SKRIPSI
OLEH
Ike Widia Ningsih. A1B3 11 129. ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi
Operasi Hitung Campuran melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas IV SDN
6 Konda Kabupaten Konawe Selatan”. Skripsi. Pembimbing (1) Dra. Yoo
Eka Yana Kansil, M.Pd, dan (2) Drs. La Ode Kaimuddin, S.Pd., M.Pd.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa
pada materi operasi hitung campuran dapat ditingkatkan melalui penerapan
model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 6 Konda
Kabupaten Konawe Selatan? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran melalui
penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 6
Konda Kabupaten Konawe Selatan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD. Penelitian ini disetting dalam dua
siklus untuk mencapai tahap perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan
refleksi sampai mencapai tujuan yang ditetapkan. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas IV SDN 6 Konda yang berjumlah 24 orang siswa yang terdiri dari 12
orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Prosedur penelitian ini meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.
Hasil penelitian dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar
matematika, aktivitas mengajar guru, dan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 6
Konda pada materi operasi hitung campuran. Hal ini dapat dilihat bahwa: 1)
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 6 Konda pada
materi operasi hitung campuran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa
pada siklus I siswa yang tuntas yakni 41,6% atau (10 orang siswa), yang tidak
tuntas 58,4% atau 14 orang siswa dengan nilai rata-rata 58,75. Dan siklus II,
siswa yang tuntas meningkat menjadi 87,5% atau (21 orang siswa) dan siswa
yang tidak tuntas yakni 12,5% atau 3 orang siswa dengan nilai rata-rata 85 ; 2)
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
aktivitas mengajar guru pada siswa kelas IV SDN 6 Konda. Persentase
keberhasilan aktivitas mengajar guru pada siklus I pertemuan pertama adalah
53,3% dan pertemuan kedua 66,6% dengan rata-rata 59,95 meningkat menjadi
80% pada siklus II pertemuan pertama dan 93,3% pada pertemuan kedua dengan
rata rata 86,65; 3) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
mata pelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV
SDN 6 Konda, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan keberhasilan aktivitas
belajar siswa. Pada siklus I pertemuan pertama keberhasilan aktivitas belajar
siswa adalah 57,14% dan pertemuan kedua 71,42%, meningkat menjadi 78,57%
pada siklus II pertemuan pertama dan 100% pada pertemuan kedua.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
yang mendalam kepada pembimbing: Dra. Yoo Eka Yana Kansil, M.Pd.,
yang terkait baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam studi ini.
1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo
2. Prof. Dr. La Iru, S.H., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Drs. La Rabani, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
vi
5. Dosen serta Staf Administrasi dalam lingkungan FKIP Universitas Halu Oleo
6. Kepala SD Negeri 6 Konda, yang telah bersedia memberikan izin dan waktu
dipimpinnya.
terselesaikan.
tercinta ayahanda Suwardi, S.Pd dan ibunda Nurlina yang telah banyak
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Olehnya itu, kritik dan saran yang membangun sangat
Penulis
vvii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
viii
3. Tindakan Siklus II ............................................................. 44
B. Pembahasan ............................................................................ 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 60
B. Saran ....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus .................................................................................................. 63
2. RPP Siklus I Pertemuan 1..................................................................... 64
3. LKS Siklus I Pertemuan 1 .................................................................... 68
4. Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 1........................................... 69
5. Soal Kuis I ............................................................................................ 70
6. Kunci Jawaban Kuis I........................................................................... 71
7. Nilai Kuis Siklus I Pertemuan 1 ........................................................... 72
8. Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 73
9. Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1........................................ 76
10. RPP Siklus I Pertemuan 2..................................................................... 78
11. LKS Siklus I Pertemuan 2 .................................................................... 82
12. Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 2........................................... 83
13. Soal Kuis II ........................................................................................... 84
14. Kunci Jawaban Kuis II.......................................................................... 85
15. Nilai Kuis Siklus I Pertemuan 2 ........................................................... 86
16. Penentuan Penghargaan Kelompok Siklus I......................................... 87
17. Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 ......................................... 88
18. Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2........................................ 91
19. Tes Evaluasi Siklus I ............................................................................ 93
20. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I................................................... 94
21. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................... 95
22. RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................................... 96
23. LKS Siklus II Pertemuan 1 ................................................................... 100
24. Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 1 ......................................... 101
25. Soal Kuis Siklus II Pertemuan 1........................................................... 102
26. Kunci Jawaban Kuis Siklus II Pertemuan 1 ......................................... 103
27. Nilai Kuis Siklus II Pertemuan 1 .......................................................... 104
xii
28. Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1........................................ 105
29. Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1....................................... 108
30. RPP Siklus II Pertemuan 2 ................................................................... 110
31. LKS Siklus II Pertemuan 2 ................................................................... 114
32. Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 2 ......................................... 115
33. Soal Kuis Siklus II Pertemuan 2........................................................... 116
34. Kunci Jawaban Kuis Siklus II Pertemuan 2 ......................................... 117
35. Nilai Kuis Siklus II Pertemuan 2 .......................................................... 118
36. Penentuan Penghargaan Kelompok Kuis Siklus II Pertemuan 2.......... 119
37. Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2........................................ 120
38. Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2....................................... 123
39. Tes Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ...................................................... 125
40. Kunci Jawaban Siklus II Pertemuan 2 .................................................. 126
41. Analisis Hasil Belajar Siswa Siswa Siklus II Pertemuan 2 .................. 127
42. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 128
43. Surat Izin Penelitian
44. Surat Keterangan Penelitian
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi
masyarakat.
pendidikan nasional, maka penting bagi guru untuk memiliki atau meningkatkan
kompetensiyang ada pada dirinya sehingga ilmu yang di salurkan kepada siswa dapat
diterima dengan baik dan bermakna. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
keterampilan (psikomotorik). Ilmu yang diberikan pada tingkat sekolah dasar bersifat
mendasar matematika.
1
2
menghadapi era industrialisasi dan globalisasi. Potensi ini dapat terwujud jika
Proses belajar matematika yang baik adalah menerapkan suasana yang dapat
membuat murid antusias terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mampu
tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Dampak yang lain adalah rendahnya
karena dalam proses siswa kurang dilibatkan dalam situasi optimal untuk belajar,
pembelajaran cenderung berpusat pada guru. Oleh karena itu guru yang mengajar
perkembangan intektual anak usia SD. Usia anak SD berkisar antara 7 tahun sampai
dengan 11 tahun. Menurut Sutrisno (2007: 2-9 ) bahwa anak seumur ini berada pada
periode operasional konkrit. Banyak faktor yang menyebabkan pasifnya siswa dalam
proses pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa, antara lain adanya dominasi
guru dalam pembelajaran, sehingga mengurangi minat dan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
3
membosankan. Hal ini disebabkan karena metode yang digunakan disekolah adalah
Kabupaten Konawe Selatan pada Agustus 2015 diketahui bahwa pemahaman siswa
tentang operasi hitung campuran masih tergolong rendah. Hal ini dapat di lihat dari
rata-rata nilai ulangan harian siswa pada kompetensi dasar operasi hitung campuran
pada tahun pelajaran 2015/2016 dari 24 orang siswa, hanya 15 orang yang mendapat
nilai > 65 atau 60% dari jumlah siswa. Dan pada tahun pelajaran 2014/2015 dari 24
orang siswa hanya 14 orang yang berhasil mendapat nilai > 65 atau 58,33% dari
masalah yang terdapat di dalamnya. Banyak siswa yang merasa bosan atau sama
sekali tidak tertarik, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan
siswa terlibat aktif, sehingga peneliti ingin menawarkan suatu model pembelajaran
(STAD). Model STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang sangat
4
yang terdiri dari empat sampai lima orang yang heterogen. Anggota kelompok terdiri
siswa yang tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku berbeda-beda. Pada awal
pembelajaran, Guru menyajikan materi pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim.
Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi tersebut secara
individual.
bahwa hasil belajar siswa terhadap bidang studi matematika sangatlah minim
khususnya pada materi operasi hitung campuran. Sehingga mendorong penulis untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dapat
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa, untuk meningkatkan hasil belajar mengenai materi operasi hitung
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit
sempit dan sederhana serta hanya berpusat pada mata pelajaran belaka. (Kunandar,
Belajar menurut B. F. Skinner (dalam Sagala, 2012 : 14), adalah suatu proses
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Belajar
juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya lebih
baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responnya menurun. Jadi belajar ialah
Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
2012:17) belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa
6
7
lingkungan; dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Setelah belajar orang
Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang disengaja dilakukan
oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang
tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu yang
Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikis dan fisis yang
saling bekerja sama secara terpadu dan komprehensif integral. Sejalan dengan itu,
belajar dapat dipahami sebagai berusaha dan berlatih supaya mendapat suatu
ahli psikologi dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan
yang berubah, pandangan ini memisahkan pengertin yang tegas antara pengertian
dapat di tarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu
secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai
mengajar yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Para ahli
rumusannya.
8
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat
siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
dimaksud mengajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam
hubungannya dengan siswa, dan bahan pengajar serta mengatur situasi belajar siswa
sehingga tercipta situasi dan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung proses
belajar mengajar. Jadi dalam hal ini guru tidak hanya memberikan materi pelajaran
saja melainkan harus mampu berperan sebagai fasilitator, organisator dan motivator
belajar bagi siswa serta mampu membimbing siswa dalam mencapai tujuan
belajarnya.
hanya tergantung pada kuat tidaknya interaksi antara pengajar dan pelajar tetapi juga
hubungan emosional antara pengajar dan pelajar, sebab masih banyak faktor-faktor
tradisional pelaksanaannya melibatkan tiga komponen yaitu guru, siswa dan buku
pelajaran.
Tugas guru adalah memasukkan materi dari buku ke pikiran siswa. Untuk
mengetahui apakah siswa sudah memahami apa yang telah diajarkan oleh guru siswa
diminta untuk mengerjakan tugas dalam buku kerja. Berbeda dengan pembelajaran
suatu proses yang kini, sistematik dan melibatkan siswa dan sumber belajar.
9
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi dapat berupa benda-benda nyata
yaitu buku, audio visual, komputer dan teknologi yang terkini. Di dalam interaksi
belajar, metode dan sistem evaluasi. Tiap komponen tidak dapat berdiri sendiri
suatu tindakan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk mengadakan
materi yang diberikan. Ukuran keberhasilan itu dapat diketahui dari evaluasi yang
berbentuk skor untuk kerja seseorang dalam memahami konsep dan bagaimana
menggunakan konsep itu dalam bidang ilmu itu sendiri maupun terhadap bidang ilmu
lainnya.
guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru harus memiliki rasa ingin tahu, mengapa
10
dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi belajar
dalam lingkungannya. Hal tersebut akan menambah pemahaman dan wawasan guru
Hasil belajar berkaitan dengan seluruh percakapan dan segala hal yang
diperoleh melalui proses belajar disekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur
dengan menggunakan tes hasil belajar. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan amat tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami siswa dan
pendidik baik ketika para siswa itu di sekolah maupun dilingkungan keluarganya
sendiri.
belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu yang belajar dapat pula diartikan
bahwa belajar adalah hasil yang dicapai akibat perubahan-perubahan karena usaha
sadar baik jasmani maupun rohani. Perubahan tingkah laku yang terjadi dan diperoleh
bahwa hasil belajar sebagai kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam
penguasaan yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dari
uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar dapat diperoleh setelah seseorang
11
melakukan usaha belajar. Oleh Karena itu, hasil belajar merupakan ukuran untuk
melihat keberhasilan yang dilakukan disekolah. Hasil belajar adalah hasil perolehan
siswa terhadap suatu pelajaran tertentu. Perubahan ini mengkhususkan pada hasil
konsep matematika yang telah diajarkan dan akanvnampak setelah dilakukan suatu
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
pembelajaran matematika.
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sementara itu menurut Wina (2006) dalam
12
belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok- kelompok tertentu untuk
Agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik, maka sebaiknya guru harus
kooperatif terdapat 6 fase atau langkah utama yang dirangkum pada tabel berikut ini.
sederhana. Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model
yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa yang terdiri dari siswa dengan
kemampuan akademik tunggi, sedang, dan rendah. Pembagian siswa dalam kelompok
menggunakan presentasi verbal atau teks. Selain itu, dapat digunakan untuk
memberikan pemahaman konsep materi yang sulit kepada siswa dimana materi
tersebut telah dipersiapkan oleh guru melalui lembar kerja atau perangkat
pembelajaran yang lain. Yang secara garis besar model ini terdiri dari 4 langkah,
yaitu :
Pembentukan kelompok ditentukan oleh guru. Guru lebih tahu siswa mana yang
setiap kelompok.
Guru memberikan informasi kepada siswa berkenaan dengan kegiatan yang akan
dilakukan siswa serta relevansi kegiatan dengan materi pelajaran. Pada saat
melakukan diskusi sesuai arahan guru berdasarkan LKS atau bentuk tugas yang
14
lain. Jika terdapat kesulitan dengan hal ini interpretasi petunjuk siswa bisa minta
bantuan guru.
Setelah diskusi, guru memberikan tes atau kuis yang harus dikerjakan oleh siswa
secara individu.
4) Pemberian penghargaan
peningkatan hasil belajar dari nilai dasar (awal) kenilai kuis atau tes setelah siswa
1) Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa. Nilai dasar (awal) dapat
2) Menentukan nilai tes/kuis yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja dalam
kelompok, misal nilai kuis I, nilai kuis II, atau rata-rata nilai kuis I dan kuis II
kepada setiap siswa, yang kita sebut dengan nilai kuis terkini;
selisih nilai kuis terkini dan nilai dasar (awal) masing-masing siswa.
b) Baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15 sampai 19 (15< rata-
d) Super, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau sama dengan 25
sebagai berikut :
menyampaikan materi pembelajaran ini kepada siswa, misal antara lain dengan
metode penemuan terbimbing atau metode ceramah. Langkah ini tidak harus
b. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan
c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota,
(tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berdasarkan dari
d. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah
peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.
terdiri atas berbagai jenis operasi hitung yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan,
1. Operasi Penjumlahan
Operasi penjumlahan pada bilangan cacah pada dasarnya merupakan suatu aturan
yang mengkaitkan setiap pasang bilangan cacah dengan suatu bilangan cacah
yang lain. Jika a dan b adalah bilangan cacah maka jumlah dari kedua bilangan
dari a dan b”, jumlah a dan b ini diperoleh dengan menentukan cacah gabungan
2. Operasi Pengurangan
penjumlahan. Jika dalam suatu situasi penjumlahan, jumlahnya dan salah satu
17
menuntut operasi pengurangan. Oleh karena itu di dalam prakteknya jika sebuah
b + c = a.
3. Operasi Perkalian
konseptual a×b tidak sama dengan b×a akan tetapi hasilnya sama.
4. Operasi pembagian
hitung campuran dan aturan yang ada di dalamnya serta contoh soal lengkap dengan
Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka operasi
atau pembagian dan penjumlahan atau pengurangan dalam soal maka yang
cacah. Untuk memahaminya dengan lebih baik, mari kita simak contoh soal dan
Contoh 1
Pembahasan:
Karena operasi tersebut hanya berisi penjumlahan dan pengurangan maka kita
300 + 25 – 60
= (300 + 25) – 60
= 325 – 60
19
= 265
Contoh 2
Pembahasan:
187 + 39 : 3
= 187+ (39 : 3)
= 187 + 13
= 200
Contoh 3
Pembahasan:
Karena perkalian dan pembagian memiliki posisi yang sama kuat maka kita hanya
225 : 5 x 43
= (225: 5) x 43
= 45 x 43
= 1935
Contoh 4
Suhu udara di kota Bangkok pada pagi hari adalah 3°celcius. Pada siang hari,
suhu tersebut naik sebanyak 14°celcius. Lalu pada malam hari suhunya naik lagi
16°celcius. Maka suhu udara di Bangkok pada malam hari tersebut adalah …
20
Pembahasan:
Suhu udara di Bangkok pagi hari (3°C) + kenaikan suhu pada siang hari (14°C) –
= 3 + 14 – 16
= 17 – 16
=1
Maka suhu sebenarnya di kota Bangkok pada malam tersebut adalah 1°Celcius
Contoh 5
Di Toko Maju Abadi tersedia 17 karung tepung yang masing-masing berisi 25 kg.
Hari ini toko tersebut mendapat tambahan kiriman tepung sebanyak 132 Kg.
Pembahasan:
= 17 x 25 + 132
= 425 + 132
= 557
Maka berat keseluruhan tepung yang ada di Toko Maju Abadi adalah 557 Kg.
ditingkatkan.
pembelajaran koopertif tipe STAD lebih efektif dari pada penggunaan model
C. Kerangka Berpikir
akan mengaktifkan siswa serta menyadarkan siswa bahwa matematika tidak selalu
sulit, kurang menarik dan membosankan dan rendahnya hasil belajar siswa pada
kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran tersebut, yang nantinya
materi tersebut akan diuraikan dalam bentuk diskusi. Dengan model pembelajaran
Tipe STAD, diharapkan siswa lebih aktif, bertanggung jawab, bekerja sama dan
D. Hipotesis Tindakan
penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
maka hasil belajar matematika siswa pada materi Operasi Hitung Campuran di kelas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
B. Setting Penelitian
dilaksanakan mulai bulan Agustus 2015 sampai selesai, dilaksanakan dalam dua
C. Subjek Penelitian
Konda yang terdaftar pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 24
Untuk menjawab permasalahan dari penelitian ini, maka ada beberapa faktor
23
24
1. Faktor Siswa
setiap siklus.
2. Faktor Guru
E. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
b. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru, guna melihat bagaimana
STAD diterapkan.
2. Pelaksanaan Tindakan
rencana yang telah dikembangkan dalam RPP pada materi Operasi Hitung
Campuran. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru model (Ike Widia
Ningsih) dan observasi dilakukan oleh observer (Wa Ode Arni, S.Pd)
3. Observasi
4. Evaluasi
tersebut ditunjukkan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar
5. Refleksi
siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Prosedur penelitian ini direncanakan
Adapun desain dan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian
Siklus I
Siklus II
2. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari tes
hasil belajar (tes siklus) dan data kualitatif yang diperoleh melalui lembar
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk
xi
X
n
% Tuntas
fi x100%
n
Ket. n : Jumlah siswa secara keseluruhan
Dimana:
K = Keberhasilan
A = Aktivitas
M = Mengajar
G = Guru (Ahmad Rohali:2004:120)
Dimana:
K = Keberhasilan
A = Aktivitas
B = Belajar
S = Siswa (Ahmad Rohali:2004:122)
29
H. Indikator Kinerja
A. Hasil Penelitian
1. Kegiatan pendahuluan
dengan kepala sekolah SDN 6 Konda Kabupaten Konawe Selatan yang dilaksanakan
pada hari Senin, 10 Agustus 2015. Dalam pertemuan itu peneliti membicarakan
tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu bulan. Setelah
Sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SDN 6 Konda
Kabupaten Konawe Selatan maka diperoleh keterangan bahwa masih banyak siswa
yang kurang memahami materi operasi hitung campuran. Dari hasil wawancara setiap
siswa, peneliti menyimpulkan bahwa masih ada siswa yang belum memahami materi
operasi hitung campuran. Sebagian siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dengan
Salah satu cara yang dianggap cocok untuk menjawab masalah tersebut adalah
30
15
51
31
2. Tindakan Siklus I
a) Rencana Tindakan
siswa pada materi operasi hitung campuran. Untuk menerapkan model pembelajaran
3. Membuat atau menyiapkan Lembar Kegiatan Siswa ( LKS I dan II) siklus I yang
7. Menyusun soal-soal evaluasi dalam bentuk tes evaluasi siklus I untuk mengukur
b) Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan pertama
belajar.
+ 7 dan menunjuk salah satu siswa yang bernama Devi menyebutkan hasil dari
diberikan guru secara lisan. Namun, ada juga siswa yang tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru dan mengatakan bahwa mereka lupa tentang
materi yang akan dipelajari, siswa terlihat tenang dalam menerima pelajaran dari
guru, walaupun masih ada sebagian siswa yang bercerita dengan teman
satu kelas jumlah siswa sebanyak 24 orang, maka kelompok yang terbentuk
beranggotakan 5 orang.
dengan indikator pembelajaran yang sedang dibahas untuk dikerjakan oleh setiap
33
siswa dengan cara diskusi kelompok. Dalam proses mengerjakan LKS, masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal LKS, misalnya
kelompok 1 belum mengerti mengenai soal LKS nomor 3). 1250 - 350 + 250 = ...
mereka masih bingung dalam mengerjakan soal tersebut, karena siswa belum
mengerti operasi mana yang lebih dulu dikerjakan. Kemudian guru memberikan
pengerjaan operasi hitung campuran, dimana salah satu aturannya yaitu operasi
penjumlahan dan pengurangan memiliki posisi yang sama kuat, artinya operasi
papan tulis, guru menunjuk siswa secara acak setiap perwakilan dari masing-
ini agar siswa selalu siap untuk mempertanggung jawabkan hasil kerjanya
sehingga tidak menonton pada temannya. Pada pertemuan pertama ini guru tidak
untuk menjawab soal nomor 1). 25 - 13 + 123 =... jawaban mereka masih kurang
25 - 13 + 123 = ...
= 25 + 135
34
= 148
seorangpun siswa yang berani untuk menanggapi karena siswa masih takut dan
malu. Melihat hal ini guru kemudian menunjuk kelompok 3 untuk maju
25 - 13 + 123 = ...
= 12 + 123
= 135
Kemudian guru memberi pujian kepada kelompok yang sudah berani maju untuk
mana jawaban yang benar dari kedua kelompok yang telah maju
telah dikerjakan oleh setiap kelompok. Selanjutnya guru memberikan tes kuis
kepada seluruh siswa, dengan jumlah soal terdiri dari tiga nomor. Saat menjawab
soal kuis siswa tidak boleh saling membantu dan siswa terlihat sangat tenang.
Setelah bel berbunyi guru langsung mengakhiri proses pembelajaran dan guru
35
tidak maksimal dalam merangkum materi pelajaran yang telah dibahas dan tidak
2. Pertemuan kedua
jumlah siswa yang hadir sebanyak 24 orang siswa. Kegiatan pembelajaran diawali
dengan mengucapkan salam dan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian guru memotivasi siswa
dengan menjelaskan bahwa materi pembelajaran yang akan di pelajari sangat erat
memahami dengan baik. Guru mengecek pemahaman dasar siswa dengan memberi
contoh soal 6 x 3 dan menunjuk salah satu siswa yang bernama Nur Azizah
menyebutkan hasil dari 6 x 3 = ... dari jawaban Nur Azizah menujukkan bahwa
jawabanya benar yaitu 18. Siswa terlihat antusias ketika menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru secara lisan. Namun, ada juga siswa yang tidak
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan mengatakan bahwa
akan dipelajari, siswa terlihat tenang dalam menerima pelajaran dari guru,
walaupun masih ada sebagian siswa yang bercerita dengan teman sebangkunya.
Kemudian guru menyuruh siswa duduk sesuai dengan kelompoknya yang sudah
dibagi pada pertemuan pertama, yaitu siswa siswi dibagi menjadi 5 kelompok,
36
beranggotakan 5 orang.
dengan indikator pembelajaran yang sedang dibahas untuk dikerjakan oleh setiap
siswa dengan cara diskusi kelompok. Dalam proses mengerjakan LKS, masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal LKS, misalnya
kelompok 2 belum mengerti mengenai soal LKS nomor 1). 30 : 6 x 15 = ... mereka
masih bingung dalam mengerjakan soal tersebut, karena siswa belum mengerti
operasi mana yang lebih dulu dikerjakan. Kemudian guru memberikan bimbingan
operasi hitung campuran, dimana salah satu aturannya yaitu operasi perkalian dan
pembagian memiliki posisi yang sama kuat, artinya operasi hitung yang dikerjakan
tulis, guru menunjuk siswa secara acak setiap perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk maju mempresentasekan hasil kerja kelompoknya. Hal ini agar
siswa selalu siap untuk mempertanggung jawabkan hasil kerjanya sehingga tidak
menonton pada temannya. Pada pertemuan ini guru tidak menunjuk semua
guru hanya menunjuk sebagian kelompok saja yaitu kelompok 2 dan kelompok 4.
Pada saat perwakilan kelompok 2 maju kedepan untuk menjawab soal nomor 1).
37
seperti berikut :
(30 : 6) x 15 = ...
= 5 x 15
= 75
tanggapan terhadap jawaban siswa penyaji. Dalam hal ini kelompok 4 sudah mulai
pujian kepada kelompok yang sudah berani maju untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya.
materi yang tidak dimengerti, namun tidak ada seorangpun siswa yang mau
bertanya. Guru kemudian menyuruh siswa untuk mengumpulkan semua LKS yang
guru memberikan soal kuis kepada seluruh siswa, dengan jumlah soal terdiri dari
tiga nomor. Saat menjawab soal kuis siswa tidak boleh saling membantu dan siswa
pelajaran tentang operasi hitung campuran perkalian dan pembagian, setelah itu
c) Observasi
Kegiatan observasi terbagi atas dua bagian yakni observasi terhadap aktivitas
mengajar guru digunakan rumus persentase hasil observasi aktivitas mengajar guru
Data hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I pertemuan pertama dan
jumlah skor hasil observasi aktivitas mengajar guru adalah 53,3 dari 100 skor
maksimal dengan persentase sebesar 53,3% dan pada pertemuan kedua jumlah
skor hasil observasi aktivitas mengajar guru adalah 66,6 dari 100 skor maksimal
mengajar guru pada siklus I sebesar 59,95 dengan persentase 59,95%. Walaupun
berada pada kategori efektif, namun belum mencapai indikator yang telah
2) Pemberian motivasi belajar kepada siswa masih kurang. Hal ini terlihat siswa
kurang bersemangat dan hanya siswa tertentu saja yang antusias mengikuti
pelajaran.
40
belum sepenuhnya dimengerti oleh siswa, sehingga masih ada siswa yang tidak
menyelesaikan tugas-tugasnya.
5) Guru tidak membimbing siswa untuk merangkum materi yang dibahas dan
terhadap kegiatan belajar hanya terpaku pada siswa tertentu saja sehingga
ketika ada siswa lain yang membutuhkan bimbingan, guru tidak mampu
presentasenya baik.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru, menunjukan aspek-
aspek yang diobservasi pada aktivitas belajar siswa hampir terlaksana sesuai
siswa. Hasil belajar aktivitas belajar siswa ini merupakan pengamatan respon
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan
kedua selengkapnya dapat digambarkan sebagaimana pada tabel 4.3 di bawah ini.
jumlah skor hasil observasi aktivitas belajar siswa adalah 57,14 dari 100 skor
maksimal dengan persentase sebesar 57,14% dan pada pertemuan kedua jumlah
skor hasil observasi aktivitas belajar siswa adalah 71,42 dari 100 skor maksimal
belajar siswa pada siklus I sebesar 64,28 dengan persentase 64,28%. Walaupun
dan kekurangan, tetapi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sudah berada
pada kategori efektif, namun belum mencapai indikator yang telah ditentukan
2) Masih banyak siswa yang tidak aktif melibatkan diri dalam menyelesaikan
tugas-tugas dan LKS yang diberikan karena dominan siswa yang pintar saja
d) Evaluasi
akhir tindakan siklus I berupa tes tertulis pada hari Rabu 19 Agustus. Kegiatan
evaluasi ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap
kooperatif tipe STAD. Pemberian tes ini harus dengan alokasi waktu yang cukup bagi
e) Refleksi
Peneliti bersama guru menganalisis hasil temuan pada tindakan siklus I. dari
hasil observasi tindakan siklus I ditemukan bahwa masih banyak kelemahan yang
terdapat pada peneliti yang bertindak sebagai guru dan kelemahan pada siswa.
Kelemahan guru yaitu guru tidak dapat menyampaikan materi secara rinci,
jelas, padat dan menggunakan bahasa yang lugas, guru belum maksimal mengarahkan
43
kegiatan siswa dengan baik, dalam pembelajarn belum terarah dengan baik,
pemberian bimbingan bagi siswa yang belum maksimal, pengelolaan kelas belum
menyelesaikan tugas (LKS) secara bersama, pemanfaatan waktu juga belum tepat.
bimbingan dari guru dalam hal menyelesaikan soal LKS, sebagian siswa belum
Hasil kuis pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggal
13 Agustus 2015, 3 orang siswa yang mendapat nilai paling tinggi diantara teman-
temannya yaitu nilai 93 dengan skor 14, 6 orang siswa mendapat nilai 80 dengan skor
12, 13 orang siswa mendapat nilai 73 dengan skor 11 dan 2 orang mendapat nilai
paling rendah yaitu nilai 66 dengan skor 10 mencapai nilai rata-rata 76,66%.
Sedangkan hasil kuis pada siklus I pertemuan dua yang dilaksanakan pada tanggal 18
Agustus 2015, 5 orang siswa yang mendapat nilai paling tinggi yaitu nilai 93 dengan
skor 14, 9 orang siswa mendapat nilai 80 dengan skor 12 dan 10 orang siswa yang
mendapat nilai paling rendah yaitu nilai 73 dengan skor 11 mencapai nilai rata-rata
79,79%. Dalam hal ini tes kuis mengalami peningkatan pada siklus I. Pemberian
berikan pada kelompok 2 yang di kategorikan dalam kelompok Super, hal ini di
karenakan salah satu anggota dari kelompok 2 yang bernama Aisyah mendapat nilai
44
yang paling tinggi di antara teman-temannya yang lain sehingga dapat membantu
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran siklus I belum tercapai secara optimal sebab beberapa subyek penelitian
yang belum memahami operasi penjumlahan dan pengurangan. Hasil tes siklus I
menunjukkan bahwa hasil tes siklus I yaitu 58,3% (14 orang) siswa memperoleh nilai
65. Dalam hal ini, hasil belajar yang dicapai belum mencapai target yang
direncanakan yakni 80% siswa harus mencapai hasil belajar 65 ke atas. Oleh karena
itu peneliti dan observer merencanakan untuk melanjutkan pada pembelajaran siklus
II.
3. Tindakan Siklus II
a. Rencana Tindakan
kekurangan dan kelemahan pada pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat diperbaiki
3. Membuat/menyiapkan lembar kerja siswa (LKS I dan II) siklus II yang akan
7. Menyusun soal-soal evaluasi dalam bentuk tes evaluasi siklus II untuk mengukur
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan pertama
Selasa 25 Agustus 2015 dengan jumlah siswa yang hadir sebanyak 24 orang.
dengan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas.
sebelum guru masuk ke kelas. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah terbiasa
mengecek pemahaman dasar siswa dengan memberi contoh soal 20 – 9 : 3 =... dan
46
menunjuk salah satu siswa yang bernama Aisyah menyebutkan hasil dari soal
17. Kemudian guru memberikan contoh soal lain 2 x 7 + 6 =... dan menunjuk
siswa yang benama Bintang untuk menjawab hasil dari soal tersebut. Dari jawaban
Bintang menunjukan bahwa jawabannya benar yaitu 20. Siswa terlihat aktif dalam
menjawab pertanyan dari guru yang menandakan bahwa siswa telah memahami
yang akan dipelajari pada hari ini (siklus II). Siswa terlihat tenang dalam
dengan indikator pembelajaran yang sedang dibahas untuk dikerjakan oleh setiap
siswa dengan cara diskusi kelompok. Ketika mengerjakan LKS, siswa yang pintar
anggota kelompoknya dan jika mengalami kesulitan, siswa sesekali bertanya pada
siswa.
papan tulis, guru menunjuk siswa secara acak setiap perwakilan dari masing-
masing kelompok untuk maju mempresentasekan hasil kerja kelompoknya. Hal ini
47
agar siswa selalu siap untuk mempertanggung jawabkan hasil kerjanya sehingga
tidak menonton pada temannya. Pada saat perwakilan kelompok 5 maju kedepan
untuk menjawab soal nomor 1). 25 x 12 – 50 + 500 : 2 =... jawaban mereka benar
25 x 12 – 50 + 500 : 2 = ...
= 300 – 50 + 250
= 250 + 250
= 500
Selanjutnya guru memberikan pujian kepada siswa yang telah berani maju
siswa penyaji. Dalam hal ini kelompok 1 sudah mulai berani menanggapi jawaban
telah dikerjakan oleh setiap kelompok. Selanjutnya guru memberikan tes kuis
kepada seluruh siswa, dengan jumlah soal terdiri dari dua nomor. Saat menjawab
soal kuis siswa tidak boleh saling membantu dan siswa terlihat sangat tenang. Pada
siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi tindakan siklus II
dan meminta siswa mempelajari kemblai semua materi pelajaran yang telah
2) Pertemuan kedua
dengan mengucapakan salam dan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
dan siswa sudah melakukannya jauh sebelum guru masuk ke kelas. Hal ini
diterapkan.
mengecek pemahaman dasar siswa dengan memberi contoh soal cerita “Pak Raden
itu akan dibagikan kepada 8 orang sama banyak. Berapa buah mangga yang
diterima oleh setiap orang ?”. Siswa dengan semangat mengangkat tangan untuk
menjawab soal cerita tersebut. Dalam hal ini guru menunjuk Ridwan untuk
= 5. Siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyan dari guru yang menandakan
penjelasan singkat dan padat tentang materi yang akan dipelajarinya. Siswa terlihat
dengan indikator pembelajaran yang sedang dibahas untuk dikerjakan oleh setiap
siswa dengan cara diskusi kelompok. Ketika mengerjakan LKS, siswa yang pintar
anggota kelompoknya dan jika mengalami kesulitan, siswa sesekali bertanya pada
siswa.
papan tulis, guru menunjuk siswa secara acak setiap perwakilan dari masing-
masing kelompok untuk maju mempresentasekan hasil kerja kelompoknya. Hal ini
agar siswa selalu siap untuk mempertanggung jawabkan hasil kerjanya sehingga
tidak menonton pada temannya. Pada saat perwakilan kelompok 3 maju kedepan
untuk menjawab soal cerita nomor 2). Arif mempunyai 8 lemabar uang lima
ratusan, 5 lembar uang seribuan dan 7 lembar uang lima ribuan. Berapakah jumlah
Selanjutnya guru memberikan pujian kepada siswa yang telah berani maju
siswa penyaji. Dalam hal ini kelompok 4 berani menanggapi jawaban dari
memberikan peluang kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
LKS yang telah dikerjakan oleh setiap kelompok. Selanjutnya guru memberikan
tes kuis kepada seluruh siswa, dengan jumlah soal terdiri dari dua nomor. Saat
menjawab soal kuis siswa tidak boleh saling membantu dan siswa terlihat sangat
tenang. Guru membimbing siswa merangkum materi pelajaran yang telah dibahas
dan menginformasikan pada siswa untuk siap melaksanakan tes akhir yang akan
c. Observasi
Data hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus II pertemuan pertama
bawah ini.
jumlah skor hasil observasi aktivitas mengajar guru adalah 80 dari 100 skor
maksimal dengan persentase sebesar 80% dan pada pertemuan kedua jumlah skor
hasil observasi aktivitas mengajar guru adalah 93,3 dari 100 skor maksimal
mengajar guru pada siklus II sebesar 86,65 dengan persentase 86,65%. Walaupun
pembelajaran sudah berada pada kategori sangat efektif, dan telah melampui
indikator yang telah ditentukan dalam penelitian ini yang mencapai 80%. Namun
52
masih ada beberapa aspek pengamatan yang perlu mendapat perhatian guru
bersemangat.
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan pertama
bawah ini.
jumlah skor hasil observasi aktivitas belajar siswa adalah 78,57 dari 100 skor
maksimal dengan persentase sebesar 78,57% dan pada pertemuan kedua jumlah
skor hasil observasi aktivitas belajar siswa adalah 100 dari 100 skor maksimal
53
dengan persentase sebesar 100%. Adapun rata-rata perolehan skor aktivitas belajar
siswa pada siklus II sebesar 89,28 dengan persentase 89,28%. Walaupun dalam
kekurangan, tetapi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sudah berada pada
kategori sangat efektif, melampui indikator yang telah ditentukan dalam penelitian
d. Evaluasi
Pada tahap ini, diadakan evaluasi atau tes tindakan siklus II berupa tes
tertulis yang dilaksanakan pada hari Jumat 28 Agustus. Hal ini dilakukan untuk
melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah model
e. Refleksi
siklus II baik pertemuan I dan pertemuan II sesuai rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan observer
(guru kelas) pada pertanyaan operasi hitung campuran masih ada kesalahan dan
sebagai berikut.
54
dari 15 skor maksimal dengan persentase 53,3% pada pertemuan pertama dan
80% pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua mendapat jumlah
3. Hasil kuis pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggal
25 Agustus 2015, 5 orang siswa yang mendapat nilai paling tinggi diantara
teman-temannya yaitu nilai 100 dengan skor 14, 16 orang siswa mendapat
nilai 85 dengan skor 12, 2 orang siswa mendapat nilai 78 dengan skor 11 dan
1 orang mendapat nilai paling rendah yaitu nilai 71 dengan skor 10 mencapai
55
nilai rata-rata 86,95%. Sedangkan hasil kuis pada siklus II pertemuan dua
mendapat nilai paling tinggi yaitu nilai 100 dengan skor 10, 11 orang siswa
mendapat nilai 90 dengan skor 9 dan 5 orang siswa yang mendapat nilai
paling rendah yaitu nilai 80 dengan skor 8 mencapai nilai rata-rata 91,25%.
Dalam hal ini tes kuis mengalami penigkatkan pada siklus II. Pemberian
Super, hal ini di karenakan salah satu anggota dari kelompok III yang
evaluasi dengan tes. Hasil tes siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
jika dibandingkan dengan tes siklus I yaitu 58,3% (14 orang) siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65. Dan pada tes siklus II meningkat menjadi 87,5% (21
orang) siswa memperoleh nilai ≥ 65. Hal ini terlihat bahwa indikator
keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai, yaitu 80% siswa telah
memperoleh nilai ≥ 65. Oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus II.
Dengan demikian tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa
yang berkaitan operasi hitung campuran pada model pembelajaran kooperatif tipe
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini diuraikan hasil penelitian yang dianggap penting dalam
anggota kelompok ditetapkan sebanyak 4-5 orang siswa, dengan alasan jika
ukuran kelompok terlalu banyak sulit bagi siswa untuk menjelaskan pendapat dan
melakukan kerjasama dan jika ukuran kelompok terlalu kecil interaksi sesama
anggota kelompok akan terbatas. Jika kelompok terlalu kecil akan mengakibatkan
kesulitan dalam berinteraksi dan jika terlalu besar akan mengakibatkan kesulitan
kelompok.
57
kelompok yang sama maka siswa yang berkemampuan sedang dan rendah akan
jumlah anggota yang berbeda. Pembentukan kelompok juga didasarkan atas jenis
kelamin. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana kerjasama siswa di dalam
kelompok.
ini meliputi beberapa kegiatan, yaitu: presentasi kelas, dan bekerja dalam
dilakukan di depan kelas secara klasikal oleh guru. Belajar kooperatif tipe STAD,
ditekankan pada tujuan yang ingin dicapai dan apa yang akan dilaksanakan siswa
dalam belajar kelompok. Pada kegiatan ini guru melakukannya dengan memotivasi
rasa ingin tahu siswa tentang materi yang dipelajari. Siswa yang termotivasi akan
lebih siap untuk belajar lebih baik dari pada siswa yang tidak siap.
materi bertujuan untuk memberi arahan tentang apa yang harus dikuasai dan
Selatan adalah pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil belajar yang
dicapai, dapat dinyatakan bahwa siswa telah melakukan belajar kooperatif tipe
cukup optimal, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus II
telah mendapat nilai minimal 65. Jika dibandingkan dengan hasil tes pada
nilai minimal 65 dengan ketuntasan belajar sebesar 58,3%. Berdasarkan hasil tes
pada tindakan siklus II diperoleh bahwa terdapat 87,5% siswa yang telah
memperoleh nilai ≥ 65. Hal ini terlihat bahwa indikator keberhasilan dalam
penelitian ini sudah tercapai, yaitu 80% siswa telah memperoleh nilai ≥ 65.
Dari hasil belajar tersebut di atas sudah sesuai dengan yang diharapkan karena
dalam belajar kooperatif tipe STAD siswa belajar dalam kelompok yang
ini memiliki potensi yang cukup baik untuk meningkatkan hasil balajar siswa
terhadap materi operasi hitung campuran. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata kelas
hasil tes siswa yang dilaksanakan di akhir pembelajaran, maka dengan demikian,
hitung campuran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Operasi Hitung
B. Saran
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan mutu dan
berbagai model pembelajaran untuk mengetahui mana yang lebih efektif untuk
60
51
61
DAFTAR PUSTAKA
Hujaima. 2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Materi Operasi
Hitung Campuran Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV
SDN 2 Wanci. Kendari :Universitas Halu Oleo
Mustaqim, Burhan & Ari Astuti. 2008. Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk SD
Kelas IV. Bekasi: PT. Adhi Aksara Indonesia
Sumarna, Nana & YooEka Yana Kansil. 2011. Panduan Penulisan Skripsi. Kendari
:Universitas Halu Oleo
Usman & Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi KBM. Bandung : Remaja Rosdakarya
SILABUS PEMBELAJARAN
Melakukan operasi Operasi Hitung - Mengamati contoh - Menetukan Hasil Operasi Tes 10 x 35 Sumber:
hitung campuran Campuran Hitung Campuran pada Tertulis Menit
Operasi Hitung Buku MTK Kelas
penjumlahan dan
Campuran dua atau tiga IV
pengurangan
bilangan.
- Menentukan hasil operasi Karangan Burhan
- Menyelesaikan Operasi hitung campuran pada Mustaqim dan Ari
perkalian dan pembagian Astuti, Penerbit
Hitung Campuran Yang
- Menentukan hasil PT. Adi Akshra
Melibatkan Sekurang- Abadi Indonesia
penggabungan antara
kurangnya dua bilangan operasi hitung
penjumlahan,
- Menyelesaikan soal
pengurangan, perkalian Buku MTK Kelas
cerita sederhana yang dan pembagian IV
berkaitan dengan hitung - Melakukan operasi hitung
Penerbit Erlangga
campuran. campuran melalui sajian
soal cerita
64
(Siklus I Pertemuan I)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
C. Indikator
Menentukan hasil Operasi Hitung Campuran pada penjumlahan dan
pengurangan
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menetukan Hasil Operasi Hitung Campuran pada penjumlahan
dan pengurangan
F. Materi Pokok
Operasi hitung campuran
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Diskusi Kelas, Tanya Jawab, Penugasan,
Model : Kooperatif Tipe STAD
H. Skenario Pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 2 3
Pendahuluan 1. Salam dan berdoa serta mengecek kehadiran 10 Menit
siswa
2. Motivasi: menjelaskan bahwa materi
pembelajaran yang akan di pelajari sangat erat
kaitannya dengan materi pembelajaran
selanjutnya
3. Apersepsi: siswa diingatkan kembali dengan
diberi soal penjumlahan dan pengurangan
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru menjelaskan pendekatan yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan secara singkat materi 55 Menit
pelajaran dengan secara klasikal dan siswa
memperhatikan.
Guru menjelaskan materi pelajaran tentang
operasi hitung campuran. Operasi hitung
campuran adalah sebuah penghitungan yang di
dalamnya terdiri atas berbagai jenis operasi
hitung yang terdiri dari penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian di
66
2. 50 – 40 + 4 = 10 + 4 = 14
Lampiran 3
Tujuan: Siswa dapat menentukan hasil Operasi Hitung Campuran pada penjumlahan
dan pengurangan
Lampiran 4
Lampiran 5
Soal Kuis I
Lampiran 6
Keterangan:
∑ skor
= x100%
∑skor maksimal
72
Lampiran 7
SIKLUS I PERTEMUAN I
Pelaksanaan
Kegiatan Indikator Komentar
Ya/tidak Skor
Kegiatan Awal 1. Mempersiapkan siswa Ya 1 Guru mampu
agar siap untuk belajar mempersiapkan
siswa sebelum
mengikuti
pembelajaran.
2. Memotivasi siswa Tidak 0 Kurang mampu
memotivasi siswa
terlibat aktif dalam
pembelajaran.
3. Menjelaskan tujuan Tidak 0 Guru kurang
pembelajaran yang Mampu
akan dicapai menjelaskan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 4. Guru menjelaskan Ya 1 Guru menjelaskan
materi yang diajarkan materi pelajaran.
5. Membagi siswa ke Ya 1 Guru membagi
dalam beberapa siswa kedalam
kelompok kecil beberapa
kelompok.
6. Membagikan LKS Ya 1 Guru membagikan
kepada setiap LKS kepada setiap
kelompok kelompok
7. Guru mengarahkan Ya 1 Guru mengarahkan
siswa untuk siswa untuk
menyelesaikan soal menyelesaikan soal
LKS LKS
8. Guru Tidak 0 Guru tidak
membantu/mengarahka membantu siswa
n siswa yang yang kesulitan
mengalami kesulitan menyelesaikan soal
dalam menyelesaikan
soal
9. Guru mengarahkan Ya 1 Guru menyuruh
siswa untuk siswa
74
SIKLUS I PERTEMUAN I
Penilaian
Indikator Skor
Ya Tidak
1. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar Ya 1
2. Siswa menyimak penjelasan guru atas tujuan Tidak 0
pembelajaran yang akan dicapai
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi Ya 1
yang diajarkan
4. Siswa membentuk kelompok kecil Ya 1
5. Siswa menerima LKS dari guru Ya 1
6. Siswa berdiskusi memecahkan masalah yang Tidak 0
diberikan dalam LKS
7. Siswa menjelaskan masalah yang kurang dipahami Tidak 0
kepada guru yang terdapat di dalam LKS
8. Siswa mempresentasekan hasil diskusi kelompok Ya 1
9. Siswa memberikan tanggapan atas presentase Tidak 0
kelompok lain
10. Siswa menyimak tanggapan dan penegasan dari Tidak 0
guru atas hasil diskusi siswa
11. Siswa merespon pengharagaan yang diberikan guru Ya 1
atas hasil diskusi kelompok yang terbaik
12. Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran Ya 1
13. Siswa memyimpulkan pelajaran akhir yang telah Tidak 0
diajarkan
14. Siswa mencatat tugas yang diberikan Ya 1
Jumlah Skor Perolehan 8
Jumlah Skor Maksimal 14
Persentase % 57,14%
78
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.4. Melakukan operasi hitung campuran
C. Indikator
Menentukan hasil operasi hitung campuran pada perkalian dan pembagian
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung campuran pada perkalian dan
pembagian
F. Materi Pokok
Operasi hitung campuran
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Diskusi Kelas, Tanya Jawab, Penugasan,
Model : Kooperatif Tipe STAD
H. Skenario Pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 2 3
Pendahuluan 1. Salam dan berdoa serta mengecek kehadiran 15 Menit
siswa.
2. Motivasi: menjelaskan bahwa materi
pembelajaran yang akan di pelajari sangat erat
kaitannya dengan materi pembelajaran
selanjutnya
3. Apersepsi: siswa diingatkan kembali tentang
materi sebelumnya dengan diberi soal
perkalian dan pembagian
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru menjelaskan pendekatan yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan secara singkat materi 80 Menit
pelajaran dengan secara klasikal dan siswa
memperhatikan.
Pada pertemuan kedua guru menyampaikan
materi tentang operasi hitung campuran pada
perkalian dan pembagian, misalnya :
1). 28 x 10 : 4= (28 x 10) : 4
= 280 : 4
80
= 70
2). 450 : 75 x 16 = (450 : 75) x 16
= 6 x 16
= 96
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
yang kurang paham untuk bertanya.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya
heterogen terdiri dari 4-5 siswa.
4. Guru membagikan LKS selanjutnya siswa
mengerjakan tugas dalam LKS.
5. Guru memberikan kesempatan kepada masing-
masing siswa untuk berpikir bersama teman
kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
dalam LKS.
6. Salah seorang siswa dari masing-masing
kelompok mempresentasikan jawaban
kelompoknya di depan kelas dan kelompok
lainnya memperhatikan.
7. Guru memberikan penghargaan pada kelompok
yang sudah berani tampil di depan kelas.
8. Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada
siswa (pada saat menjawab tidak boleh saling
membantu).
9. Guru menyimpulkan jawaban atau kesimpulan
akhir dari semua soal atau pertanyaan.
Penutup 10. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 10 Menit
baru yang diperoleh dari pelajaran tadi
11. Memberikan pekerjaan rumah
82
Tujuan: Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung campuran pada perkalian dan
pembagian
1. 30 : 6 x 15 = ... x 15
= ...
2. 4 x 625 : 25 = ... : 25
= ...
5. 500 : 10 x 30 = ... x 30
= ...
83
Lampiran 12
4 x 625 : 25 = …………..
Jawab :
2 4 x 625 : 25 = (4 x 625) : 25
= 2500 : 25
= 100
500 : 10 x 30 = …………..
Jawab :
5 500 : 10 x 30 = (500 : 10) x 30
= 50 x 30
= 1500
84
Lampiran 13
SOAL KUIS II
1. 15 x 250 : 50 = …………..
2. 315 : 5 x 25 = …………..
3. 50 : 5 x 30 = .................
85
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
SIKLUS I PERTEMUAN II
Pelaksanaan
Kegiatan Indikator Komentar
Ya/tidak Skor
Kegiatan Awal 1. Mempersiapkan siswa Ya 1 Guru mampu
agar siap untuk belajar mempersiapkan
siswa sebelum
mengikuti
pembelajaran.
2. Memotivasi siswa Tidak 0 Kurang mampu
memotivasi siswa
terlibat aktif dalam
pembelajaran.
3. Menjelaskan tujuan Ya 1 Guru mampu
pembelajaran yang menjelaskan tujuan
akan dicapai pembelajaran
Kegiatan Inti 4. Guru menjelaskan Ya 1 Guru menjelaskan
materi yang diajarkan materi pelajaran.
5. Membagi siswa ke Ya 1 Guru membagi
dalam beberapa siswa kedalam
kelompok kecil beberapa
kelompok.
6. Membagikan LKS Ya 1 Guru membagikan
kepada setiap LKS kepada setiap
kelompok kelompok
7. Guru mengarahkan Ya 1 Guru mengarahkan
siswa untuk siswa untuk
menyelesaikan soal menyelesaikan soal
LKS LKS
8. Guru Tidak 0 Guru tidak
membantu/mengarahka membantu siswa
n siswa yang yang kesulitan
mengalami kesulitan menyelesaikan soal
dalam menyelesaikan
soal
9. Guru mengarahkan Ya 1 Guru menyuruh
siswa untuk siswa
mempresentasikan hasil mempresentasekan
89
SIKLUS I PERTEMUAN II
Penilaian
Indikator Skor
Ya Tidak
1. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar Ya 1
2. Siswa menyimak penjelasan guru atas tujuan Ya 1
pembelajaran yang akan dicapai
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi Ya 1
yang diajarkan
4. Siswa membentuk kelompok kecil Ya 1
5. Siswa menerima LKS dari guru Ya 1
6. Siswa berdiskusi memecahkan masalah yang Tidak 0
diberikan dalam LKS
7. Siswa menjelaskan masalah yang kurang dipahami Tidak 0
kepada guru yang terdapat di dalam LKS
8. Siswa mempresentasekan hasil diskusi kelompok Ya 1
9. Siswa memberikan tanggapan atas presentase Ya 1
kelompok lain
10. Siswa menyimak tanggapan dan penegasan dari Tidak 0
guru atas hasil diskusi siswa
11. Siswa merespon pengharagaan yang diberikan guru Ya 1
atas hasil diskusi kelompok yang terbaik
12. Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran Ya 1
13. Siswa memyimpulkan pelajaran akhir yang telah Tidak 0
diajarkan
14. Siswa mencatat tugas yang diberikan Ya 1
Jumlah Skor Perolehan 10
Jumlah Skor Maksimal 14
Persentase % 71,42%
93
Lampiran 19
TES SIKLUS I
Kelas/Semester : IV/I
1. 695 – 500 + 75 =…
2. 196 – 5 x 25 =…
3. 187 + 39 : 3 =…
5. 450 : 75 x 16 =…
94
Lampiran 20
∑ skor
= x100%
∑skor maksimal
Lampiran 21
HASIL TES SIKLUS I
Nomor/Skor Soal
Nama
No JK 1 2 3 4 5 Skor Nilai Ket
Siswa
20 20 20 20 20
1 Aisyah P 5 20 20 20 20 85 85 Tuntas
2 Amanda P 5 20 20 10 20 75 75 Tuntas
3 Ardi L 5 20 10 5 5 45 45 Tidak Tuntas
4 Adit L 5 20 10 5 20 60 60 Tidak Tuntas
5 Pratama L 5 10 20 5 20 50 50 Tidak Tuntas
6 Bintang L 5 10 20 5 20 60 60 Tidak Tuntas
7 Devi P 5 20 20 5 20 70 70 Tuntas
8 Dewi P 5 5 20 5 20 55 55 Tidak Tuntas
9 Aulia P 5 10 20 5 5 45 45 Tidak Tuntas
10 Budi L 5 5 20 5 10 45 45 Tidak Tuntas
11 Ika P 5 5 5 5 20 40 40 Tidak Tuntas
12 Sudibyo L 5 5 5 5 5 25 25 Tidak Tuntas
13 Monika P 5 10 20 5 20 60 60 Tidak Tuntas
14 Chairil L 5 20 20 5 20 70 70 Tuntas
15 Nola P 5 20 20 5 20 70 70 Tuntas
16 Nur Azizah P 5 20 20 5 20 70 70 Tuntas
17 Farid L 5 10 10 5 5 35 35 Tidak Tuntas
18 Putri P 5 20 20 20 20 85 85 Tuntas
19 Putra L 5 10 20 5 20 60 60 Tidak Tuntas
20 Ferdi L 5 5 10 5 5 30 30 Tidak Tuntas
21 Ridwan L 5 20 20 5 20 70 70 Tuntas
22 Sahara P 5 10 20 5 20 60 60 Tidak Tuntas
23 Wati P 5 20 20 5 20 70 70 Tuntas
24 Dafa L 5 10 20 20 20 75 75 Tuntas
Jumlah 1410
Rata-rata 58,75
Siswa yang tuntas 10 Orang
Siswa yang tidak tuntas 14 Orang
Ketuntasan klasikal 41,6%
96
(Siklus II Pertemuan I)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.4. Melakukan operasi hitung campuran
C. Indikator
Menentukan hasil penggabungan antara operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan hasil penggabungan antara operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
Lampiran 23
= ...
101
Lampiran 24
34 x 17 + 65 – 6 : 2 = (34 x 17) + 65 – (6 : 2)
= 578 + 65 - 3
2 = 643 – 3
= 640
Lampiran 25
SOAL KUIS I
Lampiran 26
∑ Skor Maksimal 14
∑ skor perolehan
= x100
∑skor maksimal
104
Lampiran 27
Pelaksanaan
Kegiatan Indikator Komentar
Ya/tidak Skor
Kegiatan Awal 1. Mempersiapkan siswa Ya 1 Guru mampu
agar siap untuk mempersiapkan
belajar siswa sebelum
mengikuti
pembelajaran.
2. Memotivasi siswa Ya 1 Guru mampu
memotivasi siswa
terlibat aktif dalam
pembelajaran.
3. Menjelaskan tujuan Ya 1 Guru mampu
pembelajaran yang menjelaskan tujuan
akan dicapai pembelajaran
Kegiatan Inti 4. Guru menjelaskan Ya 1 Guru menjelaskan
materi yang diajarkan materi pelajaran.
5. Membagi siswa ke Ya 1 Guru membagi
dalam beberapa siswa kedalam
kelompok kecil beberapa
kelompok.
6. Membagikan LKS Ya 1 Guru membagikan
kepada setiap LKS kepada setiap
kelompok kelompok
7. Guru mengarahkan Ya 1 Guru mengarahkan
siswa untuk siswa untuk
menyelesaikan LKS menyelesaikan
LKS
8. Guru Ya 1 Guru membantu
membantu/mengarahka siswa yang
n siswa yang kesulitan
mengalami kesulitan menyelesaikan soal
dalam menyelesaikan
soal
9. Guru mengarahkan Ya 1 Guru menyuruh
siswa untuk siswa
mempresentasikan hasil mempresentasekan
106
SIKLUS II PERTEMUAN I
Penilaian
Indikator Skor
Ya Tidak
1. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar Ya 1
2. Siswa menyimak penjelasan guru atas tujuan Ya 1
pembelajaran yang akan dicapai
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi Ya 1
yang diajarkan
4. Siswa membentuk kelompok kecil Ya 1
5. Siswa menerima LKS dari guru Ya 1
6. Siswa berdiskusi memecahkan masalah yang Ya 1
diberikan dalam LKS
7. Siswa mengemukakakan masalah yang kurang Tidak 0
dipahami kepada guru yang terdapat di dalam LKS
8. Siswa mempresentasekan hasil diskusi kelompok Ya 1
9. Siswa memberikan tanggapan atas presentase Ya 1
kelompok lain
10. Siswa menyimak tanggapan dan penegasan dari Tidak 0
guru atas hasil diskusi siswa
11. Siswa merespon pengharagaan yang diberikan guru Ya 1
atas hasil diskusi kelompok yang terbaik
12. Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran Ya 1
13. Siswa memyimpulkan pelajaran akhir yang telah Tidak 0
diajarkan
14. Siswa mencatat tugas yang diberikan Ya 1
Jumlah Skor Perolehan 11
Jumlah Skor Maksimal 14
Persentase % 78,57%
110
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B.Kompetensi Dasar
1.4. Melakukan operasi hitung campuran
C. Indikator
Melakukan operasi hitung campuran melalui sajian soal cerita
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengerjakan operasi hitung campuran melalui sajian soal cerita
Lampiran 31
Tujuan: Siswa dapat mengerjakan operasi hitung campuran melalui sajian soal cerita
Soal
a. Harga 1 buah Apel 1.250,00. Jika Citra membeli 6 buah Apel dan membayar
dengan 2 lembar uang lima ribuan, berapakah uang kembalian uang yang
diterima Citra ?
b. Arif mempunyai 8 lembar uang lima ratusan, 5 lembar uang seribuan dan 7
c. 6 orang siswa masing-masing membeli 5 batang pensil. Harga sebuah pensil Rp.
750, 00. Berapa rupiah jumlah uang yang di keluarkan keenam siswa tersebut?
d. Harga 3 butir telur ayam Rp.3.750,00. Jika Ani membeli 8 butir telur ayam,
Mangga itu akan dibagikan kepada 8 orang sama banyak. Berapa buah mangga
Lampiran 32
Lampiran 33
SOAL KUIS II
1. Nadin mempunyai 9 lembar uang lima ratusan, 11 lembar uang seribuan dan 8
Rp. 750,00. Berapa rupiah jumlah uang yang di keluarkan ketujuh siswa
tersebut?
117
Lampiran 34
Keterangan:
Nilai 5, jika cara menjawab benar dan jawaban akhir benar
∑ skor
= x100%
∑skor maksimal
118
Lampiran 35
Lampiran 36
SIKLUS II PERTEMUAN II
Pelaksanaan
Kegiatan Indikator Komentar
Ya/tidak Skor
Kegiatan Awal 1. Mempersiapkan siswa Ya 1 Guru mampu
agar siap untuk belajar mempersiapkan
siswa sebelum
mengikuti
pembelajaran.
2. Memotivasi siswa Ya 1 Guru mampu
memotivasi siswa
terlibat aktif dalam
pembelajaran.
3. Menjelaskan tujuan Ya 1 Guru mampu
pembelajaran yang menjelaskan tujuan
akan dicapai pembelajaran
Kegiatan Inti 4. Guru menjelaskan Ya 1 Guru menjelaskan
materi yang diajarkan materi pelajaran.
5. Membagi siswa ke Ya 1 Guru membagi
dalam beberapa siswa kedalam
kelompok kecil beberapa
kelompok.
6. Membagikan LKS Ya 1 Guru membagikan
kepada setiap LKS kepada setiap
kelompok kelompok
7. Guru mengarahkan Ya 1 Guru mengarahkan
siswa untuk siswa untuk
menyelesaikan soal menyelesaikan soal
LKS LKS
8. Guru Ya 1 Guru membantu
membantu/mengarahka siswa yang
n siswa yang kesulitan
mengalami kesulitan menyelesaikan soal
dalam menyelesaikan
soal
9. Guru mengarahkan Ya 1 Guru menyuruh
siswa untuk siswa
mempresentasikan hasil mempresentasekan
121
SIKLUS II PERTEMUAN II
Penilaian
Indikator Skor
Ya Tidak
1. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar Ya 1
2. Siswa menyimak penjelasan guru atas tujuan Ya 1
pembelajaran yang akan dicapai
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi Ya 1
yang diajarkan
4. Siswa membentuk kelompok kecil Ya 1
5. Siswa menerima LKS dari guru Ya 1
6. Siswa berdiskusi memecahkan masalah yang Ya 1
diberikan dalam LKS
7. Siswa mengemukakakan masalah yang kurang Ya 1
dipahami kepada guru yang tedapat di dalam LKS
8. Siswa mempresentasekan hasil diskusi kelompok Ya 1
9. Siswa memberikan tanggapan atas presentase Ya 1
kelompok lain
10. Siswa menyimak tanggapan dan penegasan dari Ya 1
guru atas hasil diskusi siswa
11. Siswa merespon pengharagaan yang diberikan guru Ya 1
atas hasil diskusi kelompok yang terbaik
12. Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran Ya 1
13. Siswa memyimpulkan pelajaran akhir yang telah Ya 1
diajarkan
14. Siswa mencatat tugas yang diberikan Ya 1
Jumlah Skor Perolehan 14
Jumlah Skor Maksimal 14
Persentase % 100%
125
Lampiran 39
TES SIKLUS II
Kelas/Semester : IV/I
Soal
1. 475 – 75 : 3 + 50 x 2 = …..
2. 125 + (38 x 4) – 75 = ….
4. Suhu udara di Bangkok pagi hari (3°C) + kenaikan suhu pada siang hari (14°C) –
suhu turun pada malam hari (16°C). Maka suhu udara di Bangkok pada malam
5. Di Toko Maju Abadi tersedia 17 karung tepung yang masing-masing berisi 25 kg.
hari ini toko tersebut mendapat tambahan kiriman tepung sebanyak 132 Kg. maka
Lampiran 40
2 = 125 + 152 – 75 20
= 277 – 75
=202
431 x 5 – 275 + 147 : 7 = (431 x 5) – 275 + (147 : 7)
3 = 2155 – 275 + 21 20
= 1880 + 21
= 1901
Suhu udara di Bangkok pagi hari (3°C) + kenaikan suhu pada
siang hari (14°C) – suhu turun pada malam hari (16°C)
= 3 + 14 – 16
4 = 17 – 16 20
=1
Maka suhu sebenarnya di kota Bangkok pada malam tersebut
adalah 1°Celcius
Di Toko Maju Abadi tersedia 17 karung tepung yang masing-
masing berisi 25 kg. hari ini toko tersebut mendapat tambahan
kiriman tepung sebanyak 132 Kg. maka berapakah berat
keseluruhan tepung yang ada di toko tersebut …
17 karung tepung yang masing-masing berisi 25 kg ditambah
132 kg.
5 20
= 17 x 25 + 132
= (17 x 25) + 132
= 425 + 132
= 557epung
Maka berat keseluruhan tepung yang ada di toko Maju Abadi
adalah 557 Kg.
∑ Skor Maksimal 100
∑ skor
= x100
∑skor maksimal
127
Lampiran 41
Nomor/Skor Soal
Nama
No JK 1 2 3 4 5 Skor Nilai Ket
Siswa
20 20 20 20 20
1 Aisyah P 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
2 Amanda P 20 10 20 20 20 90 90 Tuntas
3 Ardi L 20 20 20 10 20 90 90 Tuntas
4 Adit L 20 20 10 5 20 75 75 Tuntas
5 Pratama L 20 20 20 5 20 85 85 Tuntas
6 Bintang L 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
7 Devi P 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
8 Dewi P 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
9 Aulia P 20 20 20 20 10 90 90 Tuntas
10 Budi L 10 20 20 20 20 90 90 Tuntas
11 Ika P 20 10 5 10 10 55 55 Tidak Tuntas
12 Sudibyo L 20 20 10 20 20 90 90 Tuntas
13 Monika P 20 20 10 20 20 90 90 Tuntas
14 Chairil L 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
15 Nola P 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
16 Nur Azizah P 20 20 20 20 20 100 100 Tuntas
17 Farid L 5 10 10 10 10 45 45 Tidak Tuntas
18 Putri P 10 20 10 20 20 80 80 Tuntas
19 Putra L 20 20 5 5 20 70 70 Tuntas
20 Ferdi L 20 10 10 10 10 60 60 Tidak Tuntas
21 Ridwan L 20 20 10 20 20 90 90 Tuntas
22 Sahara P 20 10 20 20 20 90 90 Tuntas
23 Wati P 10 10 20 20 20 80 80 Tuntas
24 Dafa L 10 20 20 10 10 70 70 Tuntas
Jumlah 2040
Rata-rata 85
Siswa yang tuntas 21 Orang
Siswa yang tidak tuntas 3 Orang
Ketuntasan klasikal 87,5%
128
Dokumentasi Penelitian