Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL PENELITIAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH


MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN BULAT KELAS VII SMP
NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN AJARAN 2021/2022

Oleh:

JEFRI FEBRIANTO
NIM. 1605045046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
HALAMAN
PENGESAHAN
Judul Skripsi :Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika Pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII SMP
Negeri 10 Samarinda Tahun Ajaran 2021/2022

Nama : Jefri febrianto


NIM : 1605045046
Jurusan : Pendidikan MIPA
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Samarinda ,juli 2022

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra.Suriaty,M.Pd Drs. H. Kukuh, M.Pd


NIP. 19571213 198601 2 001 NIP. 19590125 198511 1 001
Mengetahui,

Ketua Jurusan Koordinator Program Studi


Pendidikan MIPA Pendidikan Matematika

Prof. Dr. H. Mukhamad Nurhadi, Dr. H. Zainuddin Untu, M.Pd


M.Si NIP. 19690415 199412 1 002 NIP. 19651231 199203 1 041

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alaamiin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal penelitian dengan judul “ Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan

Masalah Matematika Pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII SMP Negeri 10

Samarinda Tahun Ajaran 2021/2022”.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan

segenap kerendahan hati penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Mulawarman yang telah memberikan kesempatan

penulis untuk melanjutkan pendidikan.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mulawarman yang telah memberikan kesempatan dan kelancaran

selama proses perkuliahan hingga kini pada penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Samarinda yang telah melancarkan administrasi perkuliahan.

4. Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan.

5. Seluruh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mulawarman khususnya dosen dan staf Program Studi Pendidikan

iii
Matematika yang telah memberikan bantuan, pengetahuan dan

bimbingan selama perkuliahan.

6. Dosen pembimbing I Ibu Dra.Suryati, M.Pd dan dosen pembimbing II

Bapak Drs. H. Kukuh, M.Pd yang telah banyak membantu penulis dalam

memberikan bimbingan, masukan, saran, nasehat, dan dorongan serta

ilmunya kepada penulis.

7. Dosen penguji I Bapak Dr.Sugeng, M.Pd, dosen penguji II Bapak

Kurniawan,S.Pd, M.Pd, dan dosen penguji III Bapak Achmad

muhtadin,S.Pd, M.Pd yang telah berkenan menjadi dosen penguji dan

memberi saran serta masukan yang berguna untuk perbaikan skripsi ini.

8. Kepala sekolah, dewan guru, dan staf tata usaha serta siswa-siswi kelas

VII 10 SMP Negeri Samarinda yang telah memberikan izin dan bantuan

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Kepada Bapak Subari , Ibu Suprihatin , dan Ramadhan Dwi Prayogi

yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan, kasih sayang, serta

doa kepada penulis.

10. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2016 (terutama husna,

Kasma, Sherly, Rima, Yusuf, penta, Zuma, Akhmal, Ragil, dan susilo ),

kakak tingkat, dan semua pihak lainnya yang telah membantu dan

memberikan dukungan kepada penulis selama masa perkuliahan hingga

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis, baik dalam

materi, saran, maupun bentuk lainnya mendapat balasan dari Tuhan Yang

iv
Maha Esa. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan dalam penyusunannya, namun penulis sangat berharap semoga

proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan dalam

bidang pendidikan.

Samarinda, Juli 2022


Penulis

Jefri Febrianto

NIM. 1605045046

v
DAFTAR ISI

Halaman

PROPOSAL PENELITIAN........................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 6

A. Kemampuan.................................................................................................. 6

B. Matematika.................................................................................................... 7

C. Kemampuan menyelesaikan masalah matematika......................................... 10

D. Materi Bilangan Bulat................................................................................... 16

E. Penelitian Yang Relevan............................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 22

A. Jenis Penelitian.............................................................................................. 22

B. Waktu Dan Tempat Penelitian....................................................................... 24

vi
C. Subjek Dan Objek Penelitian......................................................................... 24

D. Instrument Penelitian..................................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................ 25

F. Teknik Analisis Data..................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 31

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika

Pada Materi Bilangan Bulat......................................................... 14

Tabel 3.1 Kategori Tingkat Kemampuan Siswa.......................................... 26

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian............................................................. 23

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran.............................................................. 35

Lampiran 2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Matematika............................................................................. 37

Lampiran 3. Tes Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika......... 38

Lampiran 4. Rambu-Rambu Jawaban Dan Pedoman Penilaiaan................ 40

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan

Negara kesatuan republik Indonesia. Tujuan dan fungsi pendidikan bahkan

tercantum dalam undang-undang no 20 tahun 2002 pasal 3 yang berbunyi

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

tuhan yang maha esa,berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Pengembangan dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan

teknologi harus di tunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan

dan penguasaan teknologi, ilmu pengetahuan dasar dan ilmu pengetahuan

terapan secara seimbang. Salah satu upaya untuk meningkatkan

kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan

meningkatkan kemampuan dalam bidang matematika. matematika

merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang harus di tingkatkan

penguasaannya, sebab matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan

yang lain, khususnya bagi pengembangan pengetahuan dan teknologi saat

ini. Tidak mengherankan jika mata pelajaran matematika dalam

11
2

pelaksanaan pendidikan diberikan kepada seluruh jenjang pendidikan,

mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Dalam pembelajaran di sekolah, matematika merupakan salah satu

pelajaran yang dianggap sulit dan menakutkan oleh siswa, sehingga dalam

pengerjaan soal matematika siswa tidak mengerjakan dengan sungguh-

sungguh. Padahal penyebab siswa sulit menerima matematika adalah

karena siswa tidak memahami apa itu matematika dan apa kegunaaanya

dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegunaan matematika yaitu untuk

membantu kita memecahkan masalah ataupun membantu kita untuk bisa

lebih memahami tata kerja alam yang selalu berhubungan dengan

kehidupan kita sehari hari. Matematika juga melatih manusia untuk

berpikir terstruktur dan tidak perlu takut persoalan rumit tidak dapat

terpecahkan.

Mengingat pentingnya peranan matematika dalam kehidupan sehari-

hari maka hasil belajar siswa disekolahan perlu mendapatkan perhatian

yang serius. Oleh karena itu, siswa juga di tuntut untuk mampu menguasai

pelajaran matematika, karena disamping sebagai ilmu dasar matematika

juga berfungsi untuk melatih kemampuan siswa berkomunikasi dengan

menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta melatih ketajaman

ketajaman penalaran siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Penguasaan materi dapat terlihat melalui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah dalam pelajaran matematika. salah satu tujuan


3

pembelajaran matematika adalah supaya peserta didik dapat

menyelesaikan masalah yang meliputi kemampuan menyelesaikan

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

Salah satu masalah yang sering di jumpai di sekolah yaitu mengenai

kemampuan siswa yang berbeda-beda. Kemampuan siswa siswa terhadap

konsep yang berbeda-beda dapat memicu perbedaan kemampuan siswa.

Kebanyakan siswa yang tidak menyukai matematika memiliki kemampuan

matematika yang kurang, karena beberapa guru di sekolah mengajarkan

langkah-langkah penyelesaiaan soal matematika dengan singkat tanpa

diberikan langkah awal hingga akhir yang runtut dan benar. Kemampuan

siswa terhadap pelajaran matematika dapat dilihat dari hasil belajar

matematika siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memfokuskan

objek dari penelitian yang akan dilakukan yaitu kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah matematika kuhususnya pada materi bilangan

bulat

Salah satu materi matematika yang di ajarkan di jenjang sekolah

menengah pertama yaitu materi bilangan bulat. Materi ini berisi tentang

membandingkan bilangan bulat, mengurutkan bilangan bulat, dan oprasi

bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian serta

pembagian. materi ini sangat penting, karena materi ini sebagai dasar

untuk pembelajaran selanjutnya sehingga siswa di tuntut mampu

memahami dan menyelesaikan masalah dalam materi bilangan bulat.


4

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai ”kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah

matematika pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 10

samarinda tahun ajaran 2021/2022”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah“ bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan

masalah matematika pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri

10 Samarinda tahun ajaran 2021/2022”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan

diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu : untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi bilangan

bulat di kelas VII SMP Negeri 10 Samarinda tahun ajaran 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi

semua pihak yang terlibat, yaitu :

a. Bagi guru

Untuk mengetahui sampai mana kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika, sehingga guru dapat meningkatkan

kemampuan siswa serta guru dapat memperbaiki metode pengejaran

yang lebih baik


5

b. Bagi siswa

Sebagai masukan bagi siswa agar mengetahui dimana letak

kelemahannya. Dengan demikian, siswa akan meningkatkan

pemehaman dan penguasaan materi bilangan bulat sehingga dapat

meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah

matematika terkhusus pada materi bilangan bulat

c. Bagi sekolah

Sebagai informasi dalam upaya perbaikan dan peningkatan

belajar mengajar khususnya pembelajaran matematika


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan

Kemampuan dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008:909) berasal

dari kata “mampu” yang memiliki arti kuasa (bisa, sanggup) melakukan

sesuatu; dapat. Kemampuan itu sendiri memiliki arti; kesanggupan;

kecakapan; kekuatan.

Menurut chaplin (1999) kemampuan merupakan kecakapan untuk

melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah di tentukan sebagai

contoh kemampuan menentukan nilai kebenaran, pernyataan majemuk yang

setara, penarikan kesimpulan dan pembuktian sifat atau teorema.

Menurut tampubulon (2012:30) kemampuan adalah kinerja seseorang

yang berkaitan dengan kapasitasnya dalam menyelesaikan tugas secara tepat.

Definisi yang tidak jauh berbeda oleh robbins dan timothy (2008:56)

kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut, robbins dan timothy (2008:57)

menyatakan bahwa kemampuan keseluruhan individu pada dasarnya terdiri

dari dua kelompok, yaitu:

1. Kemampuan intelektual (intellectual ability) merupakan kemampuan

yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental (berpikir,

menalar, dan memecahkan masalah)

6
7

2. Kemampuan fisik ( physical ability) merupakan kemampuan melakukan

tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan

karakteristik serupa.

Pengertian yang disebutkan dalam kemendiknas No.232/U/2000 dan

No.045/U/2002 bahwa kemampuan yang selanjutnya disebut dengan

kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang

dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu untuk masyarakat

dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu

(Arikunto,2013:32)

Dari uraiaan diatas dapat di simpulkan bahwa kemampuan merupakan

suatu tindakan yang ada pada diri seseorang berupa kapasitas

kesanggupannya untuk menyelesaikan tugas tertentu dalam suatu pekerjaan.

Dalam hal ini, kesanggupan siswa menyelesaikan masalah matematika pokok

bahasan bilangan bulat.

B. Matematika

kata matematika berasal dari bahasa latin”mathematika” yang mulanya

diambil dari perkataan yunani “mathematike” yang berarti mempelajari.

Perkataan itu berasal dari kata “mathema” yang berarti pengetahuan atau ilmu

(knowledge, science). Kata “mathematike” berhubungan pula dengan kata

lainnya yaitu “mathein” atau “mathenein” yang artinya belajar (berpikir). Jadi

berdasarkan katanya, maka kata matematika memiliki arti ilmu pengetahuan

yang didapat dengen berfikir (bernalar).


8

Rusffendi (dalam Haruman,2008:1) matematika adalah bahasa simbol,

ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian induktif, ilmu tentang pola

keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, ke aksioma atau postulat, dan

akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut soedjadi (dalam Heruman, 2008:1)

matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan

dan pola piker yang deduktif. Menurut sumardyono (dalam nurhidayati,

2013:3) bahwa definisi matematika dapat dideskripsikan secara umum, di

antaranya adalah sebagai berikut :

a. Matematika sebagai struktur yang terorganisir

Matematika merupakan suatu bangunanstruktur yang terorganisasi.

Sebegai sebuah struktur, matematika terdiri dari beberapa komponen.

Komponen-komponen tersebut meliputi aksioma/postulat.

b. Matematika sebagai alat (tool)

Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari solusi dari

berbagai masalahdalam kehidupan sehari-hari.

c. Matematika sebagai pola piker deduktif

Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola piker deduktif.

Suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima

kebenarannya apanila telah dibuktikan secara deduktif (umum).

d. Matematika sebagai cara bernalar

Matematika dapat dipandang sebagai cara bernalar. Paling tidak karena

beberapa hal, seperti matematika memuyat cara pembuktian yang sah


9

(valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat penalaran

matematika yang sistematis.

e. Matematika sebagai bahasa artificial

Simbol merupakan ciri yang paling dalam pada matematiaka. Artinya,

baru memiliki makna bila dikenakan pada suatu konteks.

f. Matematika sebagai seni yang kreatif

Matematika adalah penalaran yang logis dan efisien serta berbendaharaan

ide-ide juga pola-pola yang kreatif dan menakjubkan. Hal tersebut

mengakibatkan matematika sering pula disebut sebagi seni, khususnya

merupakan seni berfikir kreatif

Sejalan dengan pendapat nurhidayati, Johnson dan rising ( dalam

Runtukahu, 2014:28) mengatakan bahwa : (a) matematika adalah

pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif

berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat,

atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya; (b) matematika ialah bahasa

simbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang

didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat; (c) matematika adalah seni,

dimana keindahannya terdapat dalam keturutan dan keharmonisan.

Berdasarkan uraiaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang harus dimengerti dan ilmu

pengetahuan ini diperoleh melalui pola piker deduktif, bernalar, terstruktur,

dan dinyatakan dengan menggunakan simbol-simbol yang dapat melatih dan

membantu siswa dalam memecahkan permasalahan.


10

C. Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika

Siswa memahami soal cerita, artinya siswa tersebut mengerti sesuatu,

misalnya mampu mengubah informasi kedalam bentuk pernyataan yang lebih

bermakna, dapat memberikan interpretasi, mampu mengubah soal kata-kata

ke dalam bentuk model dan sebaliknya, mampu mengartikan suatu kesamaan,

mampu mengartikan suatu kecenderungan dari suatu diagram dan sebagainya

(Rusffendi,1992).

Strategi memecahkan masalah soal matematika ialah dengan

memberikan banyak simulasi dan diwujudkan dalam keseharian (Uno, 2009).

Sedangkan, Krulik dan Rudnick mengatakan bahwa penyelesaiaan soal

adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dengan menggunakan

pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman untuk memenuhi tuntutan dari

siswa yang tidak rutin (Dian,2013)

Beberapa kemampuan yang dapat membantu dalam menyelesaikan soal

cerita dengan benar, yaitu : (a) kemampuan membaca soal; (b) kemampuan

menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal; (c)

kemampuan membuat model matematika; (d) kemampuan melakukan

perhitungan; (e) kemampuan menulis jawaban akhir dengan tepat.

Kemampuan menyelesaikan masalah menurut lestari dan yudhanegara

(2018:84) adalah kemampuan menyelesaikan masalah rutin, non-rutin, rutin

terapan, rutin non-terapan dan masalah non rutin-non terapan dalam bidang

matematika. adapun indicator kemampuan penyelesaiaan masalah matematis


11

menurut Lestari dan Yudhanegara (2018:85), yaitu :

1. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan

unsur yang diperlukan

2. Merumuskan masalah matematis untuk menyusun model matematis

3. Menerapkan strrategi untuk menyelesaikan masalah

4. Menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penyelesaiaan masalah

Sedangkan, kemampuan menyelesaikan masalah matematika dalam

penelitian ini adalah kemampuan siswa menerapkan berbagai kaidah atau

ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah

matematika pada materi bilangan bulat menggunakan tahapan penyelesaiaan

masalah menurut polya, yakni : (1) memahami masalah; (2) merencanakan

penyelesaiaan masalah; (3) melaksanakan rencana penyelesaiaan; dan (4)

melihat kembali.

Polya (1973:6) mengemukakan bahwa terdapat empat tahapan dalam

proses memecahkan masalah matematika sebagai berikut:

1. Memahami masalah (undertanding the problem)

The student should understand the problem, but he should not


only understand it, he should also desire its solution. First of all, the
verbal statement of the problem must be understood, the student should
also be able to point out the principal parts of the problem, the
unknown, the data, the condition. The student should consider the
principal parts of the problem attentively repeatedly, and from various
sides.
Siswa harus memahami suatu masalah, tidak hanya memahami

masalah namun berusaha untuk mencari penyelesaiannya. Pertama-


12

tama siswa harus memahami pernyataan dari suatu masalah secara

verbal, siswa harus mampu menunjukkan bagian penting dari masalah

yaitu data yang tidak diketahui atau ditanyakan, data yang diketahui,

dan kondisi data mencukupi untuk mencari yang tidak diketahui. Siswa

perlu mempertimbangkan bagian utama dari masalah dengan membaca

suatu berulang kali dan dari berbagai sisi

2. Merencanakan suatu penyelesaian masalah (devising a plan)

We have a plan when we know, or know at least in outline, which


calculations, computations, or constructions we have to perform in
order to obtain the unknown. The way from understanding the problem
to conceiving a plan may be long and tortuous. In fact, the main
achievement in the solution of a problem is to conceive the idea of a
plan. This idea may emerge gradually. We know of course, that it is
hard to have a good idea if we have little knowledge of the subject, and
impossible to have it if we have no knowledge. Good ideas are based on
past experience and formerly acquired knowledge. Mere remembering
is not enough for a good idea, but we cannot have any good idea
without recollecting some pertinent facts.
Siswa dapat menyusun suatu rencana jika mengetahui atau

setidaknya mengetahui secara garis besar, menghitung, mengkomputasi,

16 atau menkonstruksi hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan

yang ditanyakan dari suatu masalah. Proses untuk memahami masalah

hingga menyusun rencana merupakan proses yang panjang dan rumit.

Pencapaian utama dalam penyelesaian suatu masalah adalah menyusun

ide untuk membuat rencana penyelesaian. Ide muncul secara bertahap,

jika mempunyai sedikit pengetahuan maka sulit untuk memiliki ide


13

yang bagus dan jika tidak mempunyai pengetahuan maka tidak

mungkin memiliki ide. Ide yang bagus didasarkan pada pengalaman

terdahulu dan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Seseorang

tidak dapat mendapatkan ide yang bagus tanpa mengumpulkan fakta-

fakta yang saling berkaitan.

3. Melaksanakan penyelesaian masalah (carrying out the plan)

To devise a plan, to conceive the ide of the solution is not easy, it


takes so much to succed, formerly acquired knowledge, good mental
habits, concentration upo the purpose, and one more thing good luck.
To carry out the plan is much easier; what we need is mainly patience.
The plan gives a general outline; we have to convince ourselves that the
details fit into the outline, and so we have to examine the details one
after the other, patiently, till everything is perfectly clear, and no
obscure corner remains in which an error could be hidden. The main
point is that the student should be honestly convinced of the correctness
of each step.
Untuk menerapkan rencana penyelesaian tidak mudah,

dibutuhkan banyak keterampilan, pengetahuan yang diperoleh

sebelumnya, pola pikir yang bagus, konsentrasi pada tujuan, dan

diperlukan suatu keberuntungan. Diperlukan kesabaran untuk

melaksanakan rencana penyelesaian. Suatu rencana penyelesaian

masalah memberikan hal atau point penting yang harus diketahui dan

dicari. Seseorang harus meyakini bahwa setiap detailnya termasuk

dalam point tersebut, seseorang harus memeriksa 17 secara detail satu-

persatu, dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sehingga tidak ada

kesalahan yang tertinggal atau terlewati dalam proses penyelesaian dan


14

semua nya jelas. Hal yang utama dalam menerapkan rencana

penyelesaian adalah siswa secara jujur meyakini kebenaran dari setiap

langkah penyelesaian.

4. Memeriksa kembali hasil penyelesaian (looking back)

The student has now carried through his plan, he has written
down the solution, checking each step. Thus, he should have good
reasons to believe that his solution is correct. Nevertheless, errors are
always possible, especially if the argument is long and involved. Hence,
verifications are desirable. Espesially, if there is some rapid and
intuitive procedure to test other the result or the argument.
Ketika siswa telah melaksanakan rencana penyelesaian masalah,

telah menuliskan penyelesaian, memeriksa setiap langkah penyelesaian,

maka siswa harus memiliki alasan yang kuat untuk meyakinkan bahwa

penyelesaian yang diperoleh benar. Kesalahan selalu mungkin terjadi,

terutama jika argumen nya panjang dan rumit. Maka dari itu, diperlukan

adanya pengecekan, terutama jika ada cara atau prosedur yang cepat

dan intuitif yang diperlukan untuk menguji kebenaran hasil atau

argumen.

Berdasarkan tahapan penyelesaiaan masalah menurut polya, maka

indikator kemampuan menyelesaikan masalah matematika pada materi

bilangan bulat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika

Pada Materi Bilangan Bulat


15

Tahapan Penyelesaiaan Indikator


NO
Masalah

1 Memahami Masalah Siswa mampu menuliskan unsur yang

diketahui dan ditanyakan dari soal yang

disajikan

2 Merencanakan siswa mampu mebuat pemisalan,

Penyelesaian Masalah kemudian menyatakan masalah ke dalam

model matematika dan menentukan

strategi penyelesaian yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah

3 Melaksanakan Rencana Siswa mampu menentukan penyelesaiaan

Penyelesaiaan yang memenuhi sistem pada materi

bilangan bulat menggunakan strategi

penyelesaiaan yang dipilih dan

menentukan jawaban dari pertanyaan

dengan hasil yang benar

4 Melihat Kembali Siswa mampu menuiskan kesimpulan

dari hasil yang diperoleh sesuai dengan

yang ditanyakan pada soal dengan hasil

yang benar. (pada tahap melihat kembali

hanya pada menuliskan kesimpulan tanpa

memeriksa kembali kebenaran yang

diperoleh)
16

D. Materi Bilangan Bulat

Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif , bilangan nol dan

bilangan bulat negatif

1. Oprasi hitung pada bilangan bulat

a. Penjumlahan dan sifat-sifatnya

Sifat sifat oprasi bilangan bulat

1) Sifat tertutup

Pada oprasi penjumlahan bilangan bulat berlaku sifat tertutup yaitu

jika sebaran bilangan bulat di jumlahkan maka akan menghasilkan

bilangan bulat juga

2) Sifat kumutatif

Untuk sebarang bilangan hulat a dan b, berlaku a+ b=b+a , hal ini

yang disebut sifat kumutatif penjumlahan

3) Sifat asosiatif

Untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku (a+b)+c = a+

(b+c),

4) Unsur identitas

Untuk sembarang bilangan a, berlaku a + 0 = 0 + a = a, o adalah

unsur identitas pada penjumlahan

b. Pengurangan dan sifat-sifatnya

Sifat sifat oprasi bilangan bulat

1) Sifat tertutup

Pada oprasi pengurangan bilangan bulat berlaku sifat tertutup yaitu


17

jika sebaran bilangan bulat di kurangkan maka akan menghasilkan

bilangan bulat juga

2) Tidak memiliki Sifat kumutatif

Untuk sebarang bilangan hulat a dan b, berlaku a−b ≠ b−a, hal ini

menunjukkan bahwa disebut oprasai pengurangan tidak memiliki

sifat komutatif

3) Tidak memiliki Sifat asosiatif

Untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku

( a−b ) −c ≠ a−(b−c)

c. Perkalian dan sifat sifatnya

Arti perkalian dapat dituliskan sebagai berikut :

m× a=a+ a+a+ a … .+ a

m suku
dengan m bilangan bulat positif

Sifat-sifat perkalian bilangan bulat

1) Sifat tertutup

Pada oprasi perkalian bilangan bulkat berlaku sifat tertutup yaitu

jika sebaran bilangan bulat dikalikan dengan bilangan bulat maka

akan menghasilkan bilangan bulat

2) Sifat komutatif

Untuk setiap a dan b bilangan bulat berlaku sifat komutatif yaitu

a × b=b× a

3) Sifat asosiatif
18

untuk setiap a, b, dan c bilangan bulat berlaku sifat asosiatif , yaitu

( a × b ) ×c=a× ( b × c )

4) Sifat distributif

Untuk setiap a, b, dan c bilsngsn bulat, berlaku sifat distributive

perkalian terhadap penjumlahan yaitu a × ( b+c )=( a× b ) +(a × c)

5) Unsur identitas

Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku a ×1=1× a=a.1 adalah

unsur identitas pada perkalian bilangan bulat

d. Pembagian dan sifat sifatnya

Jika a, b, dan c bilangan bulat ; b ≠ 0 dan b adalah pembagi dari a

maka a :b=c sama artinya dengan b × c=a

Sifat-sifat pembagian bilangan bulat

a) Jika bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat positif

maka menghasilkan bilangan bulat negatif

b) Jika bilangan bulat positif dibagi derngan bilangan bulat negatif

maka menghasilkan bilangan bulat negataif

c) Jika bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat negatif

maka menghasilkan bilangan bulat positif

E. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2021) yang berjudul


19

“kemampuan menyelesaikan Masalah Sistem persamaan linear tiga

variabel siswa kelas X SMA Negeri 5 Samarinda Tahun Ajaran

2019/2020”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase rata-

rata tingkat kemampuan siswa kelas X MIPA SMA Negeri 5 Samarinda

Tahun Ajaran 2019/2020 tergolong kurang pada setiap tahapan

menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel yaitu pada

tahap memahami masalah sebesar 21,47%, pada tahap merencanakan

penyelesaian masalah sebesar 42,16%, pada tahap melaksanakan rencana

penyelesaian sebesar 48,05%, dan pada tahap melihat kembali (hanya

menuliskan kesimpulan) sebesar 20,87%. Diantara empat tahapan

menyelesaikan masalah, persentase tingkat kemampuan tertinggi terdapat

pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian sebesar . Dari 101 siswa

kelas X MIPA, tidak terdapat siswa dengan kategori kemampuan sangat

baik, 3 siswa dengan kategori kemampuan baik, 6 siswa dengan kategori

kemampuan cukup, dan 92 siswa dengan kategori kemampuan kurang.

Rata-rata hasil tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah

sistem persamaan linear tiga variabel adalah dan persentase rata-rata

tingkat kemampuan sebesar 42,63%. Bersumber pada hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa kemampuan menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear tiga variabel siswa kelas X MIPA SMA Negeri 5

Samarinda Tahun Ajaran 2019/2020 tergolong kurang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fadillah (2022) yang berjudul


20

kemampuan pemecahan masalah pada materi aritmatika sosial siswa kelas

VII SMP Negeri 6 Samarinda Tahun Ajaran 2021/2022. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam memecahkan

masalah matematika pada materi aritmetika sosial siswa kelas VII SMP

Negeri 6 Samarinda tahun ajaran 2021/2022 secara keseluruhan tidak

terdapat siswa dengan kemampuan sangat baik, 1 siswa dengan kategori

kemampuan baik, 1 siswa dengan kategori kemampuan cukup, 13 siswa

dengan kategori kemampuan kurang, dan 35 siswa dengan kategori

kemampuan sangat kurang. Berdasarkan tahap pemecahan masalah yaitu

memahami masalah sebesar 28,83% termasuk kedalam kategori

kemampuan kurang, merencanakan penyelesaian sebesar 18,17%

termasuk kedalam sangat kurang, melaksanakan penyelesaian sebesar

18% termasuk kedalam kategori sangat kurang, dan melihat kembali

sebesar 6,5% termasuk kedalam kategori sangat kurang.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Intan Sulistiyowati (2019) yang

berjudul Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

Pada Materi Bilangan Bulat dan Pecahan di Kelas VII SMP Negeri 24

Samarinda Tahun Ajaran 2019/2020. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah

matematika pada materi bilangan bulat dan pecahan di kelas VII SMP

Negeri 24 Samarinda berdasarkan kemampuan siswa secara keseluruhan

diperoleh tidak ada siswa yang memiliki kemampuan kategori sangat

baik, siswa kategori baik 1 orang atau 1,28%, siswa kategori cukup 5
21

orang atau 6,41%, siswa kategori kurang 10 orang atau 12,82%, dan siswa

kategori sangat kurang 62 orang atau 79,49%. Rata-rata kemampuan

siswa berdasarkan kompetensi dasar I diperoleh 27,79 termasuk dalam

kategori sangat kurang. Rata-rata kemampuan siswa berdasarkan

kompetensi dasar II diperoleh 59,94 termasuk dalam kategori cukup.

Rata-rata kemampuan siswa berdasarkan kompetensi dasar III diperoleh

38,22 termasuk dalam kategori sangat kurang. Sedangkan rata-rata

kemampuan siswa berdasarkan indikator dengan kategori cukup yaitu

nomor 11, kategori kurang yaitu nomor 2, 3, 4, 12, dan 13, dan kategori

sangat kurang yaitu nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 14, dan 15.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adaah penelitian deskriptif

kuantitatif. Sugeng (2014:15) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yangh dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

gejala pada saat penelitian, dengan mendeskripsikan dan menginterprestasi,

atau membuat perencanaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

apa yang ada, tanpa ada perlakuan yang dikendalikan, sengingga tidak

diarahkan untuk menguji hipotesis.

Iskandar dalam baihaqi (2020:42) menyetakan bahwa penelitian

deskriptif merupakan penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena

atau gejala yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable

mandiri, baik satu variable maupun lebih berdasarkan indicator-indikator dari

variable yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

antar variable yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klarifikasi dengan

mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Jaya (2020:12) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah

jenis penelitian yang menghasilkan teman-teman baru yang dapat tercapai

(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistika atau cara –cara

lain dari klarifikasi(pengukuran)

22
23

Rukajat (2018;1) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif

adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, actual dan akurat mengenai sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan paparan tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang objek penelitian

berdasarkan hasil analisis data dan bukan untuk mencari penjelasan dan

menguji hipotesis. Melainkan hanya mendiskripsikan sebuah informasi yang

sesuai dengan variabel yang diteliti.

Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)

tahap pelaksanaan, dan (3) tahap pengolahan. Alur penelitian dapat dilihat

pada gambar 3.1 :

Kegiatan Pendahuluan

Tahap Persiapan
Penyusunan Instrumen Tes

Pemilihan Subjek Penelitian

Tahap Pelaksanaan
Pengujian Tes

Analisis Data
Tahap Akhir

Penulisan Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian


24

Pada penelitian ini, tidak ada usaha-usaha untuk mengontrol

maupun mengendalikan peubah, sehingga yuang dilakukan bersifst

deskkriptif yang menggambarkan apa adanya suatu peubah dan tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis, melainkan hanya mendeskripsikan

informasi sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu mendeskripsikan

bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika

pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP negeri 10 Samarinda tahun

ajaran 2021/2022. Jenis data yang di ambil adalah data kuantitatif berupa

angka. Kemudian data yang diperoleh dianalisis, diinterprestasikan dan

dikelompokkan sesuai kategori yang digunakan yaitu, sangat baik, baik,

cukup, dan kurang.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022

di kelas VII SMP Negeri 10 Samarinda yang beralamat di jalan untung

suropati NO 1, Karang Asem Ulu Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda,

Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan mengikuti jadwal pelajaran di

sekolah.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII B SMP

Negeri 10 Samarinda. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi bilangan bulat.


25

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Menurut

Sudijono (2016:67) tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran

dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau

serangkaiaan tugas kepada peserta tes sehingga menghasilkan nilai yang

dapat dibandingkan dengan nilai-nilai dari peserta tes lainnya maupun

dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

Tes yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah tes tertulis

berbentuk uraian berjumlah 5 butir, untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi bilangan bulat.

Butir tes yang digunakan pada penelitian ini dirancang sendiri oleh peneliti

dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dikembangkan

berdasarkan standar kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan materi

pokok sehingga diperoleh indikator dan menjadi butir soal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut jaya (2020:88), teknik pengumpulan data merupakan cara

yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengungkap atau menjaring

insformasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian. Untuk

mendapatkan data informasi yang diperlukan, peneliti memberikan test

tertulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Samarinda tahun ajaran

2021/2022. Durasi tes kemampuan ini yaitu selama 2 x 35 menit sesuai

dengan durasi normal proses belajar mengajar setiap hari


26

Setelah dilakukan tes, data yang diambil berupa data kuantitatif yaitu

skor mentah yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan tes. Kemudian skor

mentah siswa tersebut dianalisis untuk mengetahui kemampuan

menyelesaikan masalah matematika pada materi bilangan bulat.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskripif. Menurut

jaya (2020:94), statistic deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai

karakteristik data yang berasal dari suatu sampel. Sebelum menganalisis,

peneliti mengoreksi hasil pekerjaan siswa berdasarkan rambu-rambu jawaban

pada lampiran 4 dan pedoman penskoran berdasarkan pada table 2.1.

kemudian, untuk menghitung total skor yang diperoleh siswa, skor tersebut

dikonversi ke dalam bentuk nilai dan dikategorikan berdasarkan tingkat

kemampuan siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

skor mentah
nilai= ×100
skor maksimum ideal

(Sudijono, 2016:318)

Nilai tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kategori siswa

berdasarkan kategori tingkat kemampuan siswa pada table 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Kategori Tingkat Kemampuan Siswa

NO. Interval Nilai kategori

1 81 < x ≤ 100 Sangat Baik

2 61 < x ≤ 80 Baik

3 41 < x ≤ 60 Cukup

4 21 < x ≤ 40 Kurang
27

5 x < 20 Sangat Kurang

Sumber: Modifikasi Ariani dkk (2017:28)

Selanjutnya peneliti melakukan analisis data menggunakan statistic

deskriptif. Adapun statistic deskriptif yang digunakan dalam peneliitian ini

berupa ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, dan menentukan

persentase sebagai berikut :

1. Ukuran Pemusatan Data

Digunakan untuk menentukan rata-rata atau mean kemampuan

siswa, median atau nilai tengah yang diperoleh siswa dan mosud untuk

mengetahui nilai yang paling banyak diperoleh siswa, sebagai berikut:

a. Rata-Rata

Untuk menentukan rata-rata kemampuan siswa secara

keseluruhan, digunakan rumus sebagai berikut:

M x=
∑X
N

(Sudijono, 2016:326)

Keterangan:

Mx : Rata-rata kemampuan siswa

∑X : Jumlah nilai

N : Banyaknya peserta test

Nilai tersebut kemudian diklasifikasikan menggunakan Tabel 3.1

b. Median

Median digunakan untuk melihat nilai tengah yang siswa


28

peroleh setelah mengerjakan tes kemampuan menyelesaikan masalah

matematika. cara menentukan median yaitu dengan melihat nilai atau

skor yang terletak di tengah data setelah diurutkan.

c. Modus

Modus digunakan untuk menentukan nilai yang paling banyak

diperoleh siswa berdasarkan hasil tes kemampuan menyelesaikan

masalah matematika. untuk menentukan modus yaitu dengan cara

melihat skor atau nilai yang paling banyak muncul dari data hasil tes

kemampuan menyelesaikan masalah matematika yang diperoleh

siswa.

2. Ukuran Penyebaran Data

Digunakan untuk menentukan simpangan baku yang diperoleh siswa

setelah mengerjakan butir tes kemampuan menyelesaikan masalah. Untuk

menentukan simpangan baku (standar deviation) digunakan rumus

sebagai berikut:

s=
√ ∑ ( x i−x )2
N−1

(Ali dkk., 2021:53)

Keterangan:

x i : Nilai siswa ke-i

x : Rata-rata nilai tes kemampuan siswa

n : Banyaknya siswa yang mengikuti tes

3. Peresentase
29

Adapun persentase yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk :

a. Menentukan Persentase Tingkat Kemampuan Siswa Dalam

Menyelesaikan Masalah Matematika

Untuk menentukan persentase tingkat kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah matematika seluruh siswa subjek penelitian

berdasarkan tiap kategori kemampuan, digunakan rumus sebagai

berikut:

fi
pi = ×100 %
n

(Sudijono, 2016:29)

Keterangan:

x : Besarnya rata-rata dalam persentase

f : Jumlah peserta tes yang termasuk sangat baik, baik, cukup,

kurang, sangat kurang.

n : Jumlah peserta

i : Kategori kemampuan

b. Menentukan Persentase Tiap Indikator Kemampuan

Menyelesaikan Masalah

Aspek kemampuan menyelesaikan masalah menurut polya

yaitu: (A) memahami masalah, (B) merencanakan penyelesaian

masalah, (C) menyelesaikan penyelesaiaan masalah, dan (D)

memeriksa kembali hasil penyelesaian. Untuk mengetahui

kemampuan seluruh siswa dalam menyelesaikan masalah matematika


30

pada materi bilangan bulat, maka perlu dihitung persentase tiap

tahapan penyelesaian masalah matematika seluruh siswa seperti pada

Purwanto dalam Aisy (2019:52), dengan cara:

Rx
P x= × 100 %
n∙Sx

Keterangan:

x : Indikator langkah penyelesaiaan masalah tiap butir tes

Px : Persentase aspek x

Rx : Perolehan skor aspek x

Sx : Skor maksimal aspek x

n : Banyaknya siswa yang mengikuti tes


DAFTAR PUSTAKA

Aisy, N. M. R. 2019. Kemampuan Dalam Memecahkan Masalah Matematika

Pada Materi Bilangan Siswa Kelas VII SMP Negeri Di Kecamatan

Samarinda Ulu Tahun Ajaran 2019/2020. Universitas Mulawarman.

Ali, M., Khaeruddin, K., & Pallon, C. 2021. Efektifitas Umpan Balik Tes Formatif

dan Motivasi Berprestasi Terhadap Penguasaan Materi Metodelogi

Penelitian Seminar Nasional LP2M, (4), 1696-1707. Diambil Dari

https://ojs.unm.ac.id/Semnaslemlit/article/view/25406%Ahttps://ojs.u

nm.ac.id/Semnaslemtit/article/viewfile/25406/12745.

Ariani, S, Hartono, & Hiltrimartin, C. 2017. Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan

Strategi Abduktif-Deduktif di SMA Negeri 1 Indramayu. Jurnal

elemen, 3(1), 25. https://doi.org/10.29408/Jel.V3l.304.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Baihaqi, K. (2020). Kompetensi Siswa Pada Pelajaran Matematika Kelas VII

SMP Negeri di Samarinda Utara Tahun Ajaran 2018/2019.

Universitas Mulawarman.

Dian. 2013. Identifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Aritmatika Sosial Dari Perbedaan Kemampuan Matematika. Jurnal

Pendidikan Matematika STKIP PGRI Siduarjo, 01

31
32

Fadillah, N. 2022. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Materi

Aritmatika Social Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Samarinda Tahun

Ajaran 2021/2022. Universitas Mulawarman

H. Uno dan Masri Kuadrat. 2019. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Jaya, I. M. L. M. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori

Penerapan dan Riset Nyata. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika Buku Guru Kelas

VII Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Lestari, K. E dan Yudhanegara, M. R. 2018. Penelitian Pendidikan Matematika.

Bandung: PT Refika Aditama.

Nurhayati. 2021. Kemampuan Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear

Tiga Variabel Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 5 Samarinda Tahun

Ajaran 2019/2020. Universitas Mulawarman.

Nurhidayati, A. 2013. Tak Sulit Belajar Matematika. Bandung CV. Media Sarana

Cerdas.

Permendiknas. 2006. Undang-Undang No 22 Tahun 2006 Tentang Tandar Isi

Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Permendiknas

Polya, G. 1973. How To Solve It Second Edition. New Jersey: Princeton

University Press
33

Robbinds, Timothy. 2008. Prilaku Organisasi buku edisi 12. Jakarta: Salemba

Empat.

Rukajat, A. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish

Runtukahu, J. T dan Kandous, S. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi

Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Rusfendi. 1998. Materi Pokok Matematika 3. Jakarta: Dpdikbud RI

Sudijono, A. 2016. Pengentar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sugeng. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Matematika. Samarinda: Purry

Kencana Mandiri.

Sulistiawati, N. I. 2019. Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah

Matematika Pada Materi Bilangan Bulat dan Pecahan Di Kelas VII

SMP Negeri 24 Samarinda Tahun Ajaran 2019/2020. Universitas

Mulawarman

Tampubulon, M. P. 2012. Prilaku Keorganisasian (Organization Behavior).

Bogor: Ghalia Indonesia.


LAMPIRAN
35

Lampiran 1. Silabus pembelajaran

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 10 Samarinda

Kelas/semester : VII/I

 KI-1 dan KI-2 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak

di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

 KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan

spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

 KI-4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan

komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang teori.


36

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menjelaskan dan melakukan 3.2.1 Menentukan hasil 3.2.1.1 Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran

operasi hitung bilangan bulat operasi hitung bilangan tentang perbandingan bilangan bulat, penjumlahan dan

dan pecahan dengan bulat dan bilangan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian

memanfaatkan berbagai sifat pecahan dengan bilangan bulat, kelipatan dan faktor bilangan bulat,

operasi perbandingan bilangan pecahan, pengali dan pembagi

bilangan pecahan, dan bilangan rasional

4.1 4.2.1 Menyelesaikan masalah 4.2.1.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan

4.2 Menyelesaikan masalah yang yang berkaitan dengan perbandingan bilangan bulat, penjumlahan dan

berkaitan dengan operasi operasi hitung bilangan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian

hitung bilangan bulat dan bulat dan pecahan bilangan bulat, kelipatan dan faktor bilangan bulat,

pecahan perbandingan bilangan pecahan, pengali dan pembagi

bilangan pecahan, dan bilangan rasional


37

Lampiran 2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika

KISI-KISI SOAL MATERI BILANGAN BULAT

Satuan prendidikan : SMP Negeri 10 Samarinda

Mata pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/I

Materi : Bilangan Bulat

Kurikulum : 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Jumlah Soal : 5 soal

Dimensi Indikator Butir butir Jumlah

soal

Menyelesaikan Oprasi hitung pada materi 1,2,3,4 dan 5

masalah yang bilangan bulat 5

berkaitan dengan

operasi hitung

bilangan bulat
38

Lampiran 3. Tes Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika

SOAL TES MATERI BILANGAN BULAT

Satuan Pendidikan : SMP Negerti 10 Samarinda

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Bilangan Bulat

Kelas/Semester : VII/I

Hari/Tanggal :

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Petunjuk Pengerjaan :

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

2. Kerjakan nsoal berikut secara rinci

3. Jawaban di tulis dengan rapi dan dapat dibaca

4. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban

5. Bacalah soal yang diberikan dengan teliti dan cermat

6. Jawablah semua soal secara berurutan dan sistematis

7. Tanyakan pada bapak/ibu guru apabila ada soal yang kurang jelas

8. Setelah selesai silahkan dikumpulkan sebelum waktu habis

Soal :

1. Diketahui sebuah tangga lantai memiliki 10 anak tangga. Nyoman dan Santi

berada di anak tangga ke-2, kemudian mereka naik 7 anak tangga ke atas.

Karena ada buku yang terjatuh, Nyoman dan Santi turun 5 anak tangga ke

bawah. Di anak tangga berapakah mereka sekarang?


39

2. Andi adalah anak yang rajin menabung. Tiap bulan andi selalu menabung Rp

200.000,00 jika andi selalu menabung selama 1 tahun secara berturut turut.

Tentukan banyak tabungan andi selama 1 tahun?

3. Jalan yang panjangnya 70 meter akan ditanami pohon dengan jarak antar

pohon 5 meter. Berapa banyak pohon yang dibutuhkan?

4. Desi memiliki 16 kantong kue. Setiap kantong berisi 15 biji kue. Kue-kue

tersebut dibagikan kepada 12 temannya. Berapakah jumlah kue yang

didapatkan setiap temannya jika yang mereka dapatkan jumlahnya sama

banyak?

5. Pada hari libur Tika dan Tini pergi ke pasar. Tika membeli 2 kg apel

sedangkan Tini membeli 3 kg apel. Setiap kg apel terdiri dari 5 buah apel.

Tentukanlah jumlah buah apel yang Tika dan Tini beli dengan menggunakan

sifat-sifat pada operasi bilangan!


40

Lampiran 4.Rambu-Rambu jawaban dan pedoman penilaiaan

RAMBU RAMBU JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAAN


N Rambu-Rambu Jawaban skor
O
1 Diketahui :
sebuah tangga lantai memiliki anak tangga = 10
Posisi awal Nyoman dan santi di anak tangga ke-2
Mereka naik 7 anak tangga ke atas (kata naik menandakan 5
penjumlahan)
Kemudian turun 5 anak tangga ke bawah (kata turun
menandakan pengurangan)
Ditanya :
Di anak tangga keberapa mereka sekarang? 5
Dijawab :
Anak tangga kedua + tujuh anak tangga – lima anak tangga
=2+7–5 5
=9-7
=4
‫ ؞‬jadi , Nyoman dan santi berada di anak tangga ke 4 5
Sub Total 20
2 Diketahui :
Jumlah tabungan andi perbulan = Rp.200.000 5
Waktu andi menabung = 1 tahun = 12 bulan
Ditanya :
Berapa banyakkah tabungan andi selama satu tahun ? 5
Dijawab :
Dapat disajikan dalam bentuk perkalian bilangan bulat sebagai 5
berikut
= 12 x 200.000
= 2.400.000 5
‫ ؞‬jadi, tabungan andi selama satu tahun sebanyak Rp. 2.400.000
Sub Total 20
3 Diketahui :
Panjang jalan = 70 meter 5
Jarak tanam antar pohon = 5 meter
Ditanya
Berapa banyak pohon yang di butuhkan ? 5
Dijawab:
Panjang jalan dibagi dengan jarak antar pohon
= 70 ÷ 5 5
= 14
‫ ؞‬jadi , banyak pohon yang dibutiuhkan adalah 14 pohon 5

Sub total 20
41

4 Diketahui :
Jumlah kue yang dimiliki desi = 16 x 15
= 240 butir 5
Banyak teman desi yang akan dibagikan kue = 12 orang
Ditanya :
Berapakah jumlah kue yang didapatkan teman tika jika mereka 5
mendapatkan jumlah kue yang sama banyak ?
Dijawab:
240 5
jumlah kue yang diperoleh untuk setiap teman desi =
12
= 20 5
‫ ؞‬jumlah kue yang diperoleh untuk setiap desi adalah 20 butir
Sub total 20
5 Diketahui :
Tika membeli apel = 2 kg
Tini membeli apel = 3 kg 5
Setiap 1 kg apel terdiri dari 5 buah apel
Ditanya :
Berapa jumlah buah apel ? 5
Dijawab :
Jumlah buah apel dapat dicari dengan menggunakan siwat
distributif dari perkalian yaitu a × ( b+c )=( a× b ) + ( a× c )
misal : a = jumlah apel dalam 1 kg = 5
b = jumlah apel tika = 2 5
c = jumlah apel tini = 3
→ a × ( b+c )=( a× b ) + ( a× c )
5 × ( 2+3 ) =( 5× 2 ) +(5 × 3)
5 ×5=10+15
25=25
‫؞‬jadi, dengan menggunakan sifat distributif perkalian dapat
diketahui bahwa jumlah apel tika dan tini adalah 25 5

Sub total 20

jumlah skor yang diperoleh


nilai= × 100 %
total skor maksimum

Anda mungkin juga menyukai