Anda di halaman 1dari 22

VIRUS HIV PADA

IBU HAMIL
By : Kelompok 2
Nama Anggota :
1. Iffa Weyne Arzeta
2. Lisa Indriyani
3. Arini Meila Sevira
4. Anita Wulandari
5. Arina Lutfiyana
6. Arti Maldinawati
7. Nisa Alviana
8. Sekar Arum Gadis Kusuma Wardhani
9. Elda Maulida Fara Wahdini
10. Salwa Rizky Aprillia
11. Neisya Hendi Salsabila
12. Chaerunisa Fitriyani
Lanjutan...
13. Rafi’ Andyah Arum Kedaton
14. Valent Ayu Kurnia
15. Mutia Dani Hapsari
16. Vika Hildayani
17. Sindy Arzaqiya Farikhah
18. Anisa Devi
19. Septiana Nirwaningtyas
20. Dila Mustika Purbaningrum
21. Nina Kholisna
22. Hindun Nur Alfianti
23. Sinta Fitriana
24. Imaniar Hayati
Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Adalah sebuah retrovirus yang termasuk dalam family


Retroviridae sub famili Lentivirinae, genus lentivirus yang menginfeksi,
merusak, atau menggangu fungsi sel sistem kekebalan tubuh manusia
sehingga menyebabkan sistem pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi
melemah.

Virus HIV menyebar melalui cairan tubuh dan memiliki cara khas
dalam menginfeksi sistem kekebalan tubuh manusia terutama sel Cluster of
Differentiation 4 (CD4) atau sel-T. Seiring dengan berjalannya waktu, HIV PENGERTIAN
dapat merusak banyal sel CD4 sehingga kekebalan tubuh semakin menurun
dan tidak dapat melawan infeksi dan penyakit sama sekali, infeksi ini akan HIV
berkembang menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
AIDS merupakan stadium ketika sistem imun penderita jelek dan
penderita menjadi rentan terhadap infeksi dan kanker terkait infeksi yang
disebut infeksi oportunistik
Sindrom HIV/AIDS pertama kali dilaporkan oleh EPIDEMIOLOGI
Michael Gottlieb pada pertengahan tahun 1981 pada lima orang
HIV
penderita homoseksual dan pecandu narkotika suntik di Los
Angeles, Amerika Serikat.

Cara penularan di Asia bervariasi, namun tiga


perilaku yang beresiko tinggi menularkan adalah berbagi alat
suntik di kalangan pengguna napza, seks yang tidak terlindungi
dan lelaki seks dengan lelaki yang tidak terlindung.
Berdasarkan strukturnya ,HIV termasuk famili Retrovirus,
termasuk virus RNA dengan berat molekul 9.7 kb (kilobase). STRUKTUR
Virus RNA ini mampu membuat DNA dari RNA dengan VIRUS HIV
pertolongan enzim reserve transcription yang kemudian disisipkan dalam
DNA sel hospes sebagai mesin genetik, sehingga virus mampu untuk
menggunakan mesin replikatif sel hospes menjadi sel malignant.

Sub familia Lentivirus mempunyai sifat dapat menyebabkan


infeksi laten, mempunyai efek sitopatik yang cepat, perkembangan penyakit
lama dan dapat fatal.
Virus HIV akan menyerang Limfosit T yang mempunyai
marker
permukaan seperti sel CD4+, yaitu sel yang membantu mengaktivasi
sel B, killer cell, dan makrofag saat terdapat antigen target khusus. Sel
CD4+ adalah reseptor pada limfosit T yang menjadi target utama HIV.

Setelah HIV mengifeksi seseorang, kemudian dimulailah VIROLOGI


infeksi HIV asimptomatik yaitu masa tanpa gejala. Dalam masa ini
terjadi penurunan CD4+ secara bertahap. Mula - mula penurunan
DAN
jumlah CD4+ sekitar 30-60 sel/tahun, tetapi pada 2 tahun berikutnya PATOGENESIS
penurunan menjadi cepat, 50-100 sel/tahun, sehingga tanpa pengobatan, INFEKSI HIV
rata-rata masa dari infeksi HIV menjadi AIDS adalah
8-10 tahun, dimana jumlah CD4+akan mencapai < 200 sel/mm3.25
a. Melalui hubungan seksual

Virus dapat ditularkan dari seseorang yang sudah terkena

HIV kepada mitra seksualnya (pria ke wanita, wanita ke pria, pria ke

pria) melalui hubungan seksual tanpa pengaman (kondom). PENULARAN


b. Parenteral (produk darah) VIRUS
Penularan dapat terjadi melalui transfusi darah atau produk darah,
atau penggunaan alat – alat yang sudah dikotori darah seperti jarum suntik,
jarum tato, tindik, dan sebagainya.

c. Perinatal

• Transmisi vertikal dapat terjadi secara transplasental, antepartum, maupun


postpartum. Mekanisme transmisi intauterin diperkirakan melalui
plasenta. Hal ini dimungkinkan karena adanya limfosit yang terinfeksi
masuk ke dalam plasenta.
Lanjutan…
• Transmisi intrapartum terjadi akibat adanya lesi pada kulit atau

mukosa bayi atau tertelannya darah ibu selama proses kelahiran.

PENULARAN
Beberapa faktor resiko infeksi antepartum adalah ketuban pecah

dini, lahir per vaginam.

• Transmisi postpartum dapat juga melalui ASI yakni pada usia bayi
VIRUS
menyusui, pola pemberian ASI, kesehatan payudara ibu, dan

adanya lesi pada mulut bayi. Seorang bayi yang baru lahir akan

membawa antibodi ibunya, begitupun kemungkinan positif dan

negatifnya bayi tertular HIV adalah tergantung dari seberapa parah

tahapan perkembangan AIDS pada diri sang ibu.


Lanjutan…
1.Faktor ibu

a. Jumlah virus(viral load) Faktor yang


Jumlah virus dalam darah ibu saat menjelang atau saat
berperan dalam
persalinan dan jumlah virus dalam air susu ibu ketika penularan HIV
menyusui bayinya sangat mempengaruhi penularan dari ibu ke
HIV dari ibu ke anak. anak
b. Jumlah sel CD4

Ibu dengan jumlah sel CD4 rendah lebih beresiko


menularkan HIV ke bayinya.
Lanjutan…
c. Status Gizi Selama Hamil

Berat badan rendah serta kekurangan asupan seperti Faktor yang


folat,vitamin D,kalsium,zat besi,mineral selama hamil berperan dalam
berdampak bagi kesehatan ibu dan janin sehingga dapat penularan HIV
meningkatkan resiko keduannya. dari ibu ke
d. Penyakit Infeksi selama hamil anak
Penyakit infeksi selama hamil ,infeksi menular,ataupun
infeksi lainnya dapat meningkatkan risiko penularan HIV
ke bayi.
Lanjutan…
e. Gangguan pada payudara

Gangguan pada payudara dapat meningkatkan risiko


Faktor yang
penularan HIV melalui ASI sehingga disarankan diberika berperan dalam
susu formula untuk asupan nutrisinya penularan HIV
dari ibu ke
anak
Lanjutan…
2. Faktor Bayi

a. Usia kehamilan dan Berat Badan bayi bayi saat lahir Faktor yang
Bayi dengan berat badan lahir rendah lebih rentan
berperan dalam
tertular HIV karena sistem organ dan sistem kekebalan penularan HIV
tubuh belum berkembang baik. dari ibu ke
b.Periode Pemberian ASI anak
Semakin lama ibu menyusui, risiko penularan HIV ke
bayi akan semakin besar
c. Adanya luka dimulut bayi
Bayi dengan luka di mulutnya lebih berisiko tertular
HIV ketika diberikan ASI
3. Faktor obstetrik Lanjutan…
Pada saat persalinan, bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan
lahir.
Faktor obstetrik yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV Faktor yang
dari ibu ke anak selama persalinan
a. Jenis persalinan
berperan dalam
Risiko penularan persalinan per vagina lebih besar daripada penularan HIV
persalinan melalui bedah sesar (seksio sesaria)
b. Lama persalinan
dari ibu ke
Semakin lama proses persalinan berlangsung, risiko penularan anak
HIV dari ibu ke anak semakin tinggi,karena lama terjadinya
kontak antara bayi dengan darah dan lendir ibu.
c. Ketuban pecah lebih dari 4 Jam sebelum persalinan
meningkatkan risiko penularan hingga dua kali lipat dibanding
jika ketuban pecah kurang dari 4 jam
d. Tindakan episiotomi, ekstraksi vakum dan forceps meningkatkan
risiko penularan HIV karena berpotensi melukai ibu
1. Serokonversi Lanjutan…

Adalah masa selama virus beredar menuju target sel


(viremia) dan antibodi serum terhadap HIV mulai GAMBARAN
terbentuk
2. Penyakit HIV Asimtomatis
KLINIS INFEKSI
Penderita sudah mulai sering sakit-sakitan karena daya HIV
tahan tubuh mulai menurun sehingga penderita mudah
terkena penyakit infeksi lain yang ada di sekitar kita
3. Infeksi HIV simtomatik atau AIDS
Dugaan diagnosis infeksi HIV/AIDS pada stadium ini
sudah dapat dibuat berdasarkan gejala klinis yang
muncul pada penderita atau dengan pemeriksaan
penunjang sederhana.
Secara umum dapat terjadi melalui empat jalur, yaitu:
1. Kontak seksual
HIV terdapat pada cairan mani dan sekret vagina yang akan
ditularkan virus ke sel, baik pada pasangan homoseksual
atau heteroseksual.
Transmisi
2. Tranfusi HIV
HIV ditularkan melalui tranfusi darah baik itu tranfusi whole
blood, plasma, trombosit, atau fraksi sel darah lainnya.
3. Jarum yang terkontaminasi
Transmisi dapat terjadi karena tusukan jarum yang terinfeksi
atau bertukar pakai jarum di antara sesama pengguna obat-
obatan psikotropika.
4. Transmisi vertikal (perinatal)
Wanita yang teinfeksi HIV sebanyak 15-40% berkemung-
kinan akan menularkan infeksi kepada bayi yang baru
dilahirkannya melalui plasenta atau saat proses persalinan
atau melalui air susu ibu.
EFEK KEHAMILAN PADA AIDS
• Kadar plasma HIV dan sel CD4 merupakan
penanda beratnya penyakit. Kadar rata-rata CD4
pada orang dewasa sehat 500-1.500 sel/ìL. Pada
semua wanita hamil kadar CD4 menurun 543±169
sel/ìL tetapi tidak menggambarkan terinfeksi atau
tidaknya wanita tersebut oleh HIV. Kehamilan
tidak dihubungkan dengan beratnya 3,13AIDS.
• Infeksi HIV meningkatkan insidensi gangguan
pertumbuhan janin dan persalinan prematur pada
wanita dengan penurunan kadar CD4 dan
penyakit yang lanjut.
Pengobatan
Faktor yang berperan dalam
penularan HIV dari ibu ke anak

Enter label here Enter label here Enter label here

Enter label here Enter label here Enter label here


Safe Lab Practices
List three safe lab practices in the boxes provided.

1st safe lab practice

2nd safe lab practice

3rd safe lab practice


Safe Lab Practices 2
List three more safe lab practices in the boxes provided.

4th safe lab practice

5th safe lab practice

6th safe lab practice


Remember…
Safety First!
(Enter your own creative tag line above)

Anda mungkin juga menyukai