Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Angka kematian ibu adalah kematian selama kehamilan dalam waktu 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan, disebabkan oleh kehamilan itu sendiri atau
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Menurut
Survei Antar Sensus (Supas) angka  kematian ibu berkisar 305 per 100.000 pada
tahun 2015. Pada kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) tahun 2019, direktorat
jenderal kesehatan masyarakat memaparkan bahwa ada 14.640 kematian ibu
setiap tahun. Dari data tersebut yang dilaporkan hanya 4.999 kasus sedangkan
sisanya 9.641 kasus yang tidak dilaporkan. (Rakesnas, 2019)
Adapun tempat terjadinya kematian ibu 77% di rumah sakit, 15,6% di rumah,
4,1% di perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan, 2,5% di fasilitas kesehatan
selain Rumah Sakit dan 0,8% kematian ibu di tempat lainnya. Banyak sekali
faktor yang berpengaruh terhadap tingginya kasus kematian ibu, antara lain:
33,07% akibat gangguan hipertensi, 27,03% perdarahan obstetrik, 15,7%
komplikasi non obstetric, 12,04% komplikasi obstetric lainnya, 6,06% infeksi
pada kehamilan dan 4,81% penyebab lainnya. ( Rakernas, 2019 )
Angka Kematian Neonatal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi
berumur satu bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Menurut SDKI tahun 2017 data yang dipaparkan angka kematian neonatal (AKN)
15 per 1000 KH. Penyebab kematian neonatal tertinggi disebabkan oleh beberapa
hal seperti komplikasi kejadian intrapartum tercatat 28,3%, akibat gangguan
respiratori dan kardiovaskular 21,3%, BBLR dan premature 19%, kelahiran
kongenital 14, 8%, akibat tetanus neonatorum 1,2%, infeksi 7,3% dan akibat
lainnya 8,2%. (Rakesnas, 2019)
AKI yang terjadi di Provinsi Banten pada tahun 2015 terbilang masih cukup
tinggi. Angkanya masih menembus 103/100.000 kelahiran dari 255 jumlah
kematian ibu. Sementara AKB yang dilaporkan di Provinsi Banten pada tahun
2015 sebesar 2/1.000 kelahiran hidup dari 489 jumlah kematian bayi (Dinkes
Kabupaten/Kota 2015).
2

Sedangkan jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang untuk

tahun 2014 mencapai 47 orang, p ada tahun 2015 sebanyak 52 orang dan

tahun 2016 sebanyak 57 orang d ari 103/100.000 kelahiran hidup AKI di

Banten pada tahun 2015. Untuk jumlah kematian bayi di Kabupaten

Tangerang tahun 2014 mencapai 268 bayi, pada tahun 2015 sebanyak 334

bayi dan tahun 2016 sebanyak 289 bayi. (Profil Kesehatan Kab.Tangerang,

2016).

Pada tahun 2016 penyebab kematian ibu terbanyak di Kabupaten

Tangerang adalah karena PEB/Eklamsia sebanyak 26 kasus dan yang kedua

adalah Hemorrhagie Post Partum (HPP) sebanyak 16 kasus. Sedangkan

untuk penyebab terbanyak kematian bayi adalah Bayi Baru Lahir Rendah

(BBLR) sebanyak 138 kasus dan urutan kedua adalah asfiksia sebanyak 65

kasus, hal ini disebebkan karena banyaknya kasus ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kalori (KEK), ibu hamil dengan anemia serta

komplikasi Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) dan Pre Eklamsia Berat

(PEB) pada ibu hamil. (Profil Kesehatan Kab.Tangerang, 2016).

Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB pemerintah membuat

beberapa kegiatan unggulan dalam lima tahun terakhir atau dari tahun 2015

sampai tahun 2019 seperti penyediaan Buku KIA, konseling IMD dan KB

pasca persalinan, pemberian tablet tambah darah, penundaan usia

perkawinan, penguatan kader posyandu dan sebagainya.

(Bulelengkab.go.id)
3

Bidan mempunyai peran penting dalam menangani wanita

khususnya dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan dan

juga sebagai kader maupun ujung tombak kesehatan tidak hanya kepada

perempuan tetapi juga pada keluarga dan masyarakat. Bidan juga

melakukan tugasnya dengan melakukan pelayanan kebidanan dan praktik

kebidanan. Pelayanan dan praktek kebidanan sangat dibutuhkan khususnya

bagi ibu hamil, terutama untuk memastikan kesejahteraan serta

keselamatan ibu dan janin atau bayinya. (Rahmawati, 2012)

Untuk melaksanakan upaya penurunan AKI dan AKB di perlukan

sumber daya manusia yang kompeten dari berbagai profesi tenaga

kesehatan, salah satunya adalah Bidan. Tugas bidan sebagai pelaksana

sangat diperlukan antara lain mengidentifikasikan ibu hamil, pertolongan

persalinan normal, penanganan 2 jam setelah persalinan, perawatan bayi

baru lahir dan memberi pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas.

Manajemen asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan

bayi baru lahir sangat dibutuhkan.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta

merupakan Institusi Pendidikan Tinggi yang melaksanakan Pendidikan

Kebidanan menggunakan Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi

Bidan sebagai dasar utama. Pendekatan yang digunakan dalam Praktik

Klinik Kebidanan (PKK) yang digunakan didasarkan pada

kompetensi/kemampuan yang dijabarkan dalam pengetahuan, sikap dan

keterampilan sebagai calon tenaga Bidan yang mampu menerapkan ilmu


4

pengetahuan dan teknologi sehingga dapat menjadi seorang Bidan yang

profesional.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan adalah

dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan

(Continuity of Care). Menurut ICM, 2010 Continuity of Care merupakan

model asuhan kebidanan yang berkelanjutan dimulai sejak hamil, bersalin,

nifas dan menyusui sehingga terjalin hubungan antara bidan dan wanita

secara berkesinambungan.

Konsep CoC ini sejalan dengan kompetensi bidan sesuai

KepMenkes RI No.369 tahun 2007 yaitu pemberian pelayanan kepada klien

di bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah

lahir serta keluarga berencana. CoC bertujuan untuk memantau dan

mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu

dan bayi selama proses kehamilan, kelahiran, nifas, sampai tumbuh

kembang bayinya, oleh karena itu perlu terjalin hubungan terus-menerus

antara pasien dengan bidan sehingga dapat meningkatkan status kesehatan

ibu dan mampu memberdayakan ibu untuk mencapai kualitas kesehatan

reproduksi dan peran menjadi ibu yang optimal.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memberikan

Asuhan kebidanan Komprehensif hal ini yang melatar belakangi penulis

mengambil dan memberikan asuhan secara komprehensif pada Ny. W di

BPM Bd Jenny. Asuhan yang diberikan dimulai dari kehamilan trimester

III, persalinan, neonatus, masa nifas dan KB.


5

1.2 Rumusan Masalah

Sedangkan jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang untuk

tahun 2014 mencapai 47 orang, p ada tahun 2015 sebanyak 52 orang dan

tahun 2016 sebanyak 57 orang d ari 103/100.000 kelahiran hidup AKI di

Banten pada tahun 2015. Untuk jumlah kematian bayi di Kabupaten

Tangerang tahun 2014 mencapai 268 bayi, pada tahun 2015 sebanyak 334

bayi dan tahun 2016 sebanyak 289 bayi. (Profil Kesehatan Kab.Tangerang,

2016).

Untuk melaksanakan upaya penurunan AKI dan AKB di perlukan

sumber daya manusia yang kompeten dari berbagai profesi tenaga

kesehatan, salah satunya adalah Bidan. Tugas bidan sebagai pelaksana

sangat diperlukan antara lain mengidentifikasikan ibu hamil, pertolongan

persalinan normal, penanganan 2 jam setelah persalinan, perawatan bayi

baru lahir dan memberi pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas.

Manajemen asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan

bayi baru lahir sangat dibutuhkan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan adalah

dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan

(Continuity of Care). Menurut ICM, 2010 Continuity of Care merupakan

model asuhan kebidanan yang berkelanjutan dimulai sejak hamil, bersalin,

nifas dan menyusui sehingga terjalin hubungan antara bidan dan wanita

secara berkesinambungan. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin

melaksanakan pemberian Asuhan Kebidanan yang berkesinambungan


6

(CoC) yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi yang

pada akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan mampu

memberdayakan ibu untuk mencapai kualitas kesehatan reproduksi dan

peran menjadi ibu yang optimal.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif dalam
lingkup Midwifery Care Of Project ( Continuity Of Care) sesuai dengan
standar asuhan kebidanan pada Ny. W mulai dari Kehamilan Trimester
III, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB di BPM J Kota
Tangerang
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif mulai dari
Kehamilan Trimester III pada Ny.W di BPM J Kota Tangerang
b. Memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif Persalinan
Spontan Ny.W di BPM J Kota Tangerang
c. Memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif Bayi Baru Lahir
pada By. Ny.W di BPM J Kota Tangerang
d. Memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif selama masa
Nifas pada Ny.W BPM J Kota Tangerang
e. Memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif KB pada Ny.W di
BPM J Kota Tangerang

1.4. Manfaat Penulisan


Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
konstribusi yang baik untuk berbagai pihak, yaitu :
1.4.1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan COC ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau
referensi di perpustakaan untuk pembelajaran dan penerapan asuhan
7

kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru


lahir, nifas dan pelayanan KB.
1.4.2. Bagi BPM Bd Jenny
Laporan COC ini diharapkan sebagai masukan dalam memberikan
pelayanan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu selama masa
kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan
pelayanan KB. Untuk meningkatkan pelayanan kebidanan.
1.4.3. Bagi Klien dan Masyarakat
Agar klien maupun masyarakat bisa melakukan deteksi yang mungkin
timbul pada masa kehamilan, persalinan maupun pada masa nifas dan
KB sehingga memungkinkan segera mencari pertolongan dan laporan
kasus ini diharapkan dapat menjadi media informasi untuk klien dan
sebagai catatan medis untuk klien.
1.4.4. Bagi Penulis
Laporan COC ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran dan
bahan masukan untuk diri sendiri. Laporan COC ini merupakan
penerapan teori Asuhan Kebidanan yang selama ini telah didapatkan
di bangku kuliah.

1.5. Ruang Lingkup


Laporan COC ini membah as tentang manajemen asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. W G2P1A0 dengan kehamilan, Persalinan, Nifas,
Bayi Baru Lahir, dan keluarga Berencana yang diberikan mulai dari tanggal
07 September 2020 sampai 08 Oktober 2020 dengan usia kehamilan
Trimester III yaitu hamil 36 minggu sampai dengan 3 hari postpartum di
BPM J Tahun 2020. Pemberian Asuhan Kebidanan yang berkesinambungan
(CoC) yang berkualitas ini sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi yang pada
akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan mampu
memberdayakan ibu untuk mencapai kualitas kesehatan reproduksi dan peran
menjadi ibu yang optimal. Hasil dari laporan asuhan kebidanan komprehensif
ini menggunakan pendokumentasian dengan SOAP.
8

Anda mungkin juga menyukai