Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pemerintah dalam SDGs (Sustainable Develompment Goals) atau

tujuan pembangan berkelanjutan (TPB) terdapat 17 indikator perencanaan

pembangunan nasional yang salah satunya adalah kehidupan sehat dan

sejahtera yang menargetkan pada tahun 2030 dapat mengurangi Angka

Kematian Ibu (AKI) hingga kurang dari 70/100.000 kelahiran hidup dan Angka

Kematian Bayi Baru Lahir hingga 12/1000 kelahiran hidup (Kementrian

PPN/Bappenas, 2020; h. 72).

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2018 – 2019

mengalami penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 4.226 kasus menjadi

4.221 kasus. Pada tahun 2020 mengalami peningkatan kematian ibu menjadi

4.627 kasus serta pada tahun 2021 kematian ibu di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup tinggi mencapai 7.389 kasus. Penyebab tertinggi dari

kematian ibu pada tahun 2021 adalah COVID-19 sebanyak 2.892

kasus,pendarahan sebanyak 1.330 kasus serta hipertensi sebanyak 1.077 kasus

(Kemenkes RI, 2021; h. 109).

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2021 Angka

Kematian Bayi (AKB) pada masa neonatal (0 – 28 hari) sebanyak 20.154

kasus. Kematian neonatal sebagian besar terjadi pada usia 0 – 6 hari sebanyak

79,1% serta pada usia 7 – 28 hari sebesar 20,9 %. Penyebab tertinggi dari
kematian neonatal adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5%

dan asfiksia sebesar 27,8% (Kemenkes RI, 2021; h. 130 – 131).

Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Provinsi Jawa

Tengah tahun 2021 menunjukan Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun 2016

sampai dengan tahun 2019 mengalami penurunan dari 109,65/100.000 KH

(602 kasus) menjadi 76,93/100.000 KH (416 kasus), kemudian mengalami

peningkatan pada tahun 2020 menjadi 98,6/100.000 KH (530 kasus) dan tahun

2021 meningkat hampir 2 kali lipat yaitu 199/100.000 KH (1011 kasus).

Penyebab terbanyak dari AKI disebabkan terinfeksi Covid – 19 mencapai

55,2%. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2021 sebesar

7,87/1.000 KH (3.997 kasus) dan lebih baik dibandingkan dari tahun 2020

sebesar 7,79/1.000 KH (4.189 kasus) (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2021; hal.

52 – 53).

Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal tahun 2020,tujuan umum yang ingin dicapai adalah

mewujudkan Kabupaten Kendal sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan

indikator sasaran yang ingin dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) per

1.000 kelahiran hidup (Dinkes Kabupaten Kendal, 2020, h.6).

Berdasarkan data yang ada, diperlukan kerja keras untuk mencapai tujuan

dari SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu menjamin kehidupan sehat

dan sejahtera. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan melakukan asuhan
kebidanan yang berkelanjutan atau asuhan kebidanan komprehensif ataupun

bisa disebut dengan continuity of care (COC). Tujuan dari asuhan kebidanan

ini memberikan asuhan dari kehamilan,persalinan,nifas,BBL dan neonatus

hingga pelayanan KB sehingga dapat mendeteksi dini adanya komplikasi serta

dapat mencegah kemungkinan komplikasi yang terjadi dengan segera mungkin

(Yulianingsih, 2020; h. 128).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. X umur X tahun di Puskesmas X.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensip melalui pendekatan

manajemen kebidanan dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu

hamil,ibu bersalin ,ibu nifas dan pelayanan keluarga berencana.,bayi baru

lahir serta neonatus.

2. Tujuan Khusus

Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehenship dari pengkajian

hingga dengan evaluasi melalui pendekatan manajemen kebidanan meliputi:

a. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara komprehenship

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin secara komprehenship

c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas secara komprehenship

d. Memberikan asuhan kebidanan pada pelayanan KB secara

komprehenship

e. Memberikan asuhan kebidanan BBL dan neonatus secara komprehenship


C. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Sasaran yang akan dilakukan asuhan kebidanan secara komprehenship

adalah ibu hamil trimester III dengan minimal usia kehamilan 36 minggu

dan fisiologis atau tidak memiliki komplikasi ataupun penyulit dalam

kehamilannya yang akan diikuti sampai persalinan,nifas dan pelayanan

KB,BBL serta neonatus

2. Tempat

Tempat untuk pengambilan kasus ibu sesuai dengan tempat praktik PKK III

yaitu Puskesmas X.

3. Waktu

Waktu untuk pengambilan kasus ini adalah 8 minggu dimuali dari tanggal X

sampai dengan X.

D. Manfaat

1. Manfaat bagi klien

Dapat memberikan pengetahuan tentang kehamilan,persalinan,nifas dan

pelayanan KB,BBL serta neonatu pada keluarga agar bisa mencegah adanya

komplikasi ataupun dapat mendeteksi penyulit sehingga dapat mencari

pertolongan untuk mendapatkan penanganan segera.

2. Manfaat bagi lahan praktik


Dapat memberikan bahan masukan dalam meningkatkan upaya mutu

pelayananan asuhan kebidanan secara kompreheship dari kehamilan,

persalinan,nifas dan pelayanan KB,BBL seta neonatus.

3. Manfaat bagi institusi pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam memberikan asuhan

kebisanan secara komprehenship pada ibu hamil,bersalin,nifas dan

pelayanan keluarga berencana,BBL serta neonatus.

4. Manfaat bagi masyarakat

Dapat dijadikan sebagai informasi pada masyarakat khusunya ibu

hamil,bersalin,nifas dan pelayanan KB,BBL serta neonatus agar dapat

meningkatkan kesadaran tentang kesehatan ibu dan anak.

5. Manfaat bagi penulis

Dapat mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan pada praktek dengan

kasus nyata dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehenship

pada ibu hamil,bersalin,nifas dan pelayanan KB,BBL serta neonatus.

E. Metode Pengambilan Data

Dalam menuliskan proposal ini penulis menggunakan beberapa jenis metode

pengumpulan data meliputi :

1. Anamnesa

Pengumpulan data atau pengkajian data yang di gunakan untuk

mendapatkan data pasien melalui wawancara dengan mengajukan

pertanyaan – pertanyaan kepada klien dengan menggunakan metode auto

anamnesis.
2. Pemeriksaan Fisik

Pengumpulan data atau pengkajian data untuk mengetahui keadaan fisik

pasien dengan cara inpeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi pada seluruh

anggota tubuh.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pengumpulan data atau pengkajian data untuk menambah data penunjang

dengan melakukan pemeriksaan laboratorium,USG dan lain lain guna

mendukung serta menyingkirkan diagnosis lainnya.

4. Telaah Dokumen

Pengumpulan data atau pengkajian data dengan mengambil data dokomen

asli yang diperoleh dari buku KIA serta daftar catatan periksa dari bidan

setempat.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan untuk penulisan ini meliputi :

1. BAB I (Pendahuluan)

Pada BAB I menguraikan tentang latar belakang,tujuan,ruang

lingkup,manfaat,metode pengambilan data dan sistematikan dalam

penulisan proposal laporan tugas akhir.

2. BAB II ( Tinjauan Pustaka)

Pada BAB II berisikan tinjauan teori asuhan kebidanan dari mulai

kehamilan,persalinan,nifas dan pelayanan KB,BBL serta neonatus dan

evidence based dari hasil penelitian terpublikasi di jurnal ilmiah..

3. BAB III ( Metode)


Pada BAB III menguraikan tentang rancangan,subyek,pengumpulan data

dan analisis data serta masalah etika dalam penulisan proposal laporan tugas

akhir.

Anda mungkin juga menyukai