Disusun Oleh:
Shera Triandani
1610104044
Bismillahirromanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal Case Study Research
ini. Penyusunan proposal Case Study Research ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Warsiti, S. Kp., M. Kep., Sp. Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS., selaku Ketua Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Dewi Rokhanawati, S. Si.T., MPH., selaku pembimbing yang telah memberikan masukan
dan arahan dalam penyusunan proposal ini.
5. Seluruh Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
6. Orang tua tercinta yang tak hentinya memberikan doa dan dukungan sehingga proposal
Case Study Research ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Kakak-Adik tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungan sehingga proposal
Case Study Research ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Teman-teman yang tidak bisa penulis sebut satu persatu yang telah mendukung dan
berpartisipasi dalam penyusunan proposal Case Study Research ini.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan, proposal Case Study Research ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………… iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........……………………………………….... 1
B. Batasan Masalah……………………………………………… 2
C. Rumusan Masalah…………………………………………..... 2
D. Tujuan ……………………………………………………….. 3
E. Manfaat …………………………………………………….... 3
F. Ruang Lingkup………………………………………………. 4
G. Keaslian Penelitian …………………………………………... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan….…………………………………………………. 7
B. Anemia………………………………………………………… 7
C. Kacang Hijau..………………………………………………… 9
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………..… 13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………..….. 13
C. Subyek Penelitian…………………………………………….. 13
D. Alat dan Pengumpulan data………………..…………………. 13
E. Uji Keabsahan Data……………………………………......... 14
F. Analisa Data…………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 18
LAMPIRAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia ibu hamil merupakan salah satu permasalahan nasional yang mencerminkan
nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia pada masa kehamilan berpotensi
berbahaya bagi ibu dan anak. Anemia karena kekurangan kadar Hb (hemoglobin) dalam
darah dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu pada masa kehamilan, persalinan,
dan nifas, serta dapat mengakibatkan abortus, partus prematurus, bahkan perdarahan post
partum karena atonia uteri, syok, dan infeksi (Wiknjosastro, 2010). Anemia diindikasikan
bila kadar Hb kurang dari 10 g/dl pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami anemia
pada masa kehamilan terjadi karena proses hemodilusi (pengenceran darah) yng dimulai
pada usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada 32-36 minggu.
Anemia pada kehamilan harus segera diatasi untuk mencegah terjadinya perdarahan
pada proses persalinan dan gangguan pada tumbuh kembang janin. Kurma memiliki
thiamin, riboflavin, niasin, karatenoid, fosfor, serat pangan, lemak tak jenuh, serta zat
besi (Satuhu, 2010). Manfaat kurma bagi kesehatan antara lain sebagai anti diabetes, anti
mikroba, anti inflamasi, anti oksidan, anti hiperlipidemik, mencegah anemia, rakhitis, dan
osteomalasia, serta memperlancar persalinan. Kacang hijau merupakan salah satu jenis
kacang-kacangan dengan kandungn zat besi yang tinggi, terutama pada embrio dan kulit
bijinya. Kandungan nutrisi kacang hijau bermanfaat bagi ibu hamil dalam pembentukan
sel darah merah dan mencegah anemia karena kandungan fitokimia yang membantu
1
proses hematopoiesis, serta kandungan lainnya seperti : kalsium, fosfor, besi, natrium,
Pengobatan dan pencegahan untuk anemia selalu diberikan suplementasi tablet besi
dan diikuti dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi11. Pemerintah sudah
berupaya untuk mengurangi kejadian anemia ibu hamil dengan cara memberikan
suplementasi tablet besi sebanyak 90 tablet pada ibu hamil, namun ternyata angka anemia
ibu hamil masih saja tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena tidak patuhnya ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet besi. Ketidakpatuhan ini akibat dari efek samping tablet besi
berupa pengaruh yang tidak menyenangkan seperti rasa tidak enak di ulu hati, mual,
muntah, dan diare (terkadang juga konstipasi). Sehingga perlu diikuti dengan
Pemberian sari kacang hijau pada ibu hamil sebagai pendamping tablet zat besi
(tablet Fe) yang diberikan pada saat ANC (Antenatal Care) diharapkan dapat membantu
meningkatkan kadar Hb ibu hamil dan mencegah anemia pada kehamilan. Berdasarkan
latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas konsumsi
B. Batasan Masalah
Pada studi kasus ini berfokus pada penatalaksanaan masalah kebidanan dengan anemia
C. Rumusan masalah
Dari latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Godean I Yogyakarta?”
2
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
b. Mampu melakukan pengkajian data obyektif pada ibu hamil dengan anemia
Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
3
kesehatan untuk meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi kepada
F. Ruang Lingkup
1. Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini meliputi ibu hamil dengan anemia dengan
2. Lingkup Responden
Responden dalam penelitian ini dilakukan pada 2 kasus ibu hamil dengan
anemia.
3. Lingkup Waktu
4. Lingkup Tempat
G. Keaslian Penelitian
Ibu Hamil Dengan Jus Kurma Dan Sari Kacang Hijau Di Kota Pekalongan”
adalah ibu hamil trimester I dan trimester II. Jumlah sampel yang diambil untuk
penelitian ini sebanyak 30 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, kelompok jus
kurma dan sari kacang hijau. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari. Hasil uji
4
statistik menggunakan uji paired T-test didapatkan nilai p 0.555 yng
menunjukkan tidak ada kenaikan Hb ibu hamil setelah mengkonsumsi jus kurma.
Sedangkan hasil uji statistik paired T-test untuk kelompok sari kacang hijau yaitu
didapatkan nilai p 0.021 yang menunjukkan adanya kenaikan kadar Hb ibu hamil
setelah mengkonsumsi sari kacang hijau. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan.
2. Penelitian oleh Misrawati (2019) dengan judul “Pengaruh Sari Kacang Ijo Dan
penelitian ini adalah quasi eksperimen design adalah penelitian yang dilakukan
kelompok studi intervensi yaitu kelompok I (Ibu hamil yang berikan sari kacang
hijau dan tablet fe) dan kelompok II (ibu yang mengonsumsi tablet Fe). Sampel
dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan jumlah sampel 30. Penelitian ini
3. Penelitian oleh Lathifah, Neneng Siti (2018) dengan judul “Pengaruh Pemberian
Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester
5
seluruh ibu hamil TM II yang melakukan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas
Rawat Inap Way Kandis adalah sebanyak 58 ibu hamil. Sampel sebanyak 30
kontrol, dengan kriteria inklusi Responden yang sedang hamil TM II, Responden
sampling purposive sampling. Analisa data dengan uji Ttest. Hasil penelitian
hemoglobin pada ibu hamil Trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2018. Hasil uji t didapat p value 0,000 < α
(0,05). Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. Persamaan terdapat pada tema
intervensi. Perbedaan terdapat pada jumlah sampel, subyek penelitian dan waktu
penelitian.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
1. Definisi anemia
anemia. Dengan criteria anemia ringan 9-10 gr %, anemia sedang 7-8 gr %, dan
anemia berat ≤ 7 gr%, adapun yang terkena anemia yang kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari 13 gr%, dan untuk pria yang nilai normalnya 13-17 gr%,dan
untuk dan untk wanita kurang dari 12 gr%, dengan nilai normal 12-15 gr%.
7
Anemia didefinisikan dlam kualitas atau kuantitas sel drah merah, yang
sistem tubuh terpengaruh karena fungsi organ terganggu dan memburuk karena
kekurangan oksigen (Wylie, 2010). Ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin
(Hb) < 11 mg/L (Kemenkes RI, 2015). Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan
bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat
meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan
Menurut (Proverawati, 2011) gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik
(misalnya kelelahan, kelemahan, pusing, dispnea ringan dengan tenaga). Gejala dan
tanda lain mungkin termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat, akan mengalami
d. Sesak napas
e. Konsentrasi terganggu
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika
sedang hamil atau ingin hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi
8
(seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, serial, telur dan kacang-kacangan).
Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan
folat. Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi tiap hari (Proverawati,
2011).
berperan dalam kasus anemia. Anemia gizi dapat disebabkan oleh berbagai macam
dunia merupakan penyebab utama terjadinya anemia gizi, sehingga untuk mencegah
defisiensi Fe diperlukan asupan zat besi dan makanan yang mengandung zat besi
Cara mengatasi kekurangan zat besi pada tubuh menurut Fatmah (2011)
makanan sumber Fe. Selain itu mengatasi anemia perlu konsumsi bahan-bahan
pangan sumber zat besi, diantaranya daging, hati, ikan, susu, yoghurt, kacang-
kacangan, serta sayuran berwarna hijau. Salah satu jenis kacang-kacangan yang
C. Kacang Hijau
kaya serat, rendah karbohidrat, mengandung lemak sehat, kaya vitamin vitamin seperti
vitamin B lain, seperti riboslavin, B6, asam pantothenat, serta niasin. Vitamin yang
9
mineral kaya enzim aktif.Setelah mempelajari uraian diatas faktor yang mempengaruhi
peningkatan kadar Hb dalam darah , maka peneliti hanya memfokuskan pada kebutuhan
nutrisi remaja yaitu dengan pemberian minuman kacang hijau pada mahasiswa karena
kacang hijau mengandung zat besi yang dapat meningkatkan kadar Hb dalam darah.
Kacang hijau (Vigna Radiata) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang
mengandung zat besi tinggi. Kacang hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil
dan menyusui, juga untuk menunjang masa pertumbuhan anak (Akbar, 2015). dengan
jumlah kandungan zat besi pada kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang
hijau dan salah satu bentuk penyajian kacang hijau yang paling efektif adalah dengan sari
kacang hijau, yaitu air dan ampasnya disaring dan dipisahkan sehingga minuman tersebut
padat gizi.
Kandungan zat besi dalam kacang hijau paling banyak terdapat pada embrio dan
kulit bijinya. Kacang hijau mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pembentukan sel
darah sehingga dapat mengatasi efek penurunan Hb. Jumlah kandungan zat besi pada
kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang hijau. Kacang hijau juga
mengandung fitat sebesar 2,19%. Interaksi fitat dengan protein dan vitamin menyebabkan
terbatasnya nilai gizi yang dapat dimanfaatkan tubuh. Efek negatif dari fitat bisa
Kacang hijau mengandung zat besi sebanyak 2,25 mg dalam setiap setengah
cangkir kacang hijau. Kacang hijau juga mengandung fitat sebesar 2,19%. Fitat dapat
menghambat penyerapan zat besi sehingga dianjurkan untuk merendam kacang hijau
bertujuan untuk memudahkan penyerapan zat besi yang diperlukan untuk maturasi selsel
10
darah. Biji kacang hijau yang telah direbus atau diolah dan kemudian dikonsumsi
mempunyai daya cerna yang tinggi dan rendah daya flatulensinya. Hemaglutinin dapat
100ºC. Asam fitat dapat membentuk kompleks dengan Fe atau unsur-unsur mineral,
terutama Zn, Mg, dan Ca menjadi bentuk yang tidak larut dan sulit diserap tubuh
sehingga mengurangi ketersediannya dalam tubuh karena menjadi sangat sulit dicerna.
Proses fermentasi dapat meningkatkan ketersediaan unsur besi bagi tubuh. Hal ini penting
untuk mencegah anemia gizi besi (Astawan, 2009). Kacang hijau juga mengandung
vitamin C yang membantu dalam melakukan penyerapan Fe dalam tubuh karena dapat
Menurut Amalia (2016) Cara Membuat Minuman Kacang Hijau sebagai berikut:
Bahan:
c. 500 cc air.
Cara membuat Kacang Hijau dicuci bersih , Rendam kacang hijau dengan air
hingga pecah kirakira 1 jam, Setelah itu rebus 500 cc air hingga mendidih, lalu
masukkan rendaman kacang hijau, Tunggu sampai lunak, lalu masukkan gula
pasir. Aduk sampai gula larut, lalu matikan apinya. Tunggu sampai dingin,
Setelah itu bisa disajikan diminum 2 kali sehari yaitu pagi hari dan siang hari.
11
Anemia dapat dipengaruhi oleh Absorbsi Makanan yang dikonsumsi oleh remaja.
Selain pemberian obat anemia dapat diatasi dengan pemberian minuman kacang hijau
karena kandungan gizi dalam kacang hijau dapat menurunkan prevalensi anemia dan
memperbaiki utilisasi zat besi dibandingkan hanya dengan suplementasi vitamin A saja
atau dengan zat besi saja, bila tubuh kekurangan vitamin A, maka transportasi zat besi dari
hati dan atau penggabungan zat besi ke dalam eritrosit akan terganggu.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam studi kasus ini yaitu kualitatif dengan studi kasus berbasis
asuhan. Metode yang digunakan adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah
asuhan kebidanan pada ibu hamil tentang anemia. Studi kasus ini dilakukan dengan
Yogyakarta ini dilaksanakan mulai tanggal 20 April 2020 sampai tanggal 09 Mei 2020
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam studi kasus ini adalah dua ibu hamil dengan anemia di Puskesmas
1. Alat
Alat studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010). Data
pemberian sari kacang hijau. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk observasi
13
2. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
klien dan mengkaji keluhan-keluhan yang dirasakan oleh klien serta tentang
riwayat penyakit. Lama wawancara juga tidak dibatasi dan diakhiri menurut
lebih luas karena setiap responden bebas meninjau berbagai aspek menurut
b. Observasi
c. Pendokumentasian
pasien yang dapat ditemukan pada dokumen resmi maupun tidak resmi seperti
dilakukan selama kegiatan mulai dari pengkajian awal sampai dengan evaluasi.
pemeriksaan keabsahan data yang di manfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
a. Triangulasi metode
14
Dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang
berbeda. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang
dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti
informasi tersebut.
b. Triangulasi antar-peneliti
pengumpulan dan analisis data. Namun orang yang diajak menggali data itu harus
yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar
tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa
dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.
Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang
d. Triangulasi teori
Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis
15
yang televan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam studi kasus ini dengan metode PICOT.
Comparison, Outcome, Teori/Time. Dimulai dari data dikumpulkan dari hasil wawancara,
observasi, dokumentasi. Kemudian Data dianalisis lalu data di sajikan dan ditarik
kesimpulan. Analisa data diawali dengan studi kepustakaan dan evidence based mengenai
Anemia pada ibu hamil. Setelah mengkaji evidence based penulis melakukan pengkajian
data pada pasien di Puskesmas Godean I Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria untuk
menjadi subyek penelitian dalam studi kasus ini. Analisa data dalam studi kasus ini
Theori/time).
1. Population
Merupakan jumlah responden yang akan dilakukan pengkajian. Dalam studi kasus
ini memiliki 2 responden yang telah menyetujui untuk dijadikan sampel penelitian.
2. Intervensi
yang diberikan berdasarkan evidence based dan diberikan intervensi sari kacang hijau
3. Comparison
16
Merupakan perbedaan penatalaksanaan antar pasien satu dengan pasien yang
lainnya. Dalam penelitian ini sama-sama diberikan intervensi sari kacang hijau tidak
4. Outcome
diberikan asuhan atau penatalaksanaan atas masalah yang dihadapi. Dalam penelitian
ini yaitu peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia.
5. Theory
masalah yang dihadapi oleh pasien. Teori diperoleh melalui studi pustaka dari buku
atau jurnal yang berkaitan dengananemia pada ibu hamil. Analisa data dilakukan oleh
penulis saat penulis telah selesai melakukan pengkajian data dan memberikan asuhan
kepada pasien yang pertama kali dan setiap kali penulis selesai melakukan follow up
(kunjungan rumah).
Pada penelitian ini dipilih keabsahan data dengan pendekatan triangulasi sumber untuk
mengungkap dan menganalisis masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian. Selain tanya
pada pasien, peneliti juga bertanya pada suami pasien atau tenaga kesehatan yang memberikan
asuhan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Akbar. (2015). Aneka Tanaman Apotek Hidup di Sekitar Kita. Jakarta : One Book
Amalia, Amirul. (2016). Efektifitas Minuman Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Kadar HB.
Jurnal. Rakernas Aipkema
Astawan M. (2009). Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Depok: Penebar Swadaya
Aulia, Vina. (2019). Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau (Vigna Radiata) Terhadap Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil Anemia. Jurnal.
Fatmah. (2011). Gizi dan Kesehatan Masyarakat: Anemia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jannah, Miftachul dan Millatin Puspaningtyas. (2018). Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan
Jus Kurma Dan Sari Kacang Hijau Di Kota Pekalongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 6(2).
PLACENTUM
Lathifah, Neneng Siti. (2018). Pengaruh Pemberian Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Way
Kandis Bandar Lampung Tahun 2018. Jurnal Kebidanan. 4(3). 139-144. Universitas
Malahayati
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana dan Strategi Kesehatan.
Misrawati, Marliah. (2019). Pengaruh Sari Kacang Ijo Dan Tablet Fe Terhadap Peningkatan
Kadar Hb Ibu Hamil dengan Anemia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 10 (2). pp
69-73 p-ISSN: 2354-6093. DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.111
Proverawati, Atikah. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Retnorini, Dewi Luh, dkk. (2017). Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan Sari Kacang Hijau
Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan. 6(12). ISSN.2089-
7669.
Satuhu. (2010). Kurma Khasiat dan Olahannya. Jakarta: Penebar Swadaya
WHO. (2015). Data penduduk dunia terkena anemia. World Health Organization.
Wiknjosastro. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
18
ANALISIS PICOT
P I C O T JURNAL
(POPULASI (INTERVENSI) (COMPARASION) (OUTCOME) (TIMER)
DAN
SEMPEL)
30 responden Sari Kacang Ijo Tidak terdapat Peningkatan kadar 09 April – 09 Juni Pengaruh Sari Kacang Ijo
kelompok hemoglobin ibu 2018 Dan Tablet Fe Terhadap
pembanding hamil. Peningkatan Kadar Hb Ibu
hasil penelitian ini Hamil dengan Anemia
diperoleh nilai
analisa data dengan
menggunakan uji
wilcoxon dan uji
mann whitney ada
pengaruh sari
kacang ijo dan
tablet fe terhadap
peningkatan kadar
Hb Pada ibu hamil
yang anemia
dimana nilai ρ =
0.00 < α = 0,05 dan
nilai sig atau nilai
sebesar ,002 < α =
0,05 . yang berarti
Ho ditolak dan Ha
diteri
Ibu hamil Sari kacang hijau Jus kurma Peningkatan kadar 14 hari Peningkatan Kadar Hb Ibu
trimester I Hb ibu hamil Hamil Dengan Jus Kurma
dan II sebelum dan Dan Sari Kacang Hijau Di
30 responden sesudah Kota Pekalongan
mendapatkan
perlakuan konsumsi
jus kurma dan sari
kacang hijau.
Hasil uji statistik
menggunakan uji
paired T-test
didapatkan nilai p
0.555 yng
menunjukkan tidak
ada kenaikan Hb
ibu hamil setelah
mengkonsumsi jus
kurma. Sedangkan
hasil uji statistik
paired T-test untuk
kelompok sari
kacang hijau yaitu
didapatkan nilai p
0.021 yang
menunjukkan
adanya kenaikan
kadar Hb ibu hamil
setelah
mengkonsumsi sari
kacang hijau
Ibu hamil Minuman kacang Tidak terdapat Peningkatan kadar Penelitian ini telah Pengaruh Pemberian Kacang
TM II hijau kelompok hemoglobin ibu dilakukan di Hijau Terhadap Kenaikan
30 responden pembanding hamil. Puskesmas Rawat Kadar Hemoglobin Pada Ibu
rata-rata kadar Inap Way Kandis. Hamil Trimester Ii Di
hemoglobin Pada Februari Wilayah Kerja Puskesmas
sebelum diberikan sampai juli Tahun Rawat Inap Way Kandis
kacang hijau dan 2018. Bandar Lampung Tahun
Tablet 2018
FEsebesar9,33
gr/dl,rata-rata kadar
hemoglobin setelah
diberikan kacang
hijau dan Tablet
FEsebesar10,80
gr/dl, rata-rata
kadar hemoglobin
sebelum diberikan
tablet
FEsebesar9,27
gr/dl, ratarata kadar
hemoglobinsetelah
diberikan Tablet FE
sebesar10,33 gr/dl
sesudah dilakukan
intervensi sebesar
10.73
2 ibu hamil dengan Sari kacang hijau kadar hemoglobin ibu Peningkatan kadar 14 hari
anemia diukur pada saat ANC hemoglobin
Alasan :
Memilih 2 responden dengan kriteria anemia yang diberikan intervensi sari kacang hijau karena lebih efektif dibandingkan dengan jus
kurma.