Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

ILMU PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : TRIZKA YUNISA NAPITUPULU


KELAS : J PGSD 2022
NIM : 1223311063
DOSEN PEMGAMPU : Dr. Sudirman , SE,,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah.
Menyimak ini yang berjudul “Critical Book Report”. Penulis berterimakasih kepada Bapak
dosen Dr SudirmanSE,,M,Pd. yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya .
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis mengucapkan maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca

Medan, November 2023

Trizka Yunisa Napitupulu

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
KataPengantar.............................................................................................................. i
Latar Belakang........................................................................................... 1
A. Tujuan......................................................................................................... 1
B. Manfaat....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Identitas Buku............................................................................................. 2
B. Ringkasan Buku ......................................................................................... 3
C. Penilaian Buku............................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................... 13
Saran................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka ................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat, sesuai
dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki
kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika
ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan,
memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu
sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan
perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar
pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
B. TUJUAN

a. Untuk mengetahui isi buku ini.


b. Untuk menegetahui keunggulan buku ini.
c. Untuk mengetahui kelemahan buku ini.
C. MANFAAT
a. Sebagai refrensi untuk mencari buku yang baik.
b. Penambah wawasan dalam menentukan buku yang layak di baca.
c. Memudahkan pembaca dalam membedakan buku yang bagus atau tidak bagus.
1

BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS BUKU
1. Buku Utama

 Judul buku : Ilmu Pendidikan

 Pengarang : Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Nur Uhbiyati

 Penerbit : PT Rineka Cipta

 Kota Terbit : Jakarta

 Tahun Terbit : 2015

 Tebal Buku : 310 Halam

 Nomor ISBN : 978-979-518-174-3

2. Buku Pembanding
 Judul buku : Dasar-Dasar Pendidikan
 Pengarang : Abdul Kadir, dkk
 Penerbit : Prenadamedia Group
 Kota Terbit : Jakarta
 Tahun Terbit : 2012
 Tebal Buku : 282 Halaman
 No ISBN : 978-602-9413-53-3

2
B. RINGKASAN ISI BUKU

BAB I

PERGAULAN SEHARI-HARI DAN GEJALA PENDIDIKAN

Pengertian Pergaulan

Pergaulan adalah kontak langsung antara satu individu dengan individu lain, atau antara
pendidik dan anak didik, dan merupakan salah satu sarana untuk mencapai hasil pendidikan
yang baik

Macam-Macam Pergaulan yaitu:

1. Pergaulan anak dengan anak, Pergaulan anak dengan orang dewasa

2. Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa

Dipandang dari bidangnya, maka pergaulan dapat dibedakan menjadi:

1. Pergaulan yang bersifat ekonomis

2. Pergaulan yang bersifat seni

3. Pergaulan yang bersifat peadagonis

Pentingnya Pergaulan dalam Pendidikan

Menurut Dr. M.J. Langeveld, pergaulan itu merupakan lapangan yang memungkinkan
terjadinya pendidikan. Pendidikan akan terjadi di dalam pergaulan antara orang dewasa
dengan yang belum dewasa (anak-anak).

Perbedaan Pergaulan dengan Proses Pendidikan, pergaulan terjadi antara satu individu
dengan individu lain, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok, anak-
anak dengan anak-anak, dewasa dengan anak-anak ataupun dewasa dengan dewasa.
Sedangkan pendidikan lebih kepada usaha sadar orang dewasa yang disengaja serta
bertanggung jawab untuk mendewasakan anak yang belum dewasa dan berlangsung terus
menerus. 3

a. Interaksi dalam Pergaulan dan Aspek Pendidikan

Di dalam pergaulan sehari-hari tentunya terjadi interaksi social, dan di dalam


interaksi itu tentunya tidak lepas adanya saling mempengaruhi. Interaksi yang
kelihatannya sederhana itu sebenarnya merupakan suatu proses yang cukup komplek,
yang didasari atau dilandasi oleh berbagai faktor psikologik, baik faktor imitasi,
sugesti, identifikasi, maupun simpati.
b. Interaksi Pergaulan dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
1. Pergaulan dalam Keluarga
Selama anak belum dewasa, maka orang tua mempunyai peranan pertama dan utama lagi
anak-anaknya. Untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka orang tua harus memberi
contoh yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang tuanya.
Juga, hubungan anak dengan anak dalam keluarga itu sendiri satu sama lain saling
berinteraksi, saling mempengaruhi dan tidak lepas dari adanya faktor-faktor interaksi.
2. Pergaulan dalam Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, terdiri dari guru (pendidik) dan murid-
murid/peserta didik. Antara mereka sudah barang tentu terjadi adanya saling hubungan, baik
antara guru/pendidik dengan murid-muridnya maupun antara murid dengan murid.
3. Pergaulan dalam Masyarakat
Masyarakat merupakan tempat pergaulan sesama manusia dan merupakan lapangan
pendidikan yang luas dan meluas, yaitu adanya hubungan antara dua orang atau lebih tak
terbatas.
Ada empat hal yang bisa diperankan oleh sekolah terhadap perkembangan masyarakat,
yaitu:
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat
3. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di
lingkungan masyarakat
4. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta
integrasi social yang harmonis di tengah-tengah masyarakat (Sanapiah Faisal –
1980). 4
a. Peserta Didik Dan Pendidik
1. Peserta Didik
Peserta didik sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya), Individu ini diartikan
sebagai orang-seorang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang
pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan
keinginan sendiri.
2. Pendidik
Komponen pendidik yang sudah kita bicarakan adalah, tujuan pendidikan yang peserta
didik di mata sekarang ini tiba giliran untuk pendidik, siapa sebetulnya pendidik secara
peadagosis itu?
a. Secara adi kodrati pendidik adalah orang tua peserta didik masing-masing.
b. Pendidik lain ialah orang yang diserahi tugas pendidik peserta didik.
A. Kewibawaan dan Lingkungan
Pengertian Kewibawaan, Kewibawaan atau Gezag, adalah suatu daya mempengaruhi yang
terdapat pada seseorang, sehingga orang lain yang berhadapan dengan dia, secara sadar dan
suka rela menjadi tunduk dan patuh kepadanya.
Macam-macam kewibawaan:
- Kewibawaan lahir
- Kewibawaan batin
Pengertian lingkungan, Lingkungan dalam pengertian umum, berarti situasi di sekitar kita.
Dalam lapangan pendidikan, arti lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar diri
anak, dalam alam semesta ini.
Macam-macam lingkungan:
- Lingkungan dalam
- Lingkungan Phisik
- Lingkungan Budaya
- Lingkungan Sosial
- Lingkungan Spiritual
5
BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN

A. Arti Pendidikan

Ada dua istilah yang berkaitan dengan pendidikan yaitu paedagogiek dan paedagogie, yaitu:

 Paedagogiek, Istilah ini memiliki arti yang sama dengan ilmu pendidikan akan tetapi
lebih menitik beratkan kepada pemikiran permenungan tentang pendidikan.
 Paedagogie, Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pendidikan dan lebih
menekankan dalam praktek menyangkut kegiatan belajar mengajar.
B. Pentingnya Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan

Bagi anak, pendidikan sangat penting karena sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu
untuk kepentingan dirinya baik mempertahankan hidup maupun merawat diri, semua
kebutuhan tergantung ibu/orangtuanya. Mempelajari ilmu pendidikan juga penting bagi anak,
yaitu:

 Pengembangan individ
 Memudahkan praktek pendidikan
 Menimbulkan rasa kecintaan pada diri pendidik terhadap tugasnya, terhadap anak
didik, dan terhadap kebenaran
 Dapat menghindari banyak kesukaran dan kesalahan dalam melaksanakan praktek
pendidikan
C. Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian lengkap, sistematis dan metodis tentang suatu hal
atau masalah. Ilmu pengetahuan harus memiliki tiga syarat yaitu objek formal, penelitian, dan
sistematika. Oleh karena pendidikan telah memenuhi ketiga syarat tersebut, maka pendidikan
boleh dikatakan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan.

6
BAB III

DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. DASAR PENDIDIKAN

Masalah dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang sangat fondamentil dalam
pelaksanaan pendidikan. Dari dasar, akan menentukan corak dan isi pendidikan. Dan dari
tujuan, akan menentukan kearah mana anak didik itu dibawa. Dasar adalah sesuatu yang di
pakai sebagai landasan langsung untuk berpijak, dan dari sanalah segala aktivitas yang
berdiri di atasnya akan di jiwai atau diwarnainya, sedangkan tujuan adalah sesuatu yang akan
di raih dengan melakukan aktivitas tersebut.

Berbagai dasar dan tujuan pendidikan (Ag.Soejono tt : 77) yaitu sebagai berikut:

1. Dasar dan tujuan pribadi pendidik


Dasar : Nilai-nilai hidup (ekonomi , aestetis, intelek, sosial, politik, dan agama).
Tujuan: Agar anak didik dapat mewujudkan dan menikmati nilai-nilai hidup tersebut.
2. Dasar dan tujuan pendidikan duniawi dan akhirat
Dasar: kepercayaan kepada Tuhan dan nilai hidup duniawi
Tujuan: kebangkitan di alam baka dan kebahagiaan di alam fana
3. Dasar dan tujuan pendidikan UMUM
Dasar: manusia adalah ciptaan tuhan, manusia adalah insane yang memiliki tugas dan
kedudukan yang sama, manusia hidup berkelompok menurut bangsa dan negara,
manusia hidup bermasyarakat dan manusia adalah makhluk moral.
Tujuan: memuji Tuhan, melakukan tugas kemanusiaan, membentuk warga negara
yang baik dan bertanggung jawab, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta hidup
sehat secara jasmani dan rohani.
B. TUJUAN PENDIDIKAN
Langeveld mengemukakan serangkaian tujuan pendidikan, yang saling bertautan sebagai
berikut:
1. Tujuan umum, tujuan ini juga disebut tujuan total, tujuan yang sempurna atau
tujuan akhir.

7
2. Tujuan khusus, untuk menuju kepada tujuan umum itu, perlu adanya
pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi-situasi tertentu.
3. Tujuan tak lengkap, tujuan dari masing-masing aspek pendidikan inilah yang di
maksud dengan tujuan pendidikan sendiri-sendiri. Tujuan dari masing-masing
aspek pendidikan inilah yang dimaksud dengan tujuan pendidikan tak lengkap.
4. Tujuan insidentil: (tujuan seketika atau sesaat), tujuan ini timbul secara kebetulan,
secara mendadak dan hanya bersifat sesaat.
5. Tujuan sementara adalah tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fase-fase
tertentu dari pendidikan.
6. Tujuan perantara disebut juga tujuan intermediair. Tujuan ini adalah merupakan
alat atau sarana untuk mencapai tujuan – tujuan yang lain.

8
BAB IV
ALAT-ALAT PENDIDIKAN

A. Perbedaan Alat Pendidikan dan Faktor Pendidikan


Alat Pendidikan, Alat pendidikan adalah sesuatu yang jika dengannya, pendidik melakukan
pekerjaan mendidik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Pendidikan
dalam menggunakan alat pendidikan, sudah ditentukan adanya cita-cita yang ingin dicapai
dan juga sudah ada tujuan tertentu untuk mempengaruhi anak didik.
Faktor Pendidikan, Faktor pendidikan adalah hal yang memungkinkan terlaksananya
pekerjaan mendidik. Ada 5 faktor pendidikan, yaitu : tujuan pendidikan, pendidik, anak didik,
lingkungan, dan alat pendidikan.
B. Penggunaan Alat Pendidikan
Penggunaan alat itu dipengaruhi oleh pribadi si pemakainya, karena itu pribadi si pemakai
harus berusaha menyesuaikan diri dengan tujuan/cita yang dikandung oleh alat itu. Tujuan
pendidikan perlu kembali kita kaji, bahwa tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk
mencapai kedewasaan. Faktor pendidikan dan alat pendidikan begitu eratnya. Dalam
pemakaian alat-alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tujuan
pendidikan, jenis alat pendidikan, pendidik yang memakai alat pendidikan, anak didik yang
dikenai pendidikan. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah
dari segi: jenis, usia, bakat, perkembangan, alam sekitar. Pekembangan antara anak yang lain
tidaklah sama.
C. Jenis-jenis alat pendidikan
A. Alat pendidikan pendahuluan
Adalah alat pendidikan yang diterapkan/digunakan bagi anak didik yang telah mengerti
dan menginsyafi akan arti kewibawaan, yang terdiri dari: keteraturan, kebersihan, ketenangan,
pembiasaan.
B. Alat pendidikan yang sebenarnya.
Alat pendidikan yang sebenarnya ini, secara fenomena logis dapat dibedakan menjadi 5
macam yaitu: Memberi perlindungan, Verstandhouding kesamaan arah dalam berbuat dan
berpikir, merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan, dan pembentukan kemauan.

9
BAB V
LEMBAGA PENDIDIKAN

A. Lembaga Pendidikan Formal, Non-Formal Dan In-Formal


1. Lembaga Pendidikan Formal
a. Arti Sekolah
Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya
direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum.
b. Jenjang Lembaga Pendidikan Formal:
 Pendidikan tinggi : Universitas
 Pendidikan menengah : SMA
 Pendidikan dasar : TK, SD, SMP
c. Tujuan pengadaan lembaga pendidikan formal:
a). Tempat sumber ilmu pengetahuan
b). Tempat untuk mengembangkan bangsa
c). Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal
kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.
2. Lembaga Pendidikan Non Formal
A. Lembaga pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah ( PLS ) ialah semua bentuk
pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar kegiatan
persekolahan. Komponen yang diperlukan harus disesuaikan dengan keadaan anak/ peserta
didik agar memperoleh hasil yang memuaskan, antara lain:
1) Guru atau tenaga pengajar atau pembimbing atau tutor.
2) Fasilitas.
3) Cara menyampaikan atau metode.
4) Waktu yang dipergunakan.
B. Bidang pendidikan non formal:
Menurut surat keputusan menteri Dep. Dik.Bud nomor: 079/O/1975, bidanng
pendidikan non formal meliputi:
 Pendidikan masyarakat
 Keolahragaan, Pembinaan generasi muda
10

3.Pendidikan In Formal
Pendidikan informal berlangsung di tengah keluarga, tapi juga berlangsung di
lingkungan sekitar keluarga tertentu, perusahaan, pasar, terminal dan lain- lain yang
berlangsung setiap hari tanpa ada batas waktu tertentu. Pendidikan ini dapat berlangsung
diluar sekolah, misalnya di dalam keluarga atau masyarakat, tetapi juga dapat pada saat di
dalam suasana pendidikan formal/ sekolah, misalnya pada saat jam istirahat sekolah, waktu
jajan di kantin, atau pada waktu saat pemberian pembelajaran. Pendidikan informal ini
mempunyai tujuan tertentu, khususnya untuk lingkungan keluarga/ rumah tangga, lingkungan
desa, lingkungan adat.

a. Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama Dan Utama


b. Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan Kedua
c. Mayarakat Sebagai Lembaga Pendidikan Ketiga
1) Norma-norma Sosial Budaya.
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah,
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan
yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis
budayanya. Masalah pendidikan dikeluarga dan sekolah tidak bisa melepaskan
dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan
masyarakat. Sekira ada perubahan adat dan tradisi oleh generasi berikutnya dan
perubahan itu menguat di masyarakat maka perubahan itulah yang kemudian
ditularkan kepada generasi berikutnya.
2) Aktivitas Kelompok Sosial
Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan
bekerjasama dibidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan
sumber pendidikan bagi warga masyarakat. Organisasi-organisasi yang ada dalam
masyarakat tidak sedikit jumlahnya, seperti organisasi PKK, ataupun organisasi
pengajian.

11
C.PENILAIAN BUKU
Kelebihan Buku Pertama
1. Baik untuk menjadi buku pedoman dalam mempelajari ilmu-ilmu pendidikan
2. Buku ini dapat menjelaskan bagaimana cara-cara atau metode-metode dalam ilmu
pendidikan
3. Di dalam buku ini sangat lengkap penjelasannya

Kelebihan Buku Kedua

1. Buku ini menjelaskan tentang ilmu-ilmu yang mengajarkan pendidikan yang layak
2. Buku ini menjelaskan tentang ilmu pendidikan secara menyeluruh

Kelemahan Buku Pertama


1. Di dalam buku ini terdapat bahasa yang kurang dimengerti
2. Di dalam buku ini ada beberapa kata yang agak sulit dipahami.

Kelemahan Buku Kedua

1. Dalam penjelasannya tidak ada di letakkan gambar untuk memperjelas konsep


2. Di dalam buku ini penjelasannya terlalu panjang

Perbedaan Kedua Buku


Beda kedua buku ini adalah tampak dari segi pembahasannya yaitu pada buku pertama
sangat jelas menjelaskan mengenai ilmu-ilmu pendidikan dan pada buku kedua membahas
tentang dasar-dasar pendidikan secara menyeluruh.

12

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Tanpa pendidikan, kita tidak akan mampu untuk mengikuti kehidupan khususnya di era
globalisasi saat ini. Dengan menguasai ilmu pengetahuan sebagai bagian dari pendidikan,
maka kita juga akan bisa menguasai dunia. Dan kita dapat terpakai di mana pun kita di
tempatkan.
Saran
Saran penulis adalah hendaknya pemerintah lebih memperhatikan lagi mengenai
pendidikan nasional di negara kita dengan cara melengkapi sarana dan prasarana unuk
digunakan dalam proses pendidikan khususnya di pelosok pedesaan yang pada umumnya
fasilitas yang ada di sekolah belum memadai bahkan ada yang sangat jauh dikatakan kurang
dari cukup. Selain itu juga diperlukan partisipasi dari setiap warga negara dewasa untuk ikut
berpartisipasi dalam peningkatan taraf pendidikan di negara kita dengan cara mau mendidik
anak atau orang lain yang lebih membutuhkan pendidikan

13
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.AhmadiAbu&Drs.Uhbiyati.2015.Ilmu Pendidikan.Jakarta:PT.RINEKA CIPTA
KadirAbduldkk.2012.Dasar-Dasar Pendidikan.Jakarta:Prenadamedia Group

ii

Anda mungkin juga menyukai