Anda di halaman 1dari 136

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SPINNING WHEEL IMAGE

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA


KELAS IV SDN BATU BESSI KABUPATEN BARRU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
JULIANA SAPUTRI
10540 11113 16

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

Berangkatlah Dengan Penuh Keyakinan


Berjalanlah Dengan Penuh Keikhlasan
Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan
Dan Berdoa Kepada ALLAH Swt.

Karya ini kupersembahkan buat:


Kedua orang tuaku, saudaraku, keluargaku, sahabatku
serta orang-orang yang selalu menyayangiku
yang selalu mengiringi doa kepada Allah Subhanahu Wata’ala,
demi kesuksesan dalam mewujudkan harapan menjadi kenyataan

vi
ABSTRAK

Juliana Saputri 2020. Pengaruh Penggunaan Media Spinning Wheel Image


Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN Batu
Bessi Kabupaten Barru. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Bahrun Amin dan pembimbing II Haslinda.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Penggunaan Media


Spinning Wheel Image Berpengaruh Terhadap Keterampilan Menulis Karangan
Narasi Siswa Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Media Spinning Wheel Image Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN Batu Bessi
Kabupaten Barru. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian pre eksperimental dengan jenis One Group pretest-posttest Design.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru
sebanyak 15 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan hasil
penilaian karangan narasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika
inferensial.

Setelah diperoleh t Hitung 9,2421 dan t tabel 2,144 maka diperoleh tHitung >
tTabel atau 9,2421 > 2,144. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t Tabel, dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan
media spinning wheel image dalam proses pembelajaran terdapat pengaruh
terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi
Kabupaten Barru.

Kata Kunci : Media Spinning Wheel Image, Keterampilan menulis karangan


narasi

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt atas

berkat rahmat dan ridha-Nyalah sehingga penulis masih diberikan kesehatan,

kesempatan, kesabaran terlebih lagi karunia kemauan serta tekad yang

dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, tak lupa

pula penulis panjatkan salam dan taslim atas junjungan nabi besar Muhammad

saw, sebagai suri tauladan untuk menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak di

dunia ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari berbagai kekurangan, banyak kendala

yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, penulis ini telah banyak mendapat

bantuan dalam bentuk bimbingan, saran maupun dorongan dari berbagai pihak.

Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, selayaknya apabila

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua

Ayahanda tercinta Alm Amrullah Syahar dan Ibunda tersayang Satriah yang telah

berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis

dalam proses pencarian ilmu, saudara-saudaraku, serta seluruh keluargaku yang

telah memberikan motivasi dan doa restunya selama penyusunan skripsi.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Bahrun Amin,

M.Hum dan Dr. Haslinda, S.Pd., M.Pd, pembimbing I dan Pembimbing II yang

viii
telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse,

M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyiapkan

sarana dan prasarana sehingga kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan dengan

baik, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin

penelitian kepada penulis, Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Prodi PGSD FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar. Serta seluruh dosen dan para staf pegawai

dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis sejak masuk kuliah sampai sekarang.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

Kepala Sekolah SDN Batu Bessi Kabupaten Barru Arniyati Syarifuddin,. S.Pd.,

dan Martini, A.Ma.Pd guru kelas IV, serta seluruh Murid kelas IV atas kerja

samanya selama penulis melakukan penelitian.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan kelas C angkatan 2016 PGSD, yang selalu memberikan bantuan

serta dukungannya selama ini.

ix
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan, Semoga segala bantuan,

motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa mendapatkan berkah

dan rahmat dan ilahi rabbi.

Makassar, Agustus 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 9

A. Kajian Pustaka ................................................................. 9


1. Hasil Penelitian yang Relevan .................................... 9
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................... 12
3. Keterampilan Menulis .............................................. 13
4. Penilaian Keterampilan Menulis .............................. 14
5. Hakikat karangan Narasi .......................................... 16

xi
6. Hakikat Media Pembelajaran.................................... 20
7. Media Spinning Wheel Image ................................... 24
B. Kerangka Pikir ................................................................ 27

C. Hipotesis Penelitian ........................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 30

A. Jenis Penelitian ............................................................... 30

B. Populasi dan Sampel ....................................................... 31

C. Definisi Operasional Variabel ........................................ 32

D. Intrumen Penelitian ....................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data.............................................. 34

F. Teknik Analisis Data ...................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 39


A. Hasil Penelitian .............................................................. 39
1. Hasil Statistis Deskriptif ......................................... 39

2. Hasil Statistis Inferensial......................................... 48


B. Pembahasan .................................................................... 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 53
A. SIMPULAN ........................................................................ 53
B. SARAN ............................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 30

Tabel 3.2 Jumlah Murid Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru ............ 31

Tabel 3.3 Jumlah Murid Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru ............ 32

Tabel 3.4 Jumlah Murid Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru ............ 34

Tabel 3.5 Standar Ketuntasan Bahasa Indonesia ............................................. 36

Tabel 4.1 Hasil Nilai Pretest ............................................................................ 40

Tabel 4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean Nilai Pretest .............................. 40

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-Test ................................... 41

Tabel 4.4 Hasil Nilai Posttest ........................................................................... 42

Tabel 4.5 Perhitungan Untuk Mencari Mean Nilai Posttest ............................ 43

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Posttest .................................... 44

Tabel 4.7 Rekapitulasi Sebelum dan Sesudah Perlakuan................................. 45

Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Hasil KeterMPILn Menulis ............................... 46

Tabel 4.9 Analisis Skor Pretest dan Posttest .................................................... 47

xiii
DAFTAR GAMBAR

BAGAN 2.1 Skema Kerangka Pikir ................................................................ 28

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP
Lampiran 2 Data Hasil Pretest & Postest
Lampiran 3 Analisis Hasil Data Hasil Dari Pretest & Postest
Lampiran 4 Lembar Kehadiran
Lampiran 5 Hasil Nilai Dari Pretest & Postest
Lampiran 6 Hasil Nilai Karangan Narasi
Lampiran 7 T-Tabel
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 Persuratan

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak dan kewajiban warga negara yang harus

dipenuhi baik melalui pendidikan formal, informal maupun nonformal.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

pasal 1 yaitu,

Pendidikan merupakan usaha yang direncanakan untuk


mewujudkan proses pembelajaran untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar memiliki spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian yang baik, kecerdasan, serta
keterampilan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Setiap kegiatan memiliki suatu tujuan yang harus dicapai begitu

pula dengan kegiatan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban

bangsa yang bermartabat, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta

mengembangkan potensi peserta didik. Tujuan pendidikan tersebut

menjadi tolak ukur keberhasilan suatu kegiatan pendidikan.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kurikulum yang berupa

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran, yang pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai

pedoman atau acuan bagi penyelenggara pendidikan maupun semua orang

yang terkait dengan dunia pendidikan. (Solihin, 2010:6)

1
2

Proses pembelajaran yang berlangsung di Indonesia saat ini

menggunakan kurikulum 2013 yang terdiri atas beberapa kelompok mata

pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang selalu ada di setiap jenjang

pendidikan adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa diartikan sebagai

sistem komunikasi manusia melalui rangkaian suara terstruktur

(Aziez,2010:20). Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi

manusia, karena dengan bahasa kita dapat mengetahui informasi yang kita

butuhkan, selain itu kita dapat menyampaikan ide dan gagasan kita

melalui bahasa. Oleh sebab itu, kita harus mampu menguasai bahasa dan

elemen-elemennya, seperti kosa kata, struktur dan lain sebagainya. Bahasa

muncul dan berkembang karena interaksi antar individu dalam suatu

masyarakat. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan

dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Bahasa

memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan yaitu untuk menunjang

proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah

dasar diharapkan mampu mengembangkan dan mengarahkan murid

dengan segala potensi yag dimilikinya secara optimal, yaitu guru dapat

mendorong murid untuk berfikir secara kritis. Peserta didik harus mampu

memaksimalkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik agar dapat

menyerap ilmu pengetahuan selain dari pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat

SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
3

bahwa standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi

kemampuan minimal murid yang menggambarkan penguasaan,

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa

dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi murid

untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global.

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar antara lain

bertujuan agar murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra

untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan,

serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa (Nafi’ah,

2018:34)

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar terdapat materi

yang mengharapkan kemampuan murid dalam menyusun karangan tentang

berbagai topik dengan memperhatikan ejaan. Pengajaran Bahasa Indonesia

pada materi menulis karangan guru diharapkan mampu memperhatikan

kemampuan murid baik secara teknik penulisan atau pengungkapan ide

oleh murid kedalam bentuk tulisan yang nantinya akan tersusun menjadi

sebuah karangan. Penggunan media pendukung penyampaian sebuah

materi harus diperhatikan oleh guru sebelum melaksanakan proses

pembelajaran. Hamalik, 1986 (Arsyad, 2019:19) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan ransangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap murid. Penggunaan media pembelajaran pada tahap


4

orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Selain membangkitkan motivasi dan minat murid, media pembelajaran

juga dapat membantu murid meningkatkan pemahaman, menyajikan data

dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi. Begitu pula media yang digunakan pada proses

pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis karangan narasi.

Materi menulis karangan narasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia,

mengharapkan murid mampu menulis sehingga tampak seolah-olah

pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Objek yang

diuraikan kedalam bentuk tulisan harus benar-benar menggambarkan objek

yang mereka lihat. Hal ini melatih murid untuk lebih fokus dalam proses

kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Keadaan tersebut juga terjadi di SDN Batu Bessi Kabupaten Barru.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti sebelumnya dengan guru

kelas IV, hasil observasi ditemukan beberapa kondisi yaitu guru kurang

optimal dalam menggunakan variasi media pembelajaran, sehingga

mengakibatkan kurangnya antusias peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran serta rendahnya pengetahuan dan pemahaman murid

khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Terlebih lagi sekarang

kita berada dimasa pandemi COVID-19 yang di mana kegiatan

pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka lansung di kelas,

sekarang berubah menjadi sistem belajar secara daring (dalam jaringan)


5

dan luring (luar jaringan). Untuk daring, guru akan menjelaskan materi ajar

dan memberi tugas melalui jaringan internet sedangkan untuk luring, guru

akan memperbanyak materi ajar dan tugas yang siap dibagikan kepada

murid. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru

yang dituntut untuk memberikan inovasi dan kreativitas dalam

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Hal tersebut dapat

mengakibatkan murid lebih memilih jalan pintas dengan mencari karangan

di internet apabila mendapatkan tugas menulis karangan dari guru.

Kurangnya kegemaran murid dalam membaca juga menimbulkan

lemahnya keterampilan menulis karangan.

Terkadang murid mengalami kesulitan menentukan objek penulisan

yang nantinya akan dijadikan bahan dalam karangan. Banyak murid yang

mengeluh terhadap pembelajaran mengarang karena pelajaran mengarang

dirasa tidak menyenangkan, melelahkan, sulit, membutuhkan banyak

pemikiran, bahkan dianggap membosankan, sehingga berakibat buruk pada

kemampuan murid dalam mengembangkan kreativitasnya. Selain itu,

dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan variasi, dalam hal

ini guru kurang memanfaatkan media visual untuk merangsang

keterampilan murid menulis karangan narasi. Sehingga menyebabkan rasa

kebosanan murid, perhatian murid kurang, mengantuk dan akibatnya

tujuan belajar tidak tercapai.

Kebanyakan Guru meminta murid untuk menulis karangan narasi

tanpa memberi contoh terlebih dahulu pada murid tentang cara menulis
6

karangan narasi yang baik dan benar, murid hanya duduk diam

mendengarkan dan mengerjakan tugas dari guru.

Oleh karena itu, kemampuan mengarang murid harus mendapat

perhatian serius. Berdasarkan permasalahan yang muncul maka dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia perlu adanya suatu perubahan yang dapat

memberikan dorongan dan motivasi besar pada murid untuk belajar

menulis. Pemberian dorongan dan motivasi dapat dilakukan dengan

penggunaan media dalam proses pembelajaran maka agar lebih menarik

dan menumbuhkan motivasi belajar bagi murid, diperlukan media yang

dapat menyalurkan imajinasi murid yang kreatif. Salah satu media yang

dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran karangan narasi adalah

pemberian suatu media Spinning Wheel Image.

Diharapkan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media

Spinning Wheel Image pada materi menulis karangan narasi dapat

mendorong murid aktif, kreatif, dan terampil dalam menulis karangan,

sehingga murid dapat menuangkan ide, gagasan, imajinasinya dalam

bentuk tulisan.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh penggunaan media Spinning

Wheel Image terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid kelas

IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru”.


7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media

Spinning Wheel Image berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan

narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media

Spinning Wheel Image terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid

kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap

ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu pendidikan jurusan

pendidikan guru sekolah dasar dan perkembangan mengenai pengaruh

penggunaan media Spinning Wheel Image terhadap keterampilan

menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten

Barru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru.

Bagi guru penggunaan media Spinning Wheel Image ini diharapkan

dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar di kelas, agar murid

lebih bersemangat dalam menerima pelajaran yang berlangsung, sehingga

apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.


8

b. Bagi Murid

Bagi murid aktifitas media Spinning Wheel Image ini diharapkan

dapat berpengaruh terhadap murid dalam aspek keterampilan menulis

karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dapat

menerima pelajaran di sekolah supaya tidak merasa jenuh atau bosan

dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.

c. Bagi Peneliti

Penelitian diharapkan mampu memberikan tambahan referensi

mengenai pengaruh penggunaan media Spinning Wheel Image terhadap

keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi

Kabupaten Barru. Selain itu sebagai media latihan penulisan karya

ilmiah selanjutnya bagi peneliti. sehingga pembelajaran yang disajikan

menjadi kurang menggembirakan dan kurang bermakna karena guru

tidak melibatkan murid untuk aktif. Akibatnya pembelajaran jauh dari

aktivitas yang dapat meningkatkan hasil belajar murid.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang relevan adalah

penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Isnaini pada tahun 2014

dengan judul “Penggunaan Media Gambar Karikatur Untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Murid Kelas IV SDN

Jajartunggal II Surabaya.” Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II

menunjukkan bahwa persentase pelaksanaan pembelajaran adalah

100%. Sementara itu, nilai ketercapaian pada siklus I adalah 68 dan

siklus II meningkat menjadi 83. Ketuntasan belajar klasikal hasil

menulis murid pada siklus I mencapai 41%. Sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 91%. Berdasarkan penelitian tersebut,

hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan penggunaan media

gambar karikatur dalam keterampilan menulis karangan narasi.

Persamaan dari penelitian peneliti yaitu sama-sama menggunakan

materi keterampilan menulis karangan narasi, sedangkan perbedaannya

yaitu penelitian diatas menggunakan media gambar karikatur dan jenis

penilitian diatas menggunakan penelitian tindakan kelas. Oleh karena

itu, peneliti menggunakan penelitian tersebut sebagai acuan untuk

melakukan penelitian.

9
10

Penelitian yang dilakukan oleh Sawitra, Gita, Dibia, dan

Margunayasa pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Picture And

Picture Berbantuan Powerpoint Terhadap Keterampilan Menulis

Karangan Narasi Murid Sd Kelas IV.” Hasil penelitiannya adalah rata-

rata skor yang diperoleh kelompok murid yang dibelajarkan

menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantuan

media PowerPoint adalah 83,021, lebih besar daripada rata-rata skor

kelompok murid yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran

konvensional, yaitu sebesar 73,25. Pembelajaran menggunakan model

pembelajaran picture and picture berbantuan media PowerPoint

berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid SD

kelas IV di Gugus III Udayana Kecamatan Mendoyo Kabupaten

Jembrana. Berdasarkan penelitian tersebut, hasil analisis data

menunjukkan bahwa picture and picture berbantuan powerpoint

berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi.

Persamaan dari penelitian peneliti yaitu sama-sama

menggunakan materi keterampilan menulis karangan narasi dan jenis

penilitian diatas menggunakan penelitian eksperimen, sedangkan

perbedaannya yaitu penelitian diatas menggunakan model picture and

picture berbantuan power point. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

penelitian tersebut sebagai acuan untuk melakukan penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Ali Mustadi pada tahun

2014 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi


11

Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Murid Kelas V Sd”

Hasil penilaian menunjukkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata

skor pretes 27,92 dan postes 29,51, kelompok eksperimen I memperoleh

rata-rata skor pretes 27,95 dan postes 31,73, sedangkan kelompok

eksperimen II memperoleh rata-rata skor pretes 27,75 dan postes 31,33.

Peningkatan rata-rata skor yang diperoleh kelompok kontrol sebesar

1,59. Peningkatan rata-rata skor kelompok eksperimen I sebesar 3,78

dan peningkatan rata-rata skor kelompok eksperimen II sebesar 3,58.

Hasil uji t kelompok kontrol dan kelompok eksperimen I diketahui nilai

signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil uji t kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen II menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil Anova

menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari data tersebut dapat

disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan media film animasi

terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid kelas V SD.

Berdasarkan penelitian tersebut, hasil analisis data menunjukkan bahwa

penggunaan media film animasi berpengaruh terhadap keterampilan

menulis karangan narasi.

Persamaan dari penelitian peneliti yaitu sama-sama

menggunakan jenis penilitian eksperimen dan menggunakan materi

keterampilan menulis karangan narasi, sedangkan perbedaannya yaitu

penelitian diatas menggunakan media film animasi. Oleh karena itu,

peneliti menggunakan penelitian tersebut sebagai acuan untuk

melakukan penelitian.
12

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

` Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan

sebagai alat komunikasi bagi semua warga Indonesia. Oleh karena itu,

pelajaran bahasa Indonesia di sekolah sangat perlu diberikan kepada

semua murid yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

(Hasniah, 2011: 7).

Bahasa Indonesia merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan murid untuk berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun

tulisan (Nafiah, 2018: 32).

Pembelajaran bahasa indonesia diharapkan membantu murid

mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain. Pembelajaran Bahasa

indonesia bertujuan agar siswa mampu menikmati dan memanfaatkan

karya sastra untuk menngembangkan kepribadian, memperluas wawasan

kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

(Susanto, 2019: 247). Fungsi bahasa paling utama adalah tujuan kita

berbicara. Dengan bahasa kita bisa menyampaikan berita, informasi,

pesan, kemauan, dan keberatan kita.

Pembelajaran bahasa indonesia, terutama di sekolah dasar tidak

akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis (Susanto, 2019: 244) Salah satu


13

keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh murid dari sekolah dasar ini

adalah keterampilan menulis, karena menulis merupakan salah satu modal

terpenting bagi manusia.

3. Keterampilan Menulis

Pada hakikatnya, menulis adalah sebuah retorika (Kusmana,

2010:100). Menulis adalah proses penuangan ide atau gagasan yang

memiliki kesamaan makna melalui bahasa tulis sehingga dapat dipahami

pembaca (Nafi’ah, 2018:93). Secara sederhana menulis diartikan membuat

angka, huruf, dan lambang bunyi. (Kusmana, 2010:99) Menulis sangat

bermanfaat, dengan menguasai keterampilan menulis seseorang akan

mempunyai berbagai keunggulan, mampu mengungkakan ide-idenya

dengan baik secara tertulis. Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik,

penulis harus menguasai secara kesuluruhan semua ide dalam pikiran dan

mendapatkan beeberapa cara untuk mengorganisasikan ide tersebut

menurut struktur yang tepat (Kusmana, 2010:100).

Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur , yaitu: penulis sebagai

penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Tarigan

(Dalman, 2015:4) mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang – lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa

yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis

itu. Sejalan dengan pendapat diatas, marwoto (Dalman, 2016:4)

menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya


14

dalam bentuk karangan secara leluasa. Dengan adanya tulisan, penulis

dapat mengkomunikasikan gagasan atau pikirannya kepada orang lain.

Melalui tulisan penulis dapat menyebarkan informasi dan ilmu

pengetahuan (Astuti dan Ali Mustadi, 2014:253).

Nurgiyantoro 2011 (Zulmi, 2016:32) kegiatan menulis menghendaki

orang untuk menguasai lambang atau simbol-simbol visual dan aturan tata

tulis, khususnya yang menyangkut masalah ejaan. Ciri-ciri tulisan yang

baik antara lain: (1) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis

mempergunakan nada yang serasi; (2) tulisan yang baik mencerminkan

kemampuan penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu

keseluruhan yang utuh; (3) tulisan yang baik mencrminkan kemampuan

penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar; (4) tulisan

yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis secara

meyakinkan; (5) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis

untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya;

(6) tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah

atau manuskrip, kemudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara

seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam

kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca (Zulmi,

2016:32).

4. Penilaian Keterampilan Menulis

Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan dalam menulis

diperlukan alat untuk mengukur yang dianggap mencerminkan


15

kemampuan murid dalam menulis. Menurut Nurgiyantoro 2010 (Tyas,

2016:12) Kemampuan menulis dapat dinilai dengan jalan tes. Pada

umumnya tugas menulis hendaknya bukan semata-mata tugas untuk

memilih dan menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana

mengungkapkan gagasan dengan mempergunakan bahasa tulis secara

tepat.

Kompetensi menulis secara umum boleh dikatakan keterampilan

bahasa yang lebih sulit dibanding dengan ketiga keterampilan berbahasa

yang lain. Hal itu disebabkan kompetensi menulis menghendaki

penguasaan unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang

akan menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi pesan

harus terjalin sehingga menghasilkan karangan yang runtut, padu, dan

berisi.

Adapun instrumen keterampilan menulis karangan yang dinilai di

tingkat sekolah dasar meliputi (1) rangkaian peristiwa, dimana sistem

penilaiannya fokus dengan alur cerita karangan, (2) latar/setting,

penilainnya fokus pada tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan dalam

karangan. (3) ejaan dan tanda baca. (4) pilihan kata , yang dimana sistem

penilainnya fokus pada pemilihhan kata sesuai dengan situasi yang

diceritakan, (5) penyusunan kalimat, yang sistem penilainnya fokus pada

penyusunan kalimat dan paragraf.


16

5. Hakikat Karangan Narasi

Menurut Widyamartaya (Dalman, 2016:85) menjelaskan bahwa

mengarang adalah suatu proses kegiatan berpikir manusia yang hendak

menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri sendiri

dalam tulisannya. Pada dasarnya, arti kata mengarang adalah menyusun,

mengatur, misalnya mengarang bunga, menyusun bunga-bunga menjadi

kesatuan. Pada dasarnya menurut Suparno (Dalman, 2016:86) penyusunan

karangan adalah tahap kegiatan yang perlu dipelajari dalam rangka

mewujudkan karangan. Dalam penyusunan karangan itu, ada dua

kemampuan yang harus diperhatikan, yaitu kemampuan menyusun draf

karangan yang utuh dan kemampuan menyunting (editing) karangan.

Kedua kemampuan itulah yang menjadi focus dalam kegiatan menyusun

karangan.

a. Pengertian Narasi
Narasi adalah cerita. Cerita ini berdasarkan pada urutan-urutan

sesuatu atau (serangkaian) kejadian atau peristiwa. Dalam kejadian itu ada

tokoh atau (beberapa tokoh), dan tokoh ini mengalami atau menghadapi

suatu atau (serangkaian) konflik atau tikain (Dalman, 2016:105). Narasi

adalah suatu cerita berupa peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu

(Fihrati, 2010:1).

b. Karangan Narasi

Menurut finoza, (Dalman, 2016:105) Karangan narasi (berasal dari

naration berarti bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang brusaha


17

menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan

manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berlansung dalam

satu kesatuan waktu. Selanjutnya Keraf, (Dalman, 2016:106) mengatakan

bahwa karangan narasi merupakan suatu bentuk karangan yang sasaran

utamanya adalah tidak tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi sebuah

peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu.

c. Tujuan Menulis Narasi

Berdasarkan tujuannya, karangan narasi memiliki tujuan sebagai

berikut:

(1) agar pembaca seolah-olah sudah menyaksikan atau


mengalami kejadian yang diceritakan. (2) berusaha
meenggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi, serta menyampaikan amanat
terselubung kepada pembaca atau pendengar. (3) untuk
menggerakkan aspek emosi. (4) Membentuk citra/imajinasi para
pembaca. (5) menyampaiakan amanat terselubung kepada
pembaca atau pendengar. (6) memberi informasi kepada
pembaca dan memperluas pengetahuan. (7) menyampaikan
sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang
dimilikinya.

d. Prinsip-Prinsip Narasi

Menurut Suparno (Dalman, 2015:107) bahwa dalam menulis sebuah

karangan narasi perlu diperhatikan prinsip-prinsip dasar generasi sebagai

tumpuan berpikir bagi terbentuknya karangan narasi prinsip-prinsip

tersebut yaitu:

1) Alur (plot), merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha

memecahkan konflik yang terdapat dalam narasi. Apa yang disebut alur

dalam narasi memang sangat sulit dicari. Alur bersembunyi dibalik jalan
18

cerita. Namun, jalan cerita bukanlah alur. Jalan cerita hanyalah

manifestasi, bentuk wadah, bentuk jasmaniah dari alur cerita. Alur dengan

jalan cerita memang tak terpisahkan, tetapi harus dibedakan. Jalan cerita

memuat kejadian, tetapi suatu kejadian ada karena sebabnya, dan alasan.

Yang menggerakkan kejadian cerita tersebut adalah alur, suatu kejadian

baru dapat disebut narasi kalau di dalamnya ada perkembangan kejadian.

Menyebabkan terjadinya perkembangan yaitu konflik. Suatu konflik dalam

narasi tidak bisa dipaparkan begitu saja, harus adanya dasar, yaitu: (1)

pengenalan, (2) timbulnya konflik, (3) memuncak, (4) klimaks, dan (5)

pemecahan masalah.

2) Penokohan, Salah satu ciri khas narasi ialah mengisahkan tokoh cerita

bergerak Dalam suatu rangkaian peristiwa dan kejadian. Tindakan,

peristiwa, kejadian, itu disusun bersama-sama sehingga mendapatkan

kesan atau efek tunggal.

3) Latar, Iyalah tempat dan atau waktu terjadinya perbuatan tokoh atau

peristiwa yang dialami tokoh. Dalam karangan narasi terkadang tidak

disebutkan secara jelas tempat tokoh berbuat atau mengalami peristiwa

tertentu. Sering kita jumpai cerita hanya mengisahkan latar secara umum.

4) Titik pandang, sebelum mengarang narasi sudut pandang yang paling

efektif untuk cerita kita harus Tentukan terlebih dahulu. Sudut pandang

dalam narasi menjawab pertanyaan Siapakah yang menceritakan kisah ini.

Apapun sudut pandang yang dipilih pengarang akan menentukan sekali


19

gaya dan corak cerita. Sebab, watak dan pribadi si pencerita akan banyak

menentukan cerita yang dituturkan pada pembaca.

e. Jenis-Jenis Karangan Narasi

Menurut (Dalman, 2016:112) jenis-jenis karangan narasi yaitu:

1) Narasi ekspositoris (Narasi faktual)

Narasi ekspositoris adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian

informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas

pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositoris,

penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya.

Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari

kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan

narasi ini diwarnai oleh eksposisi, ketentuan eksposisi juga berlaku pada

penulisan narasi ekspositorik. Ini berkaitan dengan penggunaan bahasa

yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukkan unsur sugestif

atau bersifat objektif. Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah

pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Utamanya

adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah

membaca kisah tersebut.

2) Narasi sugestif (Narasi artistik)

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan

suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada

para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Dalam hal ini, seorang penulis harus mampu menggambarkan atau


20

mendeskripsikan perwatakan para tokoh menggambarkan kejadian atau

peristiwa yang dialami para tokoh, dan tempat terjadinya peristiwa yang

dialami para tokoh tersebut secara detail sehingga pembaca seolah-olah

mengalaminya sendiri. Narasi sugestif juga bertalian dengan tindakan atau

perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Dalam

narasi sugestif ini, pengarang diizinkan menggunakan daya khayal atau

daya imajinasinya untuk menghidupkan sebuah cerita. Dalam hal ini,

bahasa yang digunakan juga bahasa konotatif, yaitu bahasa yang

mengandung makna kias. Makna atau amanat yang disampaikan

pengarang nya masih dalam bentuk tersirat, bukan tersurat. Oleh sebab itu,

narasi sugestif ini lebih bersifat estetik atau artistik, sehingga menjadi

karangan yang menyenangkan untuk dibaca. Contoh narasi sugestif ini

adalah Roman, novel, cerpen, naskah drama, dan lain-lain.

f. Ciri-ciri karangan narasi

Menurut keraf (Dalman, 2016:111) ciri-ciri karangan narasi yaitu:

1) Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

2) Dirangkai dalam urutan waktu.

3) Berusaha menjawab pertanyaan, Apa yang terjadi?

4) Ada konflik. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita.

6. Hakikat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima


21

pesan (Noor, 2010:2). Sedangkan Gerlach dan Ely, 1997 (Arsyad, 2019 :

3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

murid mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis

untuk menangkap,, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal.

Pembelajaran merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia

yang harus dilakukan secara terus-menerus selama manusia hidup. Isi dan

proses pembelajaran perlu terus dimutahirkan sesuai kemajuan ilmu

pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. (Huda, 2010:110) Pembelajaran

adalah proses interaksi murid dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang

diberikan pendidik agar dapat tetjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercaayaan pada murid. Dengan kata lain, pembelajaran adalah

proses untuk membantu murid agar dapat belajar dengan baik.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

menyampaiakan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerima

pesan ( murid ) dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.
22

Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk

menyampaikan informasi dan pesan-pesan pengajaran/peembelajaran dari

sumber belajar yaitu guru kepada murid yaitu murid agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien (Noor, 2010:4).

Penggunaan media pembelajaran dapat membantu pencapaian

keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (Noor, 2010:4) bahwa hasil

penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu

atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal

peningkatan perestasi murid.

a. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagi alat bantu mengajar

yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang

ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2019:19).

Media memiliki beberapa fungsi diantaranya,

(1) media pembelajaran berfungsi mengatasi keterbatasan


pengalaman yang dimiliki oleh para pserta didik. (2) media
pembelajaran berfungsi menembus batass ruang kelas. (3)
media pembelajaran berfungsi menjalin intraksi lansung
antara murid dngan lingkungannya. (4) media mengahasilkan
keseragaman pengamatan. (5) media dapat menanamkan
konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis. (6) media
membangkitkan keinginan dan minat baru. (7) media
membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
(8) media memberikan pengamatan yang integral/menyeluruh
dari yang konkrit sampai yang abstrak. (Noor, 2010:9)

Penggunaan media dalam mengkomunikasikan pesan kepada murid

mengalami perkembangan yang lebih lanjut dari fungsi komunikasi

bergeser kepada fungsi keterlibatan langsung dan interaksi antara murid


23

dengan media pengajaran yang sering disebut sumber belajar. Walaupun

tanpa didampingi guru murid dapat melibatkan diri secara langsung

(berinteraksi) dengan media sebagai sumber belajar untuk mengkaji pesan-

pesan yang terkandung di dalamnya.

b. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan

menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan, yang

selanjutnya sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran. (Noor, 2010:62)

Sebelum melakukan proses pemilihan media ada beberapa prinsip

yang harus diperhatikan. (Noor, 2010:63)

1) Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media tersebut.

Tujuan pemilihan media harus dihubungkan dengan tujuan dari

penggunaan media. Tujuan penggunaan media dapat bermacam-macam,

seperti sekedar pengisi waktu, untuk hiburan, untuk informasi umum,

untuk pembelajaran.

2) Adanya familiaritas media.

Istilah familiaritas berasal dari famili atau keluarga artinya

mengenal utuh tentang media yang akan dipilih. Setiap jenis media

mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Jika

dihubungkan karakteristik setiap media tersebut terhadap komponen

pembelajaran akan mempunyai konsekuensi yang berbeda. Misalnya

dihubungkan dengan tujuan pembelajaran media tertentu secara efektif dan


24

efisien dapat mencapai tujuan kognitif tetapi media tertentu yang lain tidak

bisa secara efektif .

3) Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih dan

diperbandingkan.

Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih dan

diperbandingkan sekalipun telah dikenal betul tentang sifat dan

karakteristik dari berbagai macam media, tidak akan digunanya jika idak

tersedia sejumlah media yang akan dipilih. Karna pada hakikatnya

pemilihan adalah proses pengambilan keputusan untuk menetapakan

media yang paling cocok dipakai untuk kegiatan pembelajaran, berarti

harus terdapat sejumlah media yang diperbandingkan.

7. Media Spinning Wheel Image

a. Pengertian media Spinning Wheel Image

Spinning Wheel Image adalah sebuah sebuah media berbentuk roda

yang dapat diputar dan dibagi menjadi beberapa sektor/bagian yang di

dalamnya terdapat warna”

b. Kelebihan Menggunakan Media Spinning Wheel Image

Media pembelajaran pasti mempunyai keuntungan yang berbeda-beda.

Keuntungan guru menggunakan media Spinning Wheel Image ini yaitu

guru dapat membuatnya sendiri dan dapat menentukan topik yang sesuai

dengan kepeminatan murid atau disesuaikan dengan tema pelajaran.

Beberapa keuntungan menggunakan Spinning Wheel Image yang meliputi:


25

1) Karena Spinning Wheel Image berukuran besar, murid dapat melihat dan

mengamati dengan jelas. Hal tersebut akan menarik bagi murid.

2) Spinning Wheel Image merupakan suatu media permainan yang membuat

murid tertarik dalam menggunakannya.

3) Spinning Wheel Image memfasilitasi murid untuk menulis karangan narasi.

4) Spinning Wheel Image merupakan hal baru yang akan membuat murid

tertarik dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang ada

didalamnya.

c. Kekurangan Menggunakan Media Spinning Wheel Image

1) Membutuhkan waktu yang banyak saat memainkannya

2) Guru memerlukan lebih banyak tenaga, ruang dan waktu. Hal ini

disebabkan media Spinning Wheel Image yang digunakan merupakan

media pembelajaran yang manual.

3) Membutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang memadai agar

proses pembelajaran dapat berjalan degan lancar.

d. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan Media Spinning Wheel

Image.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Spinning Wheel

Image memilliki perbedaan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan Spinning Wheel

Image meliputi:

1) Buat set kartu dengan sebuah gambar atau tema .


26

2) Buat media Spinning Wheel Image dari tripleks dan bagi tripleks yang

sudah dibentuk lingkaran menjadi sektor-sektor atau bagian-bagian sesuai

jumlah kartu yang telah dibuat kemuadian beri warna pada sektor-sektor

tersebut. Selanjutnya buat anak panah dari karton sebagai pemutar pada

media.

3) Guru memberikan pengarahan dan penjelasan tentang media Spinning

Wheel Image.

4) Selanjutnya, Murid maju ke depan kelas untuk memainkan media Spinning

Wheel Image tersebut. Setelah anak panah menunjuk pada sebuah warna,

murid tersebut mengambil kartu sesuai dengan warna yang didapat dari

media Spinning Wheel Image tersebut

5) Kemudian murid menulis karangan narasi sesuai gambar yang murid

dapatkan dari permainan media Spinning Wheel Image.

e. Langkah-langkah membuat Spinning Wheel Image.

1) Menyiapkan tripleks, balok, paku, karton, kertas jilid berwarna dan lem.

2) Buat set kartu dengan sebuah gambar atau tema.

3) Bentuk tripleks berbentuk lingkaran dan bagi tripleks yang sudah dibentuk

lingkaran menjadi sektor-sektor atau bagian-bagian sesuai jumlah kartu

yang telah dibuat kemuadian beri warna pada sektor-sektor tersebut.

4) Pasang balok yang panjang sebagai kaki tripleks yang berbentuk

lingkaran..

5) Selanjutnya buat anak panah dari karton sebagai pemutar pada media
27

B. Kerangka Pikir

Pada umumnya murid sering mengalami kesulitan menentukan ide

atau gagasan untuk dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga kemampuan

menulis karangan murid dapat dikatakan masih kurang.


C.
Guru menggunakan metode penugasan langsung tanpa disertai

pengarahan dan penyampaian tujuan khusus dalam kegiatan menulis. Selain

itu, guru belum menerapkan media pembelajaran yang memfokuskan pada

keterampilan menulis karangan narasi. Penggunaan media dalam

pembelajaran bahasa Indonesia masih menggunakan media bahan ajar cetak

berupa buku cetak bahasa Indonesia dan LKS (lembar kerja murid).

Penggunaan media Spinning Wheel Image diharapkan mampu membuat

murid lebih termotivasi mengikuti pembelajaran., khususnya pada

pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis karangan narasi yang

dibagi dalam 2 tahap yaitu: preteks, dan postteks. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat kerangka pikir seperti berikut:


28

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Menyimak Berbicara Membaca Menulis

Pretest

Menulis Karangan
Narasi

Penggunaan Media
Spinning Wheel Image

Posttest

Analisis

Hasil

Bagan 2.1 : Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut.

Ha: Tidak terdapat pengaruh pada penggunaan media Spinning Wheel

Image terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV


29

SDN Batu Bessi kabupaten Barru.

Ho: Terdapat pengaruh pada penggunaan media Spinning Wheel

Image terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV

SDN Batu Bessi kabupaten Barru.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, metode penlitian

eksperimen dapat di artikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan (Sugiyono, 2013:72). Dalam penelitian ini digunakan desain pra-

eksperimen karena hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen yang

dilaksanakan tanpa adanya kelompok.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group pretest-

posttest Design. Pre-Test digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis

karangan narasi murid sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil

pengetahuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan

dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sedangkan Post-Test digunakan

untuk mengetahui keterampilan menulis karangan narasi murid setelah diberi

perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,

karenadapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan

(Sugiyono, 2013:74). Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek.

Desain ini dapat digambarkan

30
31

Tabel 3.1. Desain Penelitian (Sugiyono, 2013:75)

Sebelum Perlakuan Setelah

O1 X O2

Keterangan:

X = Perlakuan

O1 = Kemampuan membaca pemahaman murid sebelum diberikan perlakuan

O2 = Kemampuan membaca pemahaman murid setelah diberikan perlakuan

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2013:215) mendefinisikan “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. ”Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru yang terdiri atas 1

kelas dengan jumlah keseluruhan muridnya adalah 15 orang . Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Jumlah murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru

No. Jumlah Murid


Kelas
1. 15orang
IV

Jumlah 15 orang

(Sumber: Tata usaha SDN Batu Bessi Kabupaten Barru


TA. 2020/2021)
32

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013:215). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan purposive sumpling yaitu dipilih dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu (Sugiyono, 2013:216). Jadi, yang menjadi sampel pada

penelitian ini yang menurut peneliti sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian adalah murid kelas IV yang berjumlah 15 orang dengan perincian

sebagai berikut:

Tabel 3.3 jumlah murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru

Murid Kelas IV.1


No. Perempuan Laki-laki
Jumlah

1. 7 orang 8 orang 15 orang

6 (Sumber: Tata usaha SDN Batu Bessi Kabupaten Barru


TA. 2020/2021)

C. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diamati, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penggunaan media Spinning Wheel Image dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia sebagai variabel bebas (dependen), sedangkan variabel

terikat adalah keterampilan menulis sebagai variabel terikat (independen).


33

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel dalam

penelitian ini, maka peneliti memperjelas defenisi operasional variabel

yang dimaksud, yaitu :

1. Media Spinning Wheel Image

Spinning Wheel Image adalah sebuah media berbentuk roda yang

dapat diputar dan dibagi menjadi beberapa sektor/bagian yang di

dalamnya terdapat warna.

2. Keterampilan Menulis

Pada hakikatnya, menulis adalah sebuah retorika (Kusmana,

2010:100). Menulis adalah proses penuangan ide atau gagasan yang

memiliki kesamaan makna melalui bahasa tulis sehingga dapat

dipahami pembaca (Nafi’ah, 2018:93).

D. Instrumen Penelitan

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Hasil

belajar keterampilan menulis karangan narasi dengan jenis pretest dan

posttest. pretest dilaksanakan sebelum menggunakan Media Spinning Wheel

Image, sedangkan posttest dilaksanakan setelah murid mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan Media Spinning Wheel Image yang

meliputi indikator rangkaian peristiwa, latar/setting, ejaan dan tanda baca,

pilihan kata, dan penysunan kalimat. Adapun instrumen penilaian

keterampilan menulis karangan yaitu:


34

Tabel 3.4 Instrumen penilaian keterampilan menulis karangan

Tingkat Kemampuan
No Indikator
1 2 3 4

1. Rangkaian Peristiwa

2. Latar/Setting

3. Ejaan dan Tanda Baca

4. Pilihan Kata

5. Penyusunan kalimat

(Sumber data: Eva 2016:150)

Skor Maksimal = 20

Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh : skor maksimal) x 100

Jumlah skor = .............Nilai = ................

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan

dilakukan sebagai berikut:

1. Tes awal (pretest)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk

mengetahui keterampilan menulis karangan narasi yang dimiliki oleh murid

sebelum digunakan Media Spinning Wheel Image.

2. Treatment (pemberian perlakuan)

Dalam hal ini penelitian menggunakan Media Spinning Wheel Image

pada pembelajaran Bahasa Indonesia.


35

3. Tes akhir (posttest)

Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui

pengaruh penggunaan Media Spinning Wheel Image.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan

analisis statistik deskriptif. Data yang terkumpul berupa nilai pretest dan nilai

posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan

mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan

antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian perbedaan nilai hanya

dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan

teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah

analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest Posttest

Design adalah analisis data statistik deskriptif.

Analisis data statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-

langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

a) Rata-rata (Mean)


̅ =

b) Persentase (%) nilai rata-rata

= x 100%
36

Dimana:

P = Angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya

N = Banyaknya sampel responden.

Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan murid dalam

penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh SDN

Batu Bessi yaitu:

Tabel 3.5. Standar Ketuntasan Bahasa Indonesia

Interval Kategori
85 – 100 Sangat Baik (SB)
75 – 84 Baik (B)
60 – 74 Cukup (C)
40 – 59 Kurang (K)
0 – 39 Kurang Sekali (KS)
(Sumber: Tata usaha SDN Batu Bessi Kabupaten Barru
TA. 2020/2021)

1. Analisis Statistik Inferensial

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik

statistik t atau uji t. Dengan rumus sebagai berikut (Arikunto (2011: 275)) :

Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan posttest dan pretest
X1 = Hasil sebelum perlakuan (pretest)
X2 = hasil setelah perlakuan (postest)
d = Deviasi masing-masing subjek
= Jumlah kuadrat deviasi
37

N = Subjek pada sampel


Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Menentukan harga “Md” dengan menggunakan rumus

Md

Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan posttest dan pretest
∑d = Jumlah dari gain (postest - pretest)
N = Subjek pada sampel
b. Mencari harga “∑X2d” dengan menggunakan rumus
∑X2d

Keterangan :
= Jumlah kuadrat deviasi
∑d = Jumlah dari gain (postest - pretest)
N = Subjek pada sampel
c. Menentukan t Hitung menggunakan rumus

Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan posttest dan pretest
d = Deviasi masing-masing subjek
= Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

kaidah pengujian signifikan :

a. Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti

penggunaan media spinning wheel image berpengaruh terhadap


38

kemampuan menulis karangan narasimurid kelas IV SDN Batu Bessi

Kabupaten Barru.

b. Jika tHitung< t Tabel maka Ho diterima, berarti penggunaan media

spinning wheel image tidak berpengaruh terhadap kemampuan

menulis karangan narasimurid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten

Barru.

d. Menentukan nilai t Tabel. Mencari t Tabel dengan menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan a = 0.05 dan df =N -k

Membuat kesimpulan apakah penggunaan media spinning wheel image

berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan narasi murid kelas IV

SDN Batu Bessi Kabupaten Barru


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 agustus sampai tanggal 14 Agustus

2020 dengan pokok bahasan menulis karangan narasi menggunakan media

Spinning wheel image pada murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru,

dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media Spinning wheel Image terhadap keterampilan menulis karangan narasi

murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru. Adapun hasil statistik

deskriptif dan hasil statistik inferensial penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Hasil Statistis Deskriptif

a. Hasil Pretest Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sebelum

Menggunakan Media Spinning Wheel Image

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN Batu

Bessi Kabupaten Barru, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui

instrumen tes tertulis sehingga dapat diketahui hasil keterampilan menulis

karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru.

Data hasil keterampilan menulis karangan narasi sebelum menggunakan

media spinning wheel image ( pretest) dapat diketahui sebagai berikut :

39
40

Tabel 4.1 Hasil nilai pretest keterampilan menulis karangan narasi


sebelum menggunakan media Spinning Wheel Image murid kelas
IV
No. Nama Murid Nilai

1 Asrul Hidayat 80

2 Ahmad Chandra 55

3 Muh Takmil 65

4 Muh Khaerul Azzan 80

5 Muh Brilian A 40

6 Muh Resky Hamzah 40

7 Muh As’ad 75

8 Risky 50

9 Aulia Pebriana 60

10 Celsi Pebrianti 55

11 Nur halifa 65

12 Nur Hikma s 75

13 Sahira Sabiqa 80

14 Mutmainna 65

15 Fadilla 60
41

Berdsarkan tabel hasil nilai pretest diatas, untuk mencari mean (rata-rata)

nilai pretest dari murid kelas VI SDN Batu Bessi Kabupaten Barru dapat dilihat

melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest


X f f.X

40 2 80

50 1 50

55 2 110

60 2 120

65 3 195

75 2 150

80 3 240

Jumlah 15 945

Keterangan : X = nilai pretest, f = frekuensi dan f.X = jumlah nilai pretest

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai dari ∑fX = 945 , sedangkan

diketahui nilai dari N adalah 15. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-

rata) sebagai berikut :

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai mean

(rata-rata) dari hasil keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN
42

Batu Bessi Kabupaten Barru sebelum menggunakan media spinning wheel image

adalah 63.

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test

Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

≤ 75 Tidak tuntas 10 67%

≥ 75 Tuntas 5 33%

JUMLAH 15 100 %

Sumber: Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pretest

Berdasarkan tabel 4.3 di atas maka dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi

setelah dilakukan Pretest hasil keterampilan menulis karangan narasi 10

murid (67 %) yang belum tuntas hasil belajarnya dan 5 murid (33 %) yang

telah tuntas belajarnya. Ini berarti ketuntasan belajar tidak memuaskan

secara klasikal karena nilai rata-rata 63 tidak mencapai KKM yang

diharapkan yaitu 75.

b. Hasil Postest Keterampilan Menulis Karangan Narasi setelah

Menggunakan Media Spinning wheel Image

Setelah dilaksanakan pretest sebelum menggunakan media spinning wheel

image, kemudian memberikan treatment (perlakuan) dengan penggunaan media

spinning wheel image. Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap

kelas eksperimen setelah diberikan treatment (perlakuan). Perubahan tersebut


43

berupa keterampilan menulis karangan narasi yang dapat dilihat dari data sebagai

berikut.

Data hasil keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN

Batu Bessi Kabupaten Barru setelah menggunakan media Spinning Wheel Image

(posttest) dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil nilai posttest keterampilan menulis karangan narasi


setelah menggunakan media Spinning Wheel Image murid kelas
IV
No. Nama Murid Nilai

1 Asrul Hidayat 90

2 Ahmad Chandra 80

3 Muh Takmil 80

4 Muh Khaerul Azzan 90

5 Muh Brilian A 75

6 Muh Resky Hamzah 80

7 Muh As’ad 95

8 Risky 85

9 Aulia Pebriana 90

10 Celsi Pebrianti 75

11 Nur halifa 80

12 Nur Hikma s 90

13 Sahira Sabiqa 95
44

14 Mutmainna 85

15 Fadilla 80

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest murid kelas VI SDN Batu

Bessi Kabupaten Barru dapat dilihat melalui tabel berikut ini

Tabel 4.5 Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X f f.X

75 2 150

80 5 400

85 2 170

90 4 360

95 2 190

Jumlah 15 1.270

Keterangan : X = nilai posttest, f = frekuensi dan f.X = jumlah nilai posttest

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai dari ∑fX = 1.270, sedangkan

nilai dari N adalah 15. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-rata)

sebagai berikut :

x = 84,6

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai mean (rata-

rata) dari hasil keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu
45

Bessi Kabupaten Barru setelah treatment (perlakuan) dengan menggunakan media

spinning wheel image adalah 84,6.

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Posttest

Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

≤ 75 Tidak tuntas 0 0%

≥ 75 Tuntas 15 100%

JUMLAH 15 100 %

Sumber: Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Post-test

Berdasarkan tabel 4.6 di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi setelah dilakukan Post-

test hasil keterampilan menulis karangan narasi 15 murid (100%) yang telah

tuntas belajarnya. Ini berarti ketuntasan belajar memuaskan secara klasikal karena

nilai rata-rata 84.6 telah mencapai KKM yang diharapkan yaitu 75.

Nilai statistik deskriptif pretest dan postest murid yang diajarkan sebelum

(pretest) dan sesudah (postest) diberikan perlakuan menggunakan media spinning

wheel image. Data hasil keterampilan menulis karangan narasi yang dilaksanakan

sebanyak 15 murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru dapat dilihat pada

tabel rekapitulasi nilai keterampilan menulis karangan narasi sebagai berikut :


46

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Keterampilan Menulis Karangan Narasi


Murid Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru Sebelum
Perlakuan (pretest) dan Setelah Perlakuan (postest)

Nilai
Statistik Deskriptif
Pretest Postest

Mean 63 84,6

Median 62,5 82,5

Range 40 20

Modus 80 90

Minimum 40 75

Maximum 80 95

Sum 365,5 447.1

Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif pada tabel diatas

memberikan gambaran umum sebelum perlakuan (pretest) yaitu memperoleh nilai

mean (rata-rata) sebesar 63 dan setelah perlakuan (postets) dengan menggunakan

media spinning wheel image di peroleh nilai rata-rata sebesar 84,6, dari nilai rata-

rata (mean) tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata postest lebih tinggi dari

pada pretest. Nilai minimum pada pretest yaitu nilai 40 sedangkan pada posttest

adalah nilai 75, dapat di lihat bahwa nilai minimum pada pretest dapat

dikategorikan masih kurang. Dan Nilai maximum pada pretest yaitu nilai 80

sedangkan pada posttest adalah nilai 95, dapat di lihat bahwa nilai maximum pada

postets lebih tinggi dibandingkan pretest. Sehingga jumlah keseluruhan

rekapitulasi nilai keterampilan menulis 447.1 > 365.5


47

Dari data diatas dapat dilihat tingkat frekuensi dan persentase keterampilan

menulis karangan narasi berdasarkan hasil pretest dan postest. Dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Hasil Keterampilan Menulis Karangan


Narasi Murid Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru pada
Kelompok Eksperimen Berdasarkan Hasil Pretest dan Postest
Kelompok Eksperimen

Interval Keterangan Pretest Postest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

85 – 100 Sangat Baik 0 0% 8 53,33%

75 – 84 Baik 5 33,33% 7 46,66%

60 – 74 Cukup 5 33.33% 0 0%

40 – 59 Kurang 5 33.33% 0 0%

0 – 39 Kurang Sekali 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100 % 15 100 %

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat hasil murid pada tahap pretest tidak ada murid yang

berada pada kategori sangat baik, 5 murid atau 33,33 % berada pada kategori baik,

5 murid atau 33,33 % berada pada kategori cukup baik, 5 murid atau 33,33 %

berada pada kategori kurang. Dan tidak ada murid berada pada kategori kurang

sekali. Sedangkan pada postest terdapat 8 murid atau 53,33 % berada pada

kategori sangat baik dan , 7 murid atau 46,66 % berada pada kategori baik dan

tidak ada murid pada kategori cukup baik, kurang dan kurang sekali.
48

Melihat hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwah tingkat

keterampilan menulis karangan narasi sebelum menggunakan media spinning

wheel image `tergolong kurang. Dan tingkat keterampilan menulis karangan

narasi setelah menggunakan media spinning wheel image tergolong sangat baik.

2. Hasil Statistik Inferensial

Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu ada pengaruh penggunaan media

spinning wheel image terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid kelas

IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru, maka teknik yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah teknik statistik inferensial dengan menggnakan uji-t.

Tabel 4.9 Analisis Skor Pretest dan Postest


No X1 (Pretest) X2 (Postest) d = X2 – X1 d2

1 80 90 10 100

2 55 80 25 625

3 65 80 15 225

4 80 90 10 100

5 40 75 35 1,225

6 40 80 40 1600

7 75 95 20 400

8 50 85 35 1,225

9 60 90 30 900

10 55 75 20 400

11 65 80 20 400

12 75 90 15 225

13 80 95 15 225
49

14 65 85 20 400

15 60 80 20 400

Jumlah 945 1270 330 8.450

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan

peneliti adalah sebagai berikut:

a. Mencari nilai “Md” dengan menggunakan rumus:

Md

= 22

Keterangan Md = mean dari perbedaan Pretest dan Postest

b. Mencari nilai “∑X2d” dengan menggunakan rumus

∑X2d

Keterangan ∑X2d = jumlah kuadrat deviasi

c. Menentukan t Hitung menggunakan rumus


50

d. Menentukan nilai t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan a = 0.05 dan df =N - k =15-1 =14 maka diperoleh t 0,05 = 2,144

Setelah diperoleh t Hitung 9,2421 dan t tabel 2,144 maka diperoleh tHitung >

tTabel atau 9,2421 > 2,144. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t Tabel, dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan

media spinning wheel image dalam proses pembelajaran terdapat pengaruh

terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi

Kabupaten Barru.

B. Pembahasan

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media

spinning wheel image terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid

kelas VI SDN Batu Bessi Kabupaten Barru.

Pemberian tes sebelum perlakuan (pretest) diberikan kepada murid untuk

mengetahui hasil analisis tanpa menggunakan media Spinning Wheel Image,

kemudian murid diberikan perlakuan (treatment) peneliti menerapkan media


51

Spinning Wheel Image pada saat proses belajar mengajar. Kemudian peneliti

kembali memberikan tes setelah perlakuan (postest) untuk mengetahui hasil

analisis dengan menggunakan media Spinning Wheel Image.

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada analisis data, secara

deskriptif hasil rekapitulasi hasil keterampilan menulis karangan narasi murid

kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru menggunakan media spinning wheel

image, pada pretest (sebelum perlakuan) nilai maximum yaitu 80 dan nilai

minimum yaitu 40. Sedangkan pada postest dapat dilihat nilai maximum yaitu 95

dan nilai minimum yaitu 75. Dari hasil uraian analisis data, diperoleh nilai mean

(rata-rata) keterampilan menulis karangan narasi sebelum menggunakan media

spinning wheel image (pretest) adalah 63. Sedangkan hasil analisis data, nilai

mean (rata-rata) keterampilan menulis karangan narasi setelah menggunakan

media spinning whell image (postest) adalah 84,6. Berdasarkan dari data diatas

menunjukkan bahwa hasil posttest lebih tinggi dari nilai pretest.

Hasil penelitian yang diuraikan diatas analisis statistik deskriptif,

sedangkan untuk menguji hipotesis dari penelitian ini dapat di uraikan dengan

hasil analisis data inferensial dengan menggunakan rumus uji t, diketahui bahwa

nilai tHitung sebesar 9,2421. Dengan frekuensi (Df) sebesar 15-1 =14, pada taraf

signifikan 0.05% diperoleh t tabel sebesar 2,144. Oleh karena tHitung > t tabel pada

taraf signifikan 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa

penggunaan media spinning wheel image mempengaruhi keterampilan menulis

karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru.


52

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media spinning

wheel image terdapat pengaruh keterampilan menulis karangan narasi murid

kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru, murid setelah perlakuan dengan

menggunakan media spinning wheel image pada pembelajaran menulis karangan

narasi memperoleh hasil yang lebih tinggi. Sehingga dapat dikatakan pembeajaran

dengan media spinning wheel image memberikan kesempatan kepada murid

untuk menuangkan ide, menarik perhatian murid, termotivasi dalam proses

pembelajaran serta dapat dijadikan sebagai sumber belajar.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media spinning wheel image terdapat pengaruh terhadap

keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten

Barru. Keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi

Kabupaten Barru setelah menggunakan media spinning wheel image berpengaruh.

Jadi keterampilan menulis karangan narasi dengan media spinning wheel image

dikategorikan tuntas dengan nilai rata-rata 84,6. Hasil secara inferensial,

memperlihatkan terdapat pengaruh penggunaan media spinning wheel image

terhadap keterampilan menulis karangan narasi. Hal ini dapat dilihat dari

perhitungan dengan menggunakan analisis uji t. Dari hasil analisis diperoleh t

Hitung 9.2421 dan t tabel 2.144 maka diperoleh t Hitung > t Tabel atau 9.2421 > 2.144.

sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa

penggunaan media spinning wheel image dalam proses pembelajaran berpengaruh

terhadap keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi

Kabupaten Barru.

B. Saran

Sehubung dengan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka saran yang

dapat dikemukakan oleh peneliti adalah :

53
54

1. Dengan hasil penelitian ini maka disarankan pada guru dan pihak sekolah agar

dapat menggunakan media spinning wheel image dalam pembelajaran dan

menambah wawasan dan kreatifitas guru dalam mengembangkan media

pembelajaran.

2. Penggunaan media spinning wheel image memudahkan belajar bagi murid dan

juga memudahkan pengajaran bagi guru serta memberikan manfaat kepada

murid dan guru agar media spinning wheel image juga dijadikan sebagai

sumber belajar baik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses

pembelajaran.

3. Kepada peneliti akan dapat mengembangkan dan membuat kreatifitas baru

dengan media pembelajaran spinning wheel image ini dan mampu

mengadakan penelitian yang lebih sukses. Dan kepada peneliti agar mampu

menerapkan spinning wheel image ini pada mata pelajaran lain.


DAFTAR PUSTAKA

Ahsin, Muhammad Nur.2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan


Narasi Dengan Menggunakan Media Audio Visual Dan Metode Quantum
Learning. Refleksi Edukasi.6(2):158-171
Arsyad, Azhar. 2019.Media Pembelajaran. Depok: Rajawali pers
Astuti dan Ali Mustadi.2014.Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi
Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD.
Prima Edukasi.2(2):250-262
Dalman. 2016 Keterampilan Menulis. Depok: PT Raja Grafindo Persada

Depdiknas. 2003. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003


Tentang SISDKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Depdiknas.

Fithrati, Nurul.2010.Menulis Narasi.Tangerang:CV.Citralab

Hasniah.2011.Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Skripsi tidak diterbitkan.Makassar:
Unismuh Makassar
Huda, Nurul. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Multi Kreasi Satudelapan

Kurniawan, Raafi Allen. 2014. Penggunaan Media Gambar Karikatur Untuk


Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN Jujar
Tunggal 11 Surabaya. JPGSD.2(2):1-9
Kusmana, Suherli.2010. Guru Bahasa Indonesia Profesional. Jakarta
Selatan:Sketsa Aksara Lalitya
Nafi’ah, Annisatun, Siti. 2018.Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SD/MI. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Munirah. 2018. Evaluasi Keterampilan Berbahasa Indonesia. Makassar: CV.
Berkah Utami
Nafi’ah, Annisatun, Siti. 2018 Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SD/MI. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media
Noor, Muhammad. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi. Jakarta: PT
Multi Kreasi Satudelapan
Switsa, dkk. 2015. Pengaruh Picture And Picture Berbantuan Power Point
Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa SD Kelas IV.
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD.3(1)

55
56

Susanto, Ahmad. 2019. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah dasar. Jakarta:
Prenamedia Group
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta
Solihin, Muh Nur El Ibarahim.2010. Kurikulum Pembelajaran.Jakarta:Trans
Mandiri Abadi.
Tyas, Amalia Nurrakhmaning. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Mind
Mapping Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar.Purwekorte:Universitas
Muhammadiyah Purwekorte.
Zulmi, Eva, Nizar.2016. Keefektifan Media Gambar Terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN Gugus Nyai Ageng Serang
Tugu Semarang. Semarang:Universitas Negeri Semarang.
LAMPIRAN 1
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN BATU BESSI


Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Tema 5 : Pahlawanku
Sub Tema 1 : Perjuangan Para Pahlawan
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.7.1 Menyampaikan jawaban dari


terdapat pada teks nonfiksi. pertanyaan yang diajukan
berdasarkan teks.
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru 4.7.1 Menceritakan kembali isi teks
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan berdasarkan jawaban yang
dengan bahasa sendiri. ada.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penjelasan guru tentang komponen-komponen narasi, siswa
dapat menulis karangan narasi sesuai dengan komponen-komponen
narasi dengan benar.
2. Dengan memperhatikan gambar yang disajikan dalam media Spinning
Wheel Image, siswa dapat menulis karangan narasi tentang berbagai
topik sederhana dengan benar.
3. Melalui penjelasan guru tentang penggunaan ejaan, siswa dapat menulis
karangan narasi dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, tanda koma, dll) dengan benar.
4. MATERI PEMBELAJARAN
1. Komponen-komponen karangan narasi.
2. Langkah menulis karangan narasi.

3. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Percobaan, permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah

4. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Buku paket tema 5 kelas IV, Spinning Wheel Image


2. Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 5:
Pahlawanku, Subtema 1: Perjuangan Para Pahlawan,
Pembelajaran 1. Buku Tematik Terpadu Kurikulum

5. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit


siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
3. siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang
pengalaman liburan, “Anak-anak, pernah
berlibur ke mana sajakah kalian ?” Siswa
menjawab sesuai dengan pengalamannya
masing-masing. Siswa dan guru bernyanyi
bersama, lagu yang berjudul “Libur Telah Tiba.”
Siswa menjadi siap dan semangat mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Kegiatan Inti 5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang 50 menit
langkah-langkah menulis karangan narasi dan
cara penulisan sesuai ejaan yang benar.
6. Guru memberi kesempatan kepada murid untuk
memerhatikan materi yang disampaikan.
7. Guru memberikan tugas untuk membuat
karangan narasi.
8. Guru memperlihatkan Spinning Wheel Image
berisi gambar kepada siswa.
9. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
media Spinning Wheel Image.
10. Setiap siswa diminta untuk memainkan media
Spinning Wheel Image.
11. Siswa diminta membuat karangan berdasarkan
tema yang dia dapatkan dalam permainan media
Spinning Wheel Image.
12. Siswa diberi kesempatan membacakan hasil
karangannya di depan kelas dan siswa yang lain
diminta memberikan tanggapan.
13. Siswa dibimbing guru membahas kesalahan-
kesalahan dalam menulis karangan narasi.
Kegiatan 14. Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi 15 menit
Penutup yang telah dipelajari.
15. Siswa mendapatkan motivasi oleh guru, bahwa
keterampilan menulis sangat penting sebagai
bekal keterampilan hidup.
16. Melakukan penilaian hasil belajar (sebelum
menggunakan).
17. Mengajak semua siswa berdo,a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran).
18. Guru menutup pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan salam.

6. PENILAIAN
1. Teknik : Tes
2. Prosedur : Posttest
3. Bentuk : Esai/karangan narasi
Aspek Penilaian Keterampilan Menulis Karangan
Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan sesuai
dengan indikator pengamatan!

Tingkat Kemampuan
No Indikator
1 2 3 4

1. Rangkaian Peristiwa

2. Lattar/Setting

3. Ejaan dan Tanda Baca

4. Pilihan Kata

5. Penyusunan Kalimat

Skor Maksimal = 20
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh: skor maksimal) x 100
Jumlah skor = .............Nilai = ...............

Kriteria Keberhasilan:
Siswa dianggap tuntas apabila mendapat nilai minimal 75

Refleksi Guru:
LAMPIRAN
MATERI AJAR

1. Pengertian Karangan

Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam


bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyrakat
pembaca. Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil
rangkaian (susunan). Kamu dapat menyusun sebuah karangan.
Karangan terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Bentuk
karangan bebas, dapat berupa pengalaman.

2. Karangan Narasi
Karangan narasi merupakan karangan yang berusaha
menciptakan, mengisahkan, merangkaikan suatu kejadian atau
peristiwa secara kronologis.

3. Komponen Karangan Narasi

a. Alur (plot)

Dalam sebuah cerita alur dan jalan cerita itu berbeda. Jalan
cerita memuat tentang kejadian, tetapi suatu kejadian ada
karena ada sebabnya. Alur adalah sesuatu yang menggerakkan
kejadian tersebut. Bagian-bagian dari alur: a) pengenalan,
pengarang mulai mengenalkan situasi dan memperkenal-kan
tokohtokoh cerita sebagai pendahuluan; b) konflik, pengarang
mulai menampilkan pertikaian yang terjadi diantara tokoh; c)
klimaks, pertikaian semakin meruncing; d) pemecahan
masalah, alur menurun menuju pemecahan masalah dan
penyelesaian cerita.

b. Penokohan

Ciri khas karangan narasi adalah mengisahkan tokoh cerita


yang bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau
mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam suatu peristiwa dan
kejadian.

c. Latar

Latar ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau


peristiwa yang dialami tokoh.

4. Langkah-langkah Menulis atau Menyusun Karangan

Sebelum mengarang, kamu harus melakukan langkah-langkah


berikut .

a. Menentukan topik karangan

Topik karangan adalah gagasan inti yang


dijadikan landasan pengembangan karangan.

b. Menentukan judul

c. Membuat kerangka karangan

Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis


besar suatu karangan

d. Menyusun atau mengembangkan kerangka karangan

e. Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang


mendukung dalam bentuk paragraf. Gagasan utama
didukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf ini
menjadi utuh dan informasinya lengkap. Pengembangan
biasanya memerlukan sejumlah bukti yang
mendukunggagasan menulis.

5. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca dalam Menulis Karangan

1. Mengunakan huruf kapital

Selain digunakan sebagai huruf pertama sebuah kalimat, huruf


kapital juga digunakan untuk keperluan lain. Salah satunya
adalah digunakan untuk menulis nama lembaga pemerintahan.
Selengkapnya diatur di dalam Ejaan yang Disempurnakan
berikut ini.

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua


unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata
seperti dan.
Contoh : Republik Indonesia

Dewan Permusyawaratan Rakyat

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur


bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi.

Contoh : Perserikatan Bangsa-Bangsa.


Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia

c. Sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.


2. Menggunakan tanda baca

Tanda baca adalah tanda untuk memberikan intonasi pada bacaan. Berikut
ini akan diuraikan tentang fungsi beberapa tanda baca tersebut.

a. Tanda titik (.)

Tanda titik berguna untuk mengakhiri kalimat berita.


Contoh: Aldo berangkat ke sekolah.

b. Tanda seru (!)

Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah.


Contoh: Jangan berdiri di depan pintu!

c. Tanda koma (,)

Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.


Contoh: Budi membeli kertas, pena, dan tinta.

d. Tanda tanya (?)

Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.


Contoh: Siapakah yang sedang belajar itu?

6. Menyusun Kalimat dengan Benar

Kalimat adalah susunan dari beberapa kata yang menimbulkan arti. Dalam
wujud lisan, kalimat diiringi alunan titinada, dijeda dan diakhiri oleh intonasi
selesai. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), tanda seru (!).

Contoh: Rini berangkat ke sekolah naik sepeda.


Rini berangkat ke sekolah naik apa?
Cepat berangkat!
Berdasarkan kelengkapannya, kalimat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Kalimat sempurna adalah kalimat yang memiliki unsur pokok subjek dan
predikat. Contoh: Rini bermain sepeda.

S P O

b. Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap unsur pokoknya.
Contoh: Rini selalu rajin.
Contoh teks bacaan

MENGIKUTI LOMBA MEMASAK

Pada hari Senin, aku dan teman-teman mengikuti lomba memasak untuk
memperingati hari pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Pelombaan
dilaksanakan di sekolah antar kelas. Aku membawa wortel untuk bahan memasak,
Dika membawa sayur- sayuran seperti sawi, brokoli, paprika, dan kol. Lina, Ani,
Budi, dan Tia membawa alat untuk memasak dan ayam. Kami sangat kompak
dalam membuat makanan yang akan dihidangkan. Dika bertugas untuk memotong
sayuran. Aku dan Lina bertugas untuk memasak. Dan teman yang lain bertugas
untuk menghias makanan. Setelah beberapa menit makanan kami siap disajikan
dan dinilai dalam perlombaan. Masakan yang kami buat adalah sayur sop dan
ayam goreng.
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

ASPEK Kurang Cukup Baik Baik Sekali


(1) (2) (3) (4)

Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian


Peristiwa peristwa menurut peristiwa peristiwa peristiwa

waktu tidak urut, menurut waktu menurut waktu menurut waktu


mencakup awal kurang urut, dan urut, dan urut, dan
cerita mencakup mencakup mencakup
bagian awal dan bagian awal, inti, bagian awal, inti,
inti cerita dan sedikit akhir dan akhir cerita
cerita

Latar/Setting Tempat, waktu, Tempat, waktu, Tempat, waktu, Tempat, waktu,


dan suasana yang dan suasana yang dan suasana dan suasana yang
diceritakan dalam diceritakan dalam yang diceritakan diceritakan
cerita tidak jelas cerita kurang jelas dalam cerita dalam cerita
cukup jelas sangat jelas

Ejaan dan Kesalahan dalam Kesalahan dalam Kesalahan dalam Kesalahan dalam
Tanda ejaan dan tanda ejaan dan tanda ejaan dan tanda ejaan dan tanda
Baca baca >12 baca 8-11 baca 4-7 baca 1-3

Pilihan Kata Kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan


pemilihan kata pemilihan kata pemilihan kata pemilihan kata
dengan situasi dengan situasi dengan situasi dengan situasi
yang diceritakan yang diceritakan yang diceritakan yang diceritakan
>7 5-6 3-4 1-2
Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan

Kalimat antar kalimat dan antar kalimat dan antar kalimat dan antar kalimat dan
antar paragraf antar paragraf antar paragraf antar paragraf
tidak jelas kurang jelas cukup jelas jelas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN BATU BESSI


Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Tema 5 : Pahlawanku
Sub Tema 1 : Perjuangan Para Pahlawan
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari

D. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

5. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.7.1 Menyampaikan jawaban dari


terdapat pada teks nonfiksi. pertanyaan yang diajukan
berdasarkan teks.
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru 4.7.1 Menceritakan kembali isi teks
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan berdasarkan jawaban yang ada.
dengan bahasa sendiri.

6. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penjelasan guru tentang komponen-komponen narasi, siswa
dapat menulis karangan narasi sesuai dengan komponen-komponen
narasi dengan benar.
2. Dengan memperhatikan gambar yang disajikan dalam media Spinning
Wheel Image, siswa dapat menulis karangan narasi tentang berbagai topik
sederhana dengan benar.
3. Melalui penjelasan guru tentang penggunaan ejaan, siswa dapat menulis
karangan narasi dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, tanda koma, dll) dengan benar.
4. MATERI PEMBELAJARAN
1. Komponen-komponen karangan narasi.
7. Langkah menulis karangan narasi.

8. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Percobaan, permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah

9. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Buku paket tema 5 kelas IV


2. Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 5:
Pahlawanku, Subtema 1: Perjuangan Para Pahlawan,
Pembelajaran 1. Buku Tematik Terpadu Kurikulum

10.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit


siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
3. siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang
pengalaman liburan, “Anak-anak, pernah
berlibur ke mana sajakah kalian ?” Siswa
menjawab sesuai dengan pengalamannya
masing-masing. Siswa dan guru bernyanyi
bersama, lagu yang berjudul “Libur Telah Tiba.”
Siswa menjadi siap dan semangat mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Kegiatan Inti 5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang 50 menit
langkah-langkah menulis karangan narasi dan
cara penulisan sesuai ejaan yang benar.
6. Guru memberi kesempatan kepada murid untuk
memerhatikan materi yang disampaikan.
7. Guru memberikan tugas untuk membuat
karangan narasi.
8. Setiap siswa membacakan hasil karangan
masing-masing.
9. Siswa diberi kesempatan membacakan hasil
karangannya di depan kelas dan siswa yang lain
diminta memberikan tanggapan.
10. Siswa dibimbing guru membahas kesalahan-
kesalahan dalam menulis karangan narasi.
Kegiatan 11. Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi 15 menit
Penutup yang telah dipelajari.
12. Siswa mendapatkan motivasi oleh guru, bahwa
keterampilan menulis sangat penting sebagai
bekal keterampilan hidup.
13. Melakukan penilaian hasil belajar (sebelum
menggunakan).
14. Mengajak semua siswa berdo,a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran).
15. Guru menutup pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan salam.

16.PENILAIAN
1. Teknik : Tes
2. Prosedur : Pretest
3. Bentuk : Esai/karangan narasi
Aspek Penilaian Keterampilan Menulis Karangan
Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan sesuai
dengan indikator pengamatan!
Tingkat Kemampuan
No Indikator
1 2 3 4

1. Rangkaian Peristiwa

2. Lattar/Setting

3. Ejaan dan Tanda Baca

4. Pilihan Kata

5. Penyusunan Kalimat

Skor Maksimal = 20
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh: skor maksimal) x 100
Jumlah skor = .............Nilai = ...............

Kriteria Keberhasilan:
Siswa dianggap tuntas apabila mendapat nilai minimal 75

Refleksi Guru:
LAMPIRAN
MATERI AJAR

7. Pengertian Karangan

Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam


bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyrakat
pembaca. Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil
rangkaian (susunan). Kamu dapat menyusun sebuah karangan.
Karangan terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Bentuk
karangan bebas, dapat berupa pengalaman.

8. Karangan Narasi
Karangan narasi merupakan karangan yang berusaha
menciptakan, mengisahkan, merangkaikan suatu kejadian atau
peristiwa secara kronologis.

9. Komponen Karangan Narasi

a. Alur (plot)

Dalam sebuah cerita alur dan jalan cerita itu berbeda. Jalan
cerita memuat tentang kejadian, tetapi suatu kejadian ada
karena ada sebabnya. Alur adalah sesuatu yang menggerakkan
kejadian tersebut. Bagian-bagian dari alur: a) pengenalan,
pengarang mulai mengenalkan situasi dan memperkenal-kan
tokohtokoh cerita sebagai pendahuluan; b) konflik, pengarang
mulai menampilkan pertikaian yang terjadi diantara tokoh; c)
klimaks, pertikaian semakin meruncing; d) pemecahan
masalah, alur menurun menuju pemecahan masalah dan
penyelesaian cerita.

b. Penokohan
Ciri khas karangan narasi adalah mengisahkan tokoh cerita
yang bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau
mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam suatu peristiwa dan
kejadian.

c. Latar

Latar ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau


peristiwa yang dialami tokoh.

10. Langkah-langkah Menulis atau Menyusun Karangan

Sebelum mengarang, kamu harus melakukan langkah-langkah


berikut .

a. Menentukan topik karangan

Topik karangan adalah gagasan inti yang


dijadikan landasan pengembangan karangan.

b. Menentukan judul

c. Membuat kerangka karangan

Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis


besar suatu karangan

d. Menyusun atau mengembangkan kerangka karangan

e. Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang


mendukung dalam bentuk paragraf. Gagasan utama
didukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf ini
menjadi utuh dan informasinya lengkap. Pengembangan
biasanya memerlukan sejumlah bukti yang
mendukunggagasan menulis.
11. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca dalam Menulis Karangan

2. Mengunakan huruf kapital

Selain digunakan sebagai huruf pertama sebuah kalimat,


huruf kapital juga digunakan untuk keperluan lain. Salah
satunya adalah digunakan untuk menulis nama lembaga
pemerintahan. Selengkapnya diatur di dalam Ejaan yang
Disempurnakan berikut ini.

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua


unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata
seperti dan.

Contoh : Republik Indonesia

Dewan Permusyawaratan Rakyat

e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur


bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi.

Contoh : Perserikatan Bangsa-Bangsa.


Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia

f. Sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.


3. Menggunakan tanda baca

Tanda baca adalah tanda untuk memberikan intonasi pada bacaan. Berikut
ini akan diuraikan tentang fungsi beberapa tanda baca tersebut.

a. Tanda titik (.)

Tanda titik berguna untuk mengakhiri kalimat berita.


Contoh: Aldo berangkat ke sekolah.

b. Tanda seru (!)

Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah.


Contoh: Jangan berdiri di depan pintu!

c. Tanda koma (,)

Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.


Contoh: Budi membeli kertas, pena, dan tinta.

d. Tanda tanya (?)

Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.


Contoh: Siapakah yang sedang belajar itu?

12. Menyusun Kalimat dengan Benar

Kalimat adalah susunan dari beberapa kata yang menimbulkan arti. Dalam
wujud lisan, kalimat diiringi alunan titinada, dijeda dan diakhiri oleh intonasi
selesai. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), tanda seru (!).
Contoh: Rini berangkat ke sekolah naik sepeda.
Rini berangkat ke sekolah naik apa?
Cepat berangkat!

Berdasarkan kelengkapannya, kalimat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Kalimat sempurna adalah kalimat yang memiliki unsur pokok subjek dan
predikat. Contoh: Rini bermain sepeda.

S P O

b. Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap unsur pokoknya.
Contoh: Rini selalu rajin.
Contoh teks bacaan

MENGIKUTI LOMBA MEMASAK

Pada hari Senin, aku dan teman-teman mengikuti lomba memasak untuk
memperingati hari pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Pelombaan
dilaksanakan di sekolah antar kelas. Aku membawa wortel untuk bahan memasak,
Dika membawa sayur- sayuran seperti sawi, brokoli, paprika, dan kol. Lina, Ani,
Budi, dan Tia membawa alat untuk memasak dan ayam. Kami sangat kompak
dalam membuat makanan yang akan dihidangkan. Dika bertugas untuk memotong
sayuran. Aku dan Lina bertugas untuk memasak. Dan teman yang lain bertugas
untuk menghias makanan. Setelah beberapa menit makanan kami siap disajikan
dan dinilai dalam perlombaan. Masakan yang kami buat adalah sayur sop dan
ayam goreng.
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

ASPEK Kurang Cukup Baik Baik Sekali


(1) (2) (3) (4)

Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian


Peristiwa peristwa menurut peristiwa peristiwa peristiwa

waktu tidak urut, menurut waktu menurut waktu menurut waktu


mencakup awal kurang urut, dan urut, dan urut, dan
cerita mencakup mencakup mencakup
bagian awal dan bagian awal, inti, bagian awal, inti,
inti cerita dan sedikit akhir dan akhir cerita
cerita

Latar/Setting Tempat, waktu, Tempat, waktu, Tempat, waktu, Tempat, waktu,


dan suasana yang dan suasana yang dan suasana dan suasana yang
diceritakan dalam diceritakan dalam yang diceritakan diceritakan
cerita tidak jelas cerita kurang jelas dalam cerita dalam cerita
cukup jelas sangat jelas

Ejaan dan Kesalahan dalam Kesalahan dalam Kesalahan dalam Kesalahan dalam
Tanda ejaan dan tanda ejaan dan tanda ejaan dan tanda ejaan dan tanda
Baca baca >12 baca 8-11 baca 4-7 baca 1-3

Pilihan Kata Kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan


pemilihan kata pemilihan kata pemilihan kata pemilihan kata
dengan situasi dengan situasi dengan situasi dengan situasi
yang diceritakan yang diceritakan yang diceritakan yang diceritakan
>7 5-6 3-4 1-2
Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan

Kalimat antar kalimat dan antar kalimat dan antar kalimat dan antar kalimat dan
antar paragraf antar paragraf antar paragraf antar paragraf
tidak jelas kurang jelas cukup jelas jelas
LAMPIRAN 2
DATA HASIL
PRETEST DAN POSTTEST
DATA HASIL PRETEST PADA SISWA KELAS IV
SDN BATU BESSI KABUPATEN BARRU

No. Nama Murid Nilai Kategori Ketuntasan

1 Asrul Hidayat 80 Baik Tuntas

2 Ahmad Chandra 55 Kurang Tidak Tuntas

3 Muh Takmil 65 Cukup Tidak Tuntas

4 Muh Khaerul Azzan 80 Baik Tuntas

5 Muh Brilian A 40 Kurang Tidak Tuntas

6 Muh Resky Hamzah 50 Kurang Tidak Tuntas

7 Muh As’ad 75 Baik Tuntas

8 Risky 40 Kurang Tidak Tuntas

9 Aulia Pebriana 50 Kurang Tidak Tuntas

10 Celsi Pebrianti 55 Kurang Tidak Tuntas

11 Nur halifa 65 Cukup Tidak Tuntas

12 Nur Hikma s 75 Baik Tuntas

13 Sahira Sabiqa 80 Baik Tuntas

14 Mutmainna 65 Cukup Tidak Tuntas

15 Fadilla 65 Cukup Tidak Tuntas


DATA HASIL POSTTEST PADA SISWA KELAS IV
SDN BATU BESSI KABUPATEN BARRU

No. Nama Murid Nilai Kategori Ketuntasan

1 Asrul Hidayat 90 Sangat Baik Tuntas

2 Ahmad Chandra 80 Baik Tuntas

3 Muh Takmil 80 Baik Tuntas

4 Muh Khaerul Azzan 90 Sangat Baik Tuntas

5 Muh Brilian A 75 Baik Tuntas

6 Muh Resky Hamzah 80 Baik Tuntas

7 Muh As’ad 95 Sangat Baik Tuntas

8 Risky 85 Sangat Baik Tuntas

9 Aulia Pebriana 90 Sangat Baik Tuntas

10 Celsi Pebrianti 75 Baik Tuntas

11 Nur halifa 80 Baik Tuntas

12 Nur Hikma s 90 Sangat Baik Tuntas

13 Sahira Sabiqa 95 Sangat Baik Tuntas

14 Mutmainna 85 Sangat Baik Tuntas

15 Fadilla 80 Baik Tuntas


PENGKATEGORIAN DATA HASIL PRETEST DAN POSTTEST PADA
SISWA KELAS IV SDN BATU BESSI KABUPATEN BARRU

Kelompok Eksperimen

Interval Keterangan Pretest Postest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

85 – 100 Sangat Baik 0 0% 8 53,33%

75 – 84 Baik 5 33,33% 7 46,66%

60 – 74 Cukup 5 33.33% 0 0%

40 – 59 Kurang 5 33.33% 0 0%

0 – 39 Kurang Sekali 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100 % 15 100 %


LAMPIRAN 3
Analisis Data Hasil Dari
Pretest dan Posttest
ANALISIS DATA HASIL PRETEST DAN POSTTEST PADA SISWA
KELAS IV SDN BATU BESSI KABUPATEN BARRU

A. Analisis Data Statistik Deskriptif

PRETEST

No. Nama Murid Nilai

1 Asrul Hidayat 80

2 Ahmad Chandra 55

3 Muh Takmil 65

4 Muh Khaerul Azzan 80

5 Muh Brilian A 40

6 Muh Resky Hamzah 50

7 Muh As’ad 75

8 Risky 40

9 Aulia Pebriana 50

10 Celsi Pebrianti 55

11 Nur halifa 65

12 Nur Hikma s 75

13 Sahira Sabiqa 80

14 Mutmainna 65

15 Fadilla 65
PRETEST

X f f.X

40 2 80

50 1 50

55 2 110

60 2 120

65 3 195

75 2 150

80 3 240

Jumlah 15 945

Skor rata-rata
POSTTEST

No. Nama Murid Nilai

1 Asrul Hidayat 90

2 Ahmad Chandra 80

3 Muh Takmil 80

4 Muh Khaerul Azzan 90

5 Muh Brilian A 75

6 Muh Resky Hamzah 80

7 Muh As’ad 95

8 Risky 85

9 Aulia Pebriana 90

10 Celsi Pebrianti 75

11 Nur halifa 80

12 Nur Hikma s 90

13 Sahira Sabiqa 95

14 Mutmainna 85

15 Fadilla 80
POSTTEST

X f f.X

75 2 150

80 5 400

85 2 170

90 4 360

95 2 190

Jumlah 15 1.270

Skor rata-rata

x = 84,6
B. Analisis Data Statistik Inferensial

No X1 (Pretest) X2 (Postest) d = X2 – X1 d2

1 80 90 10 100

2 55 80 25 625

3 65 80 15 225

4 80 90 10 100

5 40 75 35 1,225

6 40 80 40 1600

7 75 95 20 400

8 50 85 35 1,225

9 60 90 30 900

10 55 75 20 400

11 65 80 20 400

12 75 90 15 225

13 80 95 15 225

14 65 85 20 400

15 60 80 20 400

Jumlah 945 1270 330 8.450

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan

peneliti adalah sebagai berikut:

e. Mencari nilai “Md” dengan menggunakan rumus:

Md
= 22

Keterangan Md = mean dari perbedaan Pretest dan Postest

f. Mencari nilai “∑X2d” dengan menggunakan rumus

∑X2d

Keterangan ∑X2d = jumlah kuadrat deviasi

g. Menentukan t Hitung menggunakan rumus

h. Menentukan nilai t Tabel


Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan

a = 0.05 dan df =N - k =15-1 =14 maka diperoleh t 0,05 = 2,144

Setelah diperoleh t Hitung 9,2421 dan t tabel 2,144 maka diperoleh tHitung > tTabel atau

9,2421 > 2,144. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t Tabel, dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan media spinning wheel image

dalam proses pembelajaran terdapat pengaruh terhadap keterampilan menulis

karangan narasi murid kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru.


LAMPIRAN 4
LEMBAR KEHADIRAN
Lembar Kehadiran Siswa Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru
Selama penelitian

PERTEMUAN
No Inisial Siswa L/P
1 2 3 4

1 Asrul Hidayat L √ √ √ √

2 Ahmad Chandra L √ √ √ √

3 Muh Takmil L √ √ √ √

4 Muh Khaerul Azzan L √ √ √ √

5 Muh Brilian A L √ √ √ √

6 Muh Resky Hamzah L √ √ √ √

7 Muh As’ad L √ √ √ √

8 Risky L √ √ √ √

9 Aulia Pebriana P √ √ √ √

10 Celsi Pebrianti P √ √ √ √

11 Nur halifa P √ √ √ √

12 Nur Hikma s P √ √ √ √

13 Sahira Sabiqa P √ √ √ √

14 Mutmainna P √ √ √ √

15 Fadilla P √ √ √ √

Ket : Laki-laki = 8 orang


Perempuan = 7 orang
LAMPIRAN 5
Nilai Hasil Dari
Pretest dan Posttest
Hasil Nilai Pretest

Tingkat Kemampuan
No. Nama Murid Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 Asrul Hidayat 4 3 4 3 4 17 80
2 Ahmad Chandra 3 3 1 2 2 11 55
3 Muh Takmil 3 2 2 3 3 13 65
4 Muh Khaerul Azzan 3 4 3 3 3 16 80
5 Muh Brilian A 2 2 1 2 1 8 40
6 Muh Resky Hamzah 2 1 2 2 2 8 40
7 Muh As’ad 4 2 3 3 3 15 75
8 Risky 3 2 1 2 2 10 50
9 Aulia Pebriana 2 2 3 3 2 12 60
10 Celsi Pebrianti 2 2 3 2 2 11 55
11 Nur halifa 3 2 2 3 3 13 65
12 Nur Hikma s 3 3 3 4 2 15 75
13 Sahira Sabiqa 4 2 3 3 4 16 80
14 Mutmainna 3 2 3 3 2 13 65
15 Fadilla 2 2 3 2 3 12 60
Hasil Nilai Posttest

Tingkat Kemampuan
No. Nama Murid Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 Asrul Hidayat 4 4 4 3 3 18 90
2 Ahmad Chandra 3 2 3 4 4 16 80
3 Muh Takmil 3 4 3 3 3 16 80
4 Muh Khaerul Azzan 4 3 4 4 3 18 90
5 Muh Brilian A 3 3 2 4 3 15 75
6 Muh Resky Hamzah 4 2 3 3 3 16 80
7 Muh As’ad 4 3 4 4 4 19 95
8 Risky 3 4 3 4 3 17 85
9 Aulia Pebriana 3 4 4 4 3 18 90
10 Celsi Pebrianti 4 3 3 3 2 13 75
11 Nur halifa 3 2 3 4 4 16 80
12 Nur Hikma s 4 3 3 4 4 18 90
13 Sahira Sabiqa 4 4 3 4 4 19 95
14 Mutmainna 4 4 2 4 3 17 85
15 Fadilla 4 3 2 3 4 16 80
LAMPIRAN 6
HASIL NILAI KARANGAN NARASI
PRETEST dan POSTTEST
Hasil Nilai Pretest Tertinggi
Hasil Nilai Pretest Terrendah
Hasil Nilai Tertinggi Post test
Hasil Nilai Terrendah Posttest
LAMPIRAN 6
T-Tabel
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI
Gambar 1. Media Spinning Wheel Image
Gambar 2. Kartu gambar Media Spinning Wheel Image
Gambar 3. Kegiatan Pretest Kelompok I Murid kelas IV SDN Batu Bessi
Kabupaten Barru.

Gambar 4. Kegiatan Pretest Kelompok II Murid kelas IV SDN Batu Bessi


Kabupaten Barru.
Gambar 5. Pelaksanaan Proses Pembelajaran kelompok I Murid kelas IV SDN
Batu Bessi Kabupaten Barru.

Gambar 6. Pelaksanaan Proses Pembelajaran kelompok II Murid kelas IV SDN


Batu Bessi Kabupaten Barru.
Gambar 7. Kegiatan Postest kelompok I Murid kelas IV SDN
Batu Bessi Kabupaten Barru.

Gambar 8. Kegiatan Postest kelompok II Murid kelas IV SDN


Batu Bessi Kabupaten Barru.
LAMPIRAN 9
PERSURATAN
RIWAYAT HIDUP

JULIANA SAPUTRI, lahir di Barru tanggal 31 Juli 1998

yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara, buah

hati dari pasangan Almarhum Amrullah Syahar dan

Satriah. Penulis pertama kali menempuh pendidikan

formal di SD Inpres Barru 1 tahun 2004 dan tamat pada

tahun 2010. Tahun yang sama penulis melanjutkan

Pendidikan di SMP Negeri 1 Barru dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013

penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Barru dan tamat pada tahun

2016. Pada tahun yang sama, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar pada jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan,

program Studi Sastra 1 (S1) Kependidikan. Pada tahun 2020, penulis

menyelesaikan study dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Spinning Wheel Image terhadap keterampilan Menulis

Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN Batu Bessi Kabupaten Barru”.

Anda mungkin juga menyukai