Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ANEMIA

DENGAN PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU


DI PUSKESMAS GODEAN I
YOGYAKARTA

CASE STUDY RESEARCH

Disusun Oleh:
Shera Triandani
1610104044

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirromanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal Case Study Research
ini. Penyusunan proposal Case Study Research ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Warsiti, S. Kp., M. Kep., Sp. Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS., selaku Ketua Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Dewi Rokhanawati, S. Si.T., MPH., selaku pembimbing yang telah memberikan masukan
dan arahan dalam penyusunan proposal ini.
5. Seluruh Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
6. Orang tua tercinta yang tak hentinya memberikan doa dan dukungan sehingga proposal
Case Study Research ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Kakak-Adik tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungan sehingga proposal
Case Study Research ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Teman-teman yang tidak bisa penulis sebut satu persatu yang telah mendukung dan
berpartisipasi dalam penyusunan proposal Case Study Research ini.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan, proposal Case Study Research ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………… iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........……………………………………….... 1
B. Batasan Masalah……………………………………………… 2
C. Rumusan Masalah…………………………………………..... 2
D. Tujuan ……………………………………………………….. 3
E. Manfaat …………………………………………………….... 3
F. Ruang Lingkup………………………………………………. 4
G. Keaslian Penelitian …………………………………………... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan….…………………………………………………. 7
B. Anemia………………………………………………………… 7
C. Kacang Hijau..………………………………………………… 9
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………..… 13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………..….. 13
C. Subyek Penelitian…………………………………………….. 13
D. Alat dan Pengumpulan data………………..…………………. 13
E. Uji Keabsahan Data……………………………………......... 14
F. Analisa Data…………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 18

LAMPIRAN

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis PICOT

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia ibu hamil merupakan salah satu permasalahan nasional yang mencerminkan

nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia pada masa kehamilan berpotensi

berbahaya bagi ibu dan anak. Anemia karena kekurangan kadar Hb (hemoglobin) dalam

darah dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu pada masa kehamilan, persalinan,

dan nifas, serta dapat mengakibatkan abortus, partus prematurus, bahkan perdarahan post

partum karena atonia uteri, syok, dan infeksi (Wiknjosastro, 2010). Anemia diindikasikan

bila kadar Hb kurang dari 10 g/dl pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami anemia

pada masa kehamilan terjadi karena proses hemodilusi (pengenceran darah) yng dimulai

pada usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada 32-36 minggu.

Anemia pada kehamilan harus segera diatasi untuk mencegah terjadinya perdarahan

pada proses persalinan dan gangguan pada tumbuh kembang janin. Kurma memiliki

berbagai macam kandungan nutrisi seperti: kaliumasam salisilat, gula, vitamin A,

thiamin, riboflavin, niasin, karatenoid, fosfor, serat pangan, lemak tak jenuh, serta zat

besi (Satuhu, 2010). Manfaat kurma bagi kesehatan antara lain sebagai anti diabetes, anti

mikroba, anti inflamasi, anti oksidan, anti hiperlipidemik, mencegah anemia, rakhitis, dan

osteomalasia, serta memperlancar persalinan. Kacang hijau merupakan salah satu jenis

kacang-kacangan dengan kandungn zat besi yang tinggi, terutama pada embrio dan kulit

bijinya. Kandungan nutrisi kacang hijau bermanfaat bagi ibu hamil dalam pembentukan

sel darah merah dan mencegah anemia karena kandungan fitokimia yang membantu

1
proses hematopoiesis, serta kandungan lainnya seperti : kalsium, fosfor, besi, natrium,

dan kalium yang baik bagi ibu hamil Astawan (2009).

Pengobatan dan pencegahan untuk anemia selalu diberikan suplementasi tablet besi

dan diikuti dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi11. Pemerintah sudah

berupaya untuk mengurangi kejadian anemia ibu hamil dengan cara memberikan

suplementasi tablet besi sebanyak 90 tablet pada ibu hamil, namun ternyata angka anemia

ibu hamil masih saja tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena tidak patuhnya ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet besi. Ketidakpatuhan ini akibat dari efek samping tablet besi

berupa pengaruh yang tidak menyenangkan seperti rasa tidak enak di ulu hati, mual,

muntah, dan diare (terkadang juga konstipasi). Sehingga perlu diikuti dengan

mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.

Pemberian sari kacang hijau pada ibu hamil sebagai pendamping tablet zat besi

(tablet Fe) yang diberikan pada saat ANC (Antenatal Care) diharapkan dapat membantu

meningkatkan kadar Hb ibu hamil dan mencegah anemia pada kehamilan. Berdasarkan

latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas konsumsi

sari kacang hijau terhadap peningkatan kadar Hb ibu hamil.

B. Batasan Masalah

Pada studi kasus ini berfokus pada penatalaksanaan masalah kebidanan dengan anemia

pada ibu hamil di Puskesmas Godean I Yogyakarta.

C. Rumusan masalah

Dari latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Godean I Yogyakarta?”

2
D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia di

Puskesmas Godean I Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif pada ibu hamil dengan

anemia di Puskesmas Godean I Yogyakarta

b. Mampu melakukan pengkajian data obyektif pada ibu hamil dengan anemia

c. Mampu menganalisa kasus anemia pada ibu hamil di Puskesmas Godean I

Yogyakarta

d. Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan anemia di Puskesmas Godean I Yogyakarta

e. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pemberian sari kacang hijau

pada ibu hamil dengan anemia.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu

tentang peningkatan kadar haemoglobin sehingga bisa mencegah terjadinya

anemia selama kehamilan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Menjadi bahan acuan perkembangan materi peningkatan kadar

haemoglobin pada ibu hamil khususnya dibidang komunitas dan pendidikan

3
kesehatan untuk meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi kepada

klien dan keluarga.

3. Bagi universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Diharapkan penelitian ini dapat menambah daftar pustaka dan dapat

dijadikan bahan bacaan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

F. Ruang Lingkup

1. Lingkup Materi

Lingkup materi dalam penelitian ini meliputi ibu hamil dengan anemia dengan

mengintervensikan pemberian sari kacang hijau.

2. Lingkup Responden

Responden dalam penelitian ini dilakukan pada 2 kasus ibu hamil dengan

anemia.

3. Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan 20 April sampai 9 Mei 2020.

4. Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Godean I Yogyakarta

G. Keaslian Penelitian

1. Penelitian oleh Miftachul Jannah (2018) dengan judul “Peningkatan Kadar Hb

Ibu Hamil Dengan Jus Kurma Dan Sari Kacang Hijau Di Kota Pekalongan”

yang menggunakan penelitian Quasi Eksperimen Equivalent. Subjek penelitian

adalah ibu hamil trimester I dan trimester II. Jumlah sampel yang diambil untuk

penelitian ini sebanyak 30 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, kelompok jus

kurma dan sari kacang hijau. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari. Hasil uji

4
statistik menggunakan uji paired T-test didapatkan nilai p 0.555 yng

menunjukkan tidak ada kenaikan Hb ibu hamil setelah mengkonsumsi jus kurma.

Sedangkan hasil uji statistik paired T-test untuk kelompok sari kacang hijau yaitu

didapatkan nilai p 0.021 yang menunjukkan adanya kenaikan kadar Hb ibu hamil

setelah mengkonsumsi sari kacang hijau. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan.

Persamaan terdapat pada tema intervensi. Perbedaan terdapat pada jumlah

sampel, subyek penelitian dan waktu penelitian.

2. Penelitian oleh Misrawati (2019) dengan judul “Pengaruh Sari Kacang Ijo Dan

Tablet Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Anemia”. Jenis

penelitian ini adalah quasi eksperimen design adalah penelitian yang dilakukan

dengan memberikan percobaan atau perlakuan. Penelitian ini menggunakan

rancangan Nonequivalent Control Group Design yang artinya terdapat dua

kelompok yang di gunakan untuk penelitian. Penelitian ini menggunakan 2

kelompok studi intervensi yaitu kelompok I (Ibu hamil yang berikan sari kacang

hijau dan tablet fe) dan kelompok II (ibu yang mengonsumsi tablet Fe). Sampel

dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan jumlah sampel 30. Penelitian ini

dilakukan selama 2 bulan. Persamaan terdapat pada tema intervensi. Perbedaan

terdapat pada jumlah sampel, subyek penelitian dan waktu penelitian.

3. Penelitian oleh Lathifah, Neneng Siti (2018) dengan judul “Pengaruh Pemberian

Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester

Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Bandar Lampung

Tahun 2018”. Jenis Penelitian Kuantitatif, rancangan penelitianmetodequasi

eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest with control group. Populasi

5
seluruh ibu hamil TM II yang melakukan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas

Rawat Inap Way Kandis adalah sebanyak 58 ibu hamil. Sampel sebanyak 30

orang 15 orang sebagai kelompok intervensi dan 15 orang sebagaia kelompok

kontrol, dengan kriteria inklusi Responden yang sedang hamil TM II, Responden

dengan kesadaran penuhdan bersedia menjadi subjek penelitian. Dengan teknik

sampling purposive sampling. Analisa data dengan uji Ttest. Hasil penelitian

menunjukan rata-rata kadar hemoglobin sebelum diberikan kacang hijau dan

Tablet FEsebesar9,33 gr/dl,rata-rata kadar hemoglobin setelah diberikan kacang

hijau dan Tablet FEsebesar10,80 gr/dl, rata-rata kadar hemoglobin sebelum

diberikan tablet FEsebesar9,27 gr/dl, ratarata kadar hemoglobinsetelah diberikan

Tablet FE sebesar10,33 gr/dl sesudah dilakukan intervensi sebesar 10.73.

Diketahui Ada Pengaruh Pemberian Kacang hijau Terhadap kenaikan kadar

hemoglobin pada ibu hamil Trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap

Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2018. Hasil uji t didapat p value 0,000 < α

(0,05). Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. Persamaan terdapat pada tema

intervensi. Perbedaan terdapat pada jumlah sampel, subyek penelitian dan waktu

penelitian.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya


hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan pertama dimulai
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari
bulan ke-7 sampai 9 bulan (Pudiastuti, 2012).
Asuhan kehamilan adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2014).
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan
peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah
mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi (Hani , 2011)
Menurut prawirohardjo (2010) kehamilan dibagi dalam 3 trimester:
1) Kehamilan trimester pertama (antara 0-12 minggu)
2) Kehamilan trimester kedua ( antara 12-28 minggu)
3) Kehamilan trimester ketiga (antara 28-40 minggu)
B. Anemia

1. Definisi anemia

Menurut (WHO, 2015) menyebutkan dua milyar penduduk dunia terkena

anemia. Dengan criteria anemia ringan 9-10 gr %, anemia sedang 7-8 gr %, dan

anemia berat ≤ 7 gr%, adapun yang terkena anemia yang kadar hemoglobin (Hb)

dalam darah kurang dari 13 gr%, dan untuk pria yang nilai normalnya 13-17 gr%,dan

untuk dan untk wanita kurang dari 12 gr%, dengan nilai normal 12-15 gr%.

7
Anemia didefinisikan dlam kualitas atau kuantitas sel drah merah, yang

menyebabkan kapasitas darah untuk membawa oksigen menjadi berkurang. Setiap

sistem tubuh terpengaruh karena fungsi organ terganggu dan memburuk karena

kekurangan oksigen (Wylie, 2010). Ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin

(Hb) < 11 mg/L (Kemenkes RI, 2015). Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan

bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat

meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan

meningkatkan risiko bayi lahir prematur (Kemenkes RI, 2015).

2. Tanda dan gejala

Menurut (Proverawati, 2011) gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik

(misalnya kelelahan, kelemahan, pusing, dispnea ringan dengan tenaga). Gejala dan

tanda lain mungkin termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat, akan mengalami

takikardi atau hipotensi. Anemia meningkatkan resiko kelahiran premature dan

infeksi ibu postpartum. Banyak gejala anemia selama kehamilan meliputi:

a. Merasa lelah dan lemah

b. Kulit pucat progresif dari kulit

c. Denyut jantung cepat

d. Sesak napas

e. Konsentrasi terganggu

3. Pencegahan dan pengobatan anemia

Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika

sedang hamil atau ingin hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi

8
(seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, serial, telur dan kacang-kacangan).

Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan

folat. Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi tiap hari (Proverawati,

2011).

Pencegahan dan pengobatan anemia menurut Fatmah (2011) dapat ditentukan

dengan memperhatikan faktor-faktor penyebabnya, jika penyebabnya adalah masalah

nutrisi, penilaian status gizi dibutuhkan untuk mengidentifikasi nutrient yang

berperan dalam kasus anemia. Anemia gizi dapat disebabkan oleh berbagai macam

nutrient penting pada pembentukan hemoglobin. Defisiensi Fe yang umum terjadi di

dunia merupakan penyebab utama terjadinya anemia gizi, sehingga untuk mencegah

defisiensi Fe diperlukan asupan zat besi dan makanan yang mengandung zat besi

sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Cara mengatasi kekurangan zat besi pada tubuh menurut Fatmah (2011)

dengan cara mengkonsumsi 60-120 mg Fe per hari dan meningkatkan asupan

makanan sumber Fe. Selain itu mengatasi anemia perlu konsumsi bahan-bahan

pangan sumber zat besi, diantaranya daging, hati, ikan, susu, yoghurt, kacang-

kacangan, serta sayuran berwarna hijau. Salah satu jenis kacang-kacangan yang

mengandung zat besi tinggi adalah kacang hijau (vigna radiata).

C. Kacang Hijau

Kacang Hijau merupakan sumber makanan yang mengandung sumber protein,

kaya serat, rendah karbohidrat, mengandung lemak sehat, kaya vitamin vitamin seperti

vitamin B lain, seperti riboslavin, B6, asam pantothenat, serta niasin. Vitamin yang

terkandung didalamnya membantu meningkatkan energy dan metabolisme tubuh dan

9
mineral kaya enzim aktif.Setelah mempelajari uraian diatas faktor yang mempengaruhi

peningkatan kadar Hb dalam darah , maka peneliti hanya memfokuskan pada kebutuhan

nutrisi remaja yaitu dengan pemberian minuman kacang hijau pada mahasiswa karena

kacang hijau mengandung zat besi yang dapat meningkatkan kadar Hb dalam darah.

Kacang hijau (Vigna Radiata) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang

mengandung zat besi tinggi. Kacang hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil

dan menyusui, juga untuk menunjang masa pertumbuhan anak (Akbar, 2015). dengan

jumlah kandungan zat besi pada kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang

hijau dan salah satu bentuk penyajian kacang hijau yang paling efektif adalah dengan sari

kacang hijau, yaitu air dan ampasnya disaring dan dipisahkan sehingga minuman tersebut

padat gizi.

Kandungan zat besi dalam kacang hijau paling banyak terdapat pada embrio dan

kulit bijinya. Kacang hijau mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pembentukan sel

darah sehingga dapat mengatasi efek penurunan Hb. Jumlah kandungan zat besi pada

kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang hijau. Kacang hijau juga

mengandung fitat sebesar 2,19%. Interaksi fitat dengan protein dan vitamin menyebabkan

terbatasnya nilai gizi yang dapat dimanfaatkan tubuh. Efek negatif dari fitat bisa

dikurangi dengan cara merendam kacang hijau.

Kacang hijau mengandung zat besi sebanyak 2,25 mg dalam setiap setengah

cangkir kacang hijau. Kacang hijau juga mengandung fitat sebesar 2,19%. Fitat dapat

menghambat penyerapan zat besi sehingga dianjurkan untuk merendam kacang hijau

sebelum mengolahnya. Pengolahan kacang hijau melalui perendaman sebelumnya

bertujuan untuk memudahkan penyerapan zat besi yang diperlukan untuk maturasi selsel

10
darah. Biji kacang hijau yang telah direbus atau diolah dan kemudian dikonsumsi

mempunyai daya cerna yang tinggi dan rendah daya flatulensinya. Hemaglutinin dapat

menggumpalkan sel darah merah dan bersifat toksik.

Toksisitas hemaglutinin dapat dihancurkan melalui proses pemanasan pada suhu

100ºC. Asam fitat dapat membentuk kompleks dengan Fe atau unsur-unsur mineral,

terutama Zn, Mg, dan Ca menjadi bentuk yang tidak larut dan sulit diserap tubuh

sehingga mengurangi ketersediannya dalam tubuh karena menjadi sangat sulit dicerna.

Proses fermentasi dapat meningkatkan ketersediaan unsur besi bagi tubuh. Hal ini penting

untuk mencegah anemia gizi besi (Astawan, 2009). Kacang hijau juga mengandung

vitamin C yang membantu dalam melakukan penyerapan Fe dalam tubuh karena dapat

merubah bentuk feri menjadi fero.

a. Cara membuat intervensi

Menurut Amalia (2016) Cara Membuat Minuman Kacang Hijau sebagai berikut:

Bahan:

a. 100 gr kacang hijau

b. 2 sendok makan gula pasir

c. 500 cc air.

Cara membuat Kacang Hijau dicuci bersih , Rendam kacang hijau dengan air

hingga pecah kirakira 1 jam, Setelah itu rebus 500 cc air hingga mendidih, lalu

masukkan rendaman kacang hijau, Tunggu sampai lunak, lalu masukkan gula

pasir. Aduk sampai gula larut, lalu matikan apinya. Tunggu sampai dingin,

Setelah itu bisa disajikan diminum 2 kali sehari yaitu pagi hari dan siang hari.

11
Anemia dapat dipengaruhi oleh Absorbsi Makanan yang dikonsumsi oleh remaja.

Selain pemberian obat anemia dapat diatasi dengan pemberian minuman kacang hijau

karena kandungan gizi dalam kacang hijau dapat menurunkan prevalensi anemia dan

memperbaiki utilisasi zat besi dibandingkan hanya dengan suplementasi vitamin A saja

atau dengan zat besi saja, bila tubuh kekurangan vitamin A, maka transportasi zat besi dari

hati dan atau penggabungan zat besi ke dalam eritrosit akan terganggu.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam studi kasus ini yaitu kualitatif dengan studi kasus berbasis

asuhan. Metode yang digunakan adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah

asuhan kebidanan pada ibu hamil tentang anemia. Studi kasus ini dilakukan dengan

diberikan intervensi tambahan berupa sari kacang hijau.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan kasus dalam studi kasus ini dilaksanakan di Puskesmas Godean I

Yogyakarta ini dilaksanakan mulai tanggal 20 April 2020 sampai tanggal 09 Mei 2020

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam studi kasus ini adalah dua ibu hamil dengan anemia di Puskesmas

Godean I Yogyakarta dan bersedia menjadi obyek penelitian.

D. Alat dan Pengumpulan Data

1. Alat

Alat studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

pengumpulan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010). Data

dikumpulkan dengan menggunakan instrument Hb digital dan lembar observasi. Hb

digital digunakan untuk mengukur kadar Hb responden sebelum dan sesudah

pemberian sari kacang hijau. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk observasi

makanan, minuman, dan obat yang dikonsumsi responden.

13
2. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Pemeriksaan yang dilakukan dengan tanya jawab langsung tentang kondisi

klien dan mengkaji keluhan-keluhan yang dirasakan oleh klien serta tentang

riwayat penyakit. Lama wawancara juga tidak dibatasi dan diakhiri menurut

keinginan penulis. Dengan demikian, penulis dapat memperoleh gambaran yang

lebih luas karena setiap responden bebas meninjau berbagai aspek menurut

pendirian dan masing-masing sehingga dapat memperkaya pandangan penulis.

b. Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi, minuman, dan obat

yang dikonsumsi responden.

c. Pendokumentasian

Pendokumentasian dilakukan untuk melihat riwayat dan status kesehatan

pasien yang dapat ditemukan pada dokumen resmi maupun tidak resmi seperti

status pasien, catatan asuhan kebidanan, dan rekam medik. Pendokuemntasian

dilakukan selama kegiatan mulai dari pengkajian awal sampai dengan evaluasi.

Dalam studi kasus ini dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP.

E. Uji Keabsahan Data

Dalam pengujian keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi yaitu

pemeriksaan keabsahan data yang di manfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik

triangulasi data yang digunakan adalah :

a. Triangulasi metode

14
Dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang

berbeda. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang

utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara

dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti

juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran

informasi tersebut.

b. Triangulasi antar-peneliti

Dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam

pengumpulan dan analisis data. Namun orang yang diajak menggali data itu harus

yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar

tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.

c. Triangulasi sumber data

Menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber

perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa

menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsif,

dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.

Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang

selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai

fenomena yang diteliti.

d. Triangulasi teori

Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis

statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori

15
yang televan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau

kesimpulan yang dihasilkan.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam studi kasus ini dengan metode PICOT.

Dimana terdapat poin-poin yang dikaji didalamnya meliputi Population, Intervency,

Comparison, Outcome, Teori/Time. Dimulai dari data dikumpulkan dari hasil wawancara,

observasi, dokumentasi. Kemudian Data dianalisis lalu data di sajikan dan ditarik

kesimpulan. Analisa data diawali dengan studi kepustakaan dan evidence based mengenai

Anemia pada ibu hamil. Setelah mengkaji evidence based penulis melakukan pengkajian

data pada pasien di Puskesmas Godean I Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria untuk

menjadi subyek penelitian dalam studi kasus ini. Analisa data dalam studi kasus ini

menggunakan analisa berbasis PICOT (Population-Intervensi-Comparison-Outcome-

Theori/time).

1. Population

Merupakan jumlah responden yang akan dilakukan pengkajian. Dalam studi kasus

ini memiliki 2 responden yang telah menyetujui untuk dijadikan sampel penelitian.

2. Intervensi

Merupakan asuhan atau penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien. Intervensi

yang diberikan berdasarkan evidence based dan diberikan intervensi sari kacang hijau

pada ibu hamil dengan anemia.

3. Comparison

16
Merupakan perbedaan penatalaksanaan antar pasien satu dengan pasien yang

lainnya. Dalam penelitian ini sama-sama diberikan intervensi sari kacang hijau tidak

ada perbedaan intervensi.

4. Outcome

Merupakan hasil ataupun perubahan yang diharapkan terjadi setelah pasien

diberikan asuhan atau penatalaksanaan atas masalah yang dihadapi. Dalam penelitian

ini yaitu peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia.

5. Theory

Merupakan dasar atau evidence based dalam memberikan penatalaksanaan atas

masalah yang dihadapi oleh pasien. Teori diperoleh melalui studi pustaka dari buku

atau jurnal yang berkaitan dengananemia pada ibu hamil. Analisa data dilakukan oleh

penulis saat penulis telah selesai melakukan pengkajian data dan memberikan asuhan

kepada pasien yang pertama kali dan setiap kali penulis selesai melakukan follow up

(kunjungan rumah).

Pada penelitian ini dipilih keabsahan data dengan pendekatan triangulasi sumber untuk

mengungkap dan menganalisis masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian. Selain tanya

pada pasien, peneliti juga bertanya pada suami pasien atau tenaga kesehatan yang memberikan

asuhan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Akbar. (2015). Aneka Tanaman Apotek Hidup di Sekitar Kita. Jakarta : One Book
Amalia, Amirul. (2016). Efektifitas Minuman Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Kadar HB.
Jurnal. Rakernas Aipkema
Astawan M. (2009). Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Depok: Penebar Swadaya
Aulia, Vina. (2019). Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau (Vigna Radiata) Terhadap Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil Anemia. Jurnal.
Fatmah. (2011). Gizi dan Kesehatan Masyarakat: Anemia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jannah, Miftachul dan Millatin Puspaningtyas. (2018). Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan
Jus Kurma Dan Sari Kacang Hijau Di Kota Pekalongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 6(2).
PLACENTUM
Lathifah, Neneng Siti. (2018). Pengaruh Pemberian Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Way
Kandis Bandar Lampung Tahun 2018. Jurnal Kebidanan. 4(3). 139-144. Universitas
Malahayati
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana dan Strategi Kesehatan.
Misrawati, Marliah. (2019). Pengaruh Sari Kacang Ijo Dan Tablet Fe Terhadap Peningkatan
Kadar Hb Ibu Hamil dengan Anemia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 10 (2). pp
69-73 p-ISSN: 2354-6093. DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.111
Proverawati, Atikah. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Retnorini, Dewi Luh, dkk. (2017). Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan Sari Kacang Hijau
Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan. 6(12). ISSN.2089-
7669.
Satuhu. (2010). Kurma Khasiat dan Olahannya. Jakarta: Penebar Swadaya
WHO. (2015). Data penduduk dunia terkena anemia. World Health Organization.
Wiknjosastro. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

18
ANALISIS PICOT

P I C O T JURNAL
(POPULASI (INTERVENSI) (COMPARASION) (OUTCOME) (TIMER)
DAN
SEMPEL)
30 responden Sari Kacang Ijo Tidak terdapat Peningkatan kadar 09 April – 09 Juni Pengaruh Sari Kacang Ijo
kelompok hemoglobin ibu 2018 Dan Tablet Fe Terhadap
pembanding hamil. Peningkatan Kadar Hb Ibu
hasil penelitian ini Hamil dengan Anemia
diperoleh nilai
analisa data dengan
menggunakan uji
wilcoxon dan uji
mann whitney ada
pengaruh sari
kacang ijo dan
tablet fe terhadap
peningkatan kadar
Hb Pada ibu hamil
yang anemia
dimana nilai ρ =
0.00 < α = 0,05 dan
nilai sig atau nilai
sebesar ,002 < α =
0,05 . yang berarti
Ho ditolak dan Ha
diteri
Ibu hamil Sari kacang hijau Jus kurma Peningkatan kadar 14 hari Peningkatan Kadar Hb Ibu
trimester I Hb ibu hamil Hamil Dengan Jus Kurma
dan II sebelum dan Dan Sari Kacang Hijau Di
30 responden sesudah Kota Pekalongan
mendapatkan
perlakuan konsumsi
jus kurma dan sari
kacang hijau.
Hasil uji statistik
menggunakan uji
paired T-test
didapatkan nilai p
0.555 yng
menunjukkan tidak
ada kenaikan Hb
ibu hamil setelah
mengkonsumsi jus
kurma. Sedangkan
hasil uji statistik
paired T-test untuk
kelompok sari
kacang hijau yaitu
didapatkan nilai p
0.021 yang
menunjukkan
adanya kenaikan
kadar Hb ibu hamil
setelah
mengkonsumsi sari
kacang hijau

Ibu hamil Minuman kacang Tidak terdapat Peningkatan kadar Penelitian ini telah Pengaruh Pemberian Kacang
TM II hijau kelompok hemoglobin ibu dilakukan di Hijau Terhadap Kenaikan
30 responden pembanding hamil. Puskesmas Rawat Kadar Hemoglobin Pada Ibu
rata-rata kadar Inap Way Kandis. Hamil Trimester Ii Di
hemoglobin Pada Februari Wilayah Kerja Puskesmas
sebelum diberikan sampai juli Tahun Rawat Inap Way Kandis
kacang hijau dan 2018. Bandar Lampung Tahun
Tablet 2018
FEsebesar9,33
gr/dl,rata-rata kadar
hemoglobin setelah
diberikan kacang
hijau dan Tablet
FEsebesar10,80
gr/dl, rata-rata
kadar hemoglobin
sebelum diberikan
tablet
FEsebesar9,27
gr/dl, ratarata kadar
hemoglobinsetelah
diberikan Tablet FE
sebesar10,33 gr/dl
sesudah dilakukan
intervensi sebesar
10.73

Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time

2 ibu hamil dengan Sari kacang hijau kadar hemoglobin ibu Peningkatan kadar 14 hari
anemia diukur pada saat ANC hemoglobin

Alasan :

Memilih 2 responden dengan kriteria anemia yang diberikan intervensi sari kacang hijau karena lebih efektif dibandingkan dengan jus

kurma.

Anda mungkin juga menyukai