Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA (PPKKJ)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)

DI SUSUN OLEH

Vivi Noorhidayah, S.Kep


NIM. 2314901210210

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2023/2024
Definisi Waham
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan walaupun tidak
diyakini orang lain dan bertentangan dengan realita normal. (Stuart &Sundeen, 1998
dalam Fitria, 2014).

Rentang Respon
Respons Adaptif Respons Maladaptif

a. Pikiran logis f. Kadang proses k. Gangguan isi pikir


b. Persepsi akurat pikir terganggu waham
c. Emosi konsisten g. Ilusi l. Perubahan proses
dengan h. Emosi berlebihan emosi
pengalaman i. Berprilaku yang m. Perilaku tidak
d. Perilaku sesuai tidak biasa terorganisasi
e. Hubungan sosial j. Menarik diri n. Isolasi sosial
harmonis

(Keliat, 1999 dalam Fitria, 2014).

Faktor Predisposisi
1. Faktor Perkembangan Proses Terjadinya Waham
2. Faktor Sosial Budaya 1. Fase kebutuhan manusia rendah (lack of human
3. Faktor Psikologis need)
4. Faktor Biologis 2. Fase Kepercayaan diri rendah (lack of self
esteem)
5. Faktor Genetik
3. Fase pengendalian internal dan eksternal (control
internal and external)
Faktor Presipitasi 4. Fase dukungan lingkungan (environment
support)
1. Faktor Sosial Budaya 5. Fase nyaman (comforting)
2. Koping Biokimia 6. Fase peningkatan (improving)
3. Faktor Psikologis
Pohon Masalah
Effect Resiko tinggi perilaku kekerasan

Core Problem Perubahan proses pikir: Waham

Causa Isolasi sosial: Menarik diri

Harga diri rendah kronis


(Fitria, 2014).

Jenis-jenis Waham
1. Waham Kebesaran 4. Waham Soatik
2. Waham Curiga 5. Waham Nihilistik
3. Waha Agama (Yusuf et al, 2015).

Manifestasi Klinis
a. Kognitif - Depresif
- Tidak mampu membedakan nyata - Ragu-ragu
dan tidak nyata - Mengancam secara verbal
- Individu sangat percaya pada - Aktivitas tidak tepat
keyakinannya
- Stereotipe
- Sulit berpikir realita
- Impulsif
- Tidak mampu mengambil
keputusan
- Curiga
d. Fisik
b. Afektif
- Situasi tidak sesuai dengan - Kebersihan kurang
kenyataan - Muka pucat
- Afek tumpul - Sering menguap
c. Perilaku dan hubungan sosial - Berat badan menurun
- Hipersensitif - Nafsu makan berkurang &
- Hubungan interpersonal dengan sulit tidur.
orang lain dangkal (Yusuf et al, 2015).
Proses Keperawatan
Pegkajian: Objektif
Subjektif: - Pasien terus berbicara tentang
- Pasien mengatakan bahwa dirinya kemampuan yang dimiliki
adalah orang yang paling hebat - Pembicaraan pasien cenderung
- Pasien mangatakan bahwa ia berulang-ulang
memiliki kebesaran atau kekuasaan - Isi pembicaraan tidak sesuai
khusus dengan kenyataan.

Diagnosa Keperawatan
Perubahan Proses Pikir: Waham
Rencana Tindakan Keperawatan

Untuk Pasien karena dapat menimbulkan


a. Tujuan kecemasan, rasa takut, dan
 Klien dapat berorientasi terhadap marah
realitas secara bertahap  Jika klien terus-menerus
 Klien mampu berinteraksi dengan membicarakan wahamnya,
orang lain dan lingkungan dengarkan tanpa
 Klien menggunakan obat dengan memberikan dukungan, atau
prinsip enam benar menyangkal sampai klien
b. Tindakan berhenti membicarakannya.
 Bina hubungan saling percay  Berikan pujian bila
Sebelum memulai pengkajian pada penampilan dan orientasi
klien dengan waham, saudara harus klien sesuai dengan realitas
membina hubungan saling percaya  Diskusikan dengan klien
terlebih dahulu agar klien merasa kemampuan realistis yang
aman dan nyaman saat berinteraksi. dimilikinya pada saat lalu
Tindakan yang harus saudara dan saat ini
lakukan dalam rangka membina  Anjurkan klien untuk
hubungan saling percaya adalah melakukan aktivitas sesuai
sebagai berikut : kemampuan yang
 Mengucapkan salam terapeutik dimilikinya
 Berjabat tangan  Diskusikan kebutuhan
 Menjelaskan tujuan berinteraksi psikologis/emosional yang
 Membuat kontrak topik, waktu, tidak terpenuhi sehingga
dan tempat setiap kali bertemu menimbulkan kecemasan,
klien. rasa takut, dan marah
 Tindakan mendukung atau  Tingkatkan aktivitas yang
membantah waham klien dapat memenuhi kebutuhan
 Yakinkan klien berada dalam fisik dan emosional klien
keadaan aman  Berbicara dalam konteks
 Observasi pengaruh waham realita
terhadap aktivitas sehari-hari  Bila klien mampu
 Diskusikan kebutuhan psikologis / memperlihatkan kemampuan
emosional yang tidak terpenuhi positifnya, berikan pujian
yang sesuai
Strategi Pelaksanaan
SP Pada Pasien SP Pada Keluarga
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi tanda dan 1. Mendiskusikan masalah yang
gejala waham dirasakan keluarga dalam merawat
2. Bantu orientasi realita: panggil pasien
nama, orientasi waktu, orang dan 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
tempat/ lingkungan. gejala waham, dan jenis waham yang
3. Diskusikan kebutuhan yang tidak dialami pasien beserta proses
terpenuhi. terjadinya
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan 3. Menjelaskan cara-cara merawat
realistis. pasien waham
5. Masukkan dalam jadwal kegiatan 4. Latih cara mengetahui kebutuhan
harian pemenuhan kebutuhan klien dan mengetahui kemampuan
klien.
5. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan memberi pujian.
SP 2 SP 2
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan klien dan berikan membimbing klien, berikan pujian
pujian. 2. Latih cara memenuhi kebutuhan klien
2. Diskusikan kemampuan yang 3. Latih cara melatih kemampuan yang
dimiliki. dimiliki klien
3. Latih kemampuan yang dipilih, 4. Anjurkan membantu klien sesuai
berikan pujian jadwal dan beri pujian
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
pemenuhan dan kegiatan yang
telah dilatih
SP 3 SP 3
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan 1. Membantu keluarga membuat jadual
kebutuhan klien dan berikan aktivitas di rumah termasuk minum
pujian. obat
2. Jelaskan tentang 6 benar obat 2. Mendiskusikan sumber rujukan yang
yang diminum dan tanyakan bisa dijangkau keluarga
manfaatnya 3. Anjurkan membantu klien jadwal dan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan memberikan pujian
pemenuhan dan kegiatan yang
telah dilatih
SP 4 SP 4
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan klien, kegiatan 1,2 membimbing klien melaksanan
dan 3 dan berikan pujian. kegiatan yang telah dilatih dan minum
2. Diskusikan kebutuhan lain dan obat, berikan pujian
cara memnuhinya 2. Jelaskan follow up ke RSJ/ PKM,
3. Diskusikan kemampuan yang tanda kambuh dan rujukan
dimiliki dan memilih yang akan 3. Anjurkan membantu pasien sesuai
dilatih jadwal dan memberikan pujian
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
pemenuhan dan kegiatan yang
telah dilatih dan minum obat
SP 5 SP 5
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan klien, kegiatan 1,2 membimbing pasien memenuhi
dan 3 dan berikan pujian. kebutuhan klien, membimbing klien
2. Niali kemampuan yang telah melaksakan kegiatan yangtelah dilatih
mandri dan minum obat, berikan pujian
3. Nilai apakah frekuensi Nilai kemmapuan keluarga merawat
munculnya waham berkurang. klien
Apakah waham terkontrol Nialai kemampuan klien melakukan
kontrol ke RSJ/ PKM

DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan stretegi pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi program S1 keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Keliat, B A. 2006. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta: FIK,


Universitas Indonesia

Yosep, I. 2010. Keperawatan Jiwa (Edisi revisi). Bandung: Reflika Aditama

Yusuf, Ah., Fitryasari, R. PK., Nirhayati, N.E. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Palangka Raya, 18 Januari 2024

Ners Muda

(Vivi Noorhidayah, S.Kep)

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Meti Agustini, Ns., M. Kep) (Maradona, S.Kep.,Ners.,M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai