Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

Oleh:

ADE MURSID IRAWANSYAH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

2024
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN TERMINAL

A. PENGERTIAN

Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal


sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu
dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi
terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan
melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi
individu (Kubler-Rosa, 1969).
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju
kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial
dan spiritual bagi individu (Carpenito, 1999).
Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-
tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang
kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua. Beberapa
jenis penyakit terminal
1. Penyakit-penyakit kanker.

2. Penyakit-penyakit infeksi

3. Congestif Renal Falure (CRF)

4. Stroke Multiple Sklerosis.

5. Akibat kecelakaan fatal.

6. AIDS.
B. TAHAP-TAHAP BERDUKA

Dr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang


dapat terjadi pada pasien menjelang ajal :
1. Denial ( pengingkaran )

Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak
dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin
mengingkarinya
2. Anger ( Marah )

Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan
meninggal

3. Bergaining ( tawar-menawar )

Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien


mencoba menawar waktu untuk hidup
4. Depetion ( depresi )

Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera
mati.ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi
bersama keluarga dan teman-teman.
5. Acceptance ( penerimaan)

Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa


ia akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-
tugasnya yang belum terselesaikan.

C. PENGKAJIAN
1). Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang

b. Riwayat kesehatan dahulu

Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit
dengan penyakit yang sama
c. Riwayat kesehatan keluarga Apakah anggota keluarga pernah menderita
penyakit yang sama dengan klien

2) Pemeriksaan Head To Toe

Perubahan fisik saat kematian mendekat

1. pasien kurang rensponsif

2. fungsi tubuh melambat

3. pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja

4. rahang cendrung jatuh

5. pernafasan tidak teratur dan dangkal

6. sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah

7. kulit pucat

8. mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas (ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan


dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.
2. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari
orang lain.
3. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan
kehidupan keluarga,takut akan hasil ( kematian ) dengan lingkungnnya
penuh dengan stres ( tempat perawatan ).

4. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan


dari system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan
diri dalam menghadapi ancaman kematian.
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa I

Ansietas (ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan


dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.

No. INTERVENSI RASIONAL

1 Bantu klien untuk mengurangi Ansietas cendrung untuk

ansietasnya memperburuk masalah. Menjebak


klien pada lingkaran peningkatan
ansietas tegang, emosional dan nyeri
fisik

2 Kaji tingkat ansietas klien Beberapa rasa takut didasari oleh


informasi yang tidak akurat dan dapat
dihilangkan denga memberikan

informasi akurat.

3 Dorong keluarga dan teman untuk Pengungkapan memungkinkan untuk


saling berbagi dan memberiakn
mengungkapkan ketakutan-
kesempatan untuk memperbaiki
ketakutan mereka
konsep yang tidak benar

4 Berikan klien dan keluarga Menghargai klien untuk koping efektif


kesempatan dan penguatan koping dapat menguatkan renson koping
positif positif yang akan datang

KRITERIA HASIL

1. mengungkapkan ketakutannya yang berhubungan dengan gangguan

2. menceritakan tentang efek gangguan pada fungsi normal, tanggungn


jawab, peran dan gaya hidup
Diagnosa II

Berduka yang berhubungan penyakit terminal dan kematian yang akan


dihadapi penurunan fungsi, perubahan konsep diri dan menark diri dari
orang lain.

No. INTERVENSI RASIONAL

1 Berikan kesempatan pada klien da Diskusi terbuka dan jujur dapat


keluarga untuk mengungkapkan membantu klien dan anggota keluarga
perasaan, didiskusikan kehilangan menerima dan mengatasi situasi dan
secara terbuka , dan gali makna respon mereka terhdap situasi tersebut
pribadi dari kehilangan.

2 Berikan dorongan penggunaan Stategi koping positif membantu


penerimaan dan pemecahan masalah
strategi koping positif

3 Berikan dorongan pada klien Memfokuskan pada atribut yang positif

untuk mengekpresikan atribut diri meningkatkan penerimaan diri dan

yang positif penerimaan kematian yang terjadi

4 Tingkatkan harapan dengan Penelitian menunjukkan bahwa klien


sakit terminal paling menghargai
perawatan penuh perhatian
tindakan keperawatan berikut :

a. Membantu berdandan

b. Mendukung fungsi kemandirian

c.Memberikan obat nyeri saat

diperlukan

d. meningkatkan kenyamanan fisik


( skoruka dan bonet 1982 )
KRITERIA HASIL

1. Mengungkapakan kehilangan dan perubahan

2. Mengungkapakan perasaan yang berkaitan kehilangan dan perubahan

3. Menyatakan kematian akan terjadi

Diagnosa III

Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan


takut akan hasil ( kematian ) dan lingkungannya penuh stres ( tempat
perawatan ).

No. INTERVENSI RASIONAL

1 Luangkan waktu bersama mengurangi kecemasan dan

keluarga atau orang terdekat klien meningkatkan pembelajaran


dan tunjukkan pengertian yang
empati

2 Izinkan keluarga klien atau orang Mengidentifikasi ketakutan dan


terdekat untuk mengekspresikan
kekhawatiran
perasaan, ketakutan dan

kekawatiran.

3 Jelaskan tindakan keperawatan memberikan informasi spesifik tentang


kemajuan klien

4 Konsul dengan atau berikan sumber-sumber tambahan untuk


rujukan kesumber komunitas membantu mempertahankankan fungsi
Konsul dengan atau berikan keluarga
rujukan kesumber komunitas

KRITERIA HASIL

1. mengungkapkan akan kekhawatirannya mengenai prognosis klien

2. mengungkapkan kekhawtirannnya mengenai lingkungan tempat


perawatan
3. melaporkan fungsi keluarga yang adekuat dan kontinyu selama perawatan
klien

Diagnosa IV

Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari


system pendukung keagamaan, kurang privasi atau ketidakmampuan diri
dalam menghadapi ancaman kematian.

No. INTERVENSI RASIONAL

1 Gali apakah klien menginginkan memberikan arti dan tujuan dan dapat
untuk melaksanakan praktek atau menjadi sumber kenyamanan dan
ritual keagamaan atau spiritual kekuatan

2 Ekspesikan pengertrian dan Menunjukkan sikap tak menilai dapat


penerimaan anda tentang membantu mengurangi kesulitan klien
pentingnya keyakinan dan praktik dalam mengekspresikan keyakinan dan
religius atau spiritual klien prakteknya

3 Berikan privasi dan ketenangan Privasi dan ketenangan memberikan

untuk ritual spiritual lingkungan yang memudahkan refresi


dan perenungan

4 Menawarkan untuk menghubungi mengatur kunjungan menjelaskan


religius atau rohaniwan ketersediaan pelayanan misalnya :
alqur’an dan ulama bagi yang
beragama islam

KRITERIA HASIL

1. Klien akan mempertahankan praktik spritualnya yang akan


mempengaruhi penerimaan terhadap ancaman kematian
F. EVALUASI

1. klien merasa nyaman dan mengekpresikan perasaannya pada perawat

2. klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan

3. klien selalu ingat kepada Tuhan dan selalu bertawakal

4. klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Tuhan akan kembali
kepadanya
DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito,Lynda Juall.(2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan,


Edisi

10. Jakarta:EGC.

2. Doenges E. Marilynn, Moorhouse Frances Mary, Geisster C Alice.


(1999). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC.

3. Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan jiwa Edisi 8.


Jakarta: EGC

4. Saukoni, Muh. Ketut Imam. (2013). ASKEP PADA PASIEN


MENJELANG AJAL. Terdapat di
http://xomankoni.wordpress.com/2013/01/04/askeppada-pasien-
menjelang-ajal/ diakses pada Senin, 17 Juni 2013 pk. 11.40 wita.

Anda mungkin juga menyukai