Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

PENDIDIKAN PKN DI SD

Dosen pengajar : Paska Sriulina Tarigan S.pd,,M.pd

Nama : Paramita Zaharani

Npm : 2105030336

Kelas : 2B13

UNIVERSITAS QUALITY

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PGSD

2022
A. Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tigas makalah
mata kuliah Pendidikan Pkn ini yang berjudul “Critical Book Review”.

Saya berterima kasih kepada Dosen pengajar mata kuliah yang sudah
memberikan bimbingannya. Saya menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan oleh karena itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih semoga dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 16 Juni 2022


DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Critical Book Review

Bab II Inti Sari Buku

A. Identitas Buku
B. Ringkasan Isi Buku

Bab III Pembahasan

A. Kelebihan Buku
B. Kekurangan Buku

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Identitas Reviewer
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Critical book review merupakan suatu tugas dimana mahasiswa


dituntut untuk mengkritik dan mengulas isi buku dari kedua buku yang
berbeda dengan sub bab materi yang sama. Dalam membuat

Critical book review diperlukan ulasan terhadap isi buku, ditinjau dari
berbagai segi ulasan yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan
bukti yang di pertanggung jawabkan untuk mengulas sebuah buku, kita
dapat memperolehnya melalui membaca terlebih dahulu sub bab materi
yang dikritik. Dalam makalah ini akan diulas mengenai sub bab materi
atletik

B. Rumusan Masalah

1. Apa keunggulan dan kelemahan diantara kedua buku tersebut?


2. Apa inti sari dari buku tersebut

C. Tujuan Critical Book Review

1. Mengulas satu buku materi dengan cara meriview dan


mengkritiknya.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan pada beberapa buku.
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan buku
BAB II

A. Identitas Buku
Judul Buku : Pendidikan Pkn Di Sekolah Dasar

Penulis : Dr. Ulfa Sari Rezeki, M.pd

Paska Sriulina Tarigan, S.pd

Tahun : 2022

Penerbitan : Tina Sheba Cornelia, S.pd., M.pd

Halaman : 130 Halaman

B. Ringkasan Isi Buku Kritik


Buku pendidikan pkn di sekolah dasar ini merupakan buku yang
disusun untuk membantu para peminat pendidikan teoritis, dan praktis
dibidang pengajaran baik bagi para mahasiswa (calo guru) untuk
meningkatkan pemahaman dalam mengelola pembelajaran di sd

BAB 1 Paradigma, Sudut Pandang dan Tujuan Utama Mata


Pelajaran PKN di SD

A. Paradigma Baru Pkn

Pedidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang


berintikan demokrasi politik yang di perluas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya. Pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah,
masyarakat, dan orang tua yang kesemuanya itu di proses guna melatih
para siswa untuk berfikir kritis, analistis, bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokrasi yang berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.

Tujuan mata pelajaran pkn yaitu mengembangkan kemampuan


1. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, serta anti
korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter masyarakat
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percatuan dunia secara
langsung atau tidak langsung

Selanjutnya dinyatakan bahwa untuk mengembangkan karakter


warga negara yang demokratis pkn dengan paradigma baru
mempunyai tiga tugas pokok yaitu:

1. Mengembangkan kecerdasan warga negara (Civic


Intelligence)
2. Membina tanggung jawab negara (Civic Reponbility)
3. Mendorong partisipasi warga negara (Civic Participation)

B. Visi dan Misi Pendidiksan Kewarganegaraan

Visi pendidikan kewarganegaraan dalam arti luas, yakni sebagai


sistem pendidikan kewarganegaraan yang berfungsi dan berperan sebagai
program kurikuler dalam konteks pendidikn formal dan non-formal, program
aksi sosial-kultural dalam konteks kemasyarakatan, dan sebagai bidang kajian
ilmiah dalam wacana didikan disiplin dan pengetahuan social.

Misi sosio-pedagogis adalah mengembangkan potensi individu


sebagai insan Tuhan dan makhluk social menjadi warga negar Indonesia yang
cerdas, demokratis, taat hukum, beradab, dan religious.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Sd

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mendidik wrga negara yang


baik yakni :

1. Peka terhadap informasi baru yang dijadikan pengetahuan dalam


hidupnya

2. Warga negara yang berketerampilan

a. Peka dalam menyerap informasi


b. Mengorganisasi dan menggunakan informasi
c. Membina pola hubungan interpersonal dan partisipasi
social

3. Warga negara yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai


demokrasi, yang disyaratkan dalam membangun suatu tahanan
masyarakat yang demokratis dan beradab, maka setiap warga
negara harus memiliki karaker atau jiwa yang demokratis.

 Rasa hormat dan tanggung jawab terhadap sesama warga


negara
 Bersikap kritis terhadap kenyataan empritis maupun
terhadap kenyataan supra empritis
 Membuka diskusi atau dialog
 Bersikap terbuka
 Rasional
 Adil
 Jijur

D. Realitas di Lapangan Menunjukan Tujuan Pendidikan

Kewarganegaraan belum tercapai karena, pembelajaran Pkn di


Indonesia hingga saat ini masih didominasi sistem konvesional, sehingga
penerapan pembelajaran yang beriorentasi pada konsep “contextualized
multiple intelligence” masi jauh dari harapan.

BAB 2 Kajian Standar Isi Mata Pelajaran PKN di Sd dalam lingkup K13
(Kurikulum 2013)

A. Fungsi Dan Tujuan Pkn di SD K-13

Pasal 38 ayat menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan


menengah dikembangkan sesuai relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan
supervise dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan privinsi untuk pendidikan
menengah.

B. Konsep Dasar K-13

Konsep dasar Kurikulum 2013 tatkala kita ingin memahami atau


mengimplementasikan sebuah kurikulum, langkah pertama yang harus kita
lakukan adalah memhami konsep dasar dari kurikulum. Konsep dasar ini
kita gunakan sebagai acuan ketika kita melakukan eksperimen dalam
mendesain konsep pembelajaran.

C. Teori-teori Kurikulum

Teori kurikulum, yaitu sebagai suatu perangkat pernyataan yang


memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut Irryndi
karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena
allanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum.

1. Konsep kurikulum

Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam


teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep
tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai
sistem, dan sebagai bidang studi.
2. Perkembangan teori kurikulum

Menurut Bobbit, ini teori kurikulum ini sederhana, yaitu


kehidupan manusia. Kehidupan manusia meskipun berbeda
beda pada dasarnya sama, terbentuk oleh sejumlah kecakapan
pekerjaan.

D. Landasan pengembangan kurikulum

1. Landasan filsofis kurikulum 2013

Landasan filsofis pengembangan kurikulum 2013 adalah berakar pada


budaya lokal dan bangsa, pandangan filsafat eksperimentalisme,
rekontruksi social, pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme,
pandangan filsafat eksistensialisme, dan romantik naturalisme.

2. Landasan Yuridis dan Empiris kurikulum 2013

Landasan yuridis dan empiris kurikulum 2013 adalah permendikbut


nomor 71 Tahun 2013 tenteng buku teks pelajaran dan buku panduan guru.
Setiap guru harus memahami baik buku siswa maupun buku guru dan
mampu menggunakannya dalam pembelajaran.

3. Aspek Konseptual

Aspek ini mencakup relevansi, model kurikulum berbasis lompetensi,


kurikulum lebih dari sekedar dokumen, proses pembelajaran mencakup
aktivitas belajar, output belajar dan outcome belajar serta cakupan
mengenai penilaian.

E. Keunggulan Kurikulum 2013


 Siswa dituntut untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif
 Adanya penilaian dari semua aspek
 Munculnya pendidikan karakter dan budi pekerti
 Sifat pembelajaran sangat konteksual
 Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap oleh
pemerintah
F. Kelemahan kurikulum 2013
 Guru banyak salah paham karena beranggapan dengan kurikulum
2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa dikelas
padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari
guru
 Kurangnya pemahaman guru dengan konsep scientific
 Kurangnya keterampilan guru merancang RPP
 Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar
disekolah terlalu lama

BAB 3 Korelasi Mata pelajaran PKN dengan mata pelajaran IPS dan Mata
Pelajaran Agama dalam Perpektif Kajian Sosial

A. Keterkaitan Pembelajaran PKN dan IPS di SD

1. Hubungan PKN dan IPS

Karena pengembangan pendidikan kewarganegaraan akan mempengharui


pengertian Pkn sebagai salah satu tujuan pendidikan IPS Sehubung dengan itu,
PKN sebahagi salah satu tujuan pendidikan IPS yang menekankan pada nilai nilai
untuk menumbuhkan warga negara yang baik dan patriotik, maka batasan
pengertian Pkn dapat dirumuskan sebagai berikut (Somantri, 2001:159):
pendidikan kewarganegaraan adalah seleksi dan adaptasi dari disiplin ilmu ilmu
sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan dasar manusia, yang
diorganisasikan dan disajikan secara osikologis dan ilmiah untuk ikut mencapai
salah satu tujuan pendidikan IPS.

B. Keterkaitan Pembelajaran PKN, IPS dan Agama di SD

Hubungan kewarganegaraan dan IPS ialah memiliki kesadaran dan


kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungan melalui pemahaman terhadap
nilai-nilai dan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam
kehidupannya serta mengembangkan kemampuan siswa menggunakan
penalaran dalam mengambil keputusan pada setip persoalan yang dihadapinya.
Pendidikan agama merupakan pendidikan yang dianggap atau dipandang
sebagai acuan nilai-nilai keadilan dan kebenaran.

Dalam hal ini hubungan atau keterkaitan yang sama antara mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan, ilmu pendidikan sosial dan materi ilmu
pendidikan agama dilihat dari ruang lingkup sosial mempunyai tujuan yang
sama yaitu mengajarkan dan mendidik anak bersosialisasi dengan baik.

BAB 4 Strategi pembelajaran inovatif, kreatif, dan bermakna pada


pelaksanaan KBM Pkn di SD

A. Pengertian strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara yang dipilih


untuk menyampaikan suatu metode pembelajaran sehingga peserta
didik lebih mudah memahami suatu pembelajaran dalam lingkungan
tertentu. Adapun yang di maksud strategi pembelajaran merupakan
sifat lingkup pembelajaran dan urutan kegiatan pembelajaran yamg
dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik yang bermakna.
Sehingga peserta didik akan selalu mengingat momen-momen yang
menurutnya berkesan dalam proses pembelajaran.

B. Strategi pembelajaran inovatif, kreatif, dan bermakna di sd

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajran yang


dirancang sedemikian rupa sehingga dengan pembelajaran pada
umumnya yang dilakukan oleh guru (konvesional). Pembelajaran
inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Pembelajaran inovasi bisa mengadaptasikan dari model pembelajaran
menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang di terapkan
dalam pembelajaran inovatif.

Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang


beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemauan siswa.

C. Karakteristik Anak Sd

Menurut santrock, 1995. Yang dikutip oleh Dra. Desmita, M.Si


(2010 : 174) menyatakan bahwa perubahan-perubahan dalam konsep
diri anak selama
tahun-tahun sekolah dasar dapat dilihat sekurang kurang nya dari tiga
karakteristik konsep diri yaitu karakteristik internal, karakteristik
aspek-aspek sosial dan karakteristik perbandingan sosial.
D. Karakteristik Pembelajaran Inovatif, Kreatif dan Bermakna

Disini guru mengaitkan antar materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa, dan mendorong siswa mengaitkan antara pengetahuan yang
dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari hari baik didalam
keluarga maupun masyarakatnya. Dengan konsep ini, hasil Metode
Pembelajaran Inovatif, Kreatif dan Bermakna pada pelaksanaan KBM PKN.

Terdapat lima strategi didalam pembelajaran ini yaitu,

 Relating (Menghubungkan) adalah belajar dalam suatu konteks


suatu pengalaman hidup yang nyata atau awal sebelum
pengetahuan itu diterima siswa
 experiencing (mencoba) peserta didik tidak boleh memiliki
pengalaman langsung yang berkenan dengan konsep tersebut,
akan tetapi disini guru harus dapat memberikan kegiatan yang
hands-on kepada siswa, sehingga siswa dapat membangun
pengetahuannya sendiri.
 Applying (mengaplikasi) mengaplikasikan konsep-konsep
ketika mereka berhubungan dengan aktivitas penyelesaian
masalah
 Cooperating (bekerja sama) disini bekerjasama belajar dalam
konteks saling berbagai, merespons, dan berkomunikasi dengan
peserta didik lainnya.
 Transfering (proses transfer ilmu)

E. Menciptakan Pembelajaran Inovatif, Kreatif, dan Bermakna Pada


Pelaksanaan KBM PKN di SD (Cara mengajar mapel pkn yang
baik dan benar, tidak membosankan)

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun


peradaban bangsa. Pendidikan adalah satu-satunya asek untuk
membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Lewat pendidikan
bermutu, bangsa dan negara akan terjunjung tinggi dimata dunia.
Diperlukan model pembelajaran yang tidak hanya membuat peserta
didik cerdas dalam teori ilmu melainkan juga cerdas dalam praktik
ilmu.

Menciptakan Pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri

Langkah yang bisa digunakan adalah membina sauasana yang


responsif daiantara siswa. Kemudian mengemukakan permasalahan
untuk ditemukan melalui cerita, gambar, film, dan sebagainya.
F. Strategi Managemen Kelas

1. Mengatur Tempat duduk Siswa SD

Hal ini seharusnya sudah ditanamkan pada siswa SD sejak awal untuk
menambah kosentrasi belajar siswa dan mengurangi kegaduhan yang ditimbulkan
siswa penggangu. Selain itu, cara ini bisa membuat siswa lebih mengenal teman-
teman sekelasnya juga menambah daya konsentrasi dalam menerima
pembelajaran dan menciptakan ruangan yang tenang namun tidak membosankan
seingga membuat siswa akan merasa nyaman belajar.

2. Melatih Siswa SD Agar Bertanggung Jawab

Saat menentukan batasan, sebenarnya anda sedang mengatakan pada mereka


bahwa mereka tidak boleh mengambil resiko, murid-murid sering tampak tidak
bertanggung jawab jadi kita harus pelan-pelan memberitahu bahwa setiap
tindakan konsekuensinya.

G. Strategi Mengajar di Kelas

1. Bersikap netral

2. Ramah namun tidak untuk dijadikan teman

H. Salah Satu Strategi Belajar Pkn di Sd Agar Anak Didik Tidsk


Merasa Bosan

1. Belajar diluar kelas untuk anak Sd

2. Simulasi Stui, dan permainan di Sd

BAB 5 Program sekolah yang dapat mendukung KBM di Sd

A. Devinisi Program sekolah

Program sekolah adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dilingkungan


sekolah dan memiliki visi,misi dan tujuan

B. Mamacm-macam Program Sekolah

1. Kesiswanaan
Ekstarkulikuler merupakan kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran
untuk membantu peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi dan
bakat minat peserta didik.

2. Kurikulim Pembelajaran
Semua guru mampu menggunakan media atau alat peraga dalam
pembelajaran dikelas

3. Manajemen
Terjadinya harmonisasi hubungan antara pihak sekolah dengan
masyarakat dan unsur dinas pendidikan untuk memajukan dunia
pendidikan

4. Pendidik dan Tenaga Pendidik


Tenaga pendidik yang memiliki pengalaman, berwawasan, kreatif,
inovatif dan memiliki ijazah

5. Sarana dan Prasarana


Terepenuhnya sarana pendukung kegiatan pendidikan disekolah yang
lengkap dan kondisi baik, seperti mushola, halaman sekolah, tempat
parkir, termasuk gerbang sekolah, untuk keamanan lingkungan
sekolah.

6. Budaya dan Lingkungan Sekolah


Terbiasa hidup rukun, damai, sopan, santun, bersih, nyaman dan aman
dilingkungan sekolah

C. Sarana dan Prasarana Program Sekolah


 Sarana adalah segala jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat
langsun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contohnya seperti
buku dan sumber lainnya, informasi dan komunikasi serta fasilitas
peralatan olahraga
 Prasarana adalah seperangkat alat yang berfungsi secara tidak
langsung untuk mencapai tujuan. Contohnya bangunan, lapangan,
ruang-ruang dan instalasi daya dan jasa.

D. Program Sekolah atau Ekstrakulikuler Yang Dapat Mendukung


KBM di SD
1. Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka
2. Kegiatan Ekstrakulikuler Parkibra
3. Kegiatan Ekstrakulikuler Seni Tari dan Musik Tradisional

BAB 6 Merancang Media Pembelajaran Yang Bermakna, Seru, Kreatif,


dan Meningkatkan Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajr Mata Pelajaran
Pkn di Sd
A. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.

B. Dasar Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan kondisi belajar


yang nyata. Dengan menggunakan media pembelajaran, pesan yang abstrak dapat
diubah menjadi pesan yang beton.

C. Merancang Media Pembelajaran Yang Bermakna, Seru dan kreatif

Nyonya Sudana Degeng (1993) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor


yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam membuat media pembelajaran
yang bermakna, seru, kreatif, yaitu :

 Tujuan Intruksional
 Keefektifan
 Siswa
 Ketersediaan
 Biaya
 Kualitas Teknis

D. Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Pkn


1. Media Audio
Penggunaan media audio dibedakan menjadi 3 yaitu,
a. Media audio, Contohnya : Radio, CD dan gramaphone
b. Media Visual, Contohnya : Vidio, Televisi
2. Media Cetak, Contohnya : Koran, Buku Teks, Majalah Broser
3. Media Vidio

E. Media Pembelajaran yang Digunakan

Media pembelajaran tidak hanya berupa alat, namun bisa berupa


pengalaman, karena didalam pengalaman siswa akan mempelajari apa yang
didapatkan.
F. Mengaktifkan Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SD
1. Memperbanyak praktik, tidak hanya teori
2. Diskusi Kelompok
3. Memberikan Apresiasi atau Reward

G. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran diantaranya adalah dapat membantu


mempermudah pengajar dalam menyampaikan materi, siswa tidak akan merasa
bosan atau jenuh, serta bisa menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan
prestasi belajar siswa

BAB 7 Membentuk Suatu Habituasi Pada Aktivitas Siswa Sehari-hari Sesuai


Dengan Cerminan Pancasila

A. Defenisi Habituasi
Habituasi adalah suatu proses pembelajaran non-asosiatif yang tergolong
proses pembelajaran dasar

B. Karakteristik Siwi SD
Karakteristik anak SD adalah senang bermain, bergerak, senang bekerja
dalam kelompok, serta senang merasakan/melakukan sesuatu secara
langsung

C. Tugas dan Peran Guru SD


Tugas dan peran guru Sd adalah sebagai pengajar, sebagai pendidik, dan
juga sebagai pemimpin yang mampu memimpin diri sendiri dan anak didik

D. Membentuk Kebiasaan Siswa yang Sesuai dengan Pencerminan


Pancasila
Membentuk kebiasan yang sesuai dengan pancasila bila diajarkan akan
membuat siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
disekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Berikut modal awal membentuk kebiasaan siswa


 Rutin mengajak ibadah bareng
 Berbagi
 Membantu Teman

BAB 8 Membentuk suatu Habituasi pada Aktivitas Siswa Sehari-hari Sedang


Cerminan Pancasila

A. Bentuk Kegiatan Kokurikulum dan Ekstrakulikuler

1. Kegiatan Kokurikuler
 Masa Orientasi Siswa (Mos)
 Study Tour
 Bakti Sosial
 Kunjungan Lapangan
 Komunitas Bahasa

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
 Pramuka
 Paskibra
 PMR (Palang Merah Remaja)
 Seni Tari dan Musik Tradisional

B. Budaya Sekolah Dalam Pengintegrasian Habituasi Siswa di SD


Budaya sekolah sangat memiliki andil dalam membangun karakter
dari siswa. Sekolah dapat menerapkan budaya seperti budaya saling
menolong, budaya jujur, budaya bertanggung jawab, disiplin, serta budaya
positif lainnya akan mendorong siswa untuk memiliki karakter yang baik.
Membangun Karakter Siswa

Membangun karakter siswa dapat dilakukan dengan cara :


1. Menjadi contoh bagi siswa
2. Menjadi aprisoator
3. Mengajarkan nilai moral pada setiap pelajaran
4. Bersikap jujur dan terbuka pada kesalahan
5. Mengajarkan sopan santun
6. Memberi kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin
7. Berbagi pengalaman inspiratif

Pemberian Penghargaan Kepada Siswa Berprestasi

Penghargaan hal yang wajib diberikan guru kepada siswa agar siswa yang telah
melakukan tugas atau bertingkah laku baik pada saat proses belajar akan kembali
mengerjakan tugas dan bertingkah laku dengan baik.

C. Pendidikan Habituasi Diartikan dengan Pembiasan


Sebagai awal dalam proses pendidikan pembiasaan merupakan cara yang
efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral kedalam jiwa peserta didik
yang kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupan sampai dewasa.

BAB 9 Pembentukan jiwa leadership Melalui Mata Pelajaran Pkn


Jiwa kepemimpinan bisa dibentuk sejak dini ketika masih anak anak atau sejak
menjadi siswa. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menumbuhkan jiwa
kepemimpinan.

A. Cara Menumbuhkan Jiwa Leadership Pada Siswa SD

 Melatih diri untuk Memiliki Sikap Tanggung Jawab


 Menanamkan Sikap Disiplin
 Mengembangkan Kemampuan Kognitif dan Sosial

B. Seorang Harus Dibekali dengan Jiwa Leadership


1. Membekali anak dengan Ilmu Agama
2. Mengajarkan Tujuh Kebiasaan Efektif untuk Meningkatkan
Kepemimpinan Anak.
 Proaktif (Jadilah orang yang selalu berinisiatif)
 Buat Rencana (Buat sebuah rencana dan tetapkan target yang
akan dicapai)
 Prioritas ( Biasakan mereka untuk menentukan prioritas utama
dalam keseharian)
 Berfikir untuk menang (Seimbangkan kemampuan untuk
melakukan apa yang diinginkan dan juga ekspektasi orang
lain.)
 Kompromi dan Toleransi
 Wujudkan Sinergi
 Mengasah Diri

C. Leadership Terintegrasi dalam mapel Pkn


Pkn merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
terpaan moral yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana gejala gejala sosial, khususnya yang berkaitan dengan moral
serta perilaku manusia. Untuk terintegrasikan matkul Pkn dalam
membentuk karakter leadership siswa adalah kerelegiusan, kejujuran,
kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme,
kepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaranakan
hak dan kewajiban diri dan orang lain.

D. Strategi Pembentukan Jiwa Leadership Melalui Mapel Pkn


1. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan
2. Koordinasi (kemampuan untuk mendeskripsikan tugas dirinya dan
orang lain)
3. Mengembangkan Kemampuan Persuasif
4. Mengembangkan sikap positif sikap dasar yang membangun jiwa
kepemimpinan adalah sikap positif
BAB 10 Strategi Pkn dalam Upaya Pembentukan Jiwa Patriotisme pada Siswa SD
saat ini

A. Defenisi Patriotisme
Patriotisme adalah sikap bangga akan pencapaian bangsa, bangga akan
budaya bangsa, adanya keinginan untuk memelihara ciri-ciri bangsa dan
latar belakang budaya bangsa
B. Defenisi Bela Negara
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang.
C. Defenisi Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan (Pkn) adalah membawa misi pendidikan
moral bangsa, membentuk warga negara yang cerdas, demokratis, dan
berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan dan mengembangkan
cita-cita demokrasi dan membangun karakter bangsa.
D. Pentingnya Pembelajaran Pkn di SD
Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mendukung upaya bela negara
adalah;
1) Mengikuti dan Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan
2) Kewarganegaraan yang diselenggarakan disetiap Sekolah.
E. Strategi Membentuk Karakter
Pengembangan Karakter peserta didik dapat dilakukan dengan
menyisipkan pesan moral dalam setiap pelajaran. Ajarkan siswa untuk
mengambil hikmah dari setiap pelajaran yang dipelajari.
F. Upaya Pembentukan Jiwa Bela Negara
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki arti penting bagi siswa pada
pembentukan pribadi warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk warga negara indonesia yang
cerdas, terampul, dan berkarakter yang diamanatkan dalam pancasila UUD
1945.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
1. Materi yang diberikan menarik
2. Isi kelengkapan buku mudah dipahami
3. Tulisan pada buku terata dengan rapi
B. Kerurangan Buku
1. Buku terlalu kecil
2. Lem pada buku tidak terlalu kuat
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan warga
Negara yang sadar membela negara berlandasan pemahanan
polotik dan kebangsaan dan kepekaan mengembangkan jati diri
dan moral bangsa. Dari buku ini dapat diketahui tentang nilai,
norma dan moral serta pendidikan karater. Dalam buku ini
dijelaskan bagaimana menjadi pembelajaran yang efektif
dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran yang telah
diterapkan dalam buku ini. Buku ini juga mengajarkan
pentingnya membentuk karakteristik peserta didik menjadi
karakter yang berbudi pekerti dan menjadi teladan untuk orang
banyak serta menumbuhkan jiwa leadership sedini mungkin
pada peserta didik.

B. SARAN
Sebagai sumber belajar saya menyarankan buku ini
dimiliki oleh setiap calon pendidik untuk lebih memperjelas
pemahaman tentang penerapan pembelajaran PKN yang baik di
Sekolah Dasar.
Mahasiswa juga diharapkan rajin membaca buku
tentang pendidikan karakter dan pendidikan kewarganegaraan
sehingga mahasiswa sebagai calon pendidik dapat memahami
dan mempraktekkannya dalam permasalahan nyata ketika
mengajar di kelas nanti.
IDENTITAS REVIEWER

Nama : Paramita Zaharani

Npm : 2105030336

Kelas : 2B13

Alamat : Jl. Stasiun Desa Besar Link IV Kambes.


Kel. Martubung, Kec. Medan Labuhan

TTL : Medan, 10 Mei 2003

Anda mungkin juga menyukai