Skripsi
Disusun Oleh:
Dina Murdliah
NIM : 105017000455
Penguji I
Dra. Afidah Masud, M.Pd (……………..…...) (….……………..)
NIP.
Penguji II
Firdausi, M.Pd (………..…...……) (….….………….)
NIP. 150 368 737
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi perhatian siswa, wawancara, dokumentasi dan tes hasil belajar setiap
akhir siklus.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam
semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam yang diutusNya untuk member i petunjuk kepada umat manusia
ke jalan yang lurus, penyebar kedamaian dan ketentraman ke seluruh pelosok
negeri. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan K eguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis san gat
terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam -dalamnya, kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Ibu Dra. Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika.
3. Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd, selaku pembimbing I yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Lia Kurniawati, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika .
6. Bapak M Dhofier, selaku Guru kolaborator, yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian berlangsung.
7. Ayahanda tercinta (Alm. Bapak Imam Thohawi ) dan ibunda tercinta
(Muntamah) yang senantiasa memberikan motivasi dan doa kepada penulis
dalam menyelesaikan kuliah, dan yang selalu memberikan petunjuk dan
ii
makna hidup kepada Penulis. Mudah-mudahan Allah membalas semua
kebaikan beliau. I Love You Mom.
8. Saudara tercinta (Bibit Choiridah, Nur Imamah, Lulu Atul Mahsusoh, M syafi’
Subakti Kurniawan) yang selalu m emberikan doa, dukungan moril, dan
materi. Mudah-mudahan Allah membalas semua kebaikan yang sudah
diberikan kepada saya.
9. Untuk Kaka’qu Moh Fauzi Ibrahim yang selalu memberi support dan motivasi
selama penulis menyelesaikan skripsi. Terimakasih atas semu a kenangan
indah selama kita bersama, mudah -mudahan Allah meridhoi hubungan baik
kita.
10. Saudara seperjuanganku Joelia tul Azizah dan Nurul Mudrika, terimakasih atas
semua kenangan yang indah selama kita bersama. S erta seluruh teman-teman
ku tercinta, Mas’udah, Zahro, Ni’em, Nurhayati, serta keluarga besar NKRI.
11. Siswa dan siswi kelas VII-B YMJ Ciputat Kota Tangerang Selatan, yang telah
bersikap kooperatif selama penulis mengadakan penelitian.
12. Mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan matematika an gkatan 2005,
khususnya kelas B, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah
untuk menggapai kesuksesan dimasa mendatang.
Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik
yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan -
kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu
pengetahuan. Amin.
Jakarta, Agustus 2010
Penulis
Dina Murdliah
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Pembatasan Fokus Penelitian ...................................................... 4
C. Perumusan Masalah Penelitian ................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
iv
(Cooperative Learning) ............................................................. 23
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) ........................................................ 23
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ......................................... 24
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .......................................... 25
4. Model Pembelajaran Koopertif Metode Make A Match ...... 27
a. Sejarah singkat metode make a match ............................ 27
b. Aturan main metode make a match................................. 27
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ............................ 29
E. Hipotesis Tindakan...................................................................... 30
v
B. Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 72
C. Analisis Data ............................................................................... 73
D. Pembahasan Temuan Penelitian .................................................. 79
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Lampiran 25 Hasil Wawancara setelah Siklus I dengan Guru
Lampiran 26 Hasil Wawancara setelah Siklus I dengan Siswa
Lampiran 27 Hasil Wawancara setelah Siklus II dengan Guru
Lampiran 28 Hasil Wawancara setelah Siklus II dengan Siswa
Lampiran 29 Form Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran 30 Permohonan Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 31 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 32 Surat Permohonan Izin Penelitian
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ٍوَھُﻮَ اﻟﱠﺬِيْ ﺟَﻌَﻠَﻜُﻢْ ﺧَﻼَﺋِﻒَ اْﻻَرْضِ وَرَﻓَﻊَ ﺑَﻌْﻀَﻜُﻢْ ﻓَﻮْقَ ﺑَﻌْﺾٍ دَرَﺟَﺎت
ٌﻟِﯿَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﻓِﻲْ ﻣَﺎ اَﺗَﺎﻛُﻢْ إِنﱠ رَﺑﱠﻜُﻢْ ﺳَﺮِﯾْﻊُ اْﻟﻌِﻘَﺎبِ وَإِﻧّﮫُ ﻟَﻐَﻔُﻮْرٌ رَﺣِﯿْﻢ
“Dan Dia-lah yang menjadikanmu sebagai Khalifah -khalifah di bumi dan
mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang l ain, untuk mengujimu
atas(karunia) yang diberikan -Nya kepadamu, sesungguhnya tuhanmu sangat
cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia maha pengampun, maha penyayang ”.1
Pendidikan yang berlangsung di sekolah, terlihat jelas dalam proses
pembelajaran, yang dikenal sebagai kegiatan belajar mengajar. Belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil dan tujuan . Belajar bukan
mengingat tetapi mengalami. Sedangkan mengaja r adalah proses membimbing
kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan
belajar murid dan guru hanya membimbing. ”2 Dari pernyataan di atas, dapat
dimengerti bahwa dalam pembelajaran, terdapat dua proses yaitu proses mengajar
oleh guru dan belajar yang dilakukan oleh siswa.
1
Depag RI, Al Hikmah AlQuran dan Terjemah , (Bandung: Diponegoro, 2007)
2
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), h. 27
1
2
Dalam interaksi pembelajaran, baik secara formal maupun non formal, sering
terdapat problem dan kendala yang secara substansial dapat mempengaruhi
konsentrasi guru dalam menyampaikan materi, itu disebabkan karena kurangnya
perhatian siswa dalam belajar. Apalagi ketika mata pelajaran yang dihadapi
tergolong sulit serta membutuhkan konsentrasi dan stimulasi belajar yang t inggi.
Hambatan atau kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa dapat menyebabkan
kurang maksimalnya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal
tersebut merupakan persolan pembelajaran (pendidikan) yang perlu segera
dicarikan jalan keluarnya, misalnya matematika, yang selalu menjadi mata
pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian siswa, sehingga nilai yang didapatkan
siswa pada mata pelajaran matematika sangat rendah. Bagi sebagian siswa yang
menganggap matematika itu pelajaran yang sul it dipahami, hasil belajar mereka
pada pelajaran matematika sangatlah rendah. Hal ini dapat dilihat dari wawancara
dengan salah satu guru matematika di SMP YMJ yang menyebutkan bahwa rata -
rata hasil belajar matematika siswa hanya 63. Rendahnya hasil belajar siswa
dikarenakan perhatian mereka dalam mempelajari matematika sangatlah kurang,
dan itu dapat diindikasikan dari kurangnya kemauan siswa dalam mempelajari
matematika, seringnya siswa mengobrol di kelas, sering izin ke kamar mandi, dan
berbagai alasan lain sehingga mereka bisa terbebas dari pelajaran matematika.
Salah satu bentuk keseriusan dalam belajar adalah adanya perhatian yang
diberikan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru didepan kelas.
Perhatian merupakan suatu aktivitas yang vital dalam pendidikan, maksudnya
yakni perhatian adalah suatu proses pemilihan suatu perangsang -perangsang yang
lain yang pada setiap saat merangsang mekanisme reseptif kita, persis halnya
dengan perbuatan bergerak yang kita lakuk an karena suatu perangsang yang lain. 3
Jika perhatian siswa dalam pembelajaran matematika sangat kurang karena
kurang adanya kemauan siswa dan berbagai macam a lasan sehingga mereka bisa
terbebas dari pelajaran matematika, sampai kapanpun mereka tidak akan
memahami pelajaran matematika, padahal matematika merupakan pelajaran yang
3
H. Carl Witherington, Educational Psychology, (Bandung: CV. Jemmars, 1999) cet V,
h. 121
3
sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari -hari. Oleh karena itu
perhatian siswa dalam belajar sangat penting, karena “dalam kehidupan sehari -
hari seseorang perlu memusatkan perhatiannya terhadap apa yang sedang
dilakukannya, karena dengan adanya perhatian akan menjadikan pekerjaan itu
dapat dilakukan dengan baik dan hasilnyapun dapat diharapkan pula”. 4 Hasil
tersebut pada proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang
dilakukan saat tes formatif, kalau siswa memberikan perhatiann ya pada pelajaran
matematika, siswa akan mendapatkan nilai yang bagus. Dari situlah mengapa
perhatian sangat penting dalam proses pembelajaran matematika, karena perhatian
sangat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar.
Permasalahan rendahnya hasil b elajar siswa pada pelajaran matematika, juga
menjadi persoalan bagi guru untuk mencari penyelesaian dari masalah tersebut.
Guru harus berupaya bagaimana caranya agar siswa tidak mengalami kejenuhan
dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika, sehingga s iswa dapat belajar
matematika dengan fun dan memeberikan perhatiannya pada materi pelajaran
matematika yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian
ini akan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode make a match, agar
hasil belajar pada pelajaran matematika lebih meningkat. Peneliti menggunakan
metode tersebut karena, “metode tersebut dapat digunakan untuk semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik, dan dalam metode ini, anak
didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan”. 5
Penerapan metode Make a match cocok digunakan untuk meningkatkan
perhatian siswa, karena make a match merupakan metode yang beda dengan
metode yang lain. Metode ini bermanfaat memperdalam pemahaman materi atau
konsep matematika, make a match juga bisa dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan permainan, sehingga ketika met ode ini diterapkan, suasana proses
4
Drs. H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) cet III, h. 152
5
Yudha M. Saputra, dkk, Strategi Pembelajaran Kooperatif , (Jakarta: Bintang warli Artika),
h. 67
4
D. Tujuan Penelitan
E. Manfaat Penelitian
A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Belajar.
1
Drs. M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:Remadja Karya, 1984) h. 81
2
Zikri Neni Iska , Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta:Kizi
Brother’s; 2006), h. 76
6
7
3
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet-I, h. 213
4
Soedijanto Padmowihardjo, Psikologi Belajar Mengajar, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2008), h. 63
8
berarti juga learning to learn; (2) learning to do; (3) learning to be; (4)
learning to live together.5
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara belajar dan
pembelajaran. Pada proses belajar, yang terlibat aktif di dalamnya hanyalah
siswa. Sedangkan pada proses pembelajaran, terkandung dua aktifitas
sekaligus, yaitu aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas siswa dalam
belajar. Dan maksud dari pembelajaran matematika dalam penelitian ini
adalah proses pembelajaran pada saat pelajaran matematika yang ada di
sekolah, dan pelajaran matematika tersebut adalah pelajaran yang sudah
disesuaikan dengan kurikulum.
Perhatian merupakan masalah yang penting dalam kehidupan. Oleh karena itu
kurang baik apabila beranggapan, bahwa perhatian hanyalah merupakan masalah
yang berhubungan dengan pekerjaan sekolah s aja. Perhatian juga sangat penting
bagi kehidupan di dalam dan di luar sekolah, sehingga sangat perlu untuk
mempelajari masalah ini.
1. Pengertian Perhatian
Dalam Suryabrata (2004), para ahli psikologi mengungkapkan bahwa
pengertian perhatian dapat d ibedakan menjadi dua macam yaitu, ”perhatian
adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kapada suatu objek, dan perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang
dilakukan”. 6
Perhatian (attention) menurut suharman (2005) adalah ”proses konsentrasi
pikiran atau pemusatan aktivitas mental ( attention is a concentration of mental
activity), dengan kata lain perhatian melibatkan proses seleksi terhadap
beberapa objek yang hadir pada saat itu, kemudian pada saat yang bersamaan
5
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group , 2008), cet-3
6
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Rajawali Pers, 2004) h. 14
9
pula seseorang memilih hanya satu objek, sementara objek -objek yang lain
diabaikan”.7
Dalam Sabri (2001), Perhatian ”mempunyai tugas selektif terhadap
rangsangan-rangsangan yang mengenai/ sampai kepada individu”. 8 Jika
perhatian tidak bisa menyelektif rangsangan, maka proses perhatian tidak akan
sampai ke reseptif atau individu. oleh karena itu menyelektif merupakan
proses yang harus dilewati dalam proses perhatian . Dalam Soemanto (2006),
pengertian perhatian juga tidak jauh ber beda seperti yang sudah diungkapkan
dalam sabri (2001) perhatian juga bisa diartikan sebagai ”pemusatan tenaga /
kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu objek. Perhatian juga merupakan
pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktifitas”. 9
Perhatian (attention) merupakan suatu aktivitas yang penting dalam
pendidikan. Karena perhatian adalah ” suatu proses pemilihan suatu
perangsang-perangsang yang lain yang setiap saat merangsang mekanisme
reseptif, persis halnya dengan perbuatan bergerak yang dilakukan karena
suatu perangsang yang lain”. 10 Oleh karena itu perhatian sangat penting dalam
proses pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran. Jika tidak adanya
proses seleksi terhadap rangsangan pada saat suatu rangsangan merangsang
reseptif, maka tidak akan te rjadinya proses perhatian, sehingga tidak adanya
proses pembelajaran pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat saat proses
pembelajaran, dengan metode apapun guru menyampaikan pelajaran, seorang
siswa tidak akan tertarik untuk memperhatikan jika tidak adanya proses
seleksi dalam perhatian. Dalam proses perhatian, posisi metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru pada saat itu merupakan suatu bentuk rangsangan
yang bertujuan untuk merangsang reseptif atau individu.
Unsur perhatian juga penting dalam pemahaman dan pembelajaran. Dalam
Najati (2005) pentingnya perhatian dalam pembelajaran dijelaskan dalam Al
7
Prof. Dr. Suharman, M. S, Psikologi Kognitif, (Srikandi:Surabaya, 2005), h. 40
8
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & perkembangan , (Jakarta: CV Pedoman
Ilmu Jaya, 2001), cet III, h. 42
9
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) cet V, h. 34
10
H. Carl Witherington, Educational Psychology, (Bandung: Jemmars, 1999) cet VII, h. 121
10
2. Teori Perhatian
11
Muhammad Usman Najati, Ilmu Jiwa dalam Al-Quran, (Jakarta: Pustaka Azzam,2005),
cet I, h.176
12
Suharman, Psikologi Kognitif, ...h. 41
11
Toeri-teori perhatian yang sudah dipaparkan di atas, teori filter lebih cocok
jika dihubungkan dengan perhatian pada penelitian ini. Teori filter
menyebutkan bahwa perhatian terjadi melalui proses pemilihan atau seleksi
terhadap datangnya rangs angan–rangsangan atau objek yang kemudian
aktifitas perhatian hanya menerima satu sumber informasi sehingga
tercapainya tahap pemrosesan yang memiliki makna. Teori ini jika dikaitkan
dengan tahapan-tahapan proses perhatian juga sangat berhubungan. Akan
tetapi tahapan-tahapan perhatian akan dibahas dan dijelaskan pada
pembahasan selanjutnya.
3. Macam-macam Perhatian
13
Sumadi Suryabrata, Psikologi..., h. 14.
13
4. Tahapan-tahapan Perhatian
14
16
Abu Ahmadi, Psikologi Umum,…, h. 153
17
17
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif , (Sidoarjo:Masmedia Buana Pustaka, 2009),
cet. I, h. 51
18
Isjoni, Cooperatif Learning, (Bandung:Alfa Beta, 2009), h. 16-19
19
19
Isjoni, Cooperatif Learning,…, h. 41
20
20
Isjoni, Cooperatif Learning,…, h. 27
21
21
Yudha M. Saputra, dkk, Strategi Pembelajaran…, h. 67
22
Aturan main pada metode make a match yaitu siswa diminta untuk
mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban / soal sebelum batas
waktunya, dan siswa yang dapat menemukan terlebih dahulu pasangannya
atau dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Menurut Suyatno, langkah-langkah metode make a match yaitu: 22
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang b erisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (soal jawaban).
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin.
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya.
7. Kesimpulan.
8. Penutup.
Pada aturan main di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi, misalkan
metode make a match tersebut bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar
ruangan, sehingga siswa tidak bosan dan pembelajaran kooperatif metode
make a match ini akan tetap menarik perhatian.
22
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif , (Sidoarjo:Masmedia Buana Pustaka, 2009),
cet. I, h. 51
23
F. Hipotesis Tindakan
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP YMJ Ciputat Tangerang Selatan Banten
2. Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VIIB pada semester genap
tahun ajaran 2009/2010, dimulai dari bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Mei
2010.
Tabel 1
Jadwal Penelitian
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi
kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu penelitian yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran. 1 Tujuan
utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
professionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran.
1
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. VI, hlm. 58
24
25
Desain Penelitian
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan
dilanjutkan dengan siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukkan
bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi
apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus
III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada desain
yang dikemukakan oleh Suhardjon o, digambarkan sebagai berikut:
27
Pra penelitian
(observasi awal)
Masalah Perencanaan
Pengamatan dan
pengumpulan data
Perencanaan II
Pengamatan dan
pengumpulan data
Permasalahan belum
Dilanjutkan ke siklus
terselesaikan berikutnya
Permasalahan
terselesaikan
Bagan 1
C. Subjek penelitian
Adapun kelas yang dijadikan subj ek penelitian adalah kelas VII B dengan jumlah
siswa sebanyak 42.
Pada saat pelaksanaan tindakan, guru matematika kelas mem bantu peneliti
mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu guru matematika juga melakukan
observasi dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan. Hal ini
dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualit as pengajaran yang dilakukan oleh
peneliti pada saat melakukan tindakan dan untuk mendapatkan informasi dalam
rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya.
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana kegiatan.
Peneliti merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan,
mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam
melaksanakan penelitian, peneliti dibantu seorang guru, guru ini adalah guru mata
pelajaran matematika kelas VII B yang bertindak sebagai observer (pengamat).
Kegiatan Pendahuluan
SIKLUS I
SIKLUS I
1. Tahap Perencanaan
a. Membuat RPP dengan mengintegrasikan model pembelajaran
Make a match
b. Membuat pedoman observasi
c. Membuat pedoman wawancara
d. Membuat soal tes Siklus I untuk siswa
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metematika dengan
menerapkan metode make a match, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian tes Siklus I.
3. Tahap Observasi
a. Kolaborator mengobservasi proses pembelajaran make a
match.
b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas
siswa.
31
4. Tahap Refleksi
Peneliti bersama kolaborator mengevalusi proses pembelajaran
silkus I. Hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator
keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka
penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil evluasi siklus I
digunakan sebagai acuannya.
Siklus II
Siklus II
1. Tahap Perencanaan
a. Membuat RPP dengan mengintegrasikan model pembelajaran
make a match.
b. Menyiapkan pedoman observasi
c. Menyiapkan angket aktivitas
d. Menyiapkan pedoman wawancara
e. Membuat soal tes Siklus II untuk siswa
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika dengan
menerapkan metode make a match, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian tes Siklus II.
3. Tahap Observasi
a. Kolaborator mengobservasi proses pembelajaran make a match.
b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa.
32
4. Tahap Refleksi
Mengevalusi proses pembelajaran Siklus II. Apabila indikator
keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi
apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian
dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai
acuannya.
Bagan 2
2. Siklus I
a) Tahap perencanaan
Waktu Pelaksanaan : Januari 2010 – februari 2010
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dan membuat instrumen -instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar siswa,
pedoman wawancara untuk guru dan siswa, serta soal untu k tes pada akhir
siklus I ini.
b) Tahap pelaksanaan
- Pertemuan 1
Waktu pelaksanaan : Jumat, 16 April 2010
Materi yang dibahas pada pertemuan pertama yaitu pengertian dan jenis -
jenis segitiga. Ketika siswa ditanya mengenai materi segitiga .
34
- Pertemuan 2
Waktu pelaksanaan : Senin, 19 April 2010
Pada pertemuan ke dua, materi yang dibahas mengenai jumlah besar
sudut segitiga, peneliti memberikan pengantar kepada para siswa bahwa
jika besar ketiga sudut segitiga dijumlahkan, maka besarnya adalah
180°.
- Pertemuan 3
Waktu pelaksanaan : Kamis, 22 April 2010
Pada pertemuan ketiga, materi yang dibahas adalah hubungan sudut
dalam dan sudut luar pada segitiga .
- Pertemuan 4
Waktu pelaksanaan : Jumat, 23 April 2010
Pada pertemuan keempat, materi yang dibahas mengenai keliling dan
luas segitiga, peneliti hanya memberikan pengantar mengenai rumus
keliling dan luas segitiga, seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan 5
Waktu pelaksanaan : Senin, 26 April 2010
Pada tahap ini peneliti akan memberikan tes akhir siklus I dengan materi
yang diujikan antara lain: pengertian dan jenis -jenis segitiga,
menunjukkan bahwa jumlah besar sudut segitiga adalah 180°,
Menggunakan hubungan sudut dalam dan sudut luar segitiga dalam
pemecahan soal, menghitung keliling dan luas s egitiga.
c) Tahap observasi
Waktu pelaksanaan : 16, 19, 22, 23 April 2010
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang
perhatian siswa saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif metode make a
match.
d) Tahap analisis dan refleksi
Waktu pelaksanaan : Senin, 26 April 2010
35
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada
Siklus I, kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap
perencanaan Siklus II.
3. Silkus II
a) Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dan instrumen -instrumen penelitian, yaitu lembar observasi
guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar siswa, pedoma n
wawancara untuk guru dan siswa, serta soal untuk tes pada akhir siklus II.
b) Tahap pelaksanaan
- Pertemuan 6
Waktu pelaksanaan : Kamis, 29 April 2010
Materi yang dibahas mengenai pengertian jajargenjang, persegi panjang,
belah ketupat, persegi, trapesium dan layang -layang menurut sifatnya.
Serta membahas mengenai sifat -sifat segiempat ditinjau dari diagonal,
sisi dan sudutnya, seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan 7
Waktu pelaksanaan : Jumat, 30 April 2010
Materi yang disampaikan pada pertemuan ke II siklus II mengenai
keliling bangun datar segi empat, seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan 8
Waktu pelaksanaan : Senin, 3 Mei 2010
Materi yang disampaikan pada pertem uan ke-3 mengenai menghitung
luas bangun datar segi empat , seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan 9
Waktu pelaksanaan : 6 Mei 2010
36
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, wawancara
terhadap guru dan siswa, hasil dokumentasi.
2. Data kuantitatif: hasil tes tiap siklus.
Sumber data: sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, teman sejawat
dan peneliti.
37
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung : ALFABETA, 2006) Cet ke-2, h.257
38
I. Instrumen-instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
Untuk tes digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap
akhir siklus, tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar
matematika siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang
telah diberikan pada kedua sikl us sebagai implikasi dari PTK.
b. Lembar wawancara
Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui
gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah -
masalah yang dihadapi di kelas.
adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil
belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta
didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi
atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan). Pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan membandingkan dari sesgi isi instrumen ( content) dengan
materi pelajaran, secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan
menggunakan kisi-kisi instrumen dan kemudian dikonsultasikan dengan ahli atau
dosen3.
Adapun validitas muka merupakan pengecekan instrumen tes dengan cara melihat
tampilan atau susunan pen ulisan dari instrumen tersebut, adapun tujuannya yaitu agar
siswa tidak terjebak dengan tampilan instrumen yang belum benar.
Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi dan saturasi,
yaitu:
1. Menggali data dari sumber yang sama dengan me nggunakan cara yang berbeda.
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang perhatian siswa
dilakukan dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa, dan memeriksa hasil
kerja siswa dalam mengerjakan soal.
2. Menggali data dari sumber yang berbeda u ntuk informasi tentang hal yang sama.
Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa dilakukan dengan
memeriksa hasil pekerjaan siswa dan mengadakan wawancara dengan guru.
3. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang kejanggalan -
kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.
4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K. Analisis Data
Proses analisis data terdiri atas data pada saat di lapangan yaitu pada saat
pelaksanaan kegiatan dan analisis data yang sudah terkumpul. Data yang sudah
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ,…, h.182
40
terkumpul berupa hasil kerja siswa, ha sil wawancara, hasil observasi dan catatan
lapangan. Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Tahap menganalisa data dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari
berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data, menyusunnya dalam satuan -
satuan, dan mengkategorikannya. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan
aktivitas-aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan alamiah. Kriteria
keberhasilan peningkatan perhatian siswa dalam pembelajaran matematika
ditunjukkan dengan rata-rata 70%, tes hasil belajar siswa telah mencapai lebi h dari
atau sama dengan 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM
yaitu: 60.
Untuk menganalisis setiap aspek perhatian siswa digunakan teknik analisis
secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut:
f
P= x 100 %
s
Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan
belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan perhatian siswa dalam
pembelajaran matematika maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan
selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Penelitian ini berakhir, apabila
peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan model
pembelajaran kooperatif metode make a match dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilaksanakan dari tanggal 10 Maret sampai 12
April. Dalam penelitian ini, guru bidang studi memilihkan kelas VII B.
Alasan guru memberikan akan membantu kelas VII B adalah kelas VII A dan
kelas VII B sama kalau dilihat dari segi nilai matematikanya, k elas VII B
tidak cenderung brutal seperti kelas VII A. 5 April 2010 peneliti diberikan
kesempatan oleh Guru kolaborator untuk melihat pembelaja ran di kelas.
Disaat melihat pembelajaran di kelas, siswa memperhatikan penjelasan guru,
tapi disaat guru meminta salah satu siswa kedepan untuk mengerjakan soal
banyak yang tidak mau mengerjakan . 12 April 2010 peneliti mengajar di
kelas, jadwal masuk jam pertama pukul 7.00, tetapi hanya sebagian siswa
yang baru datang, semua siswa yang laki -laki sembunyi di kelas samping dan
siswa yang lain baru datang pukul 7.30. Setelah pembelajaran dimulai
keadaan kelas sangat gaduh, pukul 8.00 masih ada siswa yang baru datang.
Saat pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang tidak memperhatikan, ada
yang mengobrol, ada yang mukul -mukul meja, dan ada yang keluar dengan
alasan mau ke kamar mandi. Disaat peneliti menawarkan ada yang mau
bertanya, tidak ada siswa yang bertanya.
Setelah selesai pembelajaran, peneliti melakukan wawancara dengan
guru bidang studi matematika. Wawancara ini dilaksanakan untuk
mengetahui pendapat guru tentang model pembelajaran kooperatif metode
make a match, perhatian siswa dalam pembelajaran matematika siswa, hasil
belajar siswa dan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran
matematika di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak M
Dhofier selaku guru kelas VII A , diperoleh informasi bahwa minat siswa
41
42
b) Tahap pelaksanaan
1) Pertemuan ke-1/ Jumat, 16 April 2010
Pertemuan pertama yang seharusnya masuk pukul 07.00,
baru dimulai pembelajaran pukul 07.30, hal itu dikarenakan masih
banyak siswa yang belum masuk kelas. Ketika pembelajaran
dimulai ternyata masih sediki t yang memperhatikan penjelasan.
Materi yang dibahas pada pertemuan pertama yaitu
pengertian dan jenis-jenis segitiga. Ketika siswa ditanya mengenai
materi segitiga, sebagian besar siswa sudah mengerti mengenai
segitiga, karena saat SD segitiga sudah pernah dipelajari. Ketika
peneliti menawarkan siapa yang mau bertanya, tidak ada sisw a
yang mau bertanya.
Setelah peneliti memberikan pengantar mengenai
pengertian dan jenis-jenis segitiga, peneliti memulai menerapkan
metode make a match, sebelumnya peneliti memberikan tawaran
kepada siswa, bagaimana kalau hari ini kita game? siswa serentak
44
Gambar 2
Beberapa siswa yang duduk di pojok tidak
memperhatikan
metode ini dengan cara setiap kartu dipegang oleh dua siswa, jadi
setiap satu soal dikerjakan oleh dua siswa sehingga mereka bisa
bekerja sama untuk mencari jawabannya. Begitu juga dengan
siswa yang memegang jawabannya, sat u kartu jawaban dipegang
oleh dua siswa. Setelah mereka menemukan jawabannya, salah
satu dari perwakilan kelompok siswa yang sudah menemukan
jawabannya maju kedepan dan bertanya kepada peneliti apakah
mereka sudah menjadi pasangan yang cocok. Jika menurut peneliti
masih belum cocok jawabannya, siswa yang memegang soal
mengerjakan soalnya lagi sampai menemukan jawabannya yang
cocok.
Setelah penerapan metode make a match, seluruh siswa
mengerjakan soal yang diberikan dan lalu mengumpulkannya .
Guru kolaborator memberikan komentar mengenai proses
pembelajaran hari ini, menurut guru kolaborator, kelas VII B
sudah mengalami banyak kemajuan. Siswa -siswa sudah mulai
banyak yang mengerjakan soal, s ebelumnya jarang ada yang mau
mengerjakan, apalagi jika diminta untuk dikumpulkan.
Gambar 3
Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus I
Siswa
memperhatikan
temannya
ketika
2 0% 37,5% 31,6% 40% 27,28%
temannya
memberi
tanggapan atau
pertanyaan
Siswa
merespon/
3 mengerjakan 100% 95% 78,95% 100% 93,49%
soal yang
diberikan guru
Siswa
merespon/
menanggapi
4 0% 6,25% 5,7% 5% 4,24%
pertanyaan
yang diberikan
temannya
Siswa
merespon dan
antusias dalam
5 93,8% 90% 94,7% 100% 94,63%
penerapan
metode make a
K match
e
Rata-rata keseluruhan 56,6%
t
erangan: (Pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi)
1. 80% ≤ x ≤ 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
x menggambarkan banyaknya siswa yang melaksanakan aktivitas
perhatian.
Berdasarkan tabel 2 diperoleh informasi bahwa perhatian siswa
pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru
Pada aspek ini, rata-rata siswa memperhatikan penjelasan guru
adalah 63,325%. Aspek ini sudah bisa dikatakan bagus .
51
Tabel 3
Hasil Belajar Matematika pada Akhir Siklus I
Interval F f relatif f relatif
kumulatif
52-57 7 22,6% 100%
58-63 4 12,9% 77,4%
64-69 14 45,2% 64,5%
70-75 3 9,7% 19,3%
76-81 1 3,2% 9,6%
81-86 2 6,4% 6,4%
Selain dalam bentuk persentase nilai tes akhir siklus I, peneliti juga
menyajikan nilai tes akhir siklus I siswa dalam bentuk data statistik
deskriptif. Statistik deskriptif nilai tes akhir siklus I dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Matematika Akhir Siklus I
No Statistik Nilai
1 Nilai tertinggi 84
2 Nilai terendah 52
3 Banyaknya siswa
yang mendapat
7
nilai di bawah
KKM
4 Rata-rata 64,3
5 Standar deviasi 8,06
Temuan Rencana
No Aspek
Peneliti Siswa Perbaikan
1 Penerapan - Pengaturan - Ada - Mengoptimal
Metode waktu tidak beberapa kan waktu
make a sesuai yang siswa yang untuk
match direncanakan tidak mau penjelasan
ikut serta materi,
- Banyaknya dalam sehingga
kartu soal penerapan masih ada
dan kartu metode banyak sisa
jawaban make a waktu untuk
yang match penerapan
diberikan ke - Siswa metode make
siswa tidak terkadang a match
proporsional, bingung - Kartu soal
sehingga untuk dan jawaban
membuat mencari harus
siswa jawaban dihitung
bingung. yang cocok, dengan benar
karena ada - Tidak boleh
beberapa gugup ketika
siswa laki- dalam proses
laki yang penerapan
iseng. metode make
a match tidak
sesuai
dengan apa
yang sudah
di
rencanakan
2 Perhatian - Masih ada - Masih ada - Memberikan
siswa kesulitan sekelompok pengertian
untuk siswa yang kepada
membangkit tidak sekelompok
kan siswa memperhati siswa untuk
untuk kan materi mem-
bertanya dan yang perhatikan
menanggapi dijelaskan dan peneliti
54
3. Siklus II
a) Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti membuat RPP yang sudah
didiskusikan oleh guru kolaborator supaya tidak mengganggu aktifitas
pembelajaran yang sedang berlangsung di sekolah yang akan diteliti.
Selain silabus dan RPP, pada tahap perencenaan ini peneliti jug a
membuat instrumen penelitian, yaitu: Lembar observasi, lembar
catatan lapangan, lembar wawancara untuk guru kolaborator, lembar
wawancara untuk sebagian siswa dan Tes hasil belajar yang sudah
didiskusikan oleh Dosen pembimbing.
Materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan keenam
atau pertemuan pertama pada siklus II adalah tentang pengertian
jajargenjang, Persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapezium dan
layang-layang menurut sifatnya. Serta membahas mengenai sifat -sifat
segiempat ditinjau dari diagonal, sisi dan sudutnya. P ertemuan kedua
pada siklus II ini akan membahas mengenai cara m enurunkan rumus
dan menghitung keliling segiempat . Materi yang akan dibahas pada
pertemuan kedelapan atau pertemuan ketiga pada siklus II adalah cara
menurunkan rumus dan menghitung luas segiempat.
b) Tahap pelaksanaan
1) Pertemuan ke-1/ Kamis, 29 April 2010
Memasuki pertemuan pertama pada siklus II , siswa-siswa
sudah banyak kemajuan. Hampir seluruh siswa memperhatikan
penjelasan, tetapi masih ada satu kelompok ya ng belum
memperhatikan. Materi yang dibahas mengenai pengertian
56
soal dipegang dua siswa, dan kartu jawaban ditata di meja guru.
Cara ini diharapkan terjadinya kerjasama antar siswa untuk bisa
mengerjakan soal secara kelompok kecil. Setelah kelompok
tersebut bisa mengerjakan soal, lalu mencari kartu jawabannya
yang sudah ditata di meja guru, dan kemudian memberikan
kartunya kepada peneliti lalu dicek oleh peneliti apakah jawaban
mereka benar atau tidak. Berikut ini bentuk kartu make a match
pada pertemuan ke-2 siklus II yang sudah ditata di meja guru.
Gambar 4
Bentuk kartu make a match pada pertemuan ke-2
Gambar 5
Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus 2
Kemudian peneliti melaksanakan wawancara dengan guru
kelas dan siswa untuk meng etahui pendapat mereka tentang
penerapan metode make a match yang sudah diterapkan.
Rata-
No Aspek yang diamati I II III rata
Siswa memperhatikan
1 94,7% 89,4% 90% 91,4%
penjelasan guru
Siswa memperhatikan
2 temannya ketika 73,7% 65,8% 60% 66,5%
temannya memberi
60
tanggapan atau
pertanyaan
Siswa
3 merespon/mengerjakan 100% 100% 90% 96,7%
soal yang diberikan guru
Siswa
merespon/menanggapi
4 10,5% 10,5% 12,5% 11,2%
pertanyaan yang
diberikan temannya
Siswa merespon dan
5 antusias dalam penerapan 100% 100% 95% 98,3%
metode make a match
Rata-rata keseluruhan 72,82%
Hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus II pada
pertemuan kesembilan. Hasil tes akhir siklus II tersebut da pat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 6
Hasil Belajar Matematika pada Akhir Siklus II
Interval F f relatif f relatif
kumulatif
68-73 22 66,6% 100%
74-79 7 21,2% 33,4%
80-85 2 6,1% 12,2%
86-91 2 6,1% 6,1%
Selain dalam bentuk persentase nilai tes akhir siklus II, peneliti juga
menyajikan nilai tes akhir siklus II siswa dalam bentuk data statistik
deskriptif. Statistik deskriptif nilai tes akhir siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 7
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Matematika pada Akhir Siklus II
No Statistik Nilai
1 Nilai tertinggi 88
2 Nilai terendah 68
3 Banyaknya siswa
yang mendapat
0
nilai di bawah
KKM
4 Rata-rata 72,4
5 Standar deviasi 5,6
63
setiap akhir siklus. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid dan
memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi, dilakukan member check.
Kegiatan ini meliputi memeriksa kembali keterangan atau informasi yang
diperoleh selama observasi dari narasumber, memeriksa apakah data tersebut
tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan kebenaran
datanya. Selain melakukan member check, untuk mendapatkan data yang
absah dilakukan pula teknik triangulasi melalui pengamata n terhadap
perhatian siswa apakah menunjukkan peningkatan dengan dit erapkannya
metode make a match. Hal ini bertujuan untuk menggali data dari sumber
yang sama yaitu siswa, dengan menggunakan cara yang berbeda. Peneliti juga
secara rutin melakukan wawancara dan diskusi dengan guru kolaborator
mengenai hasil observasi yang diperoleh, dibaca berulang -ulang, agar tetap
fokus pada penelitian dan data yang diperoleh sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
C. Analisis Data
1. Perhatian siswa
untuk melaksanakan metode ini, walaupun ada beberapa siswa yang tidak
kooperatif dengan penerapan metode ini. Pada siklus II, rata-rata siswa
merespon dan antusias dalam penerapan metode make a match adalah
98,3%. Hal ini menunjukkan bahwa rata -rata tersebut sudah bisa dikatakan
sangat baik. siswa juga sangat merespon dan mengerjakan soal evaluasi
yang diberikan oleh peneliti saat akhir pembelajaran.
Rata-rata siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
pada siklus II memiliki rata-rata 96,7%. Untuk indikator siswa
merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru memiliki rata-rata yang
sangat baik. Hampir seluruh siswa mengerjakan soal evaluasi di akhir
pembelajara dan mengumpulkannya.
Dilihat dari tabel 8, tindakan pada siklus II sudah bisa meningkatkan
sebagian besar hasil observasi perhatian siswa pada siklus I. namun masih
ada satu aspek perhatian siswa yang masih belum bisa ditingkatkan yakni
aspek siswa merespon/menanggapi pertanyaan yang diberikan temannya.
Pada siklus I aspek tersebut memiliki rata -rata 4,238%, dan pada siklus II
memiliki rata-rata 11,2%. Meskipun aspek tersebut belum memenuhi
indikator keberhasilan, jika dilihat dari siklus I ke siklus II aspek tersebut
mengalami kenaikan sebesar 6,97%.
Hasil wawancara dengan guru dan siswa memberikan informasi
bahwa siswa sangat merespon baik metode make a match ini dan guru
kelas juga menganggap bahwa penerapan metode make a match ini telah
dilaksanakan dengan sangat baik, dan penelitian ini bisa dikatakan sudah
berhasil, keberhasilan ini dapat dibuktikan pertama dari hasil belajar yang
diperoleh siswa, hasil mereka sudah tidak ada yang di bawah KKM.
Mudah-mudahan nilai mereka akan tetap seperti ini. Keberhasilan yang ke
dua dapat dilihat ketika para siswa diberikan soal pada akhir pertemuan,
mereka semangat mengerjakan lalu mengumpulkannya.
Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang
dilaksanakan pada setiap akhir siklus . Adapun hasil tes tersebut da pat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9
Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Tabel 10
Rekapitulasi kriteria keberhasilan
satu siswa putra yang iseng, ketika siswa putra yang memegang
jawabannya, kartu jawaban tersebut disembunyikan, dan siswa putri yang
memegang kartu soalnya takut untuk memintanya, b egitu juga sebaliknya,
jika siswa putra memegang kartu soal, siswa tersebut tidak mau
mengerjakan dan mencarinya, sehingga siswa lain yang memegang kartu
jawabannya hanya diam saja menunggu.
Guru kolaborator memberikan apresiasi yang sangat bagus pada
penelitian ini, menurut guru kolaborator kelas VII B sudah mengalami
banyak kemajuan. Siswa-siswa sudah banyak yang mengerjakan soal
tugas yang diberikan, k arena sebelumnya jarang ada yang mau
mengerjakan, apalagi jika diminta untuk dikumpulkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan maka dapat disimpulkan hal -hal
sebagai berikut:
1. Metode make a match dapat meningkatkan perhatian siswa dalam
pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan
rata-rata pada lembar observasi perhatian siswa. Rata-rata persentase
perhatian siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar
16,22%, siklus I memiliki rata-rata sebesar 56,6% dan rata-rata pada siklus II
sebesar 72, 82%.
2. Metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata -rata nilai tes hasil belajar yang
diberikan pada setiap akhir siklus, rata-rata hasil belajar pada siklus II
mengalami peningkatan 8,1 yaitu dari 64,3 menjadi 72,4. Pada siklus I masih
ada 7 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM , namun pada siklus II nilai
terendahnya adalah 68 dan tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipersiapkan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
1. Metode make a match dapat dijadikan sebagai metode alternatif pada mata
pelajaran matematika. Karena metode make a match sifatnya menyenangkan
sehingga siswa merasa tidak bosan ketika mengikuti pembelajaran matematika.
2. Guru harus selalu memperhatikan perkembangan perhatian siswa pada
pembelajaran matematika, dan guru seharusnya memberikan soal e valuasi
setiap akhir pertemuan dan memintanya untuk selalu dikumpulkan sehingga
71
72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
Depag RI, Al Hikmah AlQuran dan Terjemah , (Bandung: Diponegoro, 2007)
2
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), h. 27
1
2
perhatian siswa dalam belajar. Apalagi ketika mata pelajaran yang dihadapi
tergolong sulit serta membutuhkan konsentrasi dan stimulasi belajar yang t inggi.
Hambatan atau kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa dapat menyebabkan
kurang maksimalnya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal
tersebut merupakan persolan pembelajaran (pendidikan) yang perlu segera
dicarikan jalan keluarnya, misalnya matematika, yang selalu menjadi mata
pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian siswa, sehingga nilai yang didapatkan
siswa pada mata pelajaran matematika sangat rendah.
Walaupun sebagian siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang
sulit, namun tidak sedikit juga siswa yang menganngap matematika itu mudah,
semua itu dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang memenangkan olimpiade
matematika sampai tingkat internasional. Namun bagi sebagian siswa yang
menganggap matematika itu pelajaran yang sulit dipahami, hasil belajar mereka
pada pelajaran matematika sangatlah rendah. Hal ini dapat dilihat dari wawancara
dengan salah satu guru matematika di SMP YMJ yang menyebutkan bahwa rata -
rata hasil belajar matematika siswa hanya 63. Rendahnya hasil belajar siswa
dikarenakan perhatian mereka dalam mempelajari matematika sangatlah kurang,
dan itu dapat diindikasikan dari kurangnya kemauan siswa dalam mempelajari
matematika, seringnya siswa mengobrol di kelas, sering izin ke kamar mandi, dan
berbagai alasan lain sehingga mereka bisa terbebas dari pelajaran matematika.
Salah satu bentuk keseriusan dalam belajar adalah adanya perhatian yang
diberikan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru didepan kelas.
Perhatian merupakan suatu aktivit as yang vital dalam pendidikan, maksudnya
yakni perhatian adalah suatu proses pemilihan suatu perangsang -perangsang yang
lain yang pada setiap saat merangsang mekanisme reseptif kita, persis halnya
dengan perbuatan bergerak yang kita lakukan karena suatu p erangsang yang lain. 3
Jika perhatian siswa dalam pembelajaran matematika sangat kurang kar ena
kurang adanya kemauan siswa dan berbagai macam alasan sehingga mereka bisa
terbebas dari pelajaran matematika, sampai kapanpun mereka tidak akan
3
H. Carl Witherington, Educational Psychology, (Bandung: CV. Jemmars, 1999) cet V,
h. 121
3
4
Drs. H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) cet III, h. 152
5
Yudha M. Saputra, dkk, Strategi Pembelajaran Kooperatif , (Jakarta: Bintang warli Artika),
h. 67
4
E. Tujuan Penelitan
F. Manfaat Penelitian
4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan
bahan referensi untuk diadakan penelitian lebih lanjut.
5. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat menambah
informasi mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif metode make a
match untuk meningkatkan hasil b elajar matematika siswa
Lampiran 23
Hasil Wawancara dengan Guru
Tahap : Siklus I
1. Ya, saya rasa sudah cukup baik, karena kalau dilihat hampir semua siswa
mengikuti metode ini dengan baik.
2. Saya rasa kekurangan yang ada pada siklus I ini, pengelolaan kelas lebih
diperhatikan lagi. Karena masih ada beberapa siswa yang jika dijelaskan ada yang
tidak memperhatikan. Terutama pada sekelompok siswa yang saya bicarakan di
awal sebelum penelitian.
3. Pada siklus ini I ini, hasil belajar siswa sudah lumayan bagus walaupun ada
beberapa siswa yang nilainya masih di bawah KKM.
4. Kalau saya lihat, perkembangan perhatian siswa sudah bagus, perkembangannya
bisa dilihat dari ketika siswa diberi soal dan dimin ta mengumpulkan, hampir
semua siswa mengerjakannya. Menurut saya perhatian sangat memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadaphasil belajar. Jika siswa tidak ada
perhatiannya terhadap matematika maka hasil belajar siswa juga tidak akan
maksimal. Perhatian juga tidak hanya ketika di sekolah saja.siapa tahu ketika di
sekolah siswa tidak memperhatikan tapi di rumah mereka mempelajari
matematika.
5. Untuk siklus I ini, masih perlu ditingkatkan lagi, karena tidak sedikit siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan.
6. Pada siklus I ini, masih sedikit yang mahu bertanya, karena masih sedikit yang
bertanya makanya sedikit juga yang memperhatikan dan memberikan
tanggapannya.
7. Sudah ada perkembangan ya, siswa -siswa merespon atau menjawab apa yang
ditanyakan oleh guru.
8. Ya, kalau saya lihat sekarang sudah banyak kemajuan, karena siswa -siswa sudah
banyak yang mau mengerjakan tugas yang diberikan, dan mereka semangat .
Lampiran 27
Hasil Wawancara dengan Guru
Tahap : Siklus II
1. Sudah baik.
2. Saya kira sudah cukup. Karena siswa -siswa lebih semangat dan antusias dalam
pelaksanaan metode make a match ini.
3. Sudah bagus, karena hasil belajar siwa sudah tidak ada yang di bawah KKM.
Mudah-mudahan seterusnya akan tetap seperti ini.
4. Ya saya rasa jawaban saya sama seperti yang sudah diutarakan di siklus I ya.
“Kalau saya lihat, perkembangan perhatian siswa sudah bagus, perkembangannya
bisa dilihat dari ketika siswa diberi soal dan diminta mengumpulkan, hampir
semua siswa mengerjakannya. Menurut saya perhatian sangat memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap hasil belajar. Jika siswa tidak ada
perhatiannya terhadap matematika maka hasil belajar siswa juga tidak akan
maksimal. Perhatian juga tidak hanya ketika di sekolah saja.siapa tahu ketika di
sekolah siswa tidak memperhatikan tapi di rumah mereka mempelajari
matematika”.
5. Ya.
6. Ya, tapi masih sangat sedikit.
7. Kalau guru yang bertanya, siswa lumayan banyak yang merespon, sepertinya
sangat beda jika temannya sendiri yang bertanya.
8. ya, seperti yang saya lihat jika setiap akhir pertemuan diberikan soal mereka
selalu mengumpulkannya.
9. Menurut saya penelitian ini bisa dikatakan sudah berhasil, keberhasilan ini dapat
dibuktikan pertama dari hasil belajar yang diperoleh siswa. hasil mereka sudah
tidak ada yang di bawah KKM. Mudah -mudahan nilai mereka akan tetap seperti
ini. Keberhasilan yang ke dua d apat dilihat ketika para siswa diberikan soal pada
akhir pertemuan, mereka semangat mengerjakan lalu mengumpulkannya.
Lampiran 24
Hasil Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal : Siswa 1
1. Ya saya suka.
2. Soalnya metodenya seperti permainan.
3. Ya saya memperhatikannya.
4. Kadang-kadang.
5. Ya, kalau saya tidak bisa ya saya bertanya.
6. Kalau saya bisa saya menjawabnya.
7. Ya, saya mengerjakannya.
8. Saya menjawabnya, tapi waktu itu saya ada yang ragu, dan ada juga yang
tidak bisa.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal : Siswa 2
1. Ya saya suka.
2. Soalnya metodenya seperti permainan, jadi saya tidak bosan.
3. Kadang-kadang saya memperhatikannya.
4. Ya..
5. Jarang sekali, paling kalau saya tidak faham saya bertanya sama teman.
6. Kalau saya bisa saya menjawabnya.
7. Ya, saya mengerjakannya.
8. Saya menjawabnya, tapi waktu itu ada juga yang tidak bisa.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal : Siswa 3
1. Ya saya suka.
2. Membuat belajar tidak bosan, soalnya jalan -jalan mencari pasangannya.
3. Ya saya memperhatikannya.
4. Saya memperhatikannya.
5. Ya, kalau saya tidak bisa ya saya bertanya.
6. Kalau saya bisa saya menjawabnya.
7. Ya, saya selalu mengerjakannya.
8. Saya menjawabnya semua, tapi ngga tahu benar atau salah. Tapi saya yakin.
Lampiran 28
Hasil Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal : Siswa 1
1. Ya, saya suka.
2. Metodenya seperti permainan.
3. Ya, saya memperhatikannya.
4. Kadang-kadang.
5. Kadang-kadang bertanya kalau tidak bisa.
6. Kalau saya bisa pertanyaannya, saya akan menjawabnya.
7. Ya,
8. Ada sih yang ngga bisa waktu tes kemaren.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal : Siswa 2
1. Ya, saya suka.
2. Metodenya baru.
3. Kadang-kadang saya tidak memperhatikannya.
4. Terkadang saya memperhatikannya, tapi kadang juga tidak.
5. Saya jarang sekali bertanya pada guru. Paling Tanya ke teman yang bisa.
6. Kalau saya bisa saya menjawabnya.
7. Ya, tapi kadang juga tidak mengerjakannya.
8. ya, tapi ada beberapa nomer yang tidak yakin.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal : Siswa 3
1. Ya.
2. Metodenya asyik.
3. Ya.
4. Ya.
5. Ya, saya pasti bertanya jika ada pelajaran yang ngga ngerti.
6. Kalau saya bisa saya pasti menjawabnya.
7. Ya, saya selalumengerjakannya.
8. Ya, saya mengerjakannya, tapi ngga tahu ya benar atau ngga.
Lampiran 4
Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru
Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar dan perhatian siswa
dalam pembelajaran matematika serta bagaimana
tanggapan guru mengenai penerapan metode make a
match pada siklus I, serta kekurangan -kekurangan
yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya.
Daftar pertanyaan:
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan metode make a match pada siklus I
ini sudah dilaksanakan dengan baik?
2. Apabila ada kekurangan, hal apakah yang harus diperbaiki?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai hasil belajar siswa dalam
belajar matematika pada siklus I ini?
4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perkembangan perhatian siswa
dalam belajar matematika? Apakah perhatian siswa dapat memberikan
kontribusi terhadap hasil belajar siswa?
5. Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi
pelajaran yang guru sampaikan?
6. Ketika ada siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah sis wa
yang lain memperhatikannya?
7. Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias
siswa terhadap pertanyaan guru?
8. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan dengan
baik oleh siswa?
Lampiran 8
Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru
Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar dan perhatian siswa
dalam pembelajaran matematika serta bagaimana
tanggapan guru mengenai penerapan metode make a
match pada siklus II, kelebihan dan kekurangannya,
serta apakah penelitin sudah dikatakan berhasil atau
belum.
Daftar pertanyaan:
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan metode make a match pada
siklus II ini sudah dilaksanakan dengan baik?
2. Apabila ada kekurangan, hal apakah yang harus diperbaiki?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai hasil belajar siswa dalam
belajar matematika pada siklus II ini?
4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perkembangan perhatian
siswa dalam belajar matema tika? Apakah perhatian siswa dapat
memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa?
5. Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi
pelajaran yang guru sampaikan?
6. Ketika ada siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah
siswa yang lain memperhatikannya?
7. Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias
siswa terhadap pertanyaan guru?
8. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan
dengan baik oleh siswa?
9. Berdasarkan perkembangan hasil belajar dan perhatian siswa yang
terjadi, apakah penelitian ini sudah dapat dikatakan berhasil?
Mengapa?
Lampiran 5
Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa
Daftar pertanyaan :
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika?
2. Mengapa adik-adik suka/tidak menyukainya?
3. Apakah adik-adik pernah merasa bosan saat pelajaran matematika?
4. Pada saat pelajaran matematika, apa saja yang adik -adik lakukan?
5. Apakah adik-adik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru?
6. Apakah adik-adik bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan
guru?
7. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah adik -adik menjawabnya?
8. Apabila ada teman yang bertanya pada guru atau menjawab pertany aan
guru, apakah adik-adik memperhatikanya?
9. Apakah adik-adik mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru?
10. Berapa nilai matematika yang sering adik -adik peroleh?
Lampiran 7
Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa,
perhatian siswa terhadap pelajaran matematika dan permasalahan yang
dihadapi siswa terkait dengan model pembelajaran matematika pada siklus I.
Daftar pertanyaan :
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika dengan metode make a
match?
2. Apa yang menyebabkan adik -adik suka/tidak menyukainya?
3. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, apakah adik -adik
memperhatikannya?
4. Ketika ada teman yang bertanya at au memberi tanggapan terhadap materi
yang disampaikan guru, apakah adik -adik memperhatikannya?
5. Apakah adik-adik pernah bertanya tentang materi pelajaran yang
disampaikan guru?
6. Ketika guru memberikan pertanyaan, apakah adik -adik menjawabnya?
7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu adik -adik kerjakan
dengan baik?
8. Pada saat mengerjakan soal tes Siklus I, apakah adik -adik bisa
mengerjakannya dengan benar? (Jika bisa maka siswa diberi pujian dan
jika tidak bisa maka ditanyakan alasannya) .
Lampiran 9
Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa
Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa,
perhatian siswa terhadap pelajaran matematika dan
permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan
model pembelajaran matematika pada siklus II.
Daftar pertanyaan :
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika dengan metode make a
match?
2. Apa yang menyebabkan adik -adik suka/tidak menyukainya?
3. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, apakah adik -adik
memperhatikannya?
4. Ketika ada teman yang bertanya a tau memberi tanggapan terhadap materi
yang disampaikan guru, apakah adik -adik memperhatikannya?
5. Apakah adik-adik pernah bertanya tentang materi pelajaran yang
disampaikan guru?
6. Ketika guru memberikan pertanyaan, apakah adik -adik menjawabnya?
7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu adik -adik kerjakan
dengan baik?
8. Pada saat mengerjakan soal tes Siklus II, apakah adik-adik bisa
mengerjakannya dengan benar? (Jika bisa maka siswa diberi pujian dan
jika tidak bisa maka ditanyakan al asannya).
Lampiran 10
Catatan Kegiatan
No Hari/Tanggal aktivitas
1. Pra penelitian Pertama yang dilakukan sebelum memulai
Rabu, 10 Maret 2010 penelitian yaitu kunjungan ke sekolah YMJ
dalam rangka mengantarkan surat ke Sekolah.
Sesampai di Sekolah, bertemu dengan Kepala
Sekolah dan meminta izin untuk melakukan
penelitian di Sekolah YMJ khusus nya kelas
VII, dan Kepala Sekolah langsung
memberikan izin dan memanggil guru yang
bersangkutan kemudian Kepala Sekolah
menyerahkan sepenuhnya ke pada guru
bidang studi untuk membantu kelancaran
penelitian yang akan dilakukan. Setelah
berbincang-bincang dengan guru bidang studi,
guru bidang studi akan membantu
pelaksanaan penelitian ini dan memilihkan
kelas VII B. Alasan guru memberikan kelas
VII B adalah karena walaupun sebenarnya
kelas VII A dan kelas VII B sama kalau
dilihat dari segi nilai matematikany a, namun
Kelas VII B tidak cenderung brutal seperti
kelas VII A.
Dalam penelitian ini penulis meneliti 2 sub variabel dari perhatian siswa
dalam pembelajaran matematika, yaitu memperhatikan dan merespon, dengan
indikator sebagai berikut:
1 2 3 4
Siswa memperhatikan
1
penjelasan guru
Siswa memperhatikan
Memperhatikan temannya ketika
temannya memberi 2
tanggapan atau
Perhatian
pertanyaan
Siswa pada
Pelajaran Siswa
Matematika
merespon/mengerjakan
3
soal yang diberikan
Merespon
guru
Siswa merespon
pertanyaan yang 4
diberikan temannya
Lampiran 12
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI PERHATIAN SISWA
Dalam penelitian ini penulis meneliti 2 sub variabel dari perhatian siswa
dalam pembelajaran matematika, yaitu memperhatikan dan merespon , dengan
indikator sebagai berikut:
1 2 3 4
Siswa memperhatikan
1
penjelasan guru
Siswa memperhatikan
Memperhatikan temannya ketika
temannya memberi 2
tanggapan atau
pertanyaan
Siswa
Perhatian
Siswa pada merespon/mengerjakan
Pelajaran 3
soal yang diberikan
Matematika
guru
Siswa
Merespon
merespon/menanggapi
4
pertanyaan yang
diberikan temannya
Siswa merespon dan
antusias dalam
5
penerapan metode
make a match
Lampiran 13
Lembar Observasi Perhatian siswa dalam Pembelajaran Matematika
Pertemuan ke- : Pra penelitian
Hari/Tanggal :
Tujuan observasi : Untuk mengukur dan mengetahui tingkat perhatian siswa
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru 1. 80% ≤ x ≤ 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
yang melaksanakan aktivitas perhatian.
M. Dhofir
Lampiran 14
Pertemuan ke- :
Hari/Tanggal :
Tujuan observasi : Untuk mengukur dan mengetahui tingkat perhatian siswa pada penerapan metode make a match
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
M. Dhofir
Lembar Observasi Perhatian siswa dalam Pembelajaran Matematika
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 22 55% 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika √ 15 37,5% 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang √ 38 95%
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan √ 2 6,25% Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam √ 36 90% yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 28 73,7% 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika √ 12 31,6% 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang √ 30 78,95%
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan √ 2 5,7% Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam √ 36 94,7% yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
Jumlah siswa yang hadir : 38
Komentar/saran:
1. ……………………………………………………………….. Ciputat, 2010
2. ……………………………………………………………….. Guru Kolaborator
M. Dhofir
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 30 75% 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika √ 16 40% 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang √ 40 100%
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan √ 2 5% Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam √ 40 100% yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
Jumlah siswa yang hadir : 40
Komentar/saran:
1. ……………………………………………………………….. Ciputat, 2010
2. ……………………………………………………………….. Guru Kolaborator
M. Dhofir
Lembar Observasi Perhatian siswa dalam Pembelajaran Matematika
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 36 94,7% 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika √ 28 73,7% 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang √ 38 100%
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan √ 4 10,5% Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam √ 38 100% yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
jumlah siswa yang hadir : 38
Komentar/saran:
1. ……………………………………………………………….. Ciputat, 2010
2. ……………………………………………………………….. Guru Kolaborator
M. Dhofir
Lembar Observasi Perhatian siswa dalam Pembelajaran Matematika
Pertemuan ke- : 2 (Dua)
Hari/Tanggal :
Tujuan observasi : Untuk mengukur dan mengetahui tingkat perhatian siswa pada penerapan metode make a match
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 34 89,47% 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika √ 25 65,8% 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang √ 38 100%
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan √ 4 10,5% Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam √ 38 100% yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
jumlah siswa yang hadir : 38
Komentar/saran:
1. ……………………………………………………………….. Ciputat, 2010
2. ……………………………………………………………….. Guru Kolaborator
M. Dhofir
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No Perhatian Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase Skala:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 36 90% 1. 80% ≤ x < 100% : Sangat Baik
2. 60% ≤ x < 80% : Baik
2. Siswa memperhatikan temannya ketika √ 24 60% 3. 40% ≤ x < 60% : Cukup
temannya memberi tanggapan atau
4. 20% ≤ x < 40% : Kurang
pertanyaan
5. 0 ≤ x < 20% : Sangat Kurang
3. Siswa merespon/mengerjakan soal yang √ 36 90%
diberikan guru
4. Siswa merespon/menanggapi pertanyaan √ 5 12,5% Catatan:
yang diberikan temannya x menggambarkan banyaknya siswa
5. Siswa merespon dan antusias dalam √ 38 95% yang melaksanakan aktivitas perhatian.
penerapan metode make a match
jumlah siswa yang hadir : 40
Komentar/saran:
1. ……………………………………………………………….. Ciputat, 2010
2. ……………………………………………………………….. Guru Kolaborator
M. Dhofir
No Aspek yang diamati I II III IV Rata-rata
Siswa memperhatikan
1 50% 55% 73,3% 75% 63,325%
penjelasan guru
Siswa memperhatikan
temannya ketika temannya
2 0% 37,5% 31,6% 40% 27,275%
memberi tanggapan atau
pertanyaan
Siswa
3 merespon/mengerjakan 100% 95% 78,95% 100% 93,488%
soal yang diberikan guru
Siswa
merespon/menanggapi
4 0% 6,25% 5,7% 5% 4,238%
pertanyaan yang diberikan
temannya
Siswa merespon dan
5 antusias dalam penerapan 93,8% 90% 94,7% 100% 94,625%
metode make a match
Rata-rata 56,6%
No Aspek yang diamati I II III Jumlah
Siswa memperhatikan
1 94,7% 89,4% 90% 91,4%
penjelasan guru
Siswa memperhatikan
temannya ketika temannya
2 73,7% 65,8% 60% 66,5%
memberi tanggapan atau
pertanyaan
Siswa
3 merespon/mengerjakan 100% 100% 90% 96,7%
soal yang diberikan guru
Siswa
merespon/menanggapi
4 10,5% 10,5% 12,5% 11,2%
pertanyaan yang diberikan
temannya
Siswa merespon dan
5 antusias dalam penerapan 100% 100% 95% 98,3%
metode make a match
Rata-rata 72,82%
Nama Observer :
Materi Pokok :
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
1. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
1. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
…………………………… ………………………………………………
…………………………
2. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Lembar Observasi Perhatian Siswa dalam
Proses Pembelajaran metode Make A Match
(Diadaptasi dari Lembar Observasi oleh Dr. Kadir, M.Pd.
Tesis UPI : Bandung)
Nama Observer :
Materi Pokok : Pengertian dan Jenis-jenis Segitiga
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
1. Siswa memperhatikan pada sa at guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
1. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
2. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Nama Observer :
Materi Pokok : Menunjukkan bahwa jumlah sudut
segitiga adalah 1800
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
a. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
a. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Nama Observer :
Materi Pokok : Menggunakan hubungan sudut
dalam dan sudut luar segitiga
dalam pemecahan soal
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
a. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
a. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
a. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………… ……………………………………
…………………………
B. Merespon
a. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Lembar Observasi Perhatian Siswa dalam
Proses Pembelajaran metode Make A Match
(Diadaptasi dari Lembar Observasi oleh Dr. Kadir, M.Pd.
Tesis UPI : Bandung)
Nama Observer :
Materi Pokok : Menjelaskan pengertian dan sifat
jajargenjang, Persegi panjang,
belah ketupat, persegi, trapezium
dan layang-layang
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
a. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa memperhatikan temannya ketika temannya memberi tanggapan
atau pertanyaan
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
a. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
…………………………………………………………………… ………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Nama Observer :
Materi Pokok : Menghitung keliling segiempat
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
a. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
a. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Nama Observer :
Materi Pokok : Menghitung luas segi empat
Hari :
Tanggal/jam :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
Berilah tanda silang (√) pada kolom yang anda anggap sesuai dengan kegiatan
guru yang diamati. Adapun keterangan pilihan jawaban sebagai berikut:
A. Memperhatikan
a. Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
B. Merespon
a. Siswa merespon/mengerjakan soal yang diberikan guru
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
b. Siswa merespon/menanggapi penjelasan temannya pada saat
pembelajaran berlangsung.
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
1 2 3 4 5
Komentar/saran:
……………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
Lampiran 16
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Siklus 2
o
D C a. 60°
b. 80°
ABCD adalah Persegi. Jika AB =
c. 100°
10 cm, berapakah panjang AO?
d. 120°
a. 5 cm
b. 10 2 cm 13.
c. 5 2 cm P Q
d. 10 cm
10.
A B
S R
125°
Diketahui PQR = 2y°, SPQ =
D 120°, PSR = y°, QRS = 30°.
Berapakah besar Csudut BCD? Berapakah nilai y°?
a. 90° a. 30° .
b. 55° b. 50°
c. 70° c. 52 cm
d. 90°
d. 64 cm
14. Berapakah keliling bangun datar 17. A
di bawah ini!
D O B
8 cm
6 cm 12 cm
a. 56 cm C
Diketahui keliling layang-layang
b. 48 cm
50 cm, panjang sisi AB adalah
c. 26 cm
(x + 2) cm, dan panjang BC
d. 20 cm
adalah (3x + 3) cm, berapakah
15. Diketahui panjang suatu persegi
panjang DC?
panjang 2x + 3 dan
a. 7 cm
lebarnya 3x + 5, berapakah
b. 12,5 cm
keliling persegi panjang tersebut?
c. 18 cm
a. 5x + 8
d. 25 cm
b. 10x + 16
c. 5x + 3
18. A B
d. 5x + 2
13cm
16. Jika AC = 10 cm, DB = 24 cm,
maka keliling belah ketupat di D o C
5 cm 12 cm
bawah adalah?
Berapakah luas jajargenjang
A
ABCD?
a. 60 cm 2
D B b. 221 cm 2
O
c. 204 cm 2
d. 220 cm 2
C
a. 34 cm
b. 42 cm
19. Berapakah luas segi empat yang
A
diarsir?
a. 120 cm 2
D B
O b. 144 cm 2
c. 154 cm 2
C
d. 164 cm 2
ABCD adalah belah ketupat
22.
dengan luas 240 cm 2 . jika AC
diketahui 24 cm, berapakah
panjang DO?
a. 2,5 cm
b. 5 cm
c. 7,5 cm
Diketahui ABCD dan KLMN
d. 10 cm
adalah dua buah persegi yang
20.
A B tersusun seperti di atas.
Berapakah Luas segi empat yang
diarsir?
D C
a. 152 cm 2
Diketahui luas trapesium siku-
2
b. 192 cm 2
siku di atas 88 cm , panjang
c. 200 cm 2
AB=10 cm dan DC=12 cm.
d. 208 cm 2
Berapakah panjang AD?
23. Ayah membeli sebidang tanah
a. 8 cm
yang berbentuk persegipanjang
b. 9 cm
dengan ukuran panjang 30 m dan
c. 10 cm
d. 11 cm lebar 20 m. Jika harga tiap m 2
tanah adalah Rp50.000,00 maka
18 cm = 56 cm D2 20cm
15. p = (2x + 3) D2 = BD = 20 cm
L = (3x + 5) DO = 10 cm
K = 2 (p + l)
= 2(2x + 3 + 3x + 5)
( AB DC )t
= 2(5x + 8) L
2
= 10x + 16 (12 10)t
88cm 2
16. AC = 10 cm, DB = 24 cm 2
22 t
AB = 20. 88cm 2
2
AO 2 OB 2 5 2 12 88cm 11t
2
18. D 6x = 180°
19. D x = 30°
21. D 180°
23. C 8x = 160°
24. C x = 20°
23. t 10 2 6 2 = 100 36 = 64
Lampiran 15
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Siklus 1
Keterangan:
C1 = Ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Aplikasi
Lampiran 17
Tes Hasil Belajar Siklus I
Nama :
Bacalah doa sebelum mengerjakan soal !
1. Berikut ini ciri-ciri segitiga sama b. Besar salah satu sudutnya 90°
sama sisi, kecuali ... c. Besar salah satu sudutnya
a. Ketiga sisinya sama panjang lebih dari 90°
b. Ketiga sudutnya sama besar d. Besar ketiga sudutnya 100°
c. Besar tiap sudutnya 60° 5. Jika segitiga memiliki besar
d. Salah satu sudutnya 45° sudut 120°, 20°, dan 40°. Maka
2. Suatu segitiga mempunyai jenis segitiga tersebut adalah...
panjang sisi 4 cm, 6cm, dan 4 a. Segitiga sama kaki
cm. Maka jenis segitiga tersebut b. Segitiga sama siku-siku
adalah… c. Segitiga lancip
a. Segitiga sembarang d. Segitiga tumpul
b. Segitiga sama sisi 6. Pasangan sudut-sudut di bawah
c. Segitiga sama kaki ini yang merupakan segitiga
d. Segitiga lancip siku-siku sama kaki adalah…
3. Sisi-sisi segitiga berikut ini yang a. 450, 900, 500
memenuhi segitiga sembarang b. 900, 450, 450
adalah? c. 400, 900, 500
a. 6 cm, 8 cm, dan 6 cm d. 420, 900, 480
b. 12 cm, 12 cm, dan 12 cm 7. Segitiga sama kaki dapat
c. 9 cm, 12 cm, dan 15 cm menempati bingkainya
d. 13 cm, 14 cm dan 13 cm dengan….cara
4. Segitiga ABC adalah segitiga a. 1
lancip, di bawah ini merupakan b. 2
pernyataan yang benar tentang c. 3
segitiga lancip adalah ... d. 4
a. Besar ketiga sudutnya kurang 8. Suatu segitiga yang memiliki 3
dari 90° buah simetri lipat adalah …
a. Segitiga sama kaki c. 50°
b. Segitiga sama sisi d. 60°
c. Sagitiga siku-siku 12. Besar BCA pada gambar di
d. Segitiga lancip bawah ini adalah…
C
9. Berapakah besar sudut ketiga
dari sebuah segitiga jika 4x + 18°
diketahui besar dua sudutnya
70° dan 50° x + 10° 3x - 8°
A B
a. 40° a. 20°
b. 50° b. 60°
c. 60° c. 88°
d. 70° d. 98°
10. Besar ACB pada gambar di 13. Pada gambar di bawah ini, besar
bawah ini adalah… BAC adalah...
C C
700 650
A B 2x
A B
a. 75°
b. 65° a. 30°
c. 55° b. 40°
d. 45° c. 60°
11. d. 90°
R 14. Besar PRS pada gambar di
x
bawah ini adalah…
P
2x 3x
P Q 780
a. 70°
0 0
67 135 b. 60°
D E
c. 22°
a. 45° d. 42°
b. 68° 18. C
c. 78°
24 cm
d. 80°
16. Berdasarkan gambar di bawah
A 10 cm B
ini tentukan besar PQS
adalah… Berapakah keliling segitiga ABC
di atas?
R a. 34 cm
750
b. 44 cm
0 Q
38 c. 48 cm
P
S d. 58 cm
a. 143° 19.
B
b. 113°
c. 67°
t
d. 37°
A D C
Segitiga ABC di atas adalah
segitiga sama kaki, panjang AC
= 24 cm, dan tinggi segitiga 16
cm. Berapakah keliling segitiga?
a. 20 cm 23. B
b. 28 cm
c. 24 cm
d. 64 cm t
A D C
20. Keliling suatu segitiga 40 cm. Segitiga ABC di atas adalah
Jika panjang sisi-sisinya x cm, segitiga sama kaki, panjang AC
(x + 2) cm dan (x – 7) cm, maka = 12 cm, dan BC = 10 cm.
nilai x adalah… Berapakah luas segitiga ABC?
a. 15 cm a. 24 cm2
b. 17 cm b. 26 cm2
c. 19 cm c. 48 cm2
d. 23 cm d. 30 cm2
21. 24. Berapakah tinggi segitiga jika
C diketahui luas segitiga 126 cm2
dan alasnya 14 cm?
a. 7 cm
A B b. 9 cm
Diketahui Keliling segitiga ABC c. 18 cm
45 cm, panjang AB = 4x cm, AC d. 27 cm
= 3x cm, dan BC = 2x cm, maka 25. Pak pardi ingin membeli sebuah
panjang AB adalah... layar perahu yang terbuat dari
a. 5 cm kain berbentuk segitiga. Jika
b. 10 cm diukur, layar tersebut memiliki
c. 15 cm alas 800 cm dan tinggi 500 cm,
d. 20 cm berapakah uang yang harus
22. Berapakah luas segitiga jika alas dibayar pak pardi jika harga kain
42 cm dan tinggi 10 cm? /m2 Rp25.000?
a. 420 cm2 a. Rp250.000
b. 210 cm2 b. Rp500.000
2
c. 52 cm c. Rp700.000
2
d. 62 cm d. Rp850.000
Lampiran 21
Daftar Nilai Siswa
Kelas VII B
Siklus I Siklus II
L/P
No Nama Siswa NQ NQ
NQ I NQ II NQ IV Tes I NQ I NQ II Tes II
III III
1. Ade ramadhan L 100 67 67 100 68 80 100 60 76
2. Afier Yuzar L 85 67 67 75 64 100 80 80 72
3. Aina Nurunnisa P 60 83 67 100 72 80 80 60 68
4. Akbar Sugiarto L 60 67 33 75 60 60 80 40 68
5. Aldila Juni Ananda P 60 100 83 75 68 60 60 60 76
6. Aldino Saputra L 100 67 33 50 100 80 80
7. Ali Prasetyo L 67 33 50 52 60 60 40 68
8. Andre Mahesa putra L 100 50 64 100 80 60 68
9. Angga Priyatna L 67 67 75 80 60 60 72
10. Anggie Fajar N P 67 50 60 40
11. Aprillia Puri Ariyanti P 60 100 67 75 64 80 60 60 76
12. Ayu Sutrisna P 80 67 75 64 80 80 60 76
13. Dendi Novaldi L 67 67 50 60 60 60 60 68
14. Deviyane Febriyanti P 100 67 75
15. Dewi Soraya P 85 100 67 75 76 100 100 80 88
16. Diki Kurniawan L 60 67 50 64 60 60 60 68
17. Eva Tuljannah P 60 67 50 60 80 60
18. Hari Saputra L 60 67 83 75 80 60 60 72
19. Heri Santoso L 33 25 64 60 60 40 68
20. Hilfaz Ranando S L 85 100 67 75 84 100 100 80 80
21. Ila Siti Rohana P
22. Ilham Abdul Gani L 60 33 67 50 60 60 40 60 68
23. Indah Febrianti A P 60 33 33 25 60 60
24. Jefri Putra Ramadhan L 67 50 52 60 60 68
25. Khotimah Fauziah P 60 67 67 75 56 60 80 60 72
26. Muhammad Reza A L 100 67 75 64 80 80 80 76
27. Muhammad Mashuri L 85 33 75 60 100 80 68
28. Muhlis L 85 100 67 75 68 80 80 60 72
29. Nabila P 40 67 67 50 64 60 60 60 68
30. Naisah P 60 100 83 75 68 80 80 40 68
31. Novianty Ma’rup P 40 67 50 56 60 60 60 68
32. Oktarianto L 75 100 83 100 72 100 80 60 76
33. Ratnasari P 55 67 33 50 52 60 60 40 68
34. Ratu Rahma I P 75 100 67 75 100 80 60 80
35. Riska Rosdiana P 50 67 33 50 60 60 60
36. Ronald Febiyanto S L 100 100 83 100 84 100 100 80 88
37. Ruli Noviani P 67 50 56 60 68
38. Shoimah P 60 83 67 50 64 80 80 60 68
39. Sisca Widyaningsih P 60 100 67 75 80 60 60
40 Warni P 60 67 33 50 64 80 80 60 72
41. Yulia Elita P 100 67 67 75 72 100 100 80 76
42. Zulkifli L 56 60
Jumlah Nilai 2280 2805 1852 2600 1992 2920 2760 2360 2388
Jumlah Siswa 32 38 30 40 31 38 38 36 33
Rata-rata 71,3 73,8 61,7 65 64,3 76,8 72,6 65,6 72,4
Lampiran 22
Hasil Refleksi Siklus I
Temuan
No Aspek Rencana Perbaikan
Peneliti Siswa
1 Penerapan - Pengaturan waktu - Ada beberapa - Mengoptimalkan
Metode make a tidak sesuai yang siswa yang waktu untuk
match direncanakan tidak mau ikut penjelasan
serta dalam materi, sehingga
- Banyaknya kartu soal penerapan masih ada
dan kartu jawaban metode make a banyak sisa
yang diberikan ke match waktu untuk
siswa tidak - Siswa penerapan
proporsional, terkadang metode make a
sehingga membuat bingung untuk match
siswa bingung. karena mencari
kartu jawabannya jawaban yang - Kartu harus soal
tidak ada di temannya. cocok, karena dan jawaban
Dan ternyata kartunya ada beberapa harus dihitung
masih ada di meja siswa laki-laki dengan benar
guru. Tetapi yang iseng, sehingga tidak
sebelumnya kartu soal jika kartu ada kekurangan
dan jawaban sudah jawaban atau kelebihan
dihitung, tetapi disaat dipegang siswa kartu soal dan
penerapan, tiba-tiba laki-laki, kartu
ada yang tidak mau biasanya jawabannya,
ikut berpartisipasi. disembunyikan tidak boleh
Sehingga peneliti , sehingga gugup ketika
gugup, bingung dan siswa dalam proses
harus mengejar waktu perempuan penerapan
karena takut tidak yang metode make a
sesuai dengan yang membawa match tidak
sudah direncanakan. kartu soal takut sesuai dengan
untuk apa yang sudah
memintanya. di rencanakan.
- Memberikan
pengertian
kepada siswa
laki-laki yang
suka
menyembunyika
n kartu untuk
selalu ikut
berpartisipasi
dalam penerapan
metode make a
match
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai
tiga buah titik sudut.
2. Jenis-Jenis Segitiga
Jenis-jenis suatu segitiga dapat ditinjau berdasarkan
a. Panjang sisi-sisinya.
b. Besar sudut-sudutnya.
c. Panjang sisi dan besar sudutnya.
Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisinya.
1. Segitiga sebarang
Segitiga sebarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak sama panjang.
AB ≠ ……..≠ …...
2. Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah sisi sama panjang.
Pada Gambar di atas, segitiga sama kaki ABC dengan AB = BC.
3. Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi yang sama panjang dan
tiga buah sudut sama besar.
Segitiga ABC pada Gambar di samping ini merupakan segitiga sama sisi.
Coba kalian sebutkan tiga buah sisi yang sama panjang dan tiga buah sudut
yang sama besar.
Berkaitan dengan hal tersebut, jika ditinjau dari besar sudutnya, ada tiga jenis
segitiga sebagai berikut.
Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip,
sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya 90o.
Pada Gambar di bawah ini, ketiga sudut pada ABC adalah sudut lancip.
C
B
A
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
Pada ABC di bawah ini, ..... adalah sudut tumpul.
C
A
B siku-siku
(iii) Segitiga
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-
siku (besarnya 90o). Pada gambar di bawah ini, ABC siku-siku di titik …...
C
B
A
Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya
Ada dua jenis segitiga jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya sebagai
berikut.
A B
(ii) Segitiga tumpul sama kaki
Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang
dan salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. C
A
B
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. Siswa menjawab salam
10 menit 2. Guru menyampaikan pokok Siswa menyimak informasi
bahasan yang akan dipelajari dan yang disampaikan guru
tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa menjadi Siswa berpartisipasi aktif
2 kelompok, kelompok dalam penerapan metode
pertama pembawa soal dan make a match
kelompok kedua pembawa
55 menit jawaban.
b. Guru Menyiapkan beberapa
kartu, sebagian kartu berisi
soal dan bagian yang lainnya
berisi jawaban
c. Setiap siswa mendapat satu
buah kartu soal
d. Setiap siswa memikirkan
jawaban dari kartu yang di
pegang
e. Setiap siswa mencari kartu
jawaban yang cocok dengan
kartu soal yuang dipegangnya
f. Setiap siswa yang dapat
mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi
poin (nilai)
g. Setelah satu babak kartu
dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda
dari kartu sebelumnya
h. Demikian seterusnya
Penutup
1. Guru memberikan quis Siswa mengerjakan
15 menit 2. Guru memberikan evaluasi Siswa menyimak penjelasan
guru
3. Guru memberikan salam. Siswa menjawab salam.
Nama :
Soal Quis
3. Sebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya, berdasarkan besar
sudutnya dan berdasarkan panjang sisi dan sudutnya!
4. Tentukan jenis-jenis segitiga sebagai berikut:
e. ABC dengan A = 600, B = 600, dan C = 600
f. PQR dengan PQ = 7 cm, PR = 5cm, dan RQ= 7 cm.
23 cm
A B
A B
550
A B 600
A B
55° 60°
A B C 180
C B
VI. Kegiatan Pembelajaran
Metode pembelajaran/aktivitas
Waktu Aktivitas Siswa
Guru
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. Siswa menjawab salam
2. Guru menyampaikan pokok Siswa menyimak informasi
bahasan yang akan dipelajari dan yang disampaikan guru
15 menit tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan simulasi Siswa berperan aktif dan
kepada siswa supaya siswa lebih mengikuti arahan yang
semangat dan konsentrasi dalam disampaikan guru
belajar
Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa menjadi Siswa berpartisipasi aktif
2 kelompok, kelompok dalam penerapan metode
pertama pembawa soal dan make a match
kelompok kedua pembawa
jawaban.
b. Guru Menyiapkan beberapa
55 menit kartu, sebagian kartu berisi
soal dan bagian yang lainnya
berisi jawaban
c. Setiap siswa mendapat satu
buah kartu soal
d. Setiap siswa memikirkan
jawaban dari kartu yang di
pegang
e. Setiap siswa mencari kartu
jawaban yang cocok dengan
kartu soal yuang dipegangnya
f. Setiap siswa yang dapat
mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi
poin (nilai)
g. Setelah satu babak kartu
dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda
dari kartu sebelumnya
h. Demikian seterusnya
Penutup
1. Guru memberikan evaluasi Siswa menyimak penjelasan
10 menit
guru
2. Guru memberikan salam. Siswa menjawab salam.
650 350
A B
2. Besar PRQ pada gambar di bawah ini adalah…
R
x
2x 3x
P Q
3. Besar BCA pada gambar di bawah ini adalah…
C
2x + 20°
x + 15° 3x - 5°
A B
Soal Quis
4. Berapakah besar ACB pada gambar di bawah ini…
C
650 350
A B
5. Besar PRQ pada gambar di bawah ini adalah…
R
x
2x 3x
P Q
6. Besar BCA pada gambar di bawah ini adalah…
C
2x + 20°
x + 15° 3x - 5°
A B
Berapakah besar ACB pada gambar Besar PRQ pada gambar di bawah
di bawah ini…
ini adalah…
C R
x
x x
500 450 P Q
A B
85° 60°
400 5x 3x
A B P Q
20°
65°
Besar PQR pada gambar di Berapakah besar x pada gambar di
bawah ini adalah… bawah ini adalah…
R C
2x 3x + 25°
5x 3x x + 10° 2x - 5°
P Q A B
25°
54°
x + 15° 2x - 5°
2x A B
A B
36°
80°
Tentukan besar sudut ketiga dari Tentukan besar sudut ketiga dari
sebuah segitiga jika diketahui besar sebuah segitiga jika diketahui besar
dua sudutnya 50° dan 70°! dua sudutnya 65° dan 95°!
60° 20°
60°
A B
70° 30°
Pada gambar di bawah ini, besar Tentukan besar sudut segitiga
ACB adalah... ketiga, jika diketahui dua sudutnya
C adalah 60° dan 80°!
42°
A B
40°
48°
60° 90°
Berapakah besar ACB pada Berapakah besar ACB pada
gambar di bawah ini… gambar di bawah ini…
C C
88° 110°
90°
65°
Berapakah besar BAC pada gambar
di bawah ini…
C
0
500
100
300
A B
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP YMJ
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Program : VII
Semester : II (Dua)
Tahun Ajaran : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Model/Metode : Kooperatif/Make a match
I. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta dapat menentukan
besaran-besaran yang ada di dalamnya .
II. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat dan menghitung besaran -besaran segi empat
III. Indikator
Menjelaskan pengertian jajargenjang, Persegi panjang, belah ketu pat,
persegi, trapezium dan laya ng-layang menurut sifatnya.
Menjelaskan sifat-sifat segiempat ditinjau dari diagonal, sisi dan sudutnya.
IV. Tujuan pembelajaran
Siswa mampu Menjelaskan pengertian jajargenjang, Persegi panjang , belah
ketupat, persegi, trapesium dan laya ng-layang menurut sifatnya.
Siswa mampu menjelaskan sifat -sifat segiempat ditinjau dari diagonal, sisi
dan sudutnya
V. Materi Pokok
Segiempat
1. Persegi Panjang
Sifat-sifat persegipanjang adalah:
1. Panjang sisi-sisi yang berhadapan sama dan sejajar.
2. Keempat sudutnya siku-siku.
3. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang.
Berdasarkan sifat-sifat persegipanjang di atas, maka:
Persegipanjang adalah suatu segiempat yang keempat sudutnya siku -siku dan
panjang sisi-sisi yang berhadapan sama.
2. Persegi
Sifat-sifat persegi.
1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
2. Keempat sudutnya siku-siku.
3. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang.
4. Panjang keempat sisinya sama .
5. Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonaldiagonalnya .
6. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegaklurus.
Berdasarkan sifat-sifat persegi di atas, maka
Persegi adalah persegipanjang yang panjang keempat sisinya sama.
3. Jajargenjang
sifat-sifat jajargenjang berikut ini.
1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, yaitu AB//CD, AD//
BC , AB = DC, dan AD = BC.
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama ukuran, yaitu u A = u C dan B = D.
3. Dua sudut yang berdekatan saling berpelurus , yaitu u A + u B = u B + u C =
u C + u D = u D + u A =1800.
4. Diagonal jajargenjang membagi daerah jajargenjang menjadi dua bagian
sama besar, yaitu luas daerah ACB = luas daerah CAD dan luas daerah ADB =
luas daerah CBD.
5. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang, yaitu AO = CO
dan BO = DO.
Jajargenjang adalah segiempat yang setiap pasang
sisinya yang berhadapan sejajar.
4. Belahketupat
sifat-sifat belahketupat sebagai berikut.
1. Semua sisinya kongruen
2. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
3. Sudut-sudut yang berhadapankongruen,
4. Diagonal-diagonalnya membagi sudut menjadi dua ukuran yang sama
ukuran,
5. Kedua diagonal saling tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang.
6. Diagonal membagi belahketupat menjadi dua bagian sama besar atau
diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.
7. Jumlah ukuran dua sudut yang berdekatan 180°.
5. Layang-Layang
6. Trapesium
sifat-sifat trapesium,
antara lain sebagai berikut.
1. Jumlah ukuran dua sudut yang berdekatan antara dua sisi sejajar pada
trapesium adalah 180 . E + H = F + G = 180
2. Pada trapesium samakaki, ukuran sudut-sudut alasnya sama. A= B dan
C= D
3. Pada trapesium sama kaki, panjang diagonaldiagonalnya sama . AC=BD
4. Trapesium siku-siku mempunyai tepat dua sudut siku -siku. E dan H
Segiempat
Soal Quis
1. Segi empat yang mempunyai tepat sepasang sisi sejajar yang berhadapan adalah…
2. Segiempat yang diagonal-diagonalnya saling tegaklurus dan salah satu diagonalnya
membagi diagonal lainnya menjadi dua sama panjang disebut…
3. Segiempat yang setiap pasang sisinya yang berhadapan sejajar disebut...
4. Jika AC = 16 cm, DB = 12 cm, maka jumlah panjang AB dan DC di bawah
adalah?
D B
O
C
5. A B
o
D C
ABCD adalah Persegi. Jika AB = 8 cm, berapakah panjang BD?
Soal make a match
1. suatu segiempat yang keempat
sudutnya siku-siku dan panjang
sisi-sisi yang berhadapan sama 7. Jika AC = 16 cm, DB = 12 cm,
disebut... maka panjang BC adalah .... cm
2. Segiempat yang panjang keempat
A
sisinya sama.disebut…
3. Segiempat yang setiap pasang
sisinya yang berhadapan sejajar… D B
O
4. Segiempat yang diagonal-
diagonalnya saling tegaklurus dan C
salah satu diagonalnya membagi
8. Pada gambar persegi di bawah,
diagonal lainnya menjadi dua sama
berapakah banyaknya persegi yang
panjang disebut...
terbentuk?
5. Segiempat yang mempunyai tepat
sepasang sisi yang berhadapan
sejajar disebut...
6. Jika AC = 6 cm, DB = 8 cm, maka
9. Banyaknya simetri lipat pada
panjang AB adalah ... cm
layang-layang adalah...
A 10. Banyaknya simetri lipat pada
persegi adalah...
C
12. Banyaknya simetri lipat pada belah ABCD adalah Persegi panjang. Jika
ketupat adalah... AB = 8 cm, BC = 6 cm, berapakah
13. panjang diagonal AC?
A B
130°
D C 17.
Berapakah besar sudut BCD? A B
14.
A B
D C
ABCD adalah Persegi panjang. Jika
42°
D C AB = 12 cm, BC = 5 cm, berapakah
Berapakah besar sudut DCB? panjang diagonal BD?
15. A B 18. A B
o
D C D o C
ABCD adalah jajargenjang dengan
ABCD adalah Persegi. Jika AB = 8
BCD = 62°, berapakah besar
cm, berapakah panjang BD?
ABC?
16. A B
19. PQRS adalah jajargenjang dengan
QRS = 36°, berapakah besar
o
PQR?
D C
ABCD adalah Persegi. Jika AB = 6
P Q
cm, berapakah panjang AO?
17.
A B 36°
S R
C
A
ABCD adalah layang-layang dengan
21.
ADB = 42°, dan DBC = 76°.
Berapakah ABC?
D O B
4. Belahketupat
Keliling belahketupat sama dengan empat kali
panjang sisinya.
Misal K adalah keliling belahketupat dengan
panjang sisi s, maka K = 4 x s
5. Layang-Layang
Keliling laying-layang sama dengan dua kali jumlah panjang sisi yang
saling berdekatan.
K = 2 (a + b)
6.Trapesium
Keliling trapesium adalah penjumlahan semua sisisisinya
VI. Kegiatan Pembelajaran
Metode pembelajaran/aktivitas
Waktu Aktivitas Siswa
Guru
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. Siswa menjawab salam
15 menit 2. Guru menyampaikan pokok Siswa menyimak informasi
bahasan yang akan dipelajari dan yang disampaikan guru
tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa menjadi Siswa berpartisipasi aktif
2 kelompok, kelompok dalam penerapan metode
pertama pembawa soal dan make a match
kelompok kedua pembawa
jawaban.
b. Guru Menyiapkan beberapa
kartu, sebagian kartu berisi
soal dan bagian yang lainnya
berisi jawaban
55 menit
c. Setiap siswa mendapat satu
buah kartu soal
d. Setiap siswa memikirkan
jawaban dari kartu yang di
pegang
e. Setiap siswa mencari kartu
jawaban yang cocok dengan
kartu soal yuang dipegangnya
f. Setiap siswa yang dapat
mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi
poin (nilai)
g. Setelah satu babak kartu
dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda
dari kartu sebelumnya
h. Demikian seterusnya
Penutup
1. Guru memberikan evaluasi Siswa menyimak penjelasan
10 menit
guru
2. Guru memberikan salam. Siswa menjawab salam.
8 cm
6 cm 12 cm
4. Sebuah taman berbentuk persegi den gan ukuran panjang sisinya 25 m akan
ditanami pohon di sekeliling taman , jika jarak tiap pohon 5 m, berapakah
banyaknya pohon yang dibutuhkan untuk taman tersebut?
5. Jika AC = 6 cm, DB = 8 cm, maka keliling belah ketupat di bawah adalah?
D O B
C
Soal make a match
1. Berapakah keliling bangun datar di bawah ini!
4 cm
3 cm 12 cm
5 cm
4 cm 12 cm
D B
O
C
6. Jika AC = 6 cm, DB = 8 cm, maka keliling belah ketupat di bawah adalah?
D B
O
C
7. Sebuah persegi memiliki keliling 64 cm, berapakah panjang sisinya?
8. Berapakah keliling bangun di bawah?
8 cm
5 cm
12 cm
9.
A B
D C
Berapakah keliling trapesium ABCD jika AD = 12 cm, DC = 20 cm dan AB = 15
cm?
10. A
D O B
C
Diketahui Panjang AB = 7 cm dan BC = 15 cm, berapakah keliling layang-layang
ABCD?
11.
A
D B
O
C
Diketahui keliling layang-layang 78 cm, Panjang AB = (x + 2) cm dan BC = (2x + 4)
cm, berapakah panjang BC?
12. Diketahui keliling persegi panjang 46 cm, memiliki panjang 2x cm dan lebar x
cm. Berapakah lebar persegi panjang?
13. Sebuah taman berbentuk per segi dengan ukuran panjang sisinya 20 m akan
ditanami pohon di sekeliling taman , jika jarak tiap pohon 4 m, berapakah banyaknya
pohon yang dibutuhkan untuk taman tersebut?
14. Persegipanjang mempunyai lebar 6 cm dan keliling 46 cm. Hitunglah panjang
persegipanjang tersebut!
15. Sebuah Persegi mempunyai keliling 60 cm. Hitunglah sisi persegi tersebut!
16. Diketahui keliling persegi panjang 58 cm, memiliki panjang (2x + 3) cm dan lebar
(x + 5) cm. Berapakah lebar persegi panjang ?
17. Jika AC = 12 cm, DB = 16 cm, maka keliling belah ketupat di bawah adalah?
D B
O
18. seorang siswa berlari mengelilingi lapangan sepak bola yang memiliki panjang
100 m dan lebar 50 m. jika siswa tersebut mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali.
Berapa meter yang sudah siswa tersebut lewati?
19.
A B
D C
Berapakah keliling trapesium ABCD jika AD = 12 cm, DC = 18 cm dan AB = 5 cm?
20.
A B
D C
D C
Berapakah panjang AB jika diketahui keliling trapesium sama kaki ABCD = 46 cm,
AD = 7 cm, DC = 20 cm?
22.
A B
D C
Berapakah panjang AD jika diketahui keliling trapesium sama kaki ABCD = 30 cm,
AB = 8 cm, DC = 12 cm?
23. Berapakah panjang alas jajargenjang di bawah ini jika diketahui keliling
jajargenjang 42 cm !
9 cm
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP YMJ
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Program : VII
Semester : II (Dua)
Tahun Ajaran : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Model/Metode : Kooperatif/Make a match
I. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta dapat menentukan
besaran-besaran yang ada di dalamnya.
II. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat dan menghitung besaran -besaran segi empat
III. Indikator
Menurunkan rumus dan menghitung Luas segiempat.
IV. Tujuan pembelajaran
Siswa mampu menurunkan rumus dan menghitung Luas segiempat.
V. Materi Pokok
Segiempat
Luas Segi Empat
1. Persegi Panjang
Misalkan suatu persegipanjang dengan panjang p satuan panjang dan
lebar l satuan panjang. Jika L satuan luas menyatakan luas, luas
persegipanjang adalah
L= p x l
2. Persegi
Misalkan suatu persegi dengan panjang sisi s satuan panjang. Jika L
satuan kuadrat menyatakan luas, maka rumus luas daerah persegi adalah
L=sxs
3. Jajargenjang
Luas jajargenjang sama dengan hasilkali alas dan tinggi. Misal jajargenjang
mempunyai luas L, alas a, sisi yang berdekatan dengan a adalah b dan tinggi t,
maka :
L=axt
4. Belahketupat
Luas daerah belahketupat sama dengan setengah
hasil-kali panjang diagonal-diagonalnya.
Misal L adalah luas daerah belahketupat dengan
D1 xD2
diagonal-diagonalnya d1 dan d2, maka L =
2
5. Layang-Layang
Dengan kata-kata:
Luas layang-layang sama dengan setengah hasilkali diagonal -diagonalnya
Secara simbolik:
Misal L adalah luas layang-layang dengan panjang diagonal -diagonalnya D1
dan D2 , maka
D1 xD2
L=
2
6. Trapesium
Luas daerah trapesium sama dengan setengah hasilkali tinggi dan jumlah
panjang sisi yang sejajar
Misal L adalah luas daerah trapesium yang mempunyai tinggi t dan panjang
( a1 xa 2 ) t
sisi-sisi yang sejajar a1 dan a2 , maka L=
2
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. Siswa menjawab salam
2. Guru menyampaikan materi yang Siswa menyimak informasi
akan dipelajari dan tujuan yang disampaikan guru
15 menit pembelajaran.
3. Guru memberikan simulasi Siswa berperan aktif dan
kepada siswa supaya siswa lebih mengikuti arahan yang
semangat dan konsentrasi dalam disampaikan guru
belajar
Kegiatan inti
1. Penerapan metode make a match: Siswa berpartisipasi aktif
a. Guru membagi siswa menjadi dalam penerapan metode
2 kelompok, kelompok make a match
pertama pembawa soal dan
kelompok kedua pembawa
55 menit
jawaban.
b. Guru Menyiapkan beberapa
kartu, sebagian kartu berisi
soal dan bagian yang lainnya
berisi jawaban
c. Setiap siswa mendapat satu
buah kartu soal
d. Setiap siswa memikirkan
jawaban dari kartu yang di
pegang
e. Setiap siswa mencari kartu
jawaban yang cocok dengan
kartu soal yuang dipegangnya
f. Setiap siswa yang dapat
mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi
poin (nilai)
g. Setelah satu babak kart u
dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda
dari kartu sebelumnya
h. Demikian seterusnya
Penutup
1. Guru memberikan evaluasi Siswa menyimak penjelasan
10 menit
guru
2. Guru memberikan salam. Siswa menjawab salam.
D B
O
D o C
Segiempat ABCD diatas adalah trapesium sama kaki dengan panjang AB = 15
cm, DC = 27 cm, tinggi trapesium = 8 cm. hitunglah luas yang diarsir jika lebar
persegi panjang adalah setengah dari tinggi trapesium !
5. Ayah membeli sebidang tanah yang berbentuk perseg ipanjang dengan ukuran
panjang 10 m dan lebar 15 m. Jika harga tiap m 2 tanah adalah Rp150.000,00 maka
berapakah uang yang harus dibayarkan ayah untuk membeli tanah tersebut?
Soal make a match
1. Berapakah luas bangun datar di bawah ini!
8 cm
6 cm 12 cm
2. A B
20cm
D o C
5 cm 12 cm
D B
O
C
6. Diketahui belah ketupat memiliki luas 112 cm 2 dan diagonal satunya 14 cm,
berapakah panjang diagonal duanya?
7. Beraoakah luas trapezium di bawah jika PQ = 8 cm, SR = 14 cm dan tinggi 13
cm
P Q
S R
8. Diketahui luas trapesium siku -siku di atas 88 cm 2 , panjang AB=10 cm dan
DC=12 cm. Berapakah panjang AD?
A B
D C
9. A
D O B
C
Diketahui Panjang AO = 3 cm dan BD = 8 cm, berapakah jumlah panjang AB dan
AD?
10. Diketahui layang-layang memiliki luas 96 cm 2 dan diagonal satunya 24 cm,
berapakah panjang diagonal duanya?
11. Ayah membeli sebidang tanah yang berbentuk perseg ipanjang dengan ukuran
panjang 10 m dan lebar 15 m. Jika harga tiap m 2 tanah adalah Rp150.000,00
maka berapakah uang yang harus dibayarkan ayah untuk membeli tanah
tersebut?
12. Sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 14 m. Dalam taman
tersebut terdapat sebuah kolam renang yang berbentuk layang -layang dengan
panjang diagonalnya berturut-turut adalah 5m dan 8 m. dan sisanya ditanami
bunga. Berapakah luas taman yang ditanami bunga?
13. Sebuah lantai persegi berukuran 6 m x 6 m, akan dipasang ubin yang berbentuk
jajargenjang dengan ukuran alas 60 cm dan tinggi 30 cm. Hitunglah banyak ubin
yang dibutuhkan!
14. Diketahui layang-layang memiliki luas 272 cm 2 dan diagonal satunya 32 cm,
berapakah panjang diagonal duanya?
15. Ayah membeli sebidang tanah yang berbentuk perseg ipanjang dengan ukuran
panjang 150 m dan lebar 110 m. Jika harga tiap m 2 tanah adalah Rp150.000,00
maka berapakah uang yang harus dibayarkan ayah untuk membeli tanah
tersebut?
16. Sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 100 m. Dalam taman
tersebut terdapat sebuah kolam renang yang be rbentuk layang-layang dengan
panjang diagonalnya berturut-turut adalah 42 m dan 58 m. dan sisanya ditanami
bunga. Berapakah luas taman yang ditanami bunga?
17. Sebuah lantai persegi panjang berukuran 10 m x 12 m, akan dipasang ubin yang
berbentuk persegi dengan sisinya 10 cm. Hitunglah banyak ubin yang
dibutuhkan!
18. Diketahui luas trapesium siku-siku di atas 165 cm 2 , panjang AB=10 cm dan
AD=15 cm. Berapakah panjang DC?
A B
D C
19. Diketahui luas trapesium siku-siku di atas 28 cm 2 , panjang AB=3 cm dan AD=8
cm. Berapakah panjang DC?
A B
D C
20. Diketahui layang-layang memiliki luas 272 cm 2 dan diagonal satunya 32 cm,
berapakah panjang diagonal duanya?
21. Ayah membeli sebidang tanah yang berbentuk perseg ipanjang dengan ukuran
panjang 250 m dan lebar 50 m. Jika harga tiap m 2 tanah adalah Rp125.000,00
maka berapakah uang yang harus dibayarkan ayah untuk membeli tanah
tersebut?
22. Sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 64 m. Dalam taman
tersebut terdapat sebuah kolam renang yang berbentuk belah ketupat dengan
panjang diagonalnya berturut-turut adalah 32 m dan 20 m. dan sisanya ditanami
bunga. Berapakah luas taman yang ditanami bunga?
23. Sebuah lantai persegi panjang berukuran 24 m x 20 m, akan dipasang ubin yang
berbentuk persegi dengan sisinya 1 m. Hitunglah banyak ubin yang dibutuhkan!