Anda di halaman 1dari 31

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

DALAM PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA SEKOLAH DASAR


KELAS IV MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NENG YATI

NPM 165060096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
DALAM PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA SEKOLAH DASAR
KELAS IV MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Oleh
NENG YATI
NPM 165060096

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Disetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Azis Lukman Praja, M .Si Drs. H. Jaka Permana, M.M., M.Pd.
NIPY. 1510029 NIPY. 15110064

Diketahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. H. Jaka Permana, M.M., M.Pd.


NIPY. 15110064

KATA PENGANTAR

i
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
innayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul “PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS
EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS SISWA SD” Salawat dan salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabat sahabatnya.

Proposal skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.
H. Jaka Permana, M.M., M.Pd. dan Bapak Dr. Azis Lukman Praja, M.Pd. Selaku
Ketua Program Studi PGSD, para dosen dilingkungan Program Studi PGSD yang
telah memberikan bimbingan, motivasi, serta ilmu yang bermanfaat kepada
peneliti sehingga proposal ini dapat terselesaikan, juga kepada berbagai pihak
yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan pengetahuan telah
menjauhkan proposal skripsi ini dari kata sempurna. Meskipun demikian, peneliti
berharap proposal ini dapat berguna bagi peneliti pada khususnya dan dunia
pendidikan pada umumnya. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan proposal skripsi ini
kedepannya. Akhir kata, besar harapan peneliti agar proposal skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................... i


Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
Daftar Tabel ................................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................................... v
Judul .............................................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
Definisi Operasional ...................................................................................... 5
Kajian Teori ................................................................................................... 6
Metode dan Prosedur Penelitian .................................................................... 11
Subjek Penelitian ........................................................................................... 13
Instrumen Penelitian ...................................................................................... 13
Prosedur Pengolahan Data ............................................................................. 18
Jadwal Penelitian ........................................................................................... 18
Daftar Pustaka ............................................................................................... 19

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kriteria Validitas .............................................................................. 15
Tabel 2 Kriteria Realibilitas .......................................................................... 16
Tabel 3 Kriteria Daya Pembeda .................................................................... 17
Tabel 4 Kriteria Indeks Kesukaran ................................................................ 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran...................................................................... 13

v
PROPOSAL PENELITIAN

A. Judul Penelitian

Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SD.

B. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan dalam Undang Undang Sisdiknas No 23 Tahun 2003

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan itu bisa dilakukan di berbagai tempat. Salah satunya adalah di

sekolah. Sekolah merupakan sebuah tempat yang di dalamnya terdapat

guru dan siswa untuk melakukan sebuah proses pembelajaran.

Pembelajaran yang didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU

Sisdiknas No 23 Th 2003).

Pendidikan adalah suatu aspek yang penting untuk menentukan

kualitas kehidupan seseorang maupun bangsa. Kualitas pendidikan sendiri

sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam

mengelolapembelajaran. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran

yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena matematika sebagai

1
bagian dari pendidikan akademis dan merupakan ilmu dasar bagi disiplin

ilmu yang lain sekaligus sebagai sarana bagi siswa agar mampu berfikir

logis, kritis dan sistematis. Ada tiga aspek penilaian dalam matematika

yaitu: (1) pemahaman konsep; (2) penalaran dan komunikasi; (3)

pemecahan masalah (Jihad, 2012). Proses belajar mengajar ini banyak

didominasi aktivitas menghafal. Matematika bukanlah pelajaran hafalan,

untuk menguasai beberapa konsep matematika tidak cukup hanya dengan

menghafal rumus dan mengerjakan contoh soal saja, namun siswa harus

dapat menguasai konsep. Pemahaman konsep adalah pokok penting untuk

mencapai pembelajaran matematika yang bermakna dan siswa dituntut

untuk mengetahui kemampuan dasarnya terlebih dahulu.

Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting

dalam pembelajaran, karena dengan memahami konsep siswa dapat

mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep.

Pemahaman adalah kemampuan mengenal, menjelaskan, dan menarik

kesimpulan suatu situasi atau tindakan. Konsep diperoleh dari fakta,

peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berpikir abstrak, kegunaan

konsep untuk menjelaskan dan meramalkan (Sagala, 2011).

Pemahaman konsep matematika merupakan tingkat kemampuan siswa

yang paham tentang konsep matematika serta dapat menjelaskan dan menyatakan

ulang dengan bahasa sendiri konsep-konsep tersebut (Saltifa, 2012) Pemahaman

konsep yang baik sangat penting dalam pembelajaran matematika, karena

2
matematika merupakan ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola dan keteraturan

yang logis.

Fakta di lapangan berdasarkan hasil observasi terdapat beberapa

masalah yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis. Siswa tidak

menguasai konsep matematika yang akan digunakan untuk menyelesaikan

masalah. Hal ini disebabkan karena kurangnya penguasaan konsep dasar

yang berkaitan dengan materi tersebut. Selain itu, siswa tidak dapat memahami

masalah dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan tidak mampunya menggunakan

atau memanfaatkan apa yang diketahui di dalam masalah. Pengetahuan yang baik

mengenai hal-hal yang terdapat di dalam soal dapat digunakan untuk

memilih prosedur/langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan.

Pertimbangan lain yang digunakan adalah rata-rata nilai ulangan harian yang

rendah.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh (Novitasari & Leonard,

2017) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan pemahaman konsep

matematis terhadap hasil belajar matematika. Salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar matematika adalah kemampuan pemahaman konsep.

Semakin baik kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, semakin baik

hasil belajar matematika yang diperoleh. Begitu juga berlaku sebaliknya. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa pada kelas tersebut belum menguasai konsep

matematis dengan baik sehingga berakibat rendahnya nilai ulangan harian.

Dalam mengatasi hal tersebut perlu adanya jalan keluar atau solusi

yang dapat memperbaiki situasi pembelajaran Matematika di SD agar

lebih efektif sehingga siswa dapat memahami konsep pembelajaran

tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dengan menggunakan

3
pendekatan pembelajaran yang sesuai adalah dengan menerapkan

pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran

matematika.

Menurut Afsari dkk (2021) Pendekatan RME merupakan

pendekatan pembelajaran matematika yang memberikan contoh

permasalahan yang realistis dengan kehidupan nyata peserta didik

sehingga mampu mencerna materi yang diberikan oleh pendidik.

Asikin (2018) menjelaskan bahwa pendekatan RME bertujuan

untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan bermakna

bagi siswa dengan menggunakan masalah kontekstual dalam

pembelajaran di mana masalah tersebut sesuai dengan pengetahuan

dan pengalaman siswa.Berdasarkan hal itu, adapun tujuan penelitian

ini yaitu untuk mendeskripsikan proses meningkatan kemampuan siswa

dalam memahami konsep matematikadenganmenggunakan pendekatan

Realistic Mathematics Education (RME )dalam pembelajaran matematika

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang

“Penerapan Kemampuan Pemahaman konsep Pecahan Siswa Sekolah

Dasar Kelas IV Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics

Education (RME)”

C. Identifikasi Masalah

4
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran belum bervariasi karena masih didominasi

dengan metode ceramah yang berpusat pada guru sehingga

menimbulkan rasa bosan atau jenuh pada siswa.

2. Hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran matematika masih

rendah dibuktikan pada hasil ulangan harian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana skenario dan implementasi Penerapan Kemampuan

Pemahaman konsep Pecahan Siswa Sekolah Dasar Kelas IV

Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)?

2. Bagaimana respon guru dan siswa SD kelas IV terhadap Penerapan

Kemampuan Pemahaman konsep Pecahan Siswa Sekolah Dasar Kelas

IV Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education

(RME)?

3. Kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa SD kelas IV dalam

menyelesaikan tugas-tugas pecahan?

E. Tujuan Penelitian

5
1. Untuk mengetahui skenario dan implementasi Penerapan Kemampuan

Pemahaman konsep Pecahan Siswa Sekolah Dasar Kelas IV

Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

2. Untuk mengetahui respon guru dan siswa SD kelas IV terhadap

Penerapan Kemampuan Pemahaman konsep Pecahan Siswa Sekolah

Dasar Kelas IV Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics

Education (RME)

3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa SD

kelas IV dalam menyelesaikan tugas-tugas pecahan

F. Manfaat Penenlitian

1. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan untuk mengembangkan pendekatan

pembelajaran salah satunya pendekatan RME dalam pembelajaran

sebagai salah satu alternatif pilihan dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi Siswa

Dengan diterapkan pendekatan RME diharapkan siswa menjadi

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, mendapatkan pengalaman

belajar yang lebih menyenangkan dan dapat memudahkan siswa untuk

memahami pembelajaran.

3. Bagi Pembelajaran Matematika pada Umumnya

6
Dengan diterapkannya model, pendekatan ataupun metode yang

sesuai dapat memberikan pembelajaran dapat lebih dipahami dan

dapan menjadikan pembelajaran yang menyenangkan.

G. Definisi Operasional

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep adalah pemahaman konsep adalah kemampuan

siswa untuk mengerti suatu informasi yang diperolehnya baik dalam

bentuk ucapan ataupun tulisan serta dapat mengaplikasikannya

kedalam kehidupan sehari-hari. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Mampu menerangkan secara verbal mengenai informasi yang telah

didapatkan.

b. Mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara

serta mengetahu perbedaan.

c. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

2. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) adalah

pendekatan yang memberikan pemahaman bahwa pembelajaran

matematika harus dikaitan dengan kehidupan sehari-hari. dengan

langkah-langkah memahami masalah kontekstual, menjelaskan

masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontektual,

membandingkan dan mendiskusikan jawaban, menyimpulkan.

H. Kajian Teori

7
1. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep menurut Asikin (Sri Hartati, 2017) adalah

memahami sesuatu kemampuan mengerti, mengubah informasi ke

dalam bentuk yang bermakna.

Bloom (Dedy Hamdani, 2012 ) juga mengatakan pemahaman

konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti

mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk

yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu

mengaplikasikannya.

Harja (Aldi Purnama, 2018) menyatakan, “pemahaman konsep

adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan

kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun

tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benar-benar

mengerti apa yang disampaikan”.

Dari uraian teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemahaman konsep adalah kemampuan siswa untuk mengerti suatu

informasi yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan ataupun tulisan

serta dapat mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Sanjaya (Effendi, 2017) indikator pemahaman konsep

diantaranya:

a. Mampu menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah

dicapainya.

8
b. Mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara

serta mengetahui perbedaan.

c. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau

tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut.

d. Mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur;

mampu menberikan contoh dan kontra dari konsep yang dipelajari.

e. Mampu menerapkan konsep secara algoritma.

f. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.

Adapun Indikator yang menyatakan pemahaman konsep menurut

Depdiknas (Dera Agustina Priartini, 2017) antara lain adalah:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep.

b. Mengklasifikasikan objek – objek menurut sifat – sifat tertentu

(sesuai dengan konsepnya).

c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

f. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Dari beberapa uraian mengenai indikator pemahaman konsep,

maka dari itu indikator yang digunakan untuk melaksanakan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Mampu menerangkan secara verbal mengenai informasi yang telah

didapatkan.

9
b. Mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara

serta mengetahu perbedaan.

c. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

2. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

Pendidikan matematika realistis atau Realistic Mathematics

Education “RME” adalah sebuah pendekatan belajar matematika yang

menempatkan permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari

sehingga mempermudah siswa menerima materi dan memberikan

pengalaman langsung dengan pengalaman mereka sendiri. Masalah-

masalah realistis digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep

atau pengetahuan matematika formal, dimana siswa diajak bagaimana

cara berpikir menyelesaikan masalah, mencari masalah, dan

mengorganisasi pokok persoalan.

Menurut Nur’aini (Rifal Firmansyah, 2019) ”Realistic

Mathematic Education bertumpu pada kenyataan dalam kehidupan

sehari-hari sehingga materi ajar yang abstrak lebih di konkretkan

oleh guru kemudian dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa,

sehingga siswa dapat lebih paham terhadap materi”.

Desvita (Rica Wijayanti, 2019) menganggap bahwa Realistic

Mathematic Education (RME) merupakan pendekatan pembelajaran

matematika di sekolah yang bertitik tolak dari hal-hal real bagi

kehidupan siswa.

10
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Realistic

Mathematics Education (RME) adalah pendekatan yang memberikan

pemahaman bahwa pembelajaran matematika harus dikaitan dengan

kehidupan sehari-hari. dengan langkah-langkah memahami masalah

kontekstual, menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah

kontektual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban,

menyimpulkan.

Menurut Suharta (La Tesi, 2018) langkah-langkah (kegiatan) inti

dalam RME yaitu:

a. Memahami masalah kontekstual. Padatahapini, karakteristik RME

yang muncul adalah karakteristikyang pertama, yaitu

menggunakan masalah kontekstual dan karakteristik keempat yaitu

interaksi.

b. Menyelesaikan masalah kontekstual. Pada langkah ini,

karakteristik RME yang muncul adalah karakteristik kedua, yaitu

menggunakan model dan karakteristik yang keempat yaitu

interaksi.

c. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban Karakteristik RME

yang muncul pada tahap ini adalah karakteristik ketiga yaitu

penggunaan ide atau kontribusi siswa dan karaktersitik keempat,

yaitu interaksi siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan sumber belajar.

11
d. Menyimpulkan. Karakteristik RME yang muncul pada langkah

terakhir ini adalah karakteristik ketiga. yaitu penggunaan ide atau

kontribusi siswa dan karakteristik keempat yaitu interaksi.

Menurut Asmin (Tandililing, 2017) terdapat kelebihan dan kelemahan

pada pendekatan RME, sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Karena siswa membangun sendiri pengetahuannya maka siswa

tidak mudah lupa dengan pengetahuannya.

2) Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena

menggunakan realitas kehidupan, sehingga siswa tidak cepat

bosan belajar matematika.

3) Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka karena setiap

jawaban siswa ada nilainya.

4) Memupuk kerjasama dalam kelompok.

5) Melatih keberanian siswa karena harus menjelaskan

jawabannya.

6) Melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan mengemukakan

pendapat.

7) Pendidikan budi perkerti, misalnya saling kerjasama dan

menghormati teman yang sedang berbicara

b. Kelemahan

1) Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu maka

siswa masih kesulitan dalam menemukan jawabannya sendiri.

12
2) Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi siswa yang

lemah.

3) Siswa yang pandai kadang-kadang tidak sabar untuk menanti

temannya yang belum selesai.

4) Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran.

I. Kerangka Pemikiran

13
Siswa SD

Pembelajaran
Matematika

Solusi:
Kondisi:
Penerapan Pendekatan Realistic
1. Guru masih menggunakan Mathematics Education (RME)
hanya metode ceramah saja
2. Pemahaman Konsep Keunggulan:
Matematis siswa masih 1. Suasana dalam proses
rendah pembelajaran menyenangkan
3. Hasil belajar siswa pada karena menggunakan realitas
kehidupan, sehingga siswa tidak
pembelajaran matematika cepat bosan belajar matematika.
masih rendah 2. Karena siswa membangun sendiri
4. Media dan model pengetahuannya maka siswa tidak
pembelajaran kurang mudah lupa dengan
pengetahuannya.
bervariasi

Tujuan yang ingin


dicapai

Peningkatan Hasil
Belajar

Intrumen Berupa
Pretest dan Posstest

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Proses kegiatan belajar mengajar peserta didik dan pendidik

banyak menemukan masalah di lapangan. Diidentifikasi bahwa banyak

masalah belajar yang ditimbulkan baik dari segi intern siswa maupun

ekstern siswa. Dari dimensi intern siswa, masalah-masalah belajar yang

dapat muncul sebelum kegiatan belajar dapat berhubungan dengan

14
karakteristik siswa, baik berkenaan dengan minat maupun pengalaman-

pengalaman yang kurang dari diri siswa sehingga menyulitkan pendidik

untuk menyampaikan materi.

Pada segi extern siswa dapat dititik beratkan kepada pendidik.

Masalah belajar dapat terjadi sebelum kegiatan belajar, selama proses

belajar dan evaluasi hasil belajar. Selama proses belajar, masalah belajar

sering kali berkenaan dengan media ajar. Hal lain yang dapat terjadi

dikarenakan metode guru yang cenderung monoton mengakibatkan

kejenuhan siswa dalam belajar.

Mengkaji dari dimensi guru maupun dari dimensi siswa dalam hal

ini untuk menanggulangi permasalahan dalam belajar diperlukan solusinya

yaitu dengan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan realistic mathematics education. Oleh karena fenomena

ini sangat dekat dengan keseharian peneliti karena berada dalam ruang

lingkup dunia pendidikan maka peneliti ingin menguji bagaimana

penerapan pendekatan realistic mathematics education terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SD

J. Asumsi dan Hipotesis Penelitian

Diperlukan inovasi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan siswa yang berkaitan dengan masalah kehidupan nyata,

sehingga siswa tidak hanya mengetahui, tetapi juga dapat menemukan

15
suatu konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman belajar nyata.

Melihat hal tersebut, Sehingga diperlukan pendekatan pembelajaran yang

sesuai (Siregar, 2021).

Berdasarkan kerangka pemikiran dan asumsi, maka hipotesis

penelitian ini adalah :“Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan

penerapan pendekatan realistic mathematics education.”

K. Metode dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan

untuk menggambarkan upaya yang dilakukan oleh guru dalam

memperbaiki kualitas Penerapan Kemampuan Pemahaman konsep

Pecahan Siswa Sekolah Dasar Kelas IV Menggunakan Pendekatan

Realistic Mathematics Education (RME). Prosedur penelitian yang penulis

lakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Langkah–langkah persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan

penelitian ini antara lain:

a. Studi pendahuluan

Dalam studi pendahuluan, peneliti mempersiapkan untuk

menyusun proposal penelitian, menyeminarkan proposal, survei

untuk menentukan sampel penelitian dan membuat angket tentang

rendahnya variabel terikat.

16
b. Membuat RPP

Peneliti membuat dan mempersiapkan Silabus, RPP dan

perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan

diteliti.

c. Menyiapkan izin soal

Peneliti meminta persetujuan pembimbing dalam

pembuatan soal, setelah soal dapat disetujui, peneliti

mempersiapkan izin soal untuk digunakan.

d. Uji coba soal

Setelah soal dapat disetujui dan diizinkan untuk dipakai,

maka peneliti melakukan uji coba instrumen/soal.

2. Tahap palaksanaan

Kegiatan dilakukan berdasarkan pada skenario pembelajaran yang

telah direncanakan dan dirancang secara khusus agar pembelajaran

yang dilakukan mampu mengembangkan dan meningkatkan

pemahaman konsep pecahan siswa sesuai pokok bahasan yang telah

ditentukan dan disepakati untuk dikaji dengan pendekatan Pendekatan

realistic mathematics education. Dalam tahapan penelitian di atas,

peneliti membagi kedalam langkah-langkah penelitian, yaitu:

a. Siswa diberi materi pembelajaran mengenai pokok bahasan yang

akan dipelajari, memberi perlakuan khusus

17
b. Setelah siswa mendapatkan materi pembelajaran, sesuai dengan

skenario, pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan

pendekatan realistic mathematics education.

c. Setelah proses pembelajaran selesai, maka dilakukan evaluasi

berupa pemberian tes tertulis kepada siswa untuk mengukur

pemahaman konsep pecahan siswa sesuai dengan pokok bahasan.

d. Kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui prestasi

belajar siswa melalui pendekatan realistic mathematics education.

3. Tahap Evaluasi

Setelah penelitian ini dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah

menganalisis data tes dan menyusun kesimpulan hasil penelitian.

L. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Kelas IV di ........

yang berjumlah ...... orang, dengan jumlah siswa laki-laki .... dan .... orang

siswa perempuan.

M. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa:

1. Tes Tertulis

Pengembangan tes tertulis ini dimaksudkan untuk menggali informasi

tentang kemajuan atau pencapaian beberapa komponen pemahaman

konsep pecahan siswa selama proses pembelajaran.

18
2. Observasi

Lembar observasi dipakai sebagai alat untuk mengukur keterlaksanaan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses

penelitian dengan penerapan pendekatan realistic mathematics

education. Lembar observasi tersebut dalam bentuk catatan

pengamatan terhadap seluruh aktivitas belajar dan aktualisasi

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses

pembelajaran.

3. Angket

Angket yang digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa

mengenai pembelajaran yang menggunakan pendekatan realistic

mathematics education.

Dalam melakukan uji coba instrumen, terdapat beberapa kegiatan yang

harus dilakukan, yaitu melihat validitas instrumen, melihat reliabilitas

instrumen, melihat tingkat kesukaran instrumen, dan melihat daya

pembeda instrumen.

a. Validitas

Rumus Validitas nenurut Sugiyono (2009) sebagai berikut

n ∑XiYi – ( ∑Xi ) ( ∑Yi )


r =
√ (n ∑Xi² - ( ∑Xi ) ²) (n ∑Yi ² - ( ∑Yi)²)

Keterangan
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
∑X : Jumlah variabel X
∑Y : Jumlah varibel Y

19
Xi : Nilai data ke-i untuk kelompok varibel X
Yi : Nilai data ke-i untuk kelompok varibel Y

Kategori validitas instrumen yang mengacu pada pengklasifikasian


validitas yang dikemukakan oleh Guilford yaitu:
Tabel 1
Kriteria validitas

Koefisien Korelasi Kriteria


0,80 <r 1,00 validitas sangat tinggi (sangat
baik)
0,60 <r 0,80 validitas tinggi (baik)
0,40 <r 0,60 validitas sedang (cukup)
0,20 <r 0,40 validitas rendah (kurang)
0,00 <r 0,20 validitas sangat rendah (jelek)
r 0,00 Tidak VAlid

Instrumen valid, apabila r-hitung = r-tabel  dan Instrumen tidak valid,

apabila r-hitung < r-tabel.

b. Reliabilitas

Rumus mencari Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach, Sudjana,

(1996,) sebagai berikut:

n ∑Xi² - (∑Xi)²
σ² =
n (n - 1)

Keterangan
σ² : Varians butir
n : Jumlah peserta uji coba (sampel)
xi : Skor butir

20
Tabel 2
Kriteria Realibilitas

Pengklasifikasian Kriteria
0,80 <r 1,00 realibilitas sangat tinggi (sangat baik)
0,60 <r 0,80 reliabilitas tinggi (baik)
0,40 <r 0,60 reliabilitas sedang (cukup)
0,20 <r 0,40 reliabilitas rendah (kurang)
0,00 <r 0,20 reliabilitas sangat rendah (jelek)
-1,00 <r 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)

c. Daya Pembeda

Rumus daya pembeda menurut Arikunto (2013) yaitu

D = PA – PB

BA BB
PA = dan PB =
JA JB

Keterangan

D : indeks diskriminasi satu butir soal

PA : proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir

soal yang diolah

PB : proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar

butir soal yang diolah

BA : banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar

butir soal yang diolah

BB : banyaknya kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar

butir Soal yang diolah

21
JA : jumlah kelompok atas

JB : jumlah kelompok bawah

Tabel 3
Kriteria Daya Pembeda

Nilai Interpretasi
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Bertanda negative Buruk Sekali

d. Indeks Kesukaran

Menurut Arikunto (2013, hlm. 222). Perhitungan tingkat kesukaran

soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal.

Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang maka dapat

dikatakan bahwa soal tersebut baik. Rumus yang digunakan yaitu:

b
P= js

Keterangan

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Js = jumlah sampel

Tabel 4
Kriteria Indeks Kesukaran

Nilai Interpretasi
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah

22
N. Prosedur Pengolahan Data

Seluruh data dalam penelitian ini dilakukan secara analisis

kualitatif dari hasil pelaksanaan observasi, pengisian angket dan tes tulis

yang diambil kesimpulan presentasi dan diolah dengan menggunakan

Microsoft excel untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemahaman

konsep pecahan IV serta deskripsi implementasi pembelajaran dengan

menggunakan Pendekatan realistic mathematics education.

O. Jadwal Penelitian

Bulan
Kegitan
Agus Septem Okto Novem desem Jan feb mar
Penyusunan

proposal

Penyusunan
skenario

pembelajaran dan
Instrumen penelitian

Ujicoba instrumen

penelitian
Penelitian di
√ √ √
lapangan

Pengolahan data √ √

Penulisan Bab I-III √ √

Penulisan Bab IV-V √ √ √

23
DAFTAR PUSTAKA

Afsari, S., Safitri, I., Harahap, S. K., & Munthe, L.S. (2021). Systematic
Literature Review: Efektivitas Pendekatan PendidikanMatematika
Realistik pada PembelajaranMatematika. Indonesian Journal ofIntellectual
Publication,1(3), 189-197

Asikin, M. (2018). Komunikasi Matematika dalam RME.Yogyakarta:Universitas


Sanata.

Aldi Purnama, Y. S. (2018). Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar


Segitiga Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education Di Kelas II
SD . Indonesian Journal Of Primary Education, 82.

Dedy Hamdani, E. K. ( 2012 ). Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Dengan


Menggunakan Alat Peraga Terhadap Pemahaman Konsep Cahaya Kelas
Viii Di Smp Negeri 7 Kota Bengkulu . Jurnal Exacta, 82.

Dera Agustina Priartini, A. H. (2017). Penerapan Model Konstruktivisme Untuk


Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Peserta Didik Sd .
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 28.

Effendi, K. N. (2017). Pemahaman Konsep Siswa Kelas Viii Pada Materi Kubus
Dan Balok . Pasundan Journal Of Research In Mathematics Learning And
Education, 88.

Jihad, A. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Jihad, A.


(2012)

La Tesi, L. M. (2018). Pengaruh Pendekatan Open Ended Dan Pendekatan


Realistic Mathematics Education Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (. Jurnal
Pendidikan Matematika, 104.

Novitasari, L., & Leonard. (2017). Pengaruh Kemampuan Pemahaman Konsep


Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika. Prosiding Diskusi Panel
Nasional Pendidikan Matematika. Fakultas Teknik, Matematika, dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI

Rica Wijayanti, D. H. (2019). Efektivitas Penggunaan Pendekatan Pembelajaran


Realistic Mathematic Education (Rme) Dengan Berbantuan Media

24
Pembelajaran Aplikasi Kahoot . Sigma, 2.

Rifal Firmansyah, S. H. (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif


Matematika Melalui Model RME (Realistic Mathematics Education) Di
Kelas IV Sekolah Dasar. EDUCARE , 44.

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Saltifa, P. (2012). Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam


Memahami Konsep Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1)

Sri Hartati, I. A. (2017). Pengaruh Kemampuan Pemahaman Konsep,


Kemampuan Komunikasi Dan Koneksi Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah . Jurnal Pendidikan Matematika, 42.

Takaria, J. (2017). Pemahaman Konsep Volume Bangun Ruang Melalui Hukum


Kekekalan Isi. Jurnal Pedagogika Dan Dinamika Pendidikan .

25

Anda mungkin juga menyukai