Anda di halaman 1dari 11

A.

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan dengan


Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : Identitas yang mempengaruhi masa Umur :
kehamilan terdiri dari umur jika <16
atau >35 tahun akan membuat wanita
rentan terhadap sejumlah komplikasi
(Varney, 2016).
Suku : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Keluhan Utama
Keluhan utama yang terdiri nyeri perut bagian bawah dan

perdarahan pervaginam berwarna coklat. (Mansjoer, 2011).

3. Riwayat Kesehatan Klien


a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita klien

yang dapat mempengaruhi, memperberat atau diperberat oleh

kehamilannya. Perlu pengkajian tentang riwayat penyakit jantung,

9
hipertensi, anemia, asma broncial, hepatitis, gagal ginjal, diabetes

melitus, penyakit autoimun dan infeksi TORCH (Myles, 2011).

1) Keluhan tiap trimester


2) Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
3) Pemeriksaan kehamilan
4) Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan
5) Imunisasi
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
klien yang dapat mempengaruhi atau memperberat/diperberat oleh
kehamilannya. Perlu pengkajian tentang riwayat penyakit menular,
penyakit menurun, dan penyakit menahun pada klien.
Penyakit sistem reproduksi : Penyakit Ginekologi, tumor/
kanker payudara
Penyakit kardiovaskuler : Penyakit jantung, hipertensi
Penyakit darah : Anemia, leukemia, isoimunisasi
Penyakit paru-paru : TBC, asma bronchial
Penyakit saluran pencernaan : Haemoroid
Penyakit hati : Hepatitis
Penyakit Ginjal & Sal. kencing : Gagal ginjal
Penyakit endokrin : Diabetes mellitus
Penyakit saraf : Epilepsi
Penyakit jiwa : Psikosis
Penyakit sistem imunologi : Penyakit autoimun
Penyakit infeksi : IMS, infeksi TORCH, ISK
Riwayat alergi : Alergi antibiotic
Riwayat pembedahan : Seksio Cesaria
(Mochtar, 2011)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat kesehatan keluarga terdiri dari riwayat keluarga yang pernah

menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat

10
kongenital (Saifuddin, 2014).

Keluarga dengan riwayat penyakit diabetes menunjukkan data terkuat

makrosomia janin dan seksio sesarea. Pada jangka waktu lebih lama

terlihat adanya hubungan peningkatan kadar glukosa inutero dengan

obesitas. Terdapat beberapaa perkiraan epilepsi disebabkan oleh

komponen genetik yang padaa situasi tertentu menyebabkan seseorang

mengalami kejang epilepsi. Prevalensi epilepsi pada populasi umum

adalah 1 dari 200 dan terjadi padaa 0,3-0,5% wanita hamil, 9 wanita

meninggal karena epilepsi (Varney, 2011).

5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita seringkali
keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi sebagai periode
sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini sangat berbeda dari
menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2011).
Siklus :28 + 7 hari
Lamanya :3-8 hari (Mochtar, 2013)
HPHT :merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2011).

6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N Abnor
sua Ana U Jeni BB/ Laktas
o Peny Pnlg Tmpt Peny JK H M malita Peny
mi k K s PB i
s

11
7. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian terakhir
dengan kehamilan.

8. Riwayat kehamilan sekarang yang dikaji untuk mendeteksi komplikasi kapan hari

pertama haid terakhir, kapan pergerakan anak pertama kali (Quickening), apa

keluhan dan ketidaknyamanan yang dirasakan, pendidikan kesehatan apa saja

yang telah didapat, apakah sudah melakukan imunisasi selama hamil (Varney,

2011).

9. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Keterangan
Nutrisi Pada rupture tube, keluhan yang paling menonjol selain nyeri
adalah mual dan muntah karna banyak nya darah yang terkumpul
dirongga abdomen. (Prawirohardjo, 2010)
Eliminasi Biasanya BAK pada klien mengalami output urine yang menurun
<1500 ml/hr, karena intake makanan dan cairan yang kurang.
Istirahat
Terjadi gangguan istirahat kaarena nyeri pada abdomen (Prawirohardjo,

2010)

Aktivitas
Pada aktivitas ibu dengan KET terbatas karena rasa nyeri dan lemas
(Prawirohardjo, 2010)
Personal Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya
Hygiene dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah
buah dada, daerah genetalia). Kebersihan gigi dan mulut, perlu
12
mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu kekurangan kalsium (Roumali, 2011).
Kebiasaan
Pola kebiasaan meliputi kebiasaan minum alkohol, jamu-jamuan, obat-
obatan, perokok aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan binatang
peliharaan merupakan salah satu pencetus gangguan kehamilan yang
memperlukan pengawasan antenatal tambahan (Varney, 2011).

10. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Psikologi : Ibu merasa cemas dengan kehamilan nya (Manuaba,
2010)
b. Sosial : Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap
kelahiran bayi akan mempercepat proses adaptasi ibu menerima
perannya (Varney, 2011).
c. Kultural : Bagaimana adat istiadat yang ada di lingkungan
sekijtar. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan keluarga maupun
lingkungan masyarakat yang dapat merugikan atau memberikan
pengaruh negative pada kehamilan ibu (Varney, 2011).
d. Spiritual : Berdoa telah ditemukan sebagi sumber yang efektif
bagi seseorang untuk mengatsi nyeri, stress, dan distress. Seringkali
berdoa menyebabkan seseorang merasakan perbaikan suasana hati dan
merasakan kedamaian dan ketenangan (Varney, 2011).

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Meringis
Kesadaran : Compos mentis
Ekspresi wajah :
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit

13
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan pertambahan berat
badan 7 – 12 kg
Tinggi Badan : >145 cm (Varney, 2011)
LiLA : > 23,5 cm (Varney, 2011)

2. Pemeriksaan Fisik
Pada keadaan fisiologis ditulis harga normal seperti kriteria hasil:
a. Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut merata, warna
rambut hitam.
Wajah : terjadi hyperpigmentasi.
Mata : konjungtiva anemis dan sclera putih. (Prawirohardjo,
2010)
Telinga : simetris.
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung.
Mulut : tidak ada caries dentis, stomatitis, tidak ada
pembesaran tonsil dan uvula.
Leher : terjadi hyperpigmetasi.
Dada : bentuk elips, tidak ada retraksi dinding dada,
Payudara : terjadi hiperpigmentasi pada areola dan papilla
mamae, putting susu menonjol, tidak terdapat kelenjar
susu tambahan.
Abdomen : perubahan uterus yang terdorong satu sisi oleh masa
kehamilan, atau tergeser akibat persarahan.
(Prawirohardjo, 2010).
Genetalia : tampak pengeluaran daraf (flek) berwarna coklat.
(Prawirohardjo, 2010)
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Bawah, simetris, tidak ada varices.
14
Atas, simetris.

b. Palpasi
Kepala : tidak teraba oedema, tidak teraba massa
Wajah : tidak terema.
Mata : tidak teraba oedema pada palpebra.
Telinga :
Hidung : tidak ada fraktur.
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena jugularis,
dan kelenjar limfe.
Payudara : tidak ada benjolan atau massa, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe pada axilla.
Abdomen : nyeri palpasi pada abdomen, dan pelvis lunak
(Prawirohardjo, 2010).
palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)
TFU : ….. cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat dan kurang melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II : Teraba bagian panjang dan keras
seperti papan yaitu punggung janin
pada sebelah kanan/ kiri ibu dan
dibagian sebaliknya teraba bagian kecil
janin yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras, bulat
dan melenting yaitu kepala janin.
Bagian ini masih/ sudah tidak dapat
digoyangkan.
Leopold IV: Didapatkan hasil kepala janin sudah memasuki
pintu atas panggul (PAP) di sebut dengan
divergen. Lalu, konvergen apabila kepala janin
belum memasuki pintu atas panggul (PAP)
(Motchtar, 2012).
15
Genetalia : tidak ada oedema, varices, dan pembesaran kelenjar
bartholini
Ekstremitas : Bawah, tidak ada oedema, homan sign negatif,
cavillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
Atas, tidak ada oedema dan cavillary refill time
kembali kurang dari 2 detik.
c. Auskultasi
Dada : Suara nafas, biasanya pada 90 % hingga 95 % wanita
hamil akan terdengar murmur sistolik pendek yang
semakin jelas terdengar selama inspirasi maupun
ekspirasi (Varney, 2011).
Bunyi jantung I dan II teratur.
Abdomen : Bising peristaltik usus 5 - 35 x/menit. DJJ terdengar
teratur pada punctum maksimum di kuadran kanan/
kiri bawah frekuensi 120 - 160 kali/ menit. (Varney,
2011).

d. Perkusi
Ekstremitas : Bawah, refleks babynski negatif dan patella positif.
Atas, refleks bisep dan trisep positif.

3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul :
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2012).

16
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah 50 mIU.
Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney, 2011).
PP Test, Protein Urine, Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... minggu
janin tunggal/ganda, hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para ->
a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup (Varney, 2011)
Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan
penunjang berupa USG atau dilakukan pemeriksaan khusus
(VT) dan diyakini kehamilan merupakan kehamilan
intrauterin.
Masalah : Berupa ketidaknyaman yang di rasakan mual dan muntah,
nyerp pada abdomen bawah, perdarahan/flek bewarna
coklat, nyeri bahu, gangguan kencing (Prawirohardjo, 2010).
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah.

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Syok Hipovelmik, rupture uteri, perdarahan masif, DIC, dan kematian.
(Prawirohardjo, 2010).
17
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Menurut Saifuddin (2012) tindakan segera yang di lakukan pada
kehamilan dengan kehamilan ektopik terganggu yaitu antara lain:
1. Kolaborasi denggan dokter spesialis obgyn untuk tindakan
pembedahan
2. Kolaborasi dengan bagian laboratorium untuk pemeriksaan
laboratorium
3. Pemasangan infus dan bed rest.

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu

Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas


dan klien untuk tindakan selanjutnya

2. Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk penanganan KET, pembedahan


Laparotomy.

Rasional : Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya ialah


Laparotomi. (Verney, 2012).

3. Berikan infus RL

Rasional : Sebagai penambah cairan dan tenaga (Saifuddin, 2012).

4. Berikan dukungan emosional pada ibu


Rasional : dukungan yang di berikan akan mengurangi rasa gelisah pada

5. Observasi Tanda-Tanda Vital


Rasional : kehamilan ektopik dapat terjadi nya syok hipovelmik, tekanan
darah menurun (Prawirohardjo, 2010)
18
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

19

Anda mungkin juga menyukai