OLEH :
OLEH :
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
PEMBIMBING PRAKTIK
Pembimbing Akademik
Mengetahui
Ketua Program Studi Ners
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan
Keperawatan Komunitas pada Masyarakat Binaan Wilayah Palangka Raya.
Asuhan keperawatan komunitas ini dilaksanakan untuk memenuhi kompetensi
pada praktik Profesi Keperawatan Komunitas terhitung tanggal 09 November - 28
November 2020.
terbuka. Tidak lupa kami mohon maaf atas segala kekurangan yang kami lakukan
selama melaksanakan praktik profesi keperawatan komunitas.
Kelompok VIII
7
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................... 3
DAFTAR PUSTA
8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan penerapan keperawatan
komunitas dan keluarga selama 3 minggu, mahasiswa akan mampu menerapkan
asuhan keperawatan komunitas pada tatanan klinik maupun masyarakat melalui
pendekatan proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan 7 (tujuh) peran perawat
komunitas sebagai berikut :
10
1. Peneliti
Mengkaji perkembangan kesehatan pasien dan perkembangan keluarga dan
masyarakat, sehingga jika ditemukan permasalahan kesehatan di komunitas segera
melaksanakan tindakan.
2. Perencana
Melakukan perencanaan pelayanan keperawatan individu dan keluarga dan
berpartisipasi dalam perencanaan program dimasyarakat sesuai dengan kebutuhan
yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Pendidik
Mendidik masyarakat keluarga gerontik, dalam upaya mengubah perilaku
komunitas sesuai kaidah kesehatan melalui pendidikan kesehatan ibu dan anak,
keluarga dengan kegiatan promotif, preventif dan rehabilitatif.
4. Pemberdaya
Menggerakkan individu, keluarga, masyarakat untuk berperan serta dalam
upaya pemeliharaan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pelaksana
Memberi pelayanan perawatan kepada komunitas, melalui tindakan kuratif,
dan rehabilitatif.
6. Penasehat
Memberi informasi, nasihat kepada individu, keluarga yang beresiko tinggi
dalam permasalahan kesehatan.
7. Kolaborator
Bekerjasama dengan pihak puskesmas, pustu, posyandu, ketua RT, RW dan
tokoh masyarakat serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.3.1 Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2.1.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada di
sekitarnya.
2.1.3.3 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi,
14
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
2.1.4.5 Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila, wanita tuna wisma.
17
1) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksutkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus di ambil.
2) Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan seanjutnya ddengan cara mengklasifikasikan
data, perhitungan presentase, tabulasi data, interpretasi data.
3) Analisis Data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kongnitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui
kesenjangan dalam menghadapi oleh masyarakat.
4) Perumusan Masalah Kesehatan
Kriteria penentuan prioritas adalah masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan diantaranya adalah perhatian masyarakat, prepalensi kejadian,
21
1. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya terjadi.
2. Etiologi (Penyebab)
Menunjukan penyebab masalah kesehataan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan meliputi:
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok atau masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
4) Sign and symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang di perlukan untuk merumuskan diaganosis
serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.Diagnosis keperawatan komunitas
menurut Mueke terdiri atas:
22
2.2.3.4 Pelaksanaan
Implementasi adalah pasien tindakan dari proses keperawatan yang terkait
dengan pelaksanaan rencana berfokus komunitas. Implementasi berguna untuk
mencapai tujuan dan objektif, tapi hal yang lebih penting adalah implementasi
intervensi keperawatanber fungsi untuk meningkatkan, memelihara, atau
memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan memfasilitasi rehabilitas.
1) Inovatif
Perawat kesehatan masayarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berdasar pada iman dan taqwa.
2) Integrasi
Perawat kesehatan masyarakat harus bekerja sama dengan semua profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan
atas kemitraan.
23
3) Rasional
Perawat kesehatan masyarakat alam melakukan asuahan keperawatan harus
mengguanakan pengetahuan secara rasional demi mencapai rencana program
yang telah disusun.
4) Mampu Dan Mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen
dibidangnya.
5) Ugen
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya
dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan akan tercapai.
2.2.3.5 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keperhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat. Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian adalah sebagai berikut:
1) Memperkuat program
Tujuan kita adalah promosi kesehatan dan peningkatan kepercayaan diri
komunitas. Evaluasi membantu pencapaian tujuan ini dengan cara
menyediakan proses yang sistematis dan berkelanjutan.
2) Menggunakan pendekatan multiple
Selain pendekatan multi disiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan
bermacam-macam.
3) Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata.
Program berbasis dan berfokus komunitas yang berakal pada komunitas nyata
dan berdasarkan pngkajian komunitas, harus memiliki rancangan evaluasi
untuk mengukur kriteria mengenai pentingnya program tersebut bagi
komunitas.
4) Menciptakan proses partisipasi
Apabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian, analisis,
perencanaan, dan implementasi mereka pun harus menjadi mitra dalam
evalusi.
5) Memungkinkan fleksibilitas
Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan perspektif jika tidak akan sulit
mendokumentasikan munculnya perubahan sering kali meningkat secara
tajam dan kompleks.
6) Membangun kapasitas
Proses evaluasi selain mengukur hasil akhir harus meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku individu yang terlibat didalamnya.
Hal ini sangat serupa dengan konteks profesional dan non profesional.
25
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia ibu menikah <20 tahun
berjumlah 7 orang (14%), usia ibu menikah 20-35 tahun berjumlah 41 orang
32
(82%) dan usia ibu menikah >35 tahun berjumlah 2 orang (4%). Dapat
disimpulkan bahwa usia Ibu menikah lebih banyak 20-35 tahun.
Total 6 100%
Total 6 100%
Total 4 100%
1 Bidan 5 100%
2 Dokter 0 0%
3 Perawat 0 0%
4 Dukun Bayi 0 0%
5 Lain-lainnya 0 0%
Total 5 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu yang memiliki
pantangan selama hamil berjumlah 4 orang (80%). Ada yang memiliki pantangan
selama hamil berjumlah 1 orang (20%)
3.5.17 Karakteristik Berdasarkan Rencana Melahirkan
Tabel 3.42 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pantangan ibu saat
hamil di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Rencana Melahirkan Jumlah Presentase
1 Bidan 4 67%
2 Dokter 2 33%
3 Perawat 0 0%
4 Dukun Bayi 0 0%
5 Lain-lainnya 0 0%
Total 6 100%
sebanyak 0 orang (0%). Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak bayi yang
mendapatkan Vitamin A.
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang merikan MP-
ASI sebanyak 2 orang (50%) dan ibu yang tidak memberikan MP-ASI sebanyak
2 orang (50%).
45
4 Polindes 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 anak (91%) mandi < 3x/hari.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 anak (100%) gosok gigi <
3x/hari.
Total 14 100%
Berdasarkan kondisi saat ini, 13 orang (100%) sehat dan 0 orang (0%) sakit.
Dapat disimpulkan bahwa kondisi dewasa saat ini lebih banyak sehat
3.11 Lansia > 60 tahun
3.11.5 Karakteristik Berdasarkan Keadaan Saat Ini
Tabel 3.79 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi lansia saat
ini di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Keadaan Lansia Jumlah Presentase
1 Mandiri 10 72%
2 Perlu bantuan 4 28%
Total 14 100%
Total 14 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 14 orang lansia
berdasarkan penggunaan waktu luang, 8 orang (58%) berkebun, 3 orang (21%)
lain-lain, 2 orang (14%) rekreasi, 1 orang senam (7%). Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan waktu luang Lansia yang lebih banyak adalah berkebun.
3 Bambu 0 0%
4 Lainnya 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
dinding rumah, 26 KK (52%) menggunakan kayu.
4 Sembarang Tempat 0 0%
5 Lain-lain 4 8%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa pembuangan sampah, 5
KK (10%) dibuang di sungai/selokan, 16 KK (32%) ditimbun, 25 KK (50%) di
buang di dengan dibakar, dan 4 KK (8%) dan lain-lain.. Dapat disimpulkan bahwa
pembuangan sampah lebih dominan di bakar.
1 <3x/hari 50 100%
2 >3x/hari 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 50 KK (100%)
menggosok gigi <3x/hari dan 0 KK (0%) menggosok gigi >3x/hari.
3.15 Epidemiologi
Tabel 3.122 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Keluarga Yang
Meninggal di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.15.5 Berdasarkan Keluarga Yang Meninggal
1 PKM 40 80%
2 RS 5 10%
3 Posyandu 5 10%
4 Pustu 0 0
5 Lain-lainnya 0 0
Total 50 100%
1 Umum 2 4%
2 BPJS 48 96%
3 Dana Umum 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Total 50 100%
2 Ya 10 20%
Total 50 100%
2 Cukup 21 42%
3 Sulit 6 12%
Total 50% 100%