Skripsi
Disusun oleh :
NIM : 190100058
Jakarta
Yang menyatakan
ii
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS V DI MI I’ANATUL FALAH CIKOKO
JAKARTA SELATAN
SKRIPSI
Oleh :
Disetujui Oleh :
Pembimbing
Ade Pifianti,M.Si
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AL-HIKMAH JAKARTA
YAYASAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AL-MAHBUBIYAH JAKARTA
2023 M
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DI MI
I’ANATUL FALAH CIKOKO JAKARTA SELATAN ” telah diajukan
dalam sidang munaqasah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-
HIKMAH Jakarta pada tanggal 11 Oktober 2022. Skirpsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)
Jakarta, ………………..2023
Sidang Munaqosah
Ketua, Sekretaris,
Penguji, Pembimbing,
iv
ABSTRAK
Fania Fajar Wati, NIM. 190100058 “Pengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V di MI I’Antul Falah Cikoko
Jakarta Selatan”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, STAI AL-HIKMAH JAKARTA. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas V di MI I’Antul Falah Cikoko Jakarta Selatan . Penelitian
ini dilaksanakan dari 15 Agustus 2023 sampai dengan 22 September 2023
Hasil Penelitian diatas diketahui bahwa nilai thitung 5,192 dan adapun
mencari nilai ttabel ialah : Nilai a/2= 0,05/2 = 0,025 Df= n-2= 25-2= 23
v
KATA PENGANTAR
vi
vii
Jakarta, 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Lembaran
KATA PENGANTAR ........................................................... vi
A.Kesimpulan ................................................................................ 67
B.Saran .......................................................................................... 67
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ………………………………………………… . 72
Lampiran 2 ………………………………………………….. 76
Lampiran 3 ………………………………………………….. 77
Lampiran 4 …………………………………………………. 78
Lampiran 5 ………………………………………………… . 79
Lampiran 6 ………………………………………………….. 80
Lampiran 7 ………………………………………………….. 81
Lampiran 8 ………………………………………………….. 82
Lampiran 9 ………………………………………………….. 83
Lampiran 10 ………………………………………………… 84
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2001, Sisdiknas & Peraturan Pemerintah RI
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Serta Wajib Belajar, (Citra Umbara:
Bandung, 2017), h. 6
1
2
2
M. Arifin, kapita slekta Islam, (Jakarta: Bumi Aksara 2010), h. 71
3
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafino Persada, 2017), h.
1
3
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat di
identifikasi beberapa masalah yang terjadi di MI I’ANATUL
FALAH Cikoko Jakarta Selatan, antara lain:
a. Motivasi belajar siswa di MI I’ANATUL FALAH Cikoko
Jakarta Selatan masih relatif rendah.
b. Peran guru dan teman sebaya dalam memotivasi belajar siswa
masih kurang mendukung.
c. Peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa. Masih
adanya orang tua yang terlihat acuh kepada anaknya, sehingga
8
Ibid., h. 6
6
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Adakah Pengaruh Lingkungan Fisik dan non fisik Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Di MI I’ANATUL FALAH CIKOKO
JAKARTA SELATAN?
b. Berapa Besar Pengaruh Lingkungan Fisik dan non fisik
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MI I’ANATUL FALAH
CIKOKO JAKARTA SELATAN?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Berdasarkan pada permasalahan diatas maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk Mengetahui Pengaruh Lingkungan Fisik dan non fisik
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MI I’ANATUL FALAH
CIKOKO JAKARTA SELATAN.
2. Untuk Mengetahui Besar Pengaruh Lingkungan Fisik dan non fisik
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MI I’ANATUL FALAH
CIKOKO JAKARTA SELATAN.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik seacara
teoritis maupun praktis dalam lingkungan sekolah terutama pada
jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah:
1. Kegunaan Teoritis
8
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai sumbangan positif dan masukan kepada semua pihak yang
terkait dalam dunia pendidikan terutama meningkatkan motivasi
belajar siswa, terutama bagi:
a. Sekolah, sebagai informasi mengenai hasil belajar peserta
didik sehingga dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, tujuan pendidikan dalam lingkup
sekolah dan untuk mencapai kemajuan pendidikan.
b. Masyarakat, sebagai tambahan pengetahuan daninformasi
mengenai pengaruh lingkingan sekolah terhadap motivasi
belajar siswa.
c. Penulis, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S1 dalam
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan STAI AL HIKMAH JAKARTA.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Lingkungan Sekolah
1. Pengertian Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah terdiri dari dua kata yaitu, lingkungan dan
sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lingkungan
adalah “daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk
didalamnya”.9
Menurut Zakiyah Darajat “lingkungan adalah segala sesuatu
yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa
berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baikmanusia maupun
benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak
bergerak. Kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai
hubungan dengan seseorang”.10
Menurut Hafi Anshari “lingkungan adalah segala sesuatu yang
ada disekitar anak baik berupa benda, peristiwa, maupun kondisi
masyarakat, terutama yang dapat memberi pengaruh kuat pada
anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan
dimana anak bergaul sehari-hari”.11
Menurut Sratain (ahli psikologi Amerika) yang dimaksud
dengan lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia
9
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka), h. 526
10
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: BumiAksara, 2008), cet. VII, h.
63
11
Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 90
9
10
12
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2006),
h. 32
13
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka), h. 796
11
14
Ericson Damanik, Pengertian Sekolah, 2013,
(http://sondyi.blogspot.com-/2013/05/nilai-estetika-pendidikan.html)
15
Hasbullah, Op. cit, h. 33
12
17
Suwarno, Pengantar umum Pendidikan. (jakarta: alfabeta, 2011). h. 112
18
Nasution, Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011). h. 14
15
20
https://brainly.co.id/tugas/552610. Konsep lingkungan fisik dan non fisik.
Tanggal akses 06- 9-2019, Pukul 17:00 WIB
21
Walgito, pengantar psikologi umum . ( Yogyakarta: Andi Offset 2004) h. 51
17
22
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan ,( Jakarta : raja grafindo persada, 2006)
Hal33
18
f. Alat pelajar Alat pelajar yang baik dan lengkap perlu agar
guru dapat mengajar dengan baik serta dapat belajar dengan
baik pula.
g. Waktu sekolah, Waktu sekolah ialah waktu
h. Terjadinya proses belajar mengajar disekolah, waktu itu dapat
pagi hari,siang,sore/malam hari.
i. Standar belajar di atas ukuran Guru berpendirian untuk
mempertahankan wibawanya,perlu memberi pelajar di atas
ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan
takut kepad guru.
j. Keadaan gedung Dengan keadaan gedung dan kelas yang
kurang memadai bagi siswa maka siswa akan merasa tidak
nyaman dalam belajar.
k. Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang
salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara
belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu.
Tugas Rumah Diharapkan guru jangan terlalu banyak
memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak
tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.23
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti
dorongan, pengasalan, dan motivasi. Kata “motif”, dapat diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif juga dapat katakan sebagai daya penggerak dari
23
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi . (Jakarta: Rineka Cipta.
2013) h. 64-69
19
24
Sadirman A.M, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006), h.73
25
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, h. 128
20
29
Hamzah B. Uno, Op, cit, h. 23
30
Ngalim Purwanto, PsikologiPenddikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), cet. 2, h.
62
22
31
Ibid, h. 62
32
Ibid,.
23
33
Ibid, h. 64
24
34
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta: 2000. Rineka Cipta) h 152
25
35
Penterjemah Zainuddin Hamidy dkk, Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, 1992), cet.
13, h. 1
26
cita-cita dan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
diri manusia itu sendiri yang terdiri dari lingkungan sosial, yang
meliputi lingkungan masyarakat, tetangga, teman,
orangtua/keluarga dan teman sekolah dan lingkungan non sosial
meliputi keadaan gedung sekolah, letak sekolah, jarak tempat
tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi
orangtua dan lain- lain.36
Sedangkan Uzer Usman mengatakan faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar adalah sebagai berikut.
a. Motivasi intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain,
tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena
ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi orang
berguna bagi nusa, bangsa dan negara. Oleh karena itu, ia rajin
belajar tanpa ada suruhan orang lain. Perlu diketahui bahwa siswa
yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan untuk
menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, ahli dalam bidang
studi tertentu. Satu- satunya jalan untuk menuju tujuan yang ingin
dicapai ialah dengan belajar, tanpa belajar tidak mungkin
mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan
yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan,
kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang
terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul
dari kesadaran diri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar
36
MuhibbinSyah,Psikologi Pendidikan dengan Suatu PendekatanBaru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005), h.45.
28
simbol.
b. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena ada ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan kondisi yangg demikian akhirnya ia
mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seorang mau
belajar37
7. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi belajar pada dasarnya dapat membantu guru dalam
memahami dan menjelaskan perilaku siswa dalam kegiatan belajar.
Motivasi tidak hanya memberikan arah kegiatan belajar secara
benar, tetapi lebih dari itu motivasi dalam diri siswa akan mendapat
pertimbangan-pertimbangan positif dalam kegiatannya termasuk
kegiatan belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi belajar
dalam proses pembelajaran, yaitu :
a. Motivasi memberikan semangat seorang pelajar dalam kegiatan-
kegiatan belajarnya.
b. Motivasi-motivasi perbuatan sebagai pemilih dari tipe kegiatan
dimana seseorang berkeinginan untuk melakukannya.
c. Motivasi memberikan petunjuk pada tingkah laku.38
Menurut pendapat lain, motivasi mempunyai beberapa fungsi
yaitu sebagai berikut :
a. Mendorong berbuat. Motivasi mendorong peserta didik untuk
berbuat. Artinya motivasi merupakan penggerak atau motor
yang melepaskan energi peserta didik.
37
Uzer Usman,Menjadi Guru Professional, (Bandung :Remaja Rosdakarya 2010) h.
29.
38
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016), h. 233.
29
43
Ahmad D. Marimba, Pengantar filsafat pendidikan Islam, (Bandung: PT Al-
Ma’arif, 1989), h. 60
32
x
Lingkungan Fisik y
Sekolah Motivasi Belajar
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.46 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
44
Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta: PT Hidakarya
Agung), h. 29
45
Hasbullah, Op, cit, h. 50
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kulaitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 64
33
47
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
2010. h. 313
48
Abdurrahman dan Muhidin. Panduan Praktis Memahami Penelitian.
Bandung:Pustaka Setia. 2011. h. 105
34
35
X Y
Lingkungan Sekolah Motivasi Belajar
2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah suatu bagian dari populasi.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Arikunto: “Sampel
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti”. 50
Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Pengambilan sampel
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel
(contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan
istilah lain, sampel harus representatif. Sugiyono mengemukakan
bahwa cluster sampling adalah teknik sampling daerah yang
digunakan untuk menentukan sampel apabila objek atau sumber
data yang akan diteliti sangat luas.51 Dengan teknik ini, peneliti
49
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2014. h. 61
50
Arikunto, S. op, cit, h. 174
51
Sugiyono, op, cit. h. 121
37
52
Sugiyono, Op, cit, h.180
53
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Dan Mengajar Cet. Xv, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h.70
38
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu digunakan untuk mengambil data yang
sudah terdokumentasi. Data tersebut diperoleh dari kepala sekolah,
wali kelas dan guru mata pelajaran tentang hasil belajar dan
kondisi lingkungan belajar siswa di sekolah dalam sebuah bukti
dokumentasi (foto), baik itu dalam proses belajar mengajar,
maupun kondisi sekitar sekolah, dan hasil belajar siswa seperti
nilai raport mata pelajaran siswa kelas V di MI I’ANATUL
FALAH Cikoko Jakarta Selatan.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
atau kuesioner.54
Sugiyono menyatakan angket atau kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.55 Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket tertutup.
Penskoran instrumen dibuat dengan menggunakan Skala Likert
dengan empat alternatif jawaban. Jawaban setiap instrumen mempunyai
54
Sugiyono, Op, cit, h.147
55
Ibid, h.199
39
gradasi atau tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif berupa
pernyataan. Berikut tabel tingkatan nilai pernyataan pada angket:
√(𝑛∑𝑥2−(𝑥i)2)(𝑛∑𝑦2−(𝑦i)2)
i i
Keterangan:
56
Arikunto, S. op, cit, h. 211
42
57
Ibid., h. 221
43
Keterangan :
ri : Cronbach Alpha
k : jumlah butir soal
s i2 : variansi butir soal
G. Hipotesis Statistik
1. Menentukan Hipotesis
44
46
47
3. MISI
a. Berakhlak Mulia
1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT.
2) Menanamkan rasa cinta terhadap sesama, tanah air dan
bangsa.
3) Menanamkan budi pekerti yang luhur.
4) Menanamkan rasa cinta terhadap sesama mahluk ciptaan
Alloh SWT
b. Cerdas
1) Menumbuhkembangkan cara pikir untuk lebih kekinian dan
berpotensi dalam menggunakan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan dalam kehidupan keseharian.
2) Menanamkan ilmu pengetahuan dan bimbingan secara
efektif.
c. Kritis
1) Menanamkan keberanian dalam mengungkapkan pendapat,
ide atau gagasan.
2) Mananamkan kemampuan untuk dapat menerima kritikan.
d. Mandiri
1) Menanamkan sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi.
2) Menanamkan sikap untuk mampu beradaptasi dengan
lingkungan.
3) Menanamkan sikap sportifitas.
e. Bersaing dengan dunia global
1) Mampu menerima teknologi yang sedang berkembang.
2) Menguasai dasar- dasar pengetahuan teknologi komputerisasi.
4. IDENTITAS MADRASAH
Nama Madrasah : MI. IANATUL FALAH
48
Tabel 4.1
Keadaan Siswa
TAHUN KELAS
NO
PELAJARAN I II III IV V VI Jumlah
1. 2011/2012 6 9 8 9 11 8 51
2. 2012/2013 11 8 8 9 9 9 54
49
3. 2013/2014 17 12 9 8 8 8 62
4. 2014/2015 16 17 11 10 6 8 68
5. 2015/2016 18 18 15 12 8 7 78
6. 2016/2017 13 15 19 15 12 6 80
7. 2017/2018 24 12 15 16 11 8 86
8. 2018/ 2019 30 15 11 12 15 9 93
Tabel 4.2
IJAZAH GURU
NO JUMLAH
TERTINGGI PNS/TTP GTY
1 S1 - 6 6
2 D3 - - -
3 D2 - - -
4 SLTA - 2 2
5 PonPes ≤ SLTP - - -
Jumlah - 8 8
50
B. Analisis Data
1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut.
Tabel 4.2
Validasi pengaruh lingkungan Sekolah
No rhitung Keterangan
1 0,896 valid
2 0,013 valid
3 0,896 valid
4 0,212 valid
5 0,598 valid
6 0,896 valid
7 0,846 valid
8 0,896 valid
9 0,201 valid
10 0,305 valid
11 0,896 valid
12 0,464 valid
13 0,896 valid
14 0,896 valid
15 0,896 valid
16 0,896 valid
17 0,896 valid
18 0,305 valid
19 0,896 valid
51
20 0,464 valid
Dari Hasil uji validitas dikatakan valid apabila nilai
probabilitasnya lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai probabilitas
yang lebih dari 0,05 menunjukkan item tersebut tidak valid dengan
adapun hasil validitas bahwa soal angket signifikan terhadap hasilnya.
Tabel 4.3
Validasi Motivasi Belajar
No rhitung Keterangan
1 0,159 valid
2 0,448 valid
3 0,011 valid
4 0,525 valid
5 0,331 valid
6 0,977 valid
7 0,368 valid
8 0,481 valid
9 0,303 valid
10 0,501 valid
11 0,147 valid
12 0,240 valid
13 0,241 valid
14 0,277 valid
15 0,749 valid
16 0,191 valid
17 0,514 valid
18 0,021 valid
19 0,070 valid
20 0,033 valid
52
Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items
.339 20 .541 20
Dari hasil penghitungan SPSS nilai uji Reliabilitas pada variabel x dan y
semuanya memiliki nilai lebih besar dari 0,60. Nilai Cronbach’s Alpha
variabel x 0,338 dan nilai Cronbach’s Alpha variabel y 0,541. Maka
dinyatakan angket tersebut Reliabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.6
Model Summary
Model Summary
Tabel 4.7
53
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
1. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari probabilitas 0,05 mengandung
arti bahwa ada pengaruh Lingkungan Sekolah (X) terhadap Motivasi Belajar
Siswa (Y).
2. sebaliknya jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari probabilitas 0,05
mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh Lingkungan Sekolah (X)
terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y).
C. Uji Hipotesis
Adapun hipotesis pada uji ini ialah
H0= Tidak ada Pengaruh Lingkungan X) terhadap Motivasi Belajar
(Y).
Ha= Ada Pengaruh Lingkungan X) terhadap Motivasi Belajar (Y)
Sedangkan pengambilan keputusan pada uji t ialah :
1. Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel maka ada pengaruh Pengaruh
Lingkungan X) terhadap Motivasi Belajar (Y)
54
2. Jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak ada pengaruh Pengaruh
Lingkungan X) terhadap Motivasi Belajar (Y)
Tabel. 4.8
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Karena nilai thitung sebesar 5,192 > nilai ttabel 2,068 dapat
disimpulkan bahwa H0 “Diterima” Ha “Ditolak”.
adapun mencari nilai ttabel ialah : Nilai a/2= 0,05/2 = 0,025 Df= n-
2= 25-2= 23 Nilai 5,192;23 kemudian dilihat pada tabel distribusi
nilai t, maka didapat nilai t tabel 2,068. Karena nilai thitung sebesar
5,192 > nilai ttabel 2,068 dapat disimpulkan bahwa H0 “Diterima”
Ha “Ditolak”.
3. Besarnya Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi
Belajar di MI I’ANATUL FALAH CIKOKO JAKARTA
SELATAN. Pada output diatas nilai R bernilai 0,129,
mengandung arti bahwa Lingkungan Sekolah (X) terhadap
Motivasi Belajar (Y) sebesar 12,9% sedangkan sisanya 26,0%
Motivasi Belajar Siswa dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
4. Hubungan antara pengaruh pengaruh Lingkungan Sekolah (X)
terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y). Berdasarkan hasil
penelitian angka konstan dari unstandardized Coefficient pada
data ini ialah 5,192 nilai ini adalah angka konstan yang berarti
setiap Lingkungan Sekolah (X) maka penambahan Motivasi
Belajar Siswa (Y) 5,192 sedangkan b= angka koefisien regresi
bernilai 0,132 yang angka ini mengandung arti setiap 1%
pengaruh Lingkungan Sekolah (X) terhadap Motivasi Belajar
Siswa (Y).meningkat 0,132
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun hasil dari penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah
ialah:Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar di MI
I’Anatul Falah Cikoko Jakarta Selatan. di buktikan dengan uji regresi
yang menghasilkan nilai Sig lebih besar di bandingkan dengan 0,05,
maka sesuai pengambilan keputusan tidak ada pengaruh pengaruh
Lingkungan Sekolah (X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y).
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai t hitung 5,192, dan
adapun mencari nilai ttabel ialah : Nilai a/2= 0,05/2 = 0,025 Df= n-2= 25-
2= 23 Nilai 5,192;23 kemudian dilihat pada tabel distribusi nilai t, maka
didapat nilai t tabel 2,068. Karena nilai thitung sebesar 5,192 > nilai ttabel
2,068 dapat disimpulkan bahwa H0 “Diterima” Ha “Ditolak”.
Berdasarkan hasil penelitian angka konstan dari unstandardized
Coefficient pada data ini ialah 5,192 nilai ini adalah angka konstan yang
berarti setiap Lingkungan Sekolah (X) maka penambahan Motivasi
Belajar Siswa (Y) 5,192 sedangkan b= angka koefisien regresi bernilai
0,132 yang angka ini mengandung arti setiap 1% pengaruh Lingkungan
Sekolah (X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y).meningkat 0,132
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat
diberikan kepada semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah terutama MI I’Anatul Falah Cikok Jakarta Selatan
dalam usaha meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu:
1. Kepada guru diharapkan agar dapat memperhatikan kebiasaan
belajar siswa dan selalu memberikan dorongan atau semangat
kepada siswa dalam proses pembelajaran, karena hal ini akan
56
mempengaruhi
57
58
59
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),
Nasution, Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).
60
61