PROPOSAL TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Masyarakat
Oleh :
Jihan Shavira Nurislam
22105011
Program Studi Magister Pendidikan Masyarakat
Segala Puji bagi Allah SWT atas Rahmat, Nikmat dan Taufiknya, sehingga
Kelas VI SD Suriani Dwi Marga”. Proposal ini diajukan sebagai bagian dari tugas
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
1. Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Maka dari itu, penulis menerima kritik dan saran yang akan sangat membantu agar
Penulis
A. Judul ......................................................................................................................................
artinya kegiatan kependidikan yang dilakukan harus didahului oleh suatu kegiatan
serta mekanisme dan alat tertentu untuk menunjang kelancaran prosedur yang
yang ada di Indonesia antara lain Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar,
secara berurutan, karena sifat dari jengjang Pendidikan adalah saling berkaitan
satu sama lain. Salah satu jenis Pendidikan dasar yang ada yaitu sekolah dasar
manusia yang berkualitas, memiliki pandangan luas dan maju untuk mencapai
kelas maupun di luar kelas, kegiatan yang ada di luar kelas berupa kegiatan yang
dasar siswa untuk terjun ke dalam masyarakat. Salah satu Pendidikan yang dapat
sekolah.
1
2
yang pada umumnya dilaksanakan di luar jam pelajaran dan kegiatan ini bertujuan
agar siswa lebih memperdalam minat bakat pada siswa. Karena selain minat
berada di luar kelas atau kegiatan yang sifatnya berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang ada di
pramuka secara lebih cepat karena siswa dapat memperoleh pembelajaran secara
dijadikan sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi
(RRPJN) Tahun 2005-2025. Salah satu bentuk Pendidikan karakter yang perlu
segera ditanamkan pada anak usia sekolah dasar adalah Pendidikan karakter
mandiri. Karakter yang saat ini dianggap lemah yaitu karakter kemandirian,
dilihat dari banyaknya individu yang masih sering tergantung dengan orang lain
terkait permasalahan hidupnya contohnya dalam belajar, banyak anak yang belum
sudah langka di negeri Indonesia, banyak dijumpai permasalahan yang terjadi dan
dialami oleh banyak orang. Lima indikator mandiri menurut Kemendikbud, yaitu
3
kerja keras, kreatif, disiplin, berani, dan pembelajar. Sehingga dengan karakter
bangsa.Anak usia sekolah dasar merupakan anak yang sedang berkembang dan
merupakan masa yang tepat untuk menanamkan karakter mandiri yang baik.
dan memanfaatkan waktu luang dengan baik adalah bentuk Pendidikan karakter
mandiri yang perlu tertanam pada diri anak di usia sekolah dasar.
ekstrakulikuler yang menunjang. Dari latar belakang tersebut, maka penulis akan
C. Rumusan Masalah
karakter mandiri pada siswa kelas VI SD Suriani Dwi Marga Kota Bandung?
a. Proses pelaksanaannya
Kota Bandung
D. Tujuan Penelitian
a. Proses pelaksanaannya
Kota Bandung
E. Manfaat Penelitian
bagi :
ekstrakulikuler pramuka.
5
sesuai dengan tujuan dan dapat diaplikasikan langsung oleh siswa sekolah
F. Definisi Operasional
1. Kegiatan Ekstrakulikuler
dan bakat sesuai dengan kebutuhan siswa yang dilakukan ketika di luar jam
yaitu:
wadah untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi serta minat
bakatnya yang mereka miliki, melalui kegiatan yang diadakan diluar jam
pembelajaran.
tujuan dari kegiatan ekstrakulikuler menurut Oteng Sutisna dalam (Utomo, 2015)
dibagi menjadi tiga, yaitu bersifat sosial dan sivic serta etis.
kesejahteraan diri
siswa dan memberikan dampak yang baik pada siswa. Di sekolah terdapat banyak
ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan yang
diminati siswa. Ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa di sekolah antara
harus diikuti oleh semua peserta didik dan diatur dalam peraturan menteri
merupakan salah satu ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik. Sedangkan, yang termasuk dalam ekstrakurikuler pilihan atau tidak wajib
siswa mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Peraturan Menteri
kepramukaan ialah sebuah proses belajar yang dilakukan di alam ternuka dalam
terarah, teratur dan juga sangat menantang untuk dilakukan. Pendidikan dan
(Praja Muda Karana) yang dapat diartikan sebagai kaum muda yang suka
tentang Nilai Kepramukaan pada pasal 7 yaitu mencakup (Munas, 2014) : (1)
Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (2) Kecintaan pada alam
dan sesama manusia (3) Kecintaan pada tanah air dan bangsa (4) Kedisiplinan,
keberanian, dan kesetiaan (5) Tolong menolong (6) Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya (7) Jernih dalam berpikir , berkata dan berbuat (8) Hemat, cermat dan
bersahaja (9) Rajin, terampil dan gembira (10) Patuh dan suka bermusyawarah
membentuk karakter mandiri dari siswa, dan meningkatkan resilensi siswa. Antara
1. Tali temali
3. Pionering
4. Sandi-sandi
6. Baris berbaris
kegiatan yang harus diikuti pada setiap pertemuan. Siswa tidak hanya
mendapatkan materi saja akan tetapi juga menerapkan materi yan telah diperoleh
didalam kelas tapi, dilakukan di luar ruangan. Sehingga siswa tidak merasa bosan
tinggi nilai – nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani. 2)
Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna,
atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama dan
alam lingkungan.
3. Karakter Mandiri
Mandiri adalah suatu keadaan dimana individu dapat bertingkah laku sesuai
lakunya (Nazariah & Andrian, 2018). Mandiri juga dapat dimaknai sebagai sikap
sendiri dengan baik, dapat memenuhi kebutuhan serta melakukan segala sesuatu
dapat pula dikatakan sebagai ciri-ciri dari suatu sikap. Hal ini diperlukan untuk
peserta didik. Berikut ciri-ciri kemandirian menurut Parker & Mahmud dalam
(Nazariah & Andrian, 2018) peserta didik memiliki sikap: 1) tanggung jawab, 2)
pribadi.
G. Kajian Teoritis
1. Ekstrakulikuler Pramuka
Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana yang berarti orang
suatu sistem pembinaan generasi muda dengan maksud dan tujuan untuk
membentuk watak, akhlak dan budi pekerti luhur yang dilakukan melalui kegiatan
Menurut (Aqib & Sujak, 2011) “Pramuka adalah proses pendidikan di luar
pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah warga negara indonesia wajib
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah warga negara indonesia
yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan satya pramuka dan
darma pramuka.
adalah :
13
dan akhlak mulia dilakukan melalui kegiatan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan bernegara, pengamalan moral
2. Karakter Mandiri
Mandiri dalam kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan dapat berdiri
sendiri atau tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan kemandirian adalah hal
bertanggung jawab atas keputusan itu. Kemandirian juga terkait dengan sikap
14
percaya terhadap kemampuan diri sendiri, siap bersaing, bermental juara, dan
Satu dari sekian karakter yang perlu dimiliki setiap anak adalah karakter
mandiri, sesuai dengan penelitian (Ariah, 2015) bahwa karakter yang saat ini
dianggap lemah yaitu karakter kemandirian, dilihat dari banyaknya individu yang
contohnya dalam belajar, banyak anak yang belum bisa mandiri dalam
individu yang unggul dan dapat memajukan bangsa. Seturut dengan pendapat
diartikan sebagai suatu kondisi tidak bergantung terhadap orang lain dalam
menentukan keputuan dan adanya sikap percaya diri. Mandiri merupakan sikap
terjadi dan dialami oleh banyak orang. Lima indikator mandiri menurut
solutif atau mampu mengambil keputusan, dan bertanggung jawab (E.D, 2017)
setiap individu. Menurut pendapat Brewer dalam (Silawati & Yeningsih, 2021)
bahwa kemandirian anak memiliki indikator antara lain pembiasaan yang terdiri
dari kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul,
15
mau berbagi, dan dapat mengendalikan emosi. Sesuai dengan Peraturan Presiden
yaitu anak akan mampu belajar secara mandiri, tidak mudah bergantung dengan
orang lain, percaya akan kemampuan dirinya. Hal ini disebabkan saat berada di
lingkup sekolah maka siswa sudah sering atau akan dihadapkan pada
permasalahan yang mengajak siswa untuk hidup secara mandiri. Sejalan dengan
sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena mandiri dalam proses belajar
membentuk watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar
hidupnya tidak bergantung pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap
kepramukaan ialah sebuah proses belajar yang dilakukan di alam ternuka dalam
terarah, teratur dan juga sangat menantang untuk dilakukan. Pendidikan dan
Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk
watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak
pada siswa.
tahap pertama kuantitatif selanjutnya kualitatif. Metode ini di pilih sesuai dengan
outcomes dan proses yang melibatkan penggabungan data kualitatif dan kuantitatif
Dwi Marga Kota Bandung dengan menggunakan Mix Method the exploratory
sequential design. Desain ini digunakan karena melihat dari permasalahan yang
design :
I. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas VI SD yang berlokasi di
SD Suriani Dwi Marga Kota Bandung dengan jumlah 73 orang siswa. Subjek
18
J. Instrumen Penelitian
1. Nontes
siswa kelas VI SD
2. Tes
siswa
19
K. Prosedur Penelitian
exploratory design.
1. Merumuskan masalah
siswa kelas VI SD
4. Menguji hipotesis
ekstrakulikuler pramuka
Data dalam penelitian ini diolah berdasarkan jenis data yang terkumpul.
Data kuantitatif berupa hasil tes untuk mengukur efektivitas peran ekstrakulikuler
Sementara itu, data kualitatif berupa hasil observasi dan wawancara untuk
menjawab proses penerapan dan kendala yang dihadapi oleh pembina pramuka
data kualitatif dilakukan secara sistematis melalui penjabaran kategori dan sintesis
data.
M. Jadwal Penelitian
Bulan ke
Kegiatan 1 2 3 4 5 6
hipotesis)
kuantitatif
kualitatif
N. Daftar Pustaka
https://money.kompas.com/read/2017/02/11/182714126/pemerintah.terus.m
otivasi.pemuda.untuk.jadi.wirausahawan
Kemendikbud. (2020, Februari 1). Slide share. Retrieved Oktober 20, 2022, from
https://www.slideshare.net/gilangaarideviant/permen-nomor-63-tahun-2014-
ttg-kepramukaan
Khairi. (2016). Pengembangan Media Komik Berbasis Karakter untuk Siswa
Sekolah Dasar. Jrnal PPKN dan Hukum, 1 No.11, 98-110.
Marsiyah. (2020). Implementasi Pembentukan Karakter Kemandirian Siswa
melalui Pembelajaran Kewirausahaan. Jurnal Dinamika Pendidikan, 3
No.13, 352-360.
Mumpuni, & Hanifi. (2013). Penyuluhan Motivasi Kewirausahaan untuk Para
Remaja. Jurnal Iovasi dan Kewirausahaan, 2, 144 .
Munas. (2014). Anngaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga . Semarang:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Nasution. (2018). Membangun Kemandirian Siswa melalui Pendidikan Karakter.
Jurnal UNSU, 2.
Nazariah, & Andrian. (2018). Pendekatan Kemandirian Belajar Terhadap
Kecemasan pada Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembelajaran, 5.
Noor. (2012). The Hidden Curiculum. Yogyakarta: Insan Madani.
Pramuka, K. G. (2011). Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar KMD . Jakarta:
Pusdiklatcab Ponorogo.
Prasetyo. (2014). Pengembangan Model Latihan Shooting pada Peserta
Ekstrakulikuler Futsal di SMP PGRI 1 Tajinan Kabupatan Malang.
Respository.um.ac.id.
Purnomo. (2017, Januari 12). Efektivitas Pelatihan Kewirausahaan dalam
Meningkatkan Pengetahuan dan Motivasi Berwirausaha pada Penyandang
Tunarungu. Manajemen dan Bisnis, 1 No. 1(2549-3604), 23.
Rahmayani. (2019). Hubungan antara Karakter mandiri belajar dengan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Edutama, 2 No. 6, 87-94.
Silawati, & Yeningsih, T. K. (2021). Pengembangan Media Activity Book untuk
Meningkatkan Nilai Karakter Mandiri Anak Usia Dini Sirawati. Jurnal
Paud, 1 No.6.
Utomo, J. (2015). Pelaksanaan Ekstrakulikuler Pramuka di SD Negeri IV Water.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
23