Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN PERAWATAN
MENJELANG AJAL
1. Vinsensia Albinia P. Kobun
2. Sri Dewi Sepeh
3. Troce Tenggu Nalu
4. Sri Endang Darkay
5. Triyani Gweni Fera Nomate
6. Tirzah Anastasya Messakh
KONSEP PENYAKIT TERMINAL
Pengertian
Penyakit terminal adalah penyakit yang secara medis
kedokteran tidak bias disembuhkan lagi,dan penyakit ini
terjadi pada stadium lanjut. Dalam hal ini, orientasi
pelayanan yang diberikan pada pasien tidak hanya
penyembuhan saja,namun juga perawatan yang membuat
pasien bisa mencapai kualitas hidup terbaik bagi dirinya
dan keluarga. Kematian merupakan tahap paling akhir
dalam kehidupan. Kematian bias saja datang tanpa
peringatan secara tiba-tiba, atau bisa mengikuti fase sakit
yang sudah panjang.
TAHAP-TAHAP BERDUKA KUBLER
ROSS

1. Tahap Shock atau Tidak Percaya


2. Tahap Penyangkalan dan Isolasi
3. Tahap Kemarahan
4. Tahap Tawar Menawar/ Bargaining
5. Tahap Penyesalan/ Guilt
6. Tahap depresi
7. Tahap Penerimaan/ Acceptance.
KRITERIA PENYAKIT
TERMINAL
1. Penyakit tidak dapat disembuhkan, yaitu golongan
penyakit apapun yang sudah tidak memungkinkan secara
medis untuk sembuh karena sudah dalam stadium lanjut.
2. Stase akhir kehidupan dan penyakit mengarah pada
kematian, sehubungan dengan upaya medis sudah tidak
bisa menolong lagi.
3. Diagnosa medis sudah jelas. Penegakan diagnosa dengan
golden standar d4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan,
secara medis seringkali obat yang masuk menjdai tidak
mempunyai efek terpeutik.
4. Prognosis jelek, kemungkinan sembuh sangat kecil yang
artinya kemungkinan terjadi kematian sangat besar.
5. Bersifat progresif yaitu peningkatan menjadi parah
sangat cepat dan tidak ada kemajuan untuk bisa sembuh
kembali.
6. Tubuh sudah tidak cukup menerima efek obat.
Jenis penyakit terminal:Kanker yang sudah masuk
ke staging lanjut,Penyakit degeneratif, sering terjadi
pada lansia,Penyakit paru obstruktif kronis, cystic
fibrosis,parkinson,stroke,penyakit genetika,gagal
jantung,penyakit infeksi HIV/AIDS yang sudah memberi
dampak komplikasi keseluruh tubuh sayangnya, saat ini
pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih belum
benar-benar menyentuh seluruh kebuhan para pasien
dengan keadaan terminal tersebut.
Arti Kematian dan Masalah Bagi Pasien Terminal
Bagi pasien yang menghadapi penyakit stadium akhir,
atau penyakit terminal,seringkali merasakan ketakutan
yang serius.Perasaan takut ini didasari oleh beberapa
faktor, seperti ketidakpastian akan apa yang terjadi di
kemudian hari, kesakitan yang dirasakan, kecemasan,
dan gelisah karena tidak bias berkumpul lagi dengan
keluarga dan kerabat sekitarnya.
MASALAH – MASALAH PADA PASIEN DENGAN
PENYAKIT TERMINAL
Masalah – Masalah pada
Pasien dengan Penyakit
Terminal Masalah psikologi

 Nyeri  Ketergantungan tinggi


 Kehilangan kendali
 perubahan pada kulit
 Hilangnya produktifitas
 Distensi  Terhambatnya masalah
 Konstipasi berkomunikasi
 Masalah keadaan sosial
 Alopesia
 Menarik Diri
 Kelemahan otot  Isolasi diri dari sosial

 Masalah spiritual

 Kehilangan harapan

 Perencanaan saat ajal tiba


DIMENSI DARI KUALITAS HIDUP
MENURUT JENNIFER J. CLINCH,
DEBORAH DUDGEEON DAN HARVEY
SCHIPPER DALAM AWALIYAH (2018)
1. Gejala fisik
2. Kemampuan fungsional (aktivitas)
3. Kesejahteraan keluarga
4. Spiritual
5. Fungsi sosial
6. Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah
keuangan)
7. Orientasi masa depan
8. Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri
sendiri
9. Fungsi dalam bekerja
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang Berisi tentang penyakit yang diderita klien
pada saat sekarang
2. Riwayat kesehatan dahulu Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah
masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama
3. Riwayat kesehatan keluarga Apakah anggota  keluarga  pernah menderita
penyakit yang sama dengan klien
 Head To Toe Perubahan fisik saat kematian mendekat:
1) Pasien kurang rensponsif.
2) Fungsi tubuh melambat.
3) Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja.
4) Rahang cendrung jatuh.
5) Pernafasan tidak teratur dan dangkal.
6) Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah.
7) Kulit pucat.
8) Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Ansietas/ ketakutan  (individu , keluarga ) yang berhubungan


diperkirakan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang
tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada
pada gaya hidup.
b. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian
yang dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik
diri dari orang lain.
c. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan
kehidupan keluarga,takut akan hasil ( kematian ) dengan lingkungnnya
penuh dengan stres  ( tempat perawatan ).
d. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan
dari system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak
mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian.
KRITERIA HASIL
A. Klien atau keluarga
B. Klien
C. Anggota keluarga
D. Anggota keluarga atau
kerabat terdekat
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Diagnosa I :
Ansietas / ketakutan ( individu , keluarga ) yang berhubungan dengan
situasi yang tak dikenal. Sifat kondisi yang tak dapat diperkirakan takut
akan kematian dan efek negatif pada gaya hidup. Kriteria Hasil Klien atau
keluarga akan Mengungkapkan ketakutannya yang berhubungan dengan
gangguan.Menceritakan tentang efek gangguan pada fungsi normal,
tanggung jawab, peran dan gaya hidup.
Intervensi Rasional
1.Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya
2.Kaji tingkat ansietas klien
3.Dorong keluarga dan teman untuk mengungkapkan ketakutan-ketakutan
mereka
4.Berikan klien dan keluarga kesempatan dan penguatan koping positif.
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Diagnosa II :
Berduka yang berhubungan penyakit terminal dan kematian yang akan dihadapi penurunan fungsi,
perubahan konsep diri dan menark diri dari orang lain Klien akan :
1.Mengungkapakan kehilangan dan perubahan.
2.Mengungkapakan perasaan yang berkaitan kehilangan dan perubahan.
3.Menyatakan kematian akan terjadi.
Intervensi Rasional
1) Berikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan, didiskusikan
kehilangan secara terbuka , dan gali makna pribadi dari kehilangan.
2) Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif yang terbukti yang memberikan
keberhasilan pada masa lalu.
3) Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan atribut diri yang positif
4) Bantu klien  mengatakan dan menerima kematian yang akan terjadi, jawab semua pertanyaan
dengan jujur
5) Tingkatkan harapan dengan perawatan penuh perhatian, menghilangkan  ketidak nyamanan dan
dukungan
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Diagnosa III :
Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan takut akan hasil
( kematian ) dan lingkungannya penuh stres ( tempat perawatan ). Anggota kelurga atau kerabat
terdekat akan :
1.   Mengungkapkan akan kekhawatirannya mengenai prognosis klien.
2.   Mengungkapkan kekhawatirannnya mengenai lingkungan tempat perawatan
3.   Melaporkan fungsi keluarga yang adekuat dan kontiniu selama perawatan klien
Intervensi Rasional
1) Luangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat klien dan tunjukkan pengertian yang
empati
2) Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan, ketakutan dan
kekawatiran
3) Jelaskan lingkungan dan peralatan ICU Informasi ini dapat membantu mengurangi ansietas yang
berkaitan dengan ketidaktakutan
4) Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan postoperasi yang dipikirkan dan berikan
informasi  spesifik tentang kemajuan klien
5) Anjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi dalam tindakan perawatan
6) Konsul dengan atau berikan rujukan kesumber komunitas dan sumber lainnya
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Diagnosa IV :
Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari sistem pendukung
keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian Klien
akan mempertahankan praktik spritualnuya yang akan mempengaruhi penerimaan terhadap
ancaman kematian.
Intervensi Rasional
1) Gali apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktek atau ritual keagamaan atau
spiritual yang diinginkan bila yang memberi kesempatan pada klien untuk melakukannya
2) Ekspesikan pengertian dan penerimaan anda tentang pentingnya keyakinan dan praktik religius
atau spiritual klien.
3) Berikan prifasi dan ketenangan untuk ritual spiritual sesuai kebutuhan klien dapat dilaksanakan
4) Bila anda menginginkan tawarkan untuk berdoa bersama klien lainnya atau membaca buku
keagamaan
5) Tawarkan untuk menghubungkan pemimpin religius atau rohaniwan rumah sakit untuk mengatur
kunjungan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
 Diagnosa I :
1. Membantu klien untuk mengurangi ansientasnya
2. Mengkaji tingkat ansientas klien. Merencanakan penyuluhan bila tingkatnya rendah atau sedang
3. Mendorong keluarga dan teman untuk mengungkapkan ketakutan atau pikiran mereka
4. Memberikan klien dan keluarga dengan kepastian dan penguatan prilaku koping positif
5. Memberikan dorongan pada klien untuk menggunakan teknik relaksasi seperti paduan imajines
dan pernafasan relaksasi
 Diagnosa II:
1. Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan, diskusikan
kehilangan secara terbuka dan gali makna pribadi dari kehilangan
2. Memberikan dorongan penggunaan strategi koping positif yang terbukti memberikan
keberhasilan pada masa lalu
3. Memberikan dorongan pada klien  untuk mengekpresikan atribut dari yang positif
4. Membantu klien menyatakan dan menerima kematian yang akan terjadi, jawab semua
pertanyaan dengan jujur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
 Diagnosa III :
1. Meluangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat klien dan tunjukkan pengertian yang
empati.
2. Mengizinkan keluarga klienatau orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan, ketakutan dan
kekhawatiran.
3. Menjelaskan akan lingkungan dan peralatan itu.
4. Menjelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan postoperasi yang dipikirkan dan memberikan
informasi spesifik tentang kemajuan klien.
5. Menganjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi dalam tindakan keperawatan.
6. Mengkonsul atau memberikan rujukan ke sumber komunitas dan sumber lainnya.
 Diagnosa IV:
1. Menggali apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktik atau ritual keagamaan atau
spiritual yang diizinkan bila ia memberikan kesempatan pada klien untuk melakukannya.
2. Mengekpresikan pengertian dan penerimaan anda tentang pentingnya keyakinan dan praktik
religius atau spiritual klien.
3. Memberikan privasi dan ketenangan untuk ritual, spiritual sesuai kebutuhan klien dan dapat
dilaksanakan.
4. Menawarkan untuk menghubungi religius atau rohaniwan rumah sakit untuk mengatur kunjungan
menjelaskan ketersediaan pelayanan
EVALUASI
 Klien
1. Klien merasa nyaman (bebas dari rasa sakit) dan
mengekpresikan perasaannya pada perawat.
2. Klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan.

3. Klien selalu ingat kepada Allah dan selalu bertawakkal dan


klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Allah SWT
akan kembali kepadanya.
 Keluarga Klien:

1. Keluarga dapat mengekspresikan perasaan-parasaan, seperti :


sedih, marah, kehilangan,dapat mengutarakan pengalaman-
pengalaman emosionalnyaa,dapat
2. melakukan kegiatan yang biasa dilakukannya,dapat
membentuk hubungan baru dengan orang lain.
KESIMPULAN
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yag tidak bisa disembuhkan
lagi. Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang
tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang
panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu
menunggu yang tua. Perawatan pasien yang akan meninggal tetap
harus dilakukan. Perawatan yang komprehensif tentang orang yang
menjelang ajal sangat jarang menuntut lebih dari manajemen
symptom yang hati-hati dan – perhatian terhadap kebutuhan dasar
fisik pasien – secara perorangan – sebagai pribadi --- dan
keluarganya. Di samping menangani manajemen symptom, intervensi
perawatan paliatif dan hospis dapat ditujukan untuk menolong
seseorang untuk mencapai perasaan beres dalam dimensi social dan
relas antar pribadi, untuk membangun atau memperdalam perasaan
bermakna dan menemukan perasaan keunikan mereka sendiri dalam
makna hidup
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai