NIM : 20173002
Kelas : 1A (D3 Kebidanan)
Jawab:
2. Sebutkan 4 hal pokok agar ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan secara
konkret sehingga masyarakat itu tetap manusiawi !
Jawab:
a. Penghormatan pada Hak Asasi Manusia.
b. Keadilan dalam bidang sosial, politik dan ekonomi sebagai hal yang mutlak.
c. Soal lingkungan hidup (adanya hubungan timbal balik antar manusia, alam, dan
benda-benda).
d. Nilai manusia sebagai pribadi.
3. Jelaskan peran nilai-nilai dalam setiap sila dalam Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu !
Jawab:
a. Nilai Ketuhanan dalam Sila Ketuhanan YME: melengkapi ilmu pengetahuan, menciptakan
perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal. Sila ini menempatkan
manusia dalam alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya. Faham nilai ketuhanan dalam
Sila Ketuhanan YME, tidak memberikan ruang bagi faham ateisme, fundamentalisme dan
ekstrimisme keagamaan, sekularisme keilmuan, antroposentrisme dan kosmosentrisme.
b. Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab: memberi arah dan
mengendalikan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu harus didasarkan pada tujuan awal
ditemukan ilmu atau fungsinya semula, yaitu untuk mencerdaskan, mensejahterakan, dan
memartabatkan manusia, ilmu tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu.
d. Nilai Kerakyatan dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuan dan
teknologi berevolusi sendiri dengan leluasa. Eksperimentasi penerapan dan penyebaran
ilmu pengetahuan harus demokratis dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari
kebijakan, penelitian sampai penerapan masal. Nilai Kerakyatan dalam Sila 4 ini esensinya
adalah menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berkeadaban. Tidak memberi ruang
bagi faham egoisme keilmuan (puritanisme, otonomi keilmuan), liberalisme dan
individualsime dalam kontek kehidupan.
e. Nilai Keadilan dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan
ketiga keadilan Aristoteles: keadilan distributif, keadilan kontributif, dan keadilan
komutatif. Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan semu.
Individualitas merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya kreativitas dan
inovasi.
a. Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya Tuhan dalam arti bahwa
kehidupan manusia berdasarkan atas evolusi. Kehidupan ini dibentuk oleh hukum-
hukum kehidupan tertentu. Agama dianggap sebagai penghalang kemajuan.
Agama memelihara kekolotan. bahkan penganut ideologi ini diajurkan untuk
bersikap anti agama.
b. Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang lain, artinya ajaran-ajaran yang
baku berdasarkan atas pikiran Marx-Engel harus diterima begitu saja.
c. Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan kekerasan.
d. Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak mengakui adanya hak-hak asasi
manusia.
e. Dictator, kekuasaan pemerintah dipegang oleh partai komunis, dan golongan lain
dilenyapkan.
f. Interprestasi ekonomi, yaitu sistem ekonomi diatur secara sentralistik,
artinya pengaturan dan penguasaan ekonomi dipegang oleh pusat.
Ideologi Sekulerisme
a. Menolak sistem agama dalam semua urusan dunia seperti politik, sosial, pendidikan
dan sebagainya. Bagi mereka agama hanyalah penghalang kepada kemajuan dan
pembangunan sains dan teknologi. Idea-idea agama bersifat kolot dan bertentangan
dengan pemikiran akal sehat mereka.
b. Kehidupan berasaskan kepada rasional, ilmu dan sains. Manusia tidak boleh
meletakkan doktrin atau kitab-kitab agama sebagai pegangan kerana ia akan
membutakan kehidupan manusia. Manusia mestilah berpegang kepada kajian sains,
eksperimen sehingga menemukan hal-hal yang baru.
c. Menganggap kewujudan sebenarnya adalah melalui pancaindera bukan unsur-unsur
rohaniah dan metafisik yang sukar dikesan melalui kajian moden. Paham ini lebih
mengutamakan material dan membelakangi spiritual. Kehidupan selepas mati
merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kajian sains modern dan eksperimen.
d. Nilai baik dan buruk ditentukan oleh akal manusia bukannya teks agama. Bagi
mereka nilai baik dan buruk adalah relatif dan agama menyempitkan konsep nilai
baik dan buruk. sehingga, muncullah paham hedonisme yang mengajak manusia
bebas melakukan apa saja demi terciptanya kesenangan.
e. Menganggap alam ini terjadi melalui fenomena sains dan kimia tertentu bukannya
kuasa tuhan.
Ideologi Keagamaan
Ciri-ciri ideologi agama sebagai berikut:
8. Apa konsekuensinya jika Pancasila digunakan sebagai dasar Negara dan sebagai
sumber dari segala sumber hukum !
Jawab:
Konsekuensi kedudukan pancasila sebagai dasar negara ini dapat di rinci sebagai
berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum
atau sumber tertib hukum Indonesia.
b. Pancasila sebagai dasar negara meliputi suasana kebatinan
(Geistlinchenbintergrund) dari UUD’45.
c. Pancasila sebagai dasar negara mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar
negara Indonesia (bai hukum dasar tertulis/tidak tertulis).
d. Pancasila sebagai dasar negara mengandung norma yang mengharuskan
Undang-Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah maupun
para penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti yang luhur dan
memegangteguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
Konsekuensi dari dijadikannya pancasila sebagai sumber hukum adalah segala
problematika publik harus dirujukkan pada pancasila yang notabene merupakan sumber hukum
yang mengandung hukum dasar.
9. Sebutkan dua unsur mutlak Pancasila digunakan sebagai staats fundamental norm?
Jelaskan !
Jawab:
Unsur-unsur staats fundamental norm secara mutlak antara lain:
a. Dari segi terjadinya; ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam suatu
pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk Negara untuk menjadikan
hal-hal tertentu sebagai dasar Negara.
b. Dari segi isinya: memuat dasar-dasar pokok Negara meliputi tujuan, bentuk, dan dasar
filsafat Negara.
10. Jelaskan hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila dan pasal-pasal
UUD 1945 !
Jawab:
Pembukaan UUD'45 adalah wujud dari cita cita bangsa dan pandangan bangsa
kedepannya, serta mengandung ideologi bangsa. Pembukaan UUD'45 itu menjadi sumber
dari cara berfikir serta paradigma hukum di Indonesia, untuk itu dibuatlah pasal-pasal
UUD'45 yang memperjelas dan melengkapi inti dan cita-cita luhur bangsa. Pasal-pasal itu
dibuat untuk mengatur lajur pemerintahan agar tidak terjadi tumpang tindih kekuasaan dan
kewenangan,s ebagaimana merupakan cita-cita bangsa yang terangkum di dalam
pembukaan UUD'45.
11. Sebutkan 2 contoh isi pasal dalam UUD 1945 sebelum amandemen dengan sesudah
amandemen 2002 !
Jawab:
Sebelum amandemen
Pasal 5
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali.
Sesudah amandemen
Pasal 5
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
12. Sebutkan contoh isi dari pasal UUD 1945 berkaitan dengan perlindungan Hak Asasi
Manusia !
Jawab:
Pasal 27 UUD 1945, berbunyi:
(1) “Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada kecualinya”.
(2) “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.”
(3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
Isi Tri Dharma ini ada tiga, dan ketiga isinya merupakan landasan dari sebuah perguruan
tinggi.
1. PENDIDIKAN
Bangsa Indonesia ini membutuhkan kaum intelektual, yang kelak bisa membangun
bangsa ini menjadi lebih maju lagi. Dan salah satu kaum intelektual yang jumlahnya semakin
bertambah banyak adalah mahasiswa. Nah, untuk mencetak generasi intelektual yang berbudi
luhur serta memiliki sudut pandang yang baik terhadap dunia, maka perguruan tinggi
membutuhkan sistem pendidikan yang baik.
Sistem pendidikan yang baik dan komprehensif di perguruan tinggi tentunya tidak hanya
sekedar transfer ilmu dari dosen ke mahasiswanya saja. Tapi peran mendidik pun tetap harus
menjadi tanggung jawab dosen sebagai tenaga pendidik di perguruan tinggi tersebut. Jadi
amatlah tidak benar, jika ada dosen yang lebih mengutamakan kepentingannya dibandingkan
kepentingan para mahasiswanya.
Selain sebagai sebuah wadah atau sistem pendidikan, perguruan tinggi pun memiliki
kewajiban untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Terkait ilmu-ilmu yang diampu di
perguruan tinggi tersebut. Sehingga peran perguruan tinggi tidak hanya men-transfer ilmu yang
sudah tersedia saja, namun perlu mengembangkannya lagi melalui berbagai kegiatan
penelitian.
Kewajiban meneliti di perguruan tinggi tidak hanya ditujukan kepada mahasiswanya saja, tapi
para dosennya pun memiliki kewajiban yang sama. Tapi bedanya jika mahasiswa
melakukannya sebagai syarat kelulusan dengan mengimplementasikan ilmu yang didapat
melalui penelitian, sedangkan kalau dosen menjadi prasyarat yang terkait dengan jenjang karir.
Namun tujuan utamanya tetap untuk pengembangan ilmu yang ada dan penelitian hal-hal baru.
Isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga adalah pengabdian pada masyarakat.
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengabdi? Yang bertanggung jawab untuk mengabdi ke
masyarakat tentunya seluruh civitas akedemika perguruan tinggi tersebut. Namun masing-
masing tentunya mengabdi dengan cara yang berbeda.
Bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, misalnya melalui organisasi-organisasi
kemahasiswaan, entah itu dalam bentuk bakti sosial, penyuluhan, pendampingan masyarakat
atau hal lainnya. Nah, sedangkan bentuk pengabdian para dosennya bisa dalam bentuk jurnal-
jurnal penelitian yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat secara luas atau penemuan-penemuan
yang pada akhirnya membantu masyarakat.
15. Jelaskan peranan kampus sebagai moral force dalam pengembangan hukum !
Jawab:
Kampus merupakan wadah kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat, sekaligus merupakan tempat persemaian dan perkembangan nilai-
nilai luhur.
Kampus merupakan wadah perkembangan nilai-nilai moral, dimana seluruh
warganya diharapkan menjunjung tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang
tinggi dan dijiawi oleh Pancasila.
16. Jelaskan peranan kampus sebagai moral force dalam pengembangan HAM !
Jawab:
Kampus merupakan wadah membentuk sikap yang dapat memberikan kekuatan
moral yang mendukung lahir dan berkembangnya sikap mencintai kebenaran dan
keadilan dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.