Anda di halaman 1dari 12

SAP TEORI

A. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MED3013/2SKS
4. Semester : III (Tiga)
5. Elemen Kompetensi : MKB (Mata Kuliah Berkarya)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 30 Menit
8. Pokok Bahasan : Pemeriksaan Dalam/ VT (Vaginal Toucher)

B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori-teori dan
teknik keterampilan dasar praktik tentang pemeriksaa dalam dengan benar sesuai teori.
Dalam hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor. 97
Tahun 2014 yang tertera pada Pasal 1 ayat 3.

C. KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami dan menjelaskan teori tentang imunisasi campak.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat :
1. Mendefinisikan pengertian imunisasi campak dengan benar
2. Menguraikan penyebab campak dengan benar
3. Menjelaskan tujuan imunisasi campak dengan benar
4. Mengenali efek samping imunisasi campak dengan benar
5. Menyebutkan manfaat imunisasi campak dengan benar
6. Menjelaskan kontra indikasi imunisasi campak
7. Menjelaskan penanganan efek samping imunisasi campak

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat:
1. Mendefinisikan pengertian imunisasi campak dengan benar
2. Menguraikan penyebab campak dengan benar
3. Menjelaskan tujuan imunisasi campak dengan benar
4. Mengenali efek samping imunisasi campak dengan benar
5. Menyebutkan manfaat imunisasi campak dengan benar
6. Menjelaskan kontra indikasi imunisasi campak
7. Menjelaskan penanganan efek samping imunisasi campak

F. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian imunisasi campak
2. Penyebab campak
3. Tujuan imunisasi campak
4. Efek samping imunisasi campak
5. Manfaat imunisasi campak
6. Kontra indikasi imunisasi campak
7. Penanganan efek samping imunisasi campak

G. METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Ceramah
2. Diskusi
3. Brainstorming
4. Word square
5. Talking stik

H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. LCD
3. Pointer
4. Laptop
5. White board & spidol

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Mengucapkan salam dan membaca doa belajar 4 Menit
b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai Islam
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi

Inti a. Menjelaskan pengertian imunisasi campak, penyebab campak, 10 Menit


tujuan imunisasi campak dengan ceramah.
b. Menanyakan kepada mahasiswa efek samping untuk imunisasi
campak dengan metode brainstorming.
c. Menjelaskan manfaat imunisasi campak, kontra indikasi imunisasi
campak dengan ceramah.
d. Menjelaskan penanganan efek samping imunisasi campak sambil
berdiskusi dengan mahasiswa dengan memberikan beberapa
pertanyaan kasus seputar imunisasi campak.

Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan metode Word Square 6 menit


dan Talking stik yaitu pemateri memutarkan musik selama
beberapa saat, sementara itu spidol sambil diranting dari
mahasiswa yang satu ke yang lain. Ketika musik berhenti, maka
mahasiswa yang terakhir menerima spidol harus mencari jawaban
dalam kotak berisi huruf, sesuai dengan jawaban dari soal yang
telah disediakan.
b. Tindak lanjut pemberian tugas pada pertemuan selanjutnya terkait
dengan materi yaitu menjari jurnal mengenai imunisasi campak
c. Menutup dengan membaca Hamdallah dan salam

J. PENILAIAN
1. Jenis
Lisan
2. Bentuk
MCQ (Soal Vignete) sebanyak 5 soal
Essay sebanyak 3 soal
3. Instrument
Terlampir

K. SUMBER BELAJAR
Eka Yuliasti. 2009. Buku Saku Penuntut Imunisasi Dasar. Yogyakarta: Fitramaya.
Elmeida, I. F. 2015. Asuhan Kebidanan Neonatus. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Gold. 2000. Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Fitramaya.
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 – 18 Tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
( IDAI ) Tahun 2017. (2017), p. 2017.

Yogyakarta, Februari 2020


Dosen Pembimbing Pemateri
(..................................................) (...........................)
Lampiran 1
MATERI IMUNISASI CAMPAK
A. Latar Belakang

Data WHO sejak tahun 1970 penyakit campak sudah mendapat perhatian khusus
yaitu sejak terjadi wabah campak yang cukup serius. Terjadi 330 kematian diantara
12.107 kasus di Pulau Lombok dan 65 kematian 407 kasus di Pulau Bangka. WHO
menganjurkan untuk memberikan imunisasi campak pada bayi berumur 9 bulan karena
angka kejadian campak yang masih di negara berkembang.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh agar tubuh terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang imunisasi terhadap suatu penyakit hanya
akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk
terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi.
Tujuan dari diberikannya suatu imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita
suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan biasa menyababkan
kematian pada penderitanya.Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi
yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air,
TBC dan lain sebagainya.
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia, karena sering dilaporkan di beberapa daerah. Dari data
insidens campak dan angka serokonversi terhadap vaksin campak berdasarkan kelompok
umur di negara yang sedang berkembang, pemberian imunisasi pada umur 8-9 bulan
diprediksi dapat menimbulkan serokonversi pada sekurang-kurangnya 85% bayi dan
dapat mencegah sebagian besar kasus dan kematian.WHO merekomendasikan pemberian
imunisasi pada umur 9 bulan untuk program imunisasi rutin di negara berkembang .pada
daerah dengan resiko mortalitas bayi berusia kurang dari 9 bulan yang tinggi, seperti di
kamp-kamp pengungsi, pada bayi-bayi yang dirawat inap, dan bayi terinfeksi HIV
(Human Immunodeficiency Virus).
Penyakit campak sangat berbahaya bagi penderita gangguan bagi penderita gangguan
kekebalan. Vaksin campak mengakibatkan pneumonia pada penderita gangguan sistem
imun berat meskipun demikian vaksin campak rerbukti aman, vaksin campak terbukti
aman untuk penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus). Immonoglobulin atau
produk darah yang lain mungkin mengandung antibody terhadap campak yang dapat
mengganggu timbulnya respons imun sehingga pemberian vaksinasi campak sebaiknya
ditunda 3-11 bulan pasca–pemberian immunoglobulin atau transfuse prodik
darah,tergantung jenis preparat yang diberikan.

B. Pengertian Imunisasi campak


Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah
suatu penyakit. Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut yang
disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, menular
sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi
disebarkan lewat udara (airborne).
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak
yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Diberikan secara subcutan pada
lengan kiri atau anterolateral dengan dosis pemberian 0,5 ml pada bayi usia 9-11 bulan.

C. Penyebab
Campak, rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang sangat mudah menular atau
infeksius sejak awal masa prodromal yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya
ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus (virus campak). Penularan terjadi melalui
percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air bone disease).
Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

D. Tujuan Imunisasi campak


Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak.
Pemberiannya hanya pada saat anak berusia 9 bulan, karena antibodi dari ibu sudah menurun
di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan
belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR
(Measles Mump Rubella). Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau
mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.

E. Efek Samping Imunisasi


Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam ringan dan
terdapat efek kemerahan/bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke-7-8 setelah
penyuntikan. Kemungkinan juga terdapat pembengkakan pada tempat penyuntikan.

F. Kontra Indikasi

Kontra-indikasi pemberian imunisasi campak adalah anak

1. Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam.

2. Dengan penyakit gangguan kekebalan.

3. Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan

4. Dengan kekurangan gizi berat.

5. Dengan penyakit keganasan.

6. Dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur, kanamisin dan eritromisin (antibiotik).

G. Manfaat Imunisasi Campak


Menambah kekebalan yang dihasilakan oleh vaksin campak akan berlangsung seumur
hidup, sama dengan kekebalan yang diperoleh secara alamiah yaitu setelah terkena penyakit
campak. Vaksin campak ini merupakan virus campak yang sudah dilemahkan.

H. Penanganan Efek Samping


1. Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau saari buah)
2. Jika demam pakaikan pakaian yang tipis
3. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
4. Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimaal 6 kali dalam
24 jam
5. Bayi boleh mandi atau cukup di seka dengan air hangat
6. Jika reaksi tersebut berat dan menetap bawa bayi ke dokter
I. Tinjauan Islam
Ketika menghadapai sakit setiap orang diharuskan berobat ketika sakit, sebagaimana
mereka diharuskan makan ketika lapar atau minum ketika haus. Perintah berobat dalam islam
terdapat dalam hadits Nabi Sallahu’alaihi Wassalam. Diantaranya, hadits riwayat Abu Daud
dari Usamah, yang dalam artinya berbunyi :
“berobatlah, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak membuat penyakit, kecuali membuat
pula obatnya”.

Hal tersebut juga dijelaskan Al-Qur’an Surat Al-Baqorah ayat 195, yang berbunyi :
Artinya :
“Dan infakkanlah hartamu dijalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri)
kedalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Maksud dari ayat diatas adalah bahwa Allah secara tegas mengingatkan kita untuk tidak
membiarkan atau menjerumuskan diri kedalam kebinasaan secara sia-sia, dimana kita
sebagai umatnya harus menjaga dan memelihara kesehatan dengan mengupayakan berbagai
tindakan preventif, seperti menghindari makan berlebih, membiasakan hidup sehat dan
melakukan vaksinasi atau imunisasi agar tidak terkena penyakit tertentu.

Lampiran 2
SOAL VIGNETTE
1. Seorang ibu datang ke Posyandu ingin mengimunisasi anaknya yang saat ini berusia 9
bulan. Berat badan bayi sekarang 8 kg, kondisi sehat.
Apakah jenis imunisasi yang tepat untuk kasus diatas ?
a. DPT
b. Polio
c. Campak
d. BCG
e. Hepatitis B
Jawaban : C
2. Seorang ibu membawa bayi perempuan berusia 9 bulan ke puskesmas untuk di imunisasi
campak, hasil pemeriksaan berat badan bayi 7800 gr, kondisi sehat dan belum pernah
menderita campak. Kemudian petugas kesehatan menyiapkan vaksin imunisasi campak.
Berapakah dosis pemberian vaksin campak ?
a. 1 tetes
b. 2 tetes
c. 0,05 ml
d. 0,5 ml
e. 1 ml
Jawaban : D
3. Seorang bayi perempuan berusia 9 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk di imunisasi
campak, hasil pemeriksaan berat badan 7500 gr, kondisi bayi sehat dan belum pernah
menderita campak sebelumnya.
Bagaimanakah cara penyuntikan imunisasi tersebut ?
a. Peroral
b. Subcutan
c. Intracutan
d. Intra muscular
e. Hidung
Jawaban : B
4. Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk di imunisasi
campak, hasil pemeriksaan berat badan 8000 gr, kondisi bayi sehat dan sudah
mendapatkan imunisasi campak.
Berapa kali munisasi campak diberikan kepada anak ?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
e. 5 kali
Jawaban : B
5. Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk di imunisasi
campak, hasil pemeriksaan berat badan 8000 gr, kondisi bayi sehat dan sudah
mendapatkan imunisasi campak. Namun, setelah penyuntikan anak mengalami demam.
Bagaimanakah penanganan yang tepat diberikan untuk menangani efek samping
pemberian vaksin campak ?
a. Berikan paracetamol 15 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam)
b. Berikan paracetamol 15 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 3 kali dalam 24 jam)
c. Berikan paracetamol 10 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam)
d. Berikan paracetamol 10 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 3 kali dalam 24 jam)
e. Berikan paracetamol 15 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 5 kali dalam 24 jam)
Jawaban : A
SOAL ESSAY
1. Jelaskan pengertian imunisasi campak?
2. Jelaskan tujuan pemberian imunisasi campak?
3. Jelaskan efek samping setelah pemberian imunisasi campak ?
4. Sebutkan kontra indikasi pemberian imunisasi campak pada anak?
5. Jelaskan penangan efek samping setelah dilakukannya pemberian imunisasi campak?

Jawaban :
1. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak
yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak.
2. Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak.
Pemberiannya hanya pada saat anak berusia 9 bulan, karena antibodi dari ibu sudah
menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika
sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus
diimunisasi MMR (Measles Mump Rubella). Pemberiannya dapat diulang pada saat anak
masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang
dicanangkan pemerintah.
3. Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam ringan dan
terdapat efek kemerahan/bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke-7-8
setelah penyuntikan. Kemungkinan juga terdapat pembengkakan pada tempat
penyuntikan.
4. Kontra-indikasi pemberian imunisasi campak yaitu :
a. Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam.
b. Dengan penyakit gangguan kekebalan.
c. Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan
d. Dengan kekurangan gizi berat.
e. Dengan penyakit keganasan.
f. Dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur, kanamisin dan eritromisin
(antibiotik).
5. Penangan efek samping setelah dilakukannya pemberian imunisasi campak antara lain :
a. Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau saari buah)
b. Jika demam pakaikan pakaian yang tipis
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
d. Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kg BB setiap 3-4 jam (maksimaal 6 kali
dalam 24 jam
e. Bayi boleh mandi atau cukup di seka dengan air hangat
f. Jika reaksi tersebut berat dan menetap bawa bayi ke dokter
Lampiran 3
Slide PPT
1. Perhatikan durasi mikroteaching ±30menit@mahasiswa, sehingga
pembuatan slide maksimal ± 20 slide yang memuat semua deskripsi materi
yang ada di SAP Teori beserta rancangan evaluasi pada penutup
2. Setiap slide memuat paragraf/narasi maksimal 12 baris, sehingga diketik
POIN nya saja
3. Beri tanda untuk POIN yang menjadi INTI atau HAL PENTING yg perlu
diingat oleh mahasiswa
4. Lebih baik lagi jika dalam slide disertakan gambar ilustrasi, foto, bagan dg
smart art untuk penyampaian materi
5. Jika mahasiswa menyiapkan video untuk menunjang kelengkapan materi
maka pertimbangkan durasinya. Video bisa langsung di Hyperlink pada slide
PPT.
6. Slide yang dilampirkan (print) untuk penilaian fasilitator dibuat multi sheet
1 halaman memuat 4 slide

Anda mungkin juga menyukai