AJAL
Kehilangan dan kematian adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat
universal dan unik secara individual. Manusia dapat mengantisipasi kematian. Hal ini dapat
menyebabkan banyak reaksi termasuk ansietas, perencanaan, menyangkal, mencintai, kesepian,
pencapaian, dan kurang pencapaian. Kematian dapat merupakan suatu pengalaman yang luar
biasa sehingga dapat mempengaruhi seseorang menjelang ajal dan keluarga, teman serta pemberi
asuhan mereka. Perawat membantu klien untuk memahami dan menerima kehilangan dalam
konteks kultur mereka sehingga kehidupan klien dapat berlanjut.
Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam lingkungan asuhan
keperawatan. Sebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga yang mengalami
kehilangan dan dukacita. Penting bagi perawat memahami kehilangan dan dukacita.
TUJUAN :
Membantu pasien meninggal dengan tenang, terhormat, bebas dari rasa cemas
dan nyeri
SAKRATUL MAUT
Bagian dari hidup
Proses dari kelahiran sampai meninggal
KEHILANGAN
Kehilangan tidakselalu oleh kematian tetapi semua kehilangan disertai putus hubungan
Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada
menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya.
TIPE KEHILANGAN :
1. Kehilangan cinta seseorang / orang yang dicintai
2. Kehilangan diri sendiri ( bodi, kepribadian yang dimiliki seseorang, gambaran mental,
dll)
3. Kehilangan obyek ( mobil, rumah, dll)
Kehilangan Hidup :
Perhatian utama sering bukan pada kematian tetapi mengenai nyeri dan kehilangan
kontrol. Sebagian besar orang takut akan kematian dan gelisah mengenai kematian. Setiap orang
berespons berbeda terhadap kematian :
• Orang yang menderita penyakit kronis lama dapat mengalami kematian sebagai peredaan
• Sebagian menganggap kematian jalan menuju bersatu di surga dg orang yang dicintai
• Sedangkan orang lain takut perpisahan, dilalaikan, kesepian, atau cedera. Ketakutan akan
kematian sering menyebabkan individu menjadi ketergantungan.
Kekuatan/koping mekanisme
Support system
1. Sakit kepala
2. Nafsu makan menurun atau meningkat
3. Perubahan kebiasaan BAB dan BAK
4. Perubahan pola tidur dan mimpi
5. Sesak nafas dan mulut kering
6. Tercekik pada tenggorokan dan / dada
7. Kelemahan otot
8. Tidak enak badan
9. Marah dan permusuhan
10. Kesalahan dan menyalahkan diri sendiri
PERAWAT
1. Menganjurkan pasien bicara tentang perasaan dan kehilangannya : ijinkan
Expresi feeling (menangis, marah )
2. Dengarkan pasien
3. Memberi bantuan dan informasi yang diperluksn
4. Menenangkan pasien bahwa berduka adalah proses normal
5. Menghormati agama, kultur. dan sosial pasien
MATI / MENINGGAL
Berhentinya fungsi vital yang permanen, akhir penghidupan manusia
PERAWAT
Perawatan menjelang ajal
Perawatan posmorten
MEMPERSIAPKAN KEMATIAN :
1. Setiap pasien bereaksi dengan cara yang unik
2. Kepada siapa pasien ingin mengungkapkan perasaannya keputusan yang sangat pribadi
3. Perawat harus bersedia mendengarkan, tetapi jangan memperbesar masalah
PERAN PERAWAT :
1. Respons harus konsisten
2. Harus terbuka dan bersikap menerima perasaan pasien dapat berubah-ubah
3. Eksplorasikan perasaan dengan jujur
4. Berikan asuhan keperawatan khususnya perawatan mulut dan masukan cairan
5. Empati dalam melaksanakan tugas dengan cara tenang dan efisien
6. Jika pasien dalam kondisi kritis persiapkansesuai dengan agamanya
INGAT
Peristiwa menjelang ajal adalah urusan yang bersifat pribadi, perjalanan yang harus
diselesaikan seorang diri.
PENGKAJIAN
Kadangkala pasien dapat menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya tidak mau atau
sebenarnya tidak mau menghadapi kenyataan. Pasien mungkin mengakui tidak takut dan
berusaha kelihatan berani.
ASSESSMENT
TANDA-TANDA KEMATIAN :
1. Nafas -, nadi -, selama beberapa menit
2. Bola mata membesar dan tidak berubah-ubah
3. Ketiadaan segala refleks dan ketiadaan kegiatan otak EEG flat dalam waktu 24 jam
NURSING DIAGNOSIS
Characteristic
Mayor :
Passivity,decreased verbalization
Decreased affect
Verbal cues indicating despondency ( “ I can’t ,” sighing)
Minor :
Lack of initiative
Decreased respons to stimuli
Turning away from speaker
Closing eyes
Shruging in respons to speaker
Decreased appetite
Altered sleep pattern
Lack of involvement in or passively allowing
Moderate :
Non participation in care or decision making when opportunities are
provided
Expressions of dissatisfaction and frustration over inability to perform
previous task and/or activitis
Does not monitor progrerss
Expression of doubt regarding role performance
Reluctance to express true feeling, fearing alienation from caregivers
Inability to seek information regarding care
Dependence of others inirritability, resentment, anger and guitt
Does not defend self-care practices when challenged
Low
Passivety
Expressions of ancertainty abaut fluctuating energi laavels
Diagnosa Keperawatan :
PERENCANAAN
KEBUTUHAN FISIK PASIEN MENJELANG AJAL
4. Nutrisi
* Antiemetik
* IV / NGT kalori tinggi dan vitamin
5. Kekurangan cairan
* Anjurkan minum
* Kaji refleks menelan
6. Perubahan eliminasi BAK/BAB ( konstipasi, inkontinensia)
* Diet serat sesuai toleransi
* Laksansia bila diperlukan
* Perawatan kulit inkontinensia
* Ganti alat tenun
* Kateterisasi / indwelling catheter
7. Perubahan persepsi / sensori : visual
* Ruangan yang terang
* Bicara dengan jelas, jangan berbisik
* Hati-hati memilih pokok pembicaraan
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
1. Membina hubungan saling percaya
2. Komunikasi / mendengarkan apa yang dikatakan pasien
3. Sentuhan tangan
DUKUNGAN SPIRITUAL
1. Agama
2. Kebudayaan
1. Mengajak bercakap-cakap
2. Membelai / sentuhan
3. Putarkan lagu / musik kesukaannya atau siaran TV
4. Membagi perasaan kehilangan dengan pasien
PERAWATAN LINGKUNGAN
Di rumah sakit, klien menjelang ajal sering ditempatkan pada ruangan tersendiri. Klien
menjelang ajal dapat mengalami kesepian yang mendalam. Untuk mencegah kesepian dan
penyimpangan sensori, perawat mengintervensi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Memberikan stimulasi lingkungan yang bermakna dengan menenangkan klien. Ruangan
harus diberikan pencahayaan yang baik dan diatur menarik dan harus memberikan pandangan
yang menstimulasi.
PERAWATAN JENAZAH
A. PENGERTIAN
Perawatan tubuh setelah kematian, disebut juga perawatan postmortem.
B. TUJUAN
C. PERALATAN
1. Celemek / Skort
2. Kain segitiga atau verban
3. Bengkok
4. Pinset anatomis
5. Sarung tangan sekali pakai 1 pasang
6. Baskom berisi air, waslap, sabun, dan handuk (alat-alat memandikan)
7. Kapas
8. Kain kafan atau kain bersih / laken
9. Tempat pakaian kotor
10. Kartu pengenal
D. PROSEDUR
MENJELANG AJAL
Pengertian
Menjelang ajal ( dying ) secara etimologi berasal dari kata “dien” yang berarti mendekati
kematian.
Dengan kata lain ,dying adalah proses ketika individu semakin mendekati akhir hayatnya atau
disebut proses kematian.
Tahapan menjelang ajal
1. Penyangkalan dan isolasi
Karakteristiknya antara lain :
Menunjukkan reaksi penyangkalan secara verbal,”Tidak,bukan saya.itu tidak mungkin”.
Secara tidak langsung pasien ingin mengatakan bahwa maut menimpa semua orang kecuali dia.
Mengisolasi diri dari kenyataan
Biasanya begitu terpengaruh dengan sikap penolakannya
Tidak begitu memperhatikan fakta-fakta yang dijelaskan padanya
Meminta penguatan dari orang lain untuk penolakannya
Gelisah dan cemas
Tugas perawat :
Membina hubungan saling percaya
Memberi kesempatan klien untuk mengekspresikan diri dan menguasai dirinya
Melakukan dialog disaat klien siap,dan menghentikannya ketika klien tidak mampu menghadapi
kenyataan.
Mendengarkan klien dengan penuh perhatian dan memberinya kesempatan untuk bermimpi
tentang hal-hal yang menyenangkan
2.Marah
Karakteristiknya antara lain :
Mengekspresikan kemarahan dan permusuhan
Menunjukan kemarahan,kebencian,perasaan gusar dan cemburu
Emosi tidak terkendali
Mengungkapkan kemarahan secara verbal “ mengapa harus aku ?”
Apapun yang dilihat atau dirasa akan menimbulkan keluhan pada diri individu
Menyalahkan takdir
Kemungkinan akan mencela setiap orang dan segala hal yang berlaku.
Tugas perawat :
Menerima kondisi klien
Berhati-hati dalam memberikan penilaian,mengenali kemarahan,dan emosi yang tidak terkendali
Membiarkan klien mengungkapkan perasaannya
Menjaga agar tidak terjadi kemarahan destruktif dan melibatkan keluarga
Berusaha menghormati dan memahami klien,memberikan kesempatan memperlunak suara dan
mengurangi permintaan yang penuh kemarahan
3.Tawar menawar
Karakteristiknya antara lain:
Kemarahan mulai mereda
Respon verbal”ya benar aku,tapi..”
Melakukan tawar menawar/barter,misalnya untuk menunda kematian
Mempunyai harapan dan keinginan
Terkesan sudah menerima kenyataan
Berjanji pada Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih baik
Cenderung membereskan segala urusan
Tugas perawat :
Sedapat mungkin berupaya agar keinginan klien terpenuhi
4. Depresi
Karakteristiknya antara lain:
Mengalami proses berkabung karena dulu ditinggalkan dan sekarang akan kehilangn nyawa
sendiri
Cenderung tidak banyak bicara,sering menangis
Klien berada pada proses kehilangan segala hal yang ia cintai
Tugas perawat :
Duduk tenang disamping klien
Memberi klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
Tidak terus-menerus memaksa klien untuk melihat sisi terang suatu keadaan
Memberi klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
Memberi dukungan dan perhatian pada klien
( misalnya sentuhan tangan,usapan pada rambut dll)
5.Penerimaan
Karakteristiknya antara lain :
Mampu menerima kenyataan
Merasakan kedamaian dan ketenangan
Respon verbal “biarlah maut cepat mengambilku,karena aku sudah siap “
Merenungkan saat-saat akhir dengan pengharapan tertentu
Sering merasa lelah dan memerlukan tidur lebih banyak
Tahap ini bukan merupakan tahap bahagia,namun lebih mirip perasaan yang hampa
Tugas perawat :
Mendampingi klien
Menenangkan klien dan meyakinkannya bahwa anda akan mendampinginya sampai akhir
Membiarkan klien mengetahui perihal yang terjadi pada dirinya.
Dampak sakit
A. Klien
Menderita sampai saat kematian tiba,memerlukan bantuan dan dukungan dalam melewati masa-
masa tersebut
Memutuskan perawatan yang akan dijalani
Mendapat dukungan untuk setiap keputusan yang diambilnya.Dengan kata lain ada
kecenderungan keluarga untuk memenuhi semua keinginannya
B. keluarga
Berpartisipasi aktif dalam perawatan untuk penyembuhan klien
Memperoleh dukungan dan perhatian selama proses berduka
KEMATIAN
Pengertian
Kematian ( death ) secara etimologi berasal dari kata deeth atau deth yang berarti keadaan mati
atau kematian.
Secara definitive kematian adalah terhentinya fungsi jantung dan paru-paru secara menetap,atau
terhentinya kerja otak secara permanent.
Pandangan tentang kematian
A. Dahulu
Tragis dan memilukan
Tabu untuk dibicarakan
Menimbulkan sindrom kesedihan dan ketakutan
Selamamya tidak disukai
Anak-anak tidak perlu mengetahui
Timbul karena perilaku buruk,pertengkaran,pembalasan,dan hukuman
B.Sekarang
Menjadi hal yang patut dibicarakan
Merupakan proses alami kehidupan
Tidak menakutkan
Lebih rasional dan bijak dalam menghadapinya
Merupakan proses yang progresif
Sesuatu yang harus dihadapi
Tanda-tanda kematian
1.Mendekati kematian
a.Penurunan tonus otot
Gerakan ekstremitas berangsung angsur menghilang,khususnya pada kaki dan ujung kaki
Sulit bicara
Tubuh semakin lemah
Aktifitas saluran pencernaan menurun sehingga perut membuncit
Otot rahang dan muka mengendur
Rahang bawah cenderung turun
Sulit menelan,refleks gerakan menurun
Mata sedikit terbuka
b.Sirkulasi melemah
Suhu tubuh pasien tinggi,tetapi kaki,tangan dan ujung hidung pasien terasa dingin dan lembab
Kulit ekstremitas dan ujung hidung tampak kebiruan,kelabu atau pucat
Nadi mulai tidak teratur,lemah dan cepat
Tekanan darah menurun
Peredaran darah perifer terhenti
2.Saat kematian
Terhentinya pernafasan,nadi,tekanan darah,dan fungsi otak ( tidak berfungsinya paru,jantung dan
otak )
Hilangnya respon terhadap stimulasi eksternal
Hilangnya control atas sfingter kandung kemih dan rectum(inkontinensia ) akibat peredaran
darah yang terhambat,kaki dan ujung hidung menjadi dingin
Hilangnya kemampuan panca indera,hanya indera pendengaran yang paling lama dapat berfungsi
Adanya garis datar pada mesin elektroensefalografi menunjukkan terhentinya aktivitas listrik
otak untuk penilaian pasti suatu kematian
3. Setelah kematian
Rigor mortis ( kaku ).Tubuh menjadi kaku 2-4 jam setelah kematian
Algor mortis ( dingin .suhu tubuh perlahan-lahan turun )
Livor mortis ( post mortem decomposition).perubahan warna kulit pada daerah yang
tertekan,jaringan melunak dan bakteri sangat banyak.
Respon Psikologis
Respon Psikologis yang mungkin muncul pada klien menjelang ajal adalah
Kekhawatiran tentang dampak kematian pada diri orang terdekat
Ketidakberdayaan terhadap isu yang berhubungan dengan kematian
Perasaan takut kehilangan kemampuan fisik dan / mental apabila meninggal
Kepedihan yang diantisipasi yang berhubungan dengan kematian
Kesedihan yang mendalam
Perasaan takut dalam menjalani proses menjelang ajal
Kekhawatiran tentang beban kerja pemberi asuhan akibat sakit terminal dan ketidakmampuan
diri.
Kekhawatiran tentang pertemuan dengan Sang Pencipta atau perasaan ragu tentang keberadaan
Tuhan atau Sang Penguasa
2. Psikologis
Diagnosa Keperawatan
1.Ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian ( Proses sekarat )
2. Keputusasaan berhubungan dengan penyakit terminal
Perencanaan dan Tindakan Keperawatan
Tujuan keperawatannya adalah
membantu mengurangi depresi dan ketakutan pasien,mempertahankan harapan,membantu pasien
menerima kenyataan serta memberikan rasa nyaman.