Oleh :
Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
dan pengetahuan yang dimiliki. Saran dan kritik positif yang bersifat
bimbingan dari banyak pihak, baik dari awal pelaksanaan penelitian sampai pada
kepada :
1. Terkhusus dan sangat istimewa untuk kedua orang tua penulis tercinta dan
terkasih, rasa hormat yang tulus penulis ucapkan terimakasih banyak untuk
Ayahanda H.Irwan Nst dan Ibunda Hj. Aisah Tjg yang telah banyak
i
memberikan doa restu, kasih sayang, dan dukungan kepada penulis hingga
Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Hj. Syamsuyurnita, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
4. Ibu Dr. Hj. Dewi Kesuma Nasution, M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas
5. Bapak Mandra Saragih, M.Hum, selaku Wakil Dekan III Fakultas Keguruan
6. Ibu Suci Perwita Sari, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
7. Bapak Ismail Saleh Nasution S.Pd., M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi
8. Bapak Irfan Dahnial , S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
10. Terimakasih yang sebesar besarnya kepada Abang dan Kakak saya yaitu
Syarifuddin Nst, Aza bahari, Agung madani, dan Ely yani yang telah
ii
memberikan doa, dukungan, dan semangat untuk penulis, sehingga penulis
11. Kepada teman teman saya Yulia Rizky, Elliyani Syahputri, Ayu Safitri, Vivi
Sekolag Dasar Angkatan 2019 yang telah banyak memberikan bantuan dan doa
12.Terimakasih untuk diri sendiri yang telah sabar dalam menghadapi apapun,
untuk hati yang masih kuat dalam mengkelolah perasaan tanpa menghiraukan
yang lain, tangan yang selalu siaga mengusap air mata ketika mata menangis
dan kaki yang tak pernag lelah diajak pergi kemanapun dan kapanpun.
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan kemampuan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR TABEL........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
B. Identitas Masalah................................................................................7
C. Pembatasan Masalah..........................................................................8
F. Manfaat Penelitian..............................................................................9
A. Kerangka Teoritis..............................................................................10
iv
e. Manfaat Berpikir Kritis.........................................................14
B. Kerangka Konseptual........................................................................28
C. Hipotesis............................................................................................29
1. Populasi.......................................................................................31
2. Sampel.........................................................................................31
C. Variabel Penelitian................................................................................32
E. Instrument Penelitian.............................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................39
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. RPP...........................................................................................48
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
interaksi antara guru dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti
1
2
tujuan dalam membentuk pribadi peserta idik untuk selalu cinta tahan air
menjadi warga Negara Indonesia yang memiliki kecerdasan dan juga sikap
komunikasi.
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya bangsa Indonesia”. Nilai luhur dan moral ini diharpkan dapat
yang Maha Esa , yang merupakan usaha untuk membekali siswa dengan
pada guru sehingga tidak menarik dan siswa merasa bosan, sehingga proses
mengajar.
utama model make a match adalah siswa diminta mencari pasangan kartu
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana
yang menyenangkan.
Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
untuk bergerak mencari pasangan dengan kartu yang sesuai dengan jawaban
251) model pembelajaran make a match ini menjadi dalah satu model
pembelajaran penting dalam ruang kelas. Tujuan dari model ini antara lain: 1)
dan menulisnya dalam kartu kartu jawaban. Akan lebih baik jika
berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal ( di sini guru dapat
model make a match harus didukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak
yang selalu berubah dan tidak pasti, manusia tersebut harus mempunyai
proses berpikir. Siswa tidak dilatih untuk berpikir kritis, sehingga siswa
hanya menghapal tanpa tahu konsep dari materi yang telah dipelajari.
belum memilki kemampuan berpikir kritis. Hal ini dikarenakan sifat siswa
yg masih ingin bermain dan cenderung belum peduli dengan apa yang
berpikir kritis siswa dapat diamati dari aktivitas yang dilakukan sehari hari
orang lain.
Muhammadiyah 32 Medan “.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
yang baik , siswa tidak akan dengan mudah menerima sesuatu yang
berfikir kritis juga dapat membiasakan siswa untuk bisa bersikap rasional
maka berfikir kritis perlu diberikan kepada anak anak sejak usia dini.
10
11
bahan bahan yang telah dipelajari sehari hari baik disekolah, dirumah
berlaku.
menarik kesimpulan.
Pada saat sekarang ini kemampuan berpiki kritis siswa pada jenjang
11
12
didukung oleh kemauan siswa untuk belajar dengan baik saja. Namun
lebih aktif dan juga berpikir kritis. Sejalan dengan konsep yang
berpusat pada siswa, yang mana siswa dapat menjadikan lebih aktif dan
dari suatu masalah denga cara bertanya kepada dirinya sendiri untuk
12
13
Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi siswa agar siswa dalam
dunia nyata.
Berpikir kritis pada saat ini menjadi salah satu urgensi yang
berpiki kritis lebih menekankan pada suatu yg dapat diterima oleh akal
hal yang masuk akal dan reflektif, sehingga mampu menarik kesimpulan
13
14
memecahkan masalah.
14
15
kritis sangat tertib dan sistematis. Berpikir kritis merupakan salah satu
berikut.
1. Identify (I)
2. Define (D)
ditanya pada soal, serta informasi apa yang tidak digunakan atau
tidak diperlukan.
15
16
3. Enumerate (E)
4. Analyze (A)
suatu pilihan
5. List (L)
terbaik
6. Self-Correct (S)
logika yang tidak konsisten atau keliru. Menurut (Putri, 2016) tujuan
berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk
16
17
pendapat yg relevan dan tidak relevan, mana pendapat yg benar dan tidak
meyakinkan.
dalam pembelajaran.
17
18
sehari
kritis adalah :
4. Lebih mandiri
18
19
menentukan pilihan.
memiliki makna yang lebih luas dar pada suatu strategi, metode, atau
19
20
lebih aktif karena terdapat penghargaan yang akan diberikan oleh guru untuk
1) Kelebihan
20
21
2) Kelemahan
pasangan
d) Guru harus hati hati dan bijaksana saat member hukuman pada
menimbulkan kebosanan
yaitu :
1. Pendalaman materi
2. Penggalian materi
3. Sebagai selingan
21
22
kepada mereka
6. Jika waktu sudah habis, siswa diberitahu bahwa waktu sudah habis.
22
23
presentasi
kelompok.
standar kualitas.
akan dicapai.
tujuan pembelajaran.
tujuan pembelajaran.
23
24
belajar mengajar
24
25
untuk menemukan kartu yang serupa atau nyambung antara jawaban dan
bekerjasama
masalah.
sudah diambil.
25
26
26
27
masing anak bangsa dan digunakan sebagai acuan atau norma yang
yang baik adalah warga yang tahu, mau, dan mampu berbuat baik.
27
28
itu siswa yang kepribadian yang baik akan menjadi siswa cerdas.
B. Kerangka Konsep
pelajaran Pkn. Dalam model ini guru harus menyiapkan beberapa dan berisi
isi dari soal. Proses pelajaran yang baik dapat menciptakan efektif. Siswa
Kondisi Awal
Menyiapkan Persiapan
Proses Pembelajaran
28
29
C. Hipotesis
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Rincian Waktu Penelitian
Bulan
Jenis Kegiatan
No. Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
1. Pengajuan Judul
Skripsi
2. ACC Judul
3. Observasi Awal
4. Menyusu n
Proposal
5. Bimbinga n
Proposal
6. Seminar
Proposal
30
31
1. Populasi
2. Sampel
adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika
populasi itu.
31
32
C. Variabel Penelitian
57) hubungan antara satu variable dengan variable yang lain maka
32
33
E. Instrumen Penelitian
Menurut (Indra Prasetia, 2022 : 103) instrumen adalah alat yang
a. Tes
didik. Maka, untuk dapat melihat aspek-aspek yang dinilai dalam tes
33
34
Tabel 3.1
Kisi-kisi dan instrument penelitian
Variabel Dimensi Indikator Item
a. Mampu memahami arti 1, 2, 4
dari hak dan kewajiban
1. Analisis
(C4) b. Mampu memahami hak 3, 5, 6
dan kewajiban dirumah
a. Mampu memberi 7, 8, 10
gambaran seseorang
tentang kewajibannya
Kemampuan
Berpikir Kritis 2. Evaluasi
( C5 ) b. Mampu memberi 9, 11,
gambaran seseorang 12
tentang haknya
a. Uji Validitas
34
35
ialah uji validitas yang dilakukan oleh para ahli dalam bahan ajar
kepada siswa di tingkatan kelas yang berbeda. Tujuan dari validitas ini
b. Uji Reabilitas
K
ri= (k −1) { St 2−∑ Piqi
St 2 }
( Sugiyono , 2018 : 186 )
Keterangan :
35
36
c. Uji Normalitas
𝑋𝑖−𝑋̅
Z =
𝑆
Keterangan :
Zi : Bilangan baku
𝑥̅ : Rata-rata sampel
S : Simpangan Baku
d. Uji Homogenitas
36
37
Keterangan :
F : Uji Fisher
e. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
𝑟√𝑛−2
t=
√1− 𝑟2
Keterangan :
t : Nilai uji t
r : Nilai r kolerasi
n : Jumlah sampel
rumus :
𝑁 ∑𝑋𝑌 –( ∑𝑋( ∑𝑌 )
r xy = √{ 𝑁 ∑ 𝑋2−( ∑ 𝑋) 2 {𝑁 ∑ 𝑁2− ( ∑ 𝑌) 2 }
37
38
Dengan ketentuan bila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak , tetapi
jika sebaliknya t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dimana
f. Koefesien Determinasi
KD = 𝑟2 × 100
DAFTAR PUSTAKA
39
Putri, A. R. (2016). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa (Studi
Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi). Repository Universitas
Islam Riau, 2010, 8–15.
Rachmadtullah, R. (2015). Kemampuan Berpikir Kritis Dan Konsep Diri
Dengan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah
Dasar.
Jurnal Pendidikan Dasar, 6(2), 287.
https://doi.org/10.21009/jpd.062.10
Saputri, M. A. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK),
2(1), 92–98. https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.602
Shoimin. (2018). 68 Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.
Supardi. (2017). Statistik Penelitian Pendidikan.
Susanto. (2019). Pendidikan anak di era millenial. Rajawali Pers PT.Raja
grafindo persada.
Topandra, M., & Hamimah. (2020). Model Kooperatif Tipe Make A Match
dalam Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 4(2), 1256–1268.
40