Oleh:
Susi Purnamasari
NPM. 17540066
PROPOSAL SKRIPSI
Februari 2021
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Anita Trisiana, S.Pd., M.H. Ema Butsi Prihastari, S.Pd., M.Pd.
NIDN. 0722048004 NIDN. 0604088901
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN .....................................................................................i
PERSETUJUAN.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B.Identifikasi Masalah ......................................................................7
C.Pembatasan Masalah .....................................................................7
D.Perumusan Masalah ......................................................................8
E.Tujuan Penelitian ...........................................................................8
F.Manfaat Penelitian .........................................................................9
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A.Deskripsi Teori ............................................................................11
1.Literasi Matematika................................................................11
2.Komik Etnomatematika..........................................................16
3.Operasi Hitung Bilangan Cacah.............................................22
B.Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................24
C.Kerangka Berfikir ........................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................30
B.Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................................31
C.Sumber Data.................................................................................32
D.Subjek dan Objek Penelitian........................................................32
E.Teknik Pengumpulan Data ..........................................................33
F.Keabsahan Data............................................................................34
G.Analisis Data ...............................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................38
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Indikator Kemampuan Literasi Matematika.........................14
Tabel 2. Waktu Penelitian...................................................................30
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir .................................................29
Gambar 2.Tringulasi Sumber..............................................................35
Gambar 2.Tringulasi Teknik...............................................................35
Gambar 4. Komponen dalam analisis data (interaktif model)............36
v
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya minat baca peserta didik, sehingga mengakibatkan peserta
didik masih kesulitan dalam menerapkan dan menafsirkan materi
matematika dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Peserta didik kurang terlatih dalam menyelesaikan soal-soal yang
bersubstansi kontekstual.
3. Penalaran peserta didik dalam soal cerita pada kehidupan sehari-hari
levelnya masih secara rendah. Berdasarkan tingkatan pemahaman peserta
didik dalam menyelesaikan soal berkaitan kehidupan sehari-hari
ditunjukan terdapat 80 % peserta didik yang sudah paham dan 20 %
peserta didik perlu adanya pengulangan soal untuk menyelasaikan soal
atau bahkan penurunan materi soal cerita yang dikaitkan lebih rendah.
4. Mengukur kemampuan penalaran dan kreativitas peserta didik pada saat
pembelajaran daring guru tidak bisa mengetahui secara lebih, karena
guru hanya bisa memberikan materi secara online dan yang lebih
mengerti tentang aktivitas peserta didik dirumah adalah orangtua.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat terarah, maka
penelitian ini perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut :
1. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas I
SDICT Al Abidin Surakarta Tahun Pelajaran 2020//2021.
2. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan
media komik etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan literasi
matematika.
3. Materi yang akan digunakan adalah materi operasi hitung bilangan cacah
dengan indikator memamahami konsep serta menghitung operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah.
4. Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari 2021 sampai dengan bulan
Juni 2021.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan komik berbasis etnomatematika pada proses
pembelajaran materi operasi hitung bilangan cacah pada peserta didik
kelas I SDICT Al Abidin Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021 ?
2. Bagaimana kemampuan literasi matematika peserta didik kelas I SDICT
Al Abidin Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021 setelah menggunakan
media komik berbasis etnomatematika pada materi operasi hitung
bilangan cacah ?
3. Bagaimana peranan komik etnomatematika dalam mengembangkan
kemampuan literasi matematika pada materi operasi hitung bilangan
cacah pada peserta didik kelas I SDICT Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 2020/2021 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penggunaan komik berbasis etnomatematika pada proses
pembelajaran materi operasi hitung bilangan cacah penjumlahan dan
pengurangan peserta didik kelas I SDICT Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 2020/2021.
2. Menganalisis kemampuan literasi matematika peserta didik kelas I
SDICT Al Abidin surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021 saat
menggunakan komik berbasis etnomatematika pada materi operasi hitung
bilangan cacah.
3. Mengetahui peranan komik etnomatematika dalam mengembangkan
kemampuan literasi matematika pada materi operasi hitung bilangan
cacah penjumlahan dan pengurangan peserta didik kelas I SDICT Al
Abidin Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan dua manfaat, yaitu secara teoritis dan praktis.
Adapun penjelasan dari keduanya adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teorites
a. Hasil penelitian ini dapat djadikan sebagai bahan studi lanjutan yang
relevan dan bahan kajian dalam meningkatkan kemampuan literasi
matematika peserta didik melalui komik etnomatematika dalam poses
pembelajaran disekolah.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penambahan keilmuan
psikologi terutama pada ilmu kependidikan di Sekolah Dasar yang
berkenaan dengan analisis kemampuan literasi matematika melalui
komik etnomatematika terhadap penyelesaian permasalahan peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat Praktis
Kegunaan penelitian secara praktis diharapkan dapat memiliki manfaat
sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Sebagai calon pendidik penelitian ini sebagai sarana untuk
mengembangkan pengetahuan ketrampilan dan wawasan tentang
kemampuan literasi matematika peserta didik dalam menyelesaikan
operasi hitung bilangan cacah dan sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
b. Bagi Peserta Didik
Memberikan informasi kepada peserta didik untuk lebih menerapkan
kemampuan literasi matematika sebab kemampuan tersebut berkaitan
dengan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya sehari-hari,
sehingga peserta didik mendapatkan pembelajaran yang
menyenangkan.
c. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan agar guru bisa lebih kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan serta memilih media pembelajaran seperti
komik etnomatematika untuk mengasah kemampuan literasi
matematika peserta didik, sehingga proses belajar lebih aktif dan
menyenangkan.
d. Bagi Sekolah
Memberikan informasi kepada para guru sehingga dapat
berkontribusi melakukan pendekatan secara personal pada peserta
didik dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada sehari-hari.
BAB II
KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teori
1. Literasi Matematika
a. Pengertian Literasi
Literasi merupakan kemampuan berbahasa yang mencakup
kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, serta
kemampuan berpikir yang menjadi elemen di dalamnya Padmadewi
(2018: 1).
Literasi adalah kemampuan atau kecakapan seseorang dalam
menggunakan matematika dalam berbagai konteks yang mencakup
penalaran matematis serta menggunakan konsep dan prosedur yang
benar dalam menyelesaikan permasalahan matematis yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari atau berupa soal non rutin
(Dinni, 2018). Pembelajaran matematika siswa tidak hanya
diharapkan mahir dan ahli dalam berhitung namun yang diharapkan
adalah siswa yang dapat berpikir secara logis kritis dan analitis,
kemampuan yang seperti ini merupakan kemampuan literasi (Hera &
Sari, 2015). Menurut Fathani (2016) literasi tidak hanya
mengutamakan penguasaan pengetahuan melainkan bagaimana
individu menggunakan konsep, fakta dan alat matematika dalam
pemecahan masalah sehari-hari serta menuntut seseorang untuk
mengkomunikasi ide-ide yang merekamiliki selama proses
pemecahan masalah tersebut.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa literasi adalah bukan hanya sekedar kemampuan dalam
membaca simbol-simbol ataupun huruf-huruf, akan tetapi lebih
mengarah pada kemampuan menggunakan informasi yang diperoleh
dari hasil membaca untuk menyalurkan pikiran atau gagasan, sesuai
kemampuan literasi juga .
b. Pengertian Matematika
Kata “matematika” berasal dari kata mathema dalam bahasa
yunani yang diartikan sebagai “sai ns, ilmu pengetahuan, atau belajar”
juga mathematikos yang diartikan sebagai “ suka belajar ilmu
matematika telah banyak dikenal orang pada masa pra sejarah.
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir.
Matematika merupakan suatu bagian yang tidak dapat kita lepas
dari kehidupan sehari-hari (Kenedi et al, 2019). Matematika
mempunyai peran yang begitu penting dalam memecahkan berbagai
masalah yang kita alami dalam kehidupan kita. Matematika
merupakan salah satu alat yang mampu mengembangkan kemampuan
berpikir individu dengan logis juga sistematis (Kenedi, Hendri, &
Ladiva, 2018). Dalam hal tersebut peserta didik disiapkan agar dapat
memakai dan mengaplikasikan daya berpikir matematika pada
kesehariannya.
Matematika ialah pengetahuan yang umum dengan melandasi
kemajuan dari sarana pada berbagai hal yang sedang kita rasakan
sampai saat ini (Mansur, Helsa, & Kenedi, 2017). sedangkan
pembelajaran ialah sebuah cara atau suatu usaha yang dilakukan oleh
seorang guru dalam menyampaikan tujuan dari matematika itu sendiri
yaitu mengembangkan cara berpikir dalam memecahkan berbagai
masalah (Hakim,2009).
Dari penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa
pembelajaran matematika adalah suatu pelajaran penting yang mana
harus diberikan kepada peserta didik dari sekolah dasar sehingga
peserta didik mahir dalam menghitung dan mengolah data.
Kemampuan itu sangatlah dibutuhkan peserta didik agar mempunyai
kecakapan dalam menemukan, mengolah, dan memperoleh data
dalam mempertahankan kelangsungan hidup yang selalu mengalami
perubahan. Oleh sebab itu pembelajaran matematika sering atau selalu
dipakai dalam menyelesaikan sutu permasalahan dengan gagasan dan
ide dari peserta didik.
c. Pengertian Literasi Matematika
.Literasi matematik sangat penting dimiliki oleh setiap orang
untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Menurut Abidin, dkk
(2017: 237) literasi matematika terdiri dari tiga komponen yaitu
komponen proses yang berkaitan dengan upaya memecahkan masalah,
komponen konten yang berkitan dengan materi-materi matematika
yang dipelajari, dan komponen konteks yang berkitan dengan
menggambarkan situasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Hara, Bolstad, & Jensen (2017) mendefinisikan literasi
matematika sebagai kapasitas individu untuk merumuskan,
menggunakan dan menafsirkan matematika. Merumuskan melibatkan
dan mengidentifikasi peluang untuk menggunakan matematika,
memberikan struktur matematika pada masalah yang disajikan dalam
beberapa bentuk kontekstual.
Literasi matematika merujuk beberapa pendapat di atas adalah
kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, dan
menafsirkan matematika sehingga peserta didik dapat menyelesaikan
suatu permasalan pada kehidupan sehari-harinya dalam berbagai
konteks. Hal ini termasuk penalaran matematis dan menggunakan
konsep matematika, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi fenomena.
Konteks literasi matematika memiliki penilaian dalam mengukur
tingkat literasi matematika seseorang. Penilaian literasi matematika
dilakukan terhadap tiga ospek OECD, 2016 (Yunus Abidin, 2018:
102-103) sebagai berikut:
1) Proses matematika yang mengambarkan apa yang dilakukan untuk
menghubungkan konteks masalah dengan matematika, konteks
masalah dengan pemecahan masalah, dan dengan kemampuan
yang mendasari proses tersebut.
2) Konten matematis yang ditargetkan untuk digunakan dalam item
penilaian. Pada dasarnya, konten matematis adalah materi yang
akan diukur.
3) Konteks yang menjadi tempat item penilaian berada. Soal
penilaian kemampuan literasi matematika tidaklah hanya
menggunakan satu jenis soal, tetapi berbagai jenis soal secara
eklektik. Beberapa jenis soal yang biasa digunakan adalah pilihan
ganda, esai singkat, dan esai panajang untuk soal tertentu.
Menurut PISA literasi matematik terdiri dari 6 level, dari masing-
masing level berbeda-beda kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa
dan setiap level memiliki indikator yang berbeda-beda, indikator
kemampuan literasi matematik disajikan dalam tabel 1. Adapaun yang
digunakan dalam penelitian yaitu level 1 dan level 2. Masing-masing
indikator level 1 sampai level 6 disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Indikator Kemampuan Literasi Matematik
Level Indikator
Level 1 Menjawab pertanyaan dengan konteks yang diketahui dan
semua informasi yang relevan dari pertanyaan yang jelas.
Mengumpulkan informasi dan melakukan cara-cara
penyelesaian sesuai dengan perintah yang jelas.
Level 2 Menginterpretasikan, mengenali situasi, dan menggunakan
rumus dalam menyelesaikan masalah.
Level 3 Melaksanakan prosedur dengan baik dan memilih serta
menerapkan strategi pemecahan masalah yang sederhana.
Menginterpretasikan serta merepresentasikan situasi.
Level 4 Bekerja secara efektif dengan model dalam situasi konkret
tetapi kompleks dan merepresentasikan informasi yang
berbeda serta menghubungkannya dengan situasi nyata.
Level 5 Bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks dan
memilih serta menerapkan strategi dalam memecahkan
masalah yang rumit.
Level 6 Membuat generalisasi dan menggunakan penalaran
matematik dalam menyelesaikan masalah serta
mengkomunikasikannya.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran peserta didik kelas I di SDICT Al Abidin pada saat
pandemi covid-19 dilakukan secara online. Proses pembelajarannya, guru
memanfaatkan penggunaan media online untuk mendukung kegiatan
pembelajaran berupa whatsaap, zoom, youtube, dan portal web. Kendala
tersulit dalam pelaksanaan pembelajaran online adalah pengajaran
matematika. Matematika merupakan salah satu bidang yang harus dipelajari
dalam jenjang pendidikan. Pembelajaran matematika memberikan hasil
berupa kemampuan seseorang untuk merumuskan, menerapkan, dan
menafsirkan matematika dalam berbagai situasi, termasuk kemampuan
bernalar secara matematis serta menggunakan konsep, prosedur, dan fakta
untuk mendeskripsikan, menjelaskan, atau memprediksi fenomena/peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari hal ini disebut kemampuan literasi matematika.
Namun pada proses pembelajaran, pemahaman peserta didik dalam
kemampuan literasi matematika masih ditemukannya kendala yang dihadapi
antara lain: 1) Kurangnya minat baca peserta didik, sehingga mengakibatkan
peserta didik masih kesulitan dalam menerapkan dan menafsirkan materi
matematika dalam kehidupan sehari-harinya. 2) Penalaran peserta didik
dalam soal cerita pada kehidupan sehari-hari levelnya masih secara rendah.
Berdasarkan tingkatan pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan soal
berkaitan kehidupan sehari-hari ditunjukan terdapat 80 % peserta didik yang
sudah paham dan 20 % peserta didik perlu adanya pengulangan soal untuk
menyelasaikan soal atau bahkan penurunan materi soal cerita yang dikaitkan
lebih rendah. 3) Mengukur kemampuan peserta didik pada saat pembelajaran
daring guru tidak bisa mengetahui secara lebih, karena guru hanya bisa
memberikan materi secara online dan yang lebih mengerti tentang aktivitas
peserta didik dirumah adalah orangtua. 4) Penggunaan media pembelajaran
yang dirasa kurang untuk mengoptimalkan daya tarik peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan kendala tersebut, perlu adanya media pembelajaran
untuk meningkatkan daya tarik peserta didik dalam pembelajaran
matematika. Salah satu media yang diterapkan dalam kemampuan literasi
matematika peserta didik adalah komik etnomatematika. Penggunaan komik
etnomatematika pada proses pembelajaran matematika sekolah dasar kelas I
materi operasi hitung bilangan cacah penjumlahan dan pengurangan sebagai
alternatif solusi dalam penanaman unsur kebudayaan yang terintegrasi pada
pembelajaran matematika. Media komik etnomatematika dapat membantu
pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan
operasi hitung bilangan cacah pada kehidupan sehari-harinya sehingga proses
pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Kemampuan literasi matematika tidak akan meningkat apabila minat
baca peserta didik masih rendah, sehingga mengakibatkan masih kesulitannya
peserta didik dalam menerapkan dan menafsirkan materi matematika dalam
kehidupan sehari-harinya. Peranan komik etnomatematika dalam
pembelajaran matematika berbasis budaya (etnomatematika) merupakan cara
yang dipersepsikan dalam menjadikan pembelajaran matematika lebih
bermakna dan kontekstual dengan pengaitan unsur kebudayaan. Nuansa
etnomatematika dapat diterapkan dalam meningkatkan literasi matematika
pada materi pembelajaran operasi hitung bilangan cacah. Pengaitan komik
berbasis etnomatematika pada pembelajaran akan menciptakan belajar lebih
menyenangkan dan motivasi yang baik sehingga peserta didik memiliki minat
yang besar dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan adanya
peangaitan budaya ditengah-tengah masyarakat diharapkan dapat
mempengaruhi kemampuan mereka, khususnya kemampuan literasi
matematika.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Objek Penelitian
Menurut Sugiyino (2017: 9) objek penelitian adalah kondisi
kegiatan atau permasalahan saat peneliti memasuki tempat yang akan
diteliti, sehingga peneliti akan mengkaji dan mempelajari permasalahan
tersebut.
Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah penerapan
komik etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan literasi
matematika di kelas I SDICT Al Abidin Surakarta Tahun Pelajaran
2020/2021.
F. Keabsahan Data
Menurut Sugiyono (2019: 494) menyatakan bahwa triangulasi dalam
pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, dengan demikian terdapat
triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
Triangulasi dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
1. Triangulasi sumber diperlukan untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data dari perolehan beberapa sumber.
Pemeriksaan data pada penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber
informasi meliputi: peserta didik kelas I, guru kelas I mata pelajaran
matematika, dan kepala sekolah SDICT Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 2020/ 2021. Data dari berbagai sumber tersebut akan dianalisis
dan dideskripsikan, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan untuk
selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan dua sumber data tersebut.
Kepala Sekolah
Wawancara
G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
model Miles dan Huberman (1984: 23) dalam Sugiyono (2019: 438)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai selesai,
sehingga datanya sudah jenuh. Pengumpulan data pada penelitian ini
diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Sugiyono
(2015: 337) mengatakan bahwa pengumpulan data adalah data alami yang
berisi apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri
oleh peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Aktivitas analisis data,
meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification
(Sugiyono, 2019: 438). Langkah-langkah analisis data tersebut dapat
digambarkan dengan skema sebagai berikut :
Data
Colletion
Data
Display
Data
Reduction
Conclusion:
Drawing/Verifying
Firmansyah, D., Fidriansyah, K., & Ruli, R. M. 2019. Meta Analisis : Media
Pembelajaran Komik Matematika dengan Pendekatan Realistik. Prosiding
Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika. 2(5). 1127–
1134.
Marzuki, D., Sumarna, N., Darnawati, & Ili, L. 2019. Pengaruh Pengintegrasian
Etnomatematika terhadap Kemampuanan Literasi Matematis pada Siswa
Kelas IV SDN 85 Kendari. Jurnal Wahana Kajian Pendidikan IPS. 3(2).
73–81. http://ojs.uho.ac.id/index.php/JWKP-IPS