Anda di halaman 1dari 26

EFEKTIVITAS PERAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM

MENUMBUHKAN KARAKTER KEMANDIRIAN PADA SISWA KELAS


VI SD SURIANI DWI MARGA KOTA BANDUNG

PROPOSAL TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Masyarakat

Oleh :
Jihan Shavira Nurislam
22105011
Program Studi Magister Pendidikan Masyarakat

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI


CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT atas Rahmat, Nikmat dan Taufiknya, sehingga

dapat diselesaikannya proposal tesis yang berjudul “Efektivitas Peran

Ekstrakulikuler Pramuka dalam Upaya Menumbuhkan Karakter Mandiri Siswa

Kelas VI SD Suriani Dwi Marga”. Proposal ini diajukan sebagai bagian dari tugas

dalam rangka menyelesaikan studi di Program Magister Pendidikan Masyarakat di

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi Kota Cimahi.

Dalam penyelesaian proposal tesis ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima

kasih setulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah

metodologi penelitian pendidikan masyarakat yang telah membantu

penulis dalam memberikan ide, saran dan kritiknya

2. Dr. Nandang Rukanda, M.Pd selaku dosen pengampu II mata kuliah

metodologi penelitian pendidikan masyarakat yang telah membantu

penulis dalam memberikan ide, saran dan kritiknya

Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan.

Maka dari itu, penulis menerima kritik dan saran yang akan sangat membantu agar

proposal tesis ini dapat menjadi lebih baik.

Bandung, 9 November 2022

Penulis

Jihan Shavira Nurislam


DAFTAR ISI

A. Judul ......................................................................................................................................

B. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................

C. Rumusan Masalah ................................................................................................................

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................................

E. Manfaat Penelitian ................................................................................................................

F. Definisi Operasional .............................................................................................................

G. Kajian Teoritis ....................................................................................................................

H. Metode Dan Desain Penelitian ...........................................................................................

I. Subjek Penelitian ................................................................................................................

J. Instrumen Penelitian ...........................................................................................................

K. Prosedur Penelitian .............................................................................................................

L. Prosedur Pengolahan Data .................................................................................................

M. Jadwal Penelitian ................................................................................................................

N. Daftar Pustaka ....................................................................................................................


A. Judul

Efektivitas Peran Ekstrakulikuler Pramuka dalam Meningkatkan Karakter

Kemandirian Pada Siswa Kelas VI SD Suriani Dwi Marga Kota Bandung

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar. Usaha sadar

artinya kegiatan kependidikan yang dilakukan harus didahului oleh suatu kegiatan

perencanan yang matang, sistematis dan terarah dengan menggunakan prosedur

serta mekanisme dan alat tertentu untuk menunjang kelancaran prosedur yang

dilakukan. Pendidikan ditempuh melalui beberapa jenjang. Jenjang Pendidikan

yang ada di Indonesia antara lain Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan Pendidikan tinggi. Jenjang Pendidikan harus dilalui

secara berurutan, karena sifat dari jengjang Pendidikan adalah saling berkaitan

satu sama lain. Salah satu jenis Pendidikan dasar yang ada yaitu sekolah dasar

(SD), Sekolah dasar (SD) normalnya ditempuh dalam waktu 6 tahun.

Pada Pendidikan sekolah dasar harus mampu menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas, memiliki pandangan luas dan maju untuk mencapai

cita-cita yang diinginkan. Pendidikan di sekolah sendiri dilaksanakan di dalam

kelas maupun di luar kelas, kegiatan yang ada di luar kelas berupa kegiatan yang

dapat mengembangkan kepribadian siswa yang nantiya sebagai bekal kemampuan

dasar siswa untuk terjun ke dalam masyarakat. Salah satu Pendidikan yang dapat

membentuk kepribadian siswa adalah melalui kegiatan ekstrakulikuler yang ada di

sekolah.

1
2

Kegiatan ekstrakulikuler merupakan sebuah kegiatan tambahan di sekolah

yang pada umumnya dilaksanakan di luar jam pelajaran dan kegiatan ini bertujuan

agar siswa lebih memperdalam minat bakat pada siswa. Karena selain minat

bakat, kegiatan ekstrakulikuler ini lebih diarahkan untuk membentuk karakter

anak. Terdapat beberapa kegiatan ekstrakulikuker seperti kegiatan Pasukan Kibar

Bendera (PASKIBRA) dan pramuka. Salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang

mampu membentuk karakter siswa yaitu dengan melalui kegiatan pramuka.

Kegiatan ekstrakulikuler pramuka bersifat menyenangkan karena kegiatan ini

berada di luar kelas atau kegiatan yang sifatnya berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang ada di

pramuka secara lebih cepat karena siswa dapat memperoleh pembelajaran secara

nyata, dalam kegiatan pramuka juga membentuk karakter kemandirian.

Pendidikan karakter (character education) merupakan Pendidikan yang

dijadikan sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi

pembanguan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RRPJN) Tahun 2005-2025. Salah satu bentuk Pendidikan karakter yang perlu

segera ditanamkan pada anak usia sekolah dasar adalah Pendidikan karakter

mandiri. Karakter yang saat ini dianggap lemah yaitu karakter kemandirian,

dilihat dari banyaknya individu yang masih sering tergantung dengan orang lain

terkait permasalahan hidupnya contohnya dalam belajar, banyak anak yang belum

bisa mandiri dalam mengerjakan kewajibannya. Mandiri merupakan sikap yang

sudah langka di negeri Indonesia, banyak dijumpai permasalahan yang terjadi dan

dialami oleh banyak orang. Lima indikator mandiri menurut Kemendikbud, yaitu
3

kerja keras, kreatif, disiplin, berani, dan pembelajar. Sehingga dengan karakter

tersebut akan menciptakan individu yang unggul dan dapat memajukan

bangsa.Anak usia sekolah dasar merupakan anak yang sedang berkembang dan

merupakan masa yang tepat untuk menanamkan karakter mandiri yang baik.

Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang

dimilikinya, menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari, pantang menyerah, tanggung jawab, percaya diri,

dan memanfaatkan waktu luang dengan baik adalah bentuk Pendidikan karakter

mandiri yang perlu tertanam pada diri anak di usia sekolah dasar.

Melihat dari permasalahan tersebut maka untuk menumbuhkan karakter

mandiri pada siswa sekolah dasar perlu diadakannya sebuah penerapan

ekstrakulikuler yang menunjang. Dari latar belakang tersebut, maka penulis akan

melaksanakan penelitian yang berjudul efektivitas peran ekstrakulikuler pramuka

dalam meningkatkan karakter kemandirian pada siswa kelas VI SD Suriani Dwi

Marga Kota Bandung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana peran ekstrakulikuler pramuka dalam upaya menumbuhkan

karakter mandiri pada siswa kelas VI SD Suriani Dwi Marga Kota Bandung?

2. Kendala apa yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler

pramuka dalam upaya menumbuhkan karakter mandiri siswa kelas VI di SD

Suriani Dwi Marga Kota Bandung?


4

3. Bagaimana efektivitas peran ekstrakulikuler pramuka pada siswa dilihat dari :

a. Proses pelaksanaannya

b. Pencapaian hasil peran kegiatan ekstrakulikuler pramuka dalam

menumbuhkan karakter mandiri pada siswa kelas VI SD Suriani Dwi Marga

Kota Bandung

D. Tujuan Penelitian

1. Peran ekstrakulikuler pramuka dalam upaya menumbuhkan karakter mandiri

pada siswa kelas VI SD Suriani Dwi Marga Kota Bandung

2. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler pramuka

dalam upaya menumbuhkan karakter mandiri siswa kelas VI di SD Suriani

Dwi Marga Kota Bandung

3. Efektivitas peran ekstrakulikuler pramuka pada siswa dilihat dari :

a. Proses pelaksanaannya

b. Pencapaian hasil peran kegiatan ekstrakulikuler pramuka dalam

menumbuhkan karakter mandiri pada siswa kelas VI SD Suriani Dwi Marga

Kota Bandung

E. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

bagi :

1. Bagi peneliti, diharapakan dengan dilakukan penelitian ini dapat menambah

pengalaman, wawasan keilmuan dan pengetahuan dalam bidang Pendidikan

karakter khususnya dalam menumbuhkan karakter mandiri melalui

ekstrakulikuler pramuka.
5

2. Instruktur, diharapkan dengan adanya kegiatan ini penyampaian materi dapat

sesuai dengan tujuan dan dapat diaplikasikan langsung oleh siswa sekolah

dasar dengan baik

3. Siswa, diharapkan dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler pramuka ini

mampu menumbuhkan karakter kemandirian pada siswa.

F. Definisi Operasional

1. Kegiatan Ekstrakulikuler

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakulikuler

Ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengasah minat

dan bakat sesuai dengan kebutuhan siswa yang dilakukan ketika di luar jam

pembelajaran. Kegiatan ini secara khusus dilaksanakan dengan pendampingan

oleh tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan dalam bidang

ekstrakulikuler yang di ampu di sekolah.

(Prasetyo, 2014) mengungkapkan bahwa ekstrakulikuler merupakan kegiatan

yang dilaksanakan di luar jam pelajaran dan pelaksanaannya bertujuan untuk

memperluas wawasan tentang pengetahuan serta kemampuan yang pernah

dipelajari. Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah memiliki 2 tujuan

yaitu:

1) Dengan tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan aspek

afektif, kognitif, dan juga psikomotorik.

2) Kegiatan ekstrakulikuler membantu peserta didik dalam mengembangkan

bakat minat dalam upaya pembinaan pribadi dan karakter mereka.


6

Sejalan dengan (Noor, 2012) kegiatan ekstrakulikuler merupakan suatu

wadah untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi serta minat

bakatnya yang mereka miliki, melalui kegiatan yang diadakan diluar jam

pembelajaran.

Kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di sekolah memiliki manfaat

untuk pembentukan sikap dan kepribadian siswa dalam pembelajaran. Adapun

tujuan dari kegiatan ekstrakulikuler menurut Oteng Sutisna dalam (Utomo, 2015)

dibagi menjadi tiga, yaitu bersifat sosial dan sivic serta etis.

Tujuan yang bersifat individual antara lain:

1). Menggunakan waktu dengan baik dan benar

2). Mengembangkan kepribadian sesuai dengan kemampuannya

3). Memperkaya kepribadian

4). Merealisasikan diri untuk maksud dan tujuan yang positif

5). Mengembangkan inisiatif serta mampu bertanggung jawab

6). Belajar memimpin dan turut aktif pada saat pertemuan-pertemuan

7). Menyediakan kesempatan bagi diri sendiri untuk berintropeksi

Tujuan yang bersifat sosial antar lain :

1) memberikan rekreasi mental dan fisik yang sehat

2) memperoleh pengalaman pada saat bekerja

3) mengembangkan tanggung jawab yang demokratis pada kelompok

4) belajar mempraktekkan hubungan dengan orang lain yang baik

5) memahami proses dalam berkelompok

6) menerapkan hubungan antara guru dengan murid yang baik


7

7) menyediakan kesempatan berpartisipasi untuk guru dan murid

8) meningkatkan hubungan sosial yang baik

Tujuan yang bersifat sivic dan etis adalah :

1) Menjalin hubungan persaudaraan antara peserta didik tanpa membedakan

suku,agama,status ekonomi dan daerah asal

2) Membangun minat dan semangat pada program sekolah

3) Menyediakan sarana bagi siswa agar dapat menyumbang pada

kesejahteraan diri

b. Jenis Kegiatan Ekstrakulikuler

Sebagai organisasi yang mendukung minat dan bakat siswa di sekolah,

ekstrakulikuler menyelenggarakan jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan

siswa dan memberikan dampak yang baik pada siswa. Di sekolah terdapat banyak

ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan yang

diminati siswa. Ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa di sekolah antara

lain Pramuka dan PASKIBRA.

Esktrakurikuler juga dibagi menjadi 2 jenis yaitu ekstrakurikuler wajib dan

ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan ekstrakurikuler yang

harus diikuti oleh semua peserta didik dan diatur dalam peraturan menteri

pendidikan dan kebudayaan yang menyebutkan bahwa ekstrakurikuler Pramuka

merupakan salah satu ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta

didik. Sedangkan, yang termasuk dalam ekstrakurikuler pilihan atau tidak wajib

yaitu, Pasukan Kibar Bendera (PASKIBRA).


8

2. Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka

a. Pengertian Ekstrakulikuler Pramuka

Ekstrakurikuler pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib yang diikuti oleh

siswa mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang

Pendikan kePramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 2 yang berbunyi :

“(1) Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler

wajib pada pendidikan dasar dan menengah.

(2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang

harus diikuti oleh seluruh peserta didik;”

Gerakan pramuka merupakan sebuah nama organisasi yang menggunakan

prinsip dasar kepramukaan dan juga metode pendidikan kepramukaan. Pendidikan

kepramukaan ialah sebuah proses belajar yang dilakukan di alam ternuka dalam

berbagai bentuk kegiatan yang dikemas secara menarik, menyenangkan, sehat,

terarah, teratur dan juga sangat menantang untuk dilakukan. Pendidikan dan

penerapan berdasar pada prinsip kepramukaan dan metode pendidikan

kepramukaan memiliki sasaran akhir yaitu terbentuknya kepribadian, watak,

akhlak mulia dan memiliki kecakapan hidup (Pramuka, 2011).

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(Kemendikbud, 2020) Tentang Kepramukaan, Pramuka merupakan singkatan dari


9

(Praja Muda Karana) yang dapat diartikan sebagai kaum muda yang suka

berkarya. (Utomo, 2015) menjelaskan Pramuka memiliki tujuan agar siswa

mempunyai karakter dan watak yang baik. Ekstrakulikuler pramuka juga

memberikan dampak positif bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) gerakan

kepramukaan BAB IV tentang Pendidikan Kepramukaan juga menjelaskan

tentang Nilai Kepramukaan pada pasal 7 yaitu mencakup (Munas, 2014) : (1)

Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (2) Kecintaan pada alam

dan sesama manusia (3) Kecintaan pada tanah air dan bangsa (4) Kedisiplinan,

keberanian, dan kesetiaan (5) Tolong menolong (6) Bertanggung jawab dan dapat

dipercaya (7) Jernih dalam berpikir , berkata dan berbuat (8) Hemat, cermat dan

bersahaja (9) Rajin, terampil dan gembira (10) Patuh dan suka bermusyawarah

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler

merupakan kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan pada saat diluar

pembelajaran efektif di sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang memiliki

tujuan untuk membangun karakter kemandirian dan resilensi pada siswa.

b. Macam – macam Kegiatan Kepramukaan

Pramuka memiliki macam – macam kegiatan yang diharapkan siswa dapat

mengikuti berbagai ketrampilan dan pengetahuan yang dapat membentuk watak

siswa. (Kemendikbud, 2020) Tentang Kepramukaan menyebutkan berbagai

macam – macam kegiatan keterampilan dalam kepramukaan yang dapat

membentuk karakter mandiri dari siswa, dan meningkatkan resilensi siswa. Antara

lain sebagai berikut :


10

1. Tali temali

2. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)

3. Pionering

4. Sandi-sandi

5. Penjelajahan dengan tanda jejak

6. Baris berbaris

Berdasarkan kegiatan dan materi siswa, siswa mendapatkan materi dan

kegiatan yang harus diikuti pada setiap pertemuan. Siswa tidak hanya

mendapatkan materi saja akan tetapi juga menerapkan materi yan telah diperoleh

atau prakte. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut tidak selalu dilakukan

didalam kelas tapi, dilakukan di luar ruangan. Sehingga siswa tidak merasa bosan

dan dapat menyerap materi yang telah dajarkan dengan baik.

c. Tujuan Kegiatan Ekstraulikuler Pramuka

Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka itu sendiri menurut Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013

Tentang Implementasi Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa tujuan kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikan sebagai berikut : 1)

Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik; 2)

Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalan pengupayaan pembinaan

individu menuju pada pembinaan manusia seutuhnya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014 Tentang

Kepramukaan, menjelaskan bahwa Gerakan Pramukan bertujuan untuk

membentuk setiap anggota pramuka : 1) Memiliki kepribadian yang beriman,


11

bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung

tinggi nilai – nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani. 2)

Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara

Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna,

dapat membangun diri sendiri secara mandiri, bersama-sama bertanggung jawab

atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama dan

alam lingkungan.

3. Karakter Mandiri

Mandiri adalah suatu keadaan dimana individu dapat bertingkah laku sesuai

dengan kehendaknya, bertingkah sesuai denga prinsip dirinya, dapat mengambil

sebuah keputusan dan dapat mempertanggung jawabkan keputusan dan tingkah

lakunya (Nazariah & Andrian, 2018). Mandiri juga dapat dimaknai sebagai sikap

seseorang yang menunjukkan perilaku dewasa, dapat mengambil keputusan

sendiri dengan baik, dapat memenuhi kebutuhan serta melakukan segala sesuatu

untuk kepentingan dirinya sendiri juga untuk kelompok.

Untuk mengidenfisikasi sikap peserta didik, maka diperlukan indikator atau

dapat pula dikatakan sebagai ciri-ciri dari suatu sikap. Hal ini diperlukan untuk

memudahkan dalam melakukan identifikasi atas sikap yang ditunjukkan oleh

peserta didik. Berikut ciri-ciri kemandirian menurut Parker & Mahmud dalam

(Nazariah & Andrian, 2018) peserta didik memiliki sikap: 1) tanggung jawab, 2)

indepensi (dapat menyelesaikan masalahnya), 3) otonomi dan kebebasan dalam

menentukan keputusan, dan 4) keterampilan menyelesaikan masalah. Adapaun

ciri kemandirian menurut Mahmud yakni: peserta didik memiliki 1) kemampuan


12

dalam membuat keputusan sendiri; 2) kemampuan dalam menjalankan peran baru;

3) kemampuan dalam memikul tanggung jawab; 4) percaya diri; dan 5) kejelasan

pribadi.

G. Kajian Teoritis

1. Ekstrakulikuler Pramuka

Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana yang berarti orang

muda yang suka berkarya, merupakan kegiatan ekstrakulikuler yaitu gerakan

kepanduaan yang dilakukan di seluruh dunia, dimana kegiatannya merupakan

suatu sistem pembinaan generasi muda dengan maksud dan tujuan untuk

membentuk watak, akhlak dan budi pekerti luhur yang dilakukan melalui kegiatan

yang menyenangkan, teratur dan terarah.

Menurut (Aqib & Sujak, 2011) “Pramuka adalah proses pendidikan di luar

sekolah dan luar lingkungan keluarga dalam membentuk kegiatan menarik,

menyenangkan, teratur dan terarah, praktis yang dilakukan di alam”.

Selanjutnya pengertian pramuka yang terdapat dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang

pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah warga negara indonesia wajib

pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah warga negara indonesia

yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan satya pramuka dan

darma pramuka.

Pendapat lain yang dikemukakan (Dimas, 2010), pramuka pada hakekatnya

adalah :
13

a. Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi

anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa

b. Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar

lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka

c. Dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

ekstrakulikuler pramuka adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan

di luar lingkungan keluarga yang menekankan pada kebutuhan siswa dalam

bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang

dilakukan di alam terbuka, yang sasaran akhirnya pembentukan kepribadian yang

luhur, jiwa sosial dan solidaritas kemanusiaan. Pembinaan watak, kepribadian,

dan akhlak mulia dilakukan melalui kegiatan keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan bernegara, pengamalan moral

pancasila, pemahaman sejarah perjuangan bangsa, rasa percaya diri, kepedulian,

tanggung jawab dan disiplin serta mandiri.

2. Karakter Mandiri

Mandiri dalam kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan dapat berdiri

sendiri atau tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan kemandirian adalah hal

yang terkait dengan sikap mandiri itu sendiri.

(Abuddin & Nata, 2011), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kemandirian adalah sikap yang berkaitan dengan kemampuan menentukan pilihan,

mengemukakan gagasan dan pikiran, keberanian mengambil keputusan, serta

bertanggung jawab atas keputusan itu. Kemandirian juga terkait dengan sikap
14

percaya terhadap kemampuan diri sendiri, siap bersaing, bermental juara, dan

tidak mau dikuasai atau di setir orang lain.

Satu dari sekian karakter yang perlu dimiliki setiap anak adalah karakter

mandiri, sesuai dengan penelitian (Ariah, 2015) bahwa karakter yang saat ini

dianggap lemah yaitu karakter kemandirian, dilihat dari banyaknya individu yang

masih sering tergantung dengan orang lain terkait permasalahan hidupnya

contohnya dalam belajar, banyak anak yang belum bisa mandiri dalam

mengerjakan kewajibannya. Sehingga dengan karakter tersebut akan menciptakan

individu yang unggul dan dapat memajukan bangsa. Seturut dengan pendapat

(Nasution, 2018) kemandirian juga dapat di artikan sebagai “independence” yang

diartikan sebagai suatu kondisi tidak bergantung terhadap orang lain dalam

menentukan keputuan dan adanya sikap percaya diri. Mandiri merupakan sikap

yang sudah langka di negeri Indonesia, banyak dijumpai permasalahan yang

terjadi dan dialami oleh banyak orang. Lima indikator mandiri menurut

Kemendikbud, yaitu kerja keras, kreatif, disiplin, berani, dan pembelajar

(Marsiyah, 2020). Larasati menambahi, nilai karakter kemandirian yang

ditanamkan untuk mewujudkan Pendidikan karakter mandiri diantaranya adalah

sikap disiplin, tidak menggantungkan orang lain, keberanian, kepercayaan diri,

solutif atau mampu mengambil keputusan, dan bertanggung jawab (E.D, 2017)

Karakter mandiri sangat perlu ditanamkan karena berguna bagi kehidupan

setiap individu. Menurut pendapat Brewer dalam (Silawati & Yeningsih, 2021)

bahwa kemandirian anak memiliki indikator antara lain pembiasaan yang terdiri

dari kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul,
15

mau berbagi, dan dapat mengendalikan emosi. Sesuai dengan Peraturan Presiden

nomor 87 tahun 2017 mengenai acuan penyelenggaraan pendidikan karakter yang

memuat gerakan pendidikan karakter (PPK). Menurut Aini dalam (Wuryandani,

Fathurrohman, & Ambarwati, 2016) menjelaskan bahwa kemandirian belajar

yaitu anak akan mampu belajar secara mandiri, tidak mudah bergantung dengan

orang lain, percaya akan kemampuan dirinya. Hal ini disebabkan saat berada di

lingkup sekolah maka siswa sudah sering atau akan dihadapkan pada

permasalahan yang mengajak siswa untuk hidup secara mandiri. Sejalan dengan

penelitian (Rahmayani, 2019) bahwa mandiri belajar merupakan hal yang

sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena mandiri dalam proses belajar

akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa nantinya. Kemandirian dapat

berkembang secara bertahap melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan

dilakukan secara bertahap. Dengan begini guru merupakan pelaksana pendidikan

di lingkup sekolah, sehingga guru harus dapat menciptakan atau mengembangkan

sebuah pembelajaran yang klasik menjadi sebuah pembelajaran yang menarik

terutama dalam penanaman pendidikan karakter di sekolah (Khairi, 2016).

Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk

membentuk watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar

hidupnya tidak bergantung pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap

tugas-tugasnya (Deana & Widiastuti, 2019). Ciri-ciri kemandirian ditandai dengan

kemampuan dalam menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mampu

mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat


16

keputusan-keputusan sendiri mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari

orang lain (Desmita, 2011).

3. Kaitan Ekstrakulikuler Pramuka dengan Karakter Mandiri

Gerakan pramuka merupakan sebuah nama organisasi yang menggunakan

prinsip dasar kepramukaan dan juga metode pendidikan kepramukaan. Pendidikan

kepramukaan ialah sebuah proses belajar yang dilakukan di alam ternuka dalam

berbagai bentuk kegiatan yang dikemas secara menarik, menyenangkan, sehat,

terarah, teratur dan juga sangat menantang untuk dilakukan. Pendidikan dan

penerapan berdasar pada prinsip kepramukaan dan metode pendidikan

kepramukaan memiliki sasaran akhir yaitu terbentuknya kepribadian, watak,

akhlak mulia dan memiliki kecakapan hidup (Pramuka, 2011). Selanjutnya

Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk

watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak

bergantung pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya

(Deana & Widiastuti, 2019). Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

ekstrakulikuler pramuka memiliki kaitan untuk meningkatkan karakter mandiri

pada siswa.

H. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Mix Method the exploratory sequential design

menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan dengan

tahap pertama kuantitatif selanjutnya kualitatif. Metode ini di pilih sesuai dengan

karakteristiknya karena pertanyaan penelitian yang hendak di jawab meliputi


17

outcomes dan proses yang melibatkan penggabungan data kualitatif dan kuantitatif

karena sesuai dengan rumusan masalah pertanyaan penelitian pertama mengenai

peran ekstrakulikuler pramuka dalam upaya menumbuhkan karakter mandiri pada

siswa kemudian kendala yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan pramuka

dan efektivitas kegiatan pramuka dalam upaya menumbuhkan karakter

kemandirian siswa. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang

bertujuan untuk menumbuhkan karakter mandiri pada siswa kelas VI SD Suriani

Dwi Marga Kota Bandung dengan menggunakan Mix Method the exploratory

sequential design. Desain ini digunakan karena melihat dari permasalahan yang

ada di lapangan mengenai bagaimana upaya menumbuhkan karakter kemandirian

siswa kelas VI di SD Suriani Dwi Marga melalui kegiatan ekstrakulikuler

pramuka. Berikut merupakan skema Mix Method the exploratory sequential

design :

Gambar 1 Mix Method the Exploratory Sequential Design

I. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas VI SD yang berlokasi di

SD Suriani Dwi Marga Kota Bandung dengan jumlah 73 orang siswa. Subjek
18

penelitian ini di pilih dengan dasar karakteristik 1) siswa belum menunjukkan

kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya, 2)

siswa belum menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

J. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Nontes

a. Wawancara dilakukan kepada pembina pramuka untuk memperoleh

data peran ekstrakulikuler pramuka dalam upaya menumbuhkan

karakter mandiri siswa dan kendala yang dihadapi ketika

melaksanakan ekstrakulikuler pramuka

b. Obervasi terhadap siswa untuk memperoleh data efektivitas peran

ekstrakulikuler pramuka dalam menumbuhkan karakter mandiri pada

siswa kelas VI SD

c. Studi dokumentasi terhadap kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan

untuk memperoleh data dalam bentuk gambar keiatan ekstrakulikuler

pramuka yang dijalankan

d. Pemberian angket/ kuesioner kepada siswa dan pembina untuk

memperoleh data efektivitas karakter kemandirian siswa kelas VI SD

2. Tes

a. Soal tes untuk mengetahui sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler pramuka dalam upaya menumbuhkan kemandirian

siswa
19

b. Rubrik/parameter penilaian untuk siswa, disajikan pada tabel berikut :

Gambar 2 Mix Method the Exploratory Sequential Design

K. Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian mengikuti tahapan penelitian mix method sequential

exploratory design.

1. Merumuskan masalah

2. Merumuskan landasan teori dan hipotesis

3. Mengumpulkan data dan menganalisis data kuantitatif efektivitas

ekstrakulikuler pramuka dalam upaya menumbuhkan karakter mandiri pada

siswa kelas VI SD

4. Menguji hipotesis

5. Mengumpulkan data dan menganalisis data kualitatif mengenai peran

ekstrakulikuler pramuka dan kendala yang dihadapi pada kegiatan

ekstrakulikuler pramuka

6. Menganalisis data kuantitatif dan kualitatif

7. Merumuskan simpulan dan saran

L. Prosedur Pengolahan Data


20

Data dalam penelitian ini diolah berdasarkan jenis data yang terkumpul.

Data kuantitatif berupa hasil tes untuk mengukur efektivitas peran ekstrakulikuler

pramuka dalam upaya menumbuhkan kemandirian siswa kelas VI SD data

kuantitatif diolah dengan statistika inferensial menggunakan SPSS.

Sementara itu, data kualitatif berupa hasil observasi dan wawancara untuk

menjawab proses penerapan dan kendala yang dihadapi oleh pembina pramuka

data kualitatif dilakukan secara sistematis melalui penjabaran kategori dan sintesis

data.

M. Jadwal Penelitian

Bulan ke

Kegiatan 1 2 3 4 5 6

1. Studi pendahuluan dan studi Pustaka ˅

(perumusan masalah, teori dan

hipotesis)

2. Pengumpulan data dan analisis data ˅

kuantitatif

3. Pengumpulan data dan analisis data ˅

kualitatif

4. Pengolahan data/ analisis data ˅

kuantitatif dan kualitatif

5. Interpretasi, simpulan dan saran ˅

6. Penyusunan laporan (tesis) ˅


21

N. Daftar Pustaka

Abuddin, & Nata. (2011). Paradigma Manajemen Pendidikan Berbasis Perilaku


dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta.
Aqib, & Sujak. (2011). Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung:
Yrama Widya.
Ariah. (2015). Pembentukan Karakter Kemandirian Siswa melalui Implemenyasi
Islamic Full Day School. Bandung: Rineka Cipta.
Arniti. (2019, Juni). Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Kreativitas, dan
Penggunaan Media Sosial terhadap Perkembangan Usaha Kerajinan Batu
Padas Banjar Silakarang, Gianyar. binawakya, 13(ISSN 2615-3505), 1755.
Deana, & Widiastuti, N. (2019). Pembentukan Karakter Mandiri Anak Melalui
Kegiatan Naik Transportasi Umum. Jurnal Comm Edu, 113-114.
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Dimas, R. (2010). Buku Materi Pramuka Penegak. Purwodadi: DRPSAP Turtle.
E.D, L. (2017). Pendidikan Karakter Mandri Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler
Pramuka di SekolahDasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5
Tahun ke 6.
Julianto, P. A. (2017). Pemerintah terus Motivasi Pemuda untuk Jadi
Wirausahawan. Jakarta: KOMPAS.com. Retrieved 10 12, 2022, from
22

https://money.kompas.com/read/2017/02/11/182714126/pemerintah.terus.m
otivasi.pemuda.untuk.jadi.wirausahawan
Kemendikbud. (2020, Februari 1). Slide share. Retrieved Oktober 20, 2022, from
https://www.slideshare.net/gilangaarideviant/permen-nomor-63-tahun-2014-
ttg-kepramukaan
Khairi. (2016). Pengembangan Media Komik Berbasis Karakter untuk Siswa
Sekolah Dasar. Jrnal PPKN dan Hukum, 1 No.11, 98-110.
Marsiyah. (2020). Implementasi Pembentukan Karakter Kemandirian Siswa
melalui Pembelajaran Kewirausahaan. Jurnal Dinamika Pendidikan, 3
No.13, 352-360.
Mumpuni, & Hanifi. (2013). Penyuluhan Motivasi Kewirausahaan untuk Para
Remaja. Jurnal Iovasi dan Kewirausahaan, 2, 144 .
Munas. (2014). Anngaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga . Semarang:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Nasution. (2018). Membangun Kemandirian Siswa melalui Pendidikan Karakter.
Jurnal UNSU, 2.
Nazariah, & Andrian. (2018). Pendekatan Kemandirian Belajar Terhadap
Kecemasan pada Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembelajaran, 5.
Noor. (2012). The Hidden Curiculum. Yogyakarta: Insan Madani.
Pramuka, K. G. (2011). Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar KMD . Jakarta:
Pusdiklatcab Ponorogo.
Prasetyo. (2014). Pengembangan Model Latihan Shooting pada Peserta
Ekstrakulikuler Futsal di SMP PGRI 1 Tajinan Kabupatan Malang.
Respository.um.ac.id.
Purnomo. (2017, Januari 12). Efektivitas Pelatihan Kewirausahaan dalam
Meningkatkan Pengetahuan dan Motivasi Berwirausaha pada Penyandang
Tunarungu. Manajemen dan Bisnis, 1 No. 1(2549-3604), 23.
Rahmayani. (2019). Hubungan antara Karakter mandiri belajar dengan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Edutama, 2 No. 6, 87-94.
Silawati, & Yeningsih, T. K. (2021). Pengembangan Media Activity Book untuk
Meningkatkan Nilai Karakter Mandiri Anak Usia Dini Sirawati. Jurnal
Paud, 1 No.6.
Utomo, J. (2015). Pelaksanaan Ekstrakulikuler Pramuka di SD Negeri IV Water.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
23

Wuryandani, Fathurrohman, & Ambarwati. (2016). Implementasi Pendidikan


Karakter Kemandirian di Muhammadiyah Boarding School. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, 2 No.15, 208-216.

Anda mungkin juga menyukai