Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh:

YULIA ULFAH
NIM : 0432950921062

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Pengertian Harga Diri Rendah


Gangguan konsep diri adalah suatu keadaan negatif dari perubahan mengenai
perasaan, pikiran atau pandangan tentang dirinya sendiri yang negatif. Harga
diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi
tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
lain terutama kesehatan jiwa. Gangguan harga diri rendah biasanya
digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri termasuk
hilangnya percaya diri dan harga diri karena gagal mencapai keinginan (Budi
Ana Keliat, 1999).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang merupakan faktor pendukung harga diri rendah
meliputi penolakan dan kurangnya penghargaan diri dari orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, orang tua yang tidak benar,
membenci dan tidak menerima akan mempunyai keraguan atau
ketidakpastian, kegagalan yang berulangkali, kurang mempunyai
tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri
yang tidak realistis, gagal mencintai dirinya dan menggapai cinta orang
lain, misalnya karena orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari
teman, dan kultur sosial yang berubah.

B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi munculnya harga diri rendah meliputi trauma seperti
penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam kehidupan seperti kehilangan bagian tubuh, perubahan
aturan, bentuk dan penampilan fungsi tubuh, perubahan fisik
berhubungan dengan tumbuh kembang normal, adanya kegagalan yang
mengakibatkan produktifitas menurun. Selain itu faktor presipitasi lain
yaitu ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Pada mulanya klien
merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan
yang penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin
mengembangkan kehangatan emosional dalam hubungan yang positif
dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien semakin tidak
dapat melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan
rasa aman tetapi hidup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan
sehingga rasa aman tidak tercapai. Hal ini menyebabkan ia
mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas dari pada
mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Semakin klien menjauhi kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam
mengembangkan hubungan dengan orang lain.
C. Rentang Respons
Respons Adaptif Respons Maladaptif
Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Keracunan Depresionalisasi
Diri Positif Rendah Identitas
Keterangan :
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat
diterima.
2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun
yang negatif dair dirinya.
3. Harga diri rendah adalah individu cendrung untuk menilai dirinya
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
4. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-
aspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek
psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
5. Depresionalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing
terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan
serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
D. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Anna Budi Keliat, 1998,
mekanisme koping pada pasien dengan gangguan konsep diri menjadi 2
yaitu :
1. Koping jangka pendek
 Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari
kasus.
 Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan mengganti identitas
sementara.
 Aktifitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara
terhadap konsep diri atau identitas yang kabur.
 Aktifitas yang memberi arti dalam kehidupan.
2. Koping jangka panjang
Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi koping
jangka panjang. Penjelasan positif akan menghasilkan identitas dan
keunikan individu.

III. A. POHON MASALAH


Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Kehilangan / Kegagalan
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
2. Data Yang Perlu Dikaji
Data Subyektif :
 Mengkritik diri sendiri atau orang lain
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Perasaan lemah dan takut
 Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
 Pengurangan diri / mengejek diri sendiri
 Hidup yang berpolarisasi
 Ketidakmampuan menentukan tujuan
 Mengungkapkan kegagalan pribadi
 Merasionalisasikan penolakan
Data Obyektif :
 Produktifitas menurun
 Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orang lain
 Penyalahgunaan zat
 Menarik diri dari hubungan sosial
 Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
 Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Harga Diri Rendah
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional
Harga Diri TUM:
Rendah Pasien memiliki diri
yang positif
TUK :
1. Pasien membina  Setelah dilakukan 2x24 jam 1.Bina hubungan dengan menggukankan  Menunjukan keramahan dan sikap
hubungan saling interaksi pasien menunjukan prinsip komunikasi terapeutik : bertahan
percaya dengan ekspresi wajah yang bersahabat,  Sapa pasien dengan ramah baim  Agar pasien tidak ragu kepada
perawat menunjukan rasa senang, ada verbal maupun non verbal perawat
kontak mata, mau menjabat  Perkenalkan diri dengan sopan  Menunjukan bahwa perawat ingin
tangan, mau menyebutkan nama,  Tanyakan nama lengkap dan mana kenal dengan pasien
mau menjawab salam dan pasien panggilan yang disukai pasien  Agar pasien percaya kepada
mau duduk bedampingan dengan  Jelaskan tujuan pertemuan perawat
perawat, mau mengutarakan  Jujur dan menepati janji  Penerimaan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi keadaan yang sebenernya dapat
 Tunjukan sikap empati dan enerima
apa adanya meningkatkan keyakinan pada
 Beri perhatian dan perhatikan keluarga serta merasa adanya
kebutuhan dasar pasien suatu pengakuan

2.Pasien dapat Setelah 3x interaksi pasien menyebutkan 2.1 diskusikan dengan pasien tentang :  Pengertian tentang dirinya akan
mengidentifikasi :  Aspek positif yang dimiliki pasien, memudahkan pasien
aspek positif dan  Aspek positif dan kemampuan keluarga dan lingkungan
kemampuan yang yang dimiliki pasien  Kemampuan yang dimiliki pasien
dimiliki  Aspek positif keluarga 2.2 bersama pasien buat daftar tentang :  Engingatkan pasien tentang hal
 Aspek positif lingkungan klien  Aspek positif yang dimiliki pasien, positif dan nyata anak
keluarga dan lingkungan menambah percaya diri
 Kemampuan yang dimiliki pasien

2.3 Beri pujian yang realistis, hindarkan


memberi penilaian negative
3.pasien dapat Setelah 4x interaksi pasien menyebutkan 3.1 diskusikan dengan pasien kemampuan  Meningkatkan percaya diri
menilai kemapuan kemampuan yang dapat dilaksanakan yang dapat dilaksanakan pasien dan menumbuhkan
yang dimiliki untuk perasaan bahwa ia yidak selalu
dilaksanakan 3.2 diskusikan kemampuan yang dapat gagal dan tidak berguna
dilanjutkan pelaksanaannya  Memperkuat kelebihan akan
membuat pasien melakukannya
4.klien dapat Setelah 5x interaksi pasien membuat 1.1 rencanakan dengan pasien aktivitas  menambah percaya diri pasien
merencanakan rencana kegiatan harian yang dapat dilakukan setiap hari bahwa pasien
kegiatan sesuai sesuai kemampuan pasien : bertanggungjawab terhadap
dengan kemampuan  kegiatan mandiri dirinya
yang dimiliki  kegiatan dengan bantuan  meningkatkan kemampuan
1.2 tingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien sesuai realitas
pasien  memberikan gambaran
1.3 beri contoh cara pelaksanaan kegiatan pelaksanaan sehingga pasein
yang dapat pasien lakukan dapat melakukan

5.Pasien dapat Setelah 6x interaksi pasien melakukan 1.1 anjunrkan pasien untuk melaksanakan
melakukan kegiatan kegiatan sesuai jadwal kegiatan yang kegiatan yang telah direncanakan
sesuai rencana yang dibuat 1.2 pantau kegiatan yang dilaksanakan
dibuat pasien
1.3 beri pujian atas usaha yang dilakukan
pasien
1.4 diskusikan kemungkinan pelaksanaa
kegiatan setelah pulang
6.Pasien dapat Setelah 7x interaksi pasien 6.1 beri pendidikan kesehatan pada  mempersiapkan keluarga agar
memanfaatkan memanfaatkan system pendukung yang keluarga tentang cara merawat pasien dapat merawat pasien yang rendah
system pendukung ada di keluarga dengan harga diri rendah diri
6.2 bantu keluarga memberikan dukungan
selama pasien dirawat  perhatian keluarga merupakan
6.3 Bantu keluarga menyiapkan dukungan terhadap pasien
lingkungan di rumah  lingkungan terapeutik akan
mendukung pasien dalam
meningkatkan harga dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria,N.2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Laporan Pendahuluan & Strategi

Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP) untuk 7 Diagnosa.

Jakarta : Salemba Medika.

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC 4.

Wilkinson,J. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai