.
Grafik Persentase Siswa dari Masing-masing Aspek Soft skills

Aspek satu yaitu aspek keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah


hanya digunakan lembar kerja siswa dalam penilaiannya sedangkan aspek dua
sampai aspek lima digunakan lembar observasi sebagai alat penilaiannya. Adapun
aspek dua sampai aspek lima yaitu keterampilan bekerjasama, keterampilan
bekomunikasi, keterampilan belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi
serta keterampilan kepemimpinan.
Data dari hasil lembar observasi dan lembar kerja siswa dapat diketahui
bahwa rata-rata pencapaian soft skills seluruh siswa telah tergolong dalam
kategori baik, walaupun dengan persentase yang berbeda-beda. Hal ini tidak
terlepas dari serangkaian proses pembelajaran yang dilakukan dalam model
pembelajaran Project Based Learning. Melalui data tersebut juga dapat diketahui
bahwa kelima aspek soft skills tersebut telah dikembangkan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Gambar 4.1, menunjukkan bahwa aspek yang memiliki pencapaian
tertinggi pada lembar observasi yaitu aspek 2 yaitu keterampilan bekerjasama baik
55

pada saat diskusi maupun pada saat praktikum. Hal ini dikarenakan pada aspek ini
sebagian besar siswa telah mampu membangun hubungan serta berinteraksi
dengan anggota kelompok. Siswa juga telah mampu saling memberikan
kontribusinya sebagai anggota kelompok terhadap perencanaan proyek yang akan
dibuat. Selain itu, dalam model pembelajaran Project Based Learning terdapat
proses praktikum yang akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut
serta melakukan kegiatan praktikum serta bekerjasama dalam penggunaan alat dan
bahan yang digunakan selama praktikum berlangsung. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian lain yang mendapat kategori baik pada indikator ini dikarenakan
mahasiswa dapat berhubungan baik dengan seluruh anggota kelompok dalam
memutuskan jawaban berdasarkan hasil diskusi.4 Sementara itu, aspek lima yaitu
keterampilan kepemimpinan memiliki persentase terendah dikarenakan sikap
siswa dalam memimpin suatu proyek hanya didominasi oleh satu siswa dalam tiap
kelompok sehingga pengembangan keterampilan kepemimpinan pada seluruh
siswa tidak merata.
Pencapaian aspek soft skills seluruh siswa pada setiap aspek akan dibahas
sebagai berikut.
1. Aspek Keterampilan Berpikir dan Menyelesaikan Masalah
Berdasarkan analisis hasil pengamatan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS)
aspek keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah memiliki persentase
64,93% (baik) dan hasil perhitungan angket yang diisi oleh masing-masing siswa
memiliki nilai persentase 72,08% (baik). Dari kedua data tersebut, dapat diketahui
bahwa seluruh siswa telah dapat mengembangkan keterampian berpikir dan
menyelesaikan masalah baik dalam penilaian lembar kerja siswa maupun dari
hasil refleksi diri yang diisi pada angket. Menurut wawancara yang dilakukan juga
menunjukkan secara dominan siswa telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu
permasalahan yang ada serta dapat menyelesaikan masalah dengan sumber yang
relevan.
Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah seseorang mampu
untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mampu mendapatkan ide dan

4
Ibid., h. 13
56

mencari solusi alternatif serta mampu membuat kesimpulan berdasarkan


pembuktian yang valid.5 Lembar kerja siswa berisi pertanyaan-pertanyaan yang
mewakili indikator dalam aspek keterampilan berfikir dan menyelesaikan
masalah. Hasil analisis yang dilakukan terhadap lembar kerja siswa menunjukkan
mencapaian dalam ketegori baik.

2. Keterampilan Bekerjasama
Data pada Tabel 4.4, diketahui bahwa pencapaian keterampilan bekerja
sama pada lembar observasi seluruh siswa termasuk dalam kategori baik (72,77%)
dan merupakan persentase tertinggi dari kelima aspek yang dinilai oleh peneliti.
Berdasarkan metode yang diterapkan, keterampilan bekerjasama memperoleh
persentase tertinggi dalam metode praktikum. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Mariana yaitu kerjasama memiliki persentase tertinggi dari tujuh indikator yang
diteliti dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan hasil kerjasama
tim atau masing-masing kelompok sudah terjalin dengan baik dapat
mempresentasi dan mempertanggung jawab kinerja kelompok masing-masing.6
Hasil observasi yang dilakukan terhadap pengamatan soft skills siswa
menunjukkan hampir seluruh siswa memperlihatkan kemampuan berkerjasama
dalam berkelompok dengan baik. Pada lembar observasi, aspek keterampilan
bekerjasama yang diteliti terdiri dari lima sub aspek. Pada model pembelajaran
Project Based Learning terdapat tahapan merencanakan percobaan untuk proyek
yang akan dibuat. Siswa dengan aktif menunjukkan kontribusinya sebagai anggota
kelompok dalam perencanaan tersebut. Siswa antusias dalam melaksanakan
praktikum, siswa mampu membangun hubungan dan berinteraksi dengan anggota
kelompok dengan saling membantu selama melakukan praktikum serta
mengkordinasikan dalam penggunaan alat dan bahan.
Aspek keterampilan bekerjasama menunjukkan persentase sebesar
76,07(baik) pada pengisian lembar angket. Hasil wawancara sebanyak lima siswa

5
Archna Sharma, op.cit., h. 2
6
Mariani Natalina L., “Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan
Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011”, Jurnal Biogenesis, Vol. 8, No. 1,
2011, h. 32
57

dominan dengan mengatakan bahwa lebih senang bekerjasama dari pada


melakukan dengan sendiri-sendiri karena hasil yang didapat akan cepat selesai
dan lebih maksimal.

3. Keterampilan Berkomunikasi
Hasil analisis dan hasil pengamatan pada lembar observasi, soft skills
siswa aspek keterampilan berkomunikasi memiliki persentase 63,05 (baik),
sedangkan pada pengisian angket memperoleh persentase 75,86 (baik). Hasil
tersebut didukung dengan data wawancara yang menunjukkan bahwa siswa
merasa sudah percaya diri dengan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki.
Sebanyak empat siswa dominan mengatakan tidak merasa gugup bila harus
berbicara kepada orang lain ataupun didepan orang banyak (presentasi).
”Berkomunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi dari satu
orang yang memberi informasi kepada orang lainnya yang menerima informasi.”7
Berkomunikasi termasuk didalamnya yaitu bertukar pendapat, opini dan informasi
serta member respon terhadap informasi yang diterima. Sehingga keterampilan
berkomunikasi merupakan kemampuan seseorang dalam menyampaikan ide,
gagasan secara jelas dan menyakinkan.
Keterampilan berkomunikasi teramati pada saat melakukan diskusi
kelompok dan presentasi di depan kelas. Pada saat diskusi terlihat para peserta
didik saling bertukar informasi dengan anggota sesama kelompok dan kelompok
lain. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara kelompok satu
dengan yang lain. Saat presentasi siswa terlihat antusias dalam memberikan
respon atau tanggapan terhadap kelompok lain yang menginformasikan hasil
diskusi.

7
Zanaton Haji Iksan, dkk., “Communication Skills Among University Students”,
Procedia- Social and Behavioral Science 59, 2012, h. 72
58

4. Belajar Sepanjang Hayat dan Mengelola Informasi


Analisis dan hasil pengamatan melalui lembar observasi aspek belajar
sepanjang hayat dan mengelola informasi memiliki persentase yaitu 70% (baik).
Hasil persentase yang sama didapat dari pengisian angket sebesar 70,27% (baik).
Keterampilan ini termasuk didalamnya usaha untuk belajar menjadi
mandiri dan mengatur diri sendiri dalam memperoleh kemampuan baru serta
pengetahuan baru. Kemampuan untuk menemukan dan mengelola informasi yang
relevan dari berbagai sumber juga merupakan kriteria dalam pembentukan aspek
soft skills ini.8 Berdasarkan penjabaran tersebut terdapat empat sub aspek yang
akan diteliti pada saat kegiatan pembelajaran. Diantaranya yaitu peserta didik
dapat mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber, mengajukan
pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami, mengamati setiap perubahan
yang terjadi selama praktikum serta mencatat data hasil praktikum.
Peserta didik telah mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber
dengan baik pada saat diskusi sedang berlangsung. Peserta didik menggunakan
buku, internet dan guru sebagai sumber informasi yang akan mereka kumpulkan.
Kemudian terlihat dari pengisian lembar kerja siswa yang sudah sesuai dengan
yang diperintahkan. Peserta didik aktif mengajukan pertanyaan selama
pembelajaran berlangsung sebagai penguatan terhadap materi yang sudah didapat.
Selama praktikum peserta didik selalu mengamati setiap perubahan yang terjadi
dan mencatatnya.

5. Keterampilan Kepemimpinan
Keterampilan kepemimpinan merupakan kemampuan dalam memimpin
berbagai kegiatan dan tugas. Kepemimpinan aspek yang penting dimiliki pada
setiap kelompok karena akan menentukan kinerja seluruh anggota kelompok.
Pemimpin yang baik haruslah mampu memimpin suatu proyek dalam
perencanaanya maupun dalam proses pembuatannya, ikut serta apa yang anggota
kelompok kerjakan sehingga dapat menjadi pemimpin sampai terselesainya
proyek yang dibuat. Pada hasil wawancara menunjukkan lima siswa dominan

8
Archna Sharma, op.cit., h. 4
59

menjadi pengikut, sedangkan satu siswa mengatakan mampu mengarahkan dan


mau menerima arahan dari anggota kelompok lain.
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan pada lembar observasi aspek
keterampilan kepemimpinan menunjukkan persentase sebesar 55,20% (cukup)
sedangkan hasil yang berbeda dari pengisian angket memiliki persentase sebesar
80,41% (baik).
Perbedaan hasil pada angket dan lembar orbservasi terjadi karena ada
perbedaan sudut pandang dalam mencari informasi mengenai aspek soft skills
masing-masing siswa. Angket diisi oleh siswa langsung sedangkan lembar
observasi diisi oleh observer atau melalui pengamatan orang lain. Pada pengisian
angket, siswa secara subyektif menilai diri sendiri menurut sudut pandangnya.
Lain halnya dengan lembar observasi yang diisi secara objektif oleh observer
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil perhitungan yang didapat
menunjukkan bahwa dari segi angket lebih kepada potensi peserta didik untuk
menyetujui hal-hal yang terkait pada aspek kepemimpinan itu penting. Walaupun
demikian, lembar observasi yang merupakan performa peserta didik yang
sesungguhnya belum menunjukkan sikap kepemimpinan yang sebenarnya. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang sebelumnya terkait dengan kepentingan soft
skills untuk pembelajaran. Hasil menunjukkan bahwa aspek teratas yang ingin
peserta didik kembangkan atau yang dirasa peserta didik sangat penting yaitu pada
aspek kepemimpinan sebanyak 88% diikuti dengan aspek komunikasi pada urutan
kedua sebanyak 87%.9

9
Shaheen Majid, “Importance of Soft Skills for Education and Career Success”,
International Journal for Cross-Disiplinary Subject in Education, Vol. 2, Issue 2, 2012, h. 1039
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yaitu aspek soft skills siswa
pada model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang teramati pada saat
observasi diperoleh nilai rata-rata baik pada setiap indikator dan hasil penilaian
angket menunjukkan nilai rata-rata baik. Hal ini didukung dengan pernyataan
siswa melalui wawancara yang menunjukkan aspek soft skills siswa dalam
kategori baik. Profil soft skills siswa yang teridentifikasi tinggi yaitu aspek
keterampilan bekerjasama (72,77%) dengan kategori baik dan yang terendah yaitu
aspek keterampilan kepemimpinan (55,20%) dengan kategori cukup. Dengan
demikian, soft skills siswa berkembang dengan baik pada model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)

B. Saran
Saran dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi guru
a. Pengembangan soft skills siswa disarankan dilakukan secara rutin dan
berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar performa siswa yang
tidak terlihat dapat dimunculkan dengan maksimal.
b. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning disarankan lebih memperhatikan alokasi waktu
sehingga pada pelaksanaannya seluruh fase/tahapan Project Based
Learning dapat bermakna bagi siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang soft skills siswa dengan
menggunakan model pembelajaran lain dan konsep yang lain.

60
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.


Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Edisi
Revisi 2006). Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006
Bambang, Josef. Model Pengembangan Soft Skills Terintegrasi pada Kurikulum
Berbasis Kompetensi bagi Mahasiswa Politeknik Negeri Smarang, Jurnal
Pengembangan Humaniora. 13 No. 2. 2013.
Basier, Syarief. Soft Skills vs Hard Skills, Newsletter: Akuntansi, Audit,
Perpajakan & Manajemen, Jakarta. VII. 2011.
Darmawati. Peningkatan Kemampuan Soft Skills Mahasiswa Biologi pada Mata
Kuliah Genetika dan Evolusi Melalui Penerapan Model Problem Based
Learning, Jurnal Biogenesis. X, No. 2. 2014.
Dirman. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2014.
Elfindri, Soft Skills Untuk Pendidik. Jakarta: Baduose Media, 2011
Faizah. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Soft Skill dan Pemahaman Konsep”. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. II. 2013
Fakry, Emmy. Kepemimpinan Pendidikan, Bandung: Jurusan Administrasi
Pendidikan. 2007.
Hamidah, Tjitjik. “IQ, EQ dan SQ: Dari Kecerdasan Tunggal ke
Kecerdasan Majemuk.” http://www.yai.ac.id. 4 April 2016
Hariyani, Faridah. Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pengembangan Soft
Skils. Jurnal Husada Mahakam. III No. 4. 2012.
Iksan, Zanaton Haji. Communication Skills Among University Students.
Procedia- Social and Behavioral Science 59. 2012.
Jasmine, Julia. Metode Mengajar Multiple Intelligence. Bandung: Nuansa. 2016.
Kurniasih, Imas. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Yogjakarta: Kata
Pena. 2014
Majid, Sheheen. Importance of Soft Skills for Education and Carees Success,
International Journal for Cross-Disiplinary Subject in Education. II. 2012.
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

61
62

Moqowim. Pengembangan Soft Skills Guru PAI. Jakarta: Direktorat Pendidikan


Agama Islam. 2011.
Mulyono, Iyo. Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills. Bandung:
Yrama Widya. 2011.
Musa, Faridah. Project-Based Learning (PjBL): Inculcating Soft Skills in 21th
Century Workplace. Procedia - Social and Behavioral Sciences 59. 2011.
Natalina, Mariani. Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan
Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011. Jurnal
Biogenesis. Vol. 8, No. 1, 2011.
Prastiwi, Wiwik Yuni. “Pengembangan Soft Skills, Hard Skills, dan Life Skills
Peserta Didik dalam Menghadapi Era Globalisasi.”
http://www.infodiknas.com/. 4 April 2016.
Purwanto, Muhammad Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2013
Putra, Ichsan. Sukses dengen Soft Skills. Bandung: Direktorat Pendidikan ITB.
2005.
Railsback, Jennifer. Project Based Instruction “Creating Excitement for
Learning”. Northwest Regional: Educational Laboratory. 2002
Rais, Muhammad. Project Based-Learning: Inovasi Pembelajaran yang
Berorientasi Soft Skills, Makalah Pendamping Seminar Nasional. 2010.
Republik Indonesia. “UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional”, sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, 8
Maret 2016.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2012.
Rusman. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2015.
Saharsaputra, Uhar. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: Refika Aditama. 2012.
Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara. 2014
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2013.
Sharma, Archna. “Importance of Soft Skills Development in Education.”
http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skills-
development-in-education/. 28 Oktober 2015.
63

Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama. Evaluasi


Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian Uin
Jakarta dengan UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2006
Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. 2005
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2013
Sukmadinata, Nana. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013
Sukmadinata, Nana Syaodah. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2013.
Sutikno, Sobry. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jambi: Holistica. 2014.
Taniredja, Tukiran. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:
ALVABETA. 2013.
Titu, Maria Anita. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Konsep Masalah
Ekonomi, Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Surabaya.
2015.
Trianawati, Ria. “Profil Soft Skills Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”,
skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung: 2013.
tidak dipublikasikan
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2011
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operasiona. Jakarta: Bumi Aksara. 2010
Widhiarso, Wahyu. Evaluasi Soft Skills dalam Pembelajaran. Makalah
disampaikan pada Seminar dan Sarasehan. 2009.
Wojowasito. Kamus Lengkap. Bandung: Hasta. 1997.
Yahya. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Media Kultur Jaringan
Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa Kelas XII IPA 2
SMA Negeri 1 Bangsri. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII 3 (2).
2014.
Zaman, Saeful. Revolusi Mental, dalam Praktik Soft Skills. Bandung: Penerbit
Media Perubahan. 2015.
Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KD 3.4 DAN 4.4

Sekolah : SMA Negeri 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Archaebacteria dan Eubacteria
Alokasi Waktu : 3 x 3 jam pelajaran

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang strukutur dan fungsi
sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran agama yang dianutnya.

64
65

2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar.
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuk lain melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
Indikator:
3.4.1. Membedakan organisme prokariotik dengan organisme eukariotik
3.4.2. Mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria
3.4.3. Mengklasifikasikan bakteri gram positif dan negatif
3.4.4. Menyelidiki informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour
plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan
sel bakteri
3.4.5. Manganalisis informasi mengenai manfaat Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan sehari-hari
3.4.6. Menampilkan informasi mengenai manfaat Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan sehari-hari
3.4.7. Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan
penerapannya dalam kehidupan

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
Indikator:
4.4.1. Menganalisis informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri
pada berbagai medium
4.4.2. Menganalisis informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan
Yoghurt
4.4.3. Merencanakan percobaan pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
4.4.4. Merancang praktikum pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
66

4.4.5. Memproduksi hasil pembuatan Yoghurt


4.4.6. Membuat laporan hasil penyelesaian proyek secara tertulis
4.4.7. Menyajikan laporan secara lisan dalam bentuk presentasi

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mengetahui keberagaman makhluk hidup berukuran mikro seperti
Archaebacteria dan Eubacteria
2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam pembuatan proyek
3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran
4. Siswa menunjukkan tanggung jawab dalam mengumpulkan tugas yang telah
diselesaikan
5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi kelompok baik dikelas
maupun diluar kelas
6. Siswa mampu membedakan organisme prokariotik dan eukariotik
7. Siswa mampu menjelaskan dan membedakan domain Archaebacteria dan Eubacteria
8. Siswa mampu mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-
cirinya
9. Siswa mampu mengemukakan informasi mengenai cara melakukan penanaman
bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan
pengamatan sel bakteri
10. Siswa mampu mendeskripsikan peranan Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan sehari-hari
11. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri . cara hidup, habitat, dan reproduksi
Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan
12. Siswa mampu menjelaskan peranan desinfektan, sabun, dan antis,atau karbol dalam
mengurangi atau membunuh bakteri

D. Materi Pembelajaran
1. Archaebacteria
2. Eubacteria, karakteristik dan perkembangbiakan
3. Koloni bakteri, penanaman bakteri/pour plate/streak plate
4. Peranan bakteri dalam penyakit, industri dan kedokteran
67

E. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode : Diskusi kelompok, Tanya jawab
Pendekatan : Scientific Learning

F. Media, Alat, dan Sumber pembelajaran


1. Media
 Gambar / Animasi / Video
 Power Point (PPT)
2. Alat
 Whiteboard
 Laptop
 LCD
 Spidol
 Speaker
3. Sumber pembelajaran
 Buku teks pelajaran Biologi Kelas X SMA
 Buku Biologi lainnya yang relevan
 Informasi tentang materi pertumbuhan dan perkembangan bakteri dari berbagai
sumber, misalnya koran, majalah, jurnal, buku sumber, dan internet
68

G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
I. Indikator
1. Membedakan organisme prokariotik dengan organisme eukariotik
2. Mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria
3. Membedakan jenis bakteri berdasarkan bentuk, cara mendapatkan makanan dan
pernapasan bakteri
4. Menyelidiki informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour
plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel
bakteri
5. Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan
penerapannya dalam kehidupan
6. Menyelidiki informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada
berbagai medium
7. Menganalisis informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada
berbagai medium
8. Mengidentifikasi permasalahan bakteri
9. Membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji
10. Mencari data yang relevan untuk mendukung hipotesis
11. Menyusun langkah persiapan proyek

II. Tujuan
1. Siswa mampu membedakan organisme prokariotik dan eukariotik
2. Siswa mampu mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-
cirinya.
3. Siswa mampu menyelidiki informasi mengenai cara melakukan penanaman
bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan
pengamatan sel bakteri
4. Siswa mampu mendeskripsikan peranan Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi
Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan
6. Siswa mampu merancang produk pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
69

7. Siswa mampu menjelaskan peranan desinfektan, sabun, dan antis,atau karbol dalam
mengurangi atau membunuh bakteri
8. Siswa dapat merumuskan permasalahan yang diajukan
9. Siswa dapat membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji
10. Siswa dapat menyusun rancangan pelaksanaan proyek

III. Metode Pembelajaran


Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab

IV. Langkah Pembelajaran


Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran waktu
Berbasis Proyek Guru Siswa
Mendeskripsikan Pembukaan Menyimak dan menjawab 15
konsep atau materi  Salam, berdoa, cek pertanyaan guru menit
yang sedang dikaji. absensi
Guru menugaskan  Guru menarik perhatian
siswa untuk siswa dengan
menggambarkan atau menayangkan beberapa
mendeskripsikan gambar bakteri yang ada
konsep yang sedang di gigi, makanan basi, dan
dipelajari udara. Menampilkan
gambar perbedaan virus
dan bakteri
Apersepsi
 Memberikan apersepsi
seperti pertanyaan:
 Apa yang kalian
ketahui tentang
bakteri?
 Adakah perbedaan
antara virus dan
70

bakteri?
 Pernahkah kalian
minum Yoghurt? Dan
bagaimana rasanya?
Motivasi
 Guru memotivasi siswa
dengan memberikan
pertanyaan mengenai
bakteri dari gambar yang
telah dilihat siswa
 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran,
aktifitas yang akan
dilakukan dan proses
evaluasi berlangsung
 Memberikan gambaran
manfaat memperlajari
karakteristik
Archaebacteria dan
Eubacteria
Kegiatan Inti Menyimak 15
Observasi menit
 Guru menampilkan peta
konsep dan menjelaskan
hal apa saja yang akan
dipelajari
 Menampilkan gambar atau
video berkaitan dengan
pembelajaran
Questioning 15
 Memberi kesempatan menit
siswa untuk bertanya dari
hasil pengamatan terhadap
71

video yang telah disajikan


Mengidentifikasi Eksplorasi 60
permasalahan  Guru membagi siswa ke Bergabung dengan menit
Siswa menemukan dalam 6 kelompok secara kelompok yang sudah
masalah kemudian heterogen. ditetapkan
diteliti permasalahan  Guru memberikan LKS Membaca dan memahami
tersebut dan pada masing-masing isi LKS secara
menentukan kelompok. Membimbing berkelompok
pemecahan masalah siswa untuk melakukan
dari permasalahan observasi dan menelaah
yang ada atau mencari materi yang sesuai dengan
solusi permasalahan yang
terdapat di dalam LKS
dan mengingatkan siswa
untuk selalu mencatat
sumber-sumber informasi
yang digunakan
 Melakukan diskusi dengan
siswa membahas hasil
observasi
 Guru memfasilitasi siswa
untuk mencari hal-hal apa
saja yang diperlukan guna
memecahkan masalah
Asosiasi
 Membimbing siswa untuk
menentukan solusi
pemecahan masalah
Merencanakan  Guru mengecek rancangan 25
Proyek perencanaan proyek siswa menit
dan memberikan masukan
73

Pertemuan Kedua

Alokasi waktu 3 x 45 menit

I. Indikator
1. Menyelidiki informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
2. Merancang pembuatan proyek pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
3. Memproduksi hasil pembuatan Yoghurt
4. Menampilkan hasil pembuatan proyek

II. Tujuan
1. Siswa mampu menyelidiki informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan
Yoghurt
2. Siswa mampu mengidentifikasi alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam
pembuatan proyek
3. Siswa mampu merancang alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
proyek
4. Siswa mampu melaksanakan pembuatan proyek sesuai prosedur yang telah
didiskusikan
5. Siswa mampu merancang produk pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
6. Siswa dapat menampilkan hasil sementara pembuatan produk

III. Metode Pembelajaran


Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode : Praktikum
74

IV. Langkah Pembelajaran


Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran waktu
Berbasis Proyek Guru Siswa
Pembukaan Menyimak dan menjawab 15
 Salam, berdoa, cek pertanyaan guru menit
absensi
 Guru menarik perhatian
siswa dengan menanyakan
hal apa saja yang mereka
temukan selama
perencanaan proyek
minggu lalu
Apersepsi
 Memberikan apersepsi
seperti pertanyaan:
 Alat dan bahan apa saja
yang digunakan selama
praktikum nanti?
Motivasi
 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran,
aktifitas yang akan
dilakukan dan proses
evaluasi berlangsung
 Memberikan gambaran
manfaat melakukan
praktikum pemanfaatan
bakteri

Melaksanakan Kegiatan inti Menyimak 105


Proyek Observasi menit
 Guru menampilkan alat
75

dan bahan serta


menjelaskan cara kerjanya
Questioning Siswa bertanya
 Memberi kesempatan
siswa untuk bertanya
mengenai praktikum yang
akan dilaksanakan
Eksperimen
 Guru menyuruh siswa  Menyiapkan alat dan
untuk menyiapkan alat bahan
dan bahan di meja
praktikum kelompok
masing-masing kemudian
mengeceknya
 Menginstruksikan untuk  Mengerjakan proyek
memulai pembuatan secara berkelompok
proyek
Asosiasi
 Memantau siswa
melaksanakan proyek
(mengumppulkan data)
 Menyuruh siswa untuk  Membersihkan alat
membersihkan alat praktikum
praktikum
Communication
 Menyuruh siswa untuk  Mempresentasikan hasil
menyampaikan hasil sementara kegiatan
praktikum secara singkat praktikum
dan mempersilahkan
siswa untuk saling tanya
jawab pada setiap
kelompok yang maju
77

Pertemuan Ketiga

Alokasi waktu 3 x 45 menit

I. Indikator
1. Membuat laporan hasil penyelesaian proyek secara tertulis
2. Mengemukakan informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour
plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel
bakteri
3. Memperjelas peranan bakteri yang terlibat dalam pembuatan Yoghurt
4. Menyajikan laporan secara lisan dalam bentuk presentasi
5. Membuat kesimpulan tentang pembuatan proyek yang sudah dikerjakan

II. Tujuan
1. Siswa mampu membuat laporan tertulis yang berupa hasil dari penyelesaian proyek
2. Siswa mampu menjelaskan peranan bakteri yang terlibat dalam pembuatan Yoghurt
3. Siswa mampu menyajikan data-data yang telah dikumpulkan selama pembelajaran
4. Siswa mampu mempresentasikan hasil laporan dari penyelesaian proyek yang telah
dilakukan
5. Siswa mampu membuat kesimpulan tentang pembuatan proyek yang sudah dikerjakan

III. Metode Pembelajaran


Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode : Presentasi, Diskusi kelompok, Tanya jawab
78

IV. Langkah Pembelajaran


Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran waktu
Berbasis Proyek Guru Siswa
Pembukaan Menyimak dan menjawab 15
 Salam, berdoa, cek pertanyaan guru menit
absensi
 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran,
aktifitas yang akan
dilakukan dan proses
evaluasi berlangsung
 Guru menanyakan sekilas
tentang praktikum yang
dilakukan minggu lalu

Mempresentasikan Kegiatan inti 75


hasil proyek, Communication menit
mengevaluasi dan  Guru mengintruksikan Siswa melaksanakan
merefreksi siswa mempresentasikan presentasi
hasil praktikum minggu
lalu
Questioning Siswa bertanya
 Guru menanyakan tentang
proyek yang sudah dibuat
 Guru mempersilahkan
kelompok lain untuk
menilai proyek yang telah
dibuat atau memberikan
pertanyaan
Asosiasi
 Mengumpulkan laporan Siswa memberikan laporan
tertulis proyek dan tertulis
79

mengumpulkan data hasil


presentasi kelompok
 Membandingkan hasil Siswa bertanya mengenasi
proyek yang dilakukan hal yang belum dipahami
siswa
 Guru menyampaikan hasil Siswa mendengarkan
dari presentasi, penjelasan guru
memberikan jawaban
yang benar jika terdapat
kesalahan dari hasil
presentasi siswa
 Guru meminta setiap Siswa menyimpulkan
kelompok menyimpulka materi Archaebacteri dan
materi tentang Eubacteria
Archaabacteria dan
Eubacteria

Penutup 45
 Guru memberikan Siswa mengerjakan soal menit
evaluasi secara tertulis

V. Alat dan Sumber Belajar


1. Laptop dan Speaker
2. Video perkembangbiakan bakteri (www.youtube.com)
3. Buku paket SMA kelas X, Kurikulum 2013
4. Lembar Kerja Siswa
80

VI. Penilaian

Pedoman
Jenis Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Penskoran
Sikap Observasi Daftar cek atau Terlampir
skala penilaian
Pengetahuan Tes Tulis Soal Essay terlampir

Jakarta, November 2015

Mengetahui,

Guru Biologi Mahasisiwa

Dwi Suwartini Isti Anggraini

NIP. NIM. 1111016100038


81

Lampiran 2

Cara Perhitungan Data Lembar Observasi

Data hasil observasi aspek Soft Skills peserta didik pada kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model Project Based-Learning dihitung nilai
rata-rata dan presentase per aspek Soft Skills yang diamati menggunakan
persamaan sebagai berikut:

( )

Berdasarkan lampiran data observasi dan lembar kerja siswa, Soft Skills
maka didapatkan data sebagai berikut:

No Aspek Soft Skills yang diamati Presentase rata-rata (%)


1 keterampilan berfikir dan menyelesaikan 64,93
masalah
2 keterampilan bekerjasama 72,77
3 Keterampilan berkomunikasi 63,05
4 Belajar sepanjang hayat dan mengelola 70
informasi
5 Keterampilan kepemimpinan 55,20

= 2,59

=64,93%
82

Lampiran 3

Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Lembar Observasi


SMAN 32 Jakarta
Model Project Based-Learning
Aspek Soft Skills yang diamati
No Nama Keterampilan Berfikir Keterampilan Bekerjasama
Rata2 Rata2
1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 AFIYA TSAQIFA 3 3 2 3 2,75 3 3 4 3 3 3,2
2 ALDI JUNAEDI 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3,2
3 ALMIRA KHALISHAH 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3,4
4 ANISA AMALIA 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3,4
5 CHAIRUNNISA HADI 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3,4
6 CHINTYA LEFIANTY 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,8
7 DENDY HAIDAR 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2,2
8 DENISA RATNA 3 3 4 3 3,25 3 3 4 4 4 3,6
9 DEVI NOVITASARI 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3,6
10 DEVITA REGINA 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3,4
11 DICKY PRASETYO 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1,8
12 ELANG MAHSA 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3,2
13 EVA HANDAYANI 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3,2
14 FARHAN KARAMI 2 2 2 1 1,75 2 2 4 2 2 2,4
15 FARRELL ANANDRA 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 2
16 FATHIYA ANDARA 3 3 2 3 2,75 3 3 4 3 3 3,2
17 FEDRA ARTAMEVIA 4 3 3 3 3,25 4 4 4 3 4 3,8
18 FERANI YUNITA 3 3 2 3 2,75 3 3 4 3 3 3,2
83

Aspek Soft Skills yang diamati


No Nama Keterampilan Berfikir Keterampilan Bekerjasama
Rata2 Rata2
1 2 3 4 1 2 3 4 5
19 FIRDA DEWI 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3,4
20 GALUH PUTRA 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2
21 HERU SETIAWAN 1 1 1 1 1 3 1 4 3 3 2,8
22 ILHAM FATKUL 2 2 2 1 1,75 2 2 4 2 2 2,4
23 IMMANUEL TITO 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3,6
24 INDAH PUTRI 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2,6
25 INDY NURFAIZI 3 4 4 3 3,5 4 3 3 2 2 2,8
26 JUAN ANTONIO 2 2 2 1 1,75 1 1 4 2 2 2
27 KERINA BELLA 3 3 2 3 2,75 3 3 4 3 3 3,2
28 MEI DINA KHAIRUNISA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 MOCHAMMAD RIFKI 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2,6
30 MUHAMAD RIZKY 2 2 4 3 2,75 2 2 2 2 2 2
31 NIKEN AMANDA 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3,2
32 RAGIL PUTRANDA 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2,4
33 RIEZVALDY DWI 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1,8
34 SALSABILA SYIFA 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3,2
35 SIFA NUR RIBKHAH 4 4 3 3 3,5 3 4 4 4 3 3,6
36 ZAHRAN HAFIIDH 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2,2
Jumlah 2,63 2,63 2,58 2,52 2,59 2,69 2,77 3,5 2,69 2,88 2,91
84

Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Lembar Observasi


SMAN 32 Jakarta
Model Project Based-Learning
Aspek Soft Skills yang diamati
No Nama Keterampilan Berkomunikasi Belajar Sepanjang Hayat kepemimpinan
Rata2 Rata2 Rata2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
1 AFIYA TSAQIFA 3 2 3 2 4 2,8 3 2 3 3 2,75 3 3 3
2 ALDI JUNAEDI 2 3 3 3 3 2,8 3 2 3 3 2,75 2 2 2
3 ALMIRA KHALISHAH 3 2 3 2 3 2,6 3 3 3 3 3 2 2 2
4 ANISA AMALIA 3 2 3 2 2 2,4 3 3 3 3 3 2 2 2
5 CHAIRUNNISA HADI 3 2 3 2 3 2,6 3 3 3 3 3 2 2 2
6 CHINTYA LEFIANTY 2 4 4 4 3 3,4 3 3 3 4 3,25 4 4 4
7 DENDY HAIDAR 1 2 2 2 2 1,8 2 2 1 1 1,5 1 1 1
8 DENISA RATNA 4 2 3 3 4 3,2 3 3 4 4 3,5 4 2 3
9 DEVI NOVITASARI 2 4 4 4 4 3,6 3 3 3 3 3 2 2 2
10 DEVITA REGINA 2 3 2 3 2 2,4 3 3 3 3 3 3 2 2,5
11 DICKY PRASETYO 2 2 2 1 1 1,6 3 4 2 3 3 1 1 1
12 ELANG MAHSA 2 3 3 2 3 2,6 3 3 3 3 3 4 2 3
13 EVA HANDAYANI 2 3 2 2 2 2,2 2 3 3 3 2,75 2 2 2
14 FARHAN KARAMI 1 2 2 1 1 1,4 2 1 1 1 1,25 1 1 1
15 FARRELL ANANDRA 1 2 1 1 2 1,4 2 1 1 1 1,25 1 1 1
16 FATHIYA ANDARA 3 2 3 4 4 3,2 3 4 4 4 3,75 4 4 4
17 FEDRA ARTAMEVIA 4 4 3 4 4 3,8 4 4 3 3 3,5 4 4 4
85

Aspek Soft Skills yang diamati


No Nama Keterampilan Berkomunikasi Belajar Sepanjang Hayat kepemimpinan
Rata2 Rata2 Rata2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
18 FERANI YUNITA 3 2 3 2 4 2,8 3 2 3 3 2,75 3 3 3
19 FIRDA DEWI 4 3 3 3 3 3,2 3 4 3 3 3,25 3 3 3
20 GALUH PUTRA 2 3 2 2 2 2,2 2 1 2 3 2 1 1 1
21 HERU SETIAWAN 2 3 3 2 2 2,4 2 2 2 2 2 1 1 1
22 ILHAM FATKUL 1 2 2 1 1 1,4 2 1 1 1 1,25 1 1 1
23 IMMANUEL TITO 4 3 4 4 4 3,8 4 4 3 3 3,5 4 4 4
24 INDAH PUTRI 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2,5 1 1 1
25 INDY NURFAIZI 4 3 1 3 3 2,8 1 4 2 3 2,5 3 2 2,5
26 JUAN ANTONIO 2 2 2 1 2 1,8 1 1 1 1 1 1 1 1
27 KERINA BELLA 3 2 3 2 4 2,8 3 2 4 4 3,25 3 4 3,5
28 MEI DINA KHAIRUNISA 4 3 3 3 3 3,2 3 4 3 3 3,25 3 3 3
29 MOCHAMMAD RIFKI 1 3 2 1 1 1,6 1 1 2 1 1,25 1 1 1
30 MUHAMAD RIZKY 2 3 2 1 1 1,8 2 1 1 2 1,5 1 1 1
31 NIKEN AMANDA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
32 RAGIL PUTRANDA 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2,25 2 2 2
33 RIEZVALDY DWI 1 2 2 1 1 1,4 1 1 2 1 1,25 1 1 1
34 SALSABILA SYIFA 4 3 3 3 3 3,2 2 2 3 3 2,5 4 4 4
35 SIFA NUR RIBKHAH 3 3 4 4 4 3,6 3 4 3 3 3,25 4 4 4
36 ZAHRAN HAFIIDH 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1,5 1 1 1
Jumlah 2,47 2,63 2,61 2,30 2,58 2,52 2,5 2,52 2,47 2,61 2,52 2,27 2,13 2,20
86

Lampiran 4
Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Angket
SMAN 32 Jakarta
Model Project Based-Learning
Nomor Butir Soal
No Nama Keterampilan Berfikir Keterampilan Bekerjasama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 AFIYA TSAQIFA 2 3 3 4 2 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 2
2 ALDI JUNAEDI 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 2 2 3
3 ALMIRA KHALISHAH 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4
4 ANISA AMALIA 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3
5 CHAIRUNNISA HADI 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3
6 CHINTYA LEFIANTY 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3
7 DENDY HAIDAR 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2
8 DENISA RATNA 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4
9 DEVI NOVITASARI 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3
10 DEVITA REGINA 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3
11 DICKY PRASETYO 3 3 3 1 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 2 4
12 ELANG MAHSA 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3
13 EVA HANDAYANI 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
14 FARHAN KARAMI 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3
15 FARRELL ANANDRA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
16 FATHIYA ANDARA 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3
17 FEDRA ARTAMEVIA 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3
18 FERANI YUNITA 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 1 3 2 1 2
87

Nomor Butir Soal


No Nama Keterampilan Berfikir Keterampilan Bekerjasama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
19 FIRDA DEWI 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3
20 GALUH PUTRA 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2
21 HERU SETIAWAN 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3
22 ILHAM FATKUL 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 2
23 IMMANUEL TITO 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4
24 INDAH PUTRI 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 1 2 2
25 INDY NURFAIZI 3 2 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 2
26 JUAN ANTONIO 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3
27 KERINA BELLA 1 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 1 2
28 MEI DINA KHAIRUNISA 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3
29 MOCHAMMAD RIFKI 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 1 4
30 MUHAMAD RIZKY 2 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 2 3
31 NIKEN AMANDA 3 2 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 3 1 2 3
32 RAGIL PUTRANDA 3 2 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 3 2 1 3
33 RIEZVALDY DWI 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 4
34 SALSABILA SYIFA 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3
35 SIFA NUR RIBKHAH 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 1 3 2
36 ZAHRAN HAFIIDH 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3
98 102 103 110 106 121 125 116 117 112 118 117 125 82 67 105
Jumlah: 519 Jumlah: 1205
88

Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Angket


SMAN 32 Jakarta
Model Project Based-Learning
Nomor Butir Soal
No Nama Keterampilan Berkomunikasi Belajar Sepanjangn Hayat Keterampilan Kepemimpinan
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 AFIYA TSAQIFA 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 4 3 1
2 ALDI JUNAEDI 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
3 ALMIRA KHALISHAH 1 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3
4 ANISA AMALIA 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3
5 CHAIRUNNISA HADI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3
6 CHINTYA LEFIANTY 3 3 4 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3
7 DENDY HAIDAR 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3
8 DENISA RATNA 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3
9 DEVI NOVITASARI 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4
10 DEVITA REGINA 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3
11 DICKY PRASETYO 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2
12 ELANG MAHSA 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4
13 EVA HANDAYANI 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
14 FARHAN KARAMI 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3
15 FARRELL ANANDRA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
16 FATHIYA ANDARA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3
17 FEDRA ARTAMEVIA 3 3 3 4 2 3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
18 FERANI YUNITA 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 3 1 2 4 4 3 4 4
89

Nomor Butir Soal


No Nama Keterampilan Berkomunikasi Belajar Sepanjangn Hayat Keterampilan Kepemimpinan
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
19 FIRDA DEWI 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 2
20 GALUH PUTRA 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3
21 HERU SETIAWAN 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
22 ILHAM FATKUL 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3
23 IMMANUEL TITO 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4
24 INDAH PUTRI 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 4 2
25 INDY NURFAIZI 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
26 JUAN ANTONIO 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2
27 KERINA BELLA 1 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3
28 MEI DINA KHAIRUNISA 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3
29 MOCHAMMAD RIFKI 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3
30 MUHAMAD RIZKY 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4
31 NIKEN AMANDA 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 1 2 4 3 4 4 3
32 RAGIL PUTRANDA 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 4 4 3
33 RIEZVALDY DWI 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3
34 SALSABILA SYIFA 2 1 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
35 SIFA NUR RIBKHAH 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3
36 ZAHRAN HAFIIDH 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 2
100 108 110 119 120 117 105 95 110 110 114 97 75 118 117 117 121 106
Jumlah: 874 Jumlah: 506 Jumlah: 579
90

Lampiran 5

Rekap Hasil Penilaian Lembar Observasi

Aspek Soft Skills: keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah

No Sub Aspek Jumlah (36 Presentase %


siswa)
1 Kemampuan untuk mengidentifikasi 95 65,97
masalah
2 Kemampuan mendapatkan ide 95 65,97
3 Kemampuan mencari solusi alternatif 93 64,58
4 Kemampuan membuat kesimpulan 91 65,94
berdasarkan pembuktian yang valid
Jumlah Total 374 64,93

Aspek Soft Skills: keterampilan berkerjasama

Jumlah (36
No Sub Aspek Presentase %
siswa)
1 Membangun hubungan, berinteraksi 97 67,36
dengan anggota kelompok
2 Memberikan kontribusi terhadap 100 69,44
perencanaan
3 Ikut serta melakukan praktikum 126 87,5
4 Mengkordinasikan kerja grup dalam 97 67,36
penggunaan alat dan bahan
5 Saling membantu saat melakukan 104 72,22
praktikum
Jumlah Total 524 72,77
91

Aspek Soft Skills: keterampilan Berkomunikasi

Jumlah (36
No Sub Aspek Presentase %
siswa)
1 Kemampuan menyampaikan gagasan 89 61,80
atau ide
2 Menggunakan teknologi selama 95 65,97
presentasi
3 Keterampilan mendengarkan atau 94 65,27
menyimak pengarahan dengan baik
4 Keterampilan member respon 83 57,63
5 Kemampuan berpresentasi secara jelas 93 64,58
serta menyakinkan kepada audien
Jumlah Total 454 63,05

Aspek Soft Skills: belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi

Jumlah (36
No Sub Aspek Presentase %
siswa)
1 Mengelola informasi yang relevan dari 90 62,5
berbagai sumber
2 Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal 91 63,19
yang belum dipahami
3 Mengamati setiap perubahan yang terjadi 89 61,8
selama praktikum
4 Mencatat data hasil praktikum 94 65,27
Jumlah Total 364 70
92

Aspek Soft Skills: keterampilan kepemimpinan

Jumlah (36
No Sub Aspek Presentase %
siswa)
1 Kemampuan untuk memimpin suatu 82 56,94
proyek
2 Kemampuan memahami dan menjadi 77 53,47
alternative pemimpin dan pengikut
Jumlah Total 159 55,20

Rekap Hasil Penilaian Data Angket

Nomor Soal
Aspek Soft Skills Presentase
+ -
A. Keterampilan berfikir dan 1, 3, 4 2, 5 72,08
menyelesaikan masalah
B. Keterampilan Bekerjasama 6, 8, 9, 11, 15 7, 10, 12, 76,07
13, 14, 16
C. Keterampilan berkomunikasi 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24 75,86
23
D. Belajar sepanjang hayat dan 25, 26 27, 28, 29 70,27
mengelola informasi
E. Keterampilan kepemimpinan 30, 32, 33 31, 34 80,41
93

Lampiran 6

REKAP HASIL WAWANCARA

Variabel Kisi-kisi Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa


Aspek Soft 1. Apakah kamu masih 1. Ya, karna belum terlalu
Skills yang sering merasa gugup mengenal orang tersebut (siswa
muncul ketika berkomunikasi 1).
dengan orang lain? 2. Tidak, karna saya percaya diri.
Mengapa? Karna sudah terbiasa. Tidak
gugup, tetapi tergantung siapa
yang bertanya (siswa 2, 3, 4, 5).
3. Terkadang, mungkin ada rasa
takut ataupun deg-deg an dan
tergantung keadaan (siswa 6, 7).
2. Apakah kamu lebih 1. Bekerja bersama-sama, karna
suka bekerja sendiri lebih mudah dan cepat selesai
atau bekera bersama- dan hasilnya lebih maksimal
sama dengan teman (siswa 1, 2, 4, 6, 7)
yang lain? Alasannya? 2. Saya lebih suka bekerja sendiri
karena jika bekerja bersama-
sama itu tidak efektif dan
cenderung memakan banyak
waktu serta ada beberapa orang
yang tidak bekerja (siswa 3)
3. Dua-duanya, kerena jika saya
bekerja sendiri saya bias lebih
serius dan focus. Jika
kelompok, akan lebih mudah
selesai (siswa 5)
3. Menurut kamu, hal-hal 1. Lebih serius dalam belajar
apa saja yang perlu (siswa 1)
ditingkatkan dari diri 2. Lebih perduli (siswa 2)
94

Variabel Kisi-kisi Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa


kamu sendiri sehingga 3. Lebih sabar (siswa 3)
lebih menyenangkan 4. Lebih aktif (siswa 4)
untuk diajak bekerja 5. Wawasan pengetahuan,
sama? pergaulan (siswa 5)
6. Positif thinking (siswa 6)
7. Malas (siswa 7)
4. Ketika sedang bekerja 1. Lebih senang membagi-bagi
kelompok, apakah tugas kepada seluruh anggota
kamu lebih senang (siswa 2, 3, 4, 6, 7)
membagi-bagi tugas 2. Lebih senang diperintahkan,
kepada anggota karna jika saya yang membagi
kelompok lain? Atau tugas saya takut orang tersebut
lebih suka tidak mau (siswa 1)
diperintahkan untuk 3. Tergantung, saya cenderung
mengerjakan tugas? suka keduanya (siswa 5)
5. Apakah kamu lebih 1. Kepada guru langsung, karena
suka bertanya kepada menurut saya jika bertanya
guru langsung kepada guru lebih akurat (siswa
mengenai suatu hal 2, 6, 7)
agar lebih jelas atau 2. Lebih baik bertanya kepada
lebih baik bertanya teman karena lebih mudah
kepada teman saja? dipahami (siswa 1, 5)
Mengapa? 3. Bertanya kepada teman dahulu
lalu kepada guru langsung agar
lebih jelas ( siswa 3, 4)
6. Ketika mendapatkan 1. Melakukan diskusi dan
suatu masalah, apa musyawarah kelompok (siswa
yang kamu lakukan 1, 2, 6)
untuk menyelesaikan 2. Terlebih dahulu memikirkan
95

Variabel Kisi-kisi Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa


masalah tersebut? permasalahan dengan baik-baik
Keputusan yang kamu dan mengambil keputusan
ambil berdasarkan apa? sesuai hati, pengalaman yang
pernah dialami dan sesuai
dengan keadaan yang ada
setelah itu mendiskusikan
dengan teman kelompok (siswa
3, 4, 5, 7)
Respon siswa 7. Apakah kamu senang 1. Senang, karna saya mempunyai
terhadap belajar biologi disertai pengalaman membuat proyek
model dengan kegiatan dan menumbuhkan jiwa
pembelajaran membuat proyek kewirausahaan aktif serta
Project Based sebuah produk? menambah pengetahuan (siswa
Learning Jelaskan pendapatmu! 3, 4, 7)
2. Senang, karna saya lebih suka
praktikum daripada teori dan
biologi membuat saya
berfikiran luas (siswa 2, 5, 6)
3. Tidak, karena membuat produk
membutuhkan waktu yang
lama, sedangkan saya masih
banyak pelajaran yang lainnya
yang belum selesai (siswa 1)
8. Bagaimana kesan kamu 1. Senang, karna kita
setelah mengikuti diperkenalkan dengan hal baru,
proses pembelajaran tertarik karna membuat proyek
biologi dengan metode yoghurt (siswa 2, 4, 5, 6, 7)
yang telah saya ajarkan 2. Saya merasa biasa saja, karena
(Project Based metode seperti inisudah tidak
96

Variabel Kisi-kisi Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa


Learning) asing bagi saya (siswa 3)
3. Saya masih bingung dengan
pembelajarannya, karena
kurang jelas (siswa 1)
9. Menurutmu, apakah 1. Iya, sangat membantu karna itu
kegiatan pembelajaran kita dapat praktek secara
ini membantu kamu langsung (siswa 3, 5, 6, 7)
mengerti dan 2. Lumayan, sedikt mengerti (1, 2,
memahami materi 4)
bakteri?
10. Apakah kamu 1. Ya, karena ini pertama kalinya
menemukan kesulitan pengalaman pembuatan proyek
selama pembuatan (siswa 1, 7)
proyek? Jika “ya” 2. Ya, karna sulit membagikan
kesulitan apa yang tugas kepada anggota
kamu hadapi, jika kelompok, banyak sumber yang
“tidak” apa alasanmu? berbeda serta tidak ada
waktunya dalam pengerjaannya
(siswa 3, 4, 5)
3. Tidak, karna kami sudah
memahami proyek yang kami
jalani (siswa 2, 6)
97
Lampiran 7

Uji Validitas Angket Soft Skills Peserta Didik

no Nomor Butir Soal


resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 5 5 5 5 4 1 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 3
2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 4
3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 5 4 2 2 3 4 3 3 4 4 5 4 2 3 4
4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4
5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
6 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 5 4 4 4 3
7 3 4 4 5 4 3 4 2 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3
8 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 5 2 5 4 5 5 3
9 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 2 2 4 4 3 3 3 2 4 2 2 3
10 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 3 4 4 4 5 5 3 3 3
11 5 4 2 4 1 4 4 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 5 5 2
12 3 4 3 4 4 5 3 2 4 4 3 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 2
13 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
15 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4
16 5 5 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3
17 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 0 2 5 3 3 4
18 5 4 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
19 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 5 4 3 4 4 3 0 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3
20 4 4 4 3 0 5 5 1 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2
21 5 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 5 3 2 3
22 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4
23 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3
24 5 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
25 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2
26 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 3 3
27 5 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 2 3 4 3 4 3 2 5 2 3 3 2
28 4 4 2 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 5 2 4 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3
29 4 5 3 3 3 4 5 2 4 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4
30 5 4 2 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 1 4 4 3 4 4
31 5 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 2
32 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
33 4 4 5 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 2 5 3 3 3 3
34 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3
35 4 4 3 3 4 4 0 3 3 3 4 5 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3
rxy 0,21 0,29 0,05 0,43 0,17 0,23 0,33 0,03 0,33 0,12 0,42 0,49 0,46 0,01 0,20 0,39 0,64 0,44 0,74 0,54 0,15 0,02 0,27 0,37 0,53 0,53 0,1
rtabel 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28
Ket in va In va In In va In va In va va va In In va va va va va In In In va va va In
98

Uji Validitas Angket Soft Skills Peserta Didik


No Nomor Butir Soal
Resp 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Total
1 5 5 5 3 3 3 3 4 5 3 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 3 3 3 200
2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 176
3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 4 168
4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 182
5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 2 3 184
6 4 4 4 4 2 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 189
7 4 4 4 3 3 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 200
8 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 197
9 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3 5 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 161
10 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 4 3 3 2 3 4 2 2 2 5 3 2 2 181
11 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 3 4 5 5 1 4 2 3 199
12 4 4 4 3 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4 5 3 5 190
13 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 3 3 177
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 193
15 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 4 167
16 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4 3 4 189
17 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 5 1 4 2 5 3 4 184
18 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 4 2 4 174
19 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 168
20 4 3 4 4 4 5 5 4 2 5 4 4 3 4 4 4 1 2 4 3 4 4 3 186
21 4 5 3 3 4 3 4 3 2 5 4 3 4 5 3 4 5 4 3 2 4 4 3 179
22 3 4 2 2 4 3 3 5 2 4 5 4 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 4 163
23 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 163
24 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 5 4 184
25 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 160
26 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 2 5 2 4 3 3 188
27 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 1 2 2 2 3 2 4 158
28 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 2 1 3 3 4 2 4 167
29 5 5 3 2 3 5 4 3 2 4 3 4 4 2 2 5 3 3 4 3 4 3 3 172
30 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 5 4 3 5 3 5 5 5 4 5 4 4 205
31 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 187
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 187
33 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 2 4 3 3 173
34 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 190
35 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 170
rxy 0,55 0,59 0,77 0,46 0,13 0,03 0,35 0,37 0,61 0,24 0,39 0,44 0,22 0,59 0,38 0,38 0,46 0,44 0,78 0,28 0,42 0,37 0,35
rtabel 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28
ket va va va va In In va va va In va va In va va va va va va va va va va
99

Uji Reliabilitas Angket Soft Skills Peserta Didik

Butir soal ganjil Butir soal genap


No total No total
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
1 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 3 5 3 73 1 4 4 5 1 5 4 4 3 5 3 4 5 5 4 5 5 3 69
2 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 57 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 61
3 4 3 4 5 3 3 5 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 58 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 55
4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 4 3 3 4 63 4 3 4 4 2 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 59
5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 67 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 58
6 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 67 6 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 4 65
7 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 71 7 5 4 5 3 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 70
8 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 71 8 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 5 5 4 4 2 3 3 66
9 3 3 3 5 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 51 9 4 4 4 2 4 3 4 2 3 4 3 5 2 3 2 3 2 54
10 3 3 5 5 4 3 5 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 58 10 4 4 5 2 5 4 5 3 3 4 5 4 2 4 2 5 2 63
11 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 77 11 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 5 1 2 70
12 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 69 12 4 4 5 3 5 4 3 3 4 3 5 4 4 4 1 4 3 63
13 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 63 13 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 59
14 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69 14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 65
15 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 56 15 4 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 52
16 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 5 3 4 4 68 16 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 63
17 4 4 4 5 4 4 2 3 4 3 4 4 5 2 5 4 5 66 17 4 4 4 2 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 1 2 3 60
18 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 64 18 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 2 3 2 55
19 4 3 5 3 0 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 56 19 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 56
20 4 5 4 5 5 4 2 4 4 4 5 2 4 4 1 4 4 65 20 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 65
21 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 5 3 4 60 21 2 3 4 2 4 4 5 2 5 3 3 4 5 4 4 2 4 60
22 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 4 2 3 51 22 2 4 5 4 3 2 4 2 4 2 5 5 4 2 2 3 3 56
23 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 57 23 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 55
24 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 64 24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 5 64
25 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 56 25 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 51
26 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 5 3 4 5 4 72 26 4 4 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 5 4 2 2 3 61
27 4 3 4 4 3 3 5 3 4 3 4 3 4 3 1 2 3 56 27 4 3 4 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 49
28 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 61 28 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 3 1 3 2 52
29 5 5 3 4 4 3 4 4 5 3 4 2 4 2 3 4 4 63 29 3 4 3 1 4 3 3 3 5 2 3 3 2 5 3 3 3 53
30 4 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 78 30 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 3 3 5 4 4 70
31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 2 4 4 3 65 31 4 4 4 4 4 5 3 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 64
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 63
33 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 59 33 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 59
34 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 66 34 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 2 65
35 4 0 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 59 35 3 3 5 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 55
Nilai korelasi: 0,792 rhitung 0,792 > 0,282 rtabel Ket: RELIABEL
100

Lampiran 8
Lembar Observasi Soft Skills Siswa

Tujuan:
Untuk memperoleh informasi mengenai soft skills siswa dalam kegiatan pembelajaran model Project Based Learning.

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian sesuai dengan hasil observasi
Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik
Tanggal : Kelompok :
Kelas :

(Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa)
Aspek Soft Skills
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
A. Keterampilan berfikir dan
menyelesaikan masalah*
1. Kemampuan untuk mengidentifikasi
masalah
2. Kemampuan mendapatkan ide
3. Kemampuan mencari solusi alternative
4. Kemampuan membuat kesimpulan
berdasarkan pembuktian yang valid
B. Keterampilan Bekerjasama
1. Membangun hubungan berinteraksi
101

(Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa)
Aspek Soft Skills
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
dengan anggota kelompok
2. Memberikan kontribusi terhadap
perencanaan
3. Ikut serta melakukan praktikum
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam
penggunaan alat dan bahan
5. Saling membantu saat melakukan
praktikum
C. Keterampilan berkomunikasi
1. Kemampuan menyampaikan gagasan
atau ide
2. Menggunakan teknologi selama
presentasi
3. Keterampilan mendengarkan atau
menyimak pengarahan dengan baik
4. Keterampilan memberi respon
5. Kemampuan berpresentasi secara jelas
serta menyakinkan kepada audien
D. Belajar sepanjang hayat dan
102

(Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa)
Aspek Soft Skills
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
mengelola informasi
1. Mengelola informasi yang relevan dari
berbagai sumber
2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-
hal yang belum dipahami
3. Mengamati setiap perubahan yang
terjadi selama praktikum
4. Mencatat data hasil praktikum
E. Keterampilan kepemimpinan
1. Kemampuan untuk memimpin suatu
proyek
2. Kemampuan memahami dan menjadi
alternative pemimpin dan pengikut
Ket: *penilaian berdasarkan LKS

Jakarta, 2015

Observer
103
Lampiran 9
Angket Soft Skills Siswa

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian angket:


1. Beri tanda silang (X) pada alternatif yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi
kamu
2. Jawaban yang dipilih tidak mempengaruhi nilai kamu
3. Keterangan jawaban
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
4. Waktu mengerjakan 30 menit
5. Selamat mengerjakan dan terima kasih

No Pertanyaan STS TS S SS
1 Saya tidak melakukan refleksi terlebih dahulu
sebelum membuat keputusan
2 Saya mengidentifikasi sumber yang relevan dari
beberapa sumber bacaan tentang proyek
3 Saya dapat dengan mudah fokus pada pokok ide
yang dibutuhkan untuk tugas proyek
4 Dari data-data yang ada saya dapat membuat sebuah
kesimpulan
5 Saya membuat kesimpulan yang tidak sejalan
dengan fakta yang ada
6 Saya memperlakukan orang lain dengan adil
7 Saya tidak suka bekerja sama dengan orang lain dari
sosial-budaya yang berbeda dengan saya
8 saya meneruskan informasi yang saya dapat ke
anggota kelompok
9 Sebelum melakukan praktikum, saya mempelajari
langkah-langkah kegiatan praktikum
10 Saya tidak memberikan ide untuk perencanaan
proyek yang akan dilakukan
104

No Pertanyaan STS TS S SS
11 Saya melaksanakan praktikum dengan sungguh-
sungguh
12 Saat praktikum, saya duduk terdiam sambil
memperhatikan teman-teman saya melakukan
pengamatan
13 Saat praktikum, saya cuek dengan proses
pengamatan kelompok saya
14 Saya mengamati sendiri objek yang sedang diamati
15 Saya menggunakan alat praktikum sendirian
16 Saya berdiam diri ketika tugas saya sudah selesai
17 Saya dapat mengemukakan pendapat walau orang
lain tidak memulainya
18 Saya percaya diri memberikan gagasan kepada
teman sekelompok
19 Saya dapat mengoperasikan komputer/laptop dengan
baik
20 Saya menanyakan apa yang saya tidak mengerti
21 Saya dapat menerima kritik dengan baik
22 Saya memotong pembicaraan orang lain
23 Saya tidak keberatan bahkan menawarkan diri bila
ada kesempatan presentasi
24 Orang lain bingung apa yang saya bicarakan
25 Saya mengolah informasi dengan baik, sebagai dasar
bagi pengambilan keputusan
26 Saya mengerti dan dapat mengumpulkan informasi
untuk proyek
27 Saat tidak tahu langkah-langkah kegiatan yang
dilaksanakan, sehingga saya lebih sering bingung
dan melamun
28 Jika data hasil praktikum saya sudah terkumpul, saya
tidak perlu lagi mencari refrensi dari sumber lain
29 Saya sulit percaya temuan teman sebelum ada bukti
105

No Pertanyaan STS TS S SS
yang jelas
30 Saya berbagi informasi pada anggota kelompok dan
mendorong untuk berpartisipasi
31 Saya tidak membagi tugas masing-masing anggota
kelompok
32 Saya menciptakan energi positif dengan maksud
menjadi optimis dan menyenangkan bagi orang lain
33 Saya mendorong anggota kelompok untuk
bersungguh-sungguh dalam mencapai keberhasilan
kelompok
34 Saya tidak ikut campur apabila terjadi argumen
antara anggota kelompok
106
Lampiran 10

Kisi-kisi Pernyataan Angket Soft Skills

Nomor Soal
Aspek Soft Skills
+ -
A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah
1. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis 1 2
masalah
2. Kemampuan mendapatkan ide dan mencari solusi alternative 3
3. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian 4 5
yang valid
B. Partisipasi atau kerja dalam tim
1. Membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja secara 6 7
efektif
2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan 8,9 10
3. Ikut serta melakukan praktikum 11 12,13
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan 14
bahan
5. Saling membantu saat melakukan praktikum 15 16
C. Keterampilan berkomunikasi
1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide 17,18
2. Menggunakan teknologi selama presentasi 19
3. Keterampilan mendengarkan dengan baik dan memberi 20,21 22
respon
4. Kemampuan berpresentasi secara jelas dan menyakinkan 23 24
kepada audien
D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi
1. Mengelola informasi dan menemukan informasi yang relevan 25,26 27,28
dari berbagai sumber
2. Menerima ide ide baru 29
E. Keterampilan kepemimpinan
1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek 30 31
2. Kemampuan memahi dan menjadi alternative pemimpin dan 32,33 34
pengikut
107
Lampiran 11

Lembar kerja siswa

Project based learning

Pemanfaatan Bakteri

Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
108

Tujuan Pembelajaran:

1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam kehidupan sehari-hari


2. Merancang produk berkaitan tentang pemanfaatan bakteri dalam
kehidupan sehari-hari

Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan manusia. Protein ini dapat
diperolah dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan hewan salah satunya adalah dari
susu. Susu dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat lima sempurna
karena susu mengandung protein yang langsung diserap.

Susu segar mengandung berbagai komponen zat gizi lengkap yang sangat bermanfaat
bagi tubuh. Komposisi susu terdiri atas air, lemak susu, dan bahan kering tanpa lemak. Susu
merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein
(protein susu), dan laktosa.

Akibat kandungan susu segar yang kompleks menyebabkan bahan ini mudah
mengalami kerusakan jika tidak segera dilakukan penanganan yang tepat. Kerusakan pada
susu segar terutama disebabkan oleh perubahan aktivitas enzim serta kontaminasi mikroba
patogen. Perubahan aktivitas enzim mengakibatkan kandungan protein terpecah menjadi
senyawa yang lebih sederhana (asam amino). Hasil penguraian ini menyebabkan mikroba
dapat tumbuh lebih cepat karena asam amino dapat digunakan sebagai sumber nitrogen dan
karbon bagi pertumbuhan bakteri. Adanya kontaminasi bakteri pada susu segar dapat
menyebabkan perubahan warna dan bau sehingga tidak dapat lagi dikonsumsi. Akibatnya
susu segar tidak dapat disimpan lama dan harus segera dikonsumi setelah pemerahan.
Teknologi yang diterapkan untuk mengatasi keadaan tersebut dengan meningkatkan daya
guna susu mencakup usaha-usaha untuk meningkatkan manfaat susu dengan cara
mengolahnya menjadi produk lain untuk dapat disimpan lebih lama.

Yoghurt adalah salah satu dari hasil pengolahan susu yang mempunyai nilai gizi
tinggi. Baik sekali diminum setiap hari oleh setiap orang, terutama bagi mereka yang diet dan
intoleransi laktosa. Yoghurt yang beredar dipasaran mempunyai keasaman dan rasa yang
tidak sama. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan starter yang berbeda atau konsentrasi
yang berbeda. Konsentrasi starter yang digunakan akan mempengaruhi kecepatan
perombakan laktosa, pada waktu dan suhu inkubasi yang sama sehingga akan menghasilkan
yoghurt yang mempunyai karakteristik yang berbeda.

Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri asam laktat yaitu
Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. L. Bulgaricus adalah bakteri gram
positif berbentuk batang dan tidak membentuk endospora. Dalam susu, L. Bulgaricus akan
mengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik dan homofermentatif,
109

dengan suhu optimum untuk pertumbuhannya sekitar 450 C. Kondisi optimum untuk
pertumbuhannya adalah sedikit asam atau sekitar pH 5,5.S. thermophilus adalah bakteri
grampositif berbentuk bulat, sering pertumbuhannya berbentuk rantai. Bakteri ini dapat
diklasifikasikan sebagai bakteri homofermentatif dan termodurik dengan pH optimum untuk
pertumbuhannya sekitar 6,5.

Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu
sehingga membuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur dan aroma yang khas.
Umumnya yoghurt dibuat menggunakan susu sapi, namun ada beberapa yoghurt juga
menggunakan susu kedelai. Yoghurt telah dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah
terkenal di seluruh dunia dewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk
kesehatan. Beberapa keunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki kandungan kalsium,
riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.

Diskusikanlah dengan anggota kelompokmu mengenai permasalahan yang telah kamu


identifikasi pada artikel di atas, kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang
kalian temui bersama kelompokmu!

1. Tulislah masalah yang kalian temui pada wacana di atas! (3 pernyataan)

2. Tulislah rumusan masalah berdasarkan wacana di atas! (3 pertanyaan)


110

3. Bagaimana dampak yang timbul dari permasalahan tersebut?

4. Usaha apakah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalah pada wacana
tersebut?

5. Berdasarkan wacana di atas bagaimana proses perubahan laktosa menjadi asam laktat
dalam proses fermentasi?

6. Berdasarkan wacana tersebut terdapat bakteri apa saja? Bedakan berdasarkan bentuk,
alat gerak, sumber makanan serta pernapasannya! Buat dalam bentuk tabel!
111

TUGAS PROYEK

1. Proyek yang dibuat harus berkaitan dengan pemanfaatan bakteri dalam kehidupan
sehari-hari dan menjawab permasalah bakteri yang ada
2. Tentukan alat dan bahan yang ingin kalian gunakan dalam pembuatan proyek tersebut
3. Gunakan alat dan bahan yang mudah didapat

LEMBAR RANCANGAN DESAIN PROYEK

Judul proyek

Kelompok

Anggota
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Alat dan bahan Alat

Bahan

Langkah Kerja
112
113

Proses

1. Apakah proyek yang dikerjakan sesuai dengan rencana? Jika tidak,


bagaimana cara anda mengatur ulang pelaksanaan, bahan, materi yang
diperlukan dan proses pelaksanaannya?
2. Jelaskan secara singkat, padat dan jelas!

FOTO PROSES PEMBUATAN PRODUK


114

FOTO PPRODUK

Kesimpulan dan Evaluasi

1. Apakah terdapat kendala saat proses pembuatan produk?


2. pelajaran apa yang didaparkan dari kegiatan pembuatan proyek ini?
115
Lampiran 12
Kisi-kisi Wawancara

Variabel Pertanyaan
Aspek Soft Skills yang 1. Apakah kamu masih sering merasa gugup ketika berkomunikasi
muncul dengan orang lain? Mengapa?
2. Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau bekerja bersama-
sama dengan teman yang lain? Alasannya?
3. Menurut kamu, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari
diri kamu sendiri sehingga lebih menyenangkan untuk diajak
bekerja sama?
4. Ketika sedang bekerja kelompok, apakah kamu lebih senang
membagi-bagi tugas kepada anggota kelompok lain? Atau lebih
suka diperintahkan untuk mengerjakan tugas?
5. Apakah kamu lebih suka bertanya kepada guru langsung
mengenai suatu hal agar lebih jelas atau lebih baik bertanya
kepada teman saja? Mengapa?
6. Ketika mendapatkan suatu masalah, apa yang kamu lakukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut? Keputusan yang kamu
ambil berdasarkan apa?
Respon siswa terhadap 1. Apakah kamu senang belajar biologi disertai dengan kegiatan
model pembelajaran membuat proyek sebuah produk? Jelaskan pendapatmu!
Project Based Learning 2. Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti proses pembelajaran
biologi dengan metode yang telah saya ajarkan?
3. Menurutmu, apakah kegiatan pembelajaran ini membantu kamu
mengerti dan memahami materi bakteri?
4. Apakah kamu menemukan kesulitan selama pembuatan proyek?
Jika “ya” kesulitan apa yang kamu hadapi, jika “tidak” apa
alasanmu?
116

Lampiran 13
Rubrik Lembar Observasi Soft Skills Siswa

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
1 Keterampilan berfikir dan Kemampuan untuk mengidentifikasi 1. Siswa mengetahui permasalahan yang ada namun tidak
menyelesaikan masalah dan menganalisis masalah mengidentifikasi dan tidak menganalisis permasalahan tersebut
2. Siswa mampu untuk mengidentifikasi dan menganalisis
permasalahan tetapi tidak mampu menjelaskan
3. Siswa mampu untuk mengindentifikasi dan menganalisis
permasalahan dengan penjelasan yang kurang tepat
4. Siswa mampu untuk mengidentifikasi dan menganalisis
permasalahan dengan penjelasan yang tepat
Kemampuan mendapatkan ide 1. Siswa tidak mampu memberikan ide
2. Siswa mampu memberikan ide tidak sesuai dengan topik yang
dibicarakan
3. Siswa mampu memberikan ide sesuai dengan topik yang
dibicarakan namun tidak realistis
4. Siswa mampu memberikan ide sesuai dengan topik yang
dibicarakan dan realistis
Kemampuan mencari solusi alternatif 1. Siswa tidak mampu memberikan solosi alternatif
2. Siswa mampu memberikan solusi alternatif tidak sesuai dengan
117

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
topik yang dibicarakan
3. Siswa mampu memberikan solusi alternatif sesuai dengan topik
yang dibicarakan namun tidak realistis
4. Siswa mampu memberikan solusi alternatif sesuai dengan topik
yang dibicarakan dan realistis
Kemampuan membuat kesimpulan 1. Siswa tidak mampu mengevaluasi hasil diskusi namun dapat
berdasarkan pembuktian yang valid membuat kesimpulan
2. Siswa mampu mengevaluasi hasil diskusi dan tidak membuat
kesimpulan
3. Siswa mampu mengevaluasi hasil diskusi dan membuat
kesimpulan tidak berdasarkan pembuktian yang valid
4. Siswa mampu mengevaluasi hasil diskusi dan membuat
kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid
2 Keterampilan Membangun hubungan, berinteraksi 1. Siswa menyindiri dan tidak bekerja aktif
berkerjasama dengan anggota kelompok 2. Siswa membangun hubungan, berinteraksi namun tidak
berkerja secara efektif dengan anggota kelompok
3. Siswa jarang membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja
sama secara efektif dengan anggota kelompok
4. Siswa selalu membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja
sama secara efektif dengan anggota kelompok
118

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
Memberikan kontribusi terhadap 1. Tidak memberikan kontribusi apapun, hanya diam
perencanaan 2. Siswa memberikan usulan proyek apa yang akan dilaksanakan
3. Siswa memberikan usulan proyek apa yang akan dilaksanakan,
alat dan bahan yang akan digunakan, tidak mengetahui
prosedurnya
4. Siswa memberikan usulan proyek apa yang akan dilaksanakan,
alat dan bahan yang akan digunakan serta prosedur
pelaksanaannya
Ikut serta melakukan praktikum 1. Tidak melaksanakan praktikum
2. Siswa melakukan praktikum, mengerjakan tugas yang diberikan
setangah-setengah (tidak selesai)
3. Siswa melakukan praktikum, mengerjakan tugas yang diberikan
namun tidak sesuai dengan prosedur
4. Siswa melakukan praktikum, mengerjakan tugas yang diberikan
sesuai prosedur yang telah didiskusikan
Mengkordinasikan kerja grup dalam 1. Siswa bingung apa yang harus dilakukan pada saat praktikum
penggunaan alat dan bahan 2. Siswa paham dalam penggunaan alat dan bahan namun tidak
memberi arahan pada anggota kelompok yang lain
3. Siswa paham dalam penggunaan alat dan bahan serta memberi
arahan pada anggota lain namun praktikum tidak berjalan
119

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
kondusif
4. Siswa paham dalam penggunaan alat dan bahan dan memberi
arahan pada anggota yang lain, praktikum berjalan kondusif
Saling membantu saat melakukan 1. Siswa tidak membantu anggota lain
praktikum 2. Siswa membantu anggota lain asal-asalan
3. Siswa membantu anggota lain dengan benar, sesuai dengan
tugas anggota tersebut namun hanya setengah
4. Siswa membantu anggota lain dengan benar, sesuai dengan
tugas anggota tersebut sampai tugas kelompok selesai
3 Keterampilan Kemampuan menyampaikan gagasan 1. Siswa tidak memberi gagasan atau ide
berkomunikasi atau ide 2. Siswa menyampaikan gagasan atau ide secara jelas, namun
tidak efektif dan tidak menyakinkan orang lain untuk menerima
gagasan tersebut
3. Siswa menyampaikan gagasan atau ide secara jelas dan efektif
namun tidak menyakinkan orang lain untuk menerima gagasan
tersebut
4. Siswa menyampaikan gagasan atau ide secara jelas, efektif dan
menyakinkan orang lain
Menggunakan teknologi selama 1. Siswa tidak menggunakan teknologi selama presentasi
presentasi 2. Siswa mennggunakan teknologi selama presentasi dengan asal-
120

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
asalan
3. Siswa menggunakan teknologi selama presentasi dengan benar
namun tidak menarik audien
4. Siswa menggunakan teknologi selama presentasi dengan benar,
sesuia dengan kebutuhan, dan menarik perhatian audien
Keterampilan mendengarkan dengan 1. Siswa tidak memperhatikan orang lain dan tidak memberi
baik tanggapan
2. Siswa memperhatikan orang lain saat berbicara dan tidak
memberikan tanggapan
3. Siswa memperhatikan orang lain saat berbicara dan
memberikan tanggapan namun tidak sesuai dengan topik yang
dibicarakan
4. Siswa memperhatikan orang lain saat berbicara dan
memberikan tanggapan yang sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
Keterampilan memberi respon 1. Siswa langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Siswa setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tapi
kurang sempurna
3. Siswa setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
4. Siswa setuju atau menyanggah pendapat dengan alasan yang
121

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
benar didukung refrensi yang ada
Keterampilan berpresentasi secara 1. Berbicara kurang jelas, volume suara tidak stabil, kontak mata
jelas serat menyakinkan kepada audien dengan audien tidak ada (menunduk saja)
2. Berbicara jelas tidak berteriak, kontak mata dengan audien,
tidak menguasai keadaan dan tidak antusias
3. Berbicara jelas tidak berteriak, kontak mata dengan audien,
menguasai keadaan namun kurang antusias
4. Berbicara jelas, kontak mata dengan audien baik, menguasai
keadaan dan antusias
4 Belajar sepanjang hayat Mengelola informasi dan menemukan 1. Siswa tidak menyimak
dan mengelola informasi informasi yang relevan dari berbagai 2. Siswa menyimak pengarahan, mengajukan pertanyaan
sumber 3. Siswa menyimak pengarahan, mengajukan pertanyaan,
mengamati perubahan selama praktikum
4. Siswa menyimak pengarahan, mengajukan pertanyaan,
mengamati perubahan selama praktikum serta mencatat hasil
praktikum
Mengajukan pertanyaan mengenai hal- 1. Siswa tidak bertanya
hal yang belum dipahami 2. Siswa langsung bertanya atau menyelak penjelasan yang
sedang diberikan
3. Siswa bertanya setelah diberi kesempatan untuk bertanya tapi
122

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
tidak berhubungan dengan apa yang telah dijelaskan
4. Siswa bertanya setelah diberi kesempatan untuk bertanya oleh
guru, pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah dijelaskan
Mengamati setiap perubahan yang 1. Siswa hanya diam, tidak mengamati
terjadi selama praktikum 2. Siswa tidak konsisten dalam mengamati setiap perubahan dan
tidak mencatat perubahan yang terjadi
3. Siswa konsistem dalam mengamati setiap perubahan dan tidak
lengkap mencatat setiap perubahan yang terjadi
4. Siswa konsinten dalam mengamati setiap perubahan yang
terjadi dan mencatat setiap perubahan yang terjadi
Mencatat data hasil praktikum 1. Siswa mencatat data tidak lengkap
2. Siswa mencatat data kurang lengkap namun ditulis dengan
benar
3. Siswa mencatat data lengkap tetapi tidak terorganisir dan
penulisan kurang baik
4. Siswa mencatat data lengkap, terorganisir dan ditulis dengan
benar sesuai urutan
5 Keterampilan Kemampuan untuk memimpin suatu 1. Siswa tidak menunjukkan kepemimpinan terhadap kelompok
Kepemimpinan proyek 2. Siswa memberikan arahan kepada anggota kelompok yang lain,
tidak tegas dalam mengatur anggota kelompok
123

No. Aspek Soft Skills Indikator Aspek Soft Skills Skala Penilaian
3. Siswa memberikan arahan kepada anggota kelompok yang lain,
mengatur tugas anggota kelompok lain namun kurang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya proyek
4. Siswa memberikan arahan kepada anggota kelompok yang lain,
mengatur tugas anggota kelompok lain dan bertanggung
terhadap terlaksananya proyek
Kemampuan memahami dan menjadi 1. Siswa bertindak hanya sesuai keinginan (semaunya)
alternative pemimpin dan pengikut 2. Siswa membuat keputusan tetapi memihak antar anggota
kelompok
3. Siswa membuat keputusan, menengahi bila terjadi beda
pendapat antar anggota kelompok
4. Siswa membuat keputusan, menengahi bila terjadi beda
pendapat antar anggota kelompok serta tidak memihak antar
anggota kelompok
124

Lampiran 14
Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (Project Based Learning)

No. Soal Kunci Jawaban Skor Total


1 1. Susu yang disimpan terlalu lama setelah 4
dibuka kemasannya akan mudah basi
2. Susu basi akan menimbulkan bau, perubahan
rasa dan perubahan warna
3. Susu sangat peka terhadap kontaminasi
mikroorganisme
2 1. Kenapa susu mudah basi? 4
2. Bagaimana prosesnya sampai susu menjadi
berbau, berubah rasa dan berubah warna?
3. Jenis mikroorganisme apa yang menyebabkan
susu menjadi basi?
3 1. Susu menjadi berubah warna dan berbau 4
sehingga tidak dapat dikonsumsi lagu
2. Susu menjadi basi, rasa susu menjadi asam
3. Dapat keracunan dan menimbulkan penyakit
apabila dikonsumsi
4 Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan 2
daya guna serta meningkatkan mamfaat susu
dengan cara mengolahnya menjadi produk lain
yang dapat dikonsumsi dengan aman. Seperti
dibuat menjadi Yogurt, Nata de Coco, yakult,
keju
5 Proses fermentasi yogurt berlangsung melalui 3
penguraian protein susu. Sel-sel bakteri
menggunakan laktosa dari susu untuk
mendapatkan karbon dan energi dan memecah
laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu
glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim b-
galaktosidae. Proses fermentasi akhirnya akan
mengubah glukosa menjadi produk akhir asam
laktat.
125

Laktosa  Glukosa+galaktosa  Asam piruvat


 asam laktat + CO2 + H2O

6 Terdapat bakteri Lactobacilus bulgaricus, 3


Streptococcus thermophilus
L. bulgaricus S. thermophilus
bentuk batang bulat
alat gerak flagel flagel
Sumber heterotrof heterotrof
makanan
pernapasan anaerob anaerob
126

Lampiran 15

Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (Project Based Learning)

No. Soal Kriteria Penilaian Skor Total


1 a) Apabila mampu menuliskan tiga masalah yang 4
relevan dengan wacana dan bercirikan masalah
b) Apabila mampu menuliskan dua masalah yang 3
relevan dengan wacana dan bercirikan masalah
c) Apabila mampu menuliskan satu masalah yang 2
relevan dengan wacana dan bercirikan masalah
d) Apabila mampu menuliskan satu atau lebih masalah 1
yang tidak relevan dengan wacana dan tidak
bercirikan masalah
2 a) Apabila mampu membuat tiga rumusan masalah dan 4
relevan dengan permasalahan yang telah diajukan
b) Apabila mampu membuat dua rumusan masalah dan 3
relevan dengan permasalahan yang telah diajukan
c) Apabila mampu membuat satu rumusan masalah dan 2
relevan dengan permasalahan yang telah diajukan
d) Apabila mampu membuat satu atau lebih rumusan 1
masalah tetapi tidak relevan dengan permasalahan
yang telah diajukan
3 a) Apabila mampu menuliskan tiga dampak yang 4
timbul berdasarkan wacana
b) Apabila mampu menuliskan dua dampak yang 3
timbul berdasarkan wacana
c) Apabila mampu menulisan satu dampak yang timbul 2
berdasarkan wacana
d) Apabila mampu menuliskan satu atau lebih dampak 1
yang timbul tetapi tidak berdasarkan wacana
4 a) Apabila mampu menuliskan solusi alternatif yang 2
relevan dengan wacana yang diberikan
127

b) Apabila mampu menuliskan solusi alternatif tidak 1


relevan dengan wacana yang diberikan
5 a) Apabila menjelaskan dengan rinci proses perubahan 3
laktosa menjadi asam laktat disertai dengan
rumusnya
b) Apabila menjelaskan dengan rinci proses perubahan 2
laktosa menjadi asam laktat
c) Apabila hanya menuliskan secara singkat proses 1
perubahan laktosa menjadi asam laktat
6 a) Apabila menyebutkan 2 bakteri dan membuat tabel 3
dengan lengkap
b) Apabila menyebutkan 2 bakteri dan membuat tabel 2
tidak lengkap
c) Apabila hanya menyebutkan 2 bakteri 1
128

Lampiran 16
Rubrik Penilaian Proyek

Aspek yang Penilaian


No
Dinilai 1 2 3 4
1 Persiapan Tidak ada Mempersiapkan Mempersiapkan Mempersiapkan
persiapan dalam judul serta alat judul, alat dan judul, alat dan
pembuatan dan bahan bahan, langkah bahan, langkah
proyek kerja, tidak me kerja serta waktu
pertimbangkan pelaksaan
waktu proyek
pelaksanaan
2 Rumusan Judul Tidak ada judul Judul menarik, Judul kurang Judul menarik,
tidak sesuai menarik, sesuai sesuai dengan
dengan tema, dengan tema, tema, sesuai
tidak ada sesuai dengan dengan apa yang
kesesuaian apa yang dibuat dibuat
judul dengan
apa yang dibuat
3 Sistematika Penulisan tidak Penulisan Penulisan Penulisan
penullisan sesuai dengan laporan tidak laporan sesuai laporan sesuai
EYD sesuai EYD EYD, ditulis EYD, ditulis
tetapi ditulis tidak sesuai berurutan sesuai
sesuai dengan urutan dengan
urutan sistematikanya sistematikanya
sistematikanya
4 Keakuratan Data tidak Data kurang Data lengkap, Data lengkap,
sumber data lengkap lengkap namun tetapi tidak terorganisir, dan
ditulis dengan terorganisir dan ditulis dengan
benar penulisan benar
kurang baik
5 Penarikan Tidak benar Penulisan Penulisan Penulisan
129

kesimpulan atau tidak kesimpulan kesimpulan ada kesimpulan


sesuai dengan menyimpang yang salah atau sangat tepat atau
tujuan dari tujuan beberapa tidak sesuai dengan
sesuai dengan dengan tujuan
tujuan
6 Presentasi Berbicara Berbicara jelas Berbicara jelas, Berbicara jelas,
kurang jelas, dan kontak kontak mata kontak mata
tidak ada mata dengan dengan audien dengan audien
kontak mata audien baik baik, baik, menguasai
dengan audien, menguasai keadaan dan
tidak antusias keadaan antusias
7 Hasil proyek/ Hasil proyek Proyek sudah Proyek sudah Proyek sudah
produk belum jadi dibuat namun selesai semua dibuat dengan
ada sedikit namun tidak sempurna dan
bagian yang terlalu menarik menarik
belum selesai perhatian siswa perhatian siswa
lain lain
130
Lampiran 17

Uji Validitas Konstruk Lembar Observasi Soft Skills Siswa

kesesuaian Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang


Kesesuaian 1. Indikator-indikator yang dipakai
konsep pada instrumen ini mewakili
aspek soft skills yang dipakai
2. Instrument ini sesuai dengan
aspek soft skills yang diteliti
3. Butir penilaian yang digunakan
instrument ini memenuhi
pencapaian indikator soft skills
Kesesuaian 1. Menggunakan bahasa sesuai
bahasa dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baku
2. Bahasa yang digunakan dalam
instrumen ini sudah cukup jelas
3. Bahasa yang digunakan pada
instrument ini sudah efektif
Relevansi 1. Indikator-indikator yang dipakai
terhadap sesuai dengan konsteks
model pembelajaran Project Based
pembelajaran Learning
2. Instrument ini mudah dan efektif
untuk digunakan dalam
mengukur kinerja siswa pada
saat pembelajaran
SARAN

Validator,

……...………………
133
Lampiran 18
Peta Hubungan Aspek Soft Skills dengan Model Project Based Learning

Materi pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria

Kompetensi Dasar :

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk lain melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk
laporan tertulis

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
3.4.1. Membedakan 1. Siswa mampu Mendeskri
organisme membedakan organisme psikan
prokariotik prokariotik dengan konsep
dengan organisme eukariotik atau √ √
organisme materi
eukariotik yang
3.4.2. Mengklasifikasi 1. Siswa mampu sedang
kan menjelaskan ciri-ciri dikaji
Archaebacteria Archaebacteria dan √ √
dan Eubacteria Eubacteria
134

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
2. Siswa mampu
membedakan ciri antara
Archaebacteria dan √ √
Eubacteria
3. Siswa mampu
mengklasifikasikan
organisme yang termasuk √ √
kedalam Archaebacteria
dan Eubacteria
3.4.3. Mengklasifikasi 1. Siswa mampu
kan bakteri membedakan bakteri √ √
gram positif dan gram positif dan negatif
negatif 2. Siswa mampu
mengaklasifikasin bakteri
yang termasuk kedalam √ √
gram positif dan negatif
3.4.4. Menyelidiki 1. Siswa mampu mencari Mengiden 
informasi informasi mengenasi cara tifikasi
mengenai cara melakukan penanaman permasala
melakukan bakteri, pengamatan han √
penanaman koloni bakteri dan
bakteri/pour pengamatan sel bakteri
plate/streak melalui berbagai sumber
plate, 2. Siswa mampu  √
pengamatan mengembangkan
135

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
koloni bakteri, informasi mengai cara
pengecatan melakukan penanaman
gram dan bakteri, pengamatan
pengamatan sel koloni bakteri dan
bakteri pengamatan sel bakteri
kedalam laporan
3.4.5. Manganalisis 1. Siswa mampu 
informasi menyelidiki informasi
mengenai mengenai manfaat
manfaat Archaebacteria dan √ √
Archaebacteria Eubacteria dalam
dan Eubacteria kehidupan sehari-hari
dalam 2. Siswa mampu 
kehidupan memecahkan masalah
sehari-hari mengenai peranan yang
dapat menguntungkan √ √
dari Archaebacteria dan
Eubacteria dalam bentuk
pangan
3.4.6. Menampilkan 1. Siswa mampu
informasi mengutarakan infromasi
mengenai mengenai manfaat √
manfaat Archaebacteria dan
Archaebacteria Eubacteria dalam
dan Eubacteria kehidupan sehari-hari
136

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
dalam
kehidupan
sehari-hari
3.4.7. Menjelaskan 1. Siswa mampu
ciri-ciri, cara menjelaskan ciri-ciri, cara
hidup, habitat, hidup, habitat, dan √ √
dan reproduksi reproduksi Cyanobacteria
Cyanobacteria 2. Siswa mampu
dan menyebutkan peranan
penerapannya Cyanobacteria dalam √ √
dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan
4.4.1. Menganalisis 1. Siswa mampu 
informasi menyelidiki informasi Mengi
mengenai cara mengenai cara melakukan dentifi
melakukan pengamatan koloni kasi √ √
pengamatan bakteri pada berbagai perma
koloni bakteri medium slahan
pada berbagai 2. Siswa mampu 
medium menganalisis informasi
mengenai cara melakukan
pengamatan koloni √ √
bakteri pada berbagai
medium
4.4.2. Menganalisis 1. Siswa mampu mencari  √ √
137

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
informasi informasi mengenai
mengenai pemanfaatan bakteri
pemanfaatan dalam pembuatan
bakteri dalam Yoghurt dan Nata de coco
pembuatan dari berbagai sumber
Yoghurt dan 2. Siswa mampu 
Nata de coco menganalisis informasi
mengenai pemanfaatan
bakteri dalam pembuatan √
Yoghurt dan Nata de coco
dari berbagai sumber
3. Siswa mampu 
memecahkan masalah
dalam pemanfaatan
bakteri dengan √
mengetahui jenis bakteri
yang digunakan dalam
pembuatan Yoghurt dan
Nata de coco
4.4.3. Merencanakan 1. Siswa mampu Merencan
percobaan merencanakan pembuatan akan
pemanfaatan proyek yang pembuata
bakteri dalam memanfaatkan bakteri n proyek √
pembuatan dalam proses
Yoghurt dan pembuatannya
138

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
Nata de coco
4.4.4. Merancang 1. Siswa mampu
pembuatan mengidentifikasi alat dan
proyek bahan apa saja yang √ √ √
pemanfaatan digunakan dalam
bakteri dalam pembuatan proyek
pembuatan 2. Siswa mampu merancang
Yoghurt dan alat dan bahan yang akan
Nata de coco digunakan dalam √ √
pembuatan proyek
3. Siswa mampu
melaksanakan pembuatan
proyek sesuai prosedur √ √ √ √ √ √
yang telah didiskusikan
sebelumnya
4.4.5. Memproduksi 1. Siswa mampu merancang
hasil pembuatan produk pemanfaatan
Yoghurt dan bakteri dalam pembuatan √
Nata de coco Yoghurt dan Nata de coco

2. Siswa mampu
139

Aspek Soft Skills


Kemampuan Keterampilan Keterampilan Belajar Keteram
memecahkan berkerjasama berkomunikasi sepanjang pilan
Tahapan
Indikator Tujuan Pembelajaran PJBL
masalah hayat dan kepemim
mengelola pinan
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
mengembangkan produk Proses
yang dibuat dengan pembuata
berwirausaha n proyek
4.4.6. Membuat 1. Siswa mampu membuat
laporan hasil laporan tertulis yang √
penyelesaian berupa hasil dari √
proyek secara penyelesaian proyek
tertulis
4.4.7. Menyajikan 1. Siswa mampu menyajikan Memprese √
laporan secara data-data yang telah ntasikan √
lisan dalam dikumpulkan selama hasil
bentuk pembelajaran proyek
presentasi 2. Siswa mampu √ √ √
mempresentasikan hasil
laporan dari
penyelesaiaan proyek
yang telah dilakukan
140

Keterangan:

A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah


1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
2. Kemampuan mendapatkan ide
3. Kemampuan mencari solusi alternatif
4. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid
B. Keterampilan bekerjasama
1. Membangun hubungan, berinteraksi dengan anggota kelompok
2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan
3. Ikut serta melakukan praktikum
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan bahan
5. Saling membantu saat melakukan praktikum
C. Keterampilan berkomunikasi
1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide
2. Menggunakan teknologi selama presentasi
3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan dengan baik
4. Keterampilan member respon
5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta menyakinkan kepada audien
D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi
1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber
141

2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami


3. Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum
4. Mencatat data hasil praktikum
E. Keterampilan kepemimpinan
1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek
2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative pemimpin dan pengikut
142
Lampiran 19
Metode yang digunakan dalam mengukur aspek Soft Skills

Metode Instrument
Aspek Soft Skills
Diskusi Praktikum Presentasi LKS LO
A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan
masalah
1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah √ √
2. Kemampuan mendapatkan ide √ √
3. Kemampuan mencari solusi alternatif √ √
4. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan √ √
pembuktian yang valid
B. Keterampilan berkerjasama
1. Membangun hubungan, berinteraksi dengan √ √
anggota kelompok
2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan √ √
3. Ikut serta melakukan praktikum √ √
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan √ √
alat dan bahan
5. Saling membantu saat melakukan praktikum √ √
C. Keterampilan berkomunikasi
1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide √ √
2. Menggunakan teknologi selama presentasi √ √
3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak √ √ √
pengarahan dengan baik
4. Keterampilan memberi respon √ √ √
5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta √ √ √
menyakinkan kepada audien
D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola
informasi
1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai √ √
sumber
2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang √ √
143

belum dipahami
3. Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama √ √
praktikum
4. Mencatat data hasil praktikum √ √
E. Keterampilan kepemimpinan
1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek √ √ √ √
2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative √ √ √ √
pemimpin dan pengikut
Lampiran 21

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai