Oleh : Team Latar belakang Ilmu pengetahuan, teknologi & Sosek
Usia Harapan Hidup
69,43 th (2010) populasi 7,56%
BPS 69,65 th (2011) populasi 7,58%
77,6 th (2045 - 2050) populasi 28,68% PBB
DAMPAK Usia Harapan Hidup
Perubahan fisik, sosek, psikologis
Gangguan mental Depresi
5 - 17% (yankes primer)
13,5% (Home Care) pengertian depresi WHO : Depresi adalah suatu gangguan mental umum yg ditandai dgn mood tertekan, kehilangan kesenangan/ minat, perasaan bersalah/harga diri rendah, gangguan makan atau tidur, kurang energi, dan konsentrasi yg rendah ETIOLOGI • Kondisi medik, seperti stroke dan hipotiroidisme. • Obat – obatan dan beberapa kondisi umum yg memperberat - kehilangan org yg disayang - kehilangan rasa aman - kehilangan kekuasaan - kehilangan kebebasan - kesehatan yg menurun - kemiskinan, sosial & lingk. jenis depresi (1) 1. Gangguan depresi mayor, harus terdpt 5 dari gejala berikut : yaitu - mood depresi - kehilangan minat, kehilangan kesenangan dlm semua /sebagian besar kegiatan, - BB atau > dari 5%, - insomnia atau hipersomnia, - retardasi atau agitasi psikomotor, jenis depresi (2) Gangguan depresi mayor lanjutan - Retardasi atau agitasi psikomotor, - lelah, - perasaan tdk berharga atau merasa bersalah yg tdk jelas - kemampuan berkonsentrasi - pemikiran kematian/ bunuh diri yg berulang JENIS DEPRESI (3) 2.Gangguan depresi minor Ada dua gejala, kurang dari lima gejala gangguan depresi tsb 3.Gangguan distimik - Mood sedih yg menetap, disertai - dua atau lebih gejala * peningkatan atau penurunan nafsu makan, * peningkatan atau penurunan tidur, * lelah atau kehilangan energi, * penurunan kepercayaan diri, JENIS DEPRESI (4) * Penurunan konsentrasi/ kesulitan memutuskan sesuatu, * Perasaan tdk ada harapan 4. Gangguan bipolar 1 (paling banyak episode depresi) • Terdapat kriteria gangguan depresi mayor • Terdapat riwayat setidaknya satu kali episode manik JENIS DEPRESI (4) 5. Gangguan penyesuaian dgn mood depresi • Terdapat mood depresi, • Rasa takut, atau tidak ada harapan dalam tiga bulan setelah ada stresor Perubahan lansia depresi (1) • Perubahan fisik (nafsu makan, gangguan tidur, nyeri kepala & otot, konstipasi) • Perubahan pemikiran (pikiran kacau, lambat berpikir, konsentrasi Perubahan lansia depresi (2) • Perubahan perasaan (kehilangan minat, perasaan tdk berguna) • Perubahan perilaku (menarik diri dari lingk. sosial, kerja, alkohol & obat meningkat) Faktor resiko • Perempuan lbh cpt depresi • status perkawinan • geografis (dikota lbh sering depresi) • riwayat klg • kepribadian • dukungan sosial • stresor sosial • kehilangan org yg dicintai • berpenyakit kronik diagnosis • PPDGJ III (Pedoman Penggolongan Diagnosis gangguan Jiwa di Indonesia III) yg merujuk pd ICD 10 (International Classification of Deseases 1 10). • Depresi ringan, sedang, dan berat ʅ banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhdp kehidupan seseorang. • Pedoman diagnostik lainnya : DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV). upaya pencegahan • pola hidup sehat • olahraga teratur • sosialisasi • berhenti merokok dan tidak minum alkohol • melakukan refreshing Penatalaksanaan (1) Kombinasi terapi psikologis dan farmakologis disertai pendekatan multidisiplin yg menyeluruh 1.Terapi fisik a.Obat (Farmakologis) kelompok anti depresan adalah Trisiklik, SSRI's (Selective Serotonin Re- uptake Inhibitors), MAOI's (Monoamine Oxidase Inhibitors) dan Lithium. Penatalaksanaan (2) b.Terapi Elektrokonvulsif (ECT) 2. Terapi Psikologik a. psikoterapi b. terapi kognitif c. terapi keluarga d. penanganan ansietas rehabilitasi Fahami kondisi lansia saat itu 1. Program Fisioterapi 2. program okupasi terapi 3. Program ortotik prostetik 4. Program terapi bicara 5. Program sosial medik 6. Program psikologi peran kesmas 1. Peningkatan & pemantapan upaya kes para lansia di yan kes dasar (PKM Santun Lansia) 2. Peningkatan upaya rujukan kes bagi lansia pengembangan Poliklinik Geriatri di RS Khusus pd rumah sakit jiwa 3. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kes. telaah jurnal Perbedaan Tingkat Depresi pd Lansia Sebelum dan Sesudah Dilakukan Senam Bugar Lansia Di Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran sampel 22 17 orang usia 60-74 & 5 orang 75 - 90 th Metode: pre-post test one group cross sectional Hasil: Sebelum diberikan perlakuan depresi ringan. Setelah mengikuti senam bugar lansia sebagian besar tidak mengalami depresi. Penurunan Tingkat Depresi Klien Lansia Dgn Terapi Kognitif dan Senam Otak di Panti Wredha sampel 56 orang 28 intervensi, 28 kontrol. Metode: quasi experimen desain pre - posttest design with control group Hasil: tingkat depresi menurun bermakna pd kelompok intervensi yg mendpt intervensi yg mendpt terapi kognitif & senam otak dibanding kelompok kontrol yg hanya mendapat terapi kognitif yaitu selisih 1,18 poin ( p<0,005, α= 0,05).