Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR MENJELANG AJAL

MENJELANG AJAL (DYING)

Definisi

Secara etimologi dying berasal dari kata dien yang berarti mendekati kematian

Dengan kata lain, dying adalah proses ketika individu semakin mendekati akhir hayatnya atau disebut
proses kematian.

Tahap menjelang ajal

Elisabeth Kubler-Ross, seorang ahli kejiwaan dari Amerika, menjelaskan secara mendalam respon
individu dalam menghadapi kematian. Ia membedakan respon tersebut menjadi 5 fase, yaitu

 Penyangkalan dan isolasi


 Marah
 Tawar-menawar
 Depresi
 Penerimaan

Bersadarkan pandangannya, Kubler-Ross menyatakan bahwa respon tersebut

 Tidak selamanya berurutan secara tetap


 Dapat tumpang tindih
 Lama tiap tahap bervariasi
 Perlu perhatian perawat secara penuh dan cermat

Disamping kelima fase di atas, ada pula fase ketidaktahuan dan ketidakpastian.

1. Penyangkalan dan isolasi


Ditandai dengan :
 Menunjukkan reaksi penyangakalan secara verbal
 Merepresi kenyataan
 Mengisolasi diri dari kenyataan
 Tidak begitu memperhatikan fakta-fakta yang dijelaskan padanya
 Meminta penguatan dari orang lain untuk penolakannya
 Gelisah dan cemas

Tugas perawat pada tahap ini adalah:


 Membina hubungan saling percaya
 Member kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan diri dan perasaannya
 Melakukan dialog saat klien siap, dan menghentikan ketika klien tidak mampu
menghadapi kenyataan
 Mendengarkan klien dengan penuh perhatian.
2. Marah
Ditandai dengan
 Mengekspresikan kemarahan dan permusuhan
 Emosi tidak terkendali
 Menyalahkan takdir

Tugas perawat dalam hal ini adalah:

 Menerima kondisi klien


 Berhati-hati dalam memberikan penilaian
 Membiarkan klien mengungkapkan kemarahannya
 Menjaga agar tidak terjadi kemarahan dekstruktif
 Berusaha menghormati dan memahami klien
3. Tawar-menawar
Ditandai dengan:
 Kemarahan mulai meredah
 Mempunyai harapan dan keinginan
 Terkesan sudah menerima kenyataan
 Cendderung membereskan segala urusan

Tugas perawat:

 Sedapat mungkin berupaya agar keinginan klien terpenuhi


4. Depresi
Ditandai dengan:
 Mengalami proses berkabung
 Cenderung tidak banyak bicara, sering menangis
 Klien berada pada proses kehilangan segala hal yang ia cintai

Tugas perawat:

 Duduk tenang di samping klien


 Tidak terus-menerus memaksa klien
 Memberi klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
 Memberi dukungan dan perhatian pada klien
5. Penerimaan
Ditandai dengan:
 Mampu menerima kenyataan
 Merasakan kedamaian dan ketenangan
 Merenungkan saat-saat akhir

Tugas perawat:

 Mendampingi klien
 Menenangkan klien dan menyakinkannya bahwa anda akan mendampinginya sampai
akhir
 Membiarkan klien mengetahui prihal yang terjadi pada dirinya

Upaya yang dapat perawat lakukan ketika klien melalui ke lima tahap tersebut adalah menjadi
katalisator agar klien dapat mencapai tahap akhir . Upaya tersebut antara lain di lakukan
dengan :

 Mengenali dan memenuhi kebutuhan klien


 Mendorong dan memberi klien kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan
emosinya secara bebas
 Selalu siap membantu klien
 Menghormati perilaku klien.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DALAM PROSES
MENJELANG AJAL

A. PENGKAJIAN
a. RIWAYAT KESEHATAN
 RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang.
 RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan
penyakit yang sama.
 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Apakah anggota kleuarga pernah menderita penyakit yang sama dengan klien

b. HEAD TO TOE
Perubahan fisik saat kematian mendekat;
 Pasien kurang responsive
 Fungsi tubuh melemah
 Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
 Rahang cenderung jatuh
 Pernafasan tidak teratur dan dangkal
 Sirkulasi melemah, ekstremitas dingin, dan nadi cepat dan melemah
 Kulit pucat
 Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ansietas/ketakutan individu, keluarga yang berhubungan situasi yang tidak dikenal, sifat dan
kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negative pada gaya
hidup.
b. Keputusasaan berhubungan dengan kondisi fisik klien yang kian menurun, gangguan
kemampuan fungsional, pengobatan yang lama namun tanpa hasil, kehilangan sesuatu atau
seseorang yang sangat dicintai, hambatan dalam hubungan.

C. Perencanaan dan implementasi


1. dx: Ansietas/ketakutan individu, keluarga yang berhubungan situasi yang tidak dikenal,
sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negative
pada gaya hidup.
Criteria hasil: individu akan mengungkapkan kenyamanan fisik dan psikolgis yang kian
meningkat
Perencanaan;
 kaji factor penyebab
 kurangi atau hilangkan factor penyebab
 dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
 beri masukan tentang perasaan yang diungkapkan
 dorong klien untuk menggunakan mekanisme koping yang positif
 dorong klien untuk menceritakan masalahnya kepada orang lain
 dorong klien untuk menghadapi ketakutannya
 hadirkan suasana yang tidak mengancam secara emosional
Saat intensitas ketakutan menurun
 jelaskan isyarat perilaku yang mengindikasikan meningkatnya ketakutan
 ajarkan cara meningkatkan control
 identifikasi aktivitas yang dapat menyalurkan energy emosional klien guna
mengurangi intensitas ketakutan
 sarankan atau ajarkan beberapa metode yang dapat meningkatkan kenyamanan
atau relaksasi
Rasional
 perasaan aman akan meningkatkan ketika individu bercermin dari individu lain
yang telah berhasil mengatasi situasi menakutkan yang serupa.
 Individu pendukung dan mekanisme koping merupakan sarana yang penting
untuk mengurangi kecemasan.
 Meminimalkan stimulus lingkungan dapat membantu mengurangi ketakutan
 Dialog yan jujur dan terbuka dapat membantu upaya pemecahan masalah yang
konstruktif dan dapat memberikan harapan.
 Aktivitas fisik membantu mengarahkan dan meredakan ketegangan
c. Dx: Keputusasaan berhubungan dengan kondisi fisik klien yang kian menurun, gangguan
kemampuan fungsional, pengobatan yang lama namun tanpa hasil, kehilangan sesuatu atau
seseorang yang sangat dicintai, hambatan dalam hubungan.
Criteria hasil:
 Memperlihatkan peningkatan energy, ditandai dengan aktivitas
 Mengungkapkan harapan yang positif tentang masa depan, mengungkapkan
tujuan, dan mana hidup
 Memperlihatkan inisatif dan otonomi dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah
 Mengidentifikasi ulang masa depan dan menetapkan tujuan yang realities
 Memperlihatkan kedamaian dan kenyamanan dengan situasi yang ada
Indicator:
 Menyampaikan penderitaan yang dialami secara terbuka dan konstruktif kepada
orang lain
 Mempertimbangkan dan mengulas kehidupannya secara positif
 Mengungkapkan nilai-nilai dan makna hidupnya
 Mengungkapkan perasaan optimis tentang kehidupan saat ini
 Membina, meningkatkan, dan mempertahankan hubungan yang positif dengan
orang lain
 Berpartisipasi dalam peran yang bermakna
 Mengekspresikan keyakinan spiritual
Intervensi umum
 Bantu klien mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya
 Dengarkan klien dengan saksama dan perlakukan ia sebagai seorang individu
 Tunjukkan sikap empati agar klien bersedia mengutarakan keraguan, ketakutan,
dan kekhawatirannya
 Dorong klien untuk menceritakan bagaimana harapan menjadi ketidakpastian
dalam hidupnya
 Bantu klien mengidentifikasikan hal-hal yang menyenangkan dan hal-hal yang
mereka angggap humor
Rasional
 Harapan terkait bantuan yang diberikan orang lain
 Harapan terbukti berkaitan langsung dengan kualitas hubungan seseorang
dengan orang lain
 Harapan dianggap mampu memengaruhi kesehatan fisik, psikologis, dan
spiritual individu
 Mempertahankan peran dan tanggung jawab keluarga penting untuk
menumbuhkan harapan dan koping
 Hiburan, humor, dan mengingat kembali kenangan-kenangan lama dapat
meningkatkan harapan pada individu yang menderita penyakit terminal

TUGAS KDM II
“KONSEP DASAR MENJELANG AJAL DAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DALAM
PROSES MENJELANG AJAL”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
KELOMPOK II

AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA KOLAKA


T.A 2009/2010

ANGGOTA KELOMPOK 2
MIRDAWATI AMIR
MIRNAWATI
MUJAHIDAH
MUSRAH
NATI ALFIANA
NURHAYATI
NUR ROJIUN
NURUL QORIAH
NOVITA
PENI ORNELA
RAMLAH
RATNASARI
RIKA SAFITRI
RISNAWATI
RESKHY RAMDHANY
ROSMAINDAH
SRI PURWASTUTI
SRI RIZKA NATASIAH
SUCI RACHMAYANI
SUKMAWATI
SYAHRUDDIN
TAKDIR IHSYAM
TRI HASLINDA
UMRIANI SRIANI UMAR
WAHYUNI
YUNIARTI
NUELA
RANI
RATIH
SANTI
YESRI

Anda mungkin juga menyukai