Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN MENJELANG AJAL

Nama : Dorci.K.Aio
Nim : P2012050
Kls : A
DEFENISI

Menjelang ajal adalah bagian dari kehidupan, yang merupakan proses menuju
akhir. pengertian sakit gawat adalah suatu keadaan sakit yang klien lanjut usia
tidak dapat lagi atau tidak diharapkan lagi untuk sembuh. Pengertian kematian /
mati adalah apabila seseorang tidak lagi teraba denyut nadinya, tidak lagi
bernapas selama beberapa menit, dan tidak pertunjukan beberapa refleks, serta
tidak ada kegiatan otak.
Penyebab Kematian :
1. Penyakit
2. Kecelakaan (Hematomepidural)
Ciri/ Tanda Klien Lanjut Usia Menjelang Kematian

•Gerakan dan pengindraan menghilang secara sambil-angsur biasanya dimulai pada


anggota badan biasanya pada kaki dan ujung kaki.
•Gerak peristaltik usus menurun
•Tubuh klien lanjut usia tampak mengembung
•Badan dingin dan lembab, terutama pada kaki, tangan dan ujung nihnya.
•Kulit tampak pucat, berwarna kebiruan/pucat
•Denyut nadi mulai tidak teratur
•Napas terdengar mulai bunyi keras (stidor) yang disebabkan oleh adanya pemberi
pinjaman pada saluran buang napas yang tidak dapat dikeluarkan oleh klien lanjut usia.
•Tekanan darah menurun
•Terjadi gangguan kesadaran (ingatan menjadi kabur).
 
 
Tahap Kematian

1. Tahap pertam (penolakan)


Tahap ini adalah tahap kejutan dan perlawanan. biasanya sikap ini
ditandai dengan komentar, selama tahap ini klien lanjut usia
sungguh bahwa mau menimpah semua orang, kecuali dirinya.
2. Tahapan kedua (Marah)
Tahap ini ditandai oleh rasa marah dan emosi yang tidak terkendali.
sering kali klien lnjut usia akan mencelah setiap orang dalam segala
hal, ia mudah marah terhadap perawat dan petugas kesehatan
lainya tentang apa yang sudah dilakukan.
Lanjutan ...>

3. Tahap ketiga (Tawar-tawar)


Kemarahan biasanya meredah lebab hak lanjut usia dapat menimbulkan kesan dapat
menerima apa yang sedang terjadi pada dirinya akan tetapi pada tahap tawar-menawar ini
banyak orang cenderung untuk menyelesaikan urusan rumah tangga mereka sebelum maut
tiba, dan mempersiapkan jaminan hidup bagi orang tercinta yang ditinggalkan
4. Tahap keempat (Sedih/Depresi)
Hal ini biasanya merupakan saat yang sayangnya klien lanjut usia sedang dalam
suasana berkabung.
5. Tahap kelima (Menerima/asertif)
Tahap ini ditandai oleh sikap menerima kematian.
Pengaruh Kematian

• Bersikap kritis terhadap cara perawat


• Keluarga dapat menerima kondisinya
• Terputusnya komunikasi dengan orang yang menerima maut
• Penyesalan keluarga didapat akibat orang yang bersangkutan tidak
dapat dapat mengatasi rasa sayangnya
• Penglihatan tanggung jawab dan beban ekonomi
• Keluarga menolak diagnosa, penolakan terasebut dapat
memperbesar penyebab emosi keluarga.
• Mempersoalkan kemampuan tim kesehatan.
Hak Asasi Pasien Menjelang Ajal

• Berhak untuk merasakan, mempunyai harapan, meskipun fokusnya dapat saja berubah.
• Berhak untuk dirawat oleh mereka yang dapat menyalakan terus harapan, meskipun dapat berubah.
• Berhak untuk merasakan perasaan dan emosi mengenai kematian yang sudah dekat dengan cara
sendiri
• Berhak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai perawatanya.
• Berhak untuk mengharapkan terus mendapatkan perhatian medis dan perawatan, meskipun tujuan
penyembuhan harus diubah menjadi tujuan anggota rasa nyaman.
• Berhak untuk tidak mati dalam kesepian
• Berhak untuk bebas dalam rasa nyeri
• Berhak untuk memperoleh jawaban yang jujur atas pertanyaan.
• Berhak untuk tidak ditipu
• Berhak untuk mendapatkan bantuan diri dan untuk keluarganya dalam menerima kematian.
• Berhak untuk mati dengan tenang dan mendapat kasih sayang
• Berhak untuk mempertahankan individualis dan tidak dihakimi atas keputusan yang mungkin saja
bertentangan dengan orang lain
• membicarakan dan meluaskan pengalaman keagamaan dan kerohanian.
• Berhak untuk mengharapkan bahwa kesucian tubuh manusia akan dirasa hormati setelah mati.
Keperawatan Paliatif

Tugas tim perawatan paliatif sebagai penyeimbang diantara


keduanya. keluarga pasien (lanjut usia yang menderita kanker)
adalah subjek suasana tetap nyaman dan stres, baik fisik maupun
secara psikologis, serta ketakutan dan khawatir kehilangan orang
yang dicintainya. Pengamatan tersebut didudukung dengan
beberapa pernyataan meyakinkan bahwa keluarga menempatkan diri
dalam posisi segalanya bagi lanjutan usia yang juga perlu
diselenggarakan adalah menajemen dalam keluarga untuk mengatur
giliran jaga, mengatur pendanaan, memenuhi kebutuhan fasilitas
lanjkut usia dan lain-lain.
Penatalaksanaan

• Disiapkan sesuai agama dan kepercayaan.


• pasien didampingi oleh keluarga dan petugas.usahakan pasien
dalam keadaan bersih dan suasana tenang
• Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana.
• memberi penjelasan kepada keluarga tentang keadaan pasien.
berikan bantuan kepada keluarga klien untuk kelancaran
pelaksanaan upacara keagamaan
 
Asuhan Keperawatan

• Pengkajian
pengkajian pada klien dengan penyakit terminal. menggunakan
pendekatan holistik yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh
terhadap klien bukan hanya pada penyakit dan aspek pengobatan
dan penyembuhan saja akan tetapi juga aspek psikososial juga salah
satu metode untuk membantu perawat dalam mengkaji dan
psikososial pada klien terminal yang dengan menggunakan metode “
PERSON
Diagnosa keperawatan

Ansietas ketakutan individu keluarga


diperkirakan dengan situasi yang tak
dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
di perkirakan takut akan kematian
Intevensi keperawatan

Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

Ansietas ketakutan Setelah dilakukan 1.Bantu klien untuk .Ansietas cenderung untuk
individu keluarga tindakan mengurangi memperburuk masalah
menjebak klien pada lingkungan
diperkirakan dengan keperawatan ansietasnya. peningkatan ansietas tegang.
situasi yang tak diharapkan ansietas 2. kaji tingkat emosional dan nyeri fisik
2. bebrapa rasa takut disadari
dikenal, sifat dan klien dapat teratasi ansietas klien oleh beberapa i formasi yang
kondisi yang tidak dengan rencanakan tidak akurat dan dapat
dihilangkan dengan memberikan
dapat di perkirakan Kriteria hasil : penyuluhan bila informasi akurat klien dengan
takut akan kematian - klien tidak cemas tingkatnya rendah ansietas bert stsupun tidak
menyerap pelajaran
lagi atau sedang 3. pengungkapan
- klien memiliki 3. dorong keluarga memungkinkan untuk saling
berbagi dan memberikan
suatu harapan serta dan teman untuk kesempatan untuk saling
semangat hidup mengungkapkan berbagi dan membiarkan
kesempatan untuk
ketakuta-ketakutan memperbaikikonsep yang tidak
mereka benar.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai