DEPRESI
Gangguan Depresi
Epidemiologi
WHO
Depresi terdapat pada 20%-30% pasien di layanan
primer, baik sebagai diagnosis sendiri maupun
komorbid dengan disgnosis fisiknya.
Dampak Depresi
Artritis : 25.3%
Kanker : 30.3%
Diabetes : 22.7% DEPRESI
Penyakit Jantung : 34.6% &
Hipertensi : 22.4% KORMOBIDITAS
Penyakit Paru Kronik : 30.9%
Penyakit Saraf : 37.5%
Komorbiditas Anxietas-Depresi
Gangguan Komorbiditas
Mayoritas GA mendapat Depresi Mayor
Anxietas
GD selama hidupnya; Prevalensi seumur
Prevalensi seumur
>50% GD mendapat GA hidup 17%
hidup 25% selama hidupnya
Faktor Risiko
Penyakit/kelemahan fisik
(Kondisi Medik Kronik &
Kondisi Terminal)
Keluhan Pasien
Pasien medik yang juga menderita gangguan mental lazimnya
datang dengan keluhan:
Kelelahan
Insomia
Nyeri
Gejala gastrointestinal atau gejala somatik lain
Bukan mengatakan:
“Saya depresi” atau
“Ada yang tidak beres dengan mental saya”
Gejala Depresi
Terapi
Mengembalikan Mengurangi risiko
Peran dan Fungsi kekambuhan
Kualitas Hidup
yang Baik
Intervensi Psikososial
Psikoedukasi
Identifikasi stresor psikososial terkini
Reaktivasijejaringsosial
Program aktivitasfisik
Pemantauan reguler secara berkala
Kontrol/Pemantauan Berkala
Kontrol secara berkala (misalnya di klinik, per telepon, atau
melalui kunjungan rumah)
Nilai perkembangan (sebagai contoh setiap 4 minggu)
Psikofarmaka Lini
Pertama
Fluvoxamine
Informasi yang perlu diberikan
tentang antidepresan
TCA (Amitriptilin)
Pada dewasa muda yang sehat: Memberikan dosis amitriptilin
Mulai pengobatan dengan kepada orang berusia lanjut
memberikan 25 mg pada jam atau sakit secara medis ‐‐
tidur. (sebaiknya SSRI)
Naikkan sebanyak 25 mg Mulai dengan 12,5 mg pada
setiap 1 – 2 minggu, dengan waktu tidur.
tujuan mencapai 75 ‐ 100 mg Naikkan sebanyak12,5 ‐ 25
dalam 4 – 6 minggu, mg per minggu, bertujuan
tergantung respon dan untuk mencapai target dosis
tingkat toleransi. 50 – 75 mg dalam waktu 4 –
Jika tidak ada respon dalam 6 minggu.
4 – 6 minggu atau hanya Jika tidak ada respon dalam
respon parsial dalam 6 6 – 12 minggu atau hanya
minggu, naikkan dosis secara respon parsial dalam 12
bertahap (dosis maksimal minggu, naikkan dosis secara
adalah 200 mg) dalam dosis bertahap (dosis maksimal
yang terpisah (atau dosis 100 mg) dalam dosis yang
tunggal sendiri pada malam terpisah.
hari). Pantau hipotensi ortostatik
Depresi Pasca Persalinan
Penggunaan antidepresan selama kehamilan dan
menyusui sebaiknya dihindari.
Nama Dosis
Fluoxetin 20 – 60 mg/hr
Citalopram 20 – 60 mg/hr
Mirtazapin 15 – 45 mg/hr
Penanganan Ketidakpatuhan
Surat Rujukan