PENDIDIKAN IMUNISASI
Disusun Oleh:
Gusti Reni Anggini
NIM. P07224219019
anaknya
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet
2. Observasi
1) Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertayaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat).
2) Ibu antusias atau tidak.
3) Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI
PENTINGNYA IMUNISASI
A. Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah
dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah
bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi,
yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan
menimbulkan penyakit.
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila
anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah.
Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
C. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
F. Jenis imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Imunisasi Polio
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping,
namun kadang anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan
pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan
kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri.
Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG, namun dapat juga
terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang akan sembuh sendiri
pada daerah ketiak atau leher.
3. Imunisasi Campak
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash
(kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga
mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan obat
penurun panas selama anak panas.
4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi
DPT. Namun panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi
kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya
dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam tinggi, berikan obat
penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5. Imunisasi Hepatitis B
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping
yang berarti
G. Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari Hepatitis B1
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1, Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2, Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3, Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Marimbi, Hanum.2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada
Balita.Yogyakarta : Nuha Medika.