Anda di halaman 1dari 12

CRICAL BOOKREVIEW

MK PENDIDIKAN
MASYARAKAT
PRODI S1 PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR-FIP

Skor nilai:

KETERAMPILAN DASAR PENDIDIKAN MASYARAKAT


( Dra. Rosdiana M.Pd )
“ Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah ”
( Nama Pengarang: Prof. Drs. Soelaiman Joesoef )

Disusun Oleh:

( Septi Utari ) ( Hajjaziah ) ( Lidwina Turnip ) ( Anestasya Sitepu )

PROGRAM STUDI S1 PEDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


KELAS A
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
202

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Critical Book Review (CBR) mata kuliah Keterampilan Dasar
Penmas.
Dalam penulisan critical book review tidak terlepas dari dukungan orang
orang yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas
ini, terutama kepada Ibu. Dra Rosdiana M.Pd selaku dosen mata kuliah yang
telah membantu dan memberi bimbingan dalam penyusunan critical book
review ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas Critical Book Review ini masih
jauh dari kata sempurna, baik dari isi maupun sistematika penulisan. Oleh
karena itu penulis meminta maaf dan mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari semua pihak dan pembaca untuk
mengembangkan dan menyempurnakan critical book review ini. Penulis juga
berharap semoga critical book review ini dapat bermanfat bagi semua nya. akhir
kata dari penulis menguucapkan terimakasih.

Medan, September 2023

Penulis

ii
DAFTAS ISI
COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR.......................................................................................1
C. Manfaat CBR.....................................................................................................1
D. Identitas Buku....................................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN ISI BUKU


A. BAB 1: Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah ...............................................2
B. BAB 2: Falsafah, Ilmu dan Teori pendukung Pendidikan Luar Sekolah.............3
C. BAB 3: Asas Kebutuhan......................................................................................4
D. BAB 4: Asas Pendidikan Sepanjang Hayat..........................................................4
E. BAB 5: Asas Relevansi Dengan Pembangunan Masyarakat...............................5

BAB III:PEMBAHASAN
A. Kelebihan.............................................................................................................6
B. Kekurangan..........................................................................................................6

BAB IV:
A. Kesimpulan ..........................................................................................................7
B. Saran ....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8
LAMPIRAN....................................................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan yang diterima sebagai kebutuhan bangsa yang ingin maju.
Oleh sebab itu, perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan pendidikan keseluruhan.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang ndang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 melakukan pengembangan kemampuan dan membuat watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, guna
mengembangkan potensi para peserta didik agar dapat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Penulisan CBR


1. Memenuhi tugas mata kuliah keterampilan penerapan Pendidikan Luar Sekolah
Mengulas isi buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku.
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku.

C. Manfaat CBR
1. Dapat menambah wawasan tentang Pendidikan Luar Sekolah.
2. Kemampuan membaca dan berpikir kritis terlatih.
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan.

D. Identitas Buku

Buku Utama
1. Judul Buku :Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah
2. Penulis :Prof. Dr. Soclaiman Jocsoef
3. Penerbit :PT. Bumi Aksara
4. Cetakan :Kedua
5. Kota Terbit :Jakarta
6. . Tahun terbit :2017
7. Jumlah halaman :169
8. No. ISBN :979-526-12

1
BAB 2

ISI BUKU

BAB 1
KONSEP DASAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Ada begitu banyak pengertian tentang jalur pendidikan, formal, nonformal maupun
informal diantaranya menurut Coombs, Kleis, Axiin, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 serta PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan Penyelenggaraan pendidikan.
Dimana dari pendapat-pendapat ini secara umum dapat disimpulkan bahwa pendidikan
formal merupakan pendidikan yang terstruktur, berjenjang, dilaksanakan dengan sistematis
dengan menerapkan disiplin-disiplin tertentu.Sedangkan pendidikan luar sekolah merupakan
suplemen penambah, pelengkap juga bisa sebagai pendidikan formal yang sesuai degan
kebutuhan masyarakat, materinya bersifat praktis dan cenderung pada keterampilan dengan
waktu yang singkat meskipun kadang- kadang ada yang sistemnya berjenjang, programnya
terencana dan didalamnya tidak hanya ada proses belajar mengajar tetapi juga salng
membelajarkan.
Adapun pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
mandiri, berlangsung sepanjang hayat atau tidak terikat oleh tenggang waktu, terjadi antara
anak dan keluarganya, temannya maupun mayarakat sekitarnya; pendidikan jalur ini tidak
menspesifikkan tujuannya pada tujuan tertentu tetapi lebih kepada penanaman dan
pegembangan manusia menjadi manusia yang memiliki moral, nilai, watak dan perilaku yang
berbudi luhur. Pendidikan nonformal berfungsi untuk merubah sikap mental dan pola berpikir
warga masyarakat agar memiliki aktivitas dan kreativitas dalam berbagai bidang kehidupan,
memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai syarat untuk
meningkatkan mutu dan taraf kehidupan.
Adapun pada prosesnya pendidikan jalur ini menekankan prosesnya pada pemberdayaan
warga belajar, yang dilakukan melalui interaksi pendidik nonformal dan warga belajrnya
sehingga dari interaksi ini akan tumbuh kreativitas, nalar, rasa ingin tahu sehingga
menjadikan warga belajar lebih terbuka untuk menemukan dan mengembangkan potensi
dirinya. Meskipun memiliki banyak kelebihan dilihat dari fungsi maupun tujuannya.
pendidikan nonformal ternyata memiliki beberapa kekurangan.
Diantara kekurangan itu adalah kurangnya koordinasi dikarenakan keragaman luasnya
cakupan jalur pendidikan ini, tenaga pendidik atau sumber belajar yang profesional masih
kurang dan kurangnya motivasi belajar warga belajarnya dikarenakan beberapa tanggapan
seperti nilai pendidikan nonformal lebih rendah daripada pendidikan formal yang memilki
ijazah begitu juga lulusan pendidikan nonformal sering dianggap lebih rendah dari lulusan
pendidikan formal.

2
BAB 2
FALSAFAH, ILMU DAN TEORI PENDUKUNG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Selain bersumber pada tradisi, adat istiadat serta kaidah-kaidah agama, pendidikan luar
sekolah juga didasari oleh falsafah Pancasila, UUD RI 1945, Garis-garis Besar Haluan. UU
RI No. 2 Tahun 1989 tentang SISDIKNAS maupun Peraturan Pemerintah yang menjabarkan
tentang undang-undang tersebut. Pancasila memberi landasan kuat untuk pembinaan dan
pengembangan pendidikan luar sekolah yang berakar pada budaya bangsa Indonesia dan
bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia yang bermoral ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial dalam upayanya untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
Pasal-pasal dalam UUD 1945 memberikan dukungan kuat terhadap pendidikan luar sekolah
untuk membina dan mengembangkan kegiatan pendidikan yang erat dengan peningkatan
kualitas masyarakat. UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang SISDIKNAS menjelaskan bahwa
pembangunan pendidikan, termasuk didalamnya pendidikan luar sekolah merupakan upaya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam
rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil dan makmur serta memungkinkan para
warga dapat mengembangkan diri pada berbagai aspek seperti ekonomi, jasmani, rohani, dsb.
Sedangkan GBHN menjelaskan bahwa pendidikan sekolah maupun luar sekolah harus
disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pembanguiman yang memerlukan berbagai
jenis kejuruan dan keahlian. Jika dilihat dari permasalahan umum yang dikaji falsafah
diantaranya berkaitan dengan hakikat kehidupan yang baik, hakikat manusia. hakikat
masyarakat dan kenyataan dan realitas. Pada setiap permasalahan ini dapat diketahui bahwa
pendidikan luar sekolah memiliki andil yang sangat besar pada keempat permasalahan
tersebut baik dilihat dari aliran idealisme, realisme maupun pragmatisme.
Berdasarkan uraian singkat diatas dapar disimpulkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah
memilik 5 fungsi. Yang pertama mengaktualisasikan potensi masyarakat Indonesia dengan
mengembangkan nilai-nilai rohani dan jasmani dem terwujudnya manusia Indonesia yang
maju, adil dan makmur. Kedua mengembangkan cipta, rasa dan karsa peserta didik agar
memahami lalu menganalisis lingkungan sehingga dapat bertindak kreatif dan inovatif
terhadap lingkungannya. Tiga membantu peserta didik menafsirkan dan mengambangkan
pengalaman mereka serta menjalin kerja sama dan partisipasi yang aktif untuk memenuhi
kebutuhan bersama. Keempat mengembangkan cara berpikir dan bertindak kritis terhadap
lingkungan. Kelima, mengembangkan sikap, moral, etika, tanggung jawab sosia, serta
pelestarian nilai-nilai budaya Pendidikan luar sekolah juga didasari oleh teori-teori dari
berbagai disiplin ilmu seperti pendidikan, ekonomi mapun teori gerakan masyarakat, yang
semuanya berkaitan dengan hipotesa yang dibuktikan dengan observasi maupun teori yang
taat asas (konsisten).

3
BAB 3
ASAS KEBUTUHAN
Dilihat dari aspek psikologi Bradshaw mengklisifikasikan Kebutuhan menjadi 4. yaitu
kebutuhan normatif (normaitve need), Kebutuhan terasa (felt need), yang dinyatakan
(Expressed need), kebutuhan bandingan (Comparative need) kemudian Burton dan Merril
menambahkan kebutuhan antisipasi atau kebutuhan masa depan (anticipated or future need).
Kebutuhan normatif timbul apabila seseorang atau sekelompok berada dibawah ukuran yang
telah di tetapkan oleh lingkungan disekitarnya.
Kebutuhan terasa dianggap sama dengan keinginan atau kehendak, kebutuhan yang
dinyatakan merupakan kebutuhan yang dapat diketahui dari kelakuan atau perkataan yang
mengidentifikasikan kenginan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sedangkan
kebutuhan bandingan merupakan kebutuhan yang timbul apabila karakteristik suatu populasi
yang tidak menerima suatu layanan dalam keadaan yang hampir sama dengan karakterstik
populasi yang memperoleh layanan.
Adapun kebutuhan antisipasi adalah kebutuhan yang diproyeksikan pada kepentingan masa
depan. Urgensi kebutuhan terhadap pendidikan luar sekolah. Yang pertama, kebutuhan
merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Kedua, keberhasilan seseorang manusia
lebih banyak dipengaruhi kemampuannya dalam dalam memenuhi kebutuhannya. Ketiga,
manusia melakukan upaya berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keempat,
didalam kebutuhan mengandung kebutuhan-kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Kebutuhan
hidup manusia merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
mempertahankan dan meningkatkan kehidupannya.
Abraham H Maslow mengemukakan lima tingkatan kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan
fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan yang paling
tinggi adalah kebutuhan. aktualisasi diri. Kebutuhan pendidikan merupakan suatu yang harus
dipelajari seseorang untuk kemajuan hidupnya, kebutuhan pendidikan adalah jarak antara
perolehan tingkat pendidikan seseorang yang telah dicapai dengan standar pendidikan yang
ingin dicapai ingin dicapai. Sedangkan kebutuhan belajar merupakan jarak antara
pengetahuan yang dimiliki seseorang pada tingkat tertentu dengan pengetahuan yang ingin
dicapai melalui kegiatan belajar.

BAB 4
ASAS PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
Pendidikan sepanjang hayat menegaskan bahwa waktu manusia untuk mengemban
pendidikan adalah sepanjang hidupnya yang bertujuan tidak hanya sekedar perubahan
melainkan pencapaian kepuasan setiap orang yang melakukannya. Berikut ini merupakan
prinsip-prinsip belajar sepanjang hayat yang diterapkan pada pendidikan luar sekolah.
1. Penekanan pada pembelajaran individual berdasarkan kesepakatan antara pendidik dan
peserta didik
2. Program pembelajaran bersifat fleksibel: waktu dan tempat sesuai dengan keinginan
peserta didik.
4
3. Tanpa mengadakan seleksi dalam proses rekrutmennya, sehingga didasari atas keinginan
peserta didik serta memungkinkan kebutuhannya dapat terdidik.
4. Lembaga pendidikan saling berkolborasi dalam mendukung fasilitas belajar
5. Kelangsungan proses belajar berdasarkan kemauan individu.
Terdapat 3 ciri umum pendidikan luar sekolah berdasarkan pendidikan sepanjang hayat yang
diterapkan didalamnya, yang pertama adalah memberikan kesempatan belajar kepada setiap
orang sesuai dengan minat, usia dan kebutuhan belajar masing-masing, sedangan yang kedua
adalah melibatkan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran,
kemudian yang ketiga adalah memiliki tujuan-tujuan ideal yang terkadung dalam proses
pendidikan
Negara-negara anggota APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation) mengakui pentinganya
pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat sangat mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan juga untuk menanggulangi masalah-masalah sosial dan budaya.

BAB 5
ASAS RELEVANSI DENGAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Kehadiran pendidikan luar sekolah didasarkan atas kebutuhan masyarakat dan t muncul
karena tuntutan masyarakat, secara bersamaan program-program pendidikan luar sekolah
berfungsi menggarap pengembangan sumber daya manusia yang merupakan pelaku utama
pembangunan Berikut beberapa gambaran permasalahan pembangunan masyarakat dan
kaitannya dengan pendidikan: yang pertama, masyarakat pedesaan merupakan bagian
terbesar dari penduduk dunia.
Kedua, pembangunan pada berbagai aspek khususnya aspek pendidikan sangat diperlukan
oleh penduduk pedesaan. Ketiga, daerah pedesaan mayoritas dihuni oleh masyarakat miskin.
Dan yang keempat, sistem dan program pendidikan sejauh im belum bisa menunjang
pembangunan masyarakat pedesaan. Adapun klasifikasi masyarakat (dilihat dari faktor
ekonomi, sosial budaya dan prasarana) yaitu Pradesa, bentuk kelompok masyarakat yang
belum menetap pada suatu wilayah yang disebut desa. Desa Swadaya; desa yang bersifat
tradisional dan masih terikat dengan adat istiadat. Dan desa Swakarya, setingkat lebih maju
dibanding desa swadaya, ditandai dengan adat istiadat yang mengalami masa transisi, cara
berpikir masyarakatnya mulai berubah, mata pencahariannya juga berkembang, begitu juga
dengan produktifitas desa. Pembangunan masyarakat merupakan gerakan yang mengandung
arti usaha terencana dan sistematis yang dilakukan oleh, untuk dan dalam masyarakat itu
sendiri guna meningkatkan kualitas kehidupan dalam berbagai aspek. Sedangkan sebagai
sistem, pembangunan masyarakat merupakan salah satu sub sistem pembangunan nasional.
Pembangunan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip keterpaduan, berkelanjutan,
keserasian, kemampuan sendiri dan kaderisasi. Sasaran pendidikan luar sekolah dalam
mengoptimalkan pembangunan masyarakat adalah menumbuhkan masyarakat gemar
membaca, lalu dilanjudkan dengan membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi
sehingga mereka mampu melakukan fungsi penyediaan sarana, produksi, proses penyediaan
barang dan pemasaran hasil.

5
BAB III
PEMBAHASAN
Buku Utama

Kelebihan Buku
1. Memiliki cover yang menarik namun tidak banyak warna.
2. Identitas buku lengkap.
3. Menggunakan tata bahasa yang bagus, kata-katanya mudah dipahami dan menggunakan
ejaan dan tanda baca EYD dengan baik.

Kekurangan Buku
1. Tidak terdapat gambar ataupun tabel pada contoh-contoh yang dijelaskan.
2. Tidak dilengkapi dengan glosarium.
3. Penjelasan yang terlalu dalam sehingga membuat bosan.

6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Didalam buku yang diriview ini mengenai kekurangan dalam penulisan yaitu dalam
penulisan buku ini terdapat materi yang tidak diberi penjelasan, sehingga menyulitkan
pembaca untuk memahami, terdapat materi yang diulang-ulang kelebihan dalam buku ini
yaitu sampul bagian depan yang cukup begitu menarik untuk dibaca.
4.2 Saran
Mungkin akan lebih baik lagi apabila penulis menambahkan gambar pada contoh yang
disajikan supaya pembaca mudah memahami dan lebih lengkap lagi dalam menjelaskan
materi yang kurang bisa dipahaimi.

7
DAFTAR PUSTKA

Joesoef, soelaiman. 2017. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara

8
Lampiran

Buku Utama:

Anda mungkin juga menyukai