Anda di halaman 1dari 20

DEPRESI PADA LANSIA

Annisa Nuraini
1706093454
OUTLINE
DEFINISI DEPRESI
EPIDEMIOLOGI DEPRESI
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TANDA GEJALA
KLASIFIKASI
PENCEGAHAN
DAMPAK
DIAGNOSIS & SKRINING
PENATALAKSANAAN
JURNAL TERKAIT DEPRESI
DEFINISI

• Depresi adalah penyakit yang ditandai dengan kesedihan


terus-menerus dan kehilangan minat dalam kegiatan yang
biasa dinikmati, disertai ketidakmampuan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari, setidaknya selama dua minggu.

• Depresi menurut WHO: gangguan mental yang ditandai


dengan mood tertekan, kehilangan kesenangan atau minat,
perasaan bersalah atau harga diri rendah, gangguan
makan atau tidur, kurang energi, dan kosentrasi yang
rendah.
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Faktor Penyebab Depresi pada Lansia
sia

enis kelamin

tatus SosialEkonomi

taus pernikahan

iwayat penyakit

epribadian

tessor social

idak bekerja

endidikan

ukungan social

engaruh genetic

ejadian dalam hidup (life event)

edikasi (penggunaan obat seperti antihipertensi, obat psikiatri, analgesic)


TANDA GEJALA DEPRESI
erubahan Fisik: Nafsu makan menurun, Gangguan tidur, Kelelahan dan kurang
energi, nyeri, sakit kepala, otot kram dan nyeri tanpa penyebab fisik.

erubahan Pikiran: Merasa bingung, lambat dalam berpikir, konsentrasi menurun


dan sulit mengingat informasi, Sulit membuat keputusan, selalu menghindar,
Kurang percaya diri, Selalu merasa bersalah dan tidak mau dikritik, Pada kasus
berat sering dijumpai halusinasi dan delusi, Adanya pikiran untuk bunuh diri

erubahan Perasaan: Merasa bersalah dan tak berdaya, tidak adanya perasaan,
Merasa sedih terus menerus.

erubahan Kebiasaan Sehari-hari: Menjauhkan diri dari lingkungan sosial dan


pekerjaan, Menghindari membuat keputusan, Menunda pekerjaan rumah,
Penurunan aktivitas fisik dan latihan, Penurunan perhatian terhadap diri sendiri
KLASIFIKASI
Berdasarkan klasifikasi Diagnostik and Statistical Manual of
Mental Disorders Fourth Edision (DSM IV):
1.Gangguan depresi berat (Mayor Depressive Disorder): Tanda
dan gejala lima atau bahkan lebih gejala yang mucul selama 2
minggu.
2.Gangguan distimik (Dysthymic Disorder): Depresi yang lebih
kronis tanpa ada bukti suatu depresi berat. Perasaan & gejala
yang timbul selama beberapa hari paling sedikit selama 2
tahun.
3.Gangguan afektif Bipolar atau siklotimik: Penderita sebelumnya
pernah mengalami episode depresi berat atau depresi yang
lebih berat. Terus menerus, atau hilang timbul, berlangsung
selama paling sedikit 2 tahun. Biasanya terjadi pada usia muda
(20 Tahun)
PENCEGAHAN DEPRESI
1. Pencegahan Individu:
 Berbicara dengan orang yg dapat dipercaya.
 Cari bantuan profesional.
 Ikuti terus kegiatan yang disukai/dinikmati saat sehat.
 Tetap terhubung dengan keluarga dan teman.
 Berolahragalah secara teratur
 Tetaplah pada kebiasaan makan dan tidur yang teratur
 Hindari atau batasi asupan alkohol dan hentikan
penggunaan obat-obatan terlarang; mereka bisa
memperburuk depresi.
2. Pencegahan Kesehatan Masyarakat
 Pelatihan bagi para profesional kesehatan dalam
memberikan perawatan untuk lansia.
 Mencegah dan mengelola penyakit kronis yang terkait usia
termasuk gangguan penggunaan mental & neurologis
 Merancang kebijakan berkelanjutan tentang perawatan
jangka panjang dan paliatif; dan mengembangkan layanan
dan pengaturan yang ramah usia
 Dukungan sosial untuk lansia dan pengasuh mereka;
 Program kesehatan dan sosial yang ditargetkan pada
kelompok rentan seperti mereka yang hidup sendiri dan
penduduk pedesaan atau yang menderita penyakit mental
atau fisik kronis atau kambuh;
 Program untuk mencegah dan menangani pelecehan usia
lanjut
DAMPAK DEPRESI
1. Fungsi Fisik: kehilangan nafsu makan, berat badan menurun,
gangguan sistem pencernaan, gangguan tidur, tidak mau
bicara.
2. Fungsi Psikososial: kesepian hingga hilangnya minat interaksi
dengan orang lain.
3. Tindakan Bunuh Diri
Diagnosis
• Screening
• GDS (geriatric Depression scale) -> adalah
tambahan yang berguna untuk diagnosis
untuk penyakit depresi tetapi tidak
menggantikan penilaian klinis penuh
• MMSE (Mini Mental State Examination):
fungsi kognitif
• Penilaian klinis
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik
PENATALAKSANAAN DEPRESI
a. Terapi Psikologi
– Psikoterapi supportif/dukungan
– Psikoterapi kognitif
– Relaksasi
– Terapi keluarga

b. Terapi Farmakoterapi: antidepresan


golongan SSRI (Sitalopram dan Sertralin) dianjurkan sebagai lini
pertama sebagai pengobatan depresi pada lansia.
c. Terapi Fisik: Electrokonvulsif (ECT) untuk pasien depresi yang
tidak bisa makan minum & berniat bunuh diri. Diberikan
sampai ada perbaikan mood (sekitar 5-10x). Dilanjutkan
dengan antridepresan untuk mencegah kekambuhan.
faktor risiko depresi pada lansia
yaitu :
•Old age
•Being a woman
•Being a widower or single
•Low education level
•The presence of physical illness
•Use of multiple drugs
•Existence of psychosocial
stressors
aktor risiko depresi pada
lansia yaitu : stressor
lingkungan, tipe kepribadian
dan dukungan keluarga
dengan depresi pada usia
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
arris, R., Caswell, M., Woods, D., Gibbs, M., Mackay, J., Maloney-moni, J., & Pye, S. (2011).
Best Practice- Assessment and Management of Older People with Depression.

HO. (2017a). Kesehatan mental orang dewasa yang lebih tua. Retrieved November 16,
2018, from http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-of-older-adults

HO. (2017b). WHO | Depression: What you should know. WHO. Retrieved from
http://www.who.int/campaigns/world-health-day/2017/handouts-depression/what-you-
should-know/en/

HO. (2018). WHO | Campaign essentials. WHO. Retrieved from


http://www.who.int/campaigns/world-health-day/2017/campaign-essentials/en/

HO. Depression. Woeld Health Organization. 2010

Anda mungkin juga menyukai