LAPORAN PENDAHULUAN

PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM

DI SUSUN OLEH :

NOPALIAYASARI

SN 142091

PROGRAM STUDY PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 20014/2015

 PROGRAM PENDIDIAN PEOFESI NERS
PRODI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA
PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM

A. MASALAH UTAM
Perubahan proses pikir: Waham (keyakinan seseorang percaya
memiliki kehebatan atau kekuatan luar biasa).

B. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Definis
Waham adalah kepercayaan yang salah terhadap obyek dan tidak
konsisten dengan latar belakang intelektual dan budaya (Stuart & Sundeen,
1998). Selain itu, waham disebut juga dengan keyakinan yang salah, tidak
sesuai dengan kondisi obyektif, dipertahankan terus menerus. Perubahan
proses pikir adalah keadaan di mana individu mengalami suatu gangguan
dalam aktivitas mental seperti berpikir sadar, orientasi realitas, pemecahan
masalah, penilaian dan pemahaman yang berhubungan dengan koping
(Carpenito, 2000).
Gail W. Stuart juga mendefinisikan waham sebagai keyakinan
yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain
dan bertentangan dengan realitas sosial.

2. Tanda dan gejal

Tanda dan gejala yang ditunjukkan waham kebesaran adalah
keyakinan seseorang bahwa dia memiliki kelebihan atau kekuatan luar
biasa.
a. Subjektif
 1) Berbicara kasar
2) Mendominasi pembicaraan
3) Mudah tersinggung
4) Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
b. Objetif
1) Menolak makan
2) Tidak ada perhatian tehadap perawatan diri
3) Expresi wajah sedih/gembira/ketakutan
4) Gerakan tidak terkontrol
5) Menghindar dari orang lain

3. Jenis masalah waham

Jenis-jenis perilaku waham antara lain:
a. Waham agama : Percaya bahwa seseorang menjadi
kesayangan supranatural atau alat supranatural.
b. Waham somatik : Percaya adanya gangguan pada
bagian tubuh
c. Waham kebesaran : Percaya memiliki kehebatan atau
kekuatan luar biasa.
d. Waham curiga : Kecurigaan yang berlebihan atau
irasional dan tidak percaya dg orang lain.
e. Siar pikir : Percaya bahwa pikirannya disiarkan
ke dunia luar
f. Sisip pikir : Percaya ada pikiran orang lain yang
masuk dalam pikirannya
g. Kontrol pikir : Merasa perilakunya dikendalikan
oleh pikiran orang lain.

Kategori waham:
a. Waham sistematis: konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin
terjadi walaupun hanya secara teoritis.
 b. Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang secara logis dan
teoritis tidak mungkin

4. Penyebab terjadinya waham

Penyebab secar umum dari waham adalah gangguan konsep diri :
harga diri rendah. Harga diri rendah di manifistasikan dengan perasaan
negatif terhadap diri sendir, termasuk hilangnya kepercayaan diri dan
harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
5. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi pada klien Waham terdiri dari:
a. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem
saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis; Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbic.
c. Neurotransmitter ; abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat.
d. Virus paparan virus influensa pada trimester III.
e. Psikologis; ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.

6. Faktor-faktor presipitasi
Faktor-faktor presipitasi waham terdiri dari:
a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
c. Adanya gejala pemicu.

7. Akibat terjadinya waham

Waham dapat mengakibatkan kerusakan komunikasi verbal yang
ditandai dengan pikiran tidak realisti, kehilangan isosiasi, pengulangan
kata yang didengar dan kontak mata yang kurang.
C. POHON MASALAH
Isolasi Sosial

Perubahan proses pikir: Waham Kebesaran

Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

Gangguan konsip diri : harga diri rendah

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham

2. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan waham
3. Perubahan isi pikir : waham … berhubungan dengan harga diri rendah.

E. RENCANA KEPERAWATAN

Perencanaan Keperawatan
Kreteria
No Diangnosa Intervensi
Tujuan evaluasi
keperawatan keperawatan

I. Gangguan isi pikir : TUM : Gangguan isi Bina Hubungan saling

waham kebesaran b.d pikir waham kebesaran hubungan percaya sebagai
individu tidak efektif teratasi dalam 3 bulan saling dasar interaksi
yang ditandai dengan. TUK 1 : Bina percaya. yang terapeutik
Ds : hubungan saling perawat
Klien
percaya dengan kriteria
mengatakan
hasil kien dapat Dorong dan Klien
 bahwa ia adalah menerima kehadiran beri mengungkap
orang luar perawat kesempatan kan perasaan
negeri. kien untuk klien kepada
Klien mengungka perawat
mengatakan pkan sebagai bakti
bahwa ia perasaanya. bahwa klien
memiliki banyak mulai
pacar. mempercayai
Klien perawat.
mengatakan
bahwa dia anak Dorong Rasa empati
tunggal yang ungkapkan dapat
disayangi orang klien meningkatka
tuanya dengan n hubungan
empati. saling
Do : percaraya.
Pembicaraan
capat
TUK 2 : Kenali Anjurkan Mengetahui
waham klien dengan pertayaan- jenis
kriteria hasil klien pertayaan gangguan
dapat bercerita tentang yang pada pasien.
dirinya dan apa yang penting.
dipikirkan Identifikasi Mencegah
ketakutan pembicaraan
dan terlampaui
perhatian jauh
klien saat sehingga
ini, tetapi pikiran
juga terlihat pasien lebih
diskusikan
 panjang meningkat
tentang lagi ke
waham waham.
yang
kompleks.

Tanyakan
apa yang
dipikirkan
klien.

Bantu klien Menguji

TUK 3 : Klien dapat
membedak daya ingat
membedakan antara
an khayalan dan
khayalan dan kenyataan
dan mengidetifik
dengan kriteria hasil
kenyataan asi alam
klien mengenala situasi,
klien dapat perasaan

membedakan khayalan klien.

dan kenyataan
Membantu
klien
membedakan
khayalan dan
 DATAR PUSTAKA

Maramis, W. F. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.

Dalami, E. dkk. 2009. Askep Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: CV. Trans
Info Media.

Kaplan, H. I. dkk. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara

Hawari, D. 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta:

EGC

Keliat, B.A. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC