Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang menjadi prioritas

dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak adalah

kelompok yang rentan. Hal ini berkaitan dengan fase kehamilan,

persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Inilah

yang menjadi alasan utama agar kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu

prioritas pembagunan kesehatan di indonesia (Kemenkes RI, 2018)

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) saat ini masih menjadi prioritas program kesehatan di Indonesia.

AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan di suatu

negara yang menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan,

kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan

masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan

dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. Bidan sebagai

pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi yang strategis untuk berperan

dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB. Untuk mengurangi

angka kematian ibu maupun bayi, diperlukan asuhan kebidanan yang lebih

komprehensif melalui Continuity of Care (COC) (Kemenkes RI, 2018).

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

melihat keberhasilan upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu. AKI

adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalianan dan nifas

1
2

yang disebabkan oleh kehamilan, persalianan dan nifas atau

pengelolaannya artinya tidak disebabkan oleh kecelakaan atau terjatuh di

setiap 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018)

Target Sustainable Development Goals (SDG’s) pada tahun 2030

yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di bawah 70 per 100.000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) diturunkan hingga 12

per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016). Hasil Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan AKN sejumlah 15

per 1.000 kelahiran hidup, AKB sejumlah 24 per 1.000 kelahiran hidup,

dan AKABA sejumlah 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian

Balita telah mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

2030 yaitu sejumlah 25/1.000 kelahiran hidup dan diharapkan AKN juga

dapat mencapai target sejumlah 12/1.000 kelahiran hidup (Profil

Kesehatan Indonesia, 2019).

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2021,

AKI di Samarinda pada Tahun 2021 mencapai 21 jiwa. Sebagian besar

meninggalnya ibu disebabkan oleh perdarahan. Sedangkan AKB pada

Tahun 2021 mencapai 55 jiwa kematian. (Dinkes Kota Samarinda, 2021).

Berdasarkan data yang didapat untuk Puskesmas Temindung

Tahun 2021, jumlah persalinan 1.187, kunjungan ANC 1.242, Kunjungan

Nifas 1.191, Kunjungan Neonatal 1.113 dan terdapat 10 kasus kematian

bayi, pada tahun 2021. (Dinkes Kota Samarinda, 2021).


3

Program yang di usung mewujudkan Sustainable Development

Goals (SDGs) dengan menggunakan paradigm sehat yakni dengan cara

pendekatan yang mengedepankan konsep promotif dan preventif dalam

pelayanan kesehatan dan menempatkan kesehatan sebagai input dari

sebuah proses pembanghunan. Dalam hal pelayanan kesehatan primer

diarahkan untuk upaya pelayanan promotif dan preventif, melalui

pendekatan Continuity of Care.

Protokol petunjuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

selama pandemi covid-19 telah disiapkan untuk mendukung Pemerintah

Indonesia dalam memastikan kelanjutan pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi

Baru Lahir dapat tetap terlaksanan sebagai upaya penurunan angka

kematian ibu dan bayi selama wabah pandemi covid-19. Protokol ini

disusun dengan mengacu pada referensi yang dikeluarkan oleh Kementrian

Kesehatan dan Organisasi Profesi, seperti: Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu

Nifas dan Bayi Baru Lahir selama pandemi covid-19 (Kemenkes RI, 2019)

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk

melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui studi kasus

Continuity of Care (COC) dengan judul “Asuhan Kebidanan

Komprehensif pada Ibu A di Klinik Kartika Jaya Samarinda Tahun 2022”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :


4

1. Bagaimana pelaksanaan asuhan kebidanan kehamilan pada Ibu A di

Klinik Kartika Jaya Samarinda?

2. Bagaimana pelaksanaan asuhan kebidanan persalinan pada Ibu A di

Klinik Kartika Jaya Samarinda?

3. Bagaimana pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ibu A di

Klinik Kartika Jaya Samarinda?

4. Bagaimana pelaksanaan asuhan kebidanan pada masa nifas Ibu A di

Klinik Kartika Jaya Samarinda?

5. Bagaimana pelaksanaan asuhan kebidanan pada neonatus Ibu A di

Klinik Kartika Jaya Samarinda?

6. Bagaimana pelaksanaan asuhan kebidanan pelayanan kontrasepsi Ibu A

di Klinik Kartika Jaya Samarinda?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif

pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus

hingga ibu menjadi akseptor keluarga berencana (KB) dengan

menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan

menurut 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

Dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif penulis

mampu :
5

a. Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada kehamilan

menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney di

Klinik Kartika Jaya.

b. Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada persalinan

menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney di

Klinik Kartika Jaya.

c. Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada BBL menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney di Klinik Kartika

Jaya.

d. Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada masa nifas

menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan menurut

Varney di Klinik Kartika Jaya.

e. Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada neonatus dengan

menggunakan pendekatan asuhan kebidanan menurut Varney di

Klinik Kartika Jaya

f. Memberikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada calon akseptor KB

menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney di

Klinik Kartika Jaya.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dengan pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif,

diharapkan dapat menambah informasi, meningkatkan dan


6

mengembangkan pengetahuan dalam ilmu kebidanan yang sesuai dengan

evidence based dalam praktik kebidanan.

2. Manfaat Praktis

a. Institusi Pendidikan

Sebagai sumber informasi bagi penulis selanjutnya terutama

mahasiswa D-III Kebidanan khususnya yang berkaitan dengan pemberian

asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil trimester III. Serta

diharapkan dapat digunakan sebagai dasar bahan ajar dalam pelaksanaan

pembelajaran di Institusi Pendidikan.

b. Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai sumber informasi kesehatan bagi

masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat khususnya bagi ibu

hamil, bersalin, nifas, hingga untuk perencanaan program keluarga

berencana serta sebagai bentuk peran serta masyarakat dibidang

kesehatan.

c. Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam

memberikan asuhan komprehensif kepada pasien mulai ibu hamil

trimester III, persalinan, masa nifas, neonatus hingga ibu melaksanakan

program keluarga berencana dalam rangka memenuhi tugas akhir

program D-III Kebidanan Samarinda Poltekkes Kemenkes Kaltim.

E. Ruang Lingkup
7

Studi kasus ini disusun berdasarkan metode penelitian deskriptif

dengan bentuk studi kasus Continuity of Care yang dilaksanakan di Klinik

Kartika Jaya Samarinda Tahun 2022. Asuhan kebidanan komprehensif ini

dilakukan pada ibu A, meliputi asuhan kebidanan pada masa kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan pelayanan kontrasepsi

F. Sistematika Penulisan

1. Bagian awal

Bagian awal penulisan berisi sampul, halaman judul, halaman

persetujuan, halaman pernyataan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,

daftar bagan, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

a. Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.

b. Bab II Tinjauan Pustaka yang berisi konsep dasar teori COC dan

konsep dasar manajemen asuhan kebidanan.

c. Bab III Metode Laporan Kasus yang berisi jenis karangan ilmiah,

likasi dan waktu, subyek kasus, teknik pebgumpulan dan analisis

data, instrument, kerangka kerja, etika, sera keterbatasan.

d. Bab IV Tinjauan Kasus yang berisi 3 buah dokumentasi SOAP

asuhan kehamilan, 4 buah dokumentasi SOAP asuhan persalinan, 1

buah dokumentasi SOAP asuhan bayi baru lahir, 4 buah

dokumentassi SOAP asuhan masa nifas, 3 buah dokumentassi SOAP


8

asuhan neonatus, dan 1 buah dokumentassi SOAP asuhan pelayanan

kontrasepsi.

e. Bab V Pembahasan antara teori dan kenyataan yang terdiri dari

pembahasan asuhan kebidanan pada kehamilan, pembahasan asuhan

kebidanan pada persalinan, pembahasan asuhan kebidanan pada bayi

baru lahir, pembahasan asuhan kebidanan pada nifas, pembahasan

asuhan kebidanan pada neonatus dan pembahasan asuhan kebidanan

pada calon akseptor kontrasepsi.

f. Bab VI Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir

Bagian akhir dalam pembuatan laporan tugas akhir terdiri dari

daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka berisi sumber informasi

yang ditulis dengan relefan dengan judul laporan tugas akhir. Lampiran

berisi hal yang perlu dilampirkan pada naskah laporan tugas akhir

Anda mungkin juga menyukai