Anda di halaman 1dari 199

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN LINGKUNGAN

SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR


IPA SISWA KELAS V PADA MATERI BENDA DAN SIFATNYA
( Penelitian Eksperimen Pada SD 14 Pondok Labu Jakarta)

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

Oleh :
Siti Riana
NIM.
109018300088

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M / 1436 H
ABSTRAK

Siti Riana, “Pengaruh Penggunaan Pendekatan Lingkungan Sebagai Sumber


belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya
(Quasi Eksperimen)”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan


lingkungan terhadap hasil belajar siswa kelas V pada konsep benda dan sifatnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini
dilakukan di MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta. Sampel dalam penelitian ini
terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 34 siswa
dan kelompok kontrol yang juga berjumlah 34 siswa. Kelompok eksperimen
adalah kelompok yang diajarkan dengan metode eksperimen verifikasi, sedangkan
kelompok kontrol adalah kelompok yang diajarkan dengan metode demonstrasi.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dalam bentuk pilihan ganda
sebanyak 25 soal. Berdasarkan analisis data dengan uji-t yang dilakukan pada
taraf kepercayaan 95% diperoleh hasil thitung > ttabel (9,26 > 2,00). Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendekatan lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.

Kata Kunci: Pendekatan Lingkungan, hasil belajar siswa

i
ABSTRACT

Siti Rians 109018300088, “The Effect of Method Experiment Environmental


approach Against Student Result Class V on the concept of Objects and properties
(quasi experiment)”. Thesis, Learning Assistance Program for Islamic
Elementary Schools, Departement of Islamic Education, Fakulty of Tarbiyah and
Teachers Training State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

The aims of this research is to determine the effect of Method Experiment


Environmental approach Againts Student Result Class V on the concept of
Objects and properties. The method of research used quasi experiments. The
research was conducted at Elementary school 14 Pondok Labu Jakarta. The
sample in this study consisted of two groups: experimental groups totaling 34
students and a control group totaling 34 students too. The experimental group
was taught to approach the method experiment, whereas the control group was
taught to approach the method convensional. The research instrument used was a
test instrument. Based on data analysis using the “t-test” with performed on a
95% confidence level indicates that the learning outcomes of students who were
taught science approach to method experimen tvalues > ttable ( 9.26 > 2.00). It can
be concluded that there was a significant effect between method exsperiment
approach of student learning outcomes.

Keywords: environmental approach, students’ learning outcomes

ii
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kepada allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
rahmat kepada kita semua. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda
rasul yaitu Nabi Muhammad SAW yang memberikan tauladan bagi umatnya
sehingga selamat di dunia dan akhirat.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pendekatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V Pada Materi Benda dan Sifatnya” ini merupakan salah satu syarat
mencapai Gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terealisasikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Untuk itu
perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang tercinta:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Raudhah, M.Pd, selakudosen penasehat akademik program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan dan
motivasinya.
4. Iwan Permana Suwarna M. Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
5. Dr. Didi Suprijadi dan Dr. Sita Ratnaningsih selaku dosen penguji
munaqosah.
6. Sri Kartini,S.Pd selaku kepala sekolah SDN 14 Jakarta yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

iii
7. Yosti Devita S.Pd dan Erni S.Pd, sertaseluruh Dewan Guru, siswa-siswi SDN
14 Pondok Labu Jakarta yang telah membantu selama proses penelitian
berlangsung.
8. Ayahandaku Madsani dan ibunda Juriah, yang tak henti-hentinya
memberikan do’a, dukungan moril serta materil kepada penulis dalam setiap
waktunya.
9. Kakak tersayang, Sri Mulyati dan Indriani, yang telah memberikan do’a dan
motivasinya.
10. Teman seperjuanganku dari awal kuliah, Sintara dan Marisa , terima kasih
atas kebersamaannya.
11. Seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009, semoga kita selalu tetap kompak.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
bantuan, bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis
dibalas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran
serta masukkan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.

Jakarta, Februari 2014

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT ………………………………………………………………. .. ix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. LatarBelakangMasalah ............................................................ 1
B. IdentifikasiMasalah ................................................................. 5
C. PembatasanMasalah................................................................. 5
D. RumusanMasalah .................................................................... 6
E. TujuanPenelitian ...................................................................... 6
F. ManfaatPenelitian .................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,


DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................................. 7
A. DeskripsiTeoritis ..................................................................... 7
1. Hakikat Metode Eksperimen ............................................. 7
a. Pengertian Pendekatan Lingkungan.....................................7
b. Pendekatan Lingkungan DalamPembelajaran......................8
c. KelebihandanKelemahanPendekatan Lingkungan.............14
2. HasilBelajar IPA......................................................................15
a. Pengertian Hasil Belajar IPA.............................................15
b. Jenis-Jenis Hasil Belajar....................................................18
c. Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar IPA...............................22
d. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar.........................23

iii
3. Materi Pembelajaran .......................................................... 25
B. HasilPenelitian yang Relevan .................................................. 31
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 33
D. Pengajuan Hipotesis ................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 35


A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 35
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................ 35
C. Populasi dan Sampel............................................................... 36
D. Variabel Penelitian ................................................................. 37
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 37
G. Uji Coba Instrumen ................................................................ 39
H. TeknikAnalisis Data .............................................................. 45
I. Hipotesis Statistik .................................................................. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 50


A. Hasil Penelitian ...................................................................... 50
1. Hasil Analisis .................................................................. 54
a. HasilUjiPrasyaratAnalisis ............................................ 54
1) Uji Normalitas ......................................................... 54
2) Uji Homogenitas ................................................ ..... 55
b. HasilUjiHipotesis ......................................................... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 56
C. KeterbatasanPenelitian...........................................................59

BAB V PENUTUP .................................................................................. 60


A. Kesimpulan .......................................................................... 60
B. Saran ..................................................................................... 60

iv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................61
LAMPIRAN..........................................................................................................63

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................... 35


Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes ........................................................... 38
Tabel 3.3 HasilUjiValiditasInstrumen ...................................................... 40
Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas............................................................. 42
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ...................................... 42
Tabel 3.6 KlasifikasiIndeksKesukaranSoal .............................................. 43
Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat KesukaranButirSoal............................. 43
Tabel 3.8 KlasifikasiDayaPembeda.......................................................... 44
Tabel 3.9 Hasil AnalisisDayaPembedaSoal ............................................. 44
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data HasilPretest
danPosttestKelasEksperimendanKelasKotrol .......................... 50
Tabel 4.2 Hasil Uji NormalitasPretest - Posttest ..................................... 54
Tabel 4.3 Hasil UjiHomogenitasPretest - Posttest ................................... 55
Tabel 4.4 HasilPerhitunganUjiHipotesis.................................................56

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Persentase Data


PretestBerdasarkanJenjangKognitifPemahamanKonsepSiswa 51
Gambar 4.2 Diagram Persentase Data
PosttestBerdasarkanJenjangKognitifPemahamanKonsepSiswa 52
Gambar 4.3 Diagram

PersentasePretestdanPosttestBerdasarkanJenjangKognitifPemaha
m anKonsepSiswaKelasEksperimendan
KelasKontrol...................................................................................53

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dapat menumbuhkembangkan
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran
bertugas mengarahkan proses pendidikan agar sasaran dari pendidikan dapat
tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan. Pendidikan bagi bangsa yang
sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan
mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan
secara tahap demi tahap.1Guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran
yang dapat digunakan di lingkungan dengan melibatkan peserta didik secara
penuh sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju
kedewasaan, serta dapat melatih kemandirian peserta didik dapat belajar dari
lingkungan kehidupannya Penggunaan pendekatan lingkungan dalam
pembelajaran akan mendorong terciptanya suasana belajar yang
menyenangkan serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Suatu
pembelajaran yang terstruktur akan membuat siswa merasa tertantang secara
mental. Hal ini akan membuat siswa melanjutkan usahanya sehingga
memperoleh hasil belajar yang memuaskan (Fuad Iksan).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di
sekolah dasar.IPA merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas
tentang fakta serta gejala alam.Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan
pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. IPA juga
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Hal ini
menunjukkan bahwa hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk
menciptakan pembelajaran IPA yang empirik, faktual dan sistematis dalam
rangka melatih kemampuan berpikir logis dan sistematis siswa tentang
bagaimana cara produk sains ditemukan. Maka dari itu, pembelajaran IPA
sangat perlu diajarkan di sekolah dasar agar siswa memiliki sikap logis, kritis

1
Fuad Ikhsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2001), hlm. 3

1
2

dan sistematis dalam menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep dari IPA itu
sendiri.Dengan adanya pelajaran IPA ini diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri, alam sekitar, serta
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari.2
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada tingkat pendidikan
dasar dapat dipandang sebagai awal dari upaya formal untuk memberikan
bekal kemampuan tentang IPA kepada siswa pada tingkat pendidikan lanjutan.
Dengan pendidikan IPA yang berkualitas sehingga siswa berpikir kritis,
kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menghadapi berbagai isu dalam
masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.
Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dengan mudah
dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif
dari penerapan pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa
keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkunganya.
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 14 Pagi Pondok Labu
sebagian besar guru hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja kepada siswa
tanpa berusaha untuk mengaitkan dengan lingkungan siswa dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa dari lingkungan disekitarnya dan pengalamannya
dengan pengetahuan yang akan dipelajari siswa di sekolah. Dengan demikian,
belajar hanya bersifat hafalan saja dan kurang bermakna. Untuk mengatasi
masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
lingkungan sebagai sumber belajar sehingga dapat membuat pembelajaran
lebih bermakna.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk
lain, yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad renik, makhluk hidup lain itu bukanlah
sekedar kawan hidup yang hidup bersama netral atau pasif terhadap manusia,
malainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka.

2
Poppy Kamalia Devi, Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk Guru SMP,
Modul diakses dari
http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2010/BERMUTU/MGMP/Keterampilan%20Proses
%20dalam%20Pembelajaran%20IPA.pdfpada tanggal 01 Februari 2013 pukul 15.34 WIB, hlm. 2
3

Penggunaan dan pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran


merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah. Banyak hal yang harus
dipelajari dalam pemanfaatan dan penggunaan agar dapat berhasil
menggunakannya, disamping perlu latihan-latihan penggunaan lingkungan
dalam pengajaran. Tentunya penggunaan lingkungan ini harus disesuaikan
dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa agar apa yang
dipelajarinya dapat dipahami dan dimengerti.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan
mengggunakan pendekatan lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan judul : Pengaruh Penggunaan Pendekatan Lingkungan
Sebagai Sumber Belajar Terhada hasil Belajar IPA Materi Benda dan
Sifatnya

B. Identifikasi Masalah
Dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat di peroleh
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Guru kurang menghubungkan konsep IPA dengan lingkungan nyata
2. Kurangnya menggunakan model pembelajaran yang bervariatif sehingga
siswa mudah jenuh dan membosankan
3. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar IPA
4. Masih sering menggunakan metode ceramah dan kegiatan belajar mengajar
masih berpusat pada guru
5. Masih sedikitnya penggunaan lingkungan sebagai pendekatan dalam
pembelajaran IPA

C. Perumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka penulis
merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu : “Apakah terdapat pengaruh
pendekatan lingkungan sebagai sumber belajarterhadap hasil belajar IPA siswa
materi Benda dan Sifatnya?
4

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang ada peneliti ini bertujuan untuk
memperoleh data emperis dan dapat digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya “Pengaruh pengguanaan pendekatan lingkungan sebagai sumber
belajar terhadap hasil belajar IPA siswa materi benda dan sifatnya?
E. Pembatasan Masalah
Dari berbagai permasalahan yang muncul, dalam hal ini perlu adanya
pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu pada :
1. Metode pembelajaran IPA yang membuat siswa aktif adalah dengan
menggunakan pendekatan lingkungan
2. Hasil belajar yang akan diukur adalah pada ranah konsep hubungan sifat
bahan dengan bahan penyusunnya dan perubahan sifat benda baik
perubahan kognitif dari tingkat mengingat (C1), memahami (C2),
menerapkan (C3).
3. Penelitian ini dilakukan di kelas V pada materi benda dan sifatnya.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa dapat menguasai konsep konsep lingkungan sehingga dapat
diharapkan hasil belajar IPA dapat meningkat.
2. Bagipeneliti, sebagai calon pendidik agar dapat mengembangkan dan
meningkatkan hasil belajar melalui lingkungan sebagai sumber belajar
3. Menambah wawasan khususnya dalam memperbaiki model pembelajaran
4. Bagi pembaca, Memberikan infirmasi tentang pengaruh pembelajaran pendekatan
lingkungan terhadap hasil belajar terhadap hasil belajar IPA
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat IPA
a. Pengertian IPA
IPA merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan alam,
terjemahan dari Natural Science. Natural artinya alami yang
berhubungan dengan alam dan Science berhubungan dengan Ilmu
Pengetahuan Alam.3 Jadi, IPA merupakan suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik secara umum terbatas pada
gejala alam.
IPA didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa
alam raya ini dapat dipelajari, dipahami dan dijelaskan melalui proses
tertentu melalui observasi, eksperimen dan analisis rasional. Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh Patta Pandu, IPA merupakan aktivitas
pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi oleh keingintahuan
akan alam sekelilingnya dan keinginan memahami, mengetahui, dan
mengelolanya demi kebutuhannya.4
Sedangkan Usman Samatoa mengemukakan bahwa “IPA
merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan
yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan
observasi dan eksperimen.5
Dari beberapa pengertian di atas, jadi ilmu pengetahuan alam
(IPA), science itu pengertiannya dapat di sebut sebagai ilmu

Budhi Akbar dan Gufron Amirullah.2010. Bahan Materi IPA PLPG .Jakarta:
3

UHAMKA. Hlm.37
4
Patta Bundu.2006,Penilaian keterampilan sains. Jakarta:Depdiknas. Hlm.10
5
Usman Samatoa. 2010Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.hlm.3-4

5
6

pengetahuan alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa


alam.
b. Pembelajaran IPA di SD
IPA menurut Usman Samatoa6,pembelajaran IPA disekolah
dasar perlu didasari oleh pengalaman untuk membantu siswa pelajar
IPA dengan bertujuan membantu siswa memperoleh ide, pemahaman,
dan keterampilan yang esensial sebagai warga negara,dengan
kemampuan menggunakan alat tertentu, kemampuan mengamati benda
sekitarnya.
Pada dasarnya IPA adalah ilmu yang memperlajari cara
mencari tahu tentang alam semesta dan segala isinya secara sistematis,
IPA merupakan mata pelajaran yang berguna bagi kehidupan siswa,
selain untuk mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta ini,
IPA yang dijadikan suatu wahana bagi peserta didik untuk mengetahui
dan mempelajari dirinya sendiri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar.
Menurut permen No.22 Tahun 20067 “mata pelajaran IPA perlu
diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar untuk
membekali peserta didik memenuhi kebutuhan manusia dengan
lingkungan. Dari pernyataan di atas terlihat jelas bahwa pelajaran IPA
memiliki peranan penting dalam menumbuhkan kemampuan berfikir
logis dan memerlukan keterampilan kerja siswa dalam memecahkan
masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
mewujudkan itu semua, kurikulum di Indonesia, yang di kenal dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merumuskan beberapa
tujuan penting yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPA SD, yaitu :
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan dalam
ciptaan-Nya.

6
Usman Samatoa. 2010 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Hlm 3-4
7
Permendiknas No.22 Tahun 2006
7

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep


IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan keselarasan
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi anatara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperasaan dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkataknya kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagi salah satu cptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Berdasarkan tujuan tersebut tergambar dengan jelas bahwa arah
dan orientasi pembelajaran IPA adalah mengarahkan siswa untuk
mampu mengembangkan segala pengetahuan yang dimiliki untuk
memelihara dirinya sendiri, lingkungan serta jagad raya ini. Untuk
menilai ketercapaian semua tujuan diatas, dibutuhkan suatu bukti yang
menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap konsep IPA yang
telah diajarkan, yang meliputi pengembangan keterampilan untuk
menyelidikai alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan, serta meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan di muka bumi
ini. Bukti tersebut dapat ditunjukkan dengan pencapaian hasil belajar
yang dipisahkan menjadi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, hasil belajar adalah bukti
pencapaian kemampuan belajar yang diperoleh siswa setelah melalui
serangkaian kegiatan pembelajaran, yang bertujuan mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan
IPA adalah bukti pencapaian pemahaman terhadap konsep-konsep
8

IPA, yang meliputi pengembangan keterampilan untuk menyelidiki


alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, serta
meningkatkan kesadaran menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan dimuka bumi.
Dari pengertian di atas, berarti pembelajaran IPA di SD
diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang diperlukanuntuk melanjutkan pendidikan dan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan disekelilingnya yaitu
dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan IPA sejak dini dan akan
menghasilkan generasi dewasa yang dapat menghadapi tantangan
hidup dalam dunia yang makin kompetitif.
2. Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat di gunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam pencapaian tujuan belajar atau mencapaian komponen
tertentu.
Adapun para ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian
sumber belajar sebagai berikut :
1. Menurut Yusufhadi Miarso8 adalah segala sesuatu yang meliputi
pesan orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara
tersendiri maupun dapat memungkinkan terjadinya belajar.
2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk mefasilitasi belajar seseorang.
3. Menurut Rohani sumber belajar adalah macam sumber yang ada di
luar diri seseorang ( peserta didik) dan yang memungkinkan terjadi
proses belajar.
a) Macam- macam sumber belajar

8
Yusufhadi Miarso. 2011 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Hlm 3-4
9

Sumber belajar diliputi pesan, orang, bahan, peralatan,


teknik dan lingkungan. Sumber belajar dapat berbentuk pesan,
contohnya cerita rakyat, dongeng, hikayat dan sebagainya, orang
seperti. contoh tokoh masyarakat, siswa, ahli, nara sumber,
masyarakat dan sebagainya
Sumber belajar yang bersumber dari bahan: seperti buku,
film, slide, gambar, arca, komik dan sebagainya
Sumber belajar yang besumber dari alat atau perlengkapan
seperti: komputer, radio, televisi, VCD/DVD, camera, mobil,
motor, alat listrik, obeng dan sebagainya.
Lingkungan seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula,
taman, kebun, museum, pasar, toko, kantor dan sebagainya.
Sedangkan metode/ teknik seperti, diskusi, pemecahan masalah,
simulasi, permainan, nasehat, percakapan biasa, debat dan
sebagainya.
b) Manfaat sumber belajar
Menurut Rohan9i menfaat sumber belajar antara lain :
Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan kongkret
kepada peserta didik.
1) Dapat menyajikan suatu yang tidak mungkin diadakan secara
langsung dan kongkrit
2) Dapat menambah dan meperluas pengalaman dalam kelas
3) Dapat memberika informasi yang akurat dan terbaru
4) Dapat membentu memecahkan masalah pendidikan baik dalam
lingkup mikro maupum makro
5) Dapat memberikan informasi positif
6) Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang
lebih lanjut

9
Rohani. 2010 Manfaat Sumber Belajar. Hlm 8-10
10

c) Fuingsi sumber belajar


1) Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik
2) Mengurangi beban dalam menyajikan informasi, sehingga lebih
banyak membina dan mengembangkan semangat
3) Mengurangi kontrol guru dan memberika kesempatan siswa
untuk berkembang sesuai kemampuannya.
Jadi pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam
pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan
atau sistuasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar siswa
belajar secara individual.
a) Pengertian pendekatan lingkungan
Beberapa pendapat mengenai pengertian pendekatan lingkungan
adalah sebagai berikut:
a) Karli dan Margaretha, mengatakan bahwa: "Pendekatan lingkungan
adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan
sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal
tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan,
dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan".
b) Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan
dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai
sumber belajar ".
c) Nasution, mengatakan bahwa: "Pendekatan lingkungan ialah
pendekatan melalui lingkungan siswa, mendasarkan pelajaran atas
keadaan tempat sehari-hari siswa seperti: kebun, sawah, hutan, sungai,
kampung, industri, alat-alat rumah dan lain sebagainya. Bahan
pelajaran disusun atas dasar lingkungan itu".
d) Pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang
berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak selalu harus ke tempat
yang jauh, dapat dilakukan di alam sekitar sekolah".
11

Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai


keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah
diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat
dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan
sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai
lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat
dan langsung dapat dirasakan oleh siswa. Dengan demikian baik
sekolah yang sudah mempunyai laboratorium lengkap maupun yang
sama sekali belum memiliki laboratorium, sama-sama dapat
memanfaatkan laboratorium alam sebagai salah satu alternatif proses
belajar, terlebih-lebih bagi konteks materi pelajaran Ilmu Pendidikan
Alam (Sains).
d. Jenis-jenis Lingkungan untuk Pembelajaran
Berkaitan dengan pendekatan lingkungan ini, UNESCO,
Mulyasa10 mengemukakan jenis-jenis lingkungan yang dapat
didayagunakan oleh peserta didik untuk kepentingan pembelajaran
yaitu :
1) Lingkungan yang meliputi faktor-faktor fisik, biologi, sosio
ekonomi, dan budaya yang berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan peserta didik.
2) Sumber masyarakat yang meliputi setiap unsur atau fasilitas yang
ada dalam suatu kelompok masyarakat.
3) Ahli-ahli setempat yang meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang
memiliki pengetahuan khusus dan berkaitan dengan kepentingan
pembelajaran.
Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat
dilakukan dengan dua cara :

10
Mulyasa. 2009 Pendekatan Lingkungan Sekolah Dasar. Hlm 14-15
12

1) Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan


pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode karyawisata,
metode pemberian tugas, dan lai-lain.
2) Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk
kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli.Seperti
benda padat, cair dan gas. Bisa juga sumber tiruan seperti model, dan
gambar.
Guru sebagai pemandu pembelajaran dapat memilih
lingkungan dan menentukan cara-cara yang tepat untuk
mendayagunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan tema dan
lingkungannya yang akan didayagunakan hendaknya didiskusikannya
dengan peserta didik.
e. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Lingkungan
1) Kelebihan Pendekatan Lingkungan
Manfaat pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memiliki
banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :
a) Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah
ada di lingkungan.
b) Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus
seperti listrik.
c) Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa, pelajaran
menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
d) Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka
benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran
kontektual.
e) Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi pelajaran yang
diperoleh siswa melalui lingkungan kemungkinan besar akan
dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui
benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-
hari.
13

f) Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memberikan


pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pendekatan
lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan
benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
g) Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di
lingkungan siswa mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan
media yang dikemas (didesain)”.
f. Kelemahan pendekatan lingkungan
Disamping ada beberapa kelebihan yang diperoleh dari
penggunaan pendekatan lingkungan tersebut, penulis juga
memperkirakan beberapa kendala yang perlu dicari solusinya yaitu :
a) Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada
kebutuhan siswa padahal dalam kelas itu tingkat kemampuan
siswanya berbeda-beda sehingga guru akan kesulitan dalam
menentukan materi pelajaran karena tingkat pencapaian siswa tadi
tidak sama.
b) Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam
proses belajar mengajar.
c) Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran
menggunakan pendekatan lingkungan akan nampak jelas antara
siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian
menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya.
d) Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan lingkungan
ini akan terus tertinggal dan sulit mengejar ketertinggalan, karena
dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari
keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti
setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman
yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
14

e) Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan


mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan
pendekatan lingkungan.
f) Kemampuan yang didapat oleh siswa akan bereda-beda dan tidak
merata.
g) Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam
pendekatan lingkungan ini peran guru hanya sebagai pengarah dan
pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan
berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan
menemukan pengetahuan baru di lapangan.
g. Langkah-langkah Menggunakan Pendekatan Lingkungan
1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik
3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4) Menghadirkan model sebagai contoh belajar
5) Melakukan refleksi diakhir pertemuan.
6) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Ciri kelas yang menggunakan pendekatan lingkungan :
1) Pengalaman nyata
2) Kerja sama, saling menunjang
3) Gembira, belajar dengan bergairah
4) Pembelajaran terintegrasi
5) Menggunakan berbagai sumber
6) Siswa aktif dan kritis
7) Menyenangkan, tidak membosankan
8) Sharing dengan teman
9) Guru kreatif
Tori belajar yang dapat digunakan untuk mendukung
pendekatan lingkungan adalah teori belajar kontiktivisme. teori
15

belajar kontruktivisme menggambarkan bahwa siswa membentuk dan


membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungannya. Teori kontruksivisme menyatakan bahwa
pengetahuan tidak dapat diberikan begitu saja dari seseorang kepada
orang lain (dari guru kepada siswa), tetapi harus dibangun oleh setiap
siswa melalui interprestasi informasi secara terus menerus.
Belajar berdasarkan teori kontruktivisme memiliki pengertian
sebagai interaksi antara konsep, masalah, siswa dan berbagai aspek
aspek dari lingkungan belajar. Jadi dalam belajar ada saling
keterkaitan antara aspek yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan masalah atau isu di masyarakat yang ditemukan
siswa, guru mengarahkan dengan suatu pendekatan dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya
sendiri, misalnya dengan pendekatan lingkungan. Dengan cara ini
guru telah menerapkan paham kontruktivisme.
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengkaitkan
lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan
digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan
lingkungan, sebagai contoh untuk memahami lingkungan, dengan
mengambil contoh kejadian nyata dilingkungan sekitar, siswa dapat
lebih paham dari interaksi tersebut.
Lingkungan merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi aspek
teori maupun aplikasi dari kehidupan manusia.11 Sehingga erat
kaitannya dengan kehidupan manusia(siswa) sehingga siswa dapat
lebih memahami apa yang dipelajari dan terjadi dilingkungannya.
Dalam proses pembelajaran tidak selalu siswa di ajak ke lingkungan
dapat juga guru memberikan informasi yan dikaitkan dengan
lingkungan , terutama lingkungan sekitar.

Eldon D. Enger. Envirotmental Science : a study of interrelationship (united States The


11

Mc. Graw Hill Companices, 2004) h.5


16

Pendekatan lingkungan, yaitu pendekatan pembelajaran yang


berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan melalui
lingkungan sebagai sumber belajar, atau dengan kata lain kegiatan
pembelajaran akan menarik perhatian siswa jika apa yang dipelajari
diangkat dari lingkungan sehingga apa yang dipelajari berhubungan
dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungannya.12Pendekatan
lingkungan merupakan pembelajaran dimana siswa diajak secara
langung berhadapan dengan lingkungannya dimana fakta atau gejala
alam tersebut berada. Antoni Kola mengemukakan bahwa Pendekatan
lingkungan adalah proses pembelajaran yang dpat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran tentang lingkungan dan maalahyang
terkait, sehingga dapat mengembangkan keterampilan dan keahlian
untuk mengetahui masalah lingkungan, sikap, motivasi, dan
komitmen untuk membut keputusan dan tindakan yang
bertanggungjawab terhadap masalah yang terjadi di lingkungan.13
Beberapa alasan untuk menggunakan pendekatan lingkungan
pada proses pembelajaran di kelas, adalah sebagai berikut14 :
1. Mendapatkan informasi berdasarkan pengalaman langsung
2. Mudah mencapai sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan
3. Mengenal dan mencintai lingkungan yang pada akhirnya membuat
mengagumi penciptaannya
4. Membuat pelajaran lebih konkrit
5. Penerapan ilmu lebih mudah, sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa akan
merasakan belajar IPA lebih menarik dan lingkungan sangat
penting

12
Prisca Kurniawati, Memilih Se kolah untuk putra/putrid Anda.www.tunasdaud.com. 26
April 2007
13
Antoni Kola, effect ofEnvironmental Education Of African School Childeren’s wasres
Disposal Practices. http/:www.allacademic.com/. 2008
14
Jepris, Lingkungan Sebagai Sumber Belajar, http://www.jepris.wodpress.com/6 janiari
2006
17

Pemanfaatan lingkungan sangat penting dalam pembelajaran


IPA, karena lingkungan dapat dipandang sebagai sarana belajar atau
merupakan objek yang dipelajari anak. Lingkungan sebagai sumber
belajar, ada bermacam-macam sumber misalnya: buku, laboratorium,
tenaga ahli atau kebun sekitar sekolah. Lingkungan sebagai sarana
belajar IPA, lingkungan yang alami menyediakan berbagai bahan-
bahan yang tidak perlu membeli, misalnya air, udara, cahaya matahari,
tumbuhan, hewan dan sebagainya15
Banyak hal yang dapat dipelajari siswa dari lingkungan yang
ada disekitar. Lingkungan dapat meliputi dua aspek yaitu (1) keadaan
atau kondisi suatu lingkungan organisme atau kelompok organisme
dan (2) kondisi sosial dan budaya dari suatu kelompok individu.16
Dengan demikianapa yang ada dilingkungan baik kondisi lingkungan
secara fisik maupun lingkungan sosial budaya yang ada disekitar
siswa dpat dijadikan sebagai sumber belajar.
Menurut Semiawan ada empat sumber belajar yang berkenaan
langsung dengan lingkungan sebagai berikut.
a. Masyarakat kota atau desa disekelilingnya
b. Lingkungan fisik di sekitar sekolah
c. Bahan sisa yang sudah tidak terpakai yang dapat menimbulkan
pemahaman lingkungan
d. Peristiwa alam yang terjadi di manfaatkan cukup menarik perhatian
siswa.
Berdasarkan kutipan di atas maka dapat kita lihat bahwa
disekitar sekolah terdapat berbagai macam sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian siswa dapat lebih mengenal lingkungannya. Pengetahuan

15
Prisca Kurniawati, Memilih sekolah Untuk Putra/Putri Anda, www.tunasdaud.com. 26
april 2007
18

siswa akan lebih bermakna, serta siswa lebih aktif dan lebih banyak
belajar.
Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan mengajar yang
erat kaitannya dengan apa yang diajarkan guru yaitu alam sekitar.
Dengan mengunakan pendekatan lingkungan, guru dapat mengajak
anak- anak untuk menyadari betapa besarnya kasih sayang Allah pada
makhluk-Nya, dan dengan demikian diharapkan merekapun mau
menghargai hasil ciptaan itu sebagai tanda syukur mereka kepada
Allah.
Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dengan interaksi lingkungannya.
h. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan
Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional,
berkembangnya potensi peserta didik agar menajadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan bertanggungjawab. Untuk
mencapai hal tersebut. proses pembelajaran tidak hanya
mengembangkan kemampuan kognitif, tetapi juga mengembangkan
kecakapan aspek efektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan
mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual
secara berimbang.
Penggunaan sumber belajar sangat efektif untuk menciptakan
suatu kegiatan belajar yang produktif. Sumber belajar memiliki
peranan lingkungan penting dalam proses belajar mengajar sehingga
siswa mudah memahami pelajaran.
Melalui pendekatan lingkungan, para siswa diajak memahami
konsep sains dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
Dengan demikian diharapkan memiliki kepedulian terhadap
lingkungannya, siswa dapat mencari solusi, mengambil keputusan dan
19

melakukan tindakan nyata apabila mereka suatu ketika menghadapi


masalah dalam lingkungan mereka sendiri.
Selain itu, pengajaran lingkungan dapat menyatakan penjelasan
untuk memperbaiki pembelajaran siswa dikelas yang bertujuan
manyatukan antara lingkungan dengan konteks pembelajaran.17
Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat
dilakukan dengan dua cara :18
1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan denga metode karyawisata,
metode pemberian tugas, dan lain-lain
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas)
untuk kepentingan pembelajaran, sumber tersebut biasa berupa
model dan gambar.
Kedua jenis cara tersebut di atas tidak terlepassatu sama lain,
karena siswa biasanya sering mengunjungi lingkungan atau membawa
benda-benda dan contoh-contoh kedalam kelas.
i. Manfaat pendekatan lingkungan
Hasil dari proses pendidikan dan pembelajaran pada akhirnya
akan bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran
akan terasa jika apa yang kita peroleh dari pembelajaran dapt
diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan.19
Nilai dari suatu lingkungan sebagai sumber belajar bergantung
pada kecakapan memanfaatkannya. Setiap sumber belajar harus
dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu yaitu:20

17
Lynne Ferguson, Tony Angell dan Margaret Tudor, Better Test Scores Trough
Enviromental Education?. http://clearingmagazine.org?.2001
18
Ray Suryo, Pendekatan Discovery, Inquiry dan STS dalam pembelajaran Fisika dalam
www.raysuryo.wordpress.com.1februari 2008
20

1. Membantu memecahkan masalah


2. Lebih dapat menjelaskan konsep dan prinsip-prinsip IPA
3. Memperbesar kecenderungan anak didik untuk menyelidiki alam
sekitar
Selain itu, beberapa keuntungan yang dapat diambil dari upaya
pemberdayaan lingkungan sebagai sumber belajar yaitu:21
a) Memberikan perubahan iklim dan suasana pembelajaran kepada
siswa.
b) Memberikan kesempatan kepada siswa melakukan pratikum
terhadap apa yang dipelajari dikelas
c) Memungkinkan siswa belajar mandiri, sehingga mengurangi
ketergantungan siswa terhadap guru
d) Memperluas wawasan tentang berbagai fakta keilmuan yang
ditemukan di alam nyata
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:22
a) Alam sekitar merupakan sumber belajar yang sangat mudah di
jangkau
b) Objek dan permasalahannya beraneka ragam
c) Dapat memupuk kesadarn dan kecintaan anak terhadap alam sekitar
d) Pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna dan sukar dilupakan
e) Anak akan dapat lebih banyak berlatih melakukan observasi dan
eksperimen
Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan mengajar yang
erat dengan apa yang diajarkan guru yaitu alam sekitar. Dengan
menggunakan pendekatan ini, guru dpat mengajak anak-anak untuk
menyadari betapa besarnya Kasih Allah pada makhluk-Nya, dan
dengan demikian merekapun menghargai hasil ciptaannya itu, dan yang

21
Muh. Hamzah Zaidin , Sekolah Masa Depan, Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar, bulletin Pelangi Pendidikan, Vol 3 No.2 Tahun 2000 hal 44-45
22
Wayan Rinda suardika, Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam
meningkatkan motivasi siswa pada Pembelajaran IPA kelas V Sd No 1
21

paling diharapkan ialah sejak dini mereka mau mancuptakan


mengerjakan segala perintah ilahi sebagai tanda syukur pada-Nya.
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang
dikemas melalui keterampilan proses dapat disajikan dalam proses
pembelajaran IPA dan akan menciptakan interaksi yang lebih tinggi
karena fisik maupun mental siswa terlibat langsung di lingkungan.
Antara guru dan siswa dapat bekerja sama dalam proses belajar,
memilih lingkungan sekitar sebagai subyek atau sumber belajar
misalnya sawah, sungai, rawa atau hutan. Dampak positif penerapan
pendekatan lingkungan yaitu dapat memacu sikap rasa ingin tahu serta
partisipasi belajar siswa akan semakin meningkat.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa penggunaan
lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPA. Pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA sangat diperlukan
dalam memotivasi siswa belajar IPA.
Belajar pada hakekatnya adalah suatu interaksi antara individu
dengan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus)
terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons
terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi dapat terjadi perubahan
pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Muhibin Syah23
mengatakan bahwa: "Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah
laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif'. Hal
ini menunjukkan bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang
penting dalam proses belajar mengajar”.
Berdasarkan Maria Habiba, “Berkaitan dengan pentingnya
lingkungan dalam pengajaran, ada suatu asas dalam pengajaran yaitu
asas-asas didaktik atau asas-asas mengajar yang disebut dengan asas
23
Syah Muhibin. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dalam interaksi siswa
pembelajaran IPA kelas V hal 42-44
22

lingkungan, yaitu suatu asas yang mengaitkan pengajaran dengan


lingkungan siswa. Bagi seorang guru, menguasai asas mengajar adalah
sangat penting dan merupakan suatu keharusan, karena dengan
menguasai asas-asas mengajar ini akan dapat membantu guru dalam
meningkatkan dan mengembangkan praktek pengajaran di kelas untuk
tercapainya tujuan pengajaran yang diharapkan. Akan tetapi dengan
hanya menguasai asas-asas mengajar belum merupakan suatu jaminan
bahwa guru dengan sendirinya akan berhasil dalam mengajarnya.
Dalam hal ini Nasution ,mengatakan bahwa: "Menguasai asas-
asas didaktik belum merupakan suatu jaminan bahwa seseorang dengan
sendirinya akan menjadi guru yang baik. Mengajar itu sangat kompleks
dan dipengaruhi oleh macam-macam faktor, antara lain pribadi guru
sendiri, suasana kelas, hubungan antar manusia di sekolah, keadaan
sosial ekonomi negara, organisasi kurikulum dan sebagainya. Akan
tetapi seseorang pasti tidak akan menjadi guru yang baik kalau
mengabaikan asas-asas didaktik. Itu sebabnya didaktik perlu dipelajari
oleh setiap pengajar ".
Berdasarkan Jurnal Pendidikan oleh Maria Habiba “bahwa
untuk menjadi guru yang baik salah satu usahanya ialah dengan
menguasai asas-asas didaktik atau asas-asas mengajar, dan salah satu
asas itu ialah asas lingkungan. Dalam pelaksanaannya asas lingkungan
ini digunakan melalui pendekatan lingkungan di dalam proses belajar
mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan materi pelajaran yang
telah ditetapkan. Betapa pentingnya penggunaan atau pemanfaatan
lingkungan dalam pengajaran. Namun demikian, dengan berbagai
alasan disinyalir masih banyak para guru yang melupakan pentingnya
lingkungan ini dalam pengajaran sebagai sumber belajar. Kiranya hal
ini merupakan hambatan dalam pembelajaran yang berlangsung di
sekolah, karena sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan
memanfaatkan lingkungan ini.
23

Hasil penelitian oleh Anggaraini) “Apabila kita memperhatikan


pembelajaran yang terjadi di sekolah sebagian besar guru hanya
menstransfer ilmu pengetahuan saja kepada siswa tanpa berusaha untuk
mengaitkannya dengan lingkungan siswa dan juga tidak berusaha
mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan pengetahuan
yang akan dipelajari siswa di sekolah. Dengan demikian belajar hanya
bersifat hafalan saja dan tidak bermakna. Untuk mengatasi masalah ini
salah satu upayanya ialah dengan menggunakan pendekatan lingkungan
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan sesuatu yang ada di
lingkungan siswa sebagai sumber belajar sehingga dapat membuat
pembelajaran lebih bermakna.
Nasution mengemukakan bahwa: “Menggunakan atau
memanfaatkan lingkungan dalam pengajaran adalah suatu pekerjaan
yang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipelajari agar dapat berhasil
menggunakannya, disamping perlu latihan-latihan penggunaan
lingkungan dalam pengajaran. Tentunya penggunaan lingkungan ini
harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.
Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai
keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah
diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat
dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan
sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai
lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat
dan langsung dapat dirasakan oleh siswa. Dengan demikian baik
sekolah yang sudah mempunyai laboratorium lengkap maupun yang
sama sekali belum memiliki laboratorium, sama-sama dapat
memanfaatkan laboratorium alam sebagai salah satu alternatif proses
belajar, terlebih-lebih bagi konteks materi pelajaran Ilmu Pendidikan
Alam (Sains).
F. Lingkungan sebagai sumber belajar
24

Sujana, mengemukakan bahwa pengertian sumber belajar dapat


diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit
diarahkan pada bahan-bahan cetak, sedangkan secara luas tidak lain adalah
data yang biasa digunakan untuk kepentingan proses belajar mengajar,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sekitar anak-anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang
di optimalkan untuk pencapaian proses hasil pendidikan yang berkualitas.
Jumlah sumber yang belajar yang tersedia di lingkungan ini tidak terbatas,
pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan
pendidikan.
Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya
wawasan pengetahuan anak karena belajar tidak terbatas oleh tempat dan
didinding kelas. Selain itu kebenarannya juga akurat sebab anak dapat
mengalami secara langsung.
a) Pembelajaran di Luar Kelas
Proses belajar mengajar dalam kelas tidak selamanya efektif tanpa
adanya alat peraga sebagai pengalaman pengganti yang dpat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan, tetapi
minimnya alat peraga yang tersedia menyebabkan guru perlu menanamkan
materi. Sedangkan dilingkungan sekitar cukup potensial dijadikan sebagai
sumber belajar sebagai pengalaman langsung yang tidak begitu saja
dilupakan oleh siswa. Lingkungan sebagai sumber belajar dikemukankan
oleh Semiawan dkk, sebagai berikut : sebenarnya sumber belajar yang
terdapat dilingkungan kita, baik disekitar sekolah maupun di luar sekolah
sekurang-kurangnya memiliki empat jenisyang sangat bermanfaat, yaitu:
a) Masyarakat desa atau kota disekliling sekolah
b) Lingkungan fisik di sekitar sekolah
c) Bahan sisa yang tidak tepakai yang sudah terbuang, yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan namun bermanfat untuk proses
belajar mengajar
25

d) Peristiwa alam yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian


siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan
terulang kembali dan tidak melewatkan untuk dicatat di buku atau
pikiran siswa
Cukup banyak tersedia sumber dan alat bantu belajar mengajar
diluar didinding sekolah kita, bawa sesuatu di lingkungan ke dalam kelas.
Bawalah siswa ke lingkungan luar. Biarkan mereka senang belajar dengan
lingkungannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
lingkungan sangat baik bagi penanaman materi pembelajaran pada
siswa.Hanya saja perlu ditekankan bahwa media yang khusus disediakan
yaitu yang berhubungan dengan lingkungan fisik yang berada
dilingkungan sekitar mereka.
Sulaiman mengemukakan bahwa, tidak seperti pengalaman dengan
kata-kata, pengalaman nyata sangat efektif untuk mendapatkan suatu
pengertian, karena pengalaman nyata mengikuti sertakan semua indra dan
akal. Pengalaman nyata dan mempunyai kecerdasan yang dapat menyerap
yang menyeluruh dari segala segi tentang semua pengalaman itu, ia akan
sanggup mengembangkan pengertian yang sebaik-baiknya tentang semua
yang dialaminya itu.
Pengalaman langsung sangat bermanfaat sekali bagi pengajaran
yang memerlukan pembuktian di lapangan, tetapi pengalaman langsung ini
tidak semua sekolah dapat memanfaatkannya, karena tidak semua sekolah
memiliki lingkungan sesuai denga kebutuhan untuk memperkuat materi
pelajaran yang disampaikan sehingga sangat beruntung sekolah yang
memiliki lingkungan sesuai materi pelajaran.
Dengan demikian jelas bahwa pngajaran di luar kelas banyak
keuntungannya dibandingkan dengan pengajaran hanya di dalam kelas,
karena lingkungan yang ada di sekitar sekolah dan sekitar tempat tinggal
siswa dapat dijadikan media pengajaran yang berguna. Apalagi untuk
26

untuk melakukan pengajaran di luar kelas tersebut tanpa atau sedikit biaya
yang diperlukan, sehingga tidak memberatkan siswa untuk melakukannya.
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
mengarahkan anak pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya.
1) Pengertian Hasil Belajar IPA
Usman Samatoa mengemukakan Ilmu pengetahuan alam
merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural
science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA).Berhubungan dengan alam
atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi
ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam. Ilmu-ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam ini.24
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh
Powler yang dikutip oleh Usman Samatowa IPA merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu
tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang
lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya
merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya
pengetahuan itu tidak haya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa
orang dengan cara eksperimentasi yag sama akan memperoleh hasil yang
sama atau konsisten.
IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan suatu bangsa
banyak sekali tergantung kepada kemampuan bangsa itu dalam bidang
IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi. Suatu teknologi tidak akan

24
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT.Indeks, 2010),
hlm. 3
27

berkembang pesat jika tidak didasari pengetahuan dasar yang memadai.


Sedangkan pengetahuan dasar untuk teknologi adalah IPA.25
IPA melatih anak berpikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang
benar artinya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran
ilmu, yaitu rasional dan objektif.Rasional artinya masuk akal atau logis,
diterima oleh akal sehat.Objektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai
dengan kenyataan atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui
panca indera.
Dari pernyataan di atas, terlihat dengan jelas bahwa pelajaran IPA
memiliki peranan penting dalam menumbuhkan kemampuan berfikir logis
dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan. Pembelajaran
IPA di sekolah dasar sangatlah penting diberikan agar peserta didik dapat
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi, dan
lingkungan. Dengan IPA pula peserta didik dapat mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah, dan membuat keputusan yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Berdasarkan tujuan yang telah disebutkan di atas tergambar dengan
jelas bahwa arah dan orientasi pembelajaran IPA adalah mengarahkan
siswa untuk mampu mengembangkan segala pengetahuan yang dimiliki
untuk memelihara dirinya sendiri, lingkungan serta jagad raya ini. Untuk
menilai ketercapaian semua tujuan tersebut, dibutuhkan suatu bukti yang
menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap konsep IPA yang telah
diberikan. Bukti tersebut dapat ditunjukkan dengan pencapaian hasil
belajar yang diperoleh siswa setelah melewati serangkaian kegiatan
belajar.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yakni ”hasil” dan ”belajar”. Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau

25
ibid., hlm. 4
28

proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.26


Sedangkan pengertian belajar menurut Muhibbin Syah belajar adalah
kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.27 Sedangkan
menurut Alex Sobur belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku
yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman.28 Sejalan dengan
pendapat Alex, pengertian belajar menurut Iskandarwassid adalah proses
perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara
individu dengan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.29
Pengertian belajar memang selalu berkaitan dengan perubahan, baik yang
meliputi keseluruhan tingkah laku individu maupun yang hanya terjadi
pada aspek dari kepribadian individu. Perubahan perilaku itu merupakan
perolehan yang menjadi hasil belajar. Jadi hasil belajar adalah perubahan
yang mengakibatkan individu (manusia) berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena
kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil
pengalaman.
Sementara itu, menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.30 Hasil belajar menurut Purwanto seringkali
digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang
menguasai bahan yang sudah diajarkan.31 Jadi hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar antara guru
dengan siswa yang diakhiri dengan proses evaluasi yang hasilnya itulah
merupakan hasil belajar siswa selama menerima pembelajaran.

26
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm. 44
27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Deangan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.15 hlm. 87
28
Alex sobur, Psikologi Umum, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2003), hlm. 218
29
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 5
30
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 22
31
Purwanto, loc.cit.
29

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil


belajar merupakan bukti pencapaian kemampuan belajar yang diperoleh
siswa setelah melalui serangkaian kegiatan pembelajaran, yang bertujuan
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Sedangkan IPA adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sistematis dalam
memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, Hasil belajar IPA adalah bukti pencapaian pemahaman
terhadap konsep-konsep IPA yang diperoleh siswa setelah melalui proses
pembelajaran.
a) Jenis-Jenis Hasil Belajar
Howard kingsley membagi tiga jenis hasil belajar, yaitu
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan
cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar yakni
informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motoris.32Dalam bukunya, Muhibbin Syah membagi hasil
belajar kedalam tiga ranah sebagai berikut:33
1) Ranah cipta (kognitif), terdiri dari: pengamatan, ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti), sintesis
(membuat paduan baru dan utuh).
2) Ranah rasa (afektif), terdiri dari: penerimaan, sambutan, apresiasi
(sikap menghargai), internalisasi (pendalaman), karakterisasi
(penghayatan).
3) Ranah karsa (psikomotorik), terdiri dari: keterampilan bergerak dan
bertindak, dan kecakapan ekspresi verbal dan non verbal.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia jenis-jenis hasil belajar yang
paling dikenal dan paling sering digunakan adalah jenis-jenis belajar yang
dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom atau yang sering dikenal dengan
“Taksonomi Bloom”. Benyamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu

Nana Sudjana, loc.cit.


32

33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Deangan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16 hlm. 148-150
30

berpendapat bahwa taksonomi (pengelompokkan) tujuan pendidikan itu


harus senantiasa mengacu pada tiga domain (daerah binaan atau ranah)
yang melekat pada diri peserta didik, yaitu: ranah proses berpikir
(cognitive domain), ranah nilai atau sikap (affaective domain), ranah
keterampilan (psychomotor domain).34
Menurut Bloom ranah kognitif adalah ranah yang mencakup
kegiatan mental (otak). Menurutnya, segala upaya yang menyangkut
aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. 35 Domain kognitif
merupakan proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan
perkembagannya dari persepsi, intropeksi, atau memori siswa.36 Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni:37
1) Pengetahuan atau ingatan; istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai
terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun
demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah
tersebut termasuk pula pengetahuan faktual.
2) Pemahaman; tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan
adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya
sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya.
3) Aplikasi; penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi
khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk
teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.
4) Analisis; usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya.
5) Sintesis; penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk
menyeluruh.

34
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2011), Cet.11 hlm.
35
Anas Sudijono, op.cit, hlm. 49-50
36
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), hlm. 75
37
Nana Sudjana, loc.cit.
31

6) Evaluasi; pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin


dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, materi, dll.
Pada abad ke-21, Anderson dan Kratwohl menganggap bahwa
taksonomi kognitif Bloom sudah kurang relevan dengan tuntutan jaman.
Anderson dan Kratwohl sepakat untuk membuat sebuah tim untuk
merevisi taksonomi kognitif Bloom. Berikut perubahan taksonomi Bloom
taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan Kratwohl:38
No. Sebelum Direvisi Setelah Direvisi
1. Pengetahuan Mengingat (remember)
2. Pemahaman Memahami (understand)
3. Penerapan Menerapkan (apply)
4. Analisis Menganalisis (analyze)
5. Sintesis Mengevaluasi (evaluate)
6. Evaluasi Menciptakan (create)

Sehingga taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi


Anderson dan Kratwohl yakni:39
1) Mengingat (remember); merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang
baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.
2) Memahami (understand); berkaitan dengan membangun sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi.
3) Menerapkan (apply); menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan
atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan
atau menyelesaikan masalah.
4) Menganalisis (analyze); memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari

Zulfiani, op.cit, hlm. 66


38

Imam Gunawan dan Anggarini Retno Palupi, Taksonomi Bloom- Revisi Ranah Kognitif:
39

Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian, diakses dari


http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/2_Imamgun%20&%20Anggarini_Tak
sonomi%20Bloom%20%E2%80%93%20Revisi%20Ranah%20Kognitif%20Kerangka%20Landas
an%20untuk%20Pembelajaran,%20Pengajaran,%20&%20Penilaian.pdf
32

keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana


keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan.
5) Mengevaluasi (evaluate); memberikan penilaian berdasarkan criteria
dan standar yang sudah ada.
6) Menciptakan (create); meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama
untuk membentuk kesatuan dan mengarahkan siswa untuk
menghasilkan suatu produk baru.
Sementara itu ranah afektif menurut Anas Sudijono adalah yang
berkaitan dengan sikap dan nilai, yang terdiri dari lima aspek, yaitu:40
1) Menerima atau memperhatikan; kepekaan seseorang dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam
bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
2) Menanggapi; kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan
membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
3) Menghargai; memberikan nilai atau memberikan penghargaan
terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak
dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan.
4) Mengatur atau mengorganisasikan; merupakan pengembangan dari
nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan
satu nilai dengan nilai lain. Jadi mempertemukan perbedaan nilai
sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal.
5) Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai; keterpaduan
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi
pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Sedangkan untuk ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan
dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

40
Anas Sudijono, op.cit, hlm. 54-56
33

menerima pengalaman belajar tertentu.41 Ada enam tingkatan


keterampilan, yakni:42
1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan
ketepatan
5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang kompleks
6) Kemampuan yag berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
gerakan ekspresif dan interpretatif
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa hasil belajar tidak dapat hanya diukur dengan menggunakan aspek
pengetahuan saja, melainkan harus melibatkan segala aspek perubahan
tingkah laku, baik secara intelektual, fisik, dan psikologis.
1) Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar IPA
Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dapat
dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu tes dan nontes.43Kedua
macam bentuk tersebut digunakan untuk mengukur ketercapaian hasil
belajar IPA. Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur
(yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik
berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah
yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang
diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.44Tes sebagai alat
penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa

41
ibid, hlm. 57
42
Nana Sudjana, op.cit, hlm. 30-31
43
Sukardi, op.cit, hlm. 11
44
Anas Sudijono, op.cit, hlm. 67
34

dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau
dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). 45Tes pada umumnya digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar
kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
Sedangkan alat penilaian nontes digunakan untuk mengevaluasi
penampilan dan aspek-aspek belajar afektif siswa.46 Dengan teknik nontes
maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan
tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan
pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara
(interview), menyebarkan angket (questionnaire), dan memeriksa atau
meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).47Teknik nontes ini
pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka
mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup
(affective domain), dan ranah keterampilan psychomotoric domain).
Kedua bentuk alat penilaian di atas sangat tepat digunakan untuk
mengukur ketercapaian dalam pelajaran IPA. Para guru harus mengetahui
bahwa tidak semua materi pelajaran dapat diukur dengan menggunakan
tes, tetapi ada beberapa materi tertentu yang hanya dapat diukur dengan
menggunakan teknik non tes
a) Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil- hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Dalam
penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam
mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh
sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain
sebab hasil merupakan akibat dari proses.

45
Nana Sudjana, op.cit, hlm. 35
46
Sukardi, loc.cit.
47
Anas Sudijono, op.cit, hlm. 76
35

Sejalan dengan pengertian di atas maka penilaian berfungsi sebagai


berikut:48
1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. Dengan
fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan
tujuan instruksional.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan
mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar
siswa, strategi mengajar guru,dll.
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang
tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan
kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk
nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan kecakapan para siswa, sehingga diketahui berbagai
bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannnya dalam mengubah tingkah laku
para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3) Menentukan tidak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta strategi pelaksanaannya.
4) Memberikan pertanggung jawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut Sukardi dalam bukunya evaluasi pendidikan mengatakan
evaluasi juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar
mengajar, yaitu sebagai berikut:49
2) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai
pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh
seorang guru.

48
Nana Sudjana, op.cit., hlm.3-4
49
Sukardi, op.cit., hlm.4
36

3) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam


melakukan kegiatan belajar mengajar.
4) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
5) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari
siswa.
6) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
7) Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua
siswa.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan
kegiatan belajar yang telah dilakukan.
b.Kerangka Berpikir
Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku seseorang
berdasarkan pengalaman tertentu. Oleh karena itu untuk mencapai
perubahan, diberikan dalam proses belajar mengajar, Sedangkan hasil
belajar IPA dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik, oleh karena itu perubahan sebagai hasil proses proses
belajar adalah perubahan yang mempengaruhi perubahan tingkag laku.
Untuk mempermudah tercapainya tujuan yang digambarkan dalam
bentuk perilaku tersebut, maka hanya melalui kejelasan materi yang
disampaikan, kegembiraan, dan kesenangan anak. Diharapkan para siswa
dapat aktif dan keatif.
Salah satu usaha untuk mewujudkan kondisi proses belajar
sebagaimana yang diharapkan di atas adalah dengan jalan penggunaan
lingkungan sebagai sumber belajar.
Kemampuan siswa berbeda-beda seperti kemampuan keterampilan,
menghafal, memahami dan memecahkan suatu masalah. Dalam
pembelajaran IPA mereka mampu memberikan kesempatan untuk berlatih
keterampilan-ketempilan proses IPA sesuai dengan perkembangan
kognitifnya yaitu pada tahap kongkret- oprasional usia 7-11 tahun, baru
mampu berfikir sistematis mengenai benda-benda atau peristiwa yang
37

kongkret. Hal tersebut sesuai dengan kegunaan lingkungan sebagai sumber


belajar yaitu dengan siswa mengamati lingkungan ataupun lingkungan
yang dibawa ke kelas yang meliputi biotik, abiotik dan masyarakat,
dimana siswa dapat melihat, memegang, dan terlibat langsung dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan akan sangat
berdampak terhadap peningkatan hasil pembelajaran, karena sumber
belajar tidak hanya pada bahan atau alat- alat yang di gunakan untuk
membantu setiap orang belajar. Seperti tujuan pendidikan yaitu untuk
mengembangkan kemampuan personal dan sosial peserta didik yang
didasarkan kepada pemanfaatan.
4. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan alur berpikir yang telah
dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat Pengaruh
Penggunaan Lingkungan Sebagai sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas V Pada Materi Benda dan Sifatnya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
38

A. Tempat dan Waktu Penelitian


ini dilakukan di SDN 14 Pondok Labu Jakarta pada kelas V Semester
Ganjil, tahun pelajaran 2013/ 2014 yaitu pada bulan November 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
semu (Quasi Eksperimen). Pada penelitian ini kelompok uji coba (eksperimen)
dan kelompok pembanding (kontrol) tidak dipilih secara acak.Kedua
kelompok sudah ada sebelumnya.Kelompok pertama adalah kelompok
eksperimen yang diberikan perlakuan dengan pendekatan lingkungan dan
kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang diberikan perlakuan dengan
metode konvensionali. Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini
adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan
(treatment).
Desain penelitian yang digunakan yaitu Non-Randomize Control
Group Pretest and Posttest Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok,
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan
perlakuan pada kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok
eksperimen diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode
pendekatan lingkungan, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan
metode konvensional. Setelah perlakuan, kedua kelas diberikan posttest.
Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
A T1 X T2
B T1 Y T2

Keterangan:
A : kelas eksperimen
B : kelas kontrol
39

T1 : pemberian pretest
T2 : pemberian posttest
X : penerapan pendekatan lingkungan
Y : penerapan metode konvensional

C.Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.50Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa-siswi SDN 14 Pagi, Pondok Labu Jakarta selatan.
Namun penelitian tidak akan mengambil jumlah populasi secara keseluruhan,
melainkan hanya mengambil sampel saja, agar subjek yang diteliti tidak
terlalu banyak.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.51Bila
populasinya besar, peneliti tidak mungkin mempelajarinya semua karena
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka peneliti dapat menggunakan
sampel dari populasi tersebut. Adapun sampel yang diteliti dalam penelitian
ini berjumlah 68 siswa, yaitu kelas VA yang terdiri dari 34 siswa sebagai
kelas kontrol dan kelas VB yang terdiri dari 34 siswa sebagai kelas
eksperimen.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu mengambil sampel pada kelas yang tersedia
tanpa melakukan random sampling. Berdasarkan teknik tersebut, penentuan
kelas eksperimen dan kelas kontrol ditentukan dari hasil tes awal (pretest).
Hasil pretestyang rata-ratanya lebih tinggi dijadikan kelas kontrol sedangkan
hasil pretest yang rata-ratanya lebih rendah dijadikan kelas eksperimen yaitu
kelas yang diberikan perlakuan (treatment).

D. Variabel Penelitian

50
Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Cet. Ke-14, hlm. 173
51
Ibid,.hlm. 174
40

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel (X) bebasnya adalah pendekatan lingkungan,
sedangkan variabel (Y) terikatnya adalah hasil belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dipergunakan untuk
memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Cara yang digunakan
dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan memberikan tes
awal(pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest adalah tes yang dirancang untuk
mengukur kemampuan awal sebelum program pembelajaran dilakukan.
Posttest adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan akhir setelah
program pembelajaran dilakukan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar IPA. Tes hasil belajar IPA berupa tes objektif dalam bentuk pilihan
ganda dengan 4 alternatif jawabanyaitu A, B, C, dan D pada konsep benda dan
sifatnya. Tes disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan dengan KTSP,
skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk
jawaban yang benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah.
41

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI BENDA DAN SIFAT
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Satuan Pendidikan : SDN 14 Pondok Labu Alokasi Waktu : 2 x 30 menit


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah soal : 45 PG
Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Kompetensi Konsep Indikator Naskah Soal Jenjang Kunci
Dasar Pembelajaran Kognitif Jawaban
4.1 Sifat Bahan Menjelaskan sifat bahan 1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat C1 Bahan-bahan yang menyusun tali
Mendeskripsikan dengan bahan disebut … adalah serat. Serat merupakan
hubungan antara penyusunnya a. serat c. kain bagian dasar dari tali dan
sifat bahan b. benang d. Tali bentuknya berupa untaian yang
dengan bahan tidak dapat dipisah lagi.
penyusunnya, Gabungan dari beberapa serat
misalnya akan membentuk benang.
benang, kain, Jawaban : B
dan kertas 2. Kayu banyak digunakan untuk peralatan dapur. C2 Kayu memiliki sifat tidak
Hal ini disebabkan karena … menghantarkan panas. Oleh
a. kayu memiliki sifat kuat karena itu, perabot dapur yang
b. kayu memiliki sifat lentur biasa digunakan di rumah banyak
c. kayu tidak menghantarkan panas mengguanakan kayu sebagai
d. kayu mudah sekali patah gagangnya.
Jawaban : C
3. Berikut ini contoh-contoh serat alam, C2 Serat alam berasal dari alam,
kecuali… contohnya serat kapas, serat ijuk,
a. serat ijuk c. serat nilon serat wol. Yang tidak termasuk
42

b. serat sutra d. serat wol serat alam adalah serat nilon


karena terbuat dari serat sintetis
(buatan).
Jawaban : C
4. Sifat benang yang paling kuat terdapat pada C1 Benang laying-layang tersusun
… dari senar. Senar merupakan serat
a. benang jahit c. kain songket yang berasal dari plastic sehingga
b. benang sulaman d. benang layang- benang laying-layang lebih kuat
layang dibandingkan benag jahit,
sulaman dan kain songket yang
terbuat dari serat kapas.
Jawaban : D
5. Perhatikan gambar berikut: C3 Serat wol merupakan serat yang
berasal dari bulu domba.
Jawaban : D

Rambut atau bulu hewan tersebut dapat


menghasilkan serat …
a. kapas c. sutra
b. rami d. wol

6. Perhatikan gambar berikut: C3 Benang nilon dibuat dari bahan


sintetis sehingga lebih cocok
digunakan pada alat pancing.
Berbeda dengan benang jahit,
benang kasur dan wol yang
terbuat dari serat alami.
43

Jawaban : C

Jenis benang yang tepat untuk digunakan pada


alat tersebut adalah …
a. wol c. nilon
b. jahit d. kasur
Mengidentifikasi 7. Benang nilon terbuat dari bahan … C1 Benang nilon merupakan benang
hubungan antara sifat a. hewan c. serat kayu yang dibuat dari bahan sintetis
dengan bahan b. tumbuhan d. Sintetis (buatan).
penyusunnya Jawaban : D
8. Bahan yang memiliki sifat lentur, kenyal, C2 Karet memiliki sifat lentur,
tidak menghantarkan listrik, panas, kuat, dan kenyal, tidak menghantarkan
mudah dibentuk adalah … listrik, panas, kuat, dan mudah
a. karet c. kayu dibentuk.
b. kaca d. Benang Jawaban : A
9. Kertas tahan air karena adanya lapisan plastik C1 Kertas minyak merupakan kertas
pada permukaannya disebut kertas … tahan air yang terdapat lapisan
a. HVS c. karton plastic dipermukaannya.
b. manila d. Minyak Jawaban : D
10. Bahan yang memiliki sifat tembus pandang, C2 Kaca memiliki sifat tembus
mudah pecah tetapi mudah dibentuk, dan pandang, mudah dibentuk, mudah
warnanya bening adalah … pecah dan warnanya bening.
a. kayu c. batu Jawaban : B
b. kaca d. Benang
44

11. Pernyataan berikut ini benar, kecuali … C3 Benda-benda yang kita gunakan
a. sebuah benda dapat dibuat dari terbuat dari bahan dengan sifat
berbagai jenis benda tertentu. Pemilihan bahan sesuai
b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat dari dengan kegunaannya. Sifat suatu
jenis bahan yang sama bahan tergantung dari
c. jenis benda yang sama dapat dibuat dari penyusunnya. Sifat bahan
jenis bahan yang berbeda meliputi kekuatan, kelenturan,
d. berbagai jenis benda hanya dapat halus atau kasar. Suatu benda
dibuat dari satu macam bahan dibuat berdasarkan sifat-sifat
bahan tersebut. Tidak mungkin
suatu benda yang memiliki
banyak fungsi hanya disusun satu
macam bahan saja.
Jawaban : D
12. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa C3 Tisu merupakan bahan yang
jenis kertas, diperoleh hasil berikut : sangat tipis dan lembut sehingga
ketika dimasukkan ke dalam air
Jenis kertas Air yang diserap maka akan menyerap banyak air.
I +++ Jawaban : C
II ++
III ++++
IV +
*tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap
Jenis kertas yang paling cocok untuk bahan
tisu yaitu …
a. I c. III
b. II d. IV
45

Menyebutkan sifat-sifat 13. Perabot di rumah yang disusun oleh bahan C1 Cermin rias merupakan salah satu
bahan di lingkungan berupa kaca adalah … contoh perabot rumah tangga
sekitar berdasarkan a. kursi c. lemari yang disusun dari kaca sedangkan
bahan penyusunnya b. meja d. cermin rias kursi, meja dan lemari disusun
dari kayu.
Jawaban : D
14. Karpet, gorden, sajadah, baju, dan celana C2 Tali merupakan gabungan dari
merupakan benda-benda yang disusun oleh beberapa benang yang menjadi
kumpulan-kumpulan tali, yaitu … satu. Karpet, gorden, sajadah,
a. benang c. kain baju dan celana merupakan
b. wol d. Kaca benda-benda yang disusun oleh
kumpulan-kumpulan tali, yaitu
benang.
Jawaban : A
15. Baju seragam sekolah terbuat dari kain … C1 Kain katun banyak digunakan
a. katun c. wol untuk membuat pakaian. Salah
b. sutra d. sintetis satunya adalah seragam sekolah.
Pakaian yang terbuat dari bahan
kapas atau kain katun relative
lebih nyaman dikenakan karena
mudah menyerap keringat.
Jawaban : A
16. Kain katun banyak dipilih untuk bahan C2 Kain katun merupakan kain yang
pakaian daripada nilon, karena kain katun … terbuat dari bahan kapas. Serat
a. lebih tahan air kapas memiliki sifat yang lentur,
b. bersifat menyerap keringat lembut, serta mudah menyerap
c. lentur dan mudah di cuci air. Oleh karena itu, serat dari
46

d. mudah di jahit bahan kapas banyak digunakan


untuk membuat pakaian karena
mudah menyerap keringat.
Jawaban : B
17. Sebuah benda mempunyai permukaan halus C3 Benda yang mempunyai
dan mengkilap, maka pernyataan di bawah ini permukaan halus dan mengkilap
yang paling tepat untuk benda tersebut adalah kaca. Kaca memiliki sifat
adalah… tembus pandang, bening dan
a. benda itu mudah pecah mudah pecah.
b. benda itu tahan terhadap panas Jawaban : A
c. sangat baik memantulkan cahaya
d. sangat baik menghantarkan listrik
4.2 Faktor Menjelaskan sifat-sifat 18. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat … C1 Jas hujan terbuat dari bahan
Menyimpulkan Perubahan benda a. kedap air c. menyerap air plastik. Plastik bersifat kedap air
hasil Sifat Benda b. menyerap panas d. tidak mudah atau tahan air.
penyelidikan kusut Jawaban : A
tentang
19. Kapur tulis dapat digores dengan kuku karena C2 Kekerasan adalah kemampuan
perubahan … suatu benda untuk menahan
sifat benda, a. kapur tulis bersifat keras goresan. Kuku dapat menggores
baik sementara b. kapur tulis bersifat lentur kapur berarti kuku bersifat keras.
atau tetap c. kuku bersifat keras Jawaban : C
d. kuku bersifat lentur

20. Ban sepeda dibuat dari bahan karet karena C1 Karet merupakan bahan yang
memiliki sifat … banyak digunakan untuk
a. kuat c. anti gores pembuatan ban kendaraan
b. lentur d. mudah patah bermotor karena karet memiliki
sifat lentur, kuat atau tahan lama.
Jawaban : B
47

21. Berikut yang akan terjadi ketika C2 Ketika sampah dibakar maka
sampah dibakar, kecuali … yang akan terjadi adalah terhirup
a. bentuknya berubah bau busuk, warna sampah berubah
b. terhirup bau busuk dan bentuknya pun juga berubah.
c. bentuknya tidak berubah Jawaban : C
d. warna sampah berubah
22. Benang yang terbuat dari serat nilon C3 Sifat suatu bahan tergantung dari
memiliki kekuatan yang lebih baik penyusunnya. Serat nilon
dibandingkan benang yang terbuat dari serat merupakan serat yang terbuat dari
wol. Ini menunjukkan bahwa … bahan sintetis sedangkan serat
a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh wol terbuat dari bulu hewan. Serat
bentuknya yang terbuat dari bahan sintetis
b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh lebih kuat dibandingkan serat
warnanya yang terbuat dari bulu hewan.
c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh jenis Jawaban : C
bahan yang menyusun benda tersebut
d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh benda
itu sendiri

23. Berikut ini merupakan sifat-sifat benda yaitu: C3 Kayu memiliki sifat tidak
1. kuat 4. penghantar listrik menghantarkan panas, kuat dan
2. lentur 5. mudah dibentuk mudah dibentuk.
3. tahan panas Jawaban : D
Yang termasuk sifat-sifat kayu adalah …
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 5

Mengidentifikasi 24. Pada proses pembusukkan perubahan yang C1 Pada proses pembusukkan
perubahan sifat benda terjadi meliputi kekerasan, bau, dan … perubahan yang terjadi adalah
dan faktor-faktor yang a. bentuk kekerasan, bau, bentuk dan warna.
mempengaruhinya b. rasa Jawaban : D
48

c. warna
d. jawaban a dan c benar

25. Berikut ini merupakan perubahan sifat benda : C3 Pemanasan mengakibatkan


terjadinya perubahan wujud
benda. Contohnya adalah es krim
meleleh setelah mengalami
1. pemanasan sedangkan air
menguap setelah mengalami
pemanasan.
Jawaban : C
2.

3.

4.
Perubahan sifat benda yang dipengaruhi oleh
pemanasan adalah …
a. 1 dan 4 c. 1 dan 2
b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

26. Di bawah ini yang merupakan faktor-faktor C2 Faktor-faktor perubahan sifat


yang dapat membuat benda mengalami benda diantaranya pemanasan,
perubahan, kecuali … pendinginan, pembusukkan,
a. pembusukkan c. pencairan perkaratan, pembakaran.
b. pemanasan d. Jawaban : C
Pendinginan
49

27. Perubahan wujud benda dari zat cair menjadi C1 Pendinginan menyebabkan benda
zat padat disebabkan karena proses … mengalami perubahan wujud
a. pembakaran c. yaitu zat cair menjadi zat padat.
pendinginan Jawaban : C
b. pemanasan d. perkaratan
28. Perhatikan gambar di bawah ini: C3 Lilin yang dipanaskan akan
mengalami perubahan wujud
menjadi cair, bentuknya meleleh
dan waranya berubah menjadi
putih bening.
Jawaban : A

Sina melakukan sebuah eksperimen. Ia ingin


melakukan percobaan mengenai perubahan
sifat benda. Salah satu bahan yang digunakan
adalah lilin. Sina menyalakan lilin tersebut
dengan korek api. Hal yang terjadi setelah lilin
dipanaskan oleh Sina adalah …
a. lilin berwujud cair, bentuknya meleleh
dan warnanya putih bening
b. lilin berwujud padat, berbentuk silinder,
warnanya putih bening
c. lilin berwujud cair, bentuknya
silinder, warnanya putih kusam
d. lilin berwujud padat, bentuknya
meleleh, dan warnanya putih bening
29. Benda-benda berikut ini dapat mengalami C2 Proses perkaratan akan terjadi jika
proses perkaratan apabila terkena air atau uap sebuah bendadidiamkan dan
air dalam waktu yang lama, kecuali … terkena air dan panas matahari
50

dalam waktu yang lama. Contoh:


besi, rantai sepeda, tiang listrik,
logam.
Jawaban : A
a.

b.

c.

d.

4.2 Perubahan Menjelaskan pengertian 30. Perubahan benda yang dapat kembali ke C1 Perubahan sementara adalah
Menyimpulkan Sifat Benda perubahan sifat benda wujud semula disebut … perubahan benda yang dapat
hasil baik sementara maupun a. perubahan sementara kembali ke wujud semula.
penyelidikan tetap b.. perubahan tetap Jawaban : A
tentang c. perubahan bentuk
perubahan d. perubahan warna
51

sifat benda, 31. Pernyataan yang tidak tepat mengenai C2 Perubahan tetap atau perubahan
baik sementara perubahan tetap adalah … kimia merupakan perubahan yang
atau tetap a. perubahan tetap merupakan perubahan tidak dapat kembali ke bentuk
yang tidak dapat kembali ke wujud semula semula. Perubahan ini
b. perubahan tetap menghasilkan zat baru menghasilkan zat baru.
c. perubahan tetap merupakan perubahan Jawaban : C
yang dapat kembali ke wujud semula
d. perubahan tetap disebut juga perubahan
kimia

32. Perhatikan pernyataan di bawah ini : C3 Perubahan bersifat sementara


1. perubahan yang dapat kembali ke bentuk adalah perubahan benda yang
semula dapat kembali ke wujud semula
2. perubahan yang tidak menghasilkan zat dan tidak menghasilkan zat baru.
baru Jawaban : A
3. perubahan yang tidak dapat kembali
ke bentuk semula
4. perubahan yang menghasilkan zat baru
Yang termasuk pengertian dari perubahan sifat
sementara yaitu …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

33. Pernyataan yang tepat mengenai perubahan C2 Perubahan sementara adalah


sementara adalah … perubahan benda yang dapat
a. perubahan sementara menghasilkan zat kembali ke wujud semula.
baru Jawaban : D
b. perubahan sementara merupakan
52

perubahan benda yang tidak dapat kembali


ke wujud semula
c. perubahan sementara disebut juga
perubahan kimia
d. perubahan sementara merupakan
perubahan benda yang dapat kembali ke
wujud semula

Membedakan perubahan 34. Perhatikan gambar berikut: C1 Perubahan tetap bisa juga disebut
sifat baik sementara dengan perubahan kimia karena
maupun tetap perubahan tetap menghasilkan zat
baru.
Jawaban : C

Kayu yang dibakar akan mengalami


perubahan yang bersifat tetap. Perubahan tetap
bisa disebut juga dengan …
a. perubahan fisika
b. perubahan bentuk
c. perubahan kimia
d. perubahan warna

35. Salah satu ciri perubahan benda yang bersifat C2 Ciri dari perubahan bersifat tetap
tetap adalah … yaitu menghasilkan zat baru dan
a. dapat kembali ke bentuk semula tidak dapat kembali ke bentuk
b. tidak menghasilkan zat baru semula.
c. tidak terjadi perubahan bentuk Jawaban : D
53

d. tidak dapat kembali ke bentuk semula

36. Perhatikan pernyataan di bawah ini: C3 Perubahan bersifat sementara


1. perubahan sifat sementara dapat kembali adalah perubahan yang dapat
ke bentuk semula kembali ke bentuk semula
2. perubahan sifat tetap tidak dapat sedangkan perubahan bersifat
kembali ke bentuk semula tetap adalah perubahan yang tidak
3. perubahan sifat sementara dan tetap tidak dapat kembali ke bentuk semula.
menghasilkan zat baru Jawaban : B
Pernyataan yang benar adalah …
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 2 d. benar
semua

37. Perhatikan gambar berikut: C1 Perubahan sementara bisa disebut


juga dengan perubahan fisika
karena tidak menghasilkan zat
baru.
Jawaban : D
Cokelat yang meleleh merupakan salah satu
contoh dari perubahan fisika. Perubahan fisika
biasa disebut juga dengan …
a. perubahan bentuk
b. perubahan bau
c. perubahan tetap
d. perubahan sementara
38. Yang termasuk ciri dari perubahan sementara C2 Ciri dari perubahan bersifat
yaitu … sementara adalah dapat kembali
54

a. dapat kembali ke bentuk semula ke wujud semula.


b. tidak terjadi perubahan warna Jawaban : A
c. tidak dapat kembali ke bentuk semula
d. menghasilkan zat baru

39. Pernyataan yang benar mengenai perbedaan C2 Perubahan bersifat sementara


dari perubahan tetap dan sementara yaitu … adalah perubahan yang dapat
a. perubahan tetap dan sementara akan kembali ke bentuk semula dan
menghasilkan zat baru tidak menghasilkan zat baru
b. perubahan tetap tidak menghasilkan zat sedangkan perubahan tetap tidak
baru sedangkan perubahan sementara dapat kembali ke wujud semula
menghasilkan zat baru tetapi menghasilkan zat baru.
c. perubahan tetap menghasilkan zat baru Jawaban : C
sedangkan perubahan sementara tidak
menghasilkan zat baru
d. jawaban a, b, dan c benar
Menyebutkan benda- 40. Perhatikan gambar! C2 Mentega jika dipanaskan akan
benda yang memiliki mencair / meleleh. Jika mentega
perubahan sementara didiamkan maka mentega akan
maupun tetap memadat kembali seperti semula.
Jawaban : B

Ibu ingin membuat kue. Hal yang pertama


dilakukan adalah mencairkan mentega.
Mentega akan mencair ketika dipanaskan. Jika
cairan mentega kembali didinginkan oleh Ibu,
yang terjadi yaitu …
55

a. mentega menguap
b. mentega memadat kembali
c. mentega berubah menjadi minyak
d. mentega tidak mengalami perubahan
41. Berikut ini merupakan peristiwa perubahan C3 Contoh dari peristiwa perubahan
sifat benda yaitu: bersifat sementara diantaranya es
krim dan lilin. Es krim dan lilin
jika mengalami pemenasan akan
meleleh namun sifat ini hanya
sementara. Karena es krim ketika
1. didinginkan akan memadat
kembali. Begitu pula dengan lilin.
Jawaban : B

2.

3.

4.
56

Yang termasuk contoh peristiwa perubahan


bersifat sementara adalah …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

42. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada C1 Contoh peristiwa dari perubahan
peristiwa … bersifat tetap terjadi pada kertas
yang dibakar karena kertas yang
dibakar akan menghasilkan zat
baru.
Jawaban : C
a.

b.

c.

d.
57

43. Plastik tidak dapat kembali ke wujud semula C3 Plastik yang dibakar merupakan
setelah dibakar. Ini menunjukkan bahwa … contoh dari perubahan bersifat
a. plastik mudah dibentuk tetap karena plastic jika dibakar
b. plastik tahan panas akan menghasilkan zat baru.
c. plastik tidak menghasilkan zat baru Jawaban : D
d. plastik menghasilkan zat baru

44. Perubahan yang bersifat sementara terjadi C1 Contoh peristiwa bersifat


pada peristiwa … sementara terjadi pada lilin yang
dibakar. Setelah api dimatikan
cairan lilin akan memadat
kembali ke bentuk semula.
Artinya lilin tersebut tidak
a. menghasilkan zat baru.
Jawaban : C

b.

c.

d.
58

45. Perhatikan gambar berikut: C1 Batu es yang mencair merupakan


contoh dari perubahan sementara.
Karena es yang mencair akan
kembali padat jika dinginkan
kembali.
Jawaban : A
Batu es yang mencair merupakan contoh dari
peristiwa …
a. perubahan sementara
b. perubahan tetap
c. perubahan bentuk
d. perubahan warna
59

G. Uji Coba Instrumen


Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian
ini uji instrumen dilakukan pada siswa di luar kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah
mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya pembeda.

H. Uji Validitas Instrumen


Validitas berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yag
diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. 52Validitas
tes yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan
skor siswa untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan validitas butir
soal dengan korelasi point biserial sebagai berikut:53

keterangan:
𝑟𝑝𝑏𝑖 :koefisiensi korelasi biserial
M𝑝 :realita skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
M𝑡 : realita skor total
𝑆𝐷𝑡 : standar deviasi dari skor total
𝑝 : populasi siswa yang menjawab benar

𝑞 : populasi siswa yang menjawab salah

52
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung: CV.
Sinar Baru, 1989), hlm. 117
53
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm.79
60

Hasil yang didapat kemudian disesuaikan dengan rtabel dengan kriteria


pengujian sebagai berikut: Jika rhitung> rtabel maka butir soal tersebut valid dan
jikarhitung< rtabel maka butir soal tersebut tidak valid.
Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakanp rogram anates
Tabel 3.3Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal


Jumlah Soal 45
Jumlah Siswa 34
Nomor Soal 1, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,15, 16, 18, 20, 21, 22, 25, 26,
Valid 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 42, 43, 44
Nomor Soal 2, 3, 4, 10, 13, 14, 17, 19, 23, 24, 28, 34, 39, 40,
Tidak Valid 41,45.
Nomor Soal
6, 8, 20, 30
Dibuang
Jumlah Soal
29
Valid

Berdasarkan hasil perhitungan anates dari 45 soal yang diberikan terdapat 29 soal yang v
butir soal.

I. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
mengukur apa yang di ukurnya. Artinya, kapanpun alat ukur tersebut
61

digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.54Teknik yang digunakan


untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus K-R 20 (kuder-Richardson 20) karena instrumen yang
digunakan berupa soal pilihan ganda, dengan rumus sebagai berikut:55

keterangan:
r11: reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑝: proporsi siswa yang menjawab benar
𝑞: proporsi siswa yang menjawab salah

∑pq : jumlah hasil perkalian antara 𝑝 dan 𝑞


n: banyaknya item

S: standar deviasi dari tes dengan,

Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut


Tabel 3.4 Interprestasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas


0,91-1,00 sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
<0,20 sangat rendah

Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal, peneliti


menggunakan program anates, yang ditampilkan dalam tabel
berikut ini :

54
Nana Sudjana dan Ibrahim, op.cit, hlm. 120-121
55
Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 100-101
62

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes


Statistik Butir Soal
r11 0,79
Kesimpulan Reliabilitas tinggi

J. Tingkat Kesukaran
Suharsimi Arikunto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.56Menurutnya soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus
asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Oleh karena itu, soal
yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang
dapat menjangkau semua kemampuan siswa. Atas dasar pertimbangan itu,
dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal
dengan menggunakan rumus:57

keterangan:
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab soal benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan
tabel klasifikasi dibawah ini:

56
Ibid,.hlm. 207
57
Ibid,.hlm. 208
63

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal


Tingkat Kesukaran Klasifikasi
0.00 - 0.30 soal sukar
0.30 - 0.70 soal sedang
0.70 - 1.00 soal mudah

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggunakan ana
Tabel 3.7Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Butir Soal Jumlah


Mudah 6, 8, 10, 13, 15, 30, 41 7
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20,
Sedang 27
21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 32, 38, 40, 42, 45
Sukar 25, 26, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 43, 44 11
Jumlah 45

K. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berk

BA= ju
BB= jumlah peserta kelom

JB = jumlah peserta kelompok bawah


PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

58
Ibid,.hlm. 211
59
Ibid,.hlm. 213-214
64

PB = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar


Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi


Bertanda negative Sangat Buruk
0.00 – 0.20 Buruk
0.20 – 0.40 Cukup
0.40 – 0.70 Baik
0.70 – 1.00 Sangat Baik
Dalam penelitian ini analisis daya pembeda tiap butir soal dihitung dengan menggunakan anat
Tabel 3.9Hasil Analisis Daya Pembeda Soal

Kriteria Butir Soal Jumlah


Sangat 2, 3, 14, 34, 39 5
Buruk
Buruk 4, 13, 19, 24, 40, 45 6
Cukup 1, 6, 8, 10, 17, 23, 26, 28, 31, 32, 33, 36, 41 13
5, 7, 11, 12, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 25, 27, 18
Baik
29, 35, 37, 38, 42, 43
Sangat Baik 9, 30, 44 3
Total 45

L. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah
dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji
hipotesis. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna
65

mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai


ragam yang homogen atau tidak.
1) Uji Prasyarat Analisis Data
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang
digunakan yaitu uji Liliefors (Lo) dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:60
1) Menentukan taraf signifikansi (α), yaitu misalkan pada α = 5%
(0,05) dengan hipotesis yang akan diuji:
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal,
dengan kriteria pengujian:
Jika Lo = Lhitung< Ltabel terima H0
Jika Lo = Lhitung> Ltabel tolak H0
2) Lakukan langkah-langkah pengujian normalitas berikut:
a) Data pengamatan X1, X2, X3, ... , Xn dijadikan bilangan baku z1, z2,
z3, ... , zn dengan menggunakan rumus

zi =
Keterangan:
zi = skor baku
Xi = skor data
= mean/rata-rata
s = simpangan baku/standar deviasi
b) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
F(zi) = P (z < zi)

60
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: Ufuk Press, 2012), hlm. 131-
132.
66

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3, ... , zn yang lebih kecil atau
sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka:

S(zi) =
d) Hitung selisih F(zi) - S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, sebagai harga Lo atau Lhitung.
Untuk menerima atau menolak H0, dilakukan dengan cara
membandingkanLo ini dengan nilai Ltabel yang didapat dari tabel
Liliefors untuk taraf nyata (signifikansi) α = 0,05. Hasil uji normalitas
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.

b) Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi
normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya.
Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan
uji Fisher, dengan rumus:61

dengan:

Kriteria pengujian:
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi yang homogen.
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok dapat
dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji
Fisher adalah:
1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

61
Sudjana, Metoda Statistika,(Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 249-250
67

2) Membagi data menjadi dua kelompok.


3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok.
4) Menentukan Fhitung dengan rumus:

5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:


a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal
dari populasi yang homogen.
b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat
dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen.
c) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut
(varians terkecil), dengan rumus:

dk1 = n-1
dk2 = n-2
d) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil
Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari


skor pada kedua kelompok penelitian.Hasil uji homogenitas kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.

2. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya
adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang
digunakan untuk melakukan uji t adalah:62

62
Ibid,.hlm. 239
68

dengan:

Keterangan:
= rata-rata skor kelompok eksperimen

= rata-rata skor kelompok kontrol

= varians gabungan

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol


= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut:
a) Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
b) Uji kesamaan dua rata-rata posttest
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor postest kelas kontrol dengan kelompok eskperimen.
Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata score postest kelas ekpserimen dengan kelas kontrol.

Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata


pretest dan postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah:
a) Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t
b) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:
dk = (n1 – 1) +( n2 –1)
69

c) Menetukan nilai ttabel dengan


d) Menguji hipotesis dengan ketentuan:
Jika ttabel thitung ttabel maka H0 diterima dan

jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima.

3. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: H0 :
Ha :

Keterangan:
Ho: tidak terdapat perbedaan penggunaan pendekatan
lingkunganterhadap hasil belajar siswa SDN 14 Pondok Labu Jakarta
pada materi gerak dan gaya
Ha: terdapat perbedaanpenggunaan pendekatan lingkunganterhadap hasil
belajar siswa SDN 14 Pondok Labu Jakarta pada materi Benda dan
Sifatnya
rata-rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan metode
konvensional
rata-rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan pendekatan
lingkungan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berdasarkanhasilperhitunganpretestdanposttestkelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang te
rekapitulasi data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Distribusi Pretest Posttest


Frekuensi Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai
Terendah 24 32 68 48
Nilai
Tertinggi 64 72 92 76
Mean 45,14 48,58 82,22 65,14
Median 44,5 46,28 83 65,35
Modus 34 43,17 88,91 61,38
Standar
Deviasi 12,78 10,61 6,91 7,12

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Dari hasil pretest diketahui rata-rata nilai kelompok eksperimen 45,14

dan rata-rata nilai kelompok kontrol 48,58. Hal ini menunjukkan bahwa kedua
kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang tidak jauh berbeda sebelum
diberikan perlakukan.
Setelah mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya adalah
memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan pendekatan

70
71

lingkungan, dan kelas kontrol dengan metode konvensional. Tabel diatas


menunjukkan bahwa terjadi perubahan setelah diberikan perlakuan. Perubahan
terbesar terjadi pada kelas eksperimen, yaitu terjadinya kenaikan nilai rata-rata
dari 45,14 menjadi 82,22, yaitu sebesar 37,08. Demikian pula pada kelas kontrol yang mengala
Analisis data pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol
berdasarkan jenjang kognitif ditunjukan pada diagram berikut:

Gambar 4.1 Diagram Persentase Data Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif Pemahaman Ko
Keterangan:
C1= Jenjang kognitif tingkat pengetahuan C2= Jenjang kognitif tingkat pemahaman
C3= Jenjang kognitif tingkat penerapan

Gambar 4.1 menunjukkan persentase pretest kelas eksperimen dan


kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman),
C3 (penerapan). Pada diagram di atas, terlihat bahwa persentase data pretest
untuk kelas eksperimen pada jenjang kognitif C1, C2 terlihat lebih rendah
72

dibandingkan dengan kelas kontrol. Akan tetapi, persentase pada jenjang


kognitif C3 kelas eksperimen memperoleh hasil persentase lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan tersebut disebabkan karena masing-
masing kelompok belum diberikan perlakuan sehingga kemampuan siswa tidak merata pada se
Analisisdataposttestkelaseksperimenmaupunkelaskontrol
berdasarkan jenjang kognitif ditunjukan pada diagram berikut:

Gambar 4.2 Diagram Persentase Data Postest Berdasarkan Jenjang Kognitif Pemahaman Ko
Keterangan:
C1= Jenjang kognitif tingkat pengetahuan C2= Jenjang kognitif tingkat pemahaman
C3= Jenjang kognitif tingkat penerapan

Gambar 4.2 menunjukkan persentase postest kelas eksperimen dan


kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman),

C3(penerapan). Pada diagram di atas, terlihat bahwa persentase data postest


untuk kelas eksperimen disegala jenjang kognitif baik C1, C2, dan
C3memperoleh hasil lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini
disebabkan karena perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dengan
73

kelas kontrol. Kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan pendekatan


lingkungan memperoleh hasil postest yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan metode konvensional
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan aspek kognitif mana saja
yang mengalami kenaikan secara nyata dapat dilihat pada gambarpersentase
aspek kognitif dibawah ini:

Gambar 4.3 Diagram Persentase Pretest dan Postest Berdasarkan Jenjang


Kognitif Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

Pada gambar 4.3 di atas diketahui bahwa hasil posttest kedua


kelompok mengalami peningkatan. Terlihat bahwa terdapat perbedaan antara
kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil pretest dan
posttest-nya. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas
eksperimen yang menggunakan pendekatan lingkungan dan kelas kontrol
menggunakan metode konvensional, ternyata hasil belajar siswa kelas
eksperimen memperoleh hasil tertinggi di setiap jenjang dibandingkan dengan
kelas kontrol. Pada jenjang kognitif tingkat C1hasil yang diperoleh kedua
kelompok tidak jauh berbeda, yaitu 86,27 untuk kelas eksperimen dan 83,01
untuk kelas kontrol. Pada jenjang kognitif tingkatC2, dan C3diperoleh hasil
yang jauh berbeda antara kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada jenjang
74

kognitif tingkat C2 hasil yang diperoleh kelas eksperimen adalah 83,46,


sedangkan kelas kontrol adalah 53,31. Kemudian pada jenjang kognitif tingkat
C3 hasil yang diperoleh kelas eksperimen adalah 73,53, sedangkan kelas
kontrol adalah 55,51.
1. Hasil Analisis
a. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Setelah data hasil penelitian di dapat, maka data akan
dianalisis. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal dan
mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun hasil yang
didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data adalah
sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan
menggunakan rumus Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan
ketentuan data berdistribusi normal jika memenuhi
kriteriaLo<Ltabel diukur pada taraf signifikansi tertentu.
Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel
penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest
Eksperimen Kontrol
Statistik
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 34 34 34 34
44,58 81,29 48,47 64,70
S 12,34 7,67 10,22 7,06
Lo 0,1403 0,1163 0,1405 0,1427
Ltabel 0,1519 0,1519 0,1519 0,1519
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
75

Berdasarkan tabel 4.6, hasil uji normalitas untuk data


pretest dan posttest dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α =
0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitu
nilai Ltabel dengan n = 34adalah 0,1519 untuk kedua sampel
penelitian. Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa
hasil pretest dan posttest kedua kelompok eksperimen dan kontrol
berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lo< Ltabel.

2) Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam
penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan uji
Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok
dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf
signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu, hasil uji homogenitas
kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat deperti pada tabel
4.7 berikut ini

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest- Posttest


Pretest Posttest
Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

S2 152,37 104,5 58,88 49,91


Fhitung 1,45 1,18
Ftabel 1,79 1,79
Kesimpulan Homogen Homogen

Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji homogenitas untuk data


pretest didapat Fhitung = 1,45 dan data posttest didapat Fhitung = 1,18.
Dengan taraf signifikan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan
(dk1) = 33 dan (dk2) = 33 didapat Ftabel = 1,79. Dari kedua
data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua
76

sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen


karena memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel.
b. Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa
data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi
normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua
kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis
menggunakan uji-t dengan kriteria pengujian yaitu jika thitung< ttabel
maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung> ttabelmaka H0 ditolak, Ha
diterima.
Perhitungan lengkap hasil pengujian hipotesis data pretest dan
postest kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada
lampiran. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis penelitian data
pretest dan posttest
Tabel 4.4Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Statistik
Sampel
Data Mean thitung ttabel Kesimpulan
(n)
Eksperimen 34 44,59 thitung < ttabel
Pretest

71,28 -0,22 2,00


Kontrol 34 48,47 H0 diterima

Eksperimen 34 81,29
thitung >ttabel H0
Posttest

7,375 9,26 2,00


Kontrol 34 64,71 ditolak

Dari tabel 4.8 hasil perhitungan uji hipotesis di atas,nilai


pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α =
0,05 diperoleh thitung pretest sebesar -0,22 dengan ttabel 2,00, maka dapat
dilihat bahwa hasil thitung pretest lebih kecil dibandingkan dengan ttabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika thitung
< ttabel, maka Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat
77

pengaruh pendekatan lingkungan terhadap hasil belajar siswa. Dengan


demikian, kedua kelas tersebut layak dijadikan sampel penelitian..
untuk nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
taraf signifikansi α = 0,05diperoleh thitung posttest sebesar 9,26 dengan
ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung postest lebih besar
dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah
ditetapkan, yaitu: jika thitung > ttabel, maka Haditerima, dan dapat
dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pendekatan lingkungan verifikasi
terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil posttest¸rata-rata hasil belajar
siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar
kelas kontrol.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan pada penggunaan pendekatan lingkungan terhadap hasil belajar
siswa pada materi Benda dan Sifatnya. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis
bahwa thitung > ttabelyaitu 9,26> 2,00, maka Ha diterima dan Hoditolak. Selain itu,
terlihat juga dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu 82,22 untuk kelas eksperimen dan
65,14 untuk kelas kontrol.
Jika hasil belajar dalam penelitian ini dilihat dari jenjang kognitifnya,
maka akan terlihat bahwa di kelas eksperimen mengalami kenaikan di setiap
jenjangnya (C1, C2, C3) dibandingkan kelas kontrol. Pada jenjang kognitif
C1kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 86,27 sedangkan kelas
kontrol memperoleh 83,01. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar
dengan pendekatan lingkungan siswa menjadi aktif karena siswa melakukan
sebuah percobaan dengan menggunakan alat peraga sederhana. siswa dilatih
untuk merekam semua data fakta yang diperolehnya melalui hasil pengamatan
dan bukan data opini hasil rekayasa pemikiran. Siswa belajar tidak hanya
menghafal teori tetapi mencoba untuk mempraktikkannya, sehingga teori yang
dipelajari lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa.
78

Kemudian pada jenjang kognitif C2 juga mengalami kenaikan yaitu


kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 83,46 dan 53,31 untuk kelas
kontrol. Adanya diskusi setelah siswa melakukan eksperimen menambah
pemahaman siswa baik secara lisan maupun tulisan karena selain melakukan
percobaan, siswa juga harus membuat laporan bersama kelompoknya
kemudian menginformasikan dan mengkomunikasikannya kepada teman-
teman tentang hasil eksperimen yang telah dilakukannya. Dengan demikian,
siswa dapat mengingat kembali tentang hasil eksperimennya dan memperoleh
tambahan informasi tentang hal-hal yang mungkin tidak didapatkannya pada
saat pelaksanaan eksperimen.Hal inilah yang membuat jenjang kognitif C2
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan.
Selanjutnya, pada jenjang kognitif C3 persentase untuk kelas
eksperimen juga lebih tinggi yaitu 73,53 dan kelas kontrol 55,51. Hal ini
disebabkan karena siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan
atau proses sesuatu serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses
yang dialaminya.63 Begitu pula dengan pendapat Martinis Yamin yang
menyatakan bahwa dengan melibatkan siswa berperan dalam kegiatan
pembelajaran, berarti mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang
dimiliki siswa secara penuh.64 Dengan melakukan, diskusi, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan hasil kepada orang lain, siswa dapat memahami konsep
IPA secara sistematis khususnya pada materi Benda dan Sifatnya sehingga
membuahkan hasil belajar yang lebih baik. Sejalan dengan pendapat Bruner
bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif
oleh manusia, dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik.65
Sementara itu, kegiatan pembelajaran dengan pendekatan lingkungan
dilaksanakan dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa

63
Asep Herry Hernawan, dkk, Belajar Dan Pembelajaran SD, (Bandung: UPI PRESS),
hlm. 3
64
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010),
hlm. 78
65
Ari Widodo, dkk, Pendidikan IPA Di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), hlm.28
79

tentang suatu proses, situasi tertentu. Sebagai pendekatan penyajian,


lingkungan tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru karena dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan.Pembelajaran
dengan pendekatan lingkungan menjadiefektif karena di ikuti oleh aktivitas di
mana siswa turut serta dalam bereksperimen. Siswa hanya memperhatikan
yang dilakukan oleh guru sehingga pengalaman yang dirasakan berbeda
dengan siswa yang diberi perlakuan pendekatan lingkungan.Hal inilah yang
menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
latihan yang sama dengan soal yang diberikan pada kelas eksperimen yang
menggunakan pendekatan lingkungan.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, hal ini perlu
diungkapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi siapa saja
yang memerlukan hasil penelitian ini.
1) Dalam menerapkan pendekatan lingkungan ini, peneliti tidak
menggunakan lembar observasi yang berguna untuk mengetahui
ketercapaian siswa saat kegiatan berlangsung.
2) Manajemen waktu dalam pembelajaran ini sangatlah penting karena
dalam pembelajaran ini dilakukan beberapa tahapan sehingga
diperlukan waktu yang lebih lama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
PendekatanLingkungan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas V pada materi Benda dan Sifatnya. Hal ini dapat
dilihat dari hasil perhitungan uji-t untuk data posttest diperoleh nilai thitung> ttabel
yaitu sebesar 9,26> 2,00. Jadi dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima
dan Ho ditolak. Selain itu, dapat dilihat juga pada kelas eksperimen
mengalami kenaikan yang signifikan disetiap jenjang kognitifnya (C 1, C2, C3),
yaitu 32,68 untuk C1, 41,92 untuk C2, dan 36,03 untuk C3.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat
diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1) Pada peneliti selanjutnya agar menggunakan lembar observasiuntuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran saat kegiatan
Lingkungan berlangsung.
2) Membuat angket yang berguna untuk mengetahui bagaimana persepsi
siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan lingkungan.
3) Mengatur waktu dengan baik agar semua tahapan dalam pendekatan
lingkungan terlaksana dan selesai tepat waktu.

80
81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-


14Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
----------------Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Basyirudin, Usman.Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat
Pers. 2002.
Devi, Poppy Kamalia.Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk Guru
SMP, Modul diakses dari:
http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2010/BERMUTU/MGMP/Keter
ampilan%20Proses%20dalam%20Pembelajaran%20IPA.pdf pada
tanggal 01 Februari 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1996.
Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.
Gunawan, Imam dan Anggarini Retno Palupi, Taksonomi Bloom- Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Penilaian, diakses dari:
http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/2_Imamg
un%20&%20Anggarini_Taksonomi%20Bloom%20%E2%80%93%20
Revisi%20Ranah%20Kognitif%20Kerangka%20Landasan%20untuk
%20Pembelajaran,%20Pengajaran,%20&%20Penilaian.pdf
Hernawan, Asep Herry, dkk.Belajar Dan Pembelajaran SD, Bandung: UPI
PRESS
Ikhsan, Fuad.Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2001.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Nasution, Noehi.Pendidikan IPA di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,2005
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011.
Roestiyah dan Yumiati Suharto, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara,
1985.
Rustaman, Nuryani, dkk.Strategi Pembelajaran Biologi, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007.
82

Samatowa, Usman.Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar,Jakarta: PT.Indeks,


2010.
Sobur, Alex. Psikologi Umum, Bandung: CV.Pustaka Setia, 2003.
Sudijono,Anas.Pengantar Evaluasi Pendidikan, Cet.11, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2011.
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005
Sudjana, Nana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008.
-----------------dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: CV.
Sinar Baru, 1989.
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi
Aksara, 2011.
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Jakarta: Ufuk Press, 2012.
Suprianti, Dhia.Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA
diakses dari http://dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-
eksperimen-dalam-pembelajaran-ipa/ pada tanggal 03 Feb 2013.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Cet.
15Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
---------------------Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Cet. Ke-16
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Widodo, Ari, dkk.Pendidikan IPA Di SD, Bandung: UPI PRESS, 2007.
Winataputra,Udin S. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka,
2005.
Yamin,Martinis.Kiat Membelajarkan Siswa,Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.
Zulfiani,dkk.Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
LAMPIRAN I

Lampiran 1.1 Kisi-Kisi Instrumen

Soal Uji Coba Instrumen

Hasil Anates

Kisi-Kisi Tabel Instrumen Valid

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen
Lampiran 1.1

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI BENDA DAN SIFAT
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Satuan Pendidikan : SDN 14 Pondok Labu Alokasi Waktu : 2 x 30 menit


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah soal : 45 PG
Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses

Kompetensi Konsep Indikator Naskah Soal Jenjang Kunci


Dasar Pembelajaran Kognitif Jawaban
4.1 Sifat Bahan Menjelaskan sifat bahan 1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat disebut C1 Bahan-bahan yang
Mendeskripsikan dengan bahan … menyusun tali adalah
hubungan antara penyusunnya a. serat c. kain serat. Serat merupakan
sifat bahan b. benang d. tali bagian dasar dari tali
dengan bahan dan bentuknya berupa
penyusunnya, untaian yang tidak
misalnya dapat dipisah lagi.
benang, kain, Gabungan dari
dan kertas beberapa serat akan
membentuk benang.
Jawaban : B
2. Kayu banyak digunakan untuk peralatan dapur. Hal C2 Kayu memiliki sifat
ini disebabkan karena … tidak menghantarkan
a. kayu memiliki sifat kuat panas. Oleh karena itu,
b. kayu memiliki sifat lentur perabot dapur yang
c. kayu tidak menghantarkan panas biasa digunakan di
d. kayu mudah sekali patah rumah banyak
mengguanakan kayu
sebagai gagangnya.
Jawaban : C
3. Berikut ini contoh-contoh serat alam, kecuali … C2 Serat alam berasal dari
a. serat ijuk c. serat nilon alam, contohnya serat
b. serat sutra d. serat wol kapas, serat ijuk, serat
wol. Yang tidak
termasuk serat alam
adalah serat nilon
karena terbuat dari
serat sintetis (buatan).
Jawaban : C
4. Sifat benang yang paling kuat terdapat pada … C1 Benang laying-layang
a. benang jahit c. kain songket tersusun dari senar.
b. benang sulaman d. benang layang-layang Senar merupakan serat
yang berasal dari
plastic sehingga
benang laying-layang
lebih kuat
dibandingkan benag
jahit, sulaman dan kain
songket yang terbuat
dari serat kapas.
Jawaban : D
5. Perhatikan gambar berikut: C3 Serat wol merupakan
serat yang berasal dari
bulu domba.
Jawaban : D
Rambut atau bulu hewan tersebut dapat
menghasilkan serat …
a. kapas c. sutra
b. rami d. wol

6. Perhatikan gambar berikut: C3 Benang nilon dibuat


dari bahan sintetis
sehingga lebih cocok
digunakan pada alat
pancing. Berbeda
dengan benang jahit,
benang kasur dan wol
yang terbuat dari serat
alami.
Jawaban : C
Jenis benang yang tepat untuk digunakan pada alat
tersebut adalah …
a. wol c. nilon
b. jahit d. kasur

Mengidentifikasi 7. Benang nilon terbuat dari bahan … C1 Benang nilon


hubungan antara sifat a. hewan c. serat kayu merupakan benang
dengan bahan b. tumbuhan d. sintetis yang dibuat dari bahan
penyusunnya sintetis (buatan).
Jawaban : D
8. Bahan yang memiliki sifat lentur, kenyal, tidak C2 Karet memiliki sifat
menghantarkan listrik, panas, kuat, dan mudah lentur, kenyal, tidak
dibentuk adalah … menghantarkan listrik,
a. karet c. kayu
panas, kuat, dan
b. kaca d. benang
mudah dibentuk.
Jawaban : A
9. Kertas tahan air karena adanya lapisan plastik pada C1 Kertas minyak
permukaannya disebut kertas … merupakan kertas
a. HVS c. karton tahan air yang terdapat
b. manila d. minyak
lapisan plastic
dipermukaannya.
Jawaban : D
10. Bahan yang memiliki sifat tembus pandang, mudah C2 Kaca memiliki sifat
pecah tetapi mudah dibentuk, dan warnanya bening tembus pandang,
adalah … mudah dibentuk,
a. kayu c. batu mudah pecah dan
b. kaca d. benang warnanya bening.
Jawaban : B

11. Pernyataan berikut ini benar, kecuali … C3 Benda-benda yang kita


a. sebuah benda dapat dibuat dari berbagai gunakan terbuat dari
jenis benda bahan dengan sifat
b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat dari jenis
tertentu. Pemilihan
bahan yang sama
c. jenis benda yang sama dapat dibuat dari jenis bahan sesuai dengan
bahan yang berbeda kegunaannya. Sifat
d. berbagai jenis benda hanya dapat dibuat suatu bahan tergantung
dari satu macam bahan dari penyusunnya.
Sifat bahan meliputi
kekuatan, kelenturan,
halus atau kasar. Suatu
benda dibuat
berdasarkan sifat-sifat
bahan tersebut. Tidak
mungkin suatu benda
yang memiliki banyak
fungsi hanya disusun
satu macam bahan
saja.
Jawaban : D

12. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa jenis C3 Tisu merupakan bahan
kertas, diperoleh hasil berikut : yang sangat tipis dan
lembut sehingga ketika
Jenis kertas Air yang diserap dimasukkan ke dalam
I +++ air maka akan
II ++ menyerap banyak air.
III ++++
IV + Jawaban : C
*tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap

Jenis kertas yang paling cocok untuk bahan tisu


yaitu …
a. I c. III
b. II d. IV
Menyebutkan sifat-sifat 13. Perabot di rumah yang disusun oleh bahan berupa C1 Cermin rias
bahan di lingkungan kaca adalah … merupakan salah satu
sekitar berdasarkan a. kursi c. lemari contoh perabot rumah
bahan penyusunnya b. meja d. cermin rias
tangga yang disusun
dari kaca sedangkan
kursi, meja dan lemari
disusun dari kayu.
Jawaban : D
14. Karpet, gorden, sajadah, baju, dan celana C2 Tali merupakan
merupakan benda-benda yang disusun oleh gabungan dari
kumpulan-kumpulan tali, yaitu … beberapa benang yang
a. benang c. kain menjadi satu. Karpet,
b. wol d. kaca gorden, sajadah, baju
dan celana merupakan
benda-benda yang
disusun oleh
kumpulan-kumpulan
tali, yaitu benang.
Jawaban : A
15. Baju seragam sekolah terbuat dari kain … C1 Kain katun banyak
a. katun c. wol digunakan untuk
b. sutra d. sintetis membuat pakaian.
Salah satunya adalah
seragam sekolah.
Pakaian yang terbuat
dari bahan kapas atau
kain katun relative
lebih nyaman
dikenakan karena
mudah menyerap
keringat.
Jawaban : A
16. Kain katun banyak dipilih untuk bahan pakaian C2 Kain katun merupakan
daripada nilon, karena kain katun … kain yang terbuat dari
a. lebih tahan air bahan kapas. Serat
b. bersifat menyerap keringat
kapas memiliki sifat
c. lentur dan mudah di cuci
yang lentur, lembut,
d. mudah di jahit
serta mudah menyerap
air. Oleh karena itu,
serat dari bahan kapas
banyak digunakan
untuk membuat
pakaian karena mudah
menyerap keringat.
Jawaban : B
Kompetensi Konsep Indikator Naskah Soal Jenjang Kunci
Dasar Pembelajaran Kognitif Jawaban
17. Sebuah benda mempunyai permukaan halus dan C3 Benda yang
mengkilap, maka pernyataan di bawah ini yang mempunyai
paling tepat untuk benda tersebut adalah … permukaan halus dan
a. benda itu mudah pecah mengkilap adalah
b. benda itu tahan terhadap panas kaca. Kaca memiliki
c. sangat baik memantulkan cahaya sifat tembus pandang,
d. sangat baik menghantarkan listrik bening dan mudah
pecah.
Jawaban : A
4.2 Faktor Menjelaskan sifat-sifat 18. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat … C1 Jas hujan terbuat dari
Menyimpulkan Perubahan benda a. kedap air c. menyerap air bahan plastik. Plastik
hasil Sifat Benda b. menyerap panas d. tidak mudah kusut bersifat kedap air atau
penyelidikan
tahan air.
tentang
perubahan Jawaban : A
sifat benda, 19. Kapur tulis dapat digores dengan kuku karena … C2 Kekerasan adalah
baik sementara a. kapur tulis bersifat keras kemampuan suatu
atau tetap b. kapur tulis bersifat lentur benda untuk menahan
c. kuku bersifat keras
goresan. Kuku dapat
d. kuku bersifat lentur
menggores kapur
berarti kuku bersifat
keras.
Jawaban : C
20. Ban sepeda dibuat dari bahan karet karena C1 Karet merupakan
memiliki sifat … bahan yang banyak
a. kuat c. anti gores digunakan untuk
b. lentur d. mudah patah
pembuatan ban
kendaraan bermotor
karena karet memiliki
sifat lentur, kuat atau
tahan lama.
Jawaban : B
21. Berikut yang akan terjadi ketika sampah dibakar, C2 Ketika sampah dibakar
kecuali … maka yang akan
a. bentuknya berubah terjadi adalah terhirup
b. terhirup bau busuk
bau busuk, warna
c. bentuknya tidak berubah
d. warna sampah berubah sampah berubah dan
bentuknya pun juga
berubah.
Jawaban : C
22. Benang yang terbuat dari serat nilon memiliki C3 Sifat suatu bahan
kekuatan yang lebih baik dibandingkan benang tergantung dari
yang terbuat dari serat wol. Ini menunjukkan penyusunnya. Serat
bahwa … nilon merupakan serat
a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh bentuknya
b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh warnanya yang terbuat dari
c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh jenis bahan sintetis
bahan yang menyusun benda tersebut sedangkan serat wol
d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh benda itu terbuat dari bulu
sendiri hewan. Serat yang
terbuat dari bahan
sintetis lebih kuat
dibandingkan serat
yang terbuat dari bulu
hewan.
Jawaban : C
23. Berikut ini merupakan sifat-sifat benda yaitu: C3 Kayu memiliki sifat
1. kuat 4. penghantar listrik tidak menghantarkan
2. lentur 5. mudah dibentuk panas, kuat dan mudah
3. tahan panas
dibentuk.
Yang termasuk sifat-sifat kayu adalah …
Jawaban : D
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 5

Mengidentifikasi 24. Pada proses pembusukkan perubahan yang terjadi C1 Pada proses
perubahan sifat benda meliputi kekerasan, bau, dan … pembusukkan
dan faktor-faktor yang a. bentuk perubahan yang terjadi
b. rasa
mempengaruhinya adalah kekerasan, bau,
c. warna
d. jawaban a dan c benar bentuk dan warna.
Jawaban : D
25. Berikut ini merupakan perubahan sifat benda C3 Pemanasan
mengakibatkan
terjadinya perubahan
wujud benda.
: 1. Contohnya adalah es
krim meleleh setelah
mengalami pemanasan
sedangkan air
2.
menguap setelah
mengalami
pemanasan.
3. Jawaban : C

4.
Perubahan sifat benda yang dipengaruhi oleh
pemanasan adalah …
a. 1 dan 4 c. 1 dan 2
b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

26. Di bawah ini yang merupakan faktor-faktor yang C2 Faktor-faktor


dapat membuat benda mengalami perubahan, perubahan sifat benda
kecuali … diantaranya
a. pembusukkan c. pencairan
b. pemanasan d. pendinginan pemanasan,
pendinginan,
pembusukkan,
perkaratan,
pembakaran.
Jawaban : C
27. Perubahan wujud benda dari zat cair menjadi zat C1 Pendinginan
padat disebabkan karena proses … menyebabkan benda
a. pembakaran c. pendinginan mengalami perubahan
b. pemanasan d. perkaratan
wujud yaitu zat cair
menjadi zat padat.
Jawaban : C
28. Perhatikan gambar di bawah ini: C3 Lilin yang dipanaskan
akan mengalami
perubahan wujud
menjadi cair,
bentuknya meleleh dan
waranya berubah
menjadi putih bening.
Jawaban : A
Sina melakukan sebuah eksperimen. Ia ingin
melakukan percobaan mengenai perubahan sifat
benda. Salah satu bahan yang digunakan adalah
lilin. Sina menyalakan lilin tersebut dengan korek
api. Hal yang terjadi setelah lilin dipanaskan oleh
Sina adalah …
a. lilin berwujud cair, bentuknya meleleh
dan warnanya putih bening
b. lilin berwujud padat, berbentuk
silinder, warnanya putih bening
c. lilin berwujud cair, bentuknya silinder,
warnanya putih kusam
d. lilin berwujud padat, bentuknya meleleh, dan
warnanya putih bening

29. Benda-benda berikut ini dapat mengalami proses C2 Proses perkaratan akan
perkaratan apabila terkena air atau uap air dalam terjadi jika sebuah
waktu yang lama, kecuali … bendadidiamkan dan
terkena air dan panas
matahari dalam waktu
yang lama. Contoh:
a.
besi, rantai sepeda,
tiang listrik, logam.
Jawaban : A

b.

c.

d.
Kompetensi Konsep Indikator Naskah Soal Jenjang Kunci
Dasar Pembelajaran Kognitif Jawaban
4.2 Perubahan Menjelaskan pengertian 30. Perubahan benda yang dapat kembali ke wujud C1 Perubahan sementara
Menyimpulkan Sifat Benda perubahan sifat benda semula disebut … adalah perubahan
hasil baik sementara maupun a. perubahan sementara benda yang dapat
penyelidikan b.. perubahan tetap
tetap kembali ke wujud
tentang c. perubahan bentuk
perubahan d. perubahan warna semula.
sifat benda, Jawaban : A
baik sementara 31. Pernyataan yang tidak tepat mengenai perubahan C2 Perubahan tetap atau
atau tetap tetap adalah … perubahan kimia
a. perubahan tetap merupakan perubahan merupakan perubahan
yang tidak dapat kembali ke wujud semula
yang tidak dapat
b. perubahan tetap menghasilkan zat baru
c. perubahan tetap merupakan perubahan kembali ke bentuk
yang dapat kembali ke wujud semula semula. Perubahan ini
d. perubahan tetap disebut juga perubahan kimia menghasilkan zat baru.
Jawaban : C
32. Perhatikan pernyataan di bawah ini : C3 Perubahan bersifat
1. perubahan yang dapat kembali ke bentuk semula sementara adalah
2. perubahan yang tidak menghasilkan zat baru perubahan benda yang
3. perubahan yang tidak dapat kembali ke
dapat kembali ke
bentuk semula
4. perubahan yang menghasilkan zat baru wujud semula dan
Yang termasuk pengertian dari perubahan sifat tidak menghasilkan zat
sementara yaitu … baru.
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 Jawaban : A
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

33. Pernyataan yang tepat mengenai perubahan C2 Perubahan sementara


sementara adalah … adalah perubahan
a. perubahan sementara menghasilkan zat baru benda yang dapat
b. perubahan sementara merupakan perubahan kembali ke wujud
benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula.
semula Jawaban : D
c. perubahan sementara disebut juga perubahan
kimia
d. perubahan sementara merupakan perubahan
benda yang dapat kembali ke wujud semula

Membedakan perubahan 34. Perhatikan gambar berikut: C1 Perubahan tetap bisa


sifat baik sementara juga disebut dengan
maupun tetap perubahan kimia
karena perubahan tetap
menghasilkan zat baru.
Jawaban : C
Kayu yang dibakar akan mengalami perubahan
yang bersifat tetap. Perubahan tetap bisa disebut
juga dengan …
a. perubahan fisika
b. perubahan bentuk
c. perubahan kimia
d. perubahan warna

35. Salah satu ciri perubahan benda yang bersifat tetap C2 Ciri dari perubahan
adalah … bersifat tetap yaitu
a. dapat kembali ke bentuk semula menghasilkan zat baru
b. tidak menghasilkan zat baru
dan tidak dapat
c. tidak terjadi perubahan bentuk
d. tidak dapat kembali ke bentuk semula kembali ke bentuk
semula.
Jawaban : D

36. Perhatikan pernyataan di bawah ini: C3 Perubahan bersifat


1. perubahan sifat sementara dapat kembali sementara adalah
ke bentuk semula perubahan yang dapat
2. perubahan sifat tetap tidak dapat kembali ke kembali ke bentuk
bentuk semula semula sedangkan
3. perubahan sifat sementara dan tetap perubahan bersifat
tidak menghasilkan zat baru tetap adalah perubahan
Pernyataan yang benar adalah … yang tidak dapat
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3 kembali ke bentuk
b. 1 dan 2 d. benar semua semula.
Jawaban : B
37. Perhatikan gambar berikut: C1 Perubahan sementara
bisa disebut juga
dengan perubahan
fisika karena tidak
menghasilkan zat baru.
Cokelat yang meleleh merupakan salah satu contoh Jawaban : D
dari perubahan fisika. Perubahan fisika biasa
disebut juga dengan …
a. perubahan bentuk
b. perubahan bau
c. perubahan tetap
d. perubahan sementara
38. Yang termasuk ciri dari perubahan sementara yaitu C2 Ciri dari perubahan
… bersifat sementara
a. dapat kembali ke bentuk semula adalah dapat kembali
b. tidak terjadi perubahan warna ke wujud semula.
c. tidak dapat kembali ke bentuk semula Jawaban : A
d. menghasilkan zat baru

39. Pernyataan yang benar mengenai perbedaan dari C2 Perubahan bersifat


perubahan tetap dan sementara yaitu … sementara adalah
a. perubahan tetap dan sementara akan perubahan yang dapat
menghasilkan zat baru kembali ke bentuk
b. perubahan tetap tidak menghasilkan zat baru semula dan tidak
sedangkan perubahan sementara menghasilkan menghasilkan zat baru
zat baru sedangkan perubahan
c. perubahan tetap menghasilkan zat baru tetap tidak dapat
sedangkan perubahan sementara tidak kembali ke wujud
menghasilkan zat baru semula tetapi
d. jawaban a, b, dan c benar menghasilkan zat baru.
Jawaban : C
Menyebutkan benda- 40. Perhatikan gambar! C2 Mentega jika
benda yang memiliki dipanaskan akan
perubahan sementara mencair / meleleh. Jika
maupun tetap mentega didiamkan
maka mentega akan
memadat kembali
Ibu ingin membuat kue. Hal yang pertama seperti semula.
dilakukan adalah mencairkan mentega. Mentega Jawaban : B
akan mencair ketika dipanaskan. Jika cairan
mentega kembali didinginkan oleh Ibu, yang terjadi
yaitu …
a. mentega menguap
b. mentega memadat kembali
c. mentega berubah menjadi minyak
d. mentega tidak mengalami perubahan
41. Berikut ini merupakan peristiwa perubahan sifat C3 Contoh dari peristiwa
benda yaitu: perubahan bersifat
sementara diantaranya
es krim dan lilin. Es
krim dan lilin jika
1. mengalami pemenasan
akan meleleh namun
sifat ini hanya
sementara. Karena es
krim ketika
didinginkan akan
2.
memadat kembali.
Begitu pula dengan
lilin.
Jawaban : B

3.

4.
Yang termasuk contoh peristiwa perubahan bersifat
sementara adalah …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

42. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada C1 Contoh peristiwa dari
peristiwa … perubahan bersifat
tetap terjadi pada
kertas yang dibakar
karena kertas yang
a. dibakar akan
menghasilkan zat baru.
Jawaban : C

b.

c.
d.

43. Plastik tidak dapat kembali ke wujud semula C3 Plastik yang dibakar
setelah dibakar. Ini menunjukkan bahwa … merupakan contoh dari
a. plastik mudah dibentuk perubahan bersifat
b. plastik tahan panas
tetap karena plastic
c. plastik tidak menghasilkan zat baru
d. plastik menghasilkan zat baru jika dibakar akan
menghasilkan zat baru.
Jawaban : D
44. Perubahan yang bersifat sementara terjadi pada C1 Contoh peristiwa
peristiwa … bersifat sementara
terjadi pada lilin yang
dibakar. Setelah api
dimatikan cairan lilin
akan memadat kembali
a. ke bentuk semula.
Artinya lilin tersebut
tidak menghasilkan zat
baru.
b. Jawaban : C

c.
d.

45. Perhatikan gambar berikut: C1 Batu es yang mencair


merupakan contoh dari
perubahan sementara.
Karena es yang
mencair akan kembali
padat jika dinginkan
Batu es yang mencair merupakan contoh dari kembali.
peristiwa … Jawaban : A
a. perubahan sementara
b. perubahan tetap
c. perubahan bentuk
d. perubahan warna
Lampiran 1.2
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ……………………………...


Hari/Tanggal : ....................................... Kelas : ...........................................

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar!

1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat


disebut …
a. serat c. kain
b. benang d. tali
2. Kayu banyak digunakan untuk peralatan
dapur. Hal ini disebabkan karena …
a. kayu memiliki sifat kuat
b. kayu memiliki sifat lentur
c. kayu tidak menghantarkan panas Jenis benang yang tepat untuk digunakan
d. kayu mudah sekali patah pada alat tersebut adalah …
3. Berikut ini contoh-contoh serat alam, a. wol c. nilon
kecuali … b. jahit d. kasur
a. serat ijuk c. serat nilon
7. Benang nilon terbuat dari bahan …
b. serat sutra d. serat wol
a. hewan c. serat kayu
4. Sifat benang yang paling kuat terdapat
b. tumbuhan d. sintetis
pada …
a. benang jahit 8. Bahan yang memiliki sifat lentur, kenyal,
b. benang sulaman tidak menghantarkan listrik, panas, kuat,
c. kain songket dan mudah dibentuk …
d. benang layang-layang a. karet c. kayu
5. Perhatikan gambar berikut: b. kaca d. benang
9. Kertas tahan air karena adanya lapisan
plastik pada permukaannya disebut kertas

a. HVS c. karton
b. manila d. minyak
10. Bahan yang memiliki sifat tembus
pandang, mudah dibentuk, mudah pecah,
Rambut atau bulu hewan tersebut dapat dan warnanya bening adalah …
menghasilkan serat … a. kayu c. batu
a. kapas c. sutra b. kaca d. benang
b. rami d. wol 11. Pernyataan berikut ini adalah benar,
6. Lihat gambar di bawah ini: kecuali …
a. sebuah benda dapat dibuat dari
berbagai jenis benda
b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat
dari jenis bahan yang sama
c. jenis benda yang sama dapat dibuat
dari jenis bahan yang berbeda
d. berbagai jenis benda hanya dapat
dibuat dari satu macam bahan
12. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa 20. Ban sepeda dibuat dari bahan karet karena
jenis kertas, diperoleh hasil berikut :
memiliki sifat …
Jenis kertas Air yang diserap
I +++ a. kuat c. anti gores
II ++ b. lentur d. mudah patah
III ++++ 21. Berikut yang akan terjadi ketika sampah
IV + dibakar, kecuali …
*tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap a. bentuknya berubah
b. terhirup bau busuk
Jenis kertas yang paling cocok untuk c. bentuknya tidak berubah
bahan tisu yaitu … d. warna sampah berubah
a. I c. III
b. II d. IV 22. Benang yang terbuat dari serat nilon
memiliki kekuatan yang lebih baik
13. Perabot di rumah yang disusun oleh bahan dibandingkan benang yang terbuat dari
berupa kaca adalah … serat wol. Ini menunjukkan bahwa …
a. kursi c. lemari a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
b. meja d. cermin rias bentuknya
14. Karpet, gorden, sajadah, baju, dan celana b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
merupakan benda-benda yang disusun warnanya
oleh kumpulan-kumpulan tali, yaitu … c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
a. benang c. kain jenis bahan yang menyusun benda
b. wol d. kaca tersebut
15. Baju seragam sekolah terbuat dari kain … d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
a. katun c. wol benda itu sendiri
b. sutra d. sintetis 23. Berikut ini merupakan sifat-sifat benda
16. Kain katun banyak dipilih untuk bahan yaitu:
pakaian daripada nilon, karena kain katun 1. kuat 4. penghantar listrik
… 2. lentur 5. mudah dibentuk
a. lebih tahan air 3. tahan panas
b. bersifat menyerap keringat Yang termasuk sifat-sifat kayu adalah …
c. lentur dan mudah di cuci a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
d. mudah di jahit b. 2 dan 3 d. 1 dan 5
17. Sebuah benda mempunyai permukaan 24. Pada proses pembusukkan perubahan yang
terjadi meliputi kekerasan, bau, dan …
halus dan mengkilap, maka pernyataan di
a. bentuk
bawah ini yang paling tepat untuk benda b. rasa
tersebut adalah … c. warna
a. benda itu mudah pecah d. jawaban a dan c benar
b. benda itu tahan terhadap panas 25. Berikut ini merupakan perubahan sifat
c. sangat baik memantulkan cahaya benda:
d. sangat baik menghantarkan listrik
18. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat
… 1.
a. kedap air
b. menyerap panas
c. menyerap air 2.
d. tidak mudah kusut
19. Kapur tulis dapat digores dengan kuku
karena … 3.
a. kapur tulis bersifat keras
b. kapur tulis bersifat lentur
c. kuku bersifat keras
d. kuku bersifat lentur 4.
Perubahan sifat benda yang dipengaruhi
oleh pemanasan adalah …
a. 1 dan 4 c. 1 dan 2
b. 2 dan 3 d. 3 dan 4
26. Di bawah ini yang merupakan faktor- b.
faktor yang dapat membuat benda
mengalami perubahan, kecuali …
a. pembusukkan c. pencairan
b. pemanasan d. pendinginan
27. Perubahan wujud benda dari zat cair c.
menjadi zat padat disebabkan karena
proses …
a. pembakaran
b. pemanasan
c. pendinginan d.
d. perkaratan 30. Perubahan benda yang dapat kembali ke
28. Perhatikan gambar berikut! wujud semula disebut …
a. perubahan sementara
b.. perubahan tetap
c. perubahan bentuk
d. perubahan warna
31. Pernyataan yang tidak tepat mengenai
perubahan tetap adalah …
a. perubahan tetap merupakan perubahan
Sina melakukan sebuah eksperimen. Ia yang tidak dapat kembali ke wujud
ingin melakukan percobaan mengenai semula
b. perubahan tetap menghasilkan zat baru
perubahan sifat benda. Salah satu bahan
c.perubahan tetap merupakan perubahan
yang digunakan adalah lilin. Sina yang dapat kembali ke wujud semula
menyalakan lilin tersebut dengan korek d. perubahan tetap disebut juga perubahan
api. Hal yang terjadi setelah lilin kimia
dipanaskan adalah … 32. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
a. lilin berwujud cair, bentuknya 1. perubahan yang dapat kembali
meleleh dan warnanya putih bening ke bentuk semula
2. perubahan yang tidak menghasilkan zat
b. lilin berwujud padat, berbentuk
baru
silinder, warnanya putih bening 3. perubahan yang tidak dapat kembali ke
c. lilin berwujud cair, bentuknya bentuk semula
silinder, warnanya putih kusam 4. perubahan yang menghasilkan zat baru
d. lilin berwujud padat, bentuknya Yang termasuk pengertian dari perubahan
meleleh, dan warnanya putih bening sifat sementara yaitu …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
29. Benda-benda berikut ini dapat mengalami
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
proses perkaratan apabila terkena air atau
uap air dalam waktu yang lama, kecuali … 33. Pernyataan yang tepat mengenai
perubahan sementara adalah …
a. perubahan sementara menghasilkan zat
baru
b. perubahan sementara merupakan
a. perubahan benda yang tidak dapat
kembali ke wujud semula
c. perubahan sementara disebut juga
perubahan kimia
d. perubahan sementara merupakan b. perubahan bau
perubahan benda yang dapat kembali c. perubahan tetap
ke wujud semula d. perubahan sementara
38. Yang termasuk ciri dari perubahan
sementara yaitu …
a. dapat kembali ke bentuk semula
b. tidak terjadi perubahan warna
c. tidak dapat kembali ke bentuk semula
d. menghasilkan zat baru
34. Perhatikan gambar di bawah ini! 39. Pernyataan yang benar mengenai
perbedaan dari perubahan tetap dan
sementara yaitu …
a. perubahan tetap dan sementara akan
menghasilkan zat baru
Kayu yang dibakar akan mengalami b. perubahan tetap tidak menghasilkan zat
perubahan yang bersifat tetap. Perubahan baru sedangkan perubahan sementara
tetap bisa disebut juga dengan … menghasilkan zat baru
a. perubahan fisika c. perubahan tetap menghasilkan zat baru
b. perubahan bentuk sedangkan perubahan sementara tidak
c. perubahan kimia menghasilkan zat baru
d. perubahan warna d. jawaban a, b, dan c benar
35. Salah satu ciri perubahan benda yang 40. Perhatikan gambar!
bersifat tetap adalah …
a. dapat kembali ke bentuk semula
b. tidak menghasilkan zat baru
c. tidak terjadi perubahan bentuk
d. tidak dapat kembali ke bentuk semula Ibu ingin membuat kue. Hal yang pertama
36. Perhatikan pernyataan di bawah ini: dilakukan adalah mencairkan mentega.
1. perubahan sifat sementara Mentega akan mencair ketika dipanaskan.
dapat kembali ke bentuk Jika cairan mentega kembali didinginkan
semula oleh Ibu, yang terjadi yaitu …
2. perubahan sifat tetap tidak a. mentega menguap
dapat kembali ke bentuk b. mentega memadat kembali
c. mentega berubah menjadi minyak
semula
d. mentega tidak mengalami perubahan
3. perubahan sifat sementara dan 41. Berikut ini merupakan peristiwa
tetap tidak menghasilkan zat baru perubahan sifat benda yaitu:
Pernyataan yang benar adalah …
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 2 d. benar semua
37. Perhatikan gambar di bawah ini!
1.

Cokelat yang meleleh merupakan salah


2.
satu contoh dari perubahan fisika.
Perubahan fisika biasa disebut juga
dengan …
a. perubahan bentuk
3. c.

4. d.
Yang termasuk contoh peristiwa
perubahan bersifat sementara adalah …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
42. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada
peristiwa … 45. Lihat gambar di bawah ini!

a.
Batu es yang mencair merupakan contoh
dari peristiwa …
a. perubahan sementara
b. b. perubahan tetap
c. perubahan bentuk
d. perubahan warna

c.

d.
43. Plastik tidak dapat kembali ke wujud
semula setelah dibakar. Ini menunjukkan
bahwa …
a. plastik mudah dibentuk
b. plastik tahan panas
c. plastik tidak menghasilkan zat baru
d. plastik menghasilkan zat baru
44. Perubahan yang bersifat sementara terjadi
pada peristiwa …

a.

b.
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 30
Jumlah butir = 45
Bobot jwb benar = 1
Bobot jwb salah = 0
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 30 15 0 30 30
2 32 13 0 32 32
3 22 23 0 22 22
4 22 23 0 22 22
5 30 15 0 30 30
6 23 22 0 23 23
7 22 23 0 22 22
8 21 24 0 21 21
9 31 14 0 31 31
10 15 30 0 15 15
11 21 24 0 21 21
12 24 21 0 24 24
13 23 22 0 23 23
14 28 17 0 28 28
15 19 26 0 19 19
16 22 23 0 22 22
17 27 18 0 27 27
18 22 23 0 22 22
19 14 31 0 14 14
20 29 16 0 29 29
21 34 11 0 34 34
22 21 24 0 21 21
23 19 26 0 19 19
24 17 28 0 17 17
25 14 31 0 14 14
26 32 13 0 32 32
27 25 20 0 25 25
28 18 27 0 18 18
29 9 36 0 9 9
30 37 8 0 37 37

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 23,43
Simpang Baku= 6,56
KorelasiXY= 0,65
Reliabilitas Tes= 0,79
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 14 15 29
2 15 16 31
3 11 11 22
4 11 11 22
5 17 12 29
6 11 12 23
7 10 12 22
8 12 8 20
9 15 15 30
10 6 8 14
11 12 9 21
12 12 12 24
13 11 12 23
14 15 12 27
15 12 6 18
16 11 11 22
17 13 13 26
18 11 11 22
19 8 5 13
20 15 13 28
21 16 17 33
22 11 10 21
23 9 9 18
24 5 12 17
25 7 6 13
26 14 17 31
27 16 8 24
28 9 8 17
29 5 4 9
30 16 21 37

Kel Unggul & Asor


=================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 37 1 - - 1 1 - 1 1 1 1 1
2 34 1 - 1 1 1 1 - 1 1 - 1
3 32 1 - - - 1 1 1 1 1 1 1
4 32 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 -
5 31 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1
6 30 1 - - - 1 1 1 1 1 1 1
7 30 1 - - 1 - 1 1 1 1 1 1
8 29 - 1 1 - 1 1 1 1 1 - -
Jml Jwb Benar 7 2 3 4 7 7 7 8 8 6 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1
2 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 - 1 1 - 1 - 1 1 1 1
4 1 - 1 1 1 1 1 - 1 1 - 1
5 - 1 1 1 1 - 1 - 1 1 1 1
6 1 1 - 1 1 - 1 - 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 -
8 1 1 - 1 1 - 1 1 - 1 1 -
Jml Jwb Benar 7 6 4 8 8 4 8 4 6 8 6 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35


1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - 1
2 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1
3 - 1 - 1 1 1 1 1 - - 1 1
4 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - 1
5 1 - - 1 1 1 1 - - 1 - 1
6 - 1 - 1 1 1 1 1 - - - -
7 1 1 1 1 1 1 1 - 1 - - -
8 1 - - 1 1 1 1 - 1 1 - 1
Jml Jwb Benar 4 5 4 8 6 8 8 5 5 5 1 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45


1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 -
2 1 - 1 - - 1 1 1 1 1
3 - 1 1 - 1 1 1 - 1 1
4 1 1 1 - - 1 - 1 - 1
5 - - 1 - - - 1 1 1 1
6 - 1 1 - 1 1 1 - 1 1
7 - - 1 - 1 - - - 1 1
8 1 - 1 - - 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar 4 4 8 1 3 6 6 4 7 7
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 19 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 -
2 19 1 1 1 - - 1 1 1 - 1 -
3 18 1 - - - 1 1 1 - - - -
4 17 1 - - - - - - 1 - 1 -
5 15 - 1 - 1 - 1 1 1 - 1 1
6 14 - - 1 1 - - - 1 - - -
7 14 - 1 1 1 - - - - 1 - 1
8 9 - - 1 1 1 - - - - - -
Jml Jwb Benar 4 4 5 4 2 4 3 5 1 4 2

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23


1 - - 1 - 1 - - - 1 - - 1
2 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 - 1
3 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1
4 - 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1
5 - 1 - - - - - 1 - 1 - -
6 1 1 1 1 - - - - - - - -
7 - 1 1 - - - - - - - 1 -
8 - - - - 1 - 1 - 1 1 - -
Jml Jwb Benar 3 5 5 4 3 2 3 3 2 3 1 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35


1 - - - - - 1 1 - 1 1 1 -
2 - - - - - - - - - - 1 -
3 - - - 1 - 1 1 - - - 1 -
4 1 - - 1 - - - 1 - 1 - 1
5 1 - - 1 - 1 - 1 - - - -
6 - - 1 - 1 1 - - 1 - - -
7 1 1 - - 1 - - - - - - -
8 - - - - 1 - - - - - - -
Jml Jwb Benar 3 1 1 3 3 4 2 2 2 2 3 1

No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45


1 1 - 1 - - 1 - - - 1
2 - - - 1 - - 1 - - 1
3 1 - - - 1 - 1 - - 1
4 - - - 1 1 1 - - - -
5 - - - - - - - - - 1
6 - - 1 - - 1 - - - 1
7 - - 1 1 - - - - - 1
8 - - - - - 1 - - - -
Jml Jwb Benar 2 0 3 3 2 4 2 0 0 6

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 7 4 3 37,50
2 2 4 -2 -25,00
3 3 5 -2 -25,00
4 4 4 0 0,00
5 7 2 5 62,50
6 7 4 3 37,50
7 7 3 4 50,00
8 8 5 3 37,50
9 8 1 7 87,50
10 6 4 2 25,00
11 6 2 4 50,00
12 7 3 4 50,00
13 6 5 1 12,50
14 4 5 -1 -12,50
15 8 4 4 50,00
16 8 3 5 62,50
17 4 2 2 25,00
18 8 3 5 62,50
19 4 3 1 12,50
20 6 2 4 50,00
21 8 3 5 62,50
22 6 1 5 62,50
23 6 4 2 25,00
24 4 3 1 12,50
25 5 1 4 50,00
26 4 1 3 37,50
27 8 3 5 62,50
28 6 3 3 37,50
29 8 4 4 50,00
30 8 2 6 75,00
31 5 2 3 37,50
32 5 2 3 37,50
33 5 2 3 37,50
34 1 3 -2 -25,00
35 6 1 5 62,50
36 4 2 2 25,00
37 4 0 4 50,00
38 8 3 5 62,50
39 1 3 -2 -25,00
40 3 2 1 12,50
41 6 4 2 25,00
42 6 2 4 50,00
43 4 0 4 50,00
44 7 0 7 87,50
45 7 6 1 12,50

TINGKAT KESUKARAN
=================

Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 21 70,00 Sedang
2 16 53,33 Sedang
3 14 46,67 Sedang
4 15 50,00 Sedang
5 21 70,00 Sedang
6 24 80,00 Mudah
7 17 56,67 Sedang
8 22 73,33 Mudah
9 20 66,67 Sedang
10 23 76,67 Mudah
11 11 36,67 Sedang
12 17 56,67 Sedang
13 23 76,67 Mudah
14 17 56,67 Sedang
15 22 73,33 Mudah
16 15 50,00 Sedang
17 14 46,67 Sedang
18 21 70,00 Sedang
19 17 56,67 Sedang
20 20 66,67 Sedang
21 19 63,33 Sedang
22 13 43,33 Sedang
23 18 60,00 Sedang
24 15 50,00 Sedang
25 9 30,00 Sukar
26 6 20,00 Sukar
27 21 70,00 Sedang
28 18 60,00 Sedang
29 20 66,67 Sedang
30 22 73,33 Mudah
31 9 30,00 Sukar
32 15 50,00 Sedang
33 8 26,67 Sukar
34 9 30,00 Sukar
35 9 30,00 Sukar
36 9 30,00 Sukar
37 8 26,67 Sukar
38 18 60,00 Sedang
39 7 23,33 Sukar
40 13 43,33 Sedang
41 22 73,33 Mudah
42 13 43,33 Sedang
43 6 20,00 Sukar
44 9 30,00 Sukar
45 17 56,67 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi
1 0,405 Sangat Signifikan
2 -0,165 -
3 -0,208 -
4 -0,108 -
5 0,382 Sangat Signifikan
6 0,369 Sangat Signifikan
7 0,403 Sangat Signifikan
8 0,426 Sangat Signifikan
9 0,617 Sangat Signifikan
10 0,257 -
11 0,442 Sangat Signifikan
12 0,434 Sangat Signifikan
13 0,110 -
14 0,069 -
15 0,508 Sangat Signifikan
16 0,449 Sangat Signifikan
17 0,248 -
18 0,484 Sangat Signifikan
19 0,100 -
20 0,387 Sangat Signifikan
21 0,416 Sangat Signifikan
22 0,337 Signifikan
23 0,255 -
24 0,067 -
25 0,407 Sangat Signifikan
26 0,393 Sangat Signifikan
27 0,495 Sangat Signifikan
28 0,055 -
29 0,420 Sangat Signifikan
30 0,636 Sangat Signifikan
31 0,384 Sangat Signifikan
32 0,284 Signifikan
33 0,415 Sangat Signifikan
34 -0,055 -
35 0,565 Sangat Signifikan
36 0,373 Sangat Signifikan
37 0,380 Sangat Signifikan
38 0,434 Sangat Signifikan
39 -0,037 -
40 0,150 -
41 0,169 -
42 0,442 Sangat Signifikan
43 0,535 Sangat Signifikan
44 0,666 Sangat Signifikan
45 0,205 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:


df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA
No Butir a b c d *
1 3++ 21** 3++ 3++ 0
2 8- 5++ 16** 1-- 0
3 12--- 14** 4+ 0-- 0
4 10-- 0-- 5++ 15** 0
5 8--- 0-- 1- 21** 0
6 4-- 0-- 24** 2++ 0
7 10--- 0-- 3+ 17** 0
8 22** 2+ 0-- 6--- 0
9 10--- 0-- 0-- 20** 0
10 7--- 23** 0-- 0-- 0
11 13--- 0-- 6++ 11** 0
12 13--- 0-- 17** 0-- 0
13 7--- 0-- 0-- 23** 0
14 17** 0-- 3+ 10--- 0
15 22** 0-- 3++ 5-- 0
16 12--- 15** 3+ 0-- 0
17 14** 6++ 4+ 6++ 0
18 21** 2+ 2+ 5- 0
19 17** 4++ 0-- 9--- 0
20 10--- 20** 0-- 0-- 0
21 6- 0-- 19** 5+ 0
22 3+ 0-- 13** 14--- 0
23 11--- 0-- 1-- 18** 0
24 12--- 0-- 3+ 15** 0
25 0-- 0-- 9** 21--- 0
26 14- 0-- 6** 10++ 0
27 4+ 0-- 21** 5- 0
28 18** 0-- 0-- 12--- 0
29 20** 0-- 0-- 10--- 0
30 22** 0-- 0-- 8--- 0
31 8++ 0-- 9** 13-- 0
32 15** 0-- 0-- 15--- 0
33 4+ 0-- 18--- 8** 0
34 12- 0-- 9** 9+ 0
35 5+ 0-- 16--- 9** 0
36 21--- 9** 0-- 0-- 0
37 11+ 0-- 11+ 8** 0
38 18** 5++ 4++ 3+ 0
39 13- 0-- 7** 10+ 0
40 9- 13** 0-- 8+ 0
41 3++ 22** 0-- 5-- 0
42 12--- 0-- 13** 5++ 0
43 18--- 0-- 6+ 6** 0
44 0-- 15--- 9** 6++ 0
45 17** 0-- 6+ 7- 0

Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
Lampiran 1.4

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI BENDA DAN SIFAT
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kompetensi Dasar Konsep Indikator Pembelajaran Tingkatan Kognitif ∑ %


Soal Soal
C1 C2 C3

4.1 Sifat Bahan Menjelaskan salah satu sifat bahan *1, 4 2, 3 *5,*6 6 13,4%
Mendeskripsikan dengan bahan penyusunnya
hubungan antara sifat
bahan dan bahan Mengidentifikasi hubungan antara *7, *9 *8, 10 *11, *12 6 13,4%
penyusunnya misalnya salah satu sifat bahan dengan bahan
benang, kain, kertas penyusunnya

Menyebutkan contoh-contoh dari sifat 13, *15 14, *16 17 5 11,2%


bahan yang ada di lingkungan sekitar

4.2 Faktor Perubahan Menjelaskan salah satu dari sifat-sifat *18, *20 19, *21 *22, 23 6 13,4%
Menyimpulkan hasil Sifat Benda benda
penyelidikan tentang
perubahan sifat benda, Menyebutkan salah satu faktor 24, *27 *26, *29 *25, 28 6 13,4%
baik sementara maupun penyebab perubahan sifat benda
tetap
Perubahan Sifat Menjelaskan pengertian perubahan *30 *31,*33 *32 4 8,9%
Benda sifat benda

Membedakan perubahan sifat benda 34, *37 *35, *38, 39 *36 6 13,4%

Menyebutkan salah satu contoh dari *42, *44, 45 40 41, *43 6 13,4%
perubahan sifat benda

∑ Soal 16 16 13 45

% Soal 36% 36% 29% 100 100%

Ket. * = Soal Valid


Lampiran 1.5
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Item
Validitas Derajat Kesukaran Daya Pembeda Keputusan
No.
1 Valid Sedang Cukup Digunakan
2 Tidak Valid Sedang Sangat Buruk Tidak Digunakan
3 Tidak Valid Sedang Sangat Buruk Tidak Digunakan
4 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan
5 Valid Sedang Baik Digunakan
6 Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan
7 Valid Sedang Baik Digunakan
8 Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan
9 Valid Sedang Sangat Baik Digunakan
10 Tidak Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan
11 Valid Sedang Baik Digunakan
12 Valid Sedang Baik Digunakan
13 Tidak Valid Mudah Buruk Tidak Digunakan
14 Tidak Valid Sedang Sangat Buruk Tidak Digunakan
15 Valid Mudah Baik Digunakan
16 Valid Sedang Baik Digunakan
17 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan
18 Valid Sedang Baik Digunakan
19 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan
20 Valid Sedang Baik Tidak Digunakan
21 Valid Sedang Baik Digunakan
22 Valid Sedang Baik Digunakan
23 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan
24 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan
25 Valid Sukar Baik Digunakan
26 Valid Sukar Cukup Digunakan
27 Valid Sedang Baik Digunakan
28 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan
29 Valid Sedang Baik Digunakan
30 Valid Mudah Sangat Baik Tidak Digunakan
31 Valid Sukar Cukup Digunakan
32 Valid Sedang Cukup Digunakan
33 Valid Sukar Cukup Digunakan
34 Tidak Valid Sukar Sangat Buruk Tidak Digunakan
35 Valid Sukar Baik Digunakan
36 Valid Sukar Cukup Digunakan
37 Valid Sukar Baik Digunakan
38 Valid Sedang Baik Digunakan
39 Tidak Valid Sukar Sangat Buruk Tidak Digunakan
40 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan
41 Tidak Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan
42 Valid Sedang Baik Digunakan
43 Valid Sukar Baik Digunakan
44 Valid Sukar Sangat Baik Digunakan
45 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan
SOAL PRETEST – POSTTEST HASIL BELAJAR IPA
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ……………………………...


Hari/Tanggal : ....................................... Kelas : ...........................................

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar!
1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat
disebut … Jenis kertas yang paling cocok untuk
a. serat c. kain bahan tisu yaitu …
b. benang d. tali a. I c. III
b. II d. IV
2. Perhatikan gambar berikut:
7. Baju seragam sekolah terbuat dari kain …
a. katun c. wol
b. sutra d. sintetis
8. Kain katun banyak dipilih untuk bahan
pakaian daripada nilon, karena kain katun

a. lebih tahan air
Rambut atau bulu hewan tersebut dapat b. bersifat menyerap keringat
menghasilkan serat … c. lentur dan mudah di cuci
a. kapas c. sutra d. mudah di jahit
b. rami d. wol 9. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat

3. Benang nilon terbuat dari bahan … a. kedap air
a. hewan c. serat kayu b. menyerap panas
b. tumbuhan d. sintetis c. menyerap air
4. Kertas tahan air karena adanya lapisan d. tidak mudah kusut
plastik pada permukaannya disebut kertas 10. Berikut yang akan terjadi ketika sampah
… dibakar, kecuali …
a. bentuknya berubah
a. HVS c. karton b. terhirup bau busuk
b. manila d. minyak c. bentuknya tidak berubah
5. Pernyataan berikut ini adalah benar, d. warna sampah berubah
kecuali … 11. Benang yang terbuat dari serat nilon
a. sebuah benda dapat dibuat dari memiliki kekuatan yang lebih baik
berbagai jenis benda dibandingkan benang yang terbuat dari
b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat serat wol. Ini menunjukkan bahwa …
dari jenis bahan yang sama a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
c. jenis benda yang sama dapat dibuat bentuknya
dari jenis bahan yang berbeda b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
d. berbagai jenis benda hanya dapat warnanya
dibuat dari satu macam bahan c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh jenis
6. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa bahan yang menyusun benda tersebut
jenis kertas, diperoleh hasil berikut : d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh
Jenis kertas Air yang diserap benda itu sendiri
I +++
II ++
III ++++
IV +
*tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap
12. Berikut ini merupakan perubahan sifat
benda :

d.
1.
16. Pernyataan yang tidak tepat mengenai
perubahan tetap adalah …
a. perubahan tetap merupakan perubahan
2. yang tidak dapat kembali ke wujud
semula
b. perubahan tetap menghasilkan zat baru
3. c. perubahan tetap merupakan perubahan
yang dapat kembali ke wujud semula
d. perubahan tetap disebut juga perubahan
kimia
4. 17. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
Perubahan sifat benda yang dipengaruhi 1. perubahan yang dapat kembali ke
oleh pemanasan adalah … bentuk semula
a. 1 dan 4 c. 1 dan 2 2. perubahan yang tidak menghasilkan zat
b. 2 dan 3 d. 3 dan 4 baru
13. Di bawah ini yang merupakan faktor- 3. perubahan yang tidak dapat kembali ke
faktor yang dapat membuat benda bentuk semula
mengalami perubahan, kecuali … 4. perubahan yang menghasilkan zat baru
a. pembusukkan Yang termasuk pengertian dari perubahan
b. pemanasan sifat sementara yaitu …
c. pendinginan a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
d. perkaratan b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
14. Perubahan wujud benda dari zat cair 18. Pernyataan yang tepat mengenai
menjadi zat padat disebabkan karena
perubahan sementara adalah …
proses …
a. pembakaran a. perubahan sementara menghasilkan zat
b. pemanasan baru
c. pendinginan b. perubahan sementara merupakan
d. perkaratan perubahan benda yang tidak dapat
15. Benda-benda berikut ini dapat mengalami kembali ke wujud semula
proses perkaratan apabila terkena air atau c. perubahan sementara disebut juga
uap air dalam waktu yang lama, kecuali …
perubahan kimia
d. perubahan sementara merupakan
perubahan benda yang dapat kembali
ke wujud semula
a. 19. Salah satu ciri perubahan benda yang
bersifat tetap adalah …
a. dapat kembali ke bentuk semula
b. tidak menghasilkan zat baru
c. tidak terjadi perubahan bentuk
b. d. tidak dapat kembali ke bentuk semula

c.
20. Perhatikan pernyataan di bawah ini:
1. perubahan sifat sementara dapat
kembali ke bentuk semula
2. perubahan sifat tetap tidak dapat
kembali ke bentuk semula d.
3. perubahan sifat sementara dan tetap 24. Plastik tidak dapat kembali ke wujud
tidak menghasilkan zat baru semula setelah dibakar. Ini menunjukkan
Pernyataan yang benar adalah … bahwa …
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3 a. plastik mudah dibentuk
b. 1 dan 2 d. benar semua b. plastik tahan panas
c. plastik tidak menghasilkan zat baru
21. Perhatikan gambar di bawah ini!
d. plastik menghasilkan zat baru
25. Perubahan yang bersifat sementara terjadi
pada peristiwa …

Cokelat yang meleleh merupakan salah


satu contoh dari perubahan fisika.
a.
Perubahan fisika biasa disebut juga
dengan …
a. perubahan bentuk
b. perubahan bau
b.
c. perubahan tetap
d. perubahan sementara
22. Yang termasuk ciri dari perubahan
sementara yaitu … c.
a. dapat kembali ke bentuk semula
b. tidak terjadi perubahan warna
c. tidak dapat kembali ke bentuk semula
d. menghasilkan zat baru
d.
23. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada
peristiwa …

a.

b.

c.
LAMPIRAN II

Lampiran 2.1 RPP Kelas Eksperimen

2.2 RPP Kelas


Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SDN 14 Pondok Labu
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Hari/ Tanggal : 12 November 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke 1
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengenal sifat-sifat bahan dan penyusunnya
2. Mengidentifikasi hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya
3. Menyebutkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar berdasarkan bahan
penyusunnya
4. Membuktikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat bahan dan penyusunnya
2. Siswa dapat menunjukkan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya
3. Siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar
berdasarkan bahan penyusunnya
4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan mengenai sifat bahan
dengan bahan penyusunnya
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung
jawab
F. Materi Ajar

Sifat Bahan

Hubungan antara sifat bahan dengan


bahan penyusunnya

Benang Kain Kertas Plastik Karet

Berasal dari: Berasal dari: Berasal dari: Berasal dari: Berasal dari:
Kapas Kayuhewan) Hasil olahan minyak
Serat alami (tumbuhan/ Getah
bumi
pohon karet
Wol Serat sintetis
Sutra

Kaca

Berasal dari:
Hasil olahan dari tambang pasir kac

G. Metode / Strategi Pembelajaran


Metode eksperimen
H. Sumber Belajar dan Media
Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional, 2008.
2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Media: Penggaris plastik, penggaris kayu, penggaris logam, taplak meja kain,
taplak meja plastik, sendok plastik, sendok logam

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter
Pembelajaran
 Memulai pelajaran  Berdo’a bersama  Religius
dengan berdo’a
bersama
 Motivasi
 Memberikan ice  Mengikuti ice
breaking, kemudian breaking kemudian
mengkondisikan kelas duduk dengan rapih
dengan memperhatikan
sikap dan tempat duduk
siswa
Pendahuluan  Melakukan pretest,  Menjawab  Komunikatif
dengan menanyakan pertanyaan pretest
sifat-sifat bahan dan dari guru
penyusunnya yang ada
disekitar mereka.
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan tujuan  Disiplin
pembelajaran kepada pembelajaran yang  Rasa ingin
siswa serta manfaatnya disampaikan guru tahu
jika siswa mampu
menguasai materi
 Menbagi siswa menjadi  Berkumpul dengan  Disiplin
K 6 kelompok teman kelompoknya
e  Memberikan LKS  Menerima LKS yang  Kerja sama
g (terlampir) kepada diberikan guru,
i masing-masing kemudian
a kelompok, kemudian memperhatikan
t menjelaskan tata tertib penjelasan guru
a Eksplorasi dalam kerja kelompok
n  Menjelaskan isi LKS  Mendengarkan  Perhatian
(terlampir), mengenai penjelasan guru
I percobaan hubungan
n sifat benda berdasarkan
t bahan penyusunnya.
i  Membagikan alat-alat  Memulai kegiatan  Bertanggung
untuk percobaan percobaan untuk jawab
kepada masing-masing menyelidiki sifat
kelompok benda berdasarkan
bahan penyusunnya
dengan melihat
petunjuk yang ada
pada LKS (terlampir)
 Memerintahkan siswa  Menjawab  Kerja sama
untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan di LKS pertanyaan yang ada
yang telah diberikan pada LKS dengan
bersama berdiskusi, membuat
kelompoknya kesimpulan mengenai
sifat benda
berdasarkan bahan
penyusunnya
 Meminta masing-  Perwakilan kelompok
 Komunikatif
masing perwakilan maju ke depan kelas
Elaborasi kelompok untuk untuk menjelaskan
menjelaskan hasil hasil percobaannya.
percobaannya.
 Memberikan penjelasan  Mendengarkan  Rasa ingin
dengan membahas hasil penjelasan guru tahu
diskusi tiap-tiap
kelompok
Konfirmasi  Membuka sesi tanya  Bertanya hal-hal yang  Komunikatif
jawab bagi peserta belum dimengerti
didik yang belum
mengerti dan
memberikan penguatan
 Bersama peserta didik  Ikut menyimpulkan  Komunikatif
membuat kesimpulan materi yang telah
tentang materi yang dipelajari
telah dibahas
Penutup  Bertanggung
 Memberikan soal  Mengerjakan soal jawab
latihan latihan
 Membaca do’a  Membaca doa  Religius
bersama-sama.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan Tes Essay 1. Antara benang kapas dan 20
sifat-sifat bahan tertulis benang nilon, manakah
dan penyusunnya yang lebih kuat? Jelaskan
alasannya!
2. Mengapa kain katun, kain
wol, dan kain sutra 20
banyak digunakan untuk
membuat pakaian?
Jelaskan
alasanmu!
Mengidentifikasi Tes Essay 3. Jelaskan kelebihan yang
hubungan antara tertulis dimiliki karet 20
sifat bahan dibandingkan dengan
dengan bahan bahan-bahan lainnya!
penyusunnya
Menyebutkan Tes Essay 4. Sebutkan benda-benda di 20
sifat-sifat bahan tertulis rumahmu yang tersusun
di lingkungan atas kayu dan plastik?
sekitar 5. Sebutkan bahan apa saja
20
berdasarkan yang menyusun sebuah
bahan bola yang biasa digunakan
penyusunnya dalam pertandingan sepak
bola?

Kunci jawaban:
1. Benang kapas, karena benang kapas atau benang jahit terbuat dari bahan
kapas yang umumnya lebih kuat daripada benang nilon.
2. Karena kain katun, kain wol, dan kain sutra sama-sama memiliki sifat yang

mudah menyerap keringat, halus dan nyaman ketika dipakai.


3. Kelebihan yang dimiliki karet dibandingkan bahan lainnya adalah memiliki
sifat lentur, tidak menghantarkan listrik dan panas, kuat, dan mudah dibentuk.
4. Benda yang tersusun dari kayu: meja, lemari, kursi.
Benda yang tersusun dari plastik: botol minuman, piring plastik, gelas plastik.
5. Bola yang biasa digunakan di pertandingan sepak bola menggunakan
karet sebagai bahan penyusunnya.

Jakarta, 12 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Kartini. S.Pd Siti Riana


Nip.197106241999032001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SDN 14 Pondok Labu
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Hari/ Tanggal : 14 November 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke 2
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda,
baik sementara atau tetap
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengenal sifat-sifat benda
2. Mengidentifikasi perubahan sifat benda dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
3. Menunjukkan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat benda
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda
2. Siswa dapat mengkategorikan perubahan sifat benda beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya
3. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat
benda
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, perhatian, kerja sama,
tanggung jawab
F. Materi Ajar

Faktor Perubahan
Sifat Benda

Sifat benda meliputi: Faktor-faktor yang


1. Bentuk mempengaruhi perubahan sifat
2. Warna benda:
3. Kelenturan 1. Pemanasan
4. Kekerasan 2. Pendinginan
5. Bau 3. Pembakaran
4. Pembusukan
5. Perkaratan
6. Pemuaian dan penyusutan

G. Metode / Strategi Pembelajaran


Metode eksperimen
H. Sumber Belajar dan Media
Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Buah apel, karet gelang, plastik, koran, korek api, pisau cutter, lilin
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter
Pembelajaran
 Memulai pelajaran  Berdo’a bersama  Religius
dengan berdo’a
bersama
 Motivasi
 Memberikan ice  Mengikuti ice
breaking, kemudian breaking kemudian
mengkondisikan kelas duduk dengan rapih
dengan memperhatikan
sikap dan tempat duduk
siswa
Pendahuluan  Melakukan pretest,  Menjawab  Komunikatif
dengan menanyakan pertanyaan pretest
sifat-sifat bahan dan dari guru
penyusunnya yang ada
disekitar mereka.
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan tujuan  Disiplin
pembelajaran kepada pembelajaran yang  Rasa ingin
siswa serta manfaatnya disampaikan guru tahu
jika siswa mampu
menguasai materi
 Membagi siswa  Berkumpul dengan  Disiplin
menjadi 6 kelompok teman kelompoknya
 Memberikan LKS  Menerima LKS yang  Kerja sama
K
(terlampir) kepada diberikan guru,
e
masing-masing kemudian
g
kelompok, kemudian memperhatikan
i
menjelaskan tata tertib penjelasan guru
a
dalam kerja kelompok
t  Perhatian
 Menjelaskan isi LKS  Mendengarkan
a Eksplorasi
(terlampir), mengenai penjelasan guru
n
percobaan faktor
perubahan sifat benda
I
 Membagikan alat-alat  Memulai kegiatan  Kerja sama
n
untuk percobaan percobaan untuk
t
kepada masing-masing menyelidiki faktor
i
kelompok perubahan sifat benda
dengan melihat
petunjuk yang ada
pada LKS (terlampir)
 Memerintahkan siswa  Menjawab
untuk menjawab pertanyaan-  Bertanggung
jawab
pertanyaan di LKS pertanyaan yang ada
yang telah diberikan pada LKS dengan
bersama kelompoknya berdiskusi, membuat
kesimpulan mengenai
faktor perubahan
sifat
benda
 Meminta masing-  Perwakilan kelompok
 Komunikatif
masing perwakilan maju ke depan kelas
kelompok untuk untuk menjelaskan
Elaborasi
menjelaskan hasil hasil percobaannya.
percobaannya.

 Memberikan penjelasan  Mendengarkan


 Rasa ingin
dengan membahas hasil penjelasan guru
tahu
diskusi tiap-tiap
kelompok
Konfirmasi  Membuka sesi tanya  Bertanya hal-hal yang  Komunikatif
jawab bagi peserta belum dimengerti
didik yang belum
mengerti dan
memberikan penguatan
 Bersama peserta didik  Ikut menyimpulkan
membuat kesimpulan materi yang telah  Komunikatif
tentang materi yang dipelajari
telah dibahas
Penutup
 Memberikan soal  Mengerjakan soal  Bertanggung
latihan latihan jawab
 Membaca do’a  Membaca doa  Religius
bersama-sama.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan sifat- Tes Essay 1. Kamu mempunyai buah 20
sifat benda tertulis jeruk. Bagaimana
bentuk, warna,
kelenturan, kekerasan,
dan baunya?
2. Yeni membeli buah 20
tomat. Ia mengambil
beberapa tomat yang
warnanya merah dan
daging buahnya keras.
Buah tomat yang
berwarna cokelat dan
daging buahnya lunak
tidak dipilih. Mengapa
demikian? Jelaskan!
Mengidentifikasi Tes Essay 3. Jelaskan mengapa es 20
perubahan sifat tertulis krim yang dibiarkan
di udara terbuka,
benda dan faktor-
lama- kelamaan akan
faktor yang mencair!
mempengaruhinya 4. Jelaskan faktor-faktor 20
apa saja yang dapat
menyebabkan benda
mengalami perubahan
sifat!
5. Bagaimana keadaan 20
besi atau rantai sepeda
yang mengalami
perkaratan? Jelaskan
pula apa penyebabnya!

Kunci jawaban:
1. Buah jeruk memiliki bentuk bulat seperti lingkaran, ada yang berwarna hijau
kekuning-kuningan adapula yang berwarna orange, buah jeruk tidak memiliki
sifat kelenturan karena tidak dapat dibengkokkan, jeruk tidak terlalu keras dan
berbau harum.
2. Karena buah tomat yang segar adalah buah tomat yang berwarna merah dan
daging buahnya keras sedangkan buah tomat yang berwarna cokelat dan
dagingnya lunak menunjukkan bahwa buah tomat itu sudah tidak segar lagi
(busuk).
3. Karena es krim tersebut sudah mengalami perubahan wujud ketika dikeluarkan
dari lemari pendingin. Suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es krim
tersebut sehingga menyebabkan es krim itu mencair.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sifat benda yaitu pemanasan,
pendinginan, pembakaran, pembusukan, perkaratan, pemuaian dan penyusutan.
5. Keadaan besi atau rantai sepeda yang mengalami perkaratan akan berubah
warna dan kekerasannya menjadi rapuh. Hal ini disebabkan karena terkena air,
panas dan dibiarkan dalam waktu yang lama.
Jakarta, 14 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Kartini, S.Pd Siti Riana


Nip.197106241999032001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SDN 14 Pondok Labu
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Hari/ Tanggal : 21 November 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke 3
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik
sementara atau tetap
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap
2. Mencirikan perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap
3. Menyebutkan benda-benda yang memiliki perubahan sementara maupun
tetap
4. Menunjukkan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda baik sementara
maupun tetap
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan sifat benda baik sementara
maupun tetap
2. Siswa dapat membedakan perubahan sifat benda baik sementara maupun
tetap
3. Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang memiliki perubahan
sementara maupun tetap
4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda
baik sementara maupun tetap
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung
jawab
F. Materi Ajar

Perubahan sifat benda

Perubahan bersifat Perubahan bersifat tetap,


sementara, contoh: contoh:
1. Es 1. Cabai
2. Gula merah 2. Kertas
3. Lilin 3. Buah busuk

G. Metode / Strategi Pembelajaran


Metode eksperimen
H. Sumber Belajar dan Media
Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Lilin, kertas HVS, es batu, gula merah, cabai yang segar dan busuk,
korek api, sendok

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Karakter
 Memulai pelajaran  Berdo’a bersama  Religius
dengan berdo’a
bersama
Pendahuluan  Motivasi
 Memberikan ice  Mengikuti ice
breaking, kemudian breaking kemudian
mengkondisikan kelas duduk dengan rapih
dengan memperhatikan
sikap dan tempat duduk
siswa
 Komunikatif
 Melakukan pretest,  Menjawab
dengan menanyakan pertanyaan pretest
sifat-sifat bahan dan dari guru
penyusunnya yang ada
disekitar mereka.
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan tujuan  Disiplin
pembelajaran kepada pembelajaran yang  Rasa ingin
tahu
siswa serta disampaikan guru
manfaatnya jika siswa
mampu
menguasai materi
 Membagi siswa  Berkumpul dengan  Disiplin
menjadi 6 kelompok teman kelompoknya
 Memberikan LKS  Menerima LKS yang  Kerja sama
(terlampir) kepada diberikan guru,
masing-masing kemudian
kelompok, kemudian memperhatikan
menjelaskan tata tertib penjelasan guru
K dalam kerja kelompok
e  Menjelaskan isi LKS  Mendengarkan  Perhatian
g (terlampir), mengenai penjelasan guru
i percobaan perubahan
sifat benda bersifat
a
sementara maupun
t
Eksplorasi tetap
a
 Membagikan alat-alat  Memulai kegiatan  Kerja sama
n
untuk percobaan percobaan untuk
kepada masing-masing menyelidiki
I
kelompok perubahan sifat benda
n
bersifat sementara dan
t tetap dengan melihat
i petunjuk yang ada
pada LKS (terlampir)
 Memerintahkan siswa  Menjawab
 Bertanggung
untuk menjwab pertanyaan- jawab
pertanyaan di LKS pertanyaan yang ada
yang telah diberikan pada LKS dengan
bersama kelompoknya berdiskusi, membuat
kesimpulan mengenai
perubahan sifat benda
baik sementara
maupun tetap
 Meminta masing-  Perwakilan kelompok  Komunikatif
masing perwakilan maju ke depan kelas
kelompok untuk untuk menjelaskan
Elaborasi
menjelaskan hasil hasil percobaannya.
percobaannya.

 Memberikan penjelasan  Mendengarkan  Rasa ingin


dengan membahas hasil penjelasan guru tahu
diskusi tiap-tiap
kelompok
Konfirmasi  Membuka sesi tanya  Bertanya hal-hal yang  Komunikatif
jawab bagi peserta belum dimengerti
didik yang belum
mengerti dan
memberikan penguatan
 Bersama peserta didik  Ikut menyimpulkan
membuat kesimpulan materi yang telah  Komunikatif
tentang materi yang dipelajari
telah dibahas
Penutup
 Memberikan soal  Mengerjakan soal  Bertanggung
latihan latihan jawab
 Membaca do’a  Membaca doa  Religius
bersama-sama.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan Tes Essay 1. Jelaskan yang dimaksud 20
pengertian tertulis dengan perubahan sifat
perubahan sifat benda yang bersifat
benda baik sementara!
sementara 2. Jelaskan yang dimaksud 20
maupun tetap dengan perubahan sifat
benda yang bersifat tetap!
Membedakan Tes Essay 3. Tika ingin membuat kue. 20
perubahan sifat tertulis Ia memanaskan mentega
dan mencampur tepung
benda baik
dengan air. Manakah dari
sementara kedua kegiatan tersebut
maupun tetap yang menunjukkan
perubahan yang bersifat
sementara?

Menyebutkan Tes Essay 4. Sebutkan benda-benda 20


benda-benda yang tertulis yang termasuk dalam
perubahan sifat yang
memiliki
bersifat sementara!
perubahan 5. Sebutkan benda-benda 20
sementara yang termasuk dalam
maupun tetap perubahan sifat yang
bersifat tetap!

Kunci jawaban:
1. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara adalah perubahan benda
yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru.
2. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak
dapat kembali ke wujud semula.
3. Dari bahan yang digunakan Tika dalam membuat kue tersebut yang termasuk
dalam benda yang bersifat sementara adalah mentega yang dipanaskan karena
ketika mentega itu dingin akan kembali padat atu kembali ke bentuk semula.
Contoh benda yang bersifat sementara adalah es, gula merah, lilin,dll.
Contoh benda yang bersifat tetap adalah cabai, kertas, buah busuk,dll.

Jakarta, 21 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Kartini, S.Pd Siti Riana


Nip.197106241999032001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SDN 14 Pondok Labu
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Hari/ Tanggal : 11 November 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke 1
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengenal sifat-sifat bahan dan penyusunnya
2. Mengidentifikasi hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya
3. Menyebutkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar berdasarkan bahan
penyusunnya
4. Membuktikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat bahan dan penyusunnya
2. Siswa dapat menunjukkan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya
3. Siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar
berdasarkan bahan penyusunnya
4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan mengenai sifat bahan
dengan bahan penyusunnya
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung
jawab
F. Materi Ajar

Sifat Bahan

Hubungan antara sifat bahan dengan


bahan penyusunnya

Benang Kain Kertas Plastik Karet

Berasal dari: Berasal dari: Berasal dari: Berasal dari: Berasal dari:
Kapas Kayuhewan) Hasil olahan minyak
Serat alami (tumbuhan/ Getah
bumi
pohon karet
Wol Serat sintetis
Sutra

Kaca

Berasal dari:
Hasil olahan dari tambang pasir kac

G. Metode / Strategi Pembelajaran


Metode demonstrasi
H. Sumber Belajar dan Media
Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional, 2008.
2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Media: Penggaris plastik, penggaris kayu, penggaris logam, taplak meja kain,
taplak meja plastik, sendok plastik, sendok logam

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter
Pembelajaran
 Memulai pelajaran  Berdo’a bersama  Religius
dengan berdo’a
bersama
 Motivasi
 Memberikan ice  Mengikuti ice
breaking, kemudian breaking kemudian
mengkondisikan kelas duduk dengan rapih
dengan memperhatikan
sikap dan tempat duduk
siswa
Pendahuluan  Melakukan pretest,  Menjawab  Komunikatif
dengan menanyakan pertanyaan pretest
sifat-sifat bahan dan dari guru
penyusunnya yang ada
disekitar mereka.
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan tujuan  Disiplin
pembelajaran kepada pembelajaran yang  Rasa ingin
siswa serta manfaatnya disampaikan guru tahu
jika siswa mampu
menguasai materi
 Menbagi siswa menjadi  Berkumpul dengan  Disiplin
K 6 kelompok teman kelompoknya
e  Memberikan LKS  Menerima LKS yang  Kerja sama
g (terlampir) kepada diberikan guru,
i masing-masing kemudian
a kelompok, kemudian memperhatikan
t menjelaskan tata tertib penjelasan guru
a Eksplorasi dalam kerja kelompok
n  Menjelaskan isi LKS  Mendengarkan  Perhatian
(terlampir), mengenai penjelasan guru
I percobaan hubungan
n sifat benda berdasarkan
t bahan penyusunnya.
i  Mendemonstrasikan  Memperhatikan  Rasa ingin
percobaan mengenai demonstrasi yang tahu
sifat benda berdasarkan dilakukan guru
bahan penyusunnya
 Memerintahkan siswa  Menjawab  Bertanggung
jawab
untuk menjawab pertanyaan-
 Kerja sama
pertanyaan di LKS pertanyaan yang ada
yang telah diberikan pada LKS dengan
bersama kelompoknya berdiskusi, membuat
kesimpulan mengenai
sifat benda
berdasarkan bahan
penyusunnya
 Meminta masing-  Perwakilan kelompok  Komunikatif
masing perwakilan maju ke depan kelas
Elaborasi kelompok untuk untuk menjelaskan
menjelaskan hasil hasil diskusinya.
diskusinya.
 Memberikan penjelasan  Mendengarkan
 Rasa ingin
dengan membahas hasil penjelasan guru tahu
diskusi tiap-tiap
kelompok
Konfirmasi  Membuka sesi tanya  Bertanya hal-hal yang  Komunikatif
jawab bagi peserta belum dimengerti
didik yang belum
mengerti dan
memberikan penguatan
 Bersama peserta didik  Ikut menyimpulkan  Komunikatif
membuat kesimpulan materi yang telah
tentang materi yang dipelajari
telah dibahas
Penutup  Bertanggung
 Memberikan soal  Mengerjakan soal jawab
latihan latihan
 Membaca do’a  Membaca doa  Religius
bersama-sama.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan Tes Essay 1. Antara benang kapas dan 20
sifat-sifat bahan tertulis benang nilon, manakah
dan penyusunnya yang lebih kuat? Jelaskan
alasannya!
2. Mengapa kain katun, kain
wol, dan kain sutra 20
banyak digunakan untuk
membuat pakaian?
Jelaskan
alasanmu!
Mengidentifikasi Tes Essay 3. Jelaskan kelebihan yang
hubungan antara tertulis dimiliki karet 20
sifat bahan dibandingkan dengan
dengan bahan bahan-bahan lainnya!
penyusunnya
Menyebutkan Tes Essay 4. Sebutkan benda-benda di 20
sifat-sifat bahan tertulis rumahmu yang tersusun
di lingkungan atas kayu dan plastik?
sekitar 5. Sebutkan bahan apa saja
20
berdasarkan yang menyusun sebuah
bahan bola yang biasa digunakan
penyusunnya dalam pertandingan sepak
bola?

Kunci jawaban:
1. Benang kapas, karena benang kapas atau benang jahit terbuat dari bahan
kapas yang umumnya lebih kuat daripada benang nilon.
2. Karena kain katun, kain wol, dan kain sutra sama-sama memiliki sifat yang

mudah menyerap keringat, halus dan nyaman ketika dipakai.


3. Kelebihan yang dimiliki karet dibandingkan bahan lainnya adalah memiliki
sifat lentur, tidak menghantarkan listrik dan panas, kuat, dan mudah dibentuk.
4. Benda yang tersusun dari kayu: meja, lemari, kursi.
Benda yang tersusun dari plastik: botol minuman, piring plastik, gelas plastik.
5. Bola yang biasa digunakan di pertandingan sepak bola menggunakan
karet sebagai bahan penyusunnya.

Jakarta, 11 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Kartini, S.Pd Siti Riana

Nip.197106241999032001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SDN 14 Pondok Labu
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Hari/ Tanggal : 15 November 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke 2
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik
sementara atau tetap
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengenal sifat-sifat benda
2. Mengidentifikasi perubahan sifat benda dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
3. Menunjukkan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat benda
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda
2. Siswa dapat mengkategorikan perubahan sifat benda beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya
3. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat
benda
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, perhatian, kerja sama,
tanggung jawab
F. Materi Ajar

Faktor Perubahan
Sifat Benda

Sifat benda meliputi: Faktor-faktor yang


1. Bentuk mempengaruhi perubahan sifat
2. Warna benda:
3. Kelenturan 1. Pemanasan
4. Kekerasan 2. Pendinginan
5. Bau 3. Pembakaran
4. Pembusukan
5. Perkaratan
6. Pemuaian dan penyusutan

G. Metode / Strategi Pembelajaran


Metode demonstrasi
H. Sumber Belajar dan Media
Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Buah apel, karet gelang, plastik, koran, korek api, pisau cutter, lilin

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter
Pembelajaran
 Memulai pelajaran  Berdo’a bersama  Religius
dengan berdo’a
Pendahuluan bersama
 Motivasi
 Memberikan ice  Mengikuti ice
breaking, kemudian breaking kemudian
mengkondisikan kelas duduk dengan rapih
dengan memperhatikan
sikap dan tempat duduk
siswa
 Komunikatif
 Melakukan pretest,  Menjawab
dengan menanyakan pertanyaan pretest
sifat-sifat bahan dan dari guru
penyusunnya yang ada
disekitar mereka.
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan tujuan  Disiplin
 Rasa ingin
pembelajaran kepada pembelajaran yang
tahu
siswa serta disampaikan guru
manfaatnya jika siswa
mampu
menguasai materi
 Membagi siswa  Berkumpul dengan  Disiplin
menjadi 6 kelompok teman kelompoknya
 Memberikan LKS  Menerima LKS yang  Kerja sama
(terlampir) kepada diberikan guru,
masing-masing kemudian
kelompok, kemudian memperhatikan
menjelaskan tata tertib penjelasan guru
K
dalam kerja kelompok
e  Perhatian
 Menjelaskan isi LKS  Mendengarkan
g
(terlampir), mengenai penjelasan guru
i
percobaan faktor
a
perubahan sifat benda
t
 Mendemonstrasikan  Memperhatikan  Rasa Ingin
a Eksplorasi
percobaan mengenai demonstrasi yang tahu
n
faktor perubahan sifat dilakukan guru
benda
I  Bertanggung
 Memerintahkan siswa  Menjawab
n jawab
untuk menjawab pertanyaan-
t  Kerja sama
pertanyaan di LKS pertanyaan yang ada
i
yang telah diberikan pada LKS dengan
bersama kelompoknya berdiskusi, membuat
kesimpulan mengenai
faktor perubahan
sifat benda
 Meminta masing-  Perwakilan kelompok  Komunikatif
masing perwakilan maju ke depan kelas
kelompok untuk untuk menjelaskan
Elaborasi
menjelaskan hasil hasil percobaannya.
percobaannya.

 Memberikan penjelasan  Mendengarkan  Rasa ingin


dengan membahas hasil penjelasan guru tahu
diskusi tiap-tiap
kelompok
 Komunikatif
Konfirmasi  Membuka sesi tanya  Bertanya hal-hal yang
jawab bagi peserta belum dimengerti
didik yang belum
mengerti dan
memberikan penguatan
 Bersama peserta didik  Ikut menyimpulkan
membuat kesimpulan materi yang telah  Komunikatif
tentang materi yang dipelajari
telah dibahas
Penutup
 Memberikan soal  Mengerjakan soal  Bertanggung
latihan latihan jawab
 Membaca do’a  Membaca doa  Religius
bersama-sama.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan sifat- Tes Essay 1. Kamu mempunyai buah 20
sifat benda tertulis jeruk. Bagaimana
bentuk, warna,
kelenturan, kekerasan,
dan baunya?
2. Yeni membeli buah 20
tomat. Ia mengambil
beberapa tomat yang
warnanya merah dan
daging buahnya keras.
Buah tomat yang
berwarna cokelat dan
daging buahnya lunak
tidak dipilih. Mengapa
demikian? Jelaskan!
Mengidentifikasi Tes Essay 3. Jelaskan mengapa es 20
perubahan sifat tertulis krim yang dibiarkan
di udara terbuka,
benda dan faktor-
lama- kelamaan akan
faktor yang mencair!
mempengaruhinya 4. Jelaskan faktor-faktor 20
apa saja yang dapat
menyebabkan benda
mengalami perubahan
sifat!
5. Bagaimana keadaan 20
besi atau rantai sepeda
yang mengalami
perkaratan? Jelaskan
pula apa penyebabnya!

Kunci jawaban:
1. Buah jeruk memiliki bentuk bulat seperti lingkaran, ada yang berwarna hijau
kekuning-kuningan adapula yang berwarna orange, buah jeruk tidak memiliki
sifat kelenturan karena tidak dapat dibengkokkan, jeruk tidak terlalu keras dan
berbau harum.
2. Karena buah tomat yang segar adalah buah tomat yang berwarna merah dan
daging buahnya keras sedangkan buah tomat yang berwarna cokelat dan
dagingnya lunak menunjukkan bahwa buah tomat itu sudah tidak segar lagi
(busuk).
3. Karena es krim tersebut sudah mengalami perubahan wujud ketika dikeluarkan
dari lemari pendingin. Suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es krim
tersebut sehingga menyebabkan es krim itu mencair.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sifat benda yaitu pemanasan,
pendinginan, pembakaran, pembusukan, perkaratan, pemuaian dan penyusutan.
5. Keadaan besi atau rantai sepeda yang mengalami perkaratan akan berubah
warna dan kekerasannya menjadi rapuh. Hal ini disebabkan karena terkena air,
panas dan dibiarkan dalam waktu yang lama.

Jakarta, 15 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Kartini, S.Pd Siti riana


Nip.197106241999032001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SDN 14 Pondok Labu
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Hari/ Tanggal : 22 November 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke 3
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik
sementara atau tetap
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap
2. Mencirikan perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap
3. Menyebutkan benda-benda yang memiliki perubahan sementara maupun
tetap
4. Menunjukkan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda baik sementara
maupun tetap
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan sifat benda baik sementara
maupun tetap
2. Siswa dapat membedakan perubahan sifat benda baik sementara maupun
tetap
3. Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang memiliki perubahan
sementara maupun tetap
4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda
baik sementara maupun tetap
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung
jawab
F. Materi Ajar

Perubahan sifat benda

Perubahan bersifat Perubahan bersifat tetap,


sementara, contoh: contoh:
1. Es 1. Cabai
2. Gula merah 2. Kertas
3. Lilin 3. Buah busuk

G. Metode / Strategi Pembelajaran


Metode demonstrasi
H. Sumber Belajar dan Media
Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Lilin, kertas HVS, es batu, gula merah, cabai yang segar dan busuk,
korek api, sendok

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Karakter
 Memulai pelajaran  Berdo’a bersama  Religius
dengan berdo’a
bersama
Pendahuluan  Motivasi
 Memberikan ice  Mengikuti ice
breaking, kemudian breaking kemudian
mengkondisikan kelas duduk dengan rapih
dengan memperhatikan
sikap dan tempat duduk
siswa
 Komunikatif
 Melakukan pretest,  Menjawab
dengan menanyakan pertanyaan pretest
sifat-sifat bahan dan dari guru
penyusunnya yang ada
disekitar mereka.
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan tujuan  Disiplin
pembelajaran kepada pembelajaran yang  Rasa ingin
tahu
siswa serta disampaikan guru
manfaatnya jika siswa
mampu
menguasai materi
 Membagi siswa  Berkumpul dengan  Disiplin
menjadi 6 kelompok teman kelompoknya
 Memberikan LKS  Menerima LKS yang  Kerja sama
(terlampir) kepada diberikan guru,
masing-masing kemudian
kelompok, kemudian memperhatikan
menjelaskan tata tertib penjelasan guru
K dalam kerja kelompok
e  Menjelaskan isi LKS  Mendengarkan  Perhatian
g (terlampir), mengenai penjelasan guru
i percobaan perubahan
a sifat benda bersifat
t sementara maupun
a Eksplorasi tetap
n  Mendemonstrasikan  Memperhatikan  Rasa ingin
percobaan mengenai demonstrasi yang tahu
I perubahan sifat benda dilakukan guru
n bersifat sementara
t maupun tetap
i  Memerintahkan siswa  Menjawab  Bertanggung
untuk menjwab pertanyaan- jawab
pertanyaan di LKS pertanyaan yang ada  Kerja sama
yang telah diberikan pada LKS dengan
bersama kelompoknya berdiskusi, membuat
kesimpulan mengenai
perubahan sifat benda
baik sementara
maupun tetap
 Meminta masing-  Perwakilan kelompok
masing perwakilan maju ke depan kelas  Komunikatif
kelompok untuk untuk menjelaskan
Elaborasi
menjelaskan hasil hasil percobaannya.
percobaannya.

 Memberikan penjelasan  Mendengarkan


dengan membahas hasil penjelasan guru  Rasa ingin
tahu
diskusi tiap-tiap
kelompok
Konfirmasi  Membuka sesi tanya  Bertanya hal-hal yang  Komunikatif
jawab bagi peserta belum dimengerti
didik yang belum
mengerti dan
memberikan penguatan
 Bersama peserta didik  Ikut menyimpulkan
membuat kesimpulan materi yang telah  Komunikatif
tentang materi yang dipelajari
telah dibahas
Penutup
 Memberikan soal  Mengerjakan soal  Bertanggung
latihan latihan jawab
 Membaca do’a  Membaca doa  Religius
bersama-sama.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan Tes Essay 1. Jelaskan yang dimaksud 20
pengertian tertulis dengan perubahan sifat
perubahan sifat benda yang bersifat
benda baik sementara!
sementara 2. Jelaskan yang dimaksud 20
maupun tetap dengan perubahan sifat
benda yang bersifat tetap!
Membedakan Tes Essay 3. Tika ingin membuat kue. 20
perubahan sifat tertulis Ia memanaskan mentega
dan mencampur tepung
benda baik
dengan air. Manakah dari
sementara kedua kegiatan tersebut
maupun tetap yang menunjukkan
perubahan yang bersifat
sementara?

Menyebutkan Tes Essay 4. Sebutkan benda-benda 20


benda-benda yang tertulis yang termasuk dalam
perubahan sifat yang
memiliki
bersifat sementara!
perubahan 5. Sebutkan benda-benda 20
sementara yang termasuk dalam
maupun tetap perubahan sifat yang
bersifat tetap!

Kunci jawaban:
1. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara adalah perubahan benda
yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru.
2. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak
dapat kembali ke wujud semula.
3. Dari bahan yang digunakan Tika dalam membuat kue tersebut yang termasuk
dalam benda yang bersifat sementara adalah mentega yang dipanaskan karena
ketika mentega itu dingin akan kembali padat atu kembali ke bentuk semula.
Contoh benda yang bersifat sementara adalah es, gula merah, lilin,dll.
Contoh benda yang bersifat tetap adalah cabai, kertas, buah busuk,dll.

Jakarta, 22 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Kartini, S.Pd Siti riana


Nip.197106241999032001
KELOMPOK:...................

NILAI :....................

SIFAT-SIFAT BENDA BERDASARKAN BAHAN PENYUSUNNYA

Tujuan : Menyelidiki sifat-sifat benda berdasarkan bahan


penyusunnya
Alat dan bahan : 1. Penggaris plastik
2. Penggaris kayu
3. Penggaris logam
4. Taplak meja kain
5. Taplak meja plastik
6. Sendok plastik
7. Sendok logam
Langkah kerja :
1. Amati sifat-sifat benda dari bahan tersebut!
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu kemudian tentukan sifat-
sifat benda tersebut mulai dari kekuatan, kelenturan, tahan panas
dan menghantarkan listrik.
3. Isilah hasil pengamatanmu pada tabel berkut ini!
No Nama Bahan Sifat Benda
Benda Penyusun Kekua Kelentu Tahan Menghantar-
tan ran Panas kan Listrik
4. Berikan kesimpulan kamu dari kegiatan tersebut!
5. Jelaskanlah hasil pekerjaanmu di depan kelas!

Nama
Pilihlah gambar di bawah ini yangPilihan Alasannya
sesuai dengan perasaanmu setelah
melakukan kegiatan ini! Jawaban A/B

A B

(suka) (tidak suka)

ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK:...................

NILAI :....................

FAKTOR PERUBAHAN SIFAT BENDA

Tujuan : Menyelidiki faktor-faktor perubahan sifat benda


Alat dan bahan : 1. Buah apel
2. Karet gelang
3. Plastik
4. Koran
5. Lilin
6. Korek api
7. Pisau cutter
Langkah kerja :
1. Potong buah apel dengan pisau cutter menjadi ¼ bagian
kemudian diamkan selama 5 menit!
2. Perhatikan apa yang terjadi setelah buah apel didiamkan?
3. Nyalakan lilin dengan korek api kemudian bakar karet gelang!
4. Perhatikan apa yang terjadi ketika karet dibakar!
5. Lakukan hal yang sama pada plastik dan koran seperti halnya no.3
dan no.4!
6. Catatlah hasil percobaanmu pada tabel berikut ini:
No. Nama Sifat benda Sifat benda
Benda (sebelum) (setelah)
Bentuk Warna Bentuk Warna
7. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
8. Laporkan hasilnya di depan kelas!

Nama
Pilihlah gambar di bawah ini yangPilihan Alasannya
sesuai dengan perasaanmu setelah
melakukan kegiatan ini! Jawaban A/B

A B

(suka) (tidak suka)

ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK:...................

NILAI :....................

PERUBAHAN SIFAT BENDA

Tujuan : Menyelidiki perubahan sifat benda baik sementara


maupun tetap
Alat dan bahan : 1. Lilin
2. Kertas HVS
3. Es batu
4. Gula merah
5. Cabai yang segar dan busuk
6. Korek api
7. Sendok
Langkah kerja :
1. Nyalakan lilin dengan korek api dan amati perubahan yang terjadi!
2. Ambil es batu kemudian diamkan selama 10 menit!
3. Perhatikan apa yang terjadi pada es batu tersebut!
4. Ambil sedikit gula merah kemudian letakkan di atas sendok!
5. Panaskan gula merah tersebut di atas lilin yang menyala dan amati
apa yang terjadi!
6. Bakar kertas dan amati apa yang terjadi!
7. Perhatikan cabai yang masak dan yang busuk! Mengapa demikian?
8. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut ini!
No. Nama Penyebab Keadaan Perubahan yang
benda perubahan Benda terjadi

Sebelum Sesudah Sementa Tetap


ra

Nama
Apa kesimpulanmu Pilihan
dari kegiatan tersebut? Alasannya
Laporkan hasilnya di depanJawaban
kelas! A/B
Pilihlah gambar di bawah ini yang sesuai dengan perasaanmu setelah melakukan kegiatan ini!

A B

(suka) (tidak suka)

ANGGOTA KELOMPOK
LAMPIRAN III

Lampiran 3.1 Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen

3.2 Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen

3.3 Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol

3.4 Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol

3.5 Perhitungan Uji Normalitas

3.6 Perhitungan Uji Homogenitas

3.7 Perhitungan Uji Hipotesis

3.8 Persentase Jenjang Kognitif


Lampiran 3.1

NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Kelas Eksperimen

No. NAMA Pretest Posttest

1. A 48 92
2. B 36 80
3. C 24 76
4. D 36 80
5. E 64 84
6. F 52 68
7. G 32 84
8. H 64 80
9. I 60 84
10. J 32 72
11. K 32 84
12. L 28 76
13. M 48 68
14. N 56 88
15. O 60 88
16. P 60 92
17. Q 60 92
18. R 48 80
19. S 36 88
20. T 64 68
21. U 52 68
22. V 40 84
23. W 48 80
24. X 40 76
25. Y 36 88
26. Z 40 92
27. AA 28 72
28. AB 32 88
29. AC 48 80
30. AD 60 88
31. AE 44 92
32. AF 28 72
33. AG 48 80
34. AH 32 80
Lampiran 3.2

PERHITUNGAN DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA


KELAS EKSPERIMEN

A. Pretest
Diketahui data nilai pretest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
48 36 24 36 64 52 32 64 60 32 32 28
48 56 60 60 60 48 36 64 52 40 48 40
36 40 28 32 48 60 44 28 48 32
1.Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 64 – 24
= 40

2.Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 34
= 1 + (3,3) (1,53)
= 1 + 5,05
= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) === 6,67 ≈ 7


4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


2
No. Nilai Batas Frekuensi Nilai fi. fi . 2 Frekuensi
Nyata (fi) Tengah (%)
( )
1. 24 - 30 23,5 – 30,5 4 27 108 729 2916 11,76
2. 31 - 37 30,5 – 37,5 9 34 306 1156 10404 26,47
3. 38 - 44 37,5 – 44,5 4 41 164 1681 6724 11,76
4. 45 - 51 44,5 – 51,5 6 48 288 2304 13824 17,64
5. 52 – 59 51,5 – 59,5 3 55 165 3025 9075 8,82
6. 60 - 66 59,5 – 66,5 8 63 504 3969 31752 23,52
Jumlah 34 1535 12864 74695 100

5. Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 45, 14
b. Median =b+p

= 37,5 + 7

= 37,5 + 7

= 37,5 + 7
= 37,5 + 7
= 44,5

c. Modus =b+p

= 30,5 + 7

= 30,5 + 7

= 30,5 + 7
= 30,5 + 3,5
= 34

d. Standar Deviasi (S)=

= = 12,78

e. Varians (S2) = 163,46


B. Posttest
Diketahui data nilai posttest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
92 80 76 80 84 68 84 80 84 72 84 76
68 88 88 92 92 80 88 68 68 84 80 76
88 92 72 88 80 88 92 72 80 80
1.Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 92 – 68
= 24

2.Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 34
= 1 + (3,3) (1,53)
= 1 + 5,05
= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) === 4


4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


2
No Nilai Batas Frekuensi Nilai fi. fi . 2 Frekuensi
. Nyata (fi) Tengah (%)
( )
1. 68 – 71 67,5 – 71,5 4 69,5 278 4830 19321 11,76
2. 72 – 75 71,5 – 77,5 3 73,5 220,5 5402 16206,75 8,82
3. 76 - 79 75,5 – 79,5 3 77,7 233,1 6037 18111,87 8,82
4. 80 – 83 79,5 – 83,5 8 81,5 652 6642 53138 23,52
5. 84 – 87 83,5 – 87,5 5 85,5 427,5 7310 46551,25 14,70
6. 88 - 92 87,5 – 92,5 11 89,5 984,5 8010 88112,75 32,35
Jumlah 34 2795,6 38232,54 231441,6 100

5.Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 82,22

b. Median =b+p

= 79,5 + 4
= 79,5 + 4

= 79,5 + 4
= 79,5 + 3,5
= 83

c. Modus =b+p

= 87,5 + 4

= 87,5 + 4
= 87,5 + 1,41
= 88,91

d. Standar Deviasi (S)=

= = 6,91

e. Varians (S2) = 47,80367


Lampiran 3.3

NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL

Kelas Kontrol

No. NAMA Pretest Posttest

1. A 44 64
2. B 48 68
3. C 56 64
4. D 44 64
5. E 44 60
6. F 40 60
7. G 52 68
8. H 60 68
9. I 52 76
10. J 52 64
11. K 36 60
12. L 48 68
13. M 32 56
14. N 48 76
15. O 60 68
16. P 48 68
17. Q 40 60
18. R 40 60
19. S 56 64
20. T 72 76
21. U 44 60
22. V 36 56
23. W 60 76
24. X 44 64
25. Y 44 60
26. Z 44 60
27. AA 32 48
28. AB 36 52
29. AC 40 60
30. AD 52 68
31. AE 68 68
32. AF 60 76
33. AG 48 76
34. AH 68 64
Lampiran 3.4

PERHITUNGAN DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA


KELAS KONTROL

A. Pretest
Diketahui data nilai pretest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:
44 48 56 44 44 40 52 60 52 52 36 48
32 48 60 48 40 40 56 72 44 36 60 44
44 44 32 36 40 52 68 60 48 68
1.Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 72 – 32
= 40

2.Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 34
= 1 + (3,3) (1,53)
= 1 + 5,05
= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) === 6,67 ≈ 7


4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


2
No. Nilai Batas Frekuensi Nilai fi. fi . 2 Frekuensi
Nyata (fi) Tengah (%)
( )
1. 32 - 38 31,5 – 38,5 5 35 175 1225 6125 14,70
2. 39 - 45 38,5 – 45,5 11 42 462 1764 19404 32,35
3. 46 - 52 45,5 – 52,5 9 49 441 2401 21609 26,47
4. 53 - 59 52,5 – 59,5 2 56 112 3136 6272 5,88
5. 60 - 66 59,5 – 66,5 4 63 252 3969 15876 11,76
6. 67 - 73 66,5 – 73,5 3 70 210 4900 14700 8,82
Jumlah 34 1652 17395 83986 100

5. Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 48,58
b. Median =b+p
= 45,5 + 7

= 45,5 + 7

= 45,5 + 7
= 45,5 + 0,78
= 46,28

c. Modus =b+p

= 38,5 + 7

= 38,5 + 7
= 38,5 + 4,67
= 43,17

d. Standar Deviasi (S)=

= = 10,61

e. Varians (S2) = 112,67


B. Posttest
Diketahui data nilai posttest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:
64 68 64 64 60 60 68 68 76 64 60 68
56 76 68 68 60 60 64 76 60 56 76 64
60 60 48 52 60 68 68 76 76 64
1.Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 76 – 48
= 28

2.Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 34
= 1 + (3,3) (1,53)
= 1 + 5,05
= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) === 4, 67 ≈ 5


4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


2
No. Nilai Batas Frekuensi Nilai fi. fi. 2 Frekuensi
Nyata (fi) Tengah (%)
( )
1. 48 - 52 47,5 – 52,5 2 50 100 2500 5000 5,88
2. 53 - 57 52,5 – 57,5 2 55 110 3025 6050 5,88
3. 58 - 62 57,5 – 62,5 9 60 540 3600 32400 26,47
4. 63 - 67 62,5 – 67,5 7 65 455 4225 29575 20,58
5. 68 - 72 67,5 – 72,5 8 70 560 4900 39200 23,52
6. 73 - 77 72,5 – 77,5 6 75 450 5625 33750 17,64
Jumlah 34 2215 23875 145975 100

5.Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 65,14

b. Median =b+p

= 62,5 + 5
= 62,5 + 5

= 62,5 + 5
= 62,5 + 2,85
= 65,35

c. Modus =b+p

= 57,5 + 5

= 57,5 + 5
= 57,5 + 3,88
= 61,38

d. Standar Deviasi (S)=

= = 7,12

e. Varians (S2) = 50,7353


Persentase Jenjang Kognitif
Nilai Pretest kelas Eksperimen 5-B
1 3 4 7 9 14 21 23 25 8 10 13 15 16 18 19 22 2 5 6 11 12 17 20 24
No C1 C2 C3 Jumlah
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 12
2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
3 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6
4 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 9
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 16
6 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 13
7 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 8
8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16
9 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 15
10 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 8
11 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 8
12 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 7
13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 12
14 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 14
15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 15
16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 15
17 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15
18 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 12
19 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 9
20 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 16
21 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 13
22 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10
23 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 12
24 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 10
25 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 9
26 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 8
27 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
28 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 12
29 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15
30 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 11
31 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7
32 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 12
33 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8
34 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 10
17 16 17 23 22 25 12 14 18 14 14 11 19 7 14 21 13 24 6 21 6 18 5 8 14
Total 164 113 102
% 53.59477124 41.54411765 37.5
Lampiran 3.5

Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen


A. Pretest
Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |


1. 24 1 -1,67 0,4525 0,0475 1 0,029412 0,018088
2. 28 3 -1,34 0,4099 0,0901 4 0,117647 0,02755
3. 32 5 -1,02 0,3461 0,1539 9 0,264706 0,11081
4. 36 4 -0,7 0,258 0,242 13 0,382353 0,14035
5. 40 3 -0,37 0,1443 0,3557 16 0,470588 0,11489
6. 44 1 -0,05 0,0199 0,4801 17 0,5 0,0199
7. 48 6 0,277 0,1103 0,6103 23 0,676471 0,06617
8. 52 2 0,601 0,2257 0,7257 25 0,735294 0,00959
9. 56 1 0,925 0,3212 0,8212 26 0,764706 0,056494
10 60 5 1,25 0,3944 0,8944 31 0,911765 0,01736
11. 64 3 1,574 0,4429 0,9429 34 1 0,0571
Jumlah 34 Lo: 0,14035

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest dilakukan pada taraf signifikansi 95
kriteria Lo < Ltabel (0,14035 < 0,1519) .
B. Posttest
Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |


1. 68 4 -1,73 0,4582 0,0418 4 0,117647 0,07585
2. 72 3 -1,21 0,3869 0,1131 7 0,205882 0,09278
3. 76 3 -0,69 0,2549 0,2451 10 0,294118 0,04902
4. 80 8 -0,17 0,0675 0,4325 18 0,529412 0,09691
5. 84 5 0,353 0,1368 0,6368 23 0,676471 0,03967
6. 88 6 0,875 0,4693 0,9693 29 0,852941 0,116359
7. 92 5 1,396 0,4192 0,9192 34 1 0,0808
Jumlah 34 Lo: 0,116359

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest


dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel
nilai kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil posttest berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0,116359 < 0,1519).
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol

A. Pretest
Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |


1. 32 2 -1,61 0,4463 0,0537 2 0,058824 0,00512
2. 36 3 -1,22 0,3888 0,1112 5 0,147059 0,03586
3. 40 4 -0,83 0,2967 0,2033 9 0,264706 0,06141
4. 44 7 -0,44 0,17 0,33 16 0,470588 0,14059
5. 48 5 -0,05 0,0199 0,4801 21 0,617647 0,13755
6. 52 4 0,35 0,1368 0,6368 25 0,735294 0,09849
7. 56 2 0,74 0,2704 0,7704 27 0,794118 0,02372
8. 60 4 1,13 0,3708 0,8708 31 0,911765 0,04096
9. 68 2 1,91 0,4719 0,9719 33 0,970588 0,001312
10 72 1 2,3 0,4893 0,9893 34 1 0,0107
Jumlah 34 Lo: 0,14059

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest


dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel
nilai kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretest berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0,14059 < 0,1519) .
B. Posttest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |


1. 48 1 -2,36 0,4909 0,0091 1 0,029412 0,02031
2. 52 1 -1,8 0,4641 0,0359 2 0,058824 0,02292
3. 56 2 -1,23 0,3907 0,1093 4 0,117647 0,00835
4. 60 9 -0,67 0,2486 0,2514 13 0,382353 0,13095
5. 64 7 -0,1 0,0398 0,4602 20 0,588235 0,12804
6. 68 8 0,466 0,1808 0,6808 28 0,823529 0,14273
7. 76 6 1,599 0,4452 0,9452 34 1 0,0548
Jumlah 34 Lo: 0,14273

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest


dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel
nilai kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil posttest berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0,14273 < 0,1519).
Lampiran 3.6

Perhitungan Uji Homogenitas


A. Data Pretest
Perhitunganujihomogenitasdilakukandenganmenggunakanuji homogenitas 2 varians yaitu dengan m
F=

Keterangan:
FS = Homogen
S = Varians Terbesar
= Varians Terkecil

Dengan

Adapun kriteria pengujiannya adalah:


Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen Ha ditolak jika Fhit

Berdasarkan rumus di atas diperoleh S = 152,37 dan S = 104,5


sehingga:

Fhitung = = = 1,45

Dengan demikian, diperoleh Fhitung = 1,45 sedangkan Ftabel = 1,79 dengan


db pembilang = 34 – 1 = 33, dan db penyebut = 34 – 1 = 33 (dengan derajat

signifikan 95%). Karena Fhitung < Ftabel (1,45 < 1,79), maka dapat disimpulkan
bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.
B. Data Posttest
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji
homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus:

F=

Keterangan:
FS = Homogen
S = Varians Terbesar
= Varians Terkecil

Dengan

Adapun kriteria pengujiannya adalah:


Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen Ha ditolak jika Fhitun

Berdasarkan rumus di atas diperoleh S = 58,88 dan S = 49,91


sehingga:

Fhitung = = = 1,18

Dengan demikian, diperoleh Fhitung = 1,18 sedangkan Ftabel = 1,79 dengan db pembilang = 34 – 1
bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.
Lampiran 3.7
Perhitungan Uji Hipotesis

A. Perhitungan Uji “t”- Pretest

Diketahui :

EKSPERIMEN KONTROL

= 34 = 34
44,59 48,47
(varian) 152,37 (varian) 104,5

Penyelesaian:

= = 71,28

thitung =

= = = -0,22

Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai pretest kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung pretest sebesar -0,22
dengan ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung < ttabel. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa.

B.Perhitungan Uji “t”- posttest

Diketahui :

EKSPERIMEN KONTROL

= 34 = 34
81,29 64,71
(varian) 58,88 (varian) 49,91

penyelesaian:

= = 7,375

thitung =

=
= = = 9,26
Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh t hitung posttest sebesar 9,26
dengan ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung > ttabel. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai