Anda di halaman 1dari 10

Penanganan Persalinan Pada Ibu yang

memiliki penyakit peyerta HIV/AIDS

Aisyah N / G0E021015
Pengertian

AIDS adalah suatu penyakit retrovirus epidemik menular, yang disebabkan oleh infeksi HIV, yang
pada kasus berat bermanifestasi sebagai depresi berat imunitas seluler, dan mengenai kelompok risiko
tertentu, termasuk pria homoseksual atau biseksual, penyalahgunaan obat intravena, penderita
hemofilia, dan penerima transfusi darah lainnya, hubungan seksual dari individu yang terinfeksi virus
tersebut. (Kamus kedokteran Dorlan, 2002)
ETIOLOGI

•Penularan virus HIV/AIDS terjadi karena beberapa hal, di antaranya ;

1. Penularan melalui darah, penularan melalui hubungan seks (pelecehan seksual).

2. Hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan.

3. Perempuan yang menggunakan obat bius injeksi dan bergantian memakai alat suntik.

4. Individu yang terpajan ke semen atau cairan vagina sewaktu berhubungan kelamin dengan orang
yang terinfeksi HIV.

• Orang yang melakukuan transfusi darah dengan orang yang terinfeksi HIV, berarti setiap orang
yang terpajan darah yang tercemar melalui transfusi atau jarum suntik yang terkontaminasi
MANIFESTASI KLINIS

• Manifestasi klinis yang tampak dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Manifestasi Klinis Mayor

a) Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan

b) Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus-menerus.

c) Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 tiga bulan

1. Manifestasi Klinis Minor

a) Batuk kronis

b) Infeksi pada mulut dan jamur disebabkan karena jamur Candida Albicans

c) Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh

d) Munculnya Herpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal di seluruh tubuh


PATOFISIOLOGI

• HIV AIDS Pada Ibu hami

• Etiologi : Infeksi Virus

• Faktor Resiko :

1. Seks Bebas

2. Berganti-ganti pasangan

3. Pengguna Narkoba suntik

4. Penerima transfusi darah

5. Tenaga medis

6. Ibu hamil-bayi
Penularan melalui :

1. Antepartum / in utero

2. Inpartum

3. Postpartum / melalui ASI

4. Cara Penularan HIV / AIDS dari ibu ke anak. Penularan HIV dari ibu ke anak terjadi karena wanita
yang menderita HIV / AIDS sebagian besar masih berusia subur, sehingga terdapat resiko penularan
infeksi yang terjadi pada saat kehamilan (Richard, et al., 1997).

5. Selain itu juga karena terinfeksi dari suami atau pasangan yang sudah terinfeksi HIV / AIDS karena
sering berganti-ganti pasangan dan gaya hidup. Penularan ini dapat terjadi dalam 3 periode:
PEMBAHASAN

• KASUS
•Penanganan persalinan pada Ny. T Umur 26 tahun Umur kehamilan 27 minggu G2P1A0
dengan diagnosaa positif.

•Tujuan

• Mengetahui bagaimana penanganan persalinan pada ibu yang memiliki penyait penyerta
sepeti HIV.
Penangan Persalinan
• Pada periode ini, resiko terjadinya penularan HIV lebih besar jika dibandingkan periode
kehamilan. Penularan terjadi melalui transfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membran
mukosa bayi dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama proses persalinan,
maka semakin besar pula resiko penularan terjadi. Oleh karena itu, lamanya persalinan dapat
dipersingkat dengan section caesaria.
Faktor yang mempengaruhi tingginya risiko penularan dari ibu ke anak selama proses persalinan
adalah:Lama robeknya membran.

 Chorioamnionitis akut (disebabkan tidak diterapinya IMS atau infeksi lainnya).

 Teknik invasif saat melahirkan yang meningkatkan kontak bayi dengan darah ibu misalnya, episiotomy.

 Anak pertama dalam kelahiran kembar.


KESIMPULAN

HIV adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus. Virus ini
menyerang sel T (sel CD4) dalam sistem imun yang tugas utamanya adalah melawan infeksi. Ibu
hamil yang terdiagnosis positif HIV juga dapat menularkan infeksinya pada bayi di dalam
kandungan lewat plasenta. Tanpa pengobatan, seorang ibu hamil yang positif HIV berisiko sekitar
25-30% untuk menularkan virus pada anaknya selama kehamilan.Penularan HIV dari ibu hamil
pada anaknya juga dapat terjadi selama proses persalinan normal, apabila bayi terpapar darah,
cairan ketuban yang pecah, cairan vagina, atau cairan tubuh ibu lainnya. Selain itu, penularan
HIV dari ibu kepada bayinya juga dapat berlangsung selama masa menyusui eksklusif karena
HIV dapat ditularkan melalui ASI. Cara penanganannya dengan section caesar dan episiotomy
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai