Disusun Oleh:
YULIA ULFAH
NIM : 0432950921062
B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi munculnya harga diri rendah meliputi trauma seperti
penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam kehidupan seperti kehilangan bagian tubuh, perubahan
aturan, bentuk dan penampilan fungsi tubuh, perubahan fisik
berhubungan dengan tumbuh kembang normal, adanya kegagalan yang
mengakibatkan produktifitas menurun. Selain itu faktor presipitasi lain
yaitu ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Pada mulanya klien
merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan
yang penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin
mengembangkan kehangatan emosional dalam hubungan yang positif
dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien semakin tidak
dapat melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan
rasa aman tetapi hidup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan
sehingga rasa aman tidak tercapai. Hal ini menyebabkan ia
mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas dari pada
mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Semakin klien menjauhi kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam
mengembangkan hubungan dengan orang lain.
C. Rentang Respons
Respons Adaptif Respons Maladaptif
Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Keracunan Depresionalisasi
Diri Positif Rendah Identitas
Keterangan :
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat
diterima.
2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun
yang negatif dair dirinya.
3. Harga diri rendah adalah individu cendrung untuk menilai dirinya
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
4. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-
aspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek
psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
5. Depresionalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing
terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan
serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
D. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Anna Budi Keliat, 1998,
mekanisme koping pada pasien dengan gangguan konsep diri menjadi 2
yaitu :
1. Koping jangka pendek
Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari
kasus.
Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan mengganti identitas
sementara.
Aktifitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara
terhadap konsep diri atau identitas yang kabur.
Aktifitas yang memberi arti dalam kehidupan.
2. Koping jangka panjang
Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi koping
jangka panjang. Penjelasan positif akan menghasilkan identitas dan
keunikan individu.
Kehilangan / Kegagalan
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
2. Data Yang Perlu Dikaji
Data Subyektif :
Mengkritik diri sendiri atau orang lain
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Perasaan lemah dan takut
Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
Pengurangan diri / mengejek diri sendiri
Hidup yang berpolarisasi
Ketidakmampuan menentukan tujuan
Mengungkapkan kegagalan pribadi
Merasionalisasikan penolakan
Data Obyektif :
Produktifitas menurun
Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orang lain
Penyalahgunaan zat
Menarik diri dari hubungan sosial
Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
2.Pasien dapat Setelah 3x interaksi pasien menyebutkan 2.1 diskusikan dengan pasien tentang : Pengertian tentang dirinya akan
mengidentifikasi : Aspek positif yang dimiliki pasien, memudahkan pasien
aspek positif dan Aspek positif dan kemampuan keluarga dan lingkungan
kemampuan yang yang dimiliki pasien Kemampuan yang dimiliki pasien
dimiliki Aspek positif keluarga 2.2 bersama pasien buat daftar tentang : Engingatkan pasien tentang hal
Aspek positif lingkungan klien Aspek positif yang dimiliki pasien, positif dan nyata anak
keluarga dan lingkungan menambah percaya diri
Kemampuan yang dimiliki pasien
5.Pasien dapat Setelah 6x interaksi pasien melakukan 1.1 anjunrkan pasien untuk melaksanakan
melakukan kegiatan kegiatan sesuai jadwal kegiatan yang kegiatan yang telah direncanakan
sesuai rencana yang dibuat 1.2 pantau kegiatan yang dilaksanakan
dibuat pasien
1.3 beri pujian atas usaha yang dilakukan
pasien
1.4 diskusikan kemungkinan pelaksanaa
kegiatan setelah pulang
6.Pasien dapat Setelah 7x interaksi pasien 6.1 beri pendidikan kesehatan pada mempersiapkan keluarga agar
memanfaatkan memanfaatkan system pendukung yang keluarga tentang cara merawat pasien dapat merawat pasien yang rendah
system pendukung ada di keluarga dengan harga diri rendah diri
6.2 bantu keluarga memberikan dukungan
selama pasien dirawat perhatian keluarga merupakan
6.3 Bantu keluarga menyiapkan dukungan terhadap pasien
lingkungan di rumah lingkungan terapeutik akan
mendukung pasien dalam
meningkatkan harga dirinya.
DAFTAR PUSTAKA