Anda di halaman 1dari 75

1

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA MASYARAKAT BINAAN WILAYAH


PALANGKA RAYA

OLEH :

MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS


ANGKATAN VIII TAHUN 2020
KELOMPOK VIII

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2020
2

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA MASYARAKAT BINAAN WILAYAH


PALANGKA RAYA

OLEH :

MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS


ANGKATAN VIII TAHUN 2020
KELOMPOK VIII

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2020
3

DAFTAR NAMA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS STIKES


EKAHARAP PALANGKA RAYA PRAKTIK KEPERAWATAN
KOMUNITAS

PADA MASYARAKAT BINAAN WILAYAH


PALANGKA RAYA
Tanggal, 12 November 2020

1. Asa Sinta NIM: 2019.NS.A.07.002


2. Debby Fitri NIM: 2019.NS.A.07.042
3. Dessi Ahirta NIM: 2019.NS.A.07.008
4. Elsi Solaika NIM: 2019.NS.B.07.009
5. Intan Kusuma F NIM: 2019.NS.B.07.095
6. Krisnoveliana NIM: 2019.NS.A.07.049
7. Monica Arianie NIM: 2019.NS.A.07.017
8. Septama Yoga NIM: 2019.NS.A.07.025
9. Taufik Rahman NIM: 2019.NS.B.07.028
10. Tiara Aprilianti NIM: 2019.NS.A.07.064
4

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PADA MASYARAKAT BINAAN WILAYAH
PALANGKA RAYA

Tanggal, 12 November 2020

Oleh:

MAHASISWA STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA PROGRAM


PROFESI NERS ANGKATAN VII TAHUN AJARAN 2020

PEMBIMBING PRAKTIK

Pembimbing Akademik

Takesi Arisandy, Ners., M.Kep.

Mengetahui
Ketua Program Studi Ners

Meilitha Carolina, Ners.,M.Kep


5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan
Keperawatan Komunitas pada Masyarakat Binaan Wilayah Palangka Raya.
Asuhan keperawatan komunitas ini dilaksanakan untuk memenuhi kompetensi
pada praktik Profesi Keperawatan Komunitas terhitung tanggal 09 November - 28
November 2020.

Selama melaksanakan praktik Asuhan Keperawatan Komunitas ini kami


mendapatkan perhatian dan dukungan yang baik dari seluruh pengurus dan warga
masyarakat. Selain itu juga tidak lepas dari bimbingan dan perhatian dari pihak
Institusi Pendidikan serta Pihak-Pihak terakait sehingga pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.dr.Andriansyah Arifin, MPH dan seluruh Pengurus Yayasan Eka Harap


Palangka Raya yang telah menyediakan sarana dan prasarana kepada
penulis dalam mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya.
2. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes, Selaku ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan praktik profesi keperawatan.
3. Takesi Arisandy, Ners., M.Kep., Selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan asuhan
keperawatan komunitas ini.
4. Takesi Arisandy, Ners., M.Kep., Selaku pembimbing klinik yang telah
banyak memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan asuhan
keperawatan komunitas ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam pelaksanaan penulisan Asuhan Keperawatan
Kami menyadari keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki selama melaksanakan Praktik Profesi Ners. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan tangan
6

terbuka. Tidak lupa kami mohon maaf atas segala kekurangan yang kami lakukan
selama melaksanakan praktik profesi keperawatan komunitas.

Palangka Raya, 12 November 2020

Kelompok VIII
7

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN


HALAMAN SAMPUL DALAM ….............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep Komunitas...................................................................................... 12
2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas............................................................ 12
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas............................................................. 13
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas............................................................
2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas................................................ 14
2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas............................................................ 15
2.1.6 Falsafah Keperawatan Komunitas........................................................... 15
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas.................................................... 18
2.2.1 Definisi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas................................... 19
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas.................. 19
2.2.3 Langkah Proses Asuhan Keperawatan Komunitas.................................. 20

BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


3.1 Data Demografi................................................................................................ 25
3.2 Data Kepala Keluarga...................................................................................... 25
3.3 Data Umum Keluarga...................................................................................... 28
3.4 Data Pasangan Usia Subur............................................................................... 35
3.5 Ibu Hamil......................................................................................................... 37
3.6 Bayi Usia < 1 Tahun........................................................................................ 44
3.7 Balita (12-59 Bulan)........................................................................................ 48
3.8 Anak Usia Sekolah (5-12 Tahun)..................................................................... 50
3.9 Remaja (13-19 Tahun)..................................................................................... 53
3.10 Usia Dewasa (20 – 59 Tahun).......................................................................... 55
3.11 Lansia (≥ 60 Tahun)......................................................................................... 55
3.12 Kesehatan Lingkungan..................................................................................... 57
3.13 Hewan Peliharaan.............................................................................................. 65
3.14 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat...................................................................... 66
3.15 Epidemiologi..................................................................................................... 69
3.16 Gizi Keluarga................................................................................................... 71
3.17 Kegiatan Yang Dilakukan Keluarga.................................................................. 73

DAFTAR PUSTA
8

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai sebagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial, dan
spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Pendidikan
Profesi Ners merupakan bagian dari sistem pendidikan tinggi keperawatan dan
melakukan praktik keperawatan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi
perawat profesional. Praktik pembelajaran ini mengajarkan kepada semua
mahasiswa tentang pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Sebagai upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu;
keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan
menerapakn konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah
satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi
keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka
mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKes Eka Harap Palangka Raya
Angkatan VII melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di wilayah
Palangka Raya.
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut,
berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya
perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan
komunitas. Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko,
sosial, kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang
dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi
primer yang pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling,
prevensi sekunder dan prevensi tersier.
9

Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan


keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh
perawat. Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak
faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya
masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk
dapat menolong dirinya sendiri. (Sutarna Agus, 2013). Tidak hanya perencanaan
tentunya ners harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut merupakan
upaya yang paling maksimal, artinya ners tidak saja dituntut berperan di level
pelaksana dimasyarakat saja (grassroat), namun pula harus merambah kepada
level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi,
negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat
diwujudkan ( Sutarna Agus, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dirasa penting untuk dilaksanakan
praktik kerja lapangan untuk penerapan mata kuliah keperawatan komunitas oleh
Mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya Program Studi Profesi Ners
Angkatan VII Tahun Ajaran 2019/2020 diwilayah Palangka Raya.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan penerapan keperawatan
komunitas dan keluarga selama 3 minggu, mahasiswa akan mampu menerapkan
asuhan keperawatan komunitas pada tatanan klinik maupun masyarakat melalui
pendekatan proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan 7 (tujuh) peran perawat
komunitas sebagai berikut :
10

1. Peneliti
Mengkaji perkembangan kesehatan pasien dan perkembangan keluarga dan
masyarakat, sehingga jika ditemukan permasalahan kesehatan di komunitas segera
melaksanakan tindakan.
2. Perencana
Melakukan perencanaan pelayanan keperawatan individu dan keluarga dan
berpartisipasi dalam perencanaan program dimasyarakat sesuai dengan kebutuhan
yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Pendidik
Mendidik masyarakat keluarga gerontik, dalam upaya mengubah perilaku
komunitas sesuai kaidah kesehatan melalui pendidikan kesehatan ibu dan anak,
keluarga dengan kegiatan promotif, preventif dan rehabilitatif.
4. Pemberdaya
Menggerakkan individu, keluarga, masyarakat untuk berperan serta dalam
upaya pemeliharaan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pelaksana
Memberi pelayanan perawatan kepada komunitas, melalui tindakan kuratif,
dan rehabilitatif.
6. Penasehat
Memberi informasi, nasihat kepada individu, keluarga yang beresiko tinggi
dalam permasalahan kesehatan.
7. Kolaborator
Bekerjasama dengan pihak puskesmas, pustu, posyandu, ketua RT, RW dan
tokoh masyarakat serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.

1.4 Manfaat Penulisan.


1.4.1 Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan
Memberikan kerangka pemikiran ilmiah yang bermanfaat bagi perawat
Puskesmas dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan
gambaran asuhan keperawatan komunitas.
11

1.4.2 Bagi Perangkat Kelurahan


Memberikan gambaran dasar bagi perangkat kelurahan supaya selalu
membawa dan membina warganya berperan aktif dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat baik didalam keluarga maupun bermasyarakat.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tolak ukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam penguasaan ilmu
keperawatan dan pendokumentasian proses keperawatan khususnya bagi
mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas pada keluarga binaan sehingga dapat diterapkan dimasa
yang akan datang.
12

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Menurut WHO 2011, keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga juga kesehatan keluarga juga kesehatan keluarga juga
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat
mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang di praktik kepada mereka
sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.

Menurut American Nurses Association (2011), keperawatan komunitas


merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang ditetapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk.

Menurut Wahit (2013), komunitas merupakan sekelompok individu yang


tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minta yang
relatif sama, serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak (2013:3) tujuan keperawatan komunitas adalah untuk
mencagah dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya sebai
berikut:

2.1.2.1 Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu ,


keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
2.1.2.2 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atas isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
13

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.


2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritas masalah tersebut.
3) Merumuskan serta memecahkan masalah.
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri.

2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak (2013:4) Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh
masyarakat, termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun
yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
dalam masyarakat:

2.1.3.1 Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

2.1.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada di
sekitarnya.

2.1.3.3 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi,
14

saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi


sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan
khususnya.

2.1.3.4 Kelompok Khusus


Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan


dan pertumbuhannya, seperti;
(1) Kelompok ibu hamil dan ibu bersalin
(2) Kelompok bayi baru lahir
(3) Kelompok balita
(4) Kelompok anak usia sekolah
(5) Kelompok usia lanjut.
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
(1) Penderita penyakit menular, antara lain seperti penderita panyakit kusta,
penyakit kelamin, penderita HIV/AIDS.
(2) Penderita penyakit tidak menular, antara lain seperti hipertensi penyakit
diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke.
(3) Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitative, seperti kebutaan.
(4) Kelompok cacat mental.
(5) Kelompok cacat sosial.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:wanita
tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok pekerja
tertentu.
15

2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


Menurut Effendy (2010:17) ruang lingkup praktik keperawatan kesehatan
meliputi berbagai upaya, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan
kesehatan (rehabilitative) dan mengembalikan dan memfungsikan kembali
individu, keluarga dan kelompok masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialitatif).

Asuhan keperawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang di tekankan


adalah upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif,
rehabilitative, dan resosialitatif.

2.1.4.1 Upaya Promotif


Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat.


2) Peningkatan gizi.
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan.
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
5) Olahraga secara teratur.
6) Rekreasi.
7) Pendidikan seks.
2.1.4.2 Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:

1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil.


2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah.
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
16

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.


2.1.4.3 Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:

1) Perawatan orang sakit di rumah (home care).


2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas.
4) Perawatan payudara.
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
2.1.4.4 Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan merupakan upaya pemulihan
kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta,
TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:

1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
2.1.4.5 Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok  khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila, wanita tuna wisma.
17

2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas


2.1.5.1 Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok
masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya,
yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas
dalam melakukan upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status
kesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif model pengorganisasian
masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat.
Berkaitan dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan, maka
penulis mencoba menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat dengan
model pengembangan masyarakat (community development) ((Mubarak, 2013).

2.1.5.2 Pendidikan kesehatan (Health Promotion)


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan (Mubarak, 2013).

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan


yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup
sehat, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam
bidang kesehatan (Mubarak, 2013).

2.1.5.3 Kerjasama (Partnership)


Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada
peningkatankesehatan dan kesejahteraan (Mubarak, 2013).

Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan


masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen
yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam
18

mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk


mengembangkan strategi peningkatan kesehatan masyarakat (Mubarak, 2013).

2.1.6 Falsafah Keperawatan Komunitas


Menurut effendi (2010:10) falsafah adalah keyakinan terhdap nilai-nilai yng
menjadi pedoman untuk mencapai tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup.
Falsapah perawatan kesehatan masyarakat adalah keyakinan terhadap nilai-nilai
kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat yang baik ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai sasaran untuk mencapai tujuan keperawatan dan kesehatan
dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi dan inilah menjadi pegangan
sebagai pandangan hidup dalam memberikan asuhan keperawatan.

Menurut Mubarak (2013:8) Falsafah keperawatan merupakan pandangan


medasar tentang hakikat manusia yang menjadi kerangka dasar dalam praktik
keperawatan. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas
merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan
(bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah
yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan
secara umum yaitu manusia merupakan titik setral dari setiap upaya pembangunan
kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Bertolak dari
pandangan itu, disusunlah paradigm keperawatan komunitas yang terdiri dari
empat komponen dasar yaitu manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan.

2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.1 Definisi proses asuhan keperawatan komunitas
Menurut Luan (2011) proses keperawatan merupakan suatu metode ilmiah
yang telah digunakan dalam dunia keperawatan sebagai suatu pendekatan dalam
proses menyelesaikan masalah.

Menurut Mubarak (2013:5) proses keperawatan adalah serangkaian


perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan
19

pelayanan kesehatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan


memelihara kesehatan seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan dilaksanakan
secara berurutan, terus menerus, salaing berkaitan dan dinamis. Selanjutnya
menetapkan langkah proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan
komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang besifat ilmiah, sistematis
dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan dari klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.

2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Poses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.2.1 Tujuan Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2013: 6), bertujuan melaksananakan keperawatan
dalam komunitas adalah sebagai berikut:

1) Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, epektif dan


efisien sesuai dengan permasalah yang terjadi pada masyarakat
2) Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara
sistematis, dinamis, berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3) Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas
harus memiliki keterampilan dasar tentang epidemiologi, penelitian,
pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
2.2.2.2 Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2013:6) fungsi keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut:

1) Memberikan pedoman yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga kesehatan


masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui
asuhan keperawatan
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah
komunikasi dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
20

4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan


permasalah atau kebutuhannya, sehinga mendapatkan pelayanan yang baik
agar mempercapat proses penyenbuhanya.

2.2.3 Langkah Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.3.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, merupakan upaya untuk
dapat mengenal masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan
berkontribusi terhadapa keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji
komunitas adalah mengidentifikasi berbagai faktor (negative dan positif) yang
mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi
promosi kesehatan.

Proses pegkajian ditandai dengan kegiatan sistematis mengumpulkan data


dan melakukan pemaknaan data dan informasi tersebut. data yang dikumpulkan
berupa data kuantitatif dan kualitatif Ada lima kegiatan pada tahap pengkajian
sebagai berikut:

1) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksutkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus di ambil.
2) Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan seanjutnya ddengan cara mengklasifikasikan
data, perhitungan presentase, tabulasi data, interpretasi data.
3) Analisis Data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kongnitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui
kesenjangan dalam menghadapi oleh masyarakat.
4) Perumusan Masalah Kesehatan
Kriteria penentuan prioritas adalah masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan diantaranya adalah perhatian masyarakat, prepalensi kejadian,
21

berat ringannya masalah, kemungkinan masalah untuk diatasi, tersedianya


sumber daya masyarakat dan aspek politis.
2.2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Menurut Anderson (2012:299), diagnose keperawatan komunitas berfokus
pada suatu komunitas yang biasanya diidentifikasi sebagai suatu kelompok,
populasi atau kumpulan orang dengan sekurang-kurangnya memiliki satu
karakteristik tertentu misalnya lokasi geografik, pekerjaan, etnik atau kondisi
perumahan.

North America Nursing Diagnosis (NANDA) mendefenisi diagnosis


keperawatan sebagai suatu clinical judgement tentang berbagai respon yang
diberikan oleh individu, keluarga atau komunitas terhadap berbagai masalah bak
yang aktual maupun yang potensial (Doengoes, 2010).

Menurut Mubarak diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran


tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual)
maupun yang mungkin terjadi (potensial). Komponen utama diagnosis
keperawatan adalah:

1. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya terjadi.
2. Etiologi (Penyebab)
Menunjukan penyebab masalah kesehataan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan meliputi:
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok atau masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
4) Sign and symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang di perlukan untuk merumuskan diaganosis
serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.Diagnosis keperawatan komunitas
menurut Mueke terdiri atas:
22

1) Masalah, sehat dan sakit.


2) Karakteristik populasi.
3) Karakteristik lingkungan
2.2.3.3 Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan kegiatan memformulasi tujuan dan sasaran
sebagai suatu proses permulaan kegiatan mendesain program asuhan keperawatan
komunitas.

Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan


yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah di tentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien. Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
dikhususkan keperawatan yang berdasarakan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan.

2.2.3.4 Pelaksanaan
Implementasi adalah pasien tindakan dari proses keperawatan yang terkait
dengan pelaksanaan rencana berfokus komunitas. Implementasi berguna untuk
mencapai tujuan dan objektif, tapi hal yang lebih penting adalah implementasi
intervensi keperawatanber fungsi untuk meningkatkan, memelihara, atau
memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan memfasilitasi rehabilitas.

Prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada


keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1) Inovatif
Perawat kesehatan masayarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berdasar pada iman dan taqwa.
2) Integrasi
Perawat kesehatan masyarakat harus bekerja sama dengan semua profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan
atas kemitraan.
23

3) Rasional
Perawat kesehatan masyarakat alam melakukan asuahan keperawatan harus
mengguanakan pengetahuan secara rasional demi mencapai rencana program
yang telah disusun.
4) Mampu Dan Mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen
dibidangnya.
5) Ugen
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya
dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan akan tercapai.
2.2.3.5 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keperhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat. Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian adalah sebagai berikut:

1) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah


diterapkan.
2) Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
3) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Pada setiap aktivitas perawatan melakukan evalusi proses yang mengacu
kepada rencana asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Secara stimulant
perawat juga melakukan evalusi dampak berdasarkan indikator yang ditetapkan
kepada semua sasaran. Evaluasi terhadap hasil yang dilakukan berdasarkan
kriteria dan indikator sesuai tujuan yang di capai.
24

Sejalan dengan landasan teoritis dalam menjalin kemitraan dengan


komunitas, program evalusi didasarkan pada prinsip yang dikemukakan yaitu:

1) Memperkuat program
Tujuan kita adalah promosi kesehatan dan peningkatan kepercayaan diri
komunitas. Evaluasi membantu pencapaian tujuan ini dengan cara
menyediakan proses yang sistematis dan berkelanjutan.
2) Menggunakan pendekatan multiple
Selain pendekatan multi disiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan
bermacam-macam.
3) Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata.
Program berbasis dan berfokus komunitas yang berakal pada komunitas nyata
dan berdasarkan pngkajian komunitas, harus memiliki rancangan evaluasi
untuk mengukur kriteria mengenai pentingnya program tersebut bagi
komunitas.
4) Menciptakan proses partisipasi
Apabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian, analisis,
perencanaan, dan implementasi mereka pun harus menjadi mitra dalam
evalusi.
5) Memungkinkan fleksibilitas
Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan perspektif jika tidak akan sulit
mendokumentasikan munculnya perubahan sering kali meningkat secara
tajam dan kompleks.
6) Membangun kapasitas
Proses evaluasi selain mengukur hasil akhir harus meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku individu yang terlibat didalamnya.
Hal ini sangat serupa dengan konteks profesional dan non profesional.
25

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Data Demografi


Dasar hukum pembentukan kelurahan berdasarkan Perda kota Palangka
Raya Nomor 23 tahun 2002 tentang pembentukan, pemecahan dan penggabungan
kecamatan dan kelurahan memiliki 2 RW dan 1 RT. Di salah satu daerah kota
Palangka Raya memiliki pemukiman kurang lebih dengan jumlah kurang lebih
50 KK, perkebunan kurang lebih 1 Ha, Prasarana Umum kurang lebih 6,5 Ha,
rawa kurang lebih 174 Ha, tempat pemakaman kurang lebih 3 Ha dan hutan
lindung kurang lebih 169 Ha.

3.2 Data Kepala Keluarga


3.2.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.1 KarKakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Kelamin KK di
Palangka Raya tahun 2020
No Jumlah Presentase
1 Laki-laki 45 90%
2 Perempuan 5 10%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan jenis


kelamin, yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 54 orang (90%) dan berjenis
kelamin perempuan berjumlah 5 orang (10%) dan dapat disimpulkan bahwa yang
berjenis kelamin laki-laki lebih dominan.
26

3.2.2 Karakteristik berdasarkan Suku


Tabel 3.2 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Suku Bangsa di
Palangka Raya tahun 2020
No Suku Jumlah Presentase
1 Banjar 4 8%
2 Dayak 38 76%
3 Jawa 8 16%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, yang bersuku


Banjar berjumlah 4 orang (8%), bersuku Dayak berjumlah 38 orang (76%) dan
bersuku Jawa berjumlah 8 orang (16%) dan dapat disimpulkan bahwa yang
bersuku Jawa lebih dominan dari suku Banjar dan Dayak.

3.2.3 Karakteristik berdasarkan Agama


Tabel 3.3 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Agama di Palangka
Raya Tahun 2020.
No Agama Jumlah Presentase
1 Islam 9 18%
2 Kristen Protestan 37 74%
3 Katolik 1 2%
4 Hindu 2 4%
5 Budha 0 0%
6 Kaharingan 1 2%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan Agama 50 KK


(100%), beragama Islam 9 orang (18%), Kristen Protestan 37 orang (74%) dan
Katolik 1 orang (2%), Hindu 2 orang (4%) , Budha , Kaharingan 1 orang (2%).
dan dapat disimpulkan bahwa yang beragama Islam lebih dominan dari agama
lainnya.

3.2.4 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan KK


27

Tabel 3.4 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Pendidikan KK di


Palangka Raya Tahun 2020.
No Pendidikan Jumlah Presentase
1 SD 6 12 %
2 SMP 2 4%
3 SMA 28 56 %
4 Perguruan Tinggi 16 32 %
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan, 50


KK (100%) yang berpendidikan SD berjumlah 6 orang (12%), berpendidikan
SMP berjumlah 2 orang (4%) dan berpendidikan SMA berjumlah 28 orang (56%).
PT berjumlah 16 orang (32%). Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan KK yang
pertama SMP, kedua SD, ketiga PT, dan keempat SMA.

3.2.6 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan KK


Tabel 3.5 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Pekerjaan KK di
Wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Pekerjaan Jumlah Presentase


1 Belum bekerja 0 0%
2 Tidak bekerja 4 8%
3 Pelajar 0 0%
4 Mahasiswa 0 0%
5 PNS 4 8%
6 ABRI 0 0%
7 Buruh 0 0%
8 Petani 2 4%
9 Peternak 0 0%
10 Swasta 36 72%
11 Wiraswasta 2 4%
12 Pensiunan 2 4%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pekerjaan, 50


KK (100%), Pekerjaan Swata berjumlah 36 orang (72%), Pekerjaan petani 2
orang (4%) Pekerjaan wiraswasta berjumlah 2 orang (4%), PNS berjumlah 2
orang (4%), Pensiunan berjumlah 2 orang (4%) dan yang tidak bekerja berjumlah
4 orang (8%) . Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan KK yang lebih banyak adalah
Swasta.
28

3.3 Data Umum Keluarga


3.3.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
3.3.2 Tabel 3.6 Karakteristik anggota keluarga berdasarkan Jenis Kelamin di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 34 29%
2 Perempuan 72 71%
Total 106 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 102 anggota keluarga


(100%) berjenis kelamin laki-laki berjumlah 30 orang (29%) dan berjenis kelamin
perempuan berjumlah 72 orang (71%). Dapat disimpulkan bahwa anggota
keluarga yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada berjenis
kelamin laki-laki.

3.3.3 Karakteristik berdasarkan Usia


Tabel 3.7 Karakteristik anggota Keluarga berdasarkan usia di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.

No Usia Jumlah Presentasi


1 Usia ≤ 5 tahun 16 15%
2 Usia 5-12 tahun 16 15%
3 Usia > 12-18 tahun 13 12%
4 Usia > 18 tahun 56 53%
5 Usia ≥ 60 tahun 5 5%
Total 106 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 106 anggota Keluarga (100%)


berdasarkan usia, usia ≤ 5 tahun berjumlah 16 orang (15%), usia 5-2 tahun
berjumlah 16 orang (15%), usia > 12-18 tahun berjumlah 13 orang (12%), usia >
18 tahun berjumlah 56 orang (53%), usia ≥ 60 tahun berjumlah 5 orang (5%).
Dapat disimpulkan bahwa anggota keluarga yang berusia > 18 tahun lebih
dominan daripada usia lainnya.

3.3.4 Karakteristik berdasarkan Hubungan


Tabel 3.8 Karakteristik anggota Keluarga berdasarkan hubungan di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.
29

No Hubungan Jumlah Presentase


1 Istri 44 41%
2 Anak 60 57%
3 Orang Tua 2 2%
4 Lain-lain 0 0%
Total 106 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 106 anggota Keluarga (100%)


berdasarkan hubungan, istri berjumlah 44 orang (41%), anak berjumlah 06 orang
(57%), orang tua berjumlah 2 orang (2%), lain-lain berjumlah 0 orang (0%).
Dapat disimpulkan bahwa anggota keluarga hubungan anak lebih dominan
daripada hubungan lainnya.

3.3.4 Karakteristik berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 3.9 Karakteristik anggota Keluarga berdasarkan tingkat pendidikan
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase


1 Belum sekolah 15 15%
2 TK 3 3%
3 SD 12 12%
4 SMP 12 12%
5 SMA 31 31%
6 Perguruan Tinggi 22 22%
7 Tidak sekolah 5 5%
Total 100 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 anggota keluarga (100%)


berdasarkan tingkat pendidikan, belum sekolah berjumlah 15 orang (15%),
berpendidikan TK berjumlah 3 orang (3%), berpendidikan SD berjumlah 12 orang
(12%), berpendidikan SMP berjumlah 12 orang (12%) dan berpendidikan SMA
berjumlah 31 orang (31%), berpendidikan perguruan tinggi berjumlah 22 orang
(22%), tidak sekolah berjumlah 5 orang (5%). Dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan yaitu SMA lebih dominan daripada pendidikan lainnya.

3.3.5 Karakteristik berdasarkan Tingkat Pekerjaan


Tabel 3.10 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Tingkat Pekerjaan
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
30

No Pekerjaan Jumlah Presentase


1 Belum bekerja 11 10%
2 Tidak bekerja 21 20%
3 Pelajar 25 23%
4 Mahasiswa 4 4%
5 PNS 6 6%
6 ABRI 0 0%
7 Buruh 0 0%
8 Petani 4 4%
9 Peternak 0 0%
10 Swasta 32 30%
11 Wiraswasta 1 1%
12 Pensiunan 2 2%
Total 106 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pekerjaan, 106


KK (100%), belum bekerja berjumlah 11 orang (10%), tidak bekerja berjumlah
21 orang (20%), pelajar berjumlah 25 orang (23%), mahasiswa berjumlah 4 orang
(4%), pekerjaan PNS berjumlah 6 orang (6%), pekerjaan petani berjumlah 4 orang
(4%), swasta berjumlah 32 orang (30%), wiraswasta berjumlah 1 orang (1%),
pensiunan berjumlah 2 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan KK yang
lebih banyak adalah Swasta.

3.3.6 Karakteristik Berdasarkan Jenis/Tipe Keluarga


3.3.7 Tabel 3.12 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Jenis/Tipe Keluarga
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N Tipe Keluarga Jumlah Presentase
o
1 Keluarga Inti 49 98%
2 Keluarga Besar 1 2%
Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan Tipe Keluarga,


Tipe Keluarga Inti berjumlah 49 KK (98%) dan Tipe Keluarga Besar berjumlah 1
KK (2%). Dapat disimpulkan bahwa Jenis/tipe keluarga yang lebih banyak adalah
keluarga inti.

3.3.8 Karakteristik Berdasarkan Pernikahan


Tabel 3.13 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pernikahan di
31

wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

N Jumlah perkawinan Jumlah Presentase


o
1 Pernikahan ke-1 47 94%
2 Pernikahan ke-2 3 6%
3 Pernikahan ke-3 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%), KK yang


menikah ke-1 berjumlah 47 orang (94%), KK yang menikah ke-2 berjumlah 3
orang (6%) dan KK yang menikah ke-3 berjumlah 0 orang (0%). Dapat
disimpulkan bahwa pernikahan yang lebih banyak adalah pernikahan ke-1.

3.3.9 Karakteristik berdasarkan Lama Menikah


Tabel 3.14 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan lama menikah di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Lama Menikah Jumlah Presentase
1 ≤1 tahun 7 14%
2 1-3 tahun 6 12%
3 ≥3 tahun 37 74%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa lama menikah ≤1 tahun


berjumlah 7 KK (14%) lama menikah 1-3 tahun berjumlah 6 KK (12%) dan lama
menikah ≥ 3 tahun berjumlah 38 KK (74%). Dapat disimpulkan bahwa lama
menikah yang lebih banyak adalah ≥3 tahun.

3.3.10 Karakteristik Berdasarkan Usia Ibu Menikah


3.3.11 Tabel 3.15 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan usia Ibu menikah di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Usia Ibu Menikah Jumlah Presentase
1 <20 tahun 7 14%
2 20-35 tahun 41 82%
3 >35 tahun 2 4%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia ibu menikah <20 tahun
berjumlah 7 orang (14%), usia ibu menikah 20-35 tahun berjumlah 41 orang
32

(82%) dan usia ibu menikah >35 tahun berjumlah 2 orang (4%). Dapat
disimpulkan bahwa usia Ibu menikah lebih banyak 20-35 tahun.

3.3.12 Karakteristik Berdasarkan Jumlah Anak


Tabel 3.16 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jumlah anak di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Jumlah Anak Jumlah Presentase


1 ≤ 2 orang 26 52%
2 ≥ 2 orang 16 32%
3 tidak mempunyai anak 8 16%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah anak ≤2 orang


berjumlah 50 KK (52%), jumlah anak ≥2 orang berjumlah 16 KK (32%) dan
jumlah yang tidak mempunyai anak 8 KK (16%). Dapat disimpulkan bahwa
jumlah anak yang lebih banyak adalah ≤2 orang.

3.3.13 Karakteristik Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Yang


Meninggal Dalam 3 Bulan Terakhir
Tabel 3.17 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jumlah anggota
keluarga yang meninggal di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Keluarga Yang Meninggal Jumlah Presentase
1 Ada 1 2%
2 Tidak Ada 49 98%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Tidak Ada anggota


keluarga yang meninggal 49 orang (98%) dan Ada anggota keluarga yang
meninggal 1 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa jumlah anggota keluarga yang
meninggal lebih banyak tidak ada.

3.3.14 Karakteristik Berdasarkan Pengambilan Keputusan


3.3.15 Tabel 3.18 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pengambilan
keputusan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
33

No Pengambilan Keputusan Jumlah Presentase


1 Ayah Dan Ibu 39 78%
2 Ayah 6 12%
3 Ibu 5 10%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pengambilan keputusan oleh ayah


dan ibu berjumlah 39 KK (78%), Pengambilan keputusan oleh Ayah berjumlah 6
KK (12%) dan pengambilan keputusan oleh ibu berjumlah 5 KK (10%). Dapat
disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan yang lebih banyak adalah
Ayah dan Ibu.

3.3.16 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan Keluarga


Tabel 3.19 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penghasilan
keluarga di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Penghasilan Keluarga Jumlah Presentase


1 Rp. 450.000 2 4%
2 Rp. 451.000 – Rp. 900.000 5 10%
3 > Rp. 900.000 43 86%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Penghasilan keluarga dari
Rp. 450.000 berjumlah 2 KK (4%), penghasilan Rp. 451.000 - Rp. 900.000
berjumlah 5 KK (10%) dan penghasilan keluarga > Rp. 900.000 berjumlah 43 KK
(86%). Dapat disimpulkan bahwa penghasilan keluarga yang lebih banyak adalah
> Rp. 900.000.

Tabel 3.20 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penghasilan


keluarga di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.3.17 Karakteristik Berdasarkan Pengeluaran Keluarga
No Pengeluaran Keluarga Jumlah Presentase
34

1 > Rp. 500.000 41 82%


2 Rp. 300.000 - Rp. 500.000 7 14%
3 Rp. 150.000 – Rp. 300.000 0 0%
4 Rp. 150.000 2 4%
Total 50 100%

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengeluaran >


Rp. 500.000 berjumlah 41 KK (82%), pengeluaran Rp. 300.000 - Rp. 500.000
berjumlah 7 KK (14%), pengeluran dari Rp. 150.000 - Rp. 300.000 berjumlah 0
KK (0%) dan pengeluran keluarga mulai dari Rp. 150.000 berjumlah 2 KK (4%).
Dapat disimpulkan bahwa pengeluaran keluarga yang lebih banyak adalah
> Rp. 500.000.
3.3.18 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan Tercukupi atau Tidak
Tabel 3.21 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penghasilan
tercukupi atau tidak di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Penghasilan Keluarga Jumlah Presentase


1 Mencukupi 50 100%
2 Tidak Mencukupi 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%)


berpenghasilan mencukupi 50 KK (100%) dan 0 KK berpenghasilan Tidak
Mencukupi (0%). Dapat disimpulkan bahwa penghasilan keluarga tercukupi.
3.3.19 Karakteristik berdasarkan Kepemilikan Tranportasi
3.3.20 Tabel 3.22 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kepemilikan
transportasi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kepemilikan Tranfortasi Jumlah Presentasi
1 Ada 50 100%
2 Tidak ada 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%)


mempunyai alat tranportasi sendiri. Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang
memiliki transportasi.

3.3.21 Karakteristik berdasarkan Kepemilikan Alat Komunikasi


3.3.22 Tabel 3.23 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kepemilikan alat
komunikasi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
35

No Kepemilikan Komunikasi Jumlah Presentase


1 Ada 50 100%
2 Tidak Ada 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%)


mempunyai alat komunikasi sendiri. Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang
memiliki alat komunikasi.
3.4 Data Kesehatan Ibu Dan Anak
3.4.5 Pasangan Usia Subur (PUS)
3.4.5.1 Karakteristik Berdasarkan Pasangan Usia Subur (PUS)
Tabel 3.24 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jumlah pasangan
usia subur (PUS) di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pasangan Usia Subur Jumlah Presentase
1 PUS 20 87%
2 Tidak PUS 3 13%
Total 23 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pasangan usia subur


berjumlah 23 KK (87%) dan pasangan yang tidak subur berjumlah 3 KK (13%).
Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak Pasangan Usia Subur (PUS).
3.4.6 Karakteristik Berdasarkan Alat KB Yang Digunakan
Tabel 3.25 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan alat KB yang
digunakan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Alat KB Yang Digunakan Jumlah Presentase
1 KB Suntikan 15 68%
2 KB PIL 2 9%
3 KB Lainnya 4 18%
4 Susuk 0 0%
5 MOW 1 5%
6 Tidak Menggunakan Alat KB 0 0%
Total 22 100%

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 15 orang


menggunakan KB suntik (68%), 2 orang menggunakan KB pil (9%), 4 orang
(18%) menggunakan KB Lainnya, 0 orang menggunakan Susuk (0%), 1 orang
menggunakan MOW (5%) dan 0 orang tidak menggunakan alat KB (0%). Dapat
disimpulkan bahwa alat KB yang digunakan lebih banyak adalah KB suntikan.

Tabel 3.26 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan alasan tidak


36

menggunakan alat KB di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.


Karakteristik Berdasarkan Alasan Tidak Menggunakan KB
No Alasan Tidak Gunakan KB Jumlah Presentase
1 Ingin punya anak 4 58%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak diijinkan 1 14%
4 Lain-Lain 2 28%
Total 7 100%

Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa alasan tidak menggunakan


KB karena ingin punya anak 4 orang (58%), ragu-ragu 0 orang (0%), Tidak di
izinkan 1 orang (14%) dan alasan lain-lain berjumlah 2 orang (28%). Dapat
disimpulkan bahwa alasan tidak menggunakan KB lebih banyak adalah karena
ingin punya anak.

Tabel 3.26 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan aseptor KB di


wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.4.7 Karakteristik Berdasarkan Aseptor KB
No Aseptor KB Jumlah Presentase
1 Ya 17 77%
2 Tidak 5 23%
Total 22 100%

Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa sebagai aseptor KB berjumlah


17 orang (77%) dan tidak aspetor KB berjumlah 5 orang (23%). Dapat
disimpulkan bahwa aseptor KB lebih banyak.

3.5 Ibu Hamil


Tabel 3.27 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan usia di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.1 Karakteristik Berdasarkan Usia Kehamilan

No Usia kehamilan Jumlah Presentase


1 Trimester 1 1 16%
2 Trimester 2 5 84%
3 Trimester 3 0 0%
37

Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia kehamilan trimester 1


berjumlah 1 orang (16%) dan Trimester 2 berjumlah 5 orang (84%). Dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak usia kehamilan pada trimseter 2.

3.5.2 Karakteristik Berdasarkan Jumlah Anak

Tabel 3.28 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan anak keberapa di


No wilayah
Jumlah Palangka Raya TahunJumlah
Anak 2020. Presentase
1 Ke-1 3 50%
2 Ke-2 3 50%
3 >4 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan Ibu hamil anak ke 1 berjumlah 3


orang (50%), hamil anak ke 2 berjumlah 3 orang (50%) dan ibu hamil anak ke 4
berjumlah 0 orang (0%). Dapat disimpulkan bahwa kehamilan anak ke-1 dan ke-2
adalah sama.

Tabel 3.29 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Ibu yang memiliki


buku KIA di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.3 Karakteristik Berdasarkan Ibu Memiliki Buku KIA

No Memiliki buku KIA Jumlah Presentase


1 Ya 6 100%
2 Tidak 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ada 5 orang yang memiliki


buku KIA (100%).
38

Tabel 3.30 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Ibu yang membaca


buku KIA di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.4 Karakteristik Berdasarkan Ibu Membaca Buku KIA

No Membaca buku KIA Jumlah Presentase


1 Ya 6 100%
2 Tidak 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 6 orang ibu yang memiliki Buku


KIA pernah membaca buku tersebut (100%).

Tabel 3.31 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Ibu yang


memeriksakan kehamilannya di wilayah Palangka Raya
Tahun 2020.

3.5.5 Karakteristik Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan

No Pemeriksaan Kehamilan Jumlah Presentase


1 Ya 6 100%
2 Tidak 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 6 orang ibu melakukan


pemeriksaan kehamilan secara rutin (100%).

Tabel 3.32 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat Ibu


memeriksakan kehamilannya di wilayah Palangka Raya Tahun
2020.
3.5.6 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemeriksaan

No Tempat Pemeriksaan Jumlah Presentase


1 Puskesmas 5 84%
2 Rumah Sakit 0 0%
3 Praktek 1 16%
4 Pustu 0 0%
5 Polindes 0 0%
39

Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 5 orang ibu hamil


memeriksakan kehamilannya di Puskesmas (100%) dan 1 ibu hamil
memeriksakan kehamilannya di praktek 1 orang (16%)

Tabel 3.33 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemeriksa ibu yang


memeriksakan kehamilannya di wilayah Palangka Raya Tahun
2020.
3.5.7 Karakteristik berdasarkan Pemeriksa Kehamilan

No Pemeriksa Kehamilan Jumlah Presentase


1 Bidan 5 84%
2 Perawat 0 0%
3 Dokter 1 16%
4 Dukun Bayi 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 5 orang ibu


hamil memeriksakan kehamilannya dengan Bidan (84%) dan 1 orang ibu
memeriksakan kehamilannya di dokter (16%)

3.5.8 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Mendapatkan Tablet Fe (Zat


Besi).
3.5.9 Tabel 3.34 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Ibu yang
mendapatkan Tab. Fe di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Mendapatkan Tab. Fe Jumlah Presentase
1 Mendapatkan Tab. Fe 6 100%
2 Tidak Mendapatkan Tab. Fe 0 0%
Total 6 100%
40

Berdasarkan hasil Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 5 orang ibu


mendapatkan Tablet Fe (100%).

3.5.10 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemberian Tablet Fe


Tabel 3.35 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat ibu
mendapat Tab. Fe di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Tempat Pemberian Tab. Fe Jumlah Presentase
1 Puskesmas 5 84%
2 Tempat lainnya 0 0%
3 Posyandu 0 0%
4 Praktek 1 16%
5 Pustu 0 0%
6 Polindes 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan hasil Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Tempat


Pemberian di Puskesmas sebanyak 5 orang (84%) dan di tempat praktek sebanyak
1 orang (16%).

Tabel 3.36 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan yang memberikan


Tab. Fe di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.11 Karakteristik Berdasarkan Pemberi Tablet Fe

No Pemberian Tab. Fe Jumlah Presentase


1 Bidan 5 84%
2 Dokter 1 16%
3 Perawat 0 0%
4 Dukun Bayi 0 0%
5 Lain-lainnya 0 0%
Total 6 100%
41

Berdasarkan hasil Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemberi


Tablet Fe yaitu Bidan berjumlah 5 orang (100%) dan dokter 1 orang (16%).

Tabel 3.37 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang


mendapatkan imunisasi TT di wilayah Palangka Raya Tahun
2020.
3.5.12 Karakteristik berdasarkan Ibu Mendapatkan Imunisasi TT

No Mendapatan Imunisasi TT Jumlah Presentase


1 Ya 4 66%
2 Tidak 2 34%
Total 6 100%

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 4 orang ibu


mendapatkan imunisasi TT (66%) dan 2 orang ibu tidak mendapatkab imunisasi
TT (34%).

Tabel 3.38 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat ibu yang


mendapatkan imunisasi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.13 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemberian Imunisasi TT

No Tempat Pemberian Imunisasi TT Jumlah Presentase


1 Puskesmas 4 100%
2 Tempat lainnya 0 0%
3 Posyandu 0 0%
4 Praktek 0 0%
5 Pustu 0 0%
6 Polindes 0 0%
42

Total 4 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Tempat Pemberian di


Puskesmas sebanyak 4 orang (100%)

Tabel 3.39 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemberi imunisasi


TT pada ibu hamil di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.14 Karakteristik Berdasarkan Pemberi Imunisasi TT

No Pemberian Imunisasi TT Jumlah Presentase

1 Bidan 5 100%
2 Dokter 0 0%
3 Perawat 0 0%
4 Dukun Bayi 0 0%
5 Lain-lainnya 0 0%
Total 5 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemberi Imunisasi TT yaitu


Bidan berjumlah 5 orang (100%).

Tabel 3.40 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan keluhan ibu saat


hamil di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.15 Karakteristik Berdasarkan Keluhan Ibu

No Keluhan Ibu Jumlah Presentase


1 Tidak 0 0%
2 Ada 6 100%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu yang


mengeluh tentang masalah kehamilannya berjumlah 6 orang (100%).
43

Tabel 3.41 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pantangan ibu saat


hamil di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.5.16 Karakteristik Berdasarkan Pantangan Selama Hamil

No Pantangan Selama Hamil Jumlah Presentase


1 Tidak 4 80%
2 Ada 1 20%
Total 5 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu yang memiliki
pantangan selama hamil berjumlah 4 orang (80%). Ada yang memiliki pantangan
selama hamil berjumlah 1 orang (20%)
3.5.17 Karakteristik Berdasarkan Rencana Melahirkan
Tabel 3.42 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pantangan ibu saat
hamil di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Rencana Melahirkan Jumlah Presentase
1 Bidan 4 67%
2 Dokter 2 33%
3 Perawat 0 0%
4 Dukun Bayi 0 0%
5 Lain-lainnya 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ibu yang mempunyai rencana


melahirkan di bidan sebanyak 4 orang (67%). Ibu yang mempunyai rencana
melahirkan di dokter sebanyak 2 orang (33%).

3.6 Bayi Usia < 1 Tahun


3.6.5 Karakteristik Berdasarkan Bayi Yang Mendapatkan Vit. A
Tabel 3.43 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan bayi yang
mendapatkan Vit. A di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Mendapatkan Vit. A Jumlah Presentase
1 Ya 2 100%
2 Tidak - 0%
Total 2 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan


Vit. A sebanyak 2 orang (100%) dan bayi yang tidak mendapatkan Vit. A
44

sebanyak 0 orang (0%). Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak bayi yang
mendapatkan Vitamin A.

3.6.6 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Mengetahui Manfaat Vit. A


Tabel 3.44 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
mengetahui manfaat Vit. A di wilayah Palangka Raya Tahun
2020.
No Mengetahui Manfaat Vit. A Jumlah Presentase
1 Ya 2 100%
2 Tidak 0 0%
Total 2 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang mengetahui


manfaat Vit. A sebanyak 2 orang (100%) dan ibu yang mengetahui manfaat Vit.
A sebanyak 0 orang (0%). Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak Ibu yang
mengetahui manfaat Vitamin A.

3.6.7 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Memberikan ASI Sejak Lahir


Tabel 3.45 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
memberikan ASI sejak lahir di wilayah Palangka Raya Tahun
2020.
No Pemberian ASI sejak lahir Jumlah Presentase
1 Ya 6 100%
2 Tidak 0 0%
Total 10 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang memberikan


ASI sejak lahir sebanyak 6 orang (100%) dan tidak ibu yang memberikan ASI
sejak lahir sebanyak 0 orang (0%) .
3.6.8 Karakteristik Berdasarkan Pemberian MP-ASI
Tabel 3.46 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemberian MP-ASI
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pemberian MP-ASI Jumlah Presentase
1 Ya 2 50%
2 Tidak 2 50%
Total 4 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang merikan MP-
ASI sebanyak 2 orang (50%) dan ibu yang tidak memberikan MP-ASI sebanyak
2 orang (50%).
45

Tabel 3.47 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan usia pemberian MP-


ASI di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.6.9 Karakteristik Berdasarkan Usia MP-ASI Diberikan

No Usia Diberikan MP-ASI Jumlah Presentase


1 < 4 bulan 0 0%
2 4-6 bulan 0 0%
3 > 6 bulan 3 100%
Total 3 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang memberikan


MP-ASI pada usia < 4 bulan sebanyak 0 orang (0%), ibu yang memberikan MP-
ASI pada usia 4-6 bulan sebanyak 0 orang (0%), dan ibu yang memberikan MP-
ASI pada usia > 6 bulan sebanyak 3 orang (100%). Dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak usia MP-ASI diberikan > 6 bulan.

3.6.10 Karakteristik Berdasarkan Imunisasi


Tabel 3.48 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan imunisasi yang
diberikan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Imunisasi Jumlah Presentase
1 Ya 6 100%
2 Tidak 0 0%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 6 balita mendapatkan
Imunisasi (100%).

3.6.11 Karakteristik Berdasarkan Jenis Imunisasi


Tabel 3.49 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jenis imunisasi yang
diberikan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Imunisasi Jumlah Presentase
1 Imunisasi Hepatitis B 6 33%
2 Imunisasi BCG 5 28%
3 Imunisasi Polio 3 17%
4 Imunisasi Campak 0 0%
5 Imunisasi DPT 4 22%
Total 18 100%
46

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 6 bayi mendapatkan


Imunisasi Hepatitis B (33%), 5 bayi mendapatkan imunisasi BCG (28%), 3 bayi
mendapatkan imunisasi Polio (17%), 0 bayi mendapatkan imunisasi Campak (0%)
dan 4 bayi mendapatkan imunisasi DPT (22%). Dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak imunisasi Hepatitis B dan BCG.

3.6.12 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemberian Imunisasi


Tabel 3.50 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat imunisasi
yang diberikan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Tempat Pemberian Imunisasi Jumlah Presentase
1 Rumah sakit 0 0%
2 Puskesmas 5 100%
3 Pustu 0 0%
4 Polindes 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 5 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa Tempat Pemberian di


Puskesmas sebanyak 6 orang (100%).

3.6.13 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Menimbang Bayinya


Tabel 3.51 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
menimbang bayinya di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N
Penimbangan bayi Jumlah Presentase
o
1 Ya 6 100%
2 Tidak 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang menimbang


bayinya sebanyak 6 orang (100%).

3.6.14 Karakteristik Berdasarkan Tempat Ibu Menimbang bayinya


Tabel 3.52 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat
penimbangan bayi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Tempat Menimbang Bayi Jumlah Presentase
1 Rumah sakit 0 0%
2 Puskesmas 6 100%
3 Pustu 0 0%
47

4 Polindes 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 6 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa Tempat Penimbangan


bayinya di Puskesmas sebanyak 6 orang (100%). Dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak tempat Ibu menimbang bayinya yaitu di Puskesmas.

3.6.15 Karakteristik Berdasarkan Pemberian Pelayanan Bayi Sakit


Tabel 3.54 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemberian
pelayanan bayi yang sakit di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pemberian Pelayanan Bayi Sakit Jumlah Presentase
1 Rumah sakit 0 0%
2 Puskesmas 3 75%
3 Pustu 0 0%
4 Polindes 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 Lainnya 1 25%
Total 4 100%

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa pemberian pelayanan


bayi sakit di puskesmas sebanyak 3 orang (75%) dan pemberian pelayan bayi
sakit di lainnya sebanyak 1 orang (25%). Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
tempat pemberian pelayanan bayi sakit yaitu di puskesmas.

3.7 Balita (12 – 59 Bulan)


3.7.5 Karakteristik Balita Yang Memiliki Buku KIA
Tabel 3.55 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan balita yang memiliki
buku KIA di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N
Memiliki buku KIA Jumlah Presentase
o
1 Ya 10 100%
2 Tidak 0 0%
Total 10 100%
48

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 balita (100%) memiliki


Buku KIA.

3.7.6 Karakteristik Balita Yang Ditimbang


Tabel 3.56 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penimbangan balita
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Penimbangan Bayi Jumlah Presentase
1 Ya 10 100%
2 Tidak 0 0%
Total 10 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 balita (100%) ditimbang

3.7.7 Karakteristik Tempat Balita Yang Ditimbang


Tabel 3.57 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat
penimbangan balita di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Tempat Pemberian Imunisasi Jumlah Presentase
1 Rumah sakit 1 10%
2 Puskesmas 9 90%
3 Pustu 0 0%
4 Polindes 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 10 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 1 balita (10%) ditimbang di


rumah sakit, 9 balita (90%) ditimbang di Puskesmas. Dapat di simpulkan bahwa
tempat balita di timbang lebih dominan di Puskesmas di bandingkan tempat
pelayanan kesehatan lainnya.

3.7.8 Karakteristik Balita Yang Mendapatkan Vit. A


Tabel 3.58 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan balita yang
mendapatkan Vit. A di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N
Mendapatkan Vit. A Jumlah Presentase
o
1 Ya 10 100%
2 Tidak 0 0%
Total 10 100%
49

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 balita (100%)


mendapatkan Vit. A

3.7.9 Karakteristik Manfaat Vit. A


Tabel 3.59 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan manfaat Vit. A
untuk balita di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N
Manfaat Vit. A Jumlah Presentase
o
1 Ya 10 100%
2 Tidak 0 0%
Total 10 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang 10 balita (100%)


mengetahui manfaat Vit. A

3.7.10 Karakteristik Balita Yang Mendapatkan Imunisasi


Tabel 3.60 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan balita yang
mendapatkan imunisasi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N
Tempat Pemberian Imunisasi Jumlah Presentase
o
1 Ya 10 100%
2 Tidak 0 0%
Total 10 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 balita (100%)

3.7.11 Karakteristik Berdasarkan Jenis Imunisasi


Tabel 3.61 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jenis imunisasi yang
diberikan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Imunisasi Jumlah Presentase
1 Imunisasi Hepatitis B 10 20%
2 Imunisasi BCG 10 20%
3 Imunisasi DPT 10 20%
50

4 Imunisasi Polio 10 20%


5 Imunisasi Campak 10 20%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 balita mendapatkan


Imunisasi Hepatitis B (20%), 10 balita mendapatkan imunisasi BCG (20%), 10
balita mendapatkan imunisasi DPT (20%), 10 balita mendapatkan imunisasi Polio
(20%) dan 10 balita mendapatkan imunisasi Campak (20%).

3.8 Anak Prasekolah Dan Anak Sekolah (6 – 12 tahun)


3.8.5 Karakteristik Anak Mandi
Tabel 3.62 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak
mandi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak Mandi Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 10 91%
2 > 3x/hari 1 9%
Total 11 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 10 anak (91%) mandi < 3x/hari.

3.8.6 Karakteristik Anak Gosok Gigi


Tabel 3.63 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak
gosok gigi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak Gosok Gigi Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 11 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 11 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 anak (100%) gosok gigi <
3x/hari.

3.8.7 Karakteristik Anak Cuci Rambut


Tabel 3.64 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak cuci
rambut di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak Cuci Rambut Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 11 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 11 100%
51

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 anak (100%) cuci


rambut < 3x/hari.

3.8.8 Karakteristik Anak Ganti Baju


Tabel 3.65 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak ganti
baju di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak Ganti Baju Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 10 91%
2 > 3x/hari 1 9%
Total 11 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 anak (100%) ganti baju


< 3x/hari.

3.8.9 Karakteristik Anak Buang Air Besar (BAB)


Tabel 3.66 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan anak buang air besar
(BAB) di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak BAB Jumlah Presentase
1 Di Kamar Mandi 11 100%
2 Disembarang tempat 0 0%
3 Lain-lain 0 0%
Total 11 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 anak (100%) buang air


besar di kamar mandi.

3.8.10 Karakteristik Kondisi Gigi Anak


Tabel 3.67 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi gigi anak di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kondisi Gigi Jumlah Presentase
1 Bersih dan sehat 6 55%
2 Berlubang dan hitam 5 45%
3 Bengkak dan berdarah 0 0%
Total 11 100%
52

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 6 kondisi gigi anak (55%)


bersih dan sehat, 5 kondisi gigi anak (45%) berlubang dan hitam, 0 kondisi gigi
anak (0%) bengkak berdarah.

3.8.11 Karakteristik Anak Cuci Tangan Dengan Sabun


Tabel 3.68 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan anak cuci tangan
dengan sabun di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak Cuci Tangan Dengan Sabun Jumlah Presentase
1 Ya 11 100%
2 Tidak 0 0%
Total 11 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 anak (100%) cuci tangan
dengan sabun, 0 anak (0%) tidak cuci tangan dengan sabun. Dapat disimpulkan
bahwa anak tidak cuci tangan dengan sabun lebih banyak.

3.8.12 Karakteristik Anak Main Menggunakan Alas Kaki


Tabel 3.69 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan anak menggunakan
alas kaki di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Anak menggunakan alas kaki Jumlah Presentase
1 Ya 11 92%
2 Tidak 1 8%
Total 12 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 anak (92%) main


menggunakan alas kaki dan 1 anak (8%) tidak menggunakan alas kaki. Dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak anak main dengan menggunakan alas kaki.

3.8.13 Karakteristik Kondisi Anak Saat Di Data


Tabel 3.70 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi anak di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kondisi Anak Jumlah Presentase
1 Sehat 10 83%
2 Sakit 2 17%
Total 12 100%
53

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 anak dalam keadaan


sehat (83%) dan 2 anak dalam keadaan sakit (17%). Dapat disimpulkan bahwa
kondisi anak saat di data lebih banyak sehat.

3.8.14 Karakteristik Kegiatan Anak Diluar Jam Sekolah


Tabel 3.71 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kegiatan anak diluar
jam sekolah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kegiatan anak Jumlah Presentase
1 Ada 5 42%
2 Tidak 7 58%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 7 anak (58%) tidak
mempunyai kegiatan diluar jam sekolah dan 5 anak (42%) memiliki kegiatan
diluar jam sekolah. Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak tidak ada kegiatan
anak diluar jam sekolah.

3.9 Remaja (13 – 18 Tahun)


3.9.5 Karakteristik Remaja Merokok
Tabel 3.72 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan remaja yang
merokok di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Remaja Merokok Jumlah Presentase
1 Tidak 14 100%
2 Ya 0 0%
Total 14 100%
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa 14 remaja (100%) yang
tidak merokok dan 0 remaja (0%) yang merokok. Dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak remaja yang tidak merokok.

Tabel 3.73 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan remaja yang


mengkonsumsi minuman keras di wilayah Palangka Raya Tahun
2020.
3.9.6 Karakteristik Remaja Yang Miras

No Remaja Yang Miras Jumlah Presentase


1 Tidak 14 100%
2 Ya 0 0%
54

Total 14 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjakkan bahwa 14 remaja (100%) yang tidak


minum minuman keras dan yang mengkonsumsi minuman keras sebanyak (0%).
Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak remaja yang tidak memgkonsumsi miras.

3.9.7 Karakteristik Remaja Mengkonsumsi Nafza


Tabel 3.74 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan remaja yang
mengkonsumsi Nafza di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Remaja Nafza Jumlah Presentase
1 Tidak 14 100%
2 Ya 0 0%
Total 14 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjakkan bahwa 14 remaja (100%) yang


tidak mengkonsumsi nafza.

3.9.8 Karakteristik Kondisi Remaja Saat Ini


Tabel 3.76 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi remaja saat
ini di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kondisi Saat Ini Jumlah Presentase
1 Sehat 14 100%
2 Sakit 0 0%
Total 14 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjakkan bahwa 14 remaja (100%) yang
sehat dan 0 remaja (0%) yang sakit. Dapat disimpulkan bahwa komdisi remaja
saat ini lebih banyak sehat.

Tabel 3.77 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kegiatan renmaja di


wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.9.9 Karakteristik Kegiatan Remaja

No Kegiatan Remaja Jumlah Presentase


1 Tidak 9 64%
2 Ada 5 36%
Total 14 100%
55

Berdasarkan tabel di atas menunjakkan bahwa 9 remaja (64%) yang


memiliki kegiatan diluar jam sekolah dan 5 remaja (36%) yang tidak memiliki
kegiatan diluar jam sekolah. Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak remaja yang
mempunyai kegiatan.

3.10 Usia Dewasa 19-59 Tahun


3.10.5 Karakteristik Berdasarkan Kondisi Saat Ini

Tabel 33.78 Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa usia


dewasa 18-59 tahun.

No Kondisi Dewasa Saat Ini Jumlah Presentase


1 Sehat 13 100%
2 Sakit 0 0%
Total 13 100%

Berdasarkan kondisi saat ini, 13 orang (100%) sehat dan 0 orang (0%) sakit.
Dapat disimpulkan bahwa kondisi dewasa saat ini lebih banyak sehat
3.11 Lansia > 60 tahun
3.11.5 Karakteristik Berdasarkan Keadaan Saat Ini
Tabel 3.79 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi lansia saat
ini di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Keadaan Lansia Jumlah Presentase
1 Mandiri 10 72%
2 Perlu bantuan 4 28%
Total 14 100%

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 14 orang lansia


berdasarkan keadaan saat ini, 10 orang (72%) mandiri, dan 4 orang (28%) lansia
yang membutuhkan bantuan. Dapat disimpulkan bahwa kondisi Lansia saat ini
lebih banyak mandiri.
3.11.6 Karakteristik Berdasarkan Kesehatan Lansia Saat di Data
Tabel 3.80 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kesehatan lansia di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Keadaan kesehatan Lansia Jumlah Presentase
1 Sehat 8 57%
2 Sakit 6 43%
Total 14 100%
56

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 14 lansia


berdasarkan kesehatan ini 8 orang (57%) dalam keadaan sehat dan 6 orang
(43%).

3.11.7 Karakteristik Berdasarkan Penyakit Yang Di Derita Lansia


Tabel 3.81 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penyakit yang
dialami oleh lansia di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Penyakit Jumlah Presentase
1 Hipertensi 4 67%
2 Vertigo - -
3 Stroke - -
4 Jantung - -
5 Asam Urat 2 33%
Total 6 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 6 orang lansia
berdasarkan penyakit yang diderita, 4 orang (67%) HT, 2 orang (33%) asam urat.
Dapat disimpulkan bahwa penyakit yang dialami oleh Lansia yang lebih banyak
adalah Hipertensi.

3.11.8 Karakteristik Berdasarkan Penanganan Penyakit Lansia


Tabel 3.82 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penanganan
penyakit lansia di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Jenis Penyakit Jumlah Presentase


1 Sarana Medis 14 100%
2 Mengobati sendiri 0 0%
Total 14 100%

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 14 orang lansia


berdasarkan penanganan penyakit lansia, 14 orang (100%) sarana medis.

3.11.9 Karakteristik Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang


Tabel 3.83 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penggunaan waktu
luang lansia di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pengguanaan Waktu Luang Jumlah Presentase
1 Berkebun 8 58%
2 Lain-lain 3 21%
3 Rekreasi 2 14%
4 Senam 1 7%
57

Total 14 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 14 orang lansia
berdasarkan penggunaan waktu luang, 8 orang (58%) berkebun, 3 orang (21%)
lain-lain, 2 orang (14%) rekreasi, 1 orang senam (7%). Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan waktu luang Lansia yang lebih banyak adalah berkebun.

3.11.10 Karakteristik Berdasarkan Posyandu Lansia Ditempat Tinggal


Tabel 3.84 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan posyandu lansia di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Posyandu Lansia Jumlah Presentase
1 Tidak 5 36%
2 Ada 9 64%
Total 14 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 14 orang lansia 9 orang
(64%) yang memiliki posyandu lansia di wilayah tempat tinggal dan 5 orang
(36%) tidak memiliki posyandu .

3.12 Kesehatan Lingkungan


3.12.5 Perumahan
3.12.5.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Atap
Tabel 3.85 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Atap di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Atap Jumlah Presentase
1 Seng 30 60%
2 Sirap 7 14%
3 Genteng 13 26%
4 Lainya 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 (100%) KK
berdasarkan jenis atap menggunakan seng. Dapat disimpulkan bahwa jenis atap
lebih banyak Seng.

3.12.5.2 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Dinding Rumah


Tabel 3.86 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Dinding Rumah di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Jenis Dinding Rumah Jumlah Presentase


1 Kayu 26 52%
2 Tembok 24 48%
58

3 Bambu 0 0%
4 Lainnya 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
dinding rumah, 26 KK (52%) menggunakan kayu.

3.12.5.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Lantai Rumah


Tabel 3.87 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Lantai Rumah di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Lantai Rumah Jumlah Presentase
1 Kayu 18 36%
2 Tembok 32 64%
3 Semen 0 0%
4 Lainnya 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 50 KK berdasarkan
lantai rumah, 32 KK (64%) menggunakan lantai rumah semen.

3.12.5.4 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah


Tabel 3.88 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan jenis rumah di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Rumah Jumlah Presentase
1 Kayu 18 36%
2 Permanen 32 64%
3 Semi Premanen 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
jenis rumah, 32 KK (64%) menggunakan jenis rumah kayu dan 18 (36%)
permanen.

3.12.5.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pencahayaan Rumah


Tabel 3.89 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pencahayaan Rumah
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pencahayaan Rumah Jumlah Presentase
1 Agak Gelap 3 6%
2 Terang 47 94%
3 Gelap 0 0%
Total 50 100%
59

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan


pencahayaan rumah, 47 KK (94%) terang. Dapat disimpulkan bahwa pencahayaan
rumah lebih banyak terang.

3.12.5.6 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Alat Penerangan


Tabel 3.90 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan alat penerangan di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Alat Penerangan Jumlah Presentase
1 Listrik 50 100%
2 Lampu Tempel 0 0%
4 Lainnya 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
alat penerangan, 50 KK (100%) keluarga menggunakan alat penerangan (listrik).

3.12.5.7 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Ventilasi Rumah


Tabel 3.91 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan ventilasi rumah di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Ventilasi Rumah Jumlah Presentase
1 Ada 50 100%
2 Tidak ada 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 50 KK (100%) terdapat
ventilasi di rumah.

3.12.5.8 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Halaman Pekarangan


Tabel 3.92 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan halaman di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.
No Halaman Pekarangan Rumah Jumlah Presentase
1 Tidak ada 0 0%
2 Ada 50 100%
Total 50 100%
60

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan


halaman pekarangan, 50 KK (100%) ada pekarangan.

3.12.5.9 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Lahan


Tabel 3.93 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pemanfaatan di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Halaman Pekarangan Rumah Jumlah Presentase
1 Tidak ada 0 0%
2 Ada 50 100%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
halaman pekarangan, 50 KK (100%) ada pekarangan.

3.12.6 Air Bersih


3.12.6.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum
Tabel 3.94 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan sumber air minum di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Sumber Air Minum Jumlah Presentase
1 Sumur 16 32%
2 Sungai 5 10%
3 PDAM 24 48%
4 Air Mineral 5 10%
Total 50 100%

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 16 KK, (32%)


menggunakan sumur, 24 KK (48%) menggunakan PDAM. 5 KK menggunakan
sungai (10%), dan Air mineral 5 KK (10%) Dapat disimpulkan bahwa sumber air
yang lebih dominan digunakan adalah PDAM dibandingkan yang lainnya.

3.12.6.2 Karakteristik Kepala KeluargaBerdasarkan Pengolahan Air


Tabel 3.95 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan berdasarkan
pengolahan air di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No pengolahan Air Minum Jumlah Presentase
1 Dimasak 50 100%
2 Tidak dimasak - -
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK (100%)
memasak air dan 0 KK (0%) tidak memasak air.
61

3.12.6.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Tempat Penampungan


Tabel 3.96 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan tempat penampungan
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Tempat Penampungan Air Jumlah Presentase
1 Gentong / tower 15 30%
2 Bak 22 44%
3 Ember/Baskom 13 26%
4 Lain-Lain 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 15 (30%) KK tempat
penampungan air menggunakan gentong , 22 (44%) KK menggunakan bak, dan
13 KK (87%) ember/baskom. Dapat disimpulkan bahwa tempat penampungan air
lebih banyak menggunakan Bak di bandingkan tempat lainnya.

3.12.6.4 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Tempat


Penampungan Air
Tabel 3.97 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan berdasarkan kondisi
tempat penampungan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kondisi Penampungan Air Jumlah Presentase
1 Tertutup 41 82%
2 Terbuka 9 18%
Total 50 100%

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 41 KK (58%) kondisi


tempat penampungan air tertutup dan 9 KK (18%) kondisi tempat penampungan
air terbuka.

3.12.6.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Air


Tabel 3.98 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kondisi air di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kondisi Air Jumlah Presentase
1 Berbau 0 0%
2 Tidak berbau / Berwarna 50 100%
3 Berwarna 0 0%
4 Berasa 0 0%
Total 50 100%
62

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 0 KK (0%) kondisi air


nya berbau, 0 KK (0%) kondisi air tidak berbau/berwarna, 50 KK (50%) kondisi
air nya berwarna, dan 0 KK (0%) kondisi air nya berasa.

3.12.6.6 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jarak Sumber Dengan


Septic Tank
Tabel 3.100 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Jarak Sumber
Dengan Septic Tank di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Jarak Septic Tank Jumlah Presentase


1 ≥ 10 meter 19 38%
2 ≤ 10 meter 31 62%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa Jarak Sumber Dengan
Septic Tank, 19 KK (38%) ≥ 10 meter, 31 KK (62%) ≤ 10 meter.

3.12.6.7 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jentik Dalam


Penampungan Air.
Tabel 3.101 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan jentik dalam
penampungan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020..
No Jentik dalam penampungan Jumlah Presentase
1 Tidak ada jentik 35 70%
2 Ada jentik 15 30%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa 35 KK (70%) tidak ada
jentik dalam penampungan air dan 15 KK ada jentik (30%).

3.12.7 Sistem Pembuangan


3.12.7.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pembuangan Sampah
Tabel 3.102 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pembuangan
sampah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pembuangan sampah Jumlah Presentase
1 Dibuang disungai/selokan 5 10%
2 Ditimbun 16 32%
3 Dibakar 25 50%
63

4 Sembarang Tempat 0 0%
5 Lain-lain 4 8%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa pembuangan sampah, 5
KK (10%) dibuang di sungai/selokan, 16 KK (32%) ditimbun, 25 KK (50%) di
buang di dengan dibakar, dan 4 KK (8%) dan lain-lain.. Dapat disimpulkan bahwa
pembuangan sampah lebih dominan di bakar.

3.12.7.2 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Penampungan Sampah


Tabel 3.103 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan penampungan
sampah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Penampungn sampah Jumlah Presentase
1 Tidak ada penampungan 18 36%
2 Ada penampungan 32 64%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
penampungan sampah, 18 KK (36%) tidak ada penampungan sampah dan 32 KK
(64%) ada.

3.12.7.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pembuangan Limbah


Dapur
Tabel 3.104 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pembuangan limbah
dapur di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pembuangan Limbah Jumlah Presentase
1 Tertutup 15 30%
2 Terbuka 31 62%
3 Tanpa Saluran 4 8%
Total 50 100%

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan


pembuangan limbah dapur, 4 KK (8%) tanpa saluran, saluran tertutup 15 KK
(30%), dan saluran terbuka 31 (62%).
3.12.7.4 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Mempunyai Jamban
Dirumah
3.12.7.5 Tabel 3.105
Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan mempunyai jamban
dirumah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kepunyaan Jamban (WC) Jumlah Presentase
1 Ada 50 100%
2 Tidak 0 0%
Total 50 100%
64

Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK (100%)


mempunyai jamban dirumah.

3.12.7.6 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban


3.12.7.7 Tabel 3.106 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan jenis jamban di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Jamban Jumlah Presentase
1 Closet Duduk 10 20%
2 Cemplung 1 2%
3 Leher angsa 34 68%
4 Plengsengan 5 10%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan
jenis jamban, 34 KK (68%) Dapat disimpulkan bahwa jenis jamban yang
digunakan adalah jamban leher angsa.

3.12.7.8 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Jamban


Tabel 3.107 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kondisi jamban di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

No Kondisi Jamban Jumlah Presentase


1 Bersih 50 100%
2 Kotor 0 0%
Total 50 100%

Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 50 KK berdasarkan kondisi


jamban 50 KK (100%) kondisi jamban bersih.

3.13 Hewan Peliharaan


3.13.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kandang Ternak
Tabel 3.108 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kandang ternak di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
65

Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 26 KK berdasarkan hewan


peliharaan, 14 KK (58%) memiliki kandang ternak, 11 KK (42%) tidak ada

No Kepunyaan Kandang Ternak Jumlah Presentase


1 Ada 15 58%
2 Tidak 11 42%
Total 26 100%
kandang ternak.

2.12.2 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Letak Kandang


Tabel 3.109 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan letak kandang di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Letak Kandang Jumlah Presentase
1 Diluar 16 61%
2 Didalam 10 39%
Total 26 100%
Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 74 KK (100%) berdasarkan
letak kandang diluar rumah.

Tabel 3.110 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kondisi kandang di


wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
2.12.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang

No Kondisi Kandang Jumlah Presentase


1 Terawat 26 100%
2 Tidak terawat 0 0%
Total 26 100%
Tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 26 KK (100%) kondisi kandang
terawat.

3.14 Perilaku Hidup Bersih Sehat


Tabel 3.111 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Merokok di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.
66

3.14.5 Kebiasaan Merokok

No Kebiasaan Merokok Jumlah Presentase


1 Ya 14 28%
2 Tidak 36 72%
Total 50 100%
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 14 KK
merokok (28%) dan 36 KK orang tidak merokok (72%).

3.14.6 Kebiasaan Mencuci tangan dengan sabun


Tabel 3.112 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Cuci Tangan Dengan
Sabun di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Mencuci Tangan Jumlah Presentase
1 Tidak 0 0%
2 Ada 50 50%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 50 KK
mencuci tangan dengan sabun (100%) dan 0 KK tidak mencuci tangan dengan
sabun (0%).

3.14.7 Kebiasaan Mandi


Tabel 3.113 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Sarapan
Pagi di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kebiasaan Mandi Jumlah Presentase
1 Ya 28 56%
2 Kadang 22 44%
3 Tidak 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 28 KK (56%)
mempunyai kebiasaan sarapan pagi, 22 KK (44%) kadang-kadang sarapan pagi.

3.14.8 Kebiasaan Menggosok Gigi


Tabel 3.114 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Gosok Gigi di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kebiasaan gosok gigi Jumlah Presentase
67

1 <3x/hari 50 100%
2 >3x/hari 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 50 KK (100%)
menggosok gigi <3x/hari dan 0 KK (0%) menggosok gigi >3x/hari.

3.14.9 Kebiasaan Olahraga


3.115 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan di wilayah Palangka
Raya Tahun 2020.
No Kebiasaan olahraga Jumlah Presentase
1 Ya 7 14%
2 Kadang-kadang 19 38%
3 Tidak 24 48%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK mengatakan
berolahraga 7 orang(14%) berjumlah 19 orang (38%) mengatakan kadang-kadang
berolahraga dan 24(48%) mengatakan tidak memiliki kebiasaan berolahraga.

3.14.10 Kebiasaan Rekreasi


Tabel 3.116Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Rekreasi
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Kebiasaan rekresasi Jumlah Presentase
1 Ya 15 30%
2 Kadang-kadang 20 40%
3 Tidak 15 30%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK mengatakan ya


berjumlah 15 orang (30%) dan yang mengatakan kadang-kadang berjumlah 20
orang (40%) dan yang mengatakan tidak berjumlah 15 orang (30% ).

3.14.11 Kebiasaan Mengkonsumsi Sayur dan Buah


Tabel 3.117 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Konsumsi Sayur
dan Buah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
68

No Konsumsi sayur dan buah Jumlah Presentase


1 Kadang-kadang 37 74%
2 Ya 13 26%
3 Tidak 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK mengatakan


kadang-kadang berjumlah 37 orang (74%), mengatakan ya berjumlah 13 orang
(26%),

3.14.12 Kebiasaan Dalam Mengolah Sayuran


3.118 Karakteristik kebiasaan keluarga Dalam Mengolah Sayuran di wilayah
Palangka Raya Tahun 2020.
No Pengolahan sayuran Jumlah Presentase
1 Dicuci baru dipotong 0 0%
2 Dipotong baru dicuci 74 100%
Total 74 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 74 KK, 0 orang
mengatakan sayuran dicuci baru dipotong (0%) dan 74 orang mengatakan sayuran
dipotong baru dicuci(100%).

3.14.13 Kebiasaan Dalam Penyajian Makanan


Tabel 3.119 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Penyajian Makanan
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Penyajian makanan Jumlah Presentase
1 Terbuka 12 24%
2 Tertutup 38 76%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK dalam


penyajian makanan terbuka 12 orang (24%) dan penyajian makanan tertutup 10
orang (38%).

3.14.14 Kebiasaan Menggantung Pakaian


Tabel 3.120 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Menggantung
Pakaian di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
69

No Kebiasaan menggantung pakaian Jumlah Presentase


1 Ya 50 10%
2 Tidak 0 0%
Total 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK dalam


kebiasaan menggantung pakaian 50 KK (100%).

3.15 Epidemiologi
Tabel 3.122 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Keluarga Yang
Meninggal di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.15.5 Berdasarkan Keluarga Yang Meninggal

No Keluarga Yang Meninggal Jumlah Presentase


1 Tidak 49 98%
2 Ya 1 2%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 49 KK tidak ada yang


meninggal (98%). Dan yang keluarga yang meninggal 1 KK (2%).
Tabel 3.125 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Tindakan Saat Sakit
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

3.15.6 Tindakan Saat Sakit

No Tindakan Saat Sakit Jumlah Presentase


1 Beli Obat Sendiri 11 22%
2 Berobat 39 78%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 11 KK pada saat sakit lebih
memilih membeli obat sendiri (22%) dan 39 KK (78%) memilih berobat. Dapat di
simpulakan bahwa tindakan saat sakit lebih dominan Berobat dibandingkan
berobat ke Pelayanan Kesehatan.

Tabel 3.126 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Tempat Pelayanan


di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.15.7 Berdasarkan Tempat Pelayanan Saat Sakit

No Tempat Pelayanan Saat Sakit Jumlah Presentase


70

1 PKM 40 80%
2 RS 5 10%
3 Posyandu 5 10%
4 Pustu 0 0
5 Lain-lainnya 0 0
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, yang memilih ke


Puskesmas saat sakit 40 orang (80%). 5 KK yang memimilih ke RS (10%), dan
Posyandu 5 KK yang memilih Posyandu (10%). Dapat disimpulkan bahwa tempat
pelayanan kesehatan saat sakit lebih banyak ke Puskesmas dibandingkan pusat
pelayanan kesehatan lainnya.

3.15.8 Berdasarkan Sumber Pendanaan


Tabel 3.127 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Sumber Pendanaan
Buah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 48 KK memilih BPJS (96%),
dan 2 KK (4%) memilih Umum .

No Sumber Pendanaan Jumlah Presentase

1 Umum 2 4%
2 BPJS 48 96%
3 Dana Umum 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Total 50 100%

3.16 Gizi Keluarga


Tabel 3.128 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Makan
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.

3.16.5 Berdasarkan Frekuensi Makan


71

No Frekuensi makan Jumlah Presentase


1 > 3x/hari 31 62%
2 < 3x/hari 19 38%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 31 orang
makan > 3x/hari (62%) dan 19 orang makan < 3x/hari (38%).

3.16.6 Berdasarkan Frekuensi Minum


Tabel 3.129 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Minum di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Frekuensi Minum Jumlah Presentase
1 < 1ltr/8gls/hari 9 18%
2 > 1ltr/8gls/hari 41 82%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK, 9 orang minum


< 1ltr/8gls/hari (18%) dan 41 orang minum > 1ltr/8gls/hari (82%).

3.16.8 Berdasarkan Lauk-Pauk


3.16.9 Tabel 3.130 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Makan
Lauk Pauk di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Makanan sehari-hari Jumlah Presentase
1 Ikan 15 30%
2 Tahu tempe 15 30%
3 Daging 5 10%
4 Telur 10 20%
4
5 Udang 5 10%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 15 KK (30%) memilih ikan


sebagai lauk pauk, 15 KK (30%) memilih tahu tempe sebagai lauk pauk, 5 KK
(10%) memilih daging sebagai lauk pauk, 10 KK (20%) memilih telur sebagai
lauk pauk, dan memilih udang 5 KK (10%).

Tabel 3.131 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Makan


Sayur di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.16.10 Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Sayuran
No Konsumsi Sayuran Jumlah Presentase
1 Kadang-kadang 14 28%
72

2 Tiap hari 36 72%


3 Tidak Pernah 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK kadang-kadang


14 KK (28%) dalam mengkonsumsi buah, Tiap Hari 36 KK (72%), dan Tidak
Pernah 0 KK (0%).

3.16.11 Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Buah


Tabel 3.132 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Makan
Buah di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Konsumsi Buah Jumlah Presentase
1 Kadang-kadang 41 82%
2 Sering 6 12%
3 Tidak Pernah 3 6%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 KK (100%) kadang-


kadang 41 KK (82%) dalam mengkonsumsi buah, sering 6 KK (12%) dalam
mengkonsumsi buah, dan tidak pernah 3 KK (6%).

Tabel 3.133 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Mengkonsumsi


Garam Yodium di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
3.16.12 Berdasarkan Konsumsi Garam Beryodium

No Konsumsi Garam Yodium Jumlah Presentase


1 Ya 41 82%
2 Tidak 9 18%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 41 KK (82%)


mengkonsumsi garam beryodium, dan tidak mengkonsumsi garam beryodium 9
KK (18%).

3.16.13 Berdasarkan Pantangan Dalam Makanan


Tabel 3.134 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Memiliki Pantangan
di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pantangan dalam makanan Jumlah Presentase
1 Tidak 40 80%
73

2 Ya 10 20%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 40 KK (80%) tidak memiliki


pantangan dalam makanan dan yang memiliki pantangan 10 KK (20%).

3.17 Kegiatan Yang Dilakukan Keluarga


3.17.5 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kegiatan
3.17.6 Tabel 3.135 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkanjenis kegiatan di
wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Jenis Kegiatan Jumlah Presentase
1 Pengajian / Kebaktian 50 100%
2 Arisan 0 0%
3 PKK 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%) memiliki


kegiatan seperti pengajian.

3.17.7 Karakteristik Berdasarkan Keaktifan Dalam Kegiatan


3.17.8 Tabel 3.136 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan keaktifan dalam
bermasyarakat di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Keaktifan dalam kegiatan Jumlah Presentase
1 Ya 50 100%
2 Tidak 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%) aktif dalam


kegiatan masyarakat.

3.17.9 Karakteristik Berdasarkan Bersosialisasi Dengan Masyaraka


3.17.10 Tabel 3.137 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan sosialisasi dngan
masyarakat di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Bersosialisai dengan Jumlah Presentase
masyarakat
1 Ya 50 100%
2 Tidak 0 0%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50 KK (100%) mampu


bersosialisasi dengan masyarakat.
74

3.17.11 Karakteristik Berdasarkan Informasi Kesehatan Yang Di


Dapat
3.17.12 Tabel 3.138 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkaninformasi kesehatan
yang didapat di wilayah Palangka Raya Tahun 2020..
No Informasi Yang Didapat Jumlah Presentase
1 Koran/majalah 14 28%
2 Kader 12 24%
3 Radio/TV 18 36%
4 Tokoh Masyarakat 0 0%
5 Lain-lain 6 12%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 18 orang (36%) mendapatkan


informasi dari radio/tv, 14 orang (28%) mendapatkan informasi dari
koran/majalah, 12 orang (24%) mendapatkan informasi dari kader, dan 6 orang
(12%). Dapat disimpulkan bahwa informasi yang didapat lebih dominan dari
radio/tv.

3.17.13 Karakteristik Berdasarkan Tempat Informasi Di Dapatkan

3.17.14 Tabel 3.139 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan tempat penyuluhan di


wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Tempat Penyuluhan Jumlah Presentase
1 Rumah 19 38%
2 Tempat Umum 10 20%
3 Posyandu 19 38%
4 Kantor Desa 2 4%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 19 orang (38%) di dirumah


mendapatkan informasi kesehatan, di posyandu 19 orang (38%) di tempat umum
10 orang (20%) di kantor desa 2 orang (4%).

3.17.15 Karakteristik Berdasarkan Pemahaman Tentang Kesehatan


3.17.16 Tabel 3.140 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pemahaman
tentang kesehatan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
N Pemahaman Tentang Jumlah Presentase
o Kesehatan
1 Mudah dipahami 23 46%
1
75

2 Cukup 21 42%
3 Sulit 6 12%
Total 50% 100%

Berdasarkan menunjukkan bahwa 23 KK (46%) mengatakan mudah


memahami tentang masalah kesehatan, 21 KK (42%) mengatakan cukup, dan 6
KK (12%) mengatakan sulit.

3.17.17 Karakteristik Berdasarkan Pandangan Tentang Kesehatan


Tabel 3.141 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pandangan tentang
kesehatan di wilayah Palangka Raya Tahun 2020.
No Pandangan Tentang Kesehatan Jumlah Presentase
1 Tempat Meminta Bantuan 25 50%
2 Sebagai Instuisi 4 8%
3 Sebagai Patner 21 42%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 25 KK (50%) pandangan


kesehatan sebagai tempat meminta bantua, 21 KK pandangan kesehatan sebagai
institusi, 4 KK pandangan kesehatan sebagai partner.

Anda mungkin juga menyukai