Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH HUBUNGAN CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET ZAT BESI

DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2022

TESIS

Oleh:
SUHARTINI
NPM:

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM MAGISTER


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2022
Tesis dengan judul:

PENGARUH HUBUNGAN CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET ZAT


BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG KUIS KABUPATEN
DELI SERDANG TAHUN 2022

Oleh:
SUHARTINI
NPM:

Telah dilakukan pembimbingan tesis dan dinyatakan layak untuk mengikuti


ujian teis pada Program Studi Kebidanan Magister Kebidanan STIKES Guna
Bangsa Yogyakarta

Yogyakarta, ……….
Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

………………………………. ……………………………….
NIK. NIK.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Kebidanan

Dr. Hj. Gunarmi, SKM., M,Kes


NIK………………………..
HALAMAN PENGESAHAN

Tesis dengan judul:

PENGARUH HUBUNGAN CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET ZAT


BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG KUIS KABUPATEN
DELI SERDANG TAHUN 2022

Oleh:
SUHARTINI
NPM:

Telah diujikan pada tanggal ………. 2022 oleh tim penguji Program Studi
Kebidanan Magister Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Yogyakarta, ……….
Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

………………………………. ……………………………….
NIK. NIK.
Pembimbing I Pembimbing II

………………………………. ……………………………….
NIK. NIK.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Kebidanan

Dr. Hj. Gunarmi, SKM., M, Kes


NIK………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara dapat

dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu dapat terjadi

karena beberapa factor penyebab, diantaranya karena anemia. Angka

kematian ibu menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70%

untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia.

Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan

dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan

meningkatnya kesakitan ibu. Menurut WHO, 2012 sebagian besar

kematian ibu yang terjadi diberbagai negara disebabkan oleh

perdarahan, proporsinya berkisar antara kurang dari 10% sampai hampir

60%. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami

perdarahan pasca persalina, namun ia akan menderita akibat kekurangan

darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan

yang berkepanjangan.1

Anemia defisiensi besi pada ibu hamil merupakan masalah

kesehatan yang mempengaruhi semua ibu hamil di negara berkembang.

Menurut WHO, kekurangan zat besi pada ibu hamil adalah 35-75% dan

meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Anemia

defisiensi besi pada ibu hamil mempengaruhi ibu dan janin. Ibu hamil
dengan anemia berat lebih mungkin melahirkan bayi dengan kelahiran

prematur atau berat badan lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal

yang tinggi. Menurut WHO, 40% kematian ibu di negara berkembang

berhubungan dengan anemia selama kehamilan, yang sebagian besar

disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut. Luaran kelahiran

ibu hamil dengan anemia defisiensi besi adalah 12-28% kematian janin,

30% kematian perinatal, dan 7-10% kematian neonatus. Mengingat

besarnya efek kekurangan zat besi pada ibu hamil dan janin, maka

memerlukan perhatian yang cermat, dan dengan diagnosis yang tepat

waktu serta penanganan komplikasi yang tepat, dapat mengatasi

komplikasi dan mencapai hasil yang lebih baik..2

Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia

sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi yang

disebabkan penyakit infeksi, penyakit degeneratif dan masalah gizi.

Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi, salah

satunya adalah anemia. Anemia merupakan masalah pada wanita

Indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam

tubuh serta faktor lain seperti penyakit infeksi, cacingan dan penyakit

kronis.3

Di Indonesia diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus anemia,

dan 20 perempuan meninggal dunia karena kondisi tersebut. Tingginya

angka ini disebabkan oleh rendah pengetahuan dan kesadaran akan

bahaya anemia dalam kehamilan cenderung muncul pada kehamilan


Trimester 1 dan III. Sebagian besar anemia di Indonesia selama ini

dinyatakan sebagai akibat kekurangan besi (Fe) yang diperlukan untuk

pembentukan hemoglobin, sehingga Pemerintah Indonesia

mengatasinya dengan mengadakan pemberian suplemen besi untuk ibu

hamil, namun hasilnya belum memuaskan.4

Suplementasi Fe merupakan program penanggulangan anemia di

Indonesia. Indikator keberhasilan program tersebut menggunakan

cakupan Antenatal Care (ANC) dan cakupan tablet Fe Peraturan

Menteri Kesehatan RI nomor 88 tahun 2014 menjelaskan program

suplementasi tablet Fe untuk mengatasi kekurangan konsumsi zat besi,

yaitu pemerintah membuat program suplemen tambah darah kepada

setiap ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Pemberian zat

besi pada ibu hamil merupakan salah satu syarat pelayanan kesehatan

K4 pada ibu hamil. Dimana jumlah suplemen zat besi yang diberikan

selama kehamilan ialah sebanyak 90 tablet (Fe3). Zat besi merupakan

mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain digunakan untuk pembentukan sel darah merah,

zat besi juga berperan sebagai salah satu komponen dalam membentuk

mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein

yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung),

serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh.3,5,6

Berdasarkan data yang didapatkan dari Riskesdas (Riset

Kesehatan Dasar) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan angka ibu


yang menderita anemia di tahun 2013 yaitu sebanyak 37,1% dan pada

tahun 2018 sebanyak 48,9%. Data ini menunjukkan bahwa jumlah ibu

penderita anemia selama kehamilan karena kekurangan zat besi di

dalam tubuh mengalami peningkatan. Di provinsi Sumatera Utara,

persentasi ibu hamil yang mendapatkan konsumsi tablet zat besi

sebanyak 90 butir adalah sebesar 75,85% dan angka ini masih belum

mampu untuk mencapai target nasional dimana target yang ditetapkan

untuk pemberian tablet zat besi pada saat masa kehamilan adalah

sebesar 80%.7

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun

2012 angka kejadian anemia besi pada ibu hamil sebesar 72,3% yang

disebabkan ibu hamil tidak minum tablet besi, dan sebesar 23,15% yang

disebabkan ibu hamil tidak patuh mengonsumsi zat besi dimana kasus

ini terjadi di Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu

Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara.8

Hasil survei yang dilakukan sebagai data pendahuluan didapatkan

……………. (Data kasus anemia yang ada di batang kuis)

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengeruh hubungan

cakupan distribusi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil

di wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang?”


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan cakupan distribusi tablet zat besi

mempengsruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk menganalisis distribusi frekuensi cakupan tablet zat besi

terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

b) Untuk menganalisis cakupan distribusi tablet zat besi berkorelasi

terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

c) Untuk menganalisis pengaruh cakupan distribusi tablet zat besi

terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang

pengeruh cakupan distribusi tablet zat besi terhadap kejadian anemia

pada ibu hamil dan mengatasi masalah yang sering terjadi akibat

anemia di wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli

Serdang.
2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharpkan menjadi bahan informasi yang dapat diambil

manfaatnya tentang penekanan angka kejadian anemia yang

disebabkan ketidak patuhan ibu hamil yang dapat dilihat dari cakupan

distribusi tablet zat besi.

3. Bagi Istitusi dan Lembaga terkait

Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi masukan untuk institusi

atau Lembaga terkait, khususnya bagi Dinas Kesehatan agar dapat

memberikan edukasi dan pemahaman tentang bahaya anemia untuk

meningkatkan cakupan distribusi tablet zat besi dan menurunkan

angka kejadian anemia pada ibu hamil.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dan bahan untuk

melakukan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan penelitian

ini.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi

Dalam penelitian ini peneliti membatasi materi pada pengaruh

hubungan cakupan distribusi tablet zat besi terhadap kejadian anemia

pada ibu hamil.

2. Ruang Lingkup Responden

Subjek penelitian ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi zat

besi (Fe).
3. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2022 – Agustus 2022

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian akan di wilayah kerja kerja Puskesmas Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang.

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Penelitian yang pernah dialkuakn sebelumnya

No Peneliti Judul Metode Variabel Hasil Penelitian


Penelitian dan sampel Penelitian
1. Sylvi Cakupan Anc Jenis Cakupan Rata-rata prevalensi
Natalia, Dan Cakupan penelitian ANC dan anemia ibu hamil
Tablet Fe kuantitatif Prevalensi di Provinsi Jawa
Sri Hubungannya dengan Anemia
Sumarmi, Dengan menggunaka pada Ibu
Timur sebesar
Siti Prevalensi n data Hamil 5,8%. Angka
Rahayu Anemia Di sekunder dan prevalensi
Nadhiroh Jawa Timur
Analisa data tersebut sudah
menggunaka ada
n uji statistik
Korelasi
dibawah target
Pearson Nasional sebesar
28%. Hasil uji
statistik
menunjukkan
tidak ada
hubungan antara
cakupan ANC
(K1 dan K4) dan
cakupan tablet
Fe (Fe-1 dan Fe-
3) dengan
prevalensi
anemia ibu
hamil.5
2. Aat Analisis Ibu Case Anemia, Terdapat
Sutihati, Hamil Control Pengetah hubungan yang
Suprihatin, Dengan Sampel uan, bermakna
Jenny Anemia Di penelitian budaya antara
Anna Uptd yang pantangan pengetahuan,
Siauta Puskesmas masuk makan, asupan protein
Rawat Inap kriteria asupan ibu hamil
Maja insklusi protein, dan kepatuhan
Kabupaten dan eklusi penyakit mengonsumsi
Lebak hanya infeksi, tablet Fe dengan
mendapatk kepatuhan kejadian anemia
an 76 ibu di UPTD
hamil yang Puskesmas
memenuhi Rawat
kriteria Inap Maja.9
sebagai
responden.
3. Isnar Pengaruh Quasi Umur, Terdapat
Nurul Suplementasi eksperimenta Pendidika pengaruh
l. Sampel
Alfiyah, Fe Terhadap penelitian ini
n, tingkat suplementasi
Dewi Kejadian adalah kunjunga tablet Fe
Vimala Anemia Di ibu hamil n, status terhadap
Puskesmas dengan anemia kejadian anemia
Sitopeng anemia di pada ibu
wilayah hamil p=0,000
kerja dinas yang
kesehatan membuktikan
kota bahwa kejadian
Cirebon anemia karena
yang kurangnya
bersedia suplementasi Fe
pada ibu hamil.10
menjadi
responden
penelitian.
4. Sumiyati Analisis cross Status Terdapat satu
pengaruh sectional. Gizi variabel yang
Sampel berpengaruh
status gizi dalam
(lila),
dan tablet penelitian ini Konsumsi secara signifikan
tambah darah adalah Tablet Fe, terhadap
Terhadap ibu hamil Kejadian terjadinya
anemia dalam anemia anemia anemia dalam
kehamilan trimester kehamilan
III yang terhadap anemia
berada di dalam kehamilan
Wilayah yaitu
Kerja komsumsi tablet
Puskesmas Fe dan Terdapat
Pekkabata, variabel
Matakali, lainnya yang
Katumban tidak
gan dan berpengaruh
Campalagi secara
an signifikan
Kabupaten terhadap
Polewali terjadinya
Mandar anemia dalam
kehamilan yaitu
status gizi.
5. Eka Studi Desain Minat Ada hubungan
Deviany kuantitatif analitik mengkons antara minat ibu
dengan
Widyawat tentang pendekatan
umsi hamil
y,Rita hubungan Cross tablet Fe, TM II dan III
Purwanti minat ibu Sectional. kejadian dalam
hamil Sampel anemia mengkonsumsi
Dalam dalam tablet Fe dengan
mengkonsumsi penelitian kejadian anemia
tablet fe dengan
kejadian anemia ini adalah di
ibu hamil Posyandu Melati
TM 4 dan 5 Desa
II dan TM Kanigoro
III Kecamatan
sebanyak Pagelaran
36 orang Kabupaten
ibu Malang.11
hamil.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wahidah. Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan


Tingkat Kejadian Perdarahan Pada Ibu Hamil Trimester III 2017.
2017;1(2):184–90.
2. Agustina W. Perbandingan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Yang
Mengkomsumsi Tablet Besi Dengan Dan Tanpa Vitamin C Di Wilayah
Kerja Puskesmas Langsa Lama Tahun 2019. J Nas Ilmu Kesehat. 2019;2.
3. Sihombing EM. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia
Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Di Wilayah Kerja Puskesmas
Namoterasi Sei Bingai Kabupaten Langkat. J Stindo Prof.
2019;V(November):256–66.
4. Alamsyah W. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit
Anemia Pada Ibu Hamil Usia Kehamilan 1-3 Bulan Diwilayah Kerja
Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa. J Inov Penelit. 2020;1(2).
5. Natalia S, Sumarmi S, Nadhiroh SR. Cakupan Anc Dan Cakupan Tablet Fe
Hubungannya Dengan Prevalensi Anemia di Jawa Timur. Media Gizi
Indones. 2016;11 No. 1(August 2017).
6. Irohatul A, Sumarmi S. Hubungan Cakupan Tablet Fe3 Dengan Prevalensi
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.
Joinly Publ by IAGIKMI Univ Airlangga. 2019;291–7.
7. Izzaty RE, Astuti B, Cholimah N. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. 2020. 5–24 p.
8. Sari E. Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi
Tablet Zat Besi terhadap Terjadinya Anemia Kehamilan. J Ilm Kebidanan
Imelda. 2017;3(1):189–95.
9. Sutihati A, Suprihatin, Siauta JA. Analisis Ibu Hamil dengan Anemia di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja Kabupaten Lebak.
lppm.politeknikmfh@gmail.com [Internet]. 2021;7(2):183–90. Available
from: www.lpmi-mfh.com
10. Alfiyah IN, Vimala D. Pengaruh Suplementasi Fe Terhadap Kejadian
Anemia Di Puskesmas Sitopeng. J Ilm Keperawatan Gigi. 2020;1(1):110–
6.
11. Widyawaty ED, Purwanti R. Studi Kuantitatif Tentang Hubungan Minat
Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet FE dengan Kejadian Anemia. Heal
Care Media [Internet]. 2020;4 No. 1:32–6. Available from:
ekadeviany719@gmail.com%0A

Anda mungkin juga menyukai