Tujuan Khusus:
1) menjelaskan pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit,
2) menjelaskan tentang fungsi cairan kaitannya dengan
kondisi tubuh,
3) komposisi cairan dalam tubuh,
4) distribusi cairan dalam tubuh,
5) pergerakan cairan dalam tubuh
Ruang Lingkup Materi
1) Pengertian keseimbangan cairan dan
elektrolit ,
2) Fungsi cairan kaitannya dengan kondisi tubuh,
3) Komposisi cairan dalam tubuh,
4) Distribusi cairan dalam tubuh,
5) Pergerakan cairan dalam tubuh
1. Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
a. Pengertian:
Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran. Cairan dimasukkan
melalui mulut, atau secara parenteral dan cairan
meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-
paru, kulit, dan ginjal. Elektrolit merupakan
sebuah unsur atau senyawa yang jika melebur atau
larut di dalam air atau pelarut lain akan pecah
menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik
b. Fungsi cairan tubuh:
Sebagai pelarut & alat angkut
Katalisator
Sebagai pelumas
Fasilitator pertumbuhan
Pengatur suhu
Peredam benturan
c. Fungsi air dalam kaitannya dengan kondisi
tubuh:
1. Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika urinaria
(kandung kemih). Proses ini merupakanproses pengeluaran cairan tubuh yang
utama. Cairan dalam ginjal disaring pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal
untuk kemudian diserap kembali ke dalam aliran darah. Hasil ekskresi terakhir
proses ini adalah urine. Jika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah,
reseptor atrium jantung kiri dan kanan akan mengirimkan impuls kembali ke
ginjal dan memproduksi ADH sehingga memengaruhi pengeluaran urine.
2. Keringat
Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu yang panas.
Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat, dan ion kalium.
Banyaknya jumlah keringat yang keluar akan memengaruhi kadar natrium dalam
plasma.
3. Feses
Feses yang keluar mengandung air dan
sisanya berbentuk padat. Pengeluaran air
melalui feses merupakan pengeluaran cairan
yang paling sedikit jumlahnya. Jika cairan
yang keluar melalui feses jumlahnya
berlebihan,maka dapat mengakibatkan tubuh
menjadi lemas. Jumlah rata-rata pengeluaran
cairan melalui faeses adalah 100 ml/hari.
g. Pergerakan Cairan Tubuh
Difusi: proses ketika materi padat, partikel berpindah dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah sehingga
distribusi partikel di dalam cairan menjadi merata.
Osmosis: perpindahan pelarut murni melalui membran
semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki
konsentrasi solute rendah ke daerah konsentrasi solute tinggi
Filtrasi : suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut
secara bersama sebagai respons terhadap adanya tekanan cairan
Transport Aktif : suatu mekanisme mengenai sel2 yang mereabsorbsi
glukosa & substansi2 lain untuk melakukan aktifitas metabolic
h. Pengaturan Cairan Tubuh
Rasa haus stimulus fisiologis :
peningkatan konsentrasi plasma & penurunan vol darah
1. Difusi
Adalah proses ketika materi padat, partikel, seperti gula di dalam
cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah
berkonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel dalam cairan
menjadi merata.
2. Osmosis
Adalah perpindahan pelarut murni seperti air melalui membran
semipermiabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi
solute rendah ke tinggi. Kecepatan osmosis bergantung pada
konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute.
dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.
Tekanan osmotik larutan disebut osmolalitas. Suatu larutan yang
osmolitasnya sama dengan plasma darah disebut isotonik
3. Filtrasi
Adalah suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut
secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan.
Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler, tempat
pembedahan hidrostatik atau gradient yang menentukan perpindahan
air, elektrolit, dan substansi pelarut lain yang berada diantara cairan
kapiler dan cairan intertisial.
4. Transpor aktif
Transpor aktif memerlukan aktifitas metabolik dan pengeluaran
energy untuk menggerakkan materi guna menembus membran sel.
Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari
sel tersebut, selain itu sel dapat menerima atau memindahkan
molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke tinggi.
j. Proses regulasi cairan dan elektrolit
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Tekanan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotic juga menggunakan
tekanan osmotic, yang merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui
membrane.
Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai konsentrasi lebih pekat
molekulnya tidak dapat bergabung maka larutan tersebut disebut koloid. Sedangkan, larutan yang
mempunyai kepekatan yang sama dan dapat bergabung disebut sebagai kristaloid.
Sebagai contoh, larutan kristaloid adalah larutan garam, tetapi dapat menjadi koloid apabila protein
bercampur dengan plasma. Secara normal, perpindahan cairan menembus membrane sel permeable
tidak terjadi. Prinsip tekanan osmotic ini sangant penting dalam proses pemberian cairan intravena.
Biasanya, larutan yang sering digunakan dalam pemberian infus intravena bersifat isotonic karena
mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah. Hal ini penting untuk mencegah
perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel. Larutan intravena bersifat hipotonik, yaitu
larutan yang konsentrasinya kurang pekat dibanding konsentrasi plasma darah. Tekanan osmotic
plasma akan lebih besar dibandingkan tekanan osmotik cairan interstisial karena konsentrasi
protein dalam plasma dan molekul protein lebih besar dibanding cairan interstisial, sehingga
membentuk larutan koloid dan sulit menembus membrane semipermiabel. Tekanan hidrostatik
adalah kemampuan tiap molekul larutan yang bergerak dalam ruang tertutup. Hal ini penting guna
mengatur keseimbangan cairan ekstra dan intrasel.
2. Membran
Membran semipermiabel merupakan
penyaring agar cairan yang bermolekul besar
tidak bergabung. Membrane semipermiabel
terdapat pada dinding kapiler pembuluh
darah, yang terdapat di seluruh tubuh
sehingga molekul atau zat lain tidak
berpindah ke jaringan.
LATIHAN
1)Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Cairan
dimasukkan melalui mulut, atau secara parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran
pencernaan, paru-paru, kulit, dan ginjal. Apakah yang dimaksud elektrolit?
2)Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk
segera dikirim ke sel-sel tubuh. Apakah manfaat air dalam proses pencernaan?
3)Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen lain untuk memfasilitasi
proses - proses yang terjadi dalam tubuh, seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit,
dan respon terhadap terapi obat. Bagaimanakah caranya cairan tubuh berpindah?
4)Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai konsentrasi lebih
pekat molekulnya tidak dapat bergabung maka larutan tersebut disebut koloid. Apakah namanya
bila larutan yang mempunyai kepekatan yang sama dan dapat bergabung?
5)Biasanya,
larutan yang sering digunakan dalam pemberian infus intravena bersifat isotonic
mengapakah demikian?