Dosen Pengampu :
Dr. Sudirman,SE,M.Pd
Disusun Oleh :
(1192471004)
PENDIDIKAN MASYARAKAT
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Keterampilan Penerapan Konsep Pendidikan Masyarakat dalam bentuk
“CRITICAL BOOK REPORT”,dengan tepat waktu.
Penulis menyadari Critical Book Report ini jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan baik isi maupun penyusunannya.Oleh karena itu,saya
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................... i
LATAR BELAKANG.................................................................................... 1
TUJUAN........................................................................................................ 2
MANFAAT..................................................................................................... 3
ii
IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Buku Pembanding
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada banyak hal pendidikan luar sekolahl dirasakan sebagai sebuah formula
yang sangat ideal serta lebih memihak masyarakat dibandingkan dengan
pendidikan formal.Namun demikian pendidikan luar sekolah merupakan bagian
dari sistem pendidikan yang keberadaannya tidak dapat terpisahkan dengan
pendidikan formal apalagi dalam konteks pendidikan sepanjang hayat.Sehingga
tidak dirasakan ,pendidikan luar sekolah leih hebat dari pendidikan formal ataupun
sebaliknya.
B. Tujuan
C.Manfaat
2
2. Untuk meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku,
kemampuan membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
3. Untuk melatih diri agar berpikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan oleh setiap bab dari buku pertama dan buku kedua.
4. Untuk menilai kekurangan dan kelebihan kedua buku tersebut.
BAB II
A.Bab 1
Pendidikan nonformal dalam bentuk yang paling asli (indigenous) telah ada
sejak dulu.Kehadirannya lebih dulu dari perkembangan pendidikan
formal.Pendidikan nonformal berkembang dari pendidikan tradisional yang
biasanya berakar dalam agama dan tradisi yang dianut oleh warga
masyarakat,misalnya dalam ajaran Islam membaca Al-Qur’an itu adalah suatu
kewajiban untuk mendalami ajaran agama Islam.Pendidikan luar sekolah dengan
menggunakan cara-cara tersebut berkembang dengan sendirinya,tujuannya adalah
untuk memenuhi kebutuhan praktis dan meneruskan warisan sosial budaya.
3
masyarakat desa untuk memperbaiki taraf kehidupannya dengan kepercayaan
sepenuh mungkin pada kemampuan dan prakarsa sendiri. Kedua, tersedianya
pelayanan dan bantuan teknik dari pihak pemerintahan sehingga prakarsa dan
swadaya warga masyarakat dapat diperkuat.
Mulai tahun 1946 pendidikan luar sekolah di Indonesia resmi ditangani oleh
pemerintah.Kemudian pada masa orde baru pendidikan luar sekolah mendapat
perhatian yang cukup besar.Hal ini terlihat dalam Pelita II tentang pembangunan
bidang pendidikan.Terlihat bahwa pendidikan luar sekolah mempunyai peranan
yang cukup besar dalam menunjang pembangunan.
B. Bab 2
4
Ilmu pendidikan atau pedagogi diartikan sebagai ilmu yang dipelajari untuk
kepentingan pendidikan.Pedagogi adalah seni mendidik atau segala kecakapan
yang kita pergunakan untuk mendidik anak. Pedagogi teoritis ialah ilmu pendidik
ditinjau dari segi teoritis saja terbagi atas pedagogi sistematis dan pedagogi
historis.Pendidikan memiliki sifat atau karakteristik praktisdan
normative.Langeveld menyebut pedagogi sebagai ilmu pengetahuan praktis, karena
membicarakan perbuatanmanusia yang disebut pendidikan.Mendidik dapat
didefenisikan sebagai membimbing anak ke suatu tujuan.Tujuannya ialah
kedewasaan.Kegiatan mendidik berakhir ketika seseorang telah mencapai tingkat
kedewasaan dalam makna luas..Dalam pengertian ini pendidikan diselenggarakan
dalam keluarga secara informal dan di sekolah sebagai kegiatan formal.Menurut
ICED,pendidikan adalah proses belajar yang terus menerus.Dengan demikian
pendidikan tidak hanya diselenggarakan di sekolah saja,tetapi di luar
sekolah.Konsep ICED ini merupakan titik tolak dari konsep life long education.
5
2. Pendidikan seumur hidup tidaklah hanya terbatas pada pendidikan orang dewasa
3. Pendidikan seumur hidup mengikuti pola-pola pendidikan formal dan nonformal
kedua-duanya baik belajar yang berencana maupun yang incidental
4. Rumah tangga atau keluarga memainkan peranan pertama yang penting
5. Masyarakat juga memainkan peranan penting dalam pendidikan anak mulai dari dia
berinteraksi dengan masyarakat sampai dia melakukan fungsi pendidikan
sepanjang hayat
6. Lembaga –lembaga pendidikan adalah penting
7. Pendidikan seumur hidup berusaha mencari kesinambungan dan kaitan dalam
dimensi vertical atau longitudinal.
8. Pendidikan sumur hidup juga berusaha menciptakan integrasi setiap dimensi
horizontal pada setiap tahap kehidupan.
9. Pendidikan seumur hidup memiliki sifat fleksibel
10. Pendidikan seumur hidup diisi oleh pola \-pola dan bentuk-bentuk alternatif
pendidikan
11. Ada tiga persyaratan pokok untuk belajar melalui pendidikan seumur hidup,yaitu
kesempatan,motivasi dan edukabiliti.
C. Bab 3
Konsep Pendidikan Luar Sekolah
Perhatian yang besar terhadap pendidikan luar sekolah dari pemerintah dan
warga masyarakat di Negara-negara berkembang muncul dengan diresmikannya
gagasan pendidikan seumur hidup,beberapa studi kasus telah dilakukan,diantaranya
oleh lembaga-lembaga internasional seperti ICED,ASEAN,berbagai Universitas di
Amerika dan lain-lain
Untuk memahami konsep pendidikan nonformal dapat ditinjau dari dua sudut
pandang :
(1) Konsep konvensional dari pendidikan,dan
(2) Dinamika tujuan dalam proses pendidikan
Proses pendidikan itu dibangun oleh tiga unsur,yaitu belajar,sumber belajar,dan
warga belajar.Program pendidikan nonformal disusun dengan memperhatikan
6
tujuan,partisipasi,metode,materi belajar evaluasi,dan struktur organisasi dari
program tersebut.
Alasan terselenggaranya PLS dari segi kesejarahan ,tidak bisa terlepas dari lima
aspek yaitu :
1. Aspek pelestarian budaya
2. Aspek teoritis
3. Dasar pijakan
4. Aspek kebutuhan terhadap pendidikan
5. Keterbatasan lembaga pendidikan sekolah
7
7. Ragi belajar
8. Kelompok belajar
9. Program belajar
10. Hasil belajar
Metode dalam program pendidikan luar sekolah
1. Kegiatan belajar mengajar yang efektif dimulai dengan melihat
kondisi warga belajar
2. Jika penghambat keberhasilan dan dan sumber-sumber yang tersedia
dapat diketahui,maka sumber-sumber tersebut dapat dimanipulasi
untuk mengatasi penghambat tersebut
3. Warga belajar harus memiliki sikap positif terhadap pengetahuan
dan keterampilan yang ingin diperolehnya
4. Rancangan strategi indtruksional bergantung pada kondidi internal
dan eksternal warga belajar
5. Sumber belajar bertindak sebagai pemberi kemudahan bagi warga
belajar
6. Melibatkan kegiatan belajar kelompok melalui diskusi
8
4. Sebagai jembatan memasuki dunia kerja
5. Sebagai wahana untuk bertahan hidup dan menegmbangjan
kehidupan.
D. Bab 4
9
sekolah,dan seseorang memperoleh informasi,pengetahuan,latihan ataupun
bimbingan sesuai dengan usia dari kebutuhan hidupnya,dengan tujuan
mengembangkan tingkat keterampilan ,sikap-sikap dan nilai-nilai yang
memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan
keluarganya bahkan masyarakat dan negaranya.
E. Bab 5
10
maupun tidak.Warga belajar adalah setiap anggota masyarakat yang belajar di jalur
pendidikan luar sekolah.Kelompok belajar adalah satuan pendidikan luar sekolah
yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang saling membelajarkan
pengalaman dan kemampuan dalam rangka meningkatkan taraf
kehidupan.Kemudian kursus adalah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas
sekumpulan warga masyarakat yang memberikan pengetahuan ,keterampilan dan
sikap mental tertentu bagi wargaa belajar.Tujuan pendidikan luar sekolah
yaitu;melayani warga belajar,membina warga belajar dan memenuhi kebutuhan
belajar masyarakat.
F. Bab 6
11
Membedakan atau mempersamakan pendidikan nonformal dengan
pendidikan formal dapat ditinjau dari karakteristik-karakteristiknya,berdasarkan
variable tujuan,waktu,isi,penyajian,dan pengawasan.Ditinjau dari tujuan perbedaan
itu terletak pada jangka waktu belajar dan orientasi belajarnya.Menurut variable
waktu ,perbedaan itu dapat dilihat dari segi jangka waktunya ,penyiapan bagi
kehidupan masa kini atau masa datang,dan kesinambungan waktu(terus-menerus
atau tidak).Ditinjau dari variable isi,apakah menekankan kepentingan individual
atau menyamaratakan sema peserta didik,bersifat akademis atau praktis,peserta
didik diterima melalui seleksi atau tidak.Menurut variabel penyajian,perbedaan
ditekankan pada pusat kegiatan belajar mengajar,hubungannya dengan kehidupan
dalam masyarakat,berpusat pada pendidikan atau peserta didik.Dilihat dari segi
pengawasan,apakah bersifat birokraris tingggi atau demokratis.
G. Bab 7
12
0-6 tahun,7-12 tahun,13-18 tahun,19-24 tahun,dan 25 tahun ke atas.Menurut
lingkungan sosial budaya sasaran populasinya merupakan masyarakat
pedesaan,warga masyarakat perkotaan,dan warga terasing,golongan taraf yang
ekonominya berkecukupan,dan golongan yang taraf ekonominya rendah.Ditinjau
dari golongan mata pencaharian dapat digolongkan atas
petani,pengrajin,pedagang,industriawan,lapangan jasa,supir,buruh,tukang,pegawai
negeri,dan ABRI.Ditinjau dari taraf pendidikannya dapat digolongkan atas pra
aksarawan dan aksarawan.Terakhir populasi dari kelompok khusus anak-anak
normal terlantar,anak-anak yang mengalami penyimpangan social.
H. Bab 8
Ivan Ilich dan Paulo Freire mengkritik pendidikan seolah dari gaya
pendidikannya yang tradisional.Kritik bertitik tolak yang sama yaitu membebaskan
manusia.Menurut Ilich ,penghargaan yang berlebihan yang diberikan kepada
sekolah mengakibatkan masyarakat tida berdya cipta.Gaya guru sebagai
hakim,pemimpin ideology atau dokter yang meniadakan rasa aman bagi murid
harus menciptakan kondisi kebalikan dari sekolah dengan cara member kebebasan
kepada warga belajar memilih sendiri tentang apa yang akan dipelajari,dari siapa
dan kapan.
Isu-isu yang umum ada dalam pendidikan luar sekolah di Indonesia dan
negara-negara berkembang lainnya,yaitu :
13
1. Dibutuhkan usaha yang luas dan missal tidak sekedar usaha untuk
sebagian kecil warga masyarakat saja
2. Kelompok wanita adalah kelompok yang paling diabaikan,terutama di
pedesaan
3. Kebutuhan belajar yang paling diabaikan adalah kebutuhan belajar yang
minimum
4. Pendidikan formal dan nonformal belum terintegrasi secara baik
5. Metode intruksional dan media dalam pendidikan nonformal tidak
efektif
6. Bagiamana cara pembangkitan motivasi
7. Dari mana sumber digali dan bagaimana penggunannya yang efektif
8. Apakah usaha-usaha pendidikan nonformal itu telah dikoordinasikan
secara harmonis
I. Bab 9
14
operasional dalam pengelolaan pendidikan adalah berpegang kepada UUD 1945
Pasal 31.
J. Bab 10
1.Asas inovasi
15
perencanaannya harus diperhitungkan asas-asas komprehensif integrasi,aspek-
aspek kuantitatif dan kualitatif,serta pendayagunaan semua sumber-sumber social
dan fisik yang tersedia atau yang mungkin dapat disediakan.
4.Asas Kebutuhan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
Buku Utama
Dalam buku ini memiliki bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
sehingga pembaca mudah memahami isi dari buku tersebut dan buku ini pun
memiliki rangkuman yang memudahkan pembaca untuk membacanya lebih
singkat.Buku ini juga banyak menyertakan pendapat para ahli dalam mengupas
materi. Buku ini menyertakan soal evaluasi disetiap akhir bab yang berguna bagi
evaluasi pembaca.Buku ini cocok untuk dijadikan referensi bagi mahasiswa,karena
16
buku ini menjelaskan materi secara rinci, terutama mengenai perbedaan pendidikan
formal, nonformal dan informal.
Buku Pembanding
B. Kekurangan
Buku Utama
Pada buku ini hampir banyak persaman yang diulang-ulang dan kata-
katanya sangat baku.Penulisan pada buku ini ada beberapa kata yang kurang. Dalam
buku ini gambar yang di sajikan tidak jelas. Sub bab yang tidak beraturan dan
pembaca kurang mampu menemukan dengan jelas materi yang akan dibahas.Dan
pengemasan buku ini kurang baik,sehingga buku nya mudah lepas/lekang.
Buku pembanding
Dalam buku ini terdapat bahasa asing yang membuat pembaca sulit
memahami. Terlebih lagi pendapat para ahli yang menggunakan bahasa asing yang
tidak ada terjemahannya. Tidak di lengkapi dengan ragkuman yang berguna bagi
pembaca untuk menyimpulkan dan memahami isi buku secara cepat.Buku ini tidak
menyertakan soal evaluasi disetiap akhir bab yang berguna bagi evaluasi pembaca.
BAB IV
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Yusnadi & Silviah Mariah. 2017. Konsep Dasar, Sejarah, Dan Asas Pendidikan
Luar Sekolah. Medan: Unimed Press.
19