Anda di halaman 1dari 14

Konsep Dasar Asuhan

Keperawatan Pada Lansia


Kelompok 7

1. Rosmila (A1C220033)

2. Novita (A1C220011)

3. Siti Nirwana (A1C220077)

4. Pratiwi Antula (A1C220007)

5. Nur Adellah (A1C222150)


Konsep Keperawatan Paliatif
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju
kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu.

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif untuk


meringankan beban penderita, terutama yang tidak mungkin

disembuhkan.Tujuan perawatan paliatif adalah mencapai


kualitas hidup maksimal bagi si sakit (lanjut usia) dan
keluarganya.
jenis penyakit terminal Manifestasi Klinik

a. Penyakit- penyakit kanker. 1. Fisik


2. Psikososial
b. Penyakit- penyakit infeksi.
a) Respon kehilangan
c. Congestif Renal Falture (CRF).
b) Hubungan dengan orang lain
d. Stroke Multiple Sklerosis. 3. Fase- Fase Kehilangan
e. Akibat kecelakaan fatal. c) Tahap peningkatan atau
f. HIV/AIDS. denial
d) Tahap anger atau marah
g. Gagal ginjal
e) Tahap tawar menawar atau
h. Stroke
bargaining
i. Diabetes
f) Tahap depresi
j. CHF
g) Tahap acceptance atau
k. Penyakit degenerative lainnya
menerima
l. Usia
KONSEP LANSIA

Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 tahun


1998 dalam buku (sya’diyah, 2018), tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun.
Ciri-Ciri Lansia
1. Lansia merupakan periode kemunduruan
2. Lansia memiliki status kelompok minoritas
3. Menua membutuhkan perubahan peran
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia

Tipe Lansia
1. Tipe arif bijaksana
2. Tipewmandiri
3. Tipewtidak puas, ditandai
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung,
Permasalahan Lansia Denagan
Berbagai Kemampuannya
1) Secara individu, pengaruh proses menua
dapat menimbulkan berbagai masalah, baik
secara fisik, biologi, mental, maupun sosial
ekonomis.
2) Lanjut usia tidak hanya ditandai dengan
kemunduran fisik.
3) Pada usia mereka yang telah lanjut,
sebagaian dari para lanjut usia tersebut masih
mempunyai kemampuan untuk bekerja.
Tujuan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia

Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang


setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan.
Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik dan
mental.
Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang
menderita suatu penyakit atau gangguan, masih dapat
mempertahankan kemandirian yang optimal.
Mendampingi dan memberikan bantuan moriludan perhatian pada
lansia yang berada dalam fase terminal sehingga lansia dapat
menghadapi kematian dengan tenang dan bermartabat
Pendekatan Perawatan Lansia

1)Pendekatan fisik
2)Pendekatan psikologis
3)Pendekatan sosial
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Menjelang Ajal Keadaan
Terminal

1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap pertama proses keperawatan.
Sebelum perawat dapat merencanakan asuhan
keperawatan pada pasien yang tidak ada harapan sembuh,
perawat harus mengidentifikasi dan menetapkan masalah
pasien terlebih dahulu.
Hal- hal yang perlu dikaji yaitu:
1) Perasaan takut.
2) Emosi
3) Tanda vital
4) Kesadaran
5) Tingkat kesadaran
2. Diagnosis Keperawatan

a. Ketidakberdayaan berhubungan dengan program


perawatan/pengobatan yang kompleks dalam jangka panjang

b. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan ketidak


efektifan mengatasi masalah kehilangan

c. Risiko distress spiritual ditandai dengan fakto risiko: depresi


3. intervensi
Diagnose Tujuan intervensi
Ketidakberdayaan Klien merasa 1. Dengarkan dengan penuh empati
berhubungan dengan tenang setiap pertanyaan dan berikan
program menghadapi respon jika dibutuhkan klien dan
perawatan/pengobatan sakaratul maut galih perasaan klien.
yang kompleks dalam
jangka panjang
berhubungan 2. Berikan klien harapan untuk
dengan sakit dapat bertahan hidup
terminal 3. Bantu klien menerima
keadaannya sehubungan dengan
ajal yang akan menjelang
4. Usahakan klien untuk dapat
berkomunikasi dan selalu ada
teman didekatnya
5. Perhatikan kenyamanan fisik
klien
Diagnose Tujuan Intervensi

Harga diri rendah kronis Mempertahankan rasa 1. Gali perasaan klien


berhubungan dengan aman, tenteram, percaya sehubungan dengan kehilangan
ketidak efektifn mengatasi diri, harga diri dan 2. Perhatikan penampilan klien
masalah kehilangan martabat klien saat bertemu dengan orang lain
3. Bantu dan penuhi kebutuhan
dasar klien antara lain 1hygiene,
eliminasi
4. Anjurkan keluarga dan teman
dekat untuk saling berkunjung
dan melakukan hal- hal yang
disenangi klien
5. Beri klien support dan biarkan
klien memutuskan sesuatu untuk
dirinya, misalnya dalam hal
perawatan
Risiko distress Menguran 1. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan sedih,
spiritual ditandai gi rasa marah dan lain- lain
dengan faktor takut, 2. Perhatikan empati sebagai wujud bahwa perawat turut
risiko: depresi depresi dan merasakan apa yang dirasakan klien
  kesedihan 3. Bantu klien untuk mengidentifikasi sumber koping,
misalnya dari teman dekat, keluarga ataupun
keyakinan klien
4. Berikan klien waktu dan kesempatan untuk
mencerminkan arti penderitaan, kematian dan sekarat
5. Gunakan sentuhan ketika klien menunjukkan tingkah
laku sedih, takut ataupun depresi, yakinkan bahwa
perawat selalu siap membantu
6. Lakukan hubungan interpersonal yang baik dan
berkomunikasi tenatng pengalaman- pengalaman klien
yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai