PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
suatu negara. Meningkatnya kembali jumlah angka kematian ibu dan anak
Goals memiliki 17 tujuan dengan salah satu targetnya yaitu penurunan AKI
sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN sebesar 12 per 100.000
di dunia tahun 2015 adalah 261 per 100.000 kelahiran hidup atau
Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di negara maju yaitu 12 per 100.000
negara maju. Angka Kematian Bayi mencapai 22 per 1000 kelahiran hidup
(WHO,2015).
1
2
Kesehatan Indonesia AKI di Indonesia 305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
jumlah kematian ibu di tahun 2020 yang dihimpun dari pencatatan program
dan gangguan sitem peredaran darah sebesar 207 kasus (Profil Kesehatan
kematian terjadi pada masa neonatus yaitu usia 0-28 hari (Profil Kesehatan
Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 berjumlah 416
kasus atau 76,9 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan jateng 2019;
kasus kematian ibu sebanyak 530 kasus atau 98,6 per 100.000 kelahiran hidup
(LKj IP Dinas Kesehatan jateng 2020; h.40). Peningkatan ini terjadi karena
isolasi penuh sehingga ibu hamil positif sulit mendapat rujukan, dan kematian
ibu hamil yang terpapar Covid-19. Sedangkan Angka Kematian Bayi di Jawa
Tengah pada tahun 2019 sebanyak 8,24 per 1.000 kelahiran hidup atau
4.455 kasus (Profil Kesehatan jateng 2019; h.61). Angka Kematian Bayi dari
Bayi berjumlah 7,79 per 1.000 kelahiran hidup atau 4.189 kasus, lebih baik
ibu hamil, imunisasi tetanus bagi wanita subur dan ibu hamil, pelayanan
Program yang di gagas oleh gubernur dalam upaya menurunkan AKI dan
partisipan dalam program ini meliputi bidan, kader, dan perguruan tinggi
dengan one student one clien. Terdapat 4 fase dalam memperhatikan ibu
untuk lebih peduli kepada ibu hamil (LKjp Dinkes Jateng, 2019).
4
berfokus pada monitoring ibu hamil dan bersalin. Kegiatan P4K memiliki
emerjensi obstetri dan bayi baru lahir di 150 rumah sakit PONEK dan 300
puskesmas serta memperkuat sitem rujukan yang efisien dan efektif antar
beberapa provinsi.
penularan covid 19. Bidan juga berhak memberikan rujukan apabila dalam
keadaan beresiko dicurigai ODP atau PDP. Pada pelayanan kunjungan nifas
jumlah kematian ibu dan bayi. Continuum of Care menjadi tempat untuk
seluruh siklus hidup, dimana setiap tahapnya perlu dilakukan asuhan yang
minimal tiap trimester yaitu 1 kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12
minggu), 1 kali pada trimester II (12-24 minggu), dan 2 kali pada trimester III
perlindungan ibu hamil dan janinnya berupa deteksi dini resiko, pencegahan
minimal 3 kali sesuai dengan anjuran jadwal, yaitu pada 6 jam sampai 3 hari
setelah melahirkan, KF kedua yakni pada hari keempat sampai dengan hari
ke-28 setelah melahirkan, dan kunjungan ketiga pada hari ke-29 sampai
h.107).
minimal 3 kali kunjungan, yaitu 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan umur 8-28 hari.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan pelayanan KB pasca salin serta BBL
2. Tujuan Khusus
dan berkelanjutan.
C. Ruang Lingkup
1. sasaran
penyulit dalam kehamilan diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu nifas,
2. Tempat
3. Waktu
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
berkelanjutan secara nyata pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan
dan berkelanjutan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, pelayanan KB
4. Bagi Klien
kasus ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, KB dan BBL, meliputi: anamnesa,
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan LTA ini terdiri dari Bab I Pendahuluan yang berisi
latar belakang, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode pengambilan data, dan
subjek penelitian, pengumpulan data dan analisis data serta masalah etika.