Disusun Oleh
Kelompok 5:
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq
dan hidayahnya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Dirasah Mawad Ta’lim. Sholawat serta salam selalu kita hatur kan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,serta sahabat dan para
pengikut beliau yang selalu setia sampai akhir zaman.
Terimkasih kami sampaikan kepada Fatwiah Noor Dr,.Lc,M.Pd sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Dirasah Mawad Ta’lim yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini,
Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun
penulisan,oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
A. Pengertian Aspek Sosial dan pendidikan Dalam Bahan Ajar...................................4
B. KRITERIA BAHAN AJAR DALAM ASPEK SOSIAL........................................................6
C. KRITERIA BAHAN AJAR DALAM ASPEK PENDIDIKAN...............................................6
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran aspek sosial dalam bahan ajar bertujuan untuk
membentuk pola pikir, cara bersikap, dan perilaku peserta didik dalam
bertanggung jawab sebagai individu serta warga masyarakat, warga
negara, dan warga dunia.
Berdasarkan tujuan tersebut, implementasi aspek sosial pada
bahan ajar peserta didik sekolah tidak hanya mendorong terwujudnya
murid yang cerdas secara intelektual, tapi juga kecerdasan sosial,
sehingga diharapkan dalam kesehariannya, peserta didik mempunyai
kepekaan terhadap lingkungan, menjaga hubungan baik dengan
sesama manusia, peduli terhadap lingkungan hidup, mempunyai
wawasan yang luas, mampu menyelesaikan masalah, optimis,
mandiri, dan sikap-sikap positif yang lain sehingga keberadaannya
memberi pengaruh postif terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian aspek sosial dan pendidikan dalam bahan ajar ?
2. Apa saja kriteria aspek pendidikan dalam bahan ajar ?
3. Apa saja kriteria aspek sosial dalam bahan ajar ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian aspek sosial dalam bahan ajar
2. Mengetahui kriteria aspek pendidikan dalam bahan ajar
3. Untuk mengetahui kriteria aspek sosial dalam bahan ajar
1
Alya Noer Hikmarani , “Implemantasi aspek sosial”, Jurnal Integrasi dan harmoni
inovatif ilmu-ilmu sosial vol 2, No 1, 2002
3
BAB II
PEMBAHASAN
2
Abdul Muntholib “MENILIK ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH” Aspek Sosial Vol 13, No 2, hal. 213
4
baik dan yang buruk. Nilai sosial adalah nilai yang diakui bersama sebagai
hasil kesepakatan, erat kaitannya dengan pandangan terhadap harapan
kesejahteraan bersama dalam berinteraksi dan hidup bermasyarakat. Baik
itu bahan ajar berbentuk informasi, alat maupun teks.
Adapun pengertian aspek pendidikan yaitu, Pendidikan merupakan
salah satu aspek terpenting dalam kehidupan guna membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas dan mampu mengikuti arus perkembangan
jaman yang semakin maju.Selain itu pendidikan merupakan salah satu
sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu
bangsa. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan
nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah
merupakan strategi dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Pendidikan sebagai wahana utama pembangunan sumber daya manusia
berperan dalam mengembangkan peserta didik menjadi sumber yang
produktif dan memiliki kemampuan profesional dalam meningkatkan
mutu kehidupan berbangsa dan bernegara.Disamping itu pendidikan
adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
peserta didik menjadi sumber yang produktif dan memiliki kemampuan
professional dalam meningkatkan mutu kehidupan berbangsa dan
bernegara.Disamping itu pendidikan adalah proses budaya untuk
meningkatkan nilai manusia sebagai makhluk tuhan dan
martabat manusia.3
Aspek pendidikan ini mencakup usaha yang dapat membantu anak
untuk dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika
yang inti. Mengembangkan potensi dasar seorang anak agar berperlaku
baik, berpikiran baik, membentuk pribadi yang tangguh, toleransi, jujur,
bisa bekerja sama, dan juga merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan guna membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan
3
Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 1994), hal. 2
5
mampu mengikuti arus perkembangan jaman yang semakin maju. Selain
itu pendidikan merupakan salah satu sektor penting dan dominan dalam
menentukan maju mundurnya suatu bangsa.4
Kriteria sebuah bahan ajar yang baik dalam aspek sosial, yaitu bahan
ajar harus mengandung nilai dan aspek sosial. Adapun nilai dan aspek
sosial tersebut seperti hal-hal yang berhubungan ataupun interaksi dengan
manusia dalam bermasyarakat. Nilai dan aspek sosial juga sering diartikan
sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap kehidupan
manusia sehingga memunculkan sifat kebaikan, seperti seorang membantu
teman atau saudara yang kesulitan memahami pelajaran, dan juga seperti
aktivitas manusia yang berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan
sosial dan masyarakat dapat dipahami seperti kisah yang dituangkan dalam
materi bahan ajar berbentuk informasi yang menampilkan latar belakang
sosial suatu masyarakat yang melatarinya sehingga peserta didik tidak
harus terjun kedalam masyarakat yang bersangkutan, hanya dengan
menggali gambaran dalam kehidupan masyarakat melalui bahan ajar
tersebut.
Kriteria bahan ajar yang baik dalam aspek pendidikan sendiri pun
tidak jauh berbeda dengan aspek sosial yakni harus mengandung aspek
Pendidikan pula. Aspek Pendidikan tersebut yakni meliputi hal-hal: (1)
religius, (2) jujur, (3) kerja keras, (4) mandiri, (5) semangat kebangsaan,
(6) cinta tanah air, (7) peduli sosial, dan (8) tanggung jawab. 5 Adapun
contoh penerapan aspek Pendidikan dalam bahan ajar seorang pendidik
dapat menanamkan aspek Pendidikan religi pada pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan yakni seperti toleransi tujuannya memberikan
4
Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 1994), hal. 2
5
Nani Solihati, “ASPEK PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PUISI HAMKA”,
litera, vol 16, no 1, hal. 54
6
pemahaman pada peserta didik untuk menghindari konflik-konflik yang
terjadi akibat tidak adanya rasa menghormati dan menghargai orang lain
dalam keberagaman dan perbedaan.6
Istilah lain pengetahuan berupa kemampuan seseorang untuk
mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama,
istilah, ide, rumus-rumus, konsep dan sebagainya, tanpa mengharapkan
kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan
merupakan proses berfikir yang paling rendah. Tujuannya adalah untuk
mengingat dan memahami fakta, informasi peristiwa, istilah dan
sebagainya. Sedangkan kegiatan siswanya adalah menghafal, mengingat,
mengenal, merangkum.7
Adapun kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai
segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang
hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan
jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari
ingatan atau hafalan.
Selain itumerupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang
pemahaman,seperti contonya: Peserta didik mampu menerapkan konsep
kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam kehidupan sehari-hari baik
dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
6
H. A. Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1999), hal. 16
7
S. Nasution MA, Kurikulum dan Pengajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), hal 66
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10