SKRIPSI
Oleh
REFNITA
NIM. 105018200692
Skripsi
Oleh
REFNITA
NIM. 105018200692
Di bawah Bimbingan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan
study kasus. Penelitian ini dilaksankan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2009.
Informan dan sampel penelitian adalah seluruh guru yang ada di SMP YAPIA
Ciputat yang berjumlah 24 responden. Teknik pengambilan data untuk pendekatan
kualitatif ini menggunakan teknik observasi dan penyebaran angket.
Supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah menurut para guru di
SMP YAPIA Ciputat berdasarkan indikator telah terlaksana dengan Baik. Adapun
perhitungan hasil dari setiap indikator adalah (1) Pemberian pengarahan
kepada guru menunjukkan 76,6%, dengan demikian bahwa Kepala Sekolah
telah memberikan pengarahan yang baik kepada para guru. (2) Pemberian
bimbingan kepada guru menunjukkan 79,9%, dengan demikian bahwa Kepala
Sekolah telah memberikab bimbingan yang baik kepada para guru. (3) Kegiatan
pengawasan terhadap kegiatan para guru menunjukkan 80,28%, dengan
demikian bahwa Kepala Sekolah telah melakukan kegiatan pengawasan yang baik
terhadap kegiatan para guru. (4) Kegiatan pengevaluasian terhadap kegiatan
guru menunjukkan bahwa 85,8%, dengan demikian menunjukkan bahwa
Kepala Sekolah telah melakukan kegiatan pengawasan yang baik terhadap
kegiatan para guru. (5) Pemberian motivasi terhadap para guru menunjukkan
bahwa 81,3%, dengan demikian Kepala Sekolah telah memberikan motivaasi-
motivasi kepada para guru dalam menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.
i
KATA PENGANTAR
Tak ada yang patut penulis sampaikan kecuali rasa syukur yang tak
terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan taufik
serta hidayah, sehingga tanpa terasa penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Pengajaran Oleh Kepala Sekolah
di SMP YAPIA (Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah) Ciputat”, yang
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan
Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan dan fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah menuntun umatnya
dahulu dari jaman yang penuh dengan kesesatan ke jaman yang terang benderang
menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Selesainya skripsi ini, tentunya tidak luput dari bantuan pihak-pihak yang
telah banyak membantu baik secara moril maupun materil yang tidak mampu
penulis lupakan jasa-jasanya karena pengorbanan mereka semua, maka ingin
rasanya penulis mencurahkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta
stafnya.
2. Bapak Rusdy Zakarya, M.Ed, M. Phil Ketua Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Bapak Drs. Syafril M.Pd Dosen Pembimbing skripsi yang dengan sabar
dan tulus, dalam membimbing, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
disela-sela kesibukan beliau untuk memberikan bimbingannya kepada
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ii
5. Bapak Abd. Rozak A. Sag, M.Si Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama menempuh pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ini.
6. Bapak Syaripulloh M.Si Dosen pembimbing PPKT yang telah banyak
memberikan saran-saran bagi penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi
ini.
7. Bapak Badri, S.Ag, Kepala SMP YAPIA Ciputat beserta seluruh guru dan
staf jajarannya yang telah membantu penulis dengan memberikan izin
untuk mengadakan penelitian di SMP YAPIA Ciputat tersebut dan
bersedia memberikan data-data yang penulis butuhkan dalam penyusunan
skripsi ini.
8. Keluargaku terutama untuk kedua orang tuaku ayahanda Ramadin dan
ibunda Mariana yang telah memberikan doa serta restunya dan memenuhi
segala kebutuhan yang penulis perlukan hingga menyelesaikan penelitian
ini dan untuk kakakku Reflina serta adikku Rahmat Hidayat terima kasih
atas segala pengertiannya.
9. Sobat-sobatku seperjuangan (Dwi, Dewi, Tsulis) yang telah membantu
memberikan semangat, pendapat dan kritiknya kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Untuk Aa qu, terima kasih banyak atas segala bantuan dan kasih
sayangnya, aku sayang kamu
Hanya harapan dan doa yang dapat disampaikan kepada semua pihak yang
telah bekerjasama dalam membantu penulis guna menyelasikan skripsi ini agar
mendapatkan balasan yang sberlipat ganda dari Allah SWT. Amin
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi isi, bahasa maupun penulisannya, maka
dari itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran serta kritik
yang membangun.
Jakarta, Maret 2010
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4
D. Perumusan Masalah .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
iv
8. Kendala-kendala Pelaksanaan Supervisi............................... 38
B. Kerangka Berpikir....................................................................... 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 68
B. Saran ........................................................................................... 69
v
DAFTAR TABEL
Hal
1 Kisi-Kisi Angket Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Pengajaran di
SMP YAPIA Ciputat...................................................................... 41
.2 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban dari Likert ........................ 44
.3 Interpretasi Nilai Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Pengajaran di
SMP YAPIA Ciputat...................................................................... 45
4 Jenis Kelamin Responden Guru SMP YAPIA Ciputat Tahun
Ajaran 2009/2010........................................................................... 47
5 Pangkat/jabatan Responden Guru SMP YAPIA Ciputat Tahun
Ajaran 2009/2010........................................................................... 47
6 Memberikan arahan kepada guru dalam menyusun materi
pembelajaran .................................................................................. 48
7 Mengarahkan guru dalam melakukan analisis penilaian KBM ..... 49
8 Memberikan bimbingan kepada guru dalam membuat program
kerja tahunan .................................................................................. 50
9 Memberikan bimbingan dalam membuat satuan pembelajaran..... 50
10 Membantu guru dalam mengorganisir materi pelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran...................................................... 51
11 Membantu guru dalam membuat tugas dan tanggung jawab di
sekolah ........................................................................................... 51
12 Membantu guru dalam pembagian tugas mengajar di sekolah ...... 52
13 Memberikan bimbingan kepada guru dalam mencari sumber data 52
14 Memberikan bimbingan kepada guru dalam membuat peraturan
di sekolah ....................................................................................... 53
15 Memberikan bimbingan kepada guru dalam menganalisis hasil
evaluasi........................................................................................... 53
16 Memberikan bimbingan kepada guru dalam mengatur
adminisratsi di sekolah................................................................... 54
vi
17 Memberikan bimbingan dalam merencanakan alat evaluasi untuk
mengukur keberhasilan program sekolah....................................... 54
18 Memberikan bimbingan tentang cara berkomunikasi yang efektif
dengan para siswa .......................................................................... 55
19 Memberikan bimbingan kepada guru dalam melakukan
pembelajaran di kelas..................................................................... 55
20 Memberikan bimbingan kepada guru dalam melakukan
komunikasi dengan para siswa di kelas ......................................... 56
21 Mengawasi program kerja yang di buat oleh guru di kelas ........... 57
22 Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas............................... 58
23 Membuat diskusi untuk para guru demi kemajuan program
sekolah ........................................................................................... 58
24 Memberikan kesempatan kepad aguru untuk berpartisipasi dalam
menetapkan kebijakan demi kemajuan pendidikan di sekolah ...... 59
25 Memberikan penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada
guru di sekolah ............................................................................... 59
26 Memberikan pembinaan mengenai teknik penyusunan program
perbaikan KBM bagi para guru...................................................... 60
27 Membantu guru dalam menciptakan iklim dan suasana yang
kondusif di sekolah ........................................................................ 60
28 Melatih guru untuk menyusun instrumen penilaian yang dapat
mengukur kemajuan kinerja guru di sekolah ................................. 61
29 Membantu perbaikan kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan program sekolah ..................................................... 61
30 Memberikan program tahunan yang di buat oleh guru dalam
kegiatan pengajaran di sekolah ...................................................... 62
31 Membantu guru dalam menentukan bahan pengayaan bidang
studi ............................................................................................... 62
32 Membantu pra guru dalam menyusun program semester sekolah . 63
vii
33 Membahas hasil evaluasi program sekolah untuk menentukan
program sekolah selanjutnya.......................................................... 64
34 Memberikan motivasi kepada guru untuk meningkatkan
kinerjanya....................................................................................... 65
35 Dalam rapat sekolah kepala sekolah memberikan motivasi
kepada guru untuk dapat mengembangkan pengajaran yang
kreatif kepada siswa di sekolah...................................................... 65
36 Prosentase perhitungan nilai rata-rata ............................................ 67
viii
SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS
Refnita
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Piet. A. Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya
:Usaha Nasional, 1981), hal.
3
Unggul dalam kualitas belajar dan berkarya, kokoh dalam IMTAQ dan
serasi dalam kebersamaan” dan adapun Misinya yaitu :
1. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan.
2. Mewujudkan pengembangan standar pencapaian ketuntasan belajar
dan peningkatan standar kelulusan tiap tahunnya.
3. Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang jujur,
Professional, terampil dan tangguh.
4. Mewujudkan sistem yang transparan, akuntabel, partisifatif dan
objektif.
Dari visi dan misi di atas peneliti melihat ada beberapa masalah yang
bertolak belakang dengan misi sekolah tersebut, serta permasalahan ketika
proses belajar mengajar berlangsung diantaranya yaitu :
1. Banyaknya siswa yang tidak mengikuti tata tertib dalam berpakaian
seperti ada beberapa anak didik yang tidak menggunakan atribut
sekolah (bet dan topi), serta siswa yang terlambat datang ke sekolah
2. Banyak siswa yang keluar kelas ketika proses belajar mengajar
berlangsung
3. Ada beberapa guru meninggalkan ruang kelas dan menyuruh anak-
anak untuk mencatat
Dari permasalahan-permasalahan yang ada di SMP YAPIA Ciputat ini,
diperlukan supervisi pengajaran dalam mewujudkan kondisi pendidikan yang
baik dan mengembangkan perilaku guru yang diperlukan dalam pencapaian
tujuan pendidikan yang optimal.
Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, maka penulis ingin
mengkaji secara deskriptif dan empiris mengenai “BAGAIMANA
PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI PENGAJARAN OLEH
KEPALA SEKOLAH DI SMP YAPIA CIPUTAT”
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka ada
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang ada di
sekolah tersebut ?
2. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar
guru ?
3. Metode apa yang digunakan pengajar atau guru di sekolah tersebut ?
4. Bagaimana pelaksanaan kegiatan supervisi pengajaran di SMP YAPIA
Ciputat ?
5. Kendala apa saja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah ?
C. Pembatasan masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis
membatasi permasalahan tersebut yaitu “Pelaksanaan kegiatan supervisi
pengajaran oleh kepala sekolah di SMP YAPIA Ciputat”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan
masalah tersebut dengan “Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Supervisi
Pengajaran oleh kepala sekolah di SMP YAPIA Ciputat”
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
khasanah keilmuan terkait dengan pelaksanaan kegiatan supervisi
pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP YAPIA Ciputat.
2. Secara Praktis
5
A. Pengertian Teori
1. Hakikat Supervisi
a. Pengertian Supervisi
Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata super dan
vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi
secara etimologis, Supervisi adalah penglihatan dari atas. Pengertian
itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang
melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat. 2
Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam
menstimulir guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar
mengajar yang lebih baik kita sebut Supervisor.
Dalam bukunya Good Carter, Dictionary of Education, supervisi
adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas-petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran,
termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
2
Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar Mengajar,
(Jakarta : Bumi Aksara, 1994) hal. 1
6
7
3
Piet. A. Sahertian dan Frans Mataheru, Kosep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan,
(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), cet ke-1, hal 17
4
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman penyelenggaraan Administrasi pendidikan,
(Surabaya : Usaha Nasional, 1981) cet Ke-1. H. 68
5
Piet A. Sahertian dan frans Mataheru, Konep Dasar dan Tekink Supervisi Pendidikan,
(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), cet ke-1, hal 18
6
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 76
7
M. Moh. Rifa’i, Administrasi Pendidikan, (Bandung : Jemmars, 1986) ,h. 125-126
8
Piet A. Sahertian dan Ida Aleida Sahertian, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Inservice Education (Jakarta : Rineka Cipta, 1992) ,hal. 57
8
b. Supervisi Akademik
Glickman (1981), mendefinisikan supervisi akademik adalah
serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.
Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. (Daresh,
1989). Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama
sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalismenya.
Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari
penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas
dikatakan, bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan
membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses
9
Hadari Nawawi, Administrasi pendidikan, (Jakarta : CV. Haji Masagung, 1989). Cet.
Ke-1 hal.104
9
10
Imam Soepandi, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Universitas Jember Depdikbud
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan, (Jakarta : 1998), hal. 65
11
Wijono, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Departemen Penidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan,(Jakarta : 1989), hal.223
12
12
Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan pendidikan
(Jakarta : Bumi Aksara, 1994), hal. 294
13
N.A. Ametembun, Supervisi Pendidikan Penuntun Para Penilik Pengawas dan Guru-
guru (Bandung : Suri, 2000), Edisi ke-5, hal. 26
14
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung : CV. Pustaka Setia) cet. Ke-
1, h. 100
15
Ngalim Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 77
15
16
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Rineka
Cipta 2000), Cet. Ke-1. h.21
17
Piet A. Sahertian dan frans Mataheru, Prinsip dan teknik Supervisi Pendidikan
(Surabaya : Usaha Nasional, 1981), hal. 26
16
18
Oteng Sutisna, Administrasi dan Supervisi Pendidikan Dasar dan Teoritis Untuk
Praktek Profesional, (Bandung : Angkasa 1989), Edisi Ke-5, hal. 235-242
19
Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara 1992),
cet ke 1 hal.15
17
Jadi dari beberapa pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa inti
dari fungsi supervisi pendidikan adalah ditujukan untuk perbaikan dan
peningkatan pembelajaran.
e. Prinsip-prinsip Supervisi Pengajaran
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai
berikut:
1) Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut :
a) Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu
b) Objektif, artinya yang di dapat berdasarkan pada observasi nyata,
bukan tafsiran pribadi
c) Menggunakan alat/instrument yang dapat memberikan informasi
sebagai umpan balik untuk mengadakan penelitian terhadap proses
belajar mengajar
2) Demokratis
Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang
kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain
3) Kooperatif
Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama
dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4) Konstruktif dan kreatif
Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan
suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan
potensi-potensinya. 20
Di samping prinsip itu dapat dibedakan juga prinsip positif dan prinsip
negatif.
1) Prinsip positif, yaitu prinsip yang patut kita ikuti
a) Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
b) Supervisi harus kreatif dan konstruktif
c) Supervisi harus scientific dan efektif
d) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru
e) Supervisi harus berdasarkan kenyataan
f) Supervisi harus memberi kesempatan kepada guru mengadakan Self
Evolution. 21
2) Prinsip Negatif, yaitu prinsip yang tidak patut kita ikuti
a) Seorang supervisior tidak boleh bersifat otoriter
b) Seorang supervisior tidak boleh mencari kesalahan kepada guru-guru
20
Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan teknik Supervisi Pendidikan
(Surabaya : Usaha Nasional, 1981), hal. 30-31
21
Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta Bumi Aksara, 1998), Cet Ke-2, hal. 42-43
18
22
Soekarto Indra Fachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik, (Jakarta : Ghalia
Indonesia), Cet. Ke-3, hal.75-76
19
1) Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan
supervisi pembelajaran karena dapat melihat kegiatan guru, murid, dan
masalah yang timbul.
a) Perencanaan
Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu
semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah
guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan
pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.
b) Mekanisme Observasi
(1) Persiapan yang diperhatikan:
- Guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan
mengadakan observasi
- Kesepakatan kepala sekolah dan guru tolok ukur tentang apa yang
diobservasi.
(2) Sikap observer di dalam kelas
- Memberi salam kepada guru yang mengajar.
- Mencari tempat duduk yang tidak mencolok.
- Tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas.
- Mencatat setiap kegiatan.
- Bila ada memakai alat elektronika: tape recorder, kamera.
- Mempersiapakan isian berupa check list.
(3) Membicarakan hasil observasi
Hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan:
- Kepala sekolah mempersiapkan( bisa bertanya pada nara sumber
atau perpustakaan).
- Waktu percakapan.
- Tempat percakapan.
- Sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan.
- Percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi.
24
d) Hasil rekaman dapat dilihat dengan TV Multi media dan ditonton bersama
kepala sekolah maupun guru-guru yang lain.
e) Guru-guru dan kepala sekolah memberikan komentar.
f) Hasil diskusi-diskusi tersebut untuk perbaikan mengajar guru yang
bersangkutan.
4) Supervisi Klinis
Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya
dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan
kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan kemudian langsung diusahan perbaikan kekurangan dan
kelemahan tersebut.
Menurut Made Pidarta(1992),supervisi klinis diberlakukan bagi guru-guru
yang sangat lemah dalam melaksanakan tugasnya. Untuk memperbaikinya
tidak cukup dilakukan satu atau dua kali supervisi, melainkan dibutuhkan
serentetan supervisi untuk memperbaiki satu persatu kelemahannya.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut La Sulo (1987), mengemukakan ciri-
ciri supervisi sebagai berikut:
a) Bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau
instruksi.
b) Kesepakatan antara guru dan supervisior tentang apa yang dikaji dan jenis
keterampilan yang paling penting (diskusi guru dengan supervisior).
c) Instrumen dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan
supervisor
d) Guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan
diperbaiki. Bila perlu berlatih di luar sekolah
e) Pelaksanaannya seperti teknik observasi kelas
f) Balikan diberikan dengan segera dan bersifat objektif
g) guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya
h) Supervisior lebih banyak bertanya dan mendengarkan dari pada
memerintah atau mengarahkan
i) Supervisior dan guru dalam keadaan suasana intim dan terbuka
26
a) Tahap Perencanaan:
Yang dimaksud tahap perencanaan adalah penelitian rencana kegiatan
yang akan dilakukan. Untuk dapat menyusun rencana tersebut, ada
beberapa kegiatan yang harus dilalui:
- Menemukan problem.
- Rencana pertemuan selama satu semester (32 pertemuan).
- Kegiatan yang belum dilaksanakan sebelumnya.
- Mengembangkan hipotesis.
Untuk menemukan dan merumuskan problem kegiatan yang perlu
dilaksanakan, antara lain :
- Meningkatkan kemampuan siswa betanya
- Meningkatkan gemar membaca
- Meningkatkan nilai rapor dalam pembelajaran tertentu
- Memanfaatkan buku-buku perpustakaan
Kegiatan hipotesis dirumuskan antara lain :
- Pokok bahasan yang akan dilakukan
- Rencana bagaimana aksi akan dilakukan (urutan kegiatan, waktu
pelaksanaan dan bahan yang diperlukan)
- Syarat Kolaborator dirumuskan antara lain :
- Teman guru-guru (kalu bisa sejenis)
- Yang sudah memiliki pengalaman mengajar
b) Tahap Pelaksanaan
Peneliti memulai melaksanakan apa yang direncanakan sebelumnya
dan kolabulator yang duduk di bangku belakang mengamati dan mencatat
dengan sikap netral. Hasil catatan tersebut berupa catatan lapangan dan
sebaiknya dengan dokumen tape recorder atau yang lainnya.
c) Tahap Refleksi
Hasil dari diskusi bersama kolabulator untuk mengadakan refleksi
tindakan-tindakan yang telah dilakukan guru tentang upaya kesungguhan
guru atau kelemahan-kelemahan selama pelaksanaan tindakan akan
dijadikan dasar dalam membuat perbaikan perencanaan siklus kedua.
28
23
Hariwung.A.J, Supervisi Pendidikan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan 1989, hal.147
24
Hendyat Soetopo dan Wasti Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta Bumi Aksara, 1998), Cet Ke-2, hal. 44-45
25
Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hal. 45
29
Adapun dalam hal ini ada beberapa teknik dalam Supervisi antara lain:
1) Kunjungan kelas
Kunjungan kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan
supervisi pembelajaran Karena dapat melihat kegiatan guru, murid dan
masalah yang timbul
2) Pembicaraan individual
Pembicaraan individual merupakan teknik yang sangat penting karena
pengawas untuk bekerja secara individual dengan guru sehubungan
dengan masalah-masalah profesionalnya.
3) Diskusi kelompok
Dalam hal ini adalah suatu kegiatan di mana kelompok orang yang
berkumpul dalam situasi bertatap muka dan melalui interaksi lisan
bertukar informasi atau berusaha untuk mencapai suatu keputusan tentang
masalah bersama.
4) Demonstrasi mengajar
Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang
benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997)
sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam
pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala
sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan
dan perlu mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang
pembelajaran yang baik
5) Kunjungan kelas antar guru
Bahwa kunjungan kelas yang dilakukan guru-guru di antara mereka
sendiri adalah efektif dan sukai di mana biasanya direnakan atas
permintaan guru-guru. Teknik ini lebih efektif lagi jika tiap observasi
diikuti oleh suatu analisis yang berhati-hati.
6) Pengembangan kurikulum
Pentingnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan murid dan
masyarakat bagi memelihara dan meningkatkan kualiatas pendidikan.
7) Buletin Supervisi
Ini merupakan alat komunikasi yang efektif, hal ini biasanya berupa
pengumuman-pengumuman, analisis presentasi dalam pertemuan-
pertemuan organisasi dan lain-lain.
8) Perpustakaan profesional
Perpustakaan ini merupakan sumber informasi yang sangat membantu
kepada pertumbuhan profesional personil pengajar di sekolah.
9) Lokarkarya
Lokarkarya menyediakan kesempatan untuk kerjasama, untuk
mempertemukan ide-ide, untuk mendiskusikan masalah-masalah bersama
dan profesional dalam berbagai bidang studi.
10) Survey sekolah-masyarakat 26
26
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 268-270
30
27
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), cet ke 1,
hal. 54-56
28
Ngalim Purwanto,Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 122
29
Piet A. Sahertian, Konep Dasar dan Tekink Supervisi Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2000), cet ke-1, hal 86-114
31
B. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan belajar mengajar kinerja kepala sekolah sangatlah penting
guna menunjang kegiatan para guru dan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan
usaha yang sungguh-sungguh dari kepala sekolah agar kinerja guru maksimal
dalam mendidik siswa-siswinya.
Supervisi pengajaran yang dilakukan di sekolah yaitu oleh kepala sekolah
yang utama, ada empat hal, yaitu: (a) sebagai koordinator, berperan
mengkoordinasikan program-program dan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dan harus membuat
laporan mengenai pelaksanaan programnya; (b) sebagai konsultan, supervisor
harus memiliki kemampuan sebagai spesialis dalam masalah kurikulum,
metodologi pembelajaran, dan pengembangan staf, sehingga supervisor dapat
membantu guru baik secara individual maupun kelompok; (c) sebagai
pemimpin kelompok (group leader), supervisor harus memiliki kemampuan
me-mimpin, memahami dinamika kelompok, dan menciptakan berbagai ben-
tuk kegiatan kelompok; dan (d) sebagai evaluator, supervisor harus dapat
memberikan bantuan pada guru untuk dapat mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran dan kurikulum, serta harus mampu membantu mengidentifikasi
permasalahan yang dihadapi guru, membantu melakukan penelitian dan
pengembangan dalam pembelajaran dan sebagainya.
Dengan kata lain supervisor yang baik akan mendorong guru untuk
meningkatkan kinerjanya. Sehingga, akan meningkatkan kinerja guru dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik, serta
dapat menghasilkan lulusan yang baik pula. Begitu juga sebaliknya, jika
40
supervisi sekolah buruk, maka kinerja guru akan rendah, serta mutu lulusan
yang dihasilkan pun kurang baik. Peran supervisi pengajaran dalam
mewujudkan kinerja guru dan anak didik sangatlah besar, mengingat dengan
supervisi yang baik, diharapkan mampu mempengaruhi dan menggerakan para
guru guna meningkatkan kinerjanya serta menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing dalam ranah pendidikan yang lebih tinggi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penelitian di SMP YAPIA CIPUTAT ini
yaitu guna mengetahui pelaksanaan kegiatan supervisi pengajaran oleh kepala
sekolah di SMP YAPIA Ciputat.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertempat di SMP YAPIA CIPUTAT. Adapun
jangka waktu penelitiannya adalah 4 (empat) bulan, tepatnya pada bulan Maret
sampai dengan bulan Juni tahun 2009.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah
penelitian yang di lakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap
suatu organisasi lembaga atau gejala tertentu.
41
42
5. Pemberian motivasi 9, 24 2
kepada guru
dalampeningkatan
kefektifan pengajaran.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipergunakan untuk mengukur pelaksanaan kegiatan
supervisi pengajaran oleh kepala sekolah adalah kuesioner yang didasarkan
atas sistem penilaian skala Likert. Skala Likert merupakan jenis skala yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik),
seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok
orang. 30 Metode ini merupakan penskalaan pernyataan sikap yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya.
Jumlah alternatif respon yang ada dalam skala Likert ada 5 jenis (selalu,
sering, kadang-kadang, pernah dan tidak pernah).
Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penyusunan skala
persepsi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu pelaksanaan kegiatan
supervisi pengajaran di SMP YAPIA Ciputat.
30
Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002),
hal. 72.
44
Keterangan:
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka persentase 31
31
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), Cet. Ke-15, h. 43.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
46
47
Tabel 4
Jenis Kelamin Responden Guru SMP YAPIA Ciputat
Tahun Ajaran 2009/2010
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 13 54,17
2 Perempuan 11 45,83
Jumlah 24 100
Tabel 7
Mengarahkan guru dalam melakukan analisis penilaian KBM
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 5 20,83%
Sering 9 37,5%
Kadang-kadang 9 37,5%
Pernah - 0%
Tidak Pernah 1 4,17%
Jumlah 24 100%
Tabel 8
Memberikan bimbingan kepada guru dalam membuat program
kerja tahunan
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 10 41,67%
Sering 8 33,33%
Kadang-kadang 5 20,83%
Pernah - 0%
Tidak Pernah 1 4,17%
Jumlah 24 100%
Tabel 22
Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 7 29,17%
Sering 11 45,83%
Kadang-kadang 5 20,83%
Pernah - 0%
Tidak Pernah 1 4,17%
Jumlah 24 100%
Tabel 33
Membahas hasil evaluasi program sekolah untuk menentukan
program sekolah selanjutnya
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 12 50%
Sering 9 37,5%
Kadang-kadang 2 8,33%
Pernah - 0%
Tidak Pernah 1 4,17%
Jumlah 24 100%
Tabel 34
Memberikan motivasi kepada guru untuk meningkatkan
kenerjanya
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 3 12,5%
Sering 12 50%
Kadang-kadang 8 33,33%
Pernah 1 4,17%
Tidak Pernah - 0%
Jumlah 24 100%
C. Interpretasi Data
Dari sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif,
yang perlu dibahas adalah nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing aspek yang diteliti
berdasarkan tanggapan responden.
Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh
digunakan pedoman interpretasi yaitu:
1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%.
2. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%.
3. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%.
4. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%.
Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengembalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.
2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:
P = NS x 100%
NH
Berikut sajian data hasil penyebaran angket terhadap 24 responden. Dari
hasil penyebaran angket tersebut diperoleh data tentang pelaksanaan kegiatan
supervisi pengajaran di SMP YAPIA Ciputat yang terdiri dari 5 aspek, yaitu:
aspek pemberian pengarahan kepada guru terdiri atas 2 item pernyataan
dengan skor 184, aspek pemberian bimbingan kepada guru terdiri atas 13 item
pernyataan dengan skor 1236, aspek kegiatan pengawasan terhadap kegiatan
para guru terdiri atas 12 item pernyataan dengan skor 1166, aspek kegiatan
67
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa
pelaksanaan supervisi pengajaran yang di lakukan oleh kepala sekolah di SMP
YAPIA Ciputat ini telah memenuhi standar keberhasilan, karena kepala
sekolah sering melakukan pengontrolan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian kepada seluruh pihak khususnya guru untuk membenahi
segala kekurangan-kekurangan yang ada pada dewan guru dan membina guru-
guru untuk dapat terus aktif, tanggap, profesional dalam menjalankan seluruh
tugas-tugasnya.
Supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah menurut para
guru di SMP YAPIA Ciputat berdasarkan indikator telah terlaksana dengan
Baik. Adapun perhitungan hasil dari setiap indikator adalah (1) Pemberian
pengarahan kepada guru menunjukkan 76,6%, dengan demikian bahwa
Kepala Sekolah telah memberikan pengarahan yang baik kepada para guru. (2)
Pemberian bimbingan kepada guru menunjukkan 79,9%, dengan
demikian bahwa Kepala Sekolah telah memberikan bimbingan yang baik
kepada para guru. (3) Kegiatan pengawasan terhadap kegiatan para guru
menunjukkan 80,28%, dengan demikian bahwa Kepala Sekolah telah
melakukan kegiatan pengawasan yang baik terhadap kegiatan para guru. (4)
Kegiatan pengevaluasian terhadap kegiatan guru menunjukkan bahwa
85,8%, dengan demikian menunjukkan bahwa Kepala Sekolah telah
68
69
melakukan kegiatan pengawasan yang baik terhadap kegiatan para guru. (5)
Pemberian motivasi terhadap para guru menunjukkan bahwa 81,3%,
dengan demikian Kepala Sekolah telah memberikan motivaasi-motivasi
kepada para guru dalam menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.
Kepala sekolah di SMP ini, tidak otoriter dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, beliau selalu menerima saran dan kritikan yang membangun dari
seluruh pihak, sehingga sekolah ini menjadi sekolah yang demokratis dalam
membangun dan menciptakan siswa-siswi yang kreatif, inovatif dan mampu
bersaing dengan sekolah lainnya.
B. Saran
Adapun saran penulis dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan supervise
pengajaran di SMP YAPIA Ciputat ini adalah :
1. Kepala sekolah sebagai supervisor hendaknya lebih meningkatkan
tanggungjawabnya terhadap semua kegiatan pendidikan disekolah
sehingga aktivitas supervisi berjalan secara efektif dan efisien dengan
meningkatkan kegiatan supervisi pengajaran melalui perencanaan yang
matang.
2. Kepala sekolah hendaknya dapat mengambil suatu kebijakan dan
keputusan yang baik terutama terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dalam pengajaran dengan memanfaatkan hasil supervisi yang lebih dahulu
dibicarakan bersama.
3. Kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan kebijakan mengenai
jadwal program pengajaran
4. Kepala sekolah lebih mengoptimalkan lagi kinerjanya agar kualitas
pendidikan disekolah tersebut menjadi lebih baik melalui supervisi yang
bersifat kemitraan.
Dengan demikian, dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya campur
tangan yang baik dari kepala sekolah selaku supervisior internal dalam
meningkat kualitas sekolah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Oteng Sutisna, Administrasi dan Supervisi Pendidikan Dasar dan Teoritis Untuk
Praktek Profesional, Bandung : Angkasa 1989
Piet. A. Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan,
Surabaya :Usaha Nasional, 1981
70
71
(Refnita)
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI
PENGAJARAN DI SMP YAPIA CIPUTAT” yang disusun oleh Refnita. NIM 105018200692 Program Studi Manajemen
Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh Sekertaris Jurusan
pada tanggal 18 Februari 2010
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI
PENGAJARAN DI SMP YAPIA CIPTAT” yang disusun oleh Refnita NIM 105018200692 Program Studi Manajemen Pendidikan
Jurusan Kependidikan Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing pada tanggal
18 februari 2010.
Drs. Syafril M. Pd
19460601 196705 1 001
A. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi SMP YAPIA Ciputat
a. Terunggul dalam prestasi
b. Teladan dalam bersikap dan bertindak
c. Konsisten dalam menjalankan ajaran agama
B. Deskripsi Sekolah
1. Struktur Organisasi SMP YAPIA Ciputat
Suatu organisasi mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan
penuh kesadaran. Di dalamnya terdapat kumpulan orang yang saling berpengaruh
satu sama lain dengan baik, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
SMP YAPIA Ciputat memiliki jenjang kerja dan kewenangan yang terorganisir.
SMP YAPIA Ciputat dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh
2 (dua) orang wakil kepala sekolah yang masing-masing meliputi:
a. Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum.
b. Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan.
Selain itu, dibantu pula oleh guru khusus bimbingan dan konseling, kepala
urusan tata usaha dan sejumlah seksi-seksi lainnya. Untuk operasional kesiswaan
dibantu oleh dewan guru serta wali kelas. Skema struktur organisasi SMP YAPIA
Ciputat.
Sususnan Pengurus
Ketua Yayasan : H. M. Anwar Nur, S. Ag
Ka. Bid. Pendidikan : Drs. Yasmin
Kepala Sekolah : Badri, S. Ag
Waka Kurikulum : Siti Suryani
Waka Kesiswaan : Muhamad Idrus, S. Pd.I
SUSUNAN ORGANISASI
SMP YAPIA CIPUTAT
TAHUN AJARAN 2009/2010
Siswa
2) Keadaan Siswa
Peserta didik (murid) adalah faktor yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar, sebab peserta didik merupakan subjek yang mendukung
keberhasilan kebuah pendidikan penunjang lainnya.
Keadaan siswa SMP YAPIA Ciputat, berdasarkan data statistik tahun
ajaran 2009/2010 berjumlah 280 orang.
Data Keadaan Siswa SMP YAPIA Ciputat
SISWA
KELAS
LAKI –LAKI PEREMPUAN JUMLAH
VII 44 34 78
VIII 42 52 94
IX 67 41 108
JUMLAH 153 127 280
d. Kegiatan Ekstrakulikuler
a) Pramuka
b) Palang Merah Remaja (PMR)
c) Paskibra
d) Futsal
e) Volley
f) Marawis
g) Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- PROGRAM STRATEGIS
a. Pengembangan isi kurikulum.
b. Peningkatan SDM pendidikan dan tenaga kependidikan.
c. Peningkatan atau pengembangan standar proses.
d. Peningkatan atau pengembangan fasilitas pendidikan.
e. Peningkatan standar kelulusan.
f. Peningkatan mutu kelembagaan manajemen.
g. Peningkatan standar pembiayaan.
h. Pengembangan standar penilaian.
Nama :
Jenis Kelamin :
PETUNJUK
Berilah tanda checklist ( √ ) pada jawaban yang sesuai menurut pendapat
Bapak/ibu guru.
No Pernyataan SL SR KD P TP
1. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam membuat
program kerja tahunan
2. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan untuk membuat satuan
pembelajaran
3. Bapak/ibu kepala sekolah membantu guru
dalam mengorganisir materi pelajaran yang
akan digunakan dalam pembelajaran
4. Bapak/ibu kepala sekolah membantu guru
dalam membuat tugas dan tanggung jawab
di sekolah
5. Bapak/ibu kepala sekolah membantu guru
dalam pembagian tugas mengajar di
sekolah
6. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam mencari
sumber data
7. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam membuat
peraturan di sekolah
8. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
arahan kepada guru dalam menyusun materi
pengajarann di kelas
9. Bapak/ibu kepala sekolah mengawasi
program kerja yang di buat oleh guru di
sekolah
10. Bapak/ibu kepala sekolah mengawasi
kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas
11. Bapak/ibu kepala sekolah membuat diskusi
untuk para guru demi kemajuan program
sekolah
12. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan
13. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
penilaian terhadap tugas yang diberikan
kepada guru di sekolah
14. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam menganalisis
hasil evaluasi yang dilakukan di sekolah
15. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam mengatur
kurikulum di sekolah
16. Bapak/ibu kepala sekolah mengarahkan
guru dalam melakukan analisis penilaian
selama KBM berlangsung
17. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan dalam merencanakan alat
evaluasi yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan program sekolah
18. Bapak/ibu kepala sekolah meberikan
bimbinga tentang cara berkomunikasi yang
efektif dengan para siswa
19. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
motivasi kepada guru untuk meningkatkan
kinerjanya
20. Bapak/ibu kepala sekolah meberikan
pembinaan mengenai teknik penyusunan
program perbaikan KBM bagi para guru
21. Bapak/ibu kepala sekolah membahas hasil
evaluasi program sekolah untuk
menentukan program sekolah selanjutnya
22. Bapak/ibu kepala sekolah membantu guru
dalam menciptakan iklim atau suasana yang
kondusif di sekolah
23. Bapak/ibu kepala sekolah melatih guru
untuk menyusun instrumen penilaian yang
dapat mengukur kemajuan kinerja guru di
sekolah
24. Dalam rapat sekolah, Bapak/ibu kepala
sekolah memberikan motivasi kepada guru
untuk dapat mengembangkan pengajaran
yang kreatif kepada siswa di sekolah
25. Bapak/ibu kepala sekolah membantu
memperbaiki kesalahan yang dilakukan
oleh guru dalam melaksanakan program
sekolah
26. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
pengawasan terhadap program tahunan
sekolah yang di buat oleh guru
27. Bapak/ibu kepala sekolah membantu guru
dalam menentukan bahan pengayaan
bidang study
28. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam melakukan
kegiatan pengajaran di kelas
29. Bapak/ibu kepala sekolah memberikan
bimbingan kepada guru dalam membuat
RPP
30. Bapak/ibu kepala sekolah membantu guru
dalam menyusun program akhir tahun
pengajaran pada kls 3
PANDUAN OBSERVASI