(WHO, 2005)
Bereavement :
Keadaan seseorang yang kehilangan orang yang dekat
karena wafat
Grief :
Reaksi psikologis dan emosi pada seseorang dalam kondisi
bereavement
Mourning :
Tampilan yang muncul sebagai ekspresi grief
Attachment :
Kecenderungan yang kuat untuk tetap dekat dari waktu ke waktu
terhadap seseorang
Anticipatory Grief :
Reaksi psikologis dan emosional untuk mengantisipasi kondisi
bereavement
3 komponen dukungan:
1
Semua orang yang berduka harus
diberikan informasi layanan grief
dan cara mengakses layanan
tersebut.
Prigerson,et al;1995
Kesedihan yang kompleks
Worden,1982
Faktor risiko terjadinya
kesedihan yang kompleks
Pribadi
Kemarahan, adanya perasaan yang bertentangan atau
ketergantungan dengan almarhum
Riwayat beberapa kali kehilangan atau kehilangan yang
bersamaan.
Masalah kesehatan mental.
Kurangnya dukungan social.
Faktor risiko untuk kesedihan
yang kompleks
Kematian tiba-tiba, kematian tak terduga,
terutama karena kejahatan, mutilasi atau acak
Kematian dari penyakit yang berlangsung lama
seperti demensia
Kehilangan anak
Persepsi kematian yang dapat dicegah
Faktor risiko untuk kesedihan yang
kompleks
Historis
Pengalaman sebelumnya dengan kesedihan yang kompleks
Rasa tidak aman di masa kanak-kanak
Kepribadian
Ketidakmampuan untuk mentolerir tekanan emosional
ekstrim
Ketidakmampuan untuk mentolerir perasaan ketergantungan
Konsep diri, peran dan nilai 'yang kuat'
Faktor risiko untuk kesedihan yang
kompleks
Sosial
Kehilangan sosial yang tak dapat diungkapkan (mis. Bunuh
diri)
Kehilangan yang merugikan secara sosial (misalnya
Kehilangan pasangan)
Tidak adanya dukungan sosial
Tidak adanya jenazah yang dimakamkan (misalnya hilang di
laut)
Clinical Presentations of
Complicated Grief
Category Features
Inhibited or delayed grief Avoidance postpones expression
Chronic grief Perpetuations of mourning long term
Traumatic grief Unexpected and shocking form of death
Depressive disorders Both and major and minor depressions
Anxiety disorders Insecurity and relational problems
Alcohol and substance Excessive use of substances impairs
Abuse/dependence Adaptive coping
Post traumatic stress disorder Persistent, intrusive images with cues
Psychotic disorders Manic, severe depressive state, and
schizophrenia
Doyle D.H, et al. (eds).(2004) Oxford Textbook of Palliative Medicine (3 rd edn),p.1140. Oxford : Oxford University
Press
Kondisi yang Berisiko Menimbulkan
Masa Duka yang Kompleks
Ann M. Berger, et al. (2013) Principles and practice of Palliative Care and Supportive Oncology (3 rd ed), p. 721
Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer Business
Faktor risiko untuk gangguan
kesedihan yang kompleks
Hubungan ketergantungan kepada almarhum
Hubungan kekerabatan - orang tua dan pasangan
seringkali terkena dampak
Rasa bersalah terhadap almarhum
Riwayat kecemasan akibat kehilangan seseorang pada
masa muda
Cenderung berkehidupan teratur dan nyaman – sulit
beradaptasi terhadap perubahan
Kurangnya persiapan untuk kematian
Ann M. Berger, et al. (2013) Principles and practice of Palliative Care and Supportive Oncology (3 rd ed), p. 723
Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer Business
Cara Membantu Orang yang
ditinggalkan
Kami ada untuk mereka
Mendengarkan tidak menghakimi
Mendorong mereka untuk berbicara tentang
almarhum
Memberi kesempatan untuk mengekspresikan
perasaan
Masa duka adalah proses yang normal.
Mendampingi mereka untuk beradaptasi
mengatasi kehidupan yang baru.
Peran perawat dalam perawatan masa duka