A. Konsep Medis
1. Pengertian
Menurut (Depkes RI , 2000) waham dalah suatu keyakinan klien yang tidak
sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis
oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan
control .
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan walaupun tidak
diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan Sundeen,
1998, dalam buku Asuhan Keperawatan Jiwa 2012)
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus internal dan eksternal melalui
proses interaksi/informasi secara akurat (Yosep, 2009).
2. Etiologi
Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya waham, yaitu :
a. Faktor Predisposisi
Meliputi perkembangan social kultural, psikologis, genetik, biokimia. Jika tugas
perkembangan terhambat dan hubungan interpersonal terganggu maka individu
mengalami stress dan kecemasan. Berbagai faktor masyarakat dapat membuat
seseorang merasa terisolasi dan kesepian yang mengakibatkan kurangnya
rangsangan eksternal. Stress yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme
dalam tubuh sehingga membuat tidak mampu dalam proses stimulus internal dan
eksternal.
b. Faktor Presipitasi
Rangsangan lingkungan yang sering menjadi pencetus terjadinya waham yaitu
klien mengalami hubungan yang bermusuhan, terlalu lama diajak bicara, objek
yang ada dilingkungannya dan suasana sepi (isolasi). Suasana ini dapat
emningkatkan stres dan kecemasan.
4. Rentang Respon
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Selama pengkajian, perawat harus mendengarkan, memperhatikan, dan
mendokumentasi semua informasi, baik melalui wawancara maupun observasi yang
diberikan oleh pasien tentang wahamnya.
a. Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang di ungkapkan dan
menetap?
b. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien
cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?
c. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda di sekitarnya aneh dan
tidak nyata?
d. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada di luar tubuhnya?
e. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau di bicarakan oleh orang lain?
f. Apakah pasien berfikir bahwa pikiran atau tindakannya di control oleh orang lain
atau kekuatan dari luar?
g. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau kekuatan
lainnya atau yakni bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?
2. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan proses pikir : waham
1 2 3 4 5
Gangguan 1. Klien dapat 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan klien:
proses membina beri salam terapeutik (panggil nama klien),
pikir: hubungan sebutkan nama perawat,jelaskan tujuan
waham saling interaksi,ciptakaan lingkungan yang tenang,
percaya buat kontrak yang jelas(topik yang
dibicarakan, waktu dan tempat).
1.2 Jangan membantah dan mendukung waham
klien:
- Katakan perawat menerima keyakinan
klien: “Saya menerima keyakin anda”
disertai ekspresi menerima.
- Katakan perawat tidak mendukung :
“Sukar bagi saya untuk
mempercayainya” disertai ekspresi ragu
api empati.
- Tidak membicarakan isi waham klien.
1.3 Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
dan terlindung:
- Anda berada di tempat aman, kami akan
menemani anda.
- Gunakan keterbukaan dan kejujuran.
- Jangan tindakan klien sendirian.
1.4 Observasi apakah waham klien menganggu
aktivitas sehari – hari dan perawatan diri.
C. Strategi Pelaksanaan
a. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
- Gangguan proses pikir: waham
3. Tujuan : tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk menyusun
kerangka konsep berdasarkan keadaan individu (klien), keluarga, dan masyarakat
agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi .
b. Tindakan Keperawatan
No
Klien Keluarga
.
SPIP SPIK
1. Membantuorientasirealita Mendiskusiskanmasalah yang
dirasakankeluargadalammerawatpasien
Menjelaskanpengertian,
2. Mendiskusikankebutuhan yang tandadangejalawaham, danjeniswaham yang
tidakterpenuhi dialamipasienbeserta proses terjadinya
Menjelaskancara-caramerawatpasienwaham
3.
Membantupasienmemenuhikebutuhannya
4.
Menganjurkanpasienmemasukandalamjadw
alkegiatanharian
SP2P SP2K
1. Mengevaluasijadwlkegiatanharianpasien Melatihkeluargamempraktikancaramerawatpa
siendenganwaham
Melatihkeluargamempraktikancaramerawatlan
2. Berdiskusitentangkemampuan yang dimiliki gsungkepadapasienwaham
3. Menganjurkanpasienmemasukandalamjadw
alkegiatanharian
SP1 P :Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara
memenuhi kebutuhan; mempraktekan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
ORIENTASI:
P :Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Cicit, saya perawat yang dinas pagi ini diruang melati.
Sayadinasdarijam 07.00 – 14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak hari ini. Nama bapak
siapa? Senangnya dipanggil apa ?
A :Iyabolehh
KERJA :
P :sayamengertipakadammerasabahwapakadamadalahseorangnabi,
tapisulitbagisayaunukmempercayainya, karenasetahusayanabiitutidakterlihat (nampak)
A :iyaa..
A :Iyasuster
P: Siapamenurutpakadamyanseringmengatur-ngaturpakadam?
P: Kalaupak T sendiriinginnyasepertiapa ?
A :sayainginmenentukanhidupsayasendrikeputusanadaditangansayadansayatidakmau di atur-
aturseenaknyasaya tau bagaimanasayajalanikehidupantanpaharusmerekamengatursaya ,
A : (pakadammenulisrencana)
Sayaadam, ……………………………………………………………………..
P :Wahhbagussekalijadisetiapharinyapak T
inginadakegiatandiluarrumahsakitkarenabosankaludirumahsakitterusyaa?
TERMINASI
P :bagaimanaperasanpakadamsetelahberbincang-bincangdengansaya ?
A :perasaansayasedikittenangsuster
A : yang sayaingattadikitabicaratentangbagaimanakeinginansaya,danrencanadanjadwalsayadirumahsakit
P :Bagaimanakalaujdwalinipakadamcobalakukan, setujupak ?
A: iyasuster
Bagaimankalaubincang-bincangkitasaatinikitaakanlanjutkanlagi
A: iyasuster
A :iyasuster