Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

“PERUBAHAN PROSES PIKIR WAHAM”

A. Definisi
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita normal.
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasa; dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol.
Waham adalah suatu seyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual
dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan
eksetrnal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat.

B. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

 Pikiran logis  Kadang-kadang  Gangguan isi :


 Persepsi akurat proses pikir terganggu Halusinasi
 Emosi konsisten  Ilusi
 Perubahan proses
dengan pengalaman  Emosi berlebihan
emosi
 Perilaku yang tidak
 Perilaku sesuai  Perilaku tidak
biasa
 Hubungan sosial  Menarik diri terorganisasi
 Isolasi sosial

Gambar : Rentang perubahan proses pikir waham.

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham
adalah sebagai berikut :
1. Menolak makan
2. Tidak ada perhatian pada perawatan diri
3. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
4. Gerakan tidak terkontrol
5. Mudah tersinggung
6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan
7. Menghindar dari orang lain
8. Mendominasi pembicaraan
9. Berbicara kasar
10. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

D. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir
dengan gangguan persepsi, klien menakan perasaannya sehingga pengamatan
fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.
2. Faktor sosial budaya
Sesorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan
timbulnya waham
3. Faktor psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan peningkaran terhadap kenyataan
4. Faktor biolgis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran vertical
di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbic.
5. Faktor genetik

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
E. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang
berarti atau diasingkan dari kelompok.
2. Faktor biokimia
Dopamine, neropinerpin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat
menjadi penyebab waham pada seseorang.
3. Faktor psikologis
Kecemasan yang memandang dan terbatasnya kemampuan untuk
mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk
menghindari kenyataan yang menyenangkan.

F. Jenis – Jenis Waham


1. Waham Kebesaran
Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus
atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
“saya ini pejabat di kementrian kesehatan”
“saya punya perusahaan paling besar di dunia lho…..”
2. Waham Agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
“kalau saya mau masuk syurga, saya harus memakai pakaian serba putih dan
mengalungkan tasbih setiap hari”
“ saya adalah tuhan yang bias mengendalikan makhluk ”
3. Waham Curiga
Keyakinan seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Contoh :
“saya tahu…..semua keluarga saya ingin menghancurkan hidup saya kerna
mereka semua iri dengan kesuksesan yang dialami saya”
4. Waham Somatic
Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubunh terganggu atau
terserang penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
Contoh :
“saya menderita kanker ” (padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel
kenker pada tubuhnya)
5. Waham Nihilistic
Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia,
diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
“ini alam kubur kan ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”

G. Pohon Masalah
Effect Risiko perilaku kekerasan

Core Problem Perobahan sensori waham

Causa Isolasi sosial : menarik diri

Harga diri rendah kronis


Gambar……….. pohon masalah perubahan proses pikir waham

H. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. Risiko tinggi perilaku kekerasan
2. Perubahan proses pikir : waham
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah

I. Data Yang Perlu Dikaji

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji
Perubahan proses pikir : waham Subjektif :
 Klien mengatakan bahwa dirinya adalah
orang yang paling hebat
 Klien mengatakan bahwa ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus.
Objektif :
 Klien terlihat terus ngoceh tentang
kemampuan yang dimilikinya
 Pembicaraan klien cenderung berulang
 Isi pembicaraan tidak sesuai dengan
kenyataan

J. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir : waham

K. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa : Perubahan proses pikir : waham
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Pasien mampu : Setelah ……..x SP 1
 Berorientasi kepada pertemuan, pasien  Identifikasi kebutuhan
realitas secara dapat memenuhi pasien
bertahap kebutuhannya  Bicara konteks realita
 Mampu (tidak mendukung
berinteraksi dengan atau membantah
orang lain dan waham pasien)
lingkungan  Latih pasien untuk
 Menggunakan obat memenuhi
dengan prinsip 6 kebutuhannya “dasar”
benar  Masukkan dalam
jadwal harian pasien
Setelah …….x SP 2

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
pertemuan, pasien
mampu :  Evaluasi kegiatan
 Menyebutkan yang lalu (SP1)
kegiatan yang  Identifikasi
sudah dilakukan potensi/kemampuan
 Mampu yang dimiliki
menyebutkan serta  Pilih dan latih
memilih potensi /kemampuan
kemampuan yang yang dimiliki
dimiliki  Masukkan dalam
jadual kegiatan
pasien
Setelah …….x SP 3
pertemuan, pasien  Evaluasi kegiatan
dapat menyebutkan yang lalu (SP1 2)
kegiatan yang sudah  Pilih kemampuan
dilakukan dan mampu yang dapat dilakukan
memilih kemampuan  Pilih dan latih
lain yang dimiliki potensi /kemampuan
lain yang dimiliki
 Masukkan dalam
jadual kegiatan
pasien
Keluarga mampu : Setelah …… x SP 1
 Mengidentifikasi pertemuan, keluarga  Identifikasi masalah
waham pasien mampu keluarga dalam
 Memfasilitas mengidentifikasi merawa pasien
pasien untuk masalah dan  Jelaskan proses
memenuhi menjelaskan cara terjadinya waham
kebutuhannya merawat pasien  Jelaskan tentang cara
 Mempertahankan merawat pasien
program

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
pengobatan pasien waham
secara optimal  Latih (stimulasi) cara
merawat
 RTL keluarga/jadwal
merawat pasien
Setelah …….x SP 2
pertemuan, keluarga  Evaluasi kegiatan
mampu : yang lalu (SP1)
 Menyebutkan  Latih keluarga cara
kegiatan yang merawat pasien
sesuai dilakukan (langsung ke pasien)
 Mampu  RTL Keluarga
memperagakan cara
merawat pasien
Setelah ……x SP 3
pertemuan, keluarga  Evaluasi kegiatan
mampu yang lalu (SP2)
mengidentifikasi  Evaluasi
masalah dan mampu kemampuan pasien
menjelaskan cara  RTL Keluarga
merawat pasien - Follow up
- Rujukan

DAFTAR PUSTAKA
EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Balitbang. 2020. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor
Direja Surya Herman Ade. 2019. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika
Direktorat kesehatan jiwa, Ditjen. 2018. Teori dan tindakan keperawatan jiwa.
Jakarta: Yankes RI Keperawatan Jiwa
Fitria, Nita. 2020. Aplikasi Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan da
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika
Keliat, B.A. 2020. Proses Kesehatan Jiwa.Edisi 1. Jakarta
Marimas, F, W. 2019. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga
University Press.
Tim Direktorat Keswa. 2020. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi 1. Bandung:
RSJP

EKAWATI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes WIDYA NUSANTARA PALU

Anda mungkin juga menyukai